Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
Kelompok 2 (Dua)
Kelas : 5 LE
1. Tujuan Percobaan
1.1 Menyelidiki operasi rele untuk penyetelan berbeda
1.2 Menentukan rasio penyetelan ulang
1.3 Mengukur sifat penundaan
1.4 Mengukur waktu pengoperasian
1.5 Mengukur konsumsi daya instrinsic
1.6 Mencatat karakteristik bentuk rele
1.7 Mendemostrasikan pemutusan pada suatu jaringan tiga fasa dengan
pewaktu dan dengan tingkatan seketika.
2. Teori Dasar
Rele arus lebih adalah suatu rele yang bekerja berdasarkan kenaikan besaran
arus yang melebihi nilai pengamanan tertentu dan dalam jangka waktu tertentu
sehingga dapat melebihi suatu nilai pengamanan tertentu dan dalam jangka
waktu tertentu, sehingga dapat digunakan sebagai pola pengamanan arus lebih
atau hubung singkat. Rele arus lebih tidak hanya bekerja karena adanya
kenaikan arus tetapi yang terpenting adalah kemampuan rele untuk mendeteksi
atau memonitor kenaikan arus apabila telah melampaui batas arus dan waktu
yang tekah ditentukan. Untuk kerja (performance) rele dipengaruhi oleh
konstruksimya, yaitu dengan prinsip elektromekanik atau elektronik dengn
saklar statis.
Pengukuran arus gangguan pada jaringan oleh rele arus lebih ditransformasikan
dengan nilai arus yang lebih kecil melalui perbandingan lilitan menggunakan
transformator arus ( Current Transformator / CT ). Hubungan rele arus lebih ,
transformator arus pemutus tenaga pada jaringan ditunjukkan pada gambar 3.1
Rele arus lebih dengan karakteristik waktu terbalik ( inverse time ) beroperasi
jika jangka waktu mulai bekerja ( pick up ) sampai selesainya kerja rele
diperpanjang dengan nilai yang berbanding terbalik dengan besarnya arus yang
menggerakkan seperti diperlihatkan pada gambar 3.2
Rele arus lebih tidak hanya bekerja karena adanya kenaikan arus tetapi yang
terpenting adalah kemampuan rele untuk mendeteksi atau memonitor kenaikan
arus bila telah melampaui batas arus dan waktu yang telah ditentukan. Untuk
kerja (performance) rele dipengaruhu oleh konstruksinya yaitu dengan
prinsip elektromekanik atau elektronik dengan saklar statis.
Rele arus lebih IKC913 merupakan rele arus lebih dengan karakteristik waktu
terbalik (inverse time) merupakan suatu rele statis untuk penaman jaringan
distribusi terhadap hubung singkat, dimana penundaan waktu bergantung arus.
Rele mempunyai suatu pewaktu (1>) dengan penundaan waktu dan suatu
tingkat seketika ( I>>) yang beroperasi tanpa penundaan . Arus puncak
pengoperasian normal sama seperti yang terjadi pada proses saklar menutup,
sebagai contoh tidak mendahului pemutusan (tripping) rele, mengingat hubung
singkat dengan nilai tinggi memutus dengan segera. Sebagai hasil lebar
jangkauan (range) penyetelan pada karakteristik pemutusan, rele dapat
digunakan dalam suatu lebar berbagai penerapan, sebagai contoh : juga untuk
pengaman gangguan tanah.
Terminal masukan untuk pantauan monitoring arus diberikan pada terminal
A2-A3,A6-A7,A10-A11, konsumsi daya pada pengukuran masukan berkisar
0,07 VA.
Karakteristik pemutusan pewaktu rele didasarkan pada arus dasar (Ib) yang
dapat disetel pada 0,4-3,4 kali arus rating (IN) dalam tahap 0,2 menggunakan
saklar pemilih. Arus rating adalah 1 A, seperti dalam kasus versi satu fasa rele
waktu tertentu.
Suatu pemulai (start) dapat dicapai apabila arus pengukuran sangat besar
melebihi nilai 1,1 , Ib. Dengan perangkat pengeset awal ke “normal inverse”,
arus bergantung penundaaan waktu (1>) ditentukan berdasarkan formula:
𝑡𝑚𝑠 𝑥 0,14
t= 𝐼𝐵
( 𝐼𝑆 )0,02−1
Dimana nilai referensi waktu disebut k dapat juga dipilih mnggunakan suatu
saklar pemilih ( k dapat dipilih pada tahap 0,02 pada tange 0,1 – 1,08, bila k =
0 dipilih keseluruham rele terhambat/blocked, fungsinya dilumpuhkan.
