Satuan Acara Penyuluhan
Satuan Acara Penyuluhan
Disusun Oleh
Nama : Ilham Azis Purnama
Nim : S16155
Waktu : 16 .00-16.20
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah mendapat pendidikan kesehatan, keluarga mengerti dan paham tentang
penyakit yang di derita klien.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti Penyuluhan diharapkan pasien mampu :
1) Mengetahui pengertian GEA
2) Mengetahui penyebab GEA
3) Mengetahui tanda dan gejala GEA
4) Mengetahui cara mencegah GEA
5) Mengetahui Penanganan GEA
2. Sasaran
- Pasien
- Keluarga pasien
3. Materi Penyuluhan
a. Pengertian GEA
b. Penyebab GEA
c. Tanda dan gejala GEA
d. Cara mengatasi GEA
2. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
3. Media
a. Leaflet
4. Materi
Terlampir
5. Kegiatan penyuluhan
A. Pengertian
Gastroenteritis adalah defekasi/BAB encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah dan lendir
dalam tinja, terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 7 hari pada bayi dan anak yang
sebelumnya sehat
(Mansjoer Arif, 2008).
Diare adalah keadaaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali sehari pada bayi dan lebih dari 3 kali
sehari pada anak dengan konsistensi encer, dapat berwarna hijau, dapat pula bercampur lendir dan
darah / lendir saja
(Ngastiyah, 2009).
Gastroenteritis adalah peradangan pada lambung, usus kecil dan usus besar dengan
berbagai kondisi patologis dari saluran gastrointestinal dengan manifestasi diare,
dengan atau tanpa disertai muntah, serta ketidaknyamanan abdomen (Arif Muttaqin,
2011).
B. Penyebab
1. Makanan dan Minuman
Makanan dan minuman yang terkontaminasi merupakan sumber utama infeksi.
a. kekurangan zat gizi; kelaparan (perut kosong) apalagi bila perut kosong dalam
waktu yang cukup lama, kemudian diisi dengan makanan dan minuman dalam
jumlah banyak pada waktu yang bersamaan, terutama makanan yang berlemak,
terlalu manis, banyak serat atau dapat juga karena kekurangan zat putih telur.
b. Tidak tahan terhadap makanan tertentu (Protein, Hidrat Arang, Lemak) yang
dapat menimbulkan alergi.
c. Keracunan makanan
2. Infeksi atau Investasi Parasit
Bakteri, virus, dan parasit yang sering ditemukan:
a. staphylococcus aureus – dari makananan dan minuman yang terkontaminasi
dengan masa inkubasi 2–4 jam
b. E coli – berasal dari daging dan susu dengan masa inkubasi 12 – 48 jam
c. Campylobacter jejuni – berasal dari daging dan susu dengan masa inkubasi
48 – 96 jam
d. salmonella spp – berasal dari daging dan telur dengan masa inkubasi
12 – 48 jam
C. Tanda gejala
Menurut Sodikin (2011), Beberapa tanda dan gejala yang terjadi pada kasus
gastroenteritis, antara lain :
1. Bayi atau anak menjadi cengeng, rewel, gelisah
2. Suhu badan meningkat
3. Nafsu makan berkurang atau tidak ada
4. Timbul diare
5. Feses makin cair, mungikn mengandung darah dan atau lendir
6. Warna feses berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
7. Muntah baik sebelum maupun sesudah diare
8. Terdapat gejala dan tanda dehidrasi : ubun-ubun besar cekung pada bayi, tonus
otot dan turgor kulit berkurang, selaputlendir pada mulut dan bibir terlihat kering
9. Berat badan menurun
10. Pucat, lemah
D. Pencegahan
Pencegahan penyebaran gastroenteritis dapat dilakukan dengan cara:
1. Pastikan setiap orang dalam keluarga Anda mencuci tangan secara teratur, terutama
setelah dari kamar mandi dan sebelum makan.
2. Cuci tangan anak dengan air hangat dan sabun setelah dari kamar mandi dan
sebelum atau sesudah mereka makan.
3. Cuci tangan Anda sebelum makan dan setelah Anda mengganti popok anak.
4. Jauhkan anak Anda dari anak yang lain sampai diarenya berhenti.
E. Penanganan
1. Rehidrasi: mengganti cairan yang hilang, dapat melalui mulut (minum) maupun
melalui infus (pada kasus dehidrasi berat).
2. Pemberian makanan yang adekuat: jangan memuasakan anak, teruskan memberi
susu dan lanjutkan makanan seperti yang diberikan sebelum sakit.
3. Pemberian obat seminimal mungkin. Sebagian besar diare pada anak akan
sembuh tanpa pemberian antibiotik dan antidiare. Bahkan pemberian antibiotik
dapat menyebabkan diare kronik, Beri oralit, apabila tidak oralit berikan :
- Larutan gula garam
- Teh
- Kuah sayur
- Kuah sop
- Air tajin (air nasi)
DAFTAR PUSTAKA
Suraatmaja, Sudaryat. 2005. Muntah pada bayi dan anak dalam kapita selekta