Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelas : 2-11
No. Absen : 15
Mata Kuliah : Manajemen
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR
Organizational behavior (Perilaku organisasi) adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang
dimiliki oleh individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi, yang bertujuan
menerapkan ilmu pengetahuan guna meningkatkan keefektifan suatu organisasi.
A. Fokus Perilaku Organisasi
Didasarkan pada kontribusi dari psikolog, bidang ini termasuk topik seperti sikap,
kepribadian, persepsi, pembelajaran, dan motivasi.
Kedua, Perilaku Organisasi berkaitan dengan perilaku kelompok, yang meliputi norma,
peran, pengembangan tim, kepemimpinan, dan konflik. Pengetahuan kami tentang kelompok pada
dasarnya berasal dari karya sosiolog dan psikologsosial. Akhirnya, Perilaku Organisasi juga
melihat aspek organisasi
termasuk struktur, budaya,
dan kebijakan dan praktik
sumber daya manusia. Kita
sudah membahas aspek-
aspek kelompok dan
organisasi dalam bab-bab
sebelumnya. Dibab ini, kita
akan lihat perilaku individu.
B. Tujuan Perilaku Organisasi
Penelitian secara umum menyimpulkan bahwa orang mencari konsistensi di antara sikap
mereka dan di antara sikap dan perilaku mereka. Kecenderungan ini berarti individu mencoba
untuk mendamaikan berbagai sikap dan menyelaraskan sikap dan perilaku mereka sehingga
mereka tampil rasional dan konsisten. Ketika mereka menemukan ketidakkonsistenan, individu
akan melakukan sesuatu untuk membuatnya konsisten dengan mengubah sikap, mengubah
perilaku, atau merasionalisasi ketidakkonsistenan.
Disonansi kognitif adalah ketidakcocokan atau ketidakkonsistenan antara sikap atau antara
perilaku dan sikap. Teorinya mengemukakan ketidakkonsistenan itu tidak nyaman dan bahwa
individu akan mencoba mengurangi ketidaknyamanan dan, dengan demikian, disonansi.
Teori itu mengusulkan seberapa sulit pun caranya kita akan berusaha
mengurangidisonansi; ditentukan oleh tiga hal: (1) pentingnya dari faktor-faktor yang menciptakan
disonansi, (2) tingkat pengaruh yang dipercaya individu bahwa dia memiliki lebih dari faktor-
faktor tersebut, dan (3) penghargaan yang mungkin terlibat dalam disonansi.
G. Survei Sikap
Manajer harus tertarik dengan sikap karyawan mereka karena mereka memengaruhi
tingkah laku. Karyawan yang puas dan berkomitmen, misalnya, memiliki tingkat turnover dan
ketidakhadiran yang lebih rendah. Jika manajer ingin terus mengundurkan diri dan absen —
terutama di antara karyawan mereka yang lebih produktif — mereka akan ingin melakukan hal-
hal yang menghasilkan sikap pekerjaan yang positif.
I. Kepribadian
a) Ekstraversi
Kadar dimana seseorang itu ramah, senang berbicara, tegas dan nyaman
berhubungan dengan orang lain.
b) Kemampuan untuk bersepakat
Kadar dimana seseorang itu baik, kooperatif, dan dapat dipercaya
c) Sifat mendengarkan suara hati
Kadar dimana seseorang itu bertanggungjawab, bisa diandalkan, gigih, dan
berorientasi prestasi
d) Stabilitas emosional
Kadar dimana seseorang itu tenang, antusias, dan aman (positif) atau cemas,
depresif, dan tidak aman (negatif)
e) Keterbukaan terhadap pengalaman
f) Kadar dimana seseorang itu memiliki banyak minat, tertarik pada hal baru,
peka terhadap artistic dan berilmu
Lima ciri-ciri kepribadian lainnya yang sebagai preditor kuat perilaku dalam organisasi.
1. Lokus kontrol.
Atribut kepribadian yang mengukur sejauh mana orang percaya mereka mengendalikan
nasib mereka sendiri
2. Machiavellanism
Ukuran sejauh mana orang pragmatis, menjaga jarak emosional, dan percaya bahwa
tujuan membenarkan
3. Harga diri
Tingkat suka atau tidak suka seseorang untuk dirinya sendiri
4. Pemantauan diri
Ciri kepribadian yang mengukur kemampuan untuk menyesuaikan perilaku dengan
faktor situasional eksternal
5. Mengambil resiko
Sifat lain yang telah di pelajari secara luas adalah kepribadian proatif, yang
menggambarkan orang-orang yang mengdentifikasi peluang, menunjukan inisiatif,
mengambil tindakan, dan bertahan sampai terjadi perubahan yang berarti.
K. EMOSI DAN KECERDASAN EMOSIONAL
A Emosi
Emosi adalah perasaan mendalam yang diarahkan pada objek yang spesifik. Emosi
umumnya meliputi:
• Marah
• Takut
• Sedih
• Bahagia
• Jijik
• Terkejut