4. Prosedur percobaan
1. Merangkai rangkaian seperti digambarkan pada gambar 3.3
2. Pertama-tama set harga berikut pada rele :
Tingkat seketika I>> :0
Faktor pewaktu k : 10 (artinya : tms diberikan 0,1
Jembatan E7-E8 : terpasang
3. Menghubungkan penjembatan (bridge) “ Relay” dan “PLC” pada CB untuk
meniadaan perintah pemutusan (trip) pada modul CB.
4. Set nilai penyetelan arus atau arus dasar Ib pada rele ke nilai 2 (artinya : arus
penyetelan rele ( IS= 0,4 A )
5. Memperhatikan posisi resistor beban, resistor beban harus dalam posisi
maksimum (R=100%). Menghubungkan sumber tegangan tiga fasa ke
jaringan listrik dengan menghubungkan kontak CB ( CB posisi on).
6. Menggunakan resistor beban, menaikkan arus yang masuk ke rangkaian
pengukuran dengan memperhatikan alat ukur amperemeter sampai rele
mulai beroperasi (start) diisyaratkan melalui keluarannya (kontak E7-E8)
yang ditandai dengan berbunyinya buzzer. Mencatat nilai arus pada
amperemeter sebagai nilai arus pengahsutan (Ist) pada tabel 1.
7. Setelah ini, melalui resistor beban kurngi arus smpai rele melepas (release)
yang ditandai dengan padamnya buzzer. Mencatat nilai arus pada
amperemeter sebagai nilai arus pelepasan (IRE) pada tabel 1.
8. Mengurangi arus jaringan dengan membuat resistor beban pada posisi
maksimum. Memutuskan sumber tegangan tiga fasa dengan memutuskan
kontak CB ( CB dalam posisi off)
9. Mengulangi percobaan untuk nilai penyetelan arus IB dari 3 sampai 6.
Mencatat masing-masing pengukuran arus pengasutan (IST) dan Arus
penyetelan (IS). Gunakan untuk menghitung rasio penyetelan ulang rele dan
melengkapi hasil pengukuran pada tabel 1.
10. Merangkai diagram rangkaian seperti digambarkan pada gambar 3.4 dalam
syarat untuk mengukur konsumsi daya instinsic
11. Memperhatikan posisi resistor beban, posisi resistor beban harus dalam
posisi maksimum (R=100%) . Menghubungkan sumber tegangan tiga fasa
ke jaringan listrik dengan menghubungkan kontak CB (CB posisi on).
12. Menggunakan resistor beban, menaikkan arus yang masuk ke rangkaian
pengukuran dengan memperhatikan alat ukur amperemeter sampai arus
berkisar 1A
13. Mencatat nilai pengukuran arus dan tegangan untuk menentukan daya
terlihat (apparent power) pada rangkaian pengukuran dengan melengkapi
tabel 2
14. Mencatat nilai pengukuran arus dan tegangan unutk menentukan daya
terlihat (apparent power) pada rangkaian elektronik dengan melengkapi
tabel 3
15. Dalam syarat untuk mendemostrasikan pengoperasian rele waktu terbalik,
merangkai rangklaian seperti pada gambar 3.5
16. Pertama-tama membuat penyetelan berikut pada rele :
Tingkat seketika I>> :0
Faktor k : 10 (artinya :tms diberikan 0,1)
Arus dasar IB : 2 (artinya : Is diberikan 0,4 )
Jembatan A8-A12 : terpasang ke CB
17. Memperhatikan posisi resistor beban, posisi resistor beban harus dalam
posisi maksimum (R=100%) . Menghubungkan sumber tegangan tiga fasa
ke jaringan listrik dengan menghubungkan kontak CB (CB posisi on).
18. Menggunakan resistor beban, menaikkan arus beban (IF) pada jarungan
dengan memperhatikan alat ukur amperemeter sampai arus berkisar 0,44 A.
Setelah ini padamkan jaringan dengan memutuskan kontak CB (CB posisi
off)
19. Mempersiapkan stopwatch dan set ke posisi 0. Secara bersamaan hiduokan
stopwatch dan menghubungkan ke sumber tegangan tiga fasa ke jaringan
listrik denan menghubungkan kontak CB ( CB posisi on)
20. Memperhatikan lampu indikator On pada CB. Memadamkan stopwatch
bersamaan dengan padamnya lampu indikator ON (lampu indikator off
menyala)
21. Mencatat penunjukan waktu pada stopwatch sebagai pengukuran waktu
operasi rele dan memasukkan hasil pengukuran pada tabel 4.
