Semhas
Semhas
Faiz Chalidzar
1510312001
PEMBIMBING :
1. dr. Arnelis, Sp.PD KGEH
2. Dr. dr. Aisyah Ellyanti, Sp.KN, M.Kes
01 Pendahuluan
02 Tinjauan Pustaka
03 Kerangka Konseptual
04 Metode Penelitian
Pendahuluan
LATAR BELAKANG
Setiap gerakan tubuh yang
dihasilkan oleh otot rangka yang
memerlukan adanya pengeluaran
energi
Aktivitas Fisik
Glukosa
Prevalensi
kurangnya aktivitas
fisik di Amerika
Pria 40%
Wanita 50%
2008
2008
Mediterania Timur
Pria: 36 %
Wanita : 50%
Masyarakat Indonesia secara umum dari usia 10 tahun keatas sebanyak 26,1% Kota Terendah
tergolong kurang aktif. 1. Payakumbuh 13,3 %
Sumatera Barat termasuk 1 dari 16 provinsi di Indonesia yang prevalensi 2. Padang 11, 9%
aktivitas fisik yang lebih rendah dari data nasional.
Salah satu kelompok yang aktivitas fisiknya kurang adalah mahasiswa, khususnya adalah
mahasiswa kedokteran
Aktivitas fisik yang teratur meningkatkan kepekaan terhadap insulin, yang berfungsi untuk mengambil gula
darah selama dan setelah beraktivitas.
Aktivitas Fisik Kadar Gula Darah
Serangkaian
Berbeda dengan olahraga,
gerakan tubuh yang
yaitu merupakan sub
dihasilkan oleh otot
kategori dari aktivitas
rangka yang
fisik yang direncanakan,
memerlukan
terstruktur, dan berulang
pengeluaran energi
Klasifikasi
Aktivitas Fisik
Intensitas Berat
Intensitas Sedang Jika Maximum Heart
Jika Maximum Heart Rate Rate mencapai 70%-
Intensitas Ringan mencapai 65%-75% 85%
Jika Maximum Heart
Rate mencapai 50%-
65%
Manfaat Aktivitas Fisik
Mencegah
Obesitas
Gula Darah
Enzim Pengatur:
Insulin
Glukosa diserap ke dalam Glukagon
Polisakarida -> Glukosa darah dan dikirim ke hati
Metabolisme Energi
Berawal dari pemecahan trigliserida.
Trigleserida ini berada di dalam jaringan adipose
Pembakaran (adipose tissue) dan di dalam sel-sel otot
(intramuscular triglycerides).
Karbohidrat Proses pemecahan trigliserida ini disebut lipolisis,
dimana trigliserida yang disimpan akan dikonversi
menjadi asam lemak (fatty acid) dan gliserol.
Sebagai tahapan awal karbohidrat digunakan
Gliserol akan mengalami proses metabolisme
sebagai metabolism energi, saat tubuh selanjutnya untuk diubah menjadi glukosa yang bisa
melakukan aktivitas fisik otot-otot akan bekerja menjadi sumber energi bagi tubuh.
dan berkontraksi yang membutuhkan ATP.
ATP ini dapat dihasilkan dari pemecahan
glikogen yang berada didalam otot serta
glukosa yang berasal dari aliran darah.
Pembakaran Lemak
Aktivitas Fisik dan Gula Darah
Layout
Clean Text
KERANGKA TEORI
Slide Kontraksi Otot
for your
Presentation
GLUT 4 di dalam vesikel GLUT 4 di membrane sel
Presentation
Kerangka Konseptual
dan Hipotesis
Variabel Independen Variabel Dependen
KERANGKA
Aktifvitas Fisik Gula Darah
KONSEPTUAL
Keterangan:
Usia
Makanan
HIPOTESIS
PENELITIAN
Terdapat pengaruh aktivitas fisik
terhadap kadar gula darah sewaktu
pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas.
METODE PENELITIAN
METODE SAMPEL
Sampel pada penelitian ini adalah bagian dari populasi
PENELITIAN yaitu mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter
Universitas Andalas yang bersedia dan mampu
menyelesaikan YMCA Step Test selama 3 menit.
WAKTU PENELITIAN
Dari bulan Agustus 2018 - Maret 2019
LOKASI PENELITIAN
Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
BESAR SAMPEL
JENIS PENELITIAN
𝑍𝛼 + 𝑍𝛽 𝑆 2
Penelitian ini merupakan penelitian analitik 𝑁=
komparatif numerik berpasangan desain cross 𝑋1 − 𝑋2 2
sectional dengan cara pre post test pada data [ 1,64 + 1,28 54]2
𝑁=
primer untuk melihat perubahan kadar gula darah 262
yang diambil sebelum dan setelah melakukan 𝑁 = 36,7 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 37
aktivitas fisik. 𝐷𝑖𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ 𝑑𝑟𝑜𝑝 𝑜𝑢𝑡 10% = 41
KRITERIA INKLUSI dan EKSKLUSI
Consecutive Sampling
semua subjek yang memenuhi kriteria inklusi dimasukan dalam
penelitian sampai jumlah subjek yang dibutuhan terpenuhi.
Variabel Penelitian
Definisi Operasional
Kadar Gula Darah
jumlah kandungan glukosa yang pengukuran kadar gula darah
beredar dalam plasma darah sewaktu sebelum dan setelah
menyelesaikan YMCA Step Test
Glukocheck mg/dL
Definisi Operasional
Instrumen Penelitian
Ringan 28 70
Sedang 12 30
Berat 0 0
Total 40 100
Gambaran Pengaruh Aktivitas Fisik Menggunakan YMCA Step Test Terhadap
Perubahan Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas
,000
Sebelum Setelah
Intensitas Mean
N P value
Akv. Fisik Rank
Mean Std. Dev Mean Std. Dev
Sedang
30%
Ringan
70%
Herwanto th 2015
Intensitas Rerata
Pre Test Post Test P value
Aktivitas Fisik Penurunan
Fathoni th 2005
Ringan(29,9 ± 25,3 mg/dL) > Hormon katetokolamin merupakan faktor homeostasis gula darah saat
(27,1 ± 12,4 mg/dL) beraktivitas fisik. Epinefrin mempuyai efek metabolisme untuk melepaskan
glukosa dari hepar sehingga meningkatkan kadar gula darah. Semakin
tinggi intensitas aktivitas fisik, semakin tinggi juga pelepasan epinefrin
sehingga proses glikosis di hati menjadi meningkat.
Keterbatasan Penelitian
2
02 Kadar rerata gula darah sewaktu setelah melakukan aktivitas fisik
pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Univertas Andalas adalah 85,4
± 8 mg/dL
Terima Kasih