22. Menekan tombol reset pada rele sampai lampu indikator operasi padam.
23. Mengulangi untuk setiap prosedur percobaan dengan arus gangguan If dari
0,54 A sampai 1,24 A (dalam tahap 0,1 A). Harus diingat sebelum
menghubungkan kontak CB (CB poaisi on) resistor beban harus dalam
posisi maksimum ( R=100%)
24. Menggunakan persamaan perhitungan waktu operasi rele pada setiap tahap
arus gangguan dan melengkapi tabel 4
25. Mengulangi pengukuran denan penyetelan faktor waktu ke 50 (tms- 0,5),
mencatat hasil penukuran pada tabel 5. Jangan memvariasikan penyetelan
arus.
26. Untuk mendemostrasikan pemutusan seketika, set penyeelan arus pada rele
IB =12
27. Memperhatikan posisi resistor beban , posisi resistor beban harus dalam
posisi maksimum (R=100%) . Menghubungkan sumber tegangan tiga fasa
ke jaringan listrik dengan menghubungkan kontak CB (CB posisi on).
28. Menggunakan resistor beban, menaikkan arus beban (IF) pada jarungan
dengan memperhatikan alat ukur amperemeter sampai arus berkisar 0,9 A.
Setelah ini padamkan jaringan dengan memutuskan kontak CB (CB posisi
off)
29. Membuat penyetelan berikut pada rele setelah arus dipadamkan dan
stpwatch teah di set ulang :
Arus dasar (IB) : 2 (Is = 0,4 A)
Tingkat seketika I>> :2 (hasil pada harga pengperasian 2 x Is=0,8
A)
Faktor waktu k : 10
30. Menghubungkan sumber tegangan tiga fasa ke jaringan listrik dengan
menghubungkan kontak CB (CB posisi on) dan secara bersamaan
menghiduokan stopwacth
31. Memperhatikan lampu indikator ON pada CB. Memadamkan stopwatch
bersamaan dengan padamnya lampu indikator OnN ( lampu indikator Off
menyala). Mencatat reaksi pada rele.
5. Hasil percobaan
Tabel 3.4 Pengukuran arus dan waktu interupsi untuk Is= 0,4A tms=0,3
Tabel 5 Pengukuran arus dan waktu interupsi untuk Is =0,4 A tms = 0,5
7. Perhitungan Tabel
7.1 Perhitungan Tabel 3.2
Dik :V = 237 V
I = 20.06 mA
= 0,02006 A
Dit :S?
Jawab
S = V. I
= 237 X 0.02006 A
= 4,75 VA
Daya terlihat pada komponen elektronik adalah 4,75 VA
a. Untuk IF = 0,44 A
tms x 0,14
t = 0,02
(If⁄Is) -1
0,3 x 0,14
= 0,02
(0,44⁄0,4) -1
0,3 x 0,14
=
(1,1)0,02 -1
0,042
=
0,0019
= 22,1 dt
0,3 x 0,14
= 0,02
(0,54⁄0,4) -1
0,3 x 0,14
=
(1,35)0,02 -1
0,042
=
0,00602
= 6,98 dt
0,3 x 0,14
= 0,02
(0,64⁄0,4) -1
0,3 x 0,14
=
(1,6)0,02 -1
0,042
=
0,00944
= 4,45 dt
d. Untuk IF = 0,74 A
tms x 0,14
t = 0,02
(If⁄Is) -1
0,3 x 0,14
= 0,02
(0,74⁄0,4) -1
0,3 x 0,14
=
(1,85)0,02 -1
0,042
=
0,01238
= 3,39 dt
e. Untuk IF = 0,84 A
tms x 0,14
t = 0,02
(If⁄Is) -1
0,3 x 0,14
= 0,02
(0,84⁄0,4) - 1
0,3 x 0,14
=
(2,1)0,02 -1
0,042
=
0,015
= 2,8 dt
f. Untuk IF = 0,94 A
tms x 0,14
t = 0,02
(If⁄Is) -1
0,3 x 0,14
= 0,02
(0,94⁄0,4) -1
0,3 x 0,14
=
(2,35)0,02 -1
0,042
=
0,0172
= 2,44 dt
g. Untuk IF = 1,04 A
tms x 0,14
t = 0,02
(If⁄Is) -1
0,3 x 0,14
= 0,02
(1,04⁄0,4) -1
0,3 x 0,14
=
(2,6)0,02 -1
0,042
=
0,0193
= 2,17 dt
h. Untuk IF = 1,14 A
tms x 0,14
t = 0,02
(If⁄Is) -1
0,3 𝑥 0,14
= 0,02
(1,14⁄0,4) -1
0,3 x 0,14
=
(2,85)0,02 -1
0,042
=
0,02116
= 1,98 dt
i. Untuk IF = 1,24 A
tms x 0,14
t = 0,02
(If⁄Is) -1
0,3 x 0,14
= 0,02
(1,24⁄0,4) -1
0,3 x 0,14
=
(3,1)0,02 -1
0,042
=
0,0229
= 1,83 dt
0,5 x 0,14
= 0,02
(0,44⁄0,4) -1
0,5 x 0,14
=
(1,1)0,02 -1
0,07
=
0,0019
= 36,84 dt
b. Untuk IF = 0,54 A
tms x 0,14
t = 0,02
(If⁄Is) -1
0,5 x 0,14
= 0,02
(0,54⁄0,4) -1
0,5 x 0,14
=
(1,35)0,02 -1
0,07
=
0,00602
= 11,63 dt
c. Untuk IF = 0,64 A
tms x 0,14
t = 0,02
(If⁄Is) -1
0,5 x 0,14
= 0,02
(0,64⁄0,4) -1
0,5 x 0,14
=
(1,6)0,02 -1
0,07
=
0,00944
= 7,42 dt
d. Untuk IF = 0,74 A
tms x 0,14
t = 0,02
(If⁄Is) -1
0,5 x 0,14
= 0,02
(0,74⁄0,4) -1
0,5 x 0,14
=
(1,85)0,02 -1
0,07
=
0,01238
= 5,65 dt
e. Untuk IF = 0,84 A
tms x 0,14
t = 0,02
(If⁄Is) -1
0,5 x 0,14
= 0,02
(0,84⁄0,4) -1
0,5 x 0,14
=
(2,1)0,02 -1
0,07
=
0,015
= 4,67 dt
f. Untuk IF = 0,94 A
tms x 0,14
t = 0,02
(If⁄Is) -1
0,5 x 0,14
= 0,02
(0,94⁄0,4) -1
0,5 x 0,14
=
(2,35)0,02 -1
0,07
=
0,0172
= 4,07 dt
g. Untuk IF = 1,04 A
tms x 0,14
t = 0,02
(If⁄Is) -1
0,5 x 0,14
= 0,02
(1,04⁄0,4) -1
0,5 x 0,14
=
(2,6)0,02 -1
0,07
=
0,0193
= 3,63 dt
h. Untuk IF = 1,14 A
tms x 0,14
t = 0,02
(If⁄Is) -1
0,5 x 0,14
= 0,02
(1,14⁄0,4) -1
0,5 x 0,14
=
(2,85)0,02 -1
0,07
=
0,02116
= 3,3 dt
i. Untuk IF = 1,24 A
tms x 0,14
t = 0,02
(If⁄Is) -1
0,5 x 0,14
= 0,02
(1,24⁄0,4) -1
0,5 x 0,14
=
(3,1)0,02 -1
0,07
=
0,0229
= 3,06 dt
b. Untuk IF = 0,54 A
If 0,54 A
Kfk = = =1,35
Is 0,4 A
c. Untuk IF = 0,64 A
If 0,64 A
Kfk = = =1,6
Is 0,4 A
d. Untuk IF = 0,74 A
If 0,74 A
Kfk = = =1,85
Is 0,4 A
e. Untuk IF = 0,84 A
If 0,84 A
Kfk = = =2,1
Is 0,4 A
f. Untuk IF = 0,94 A
If 0,94 A
Kfk = = =2,35
Is 0,4 A
g. Untuk IF = 1,04 A
If 1,04 A
Kfk = = =2,6
Is 0,4 A
h. Untuk IF = 1,14 A
If 1,14 A
Kfk = = =2,85
Is 0,4 A
i. Untuk IF = 1,24 A
If 1,24 A
Kfk = = =3,1
Is 0,4 A
5{(3,1)0,02 -1}
=
0,14
5(1,0228876-1)
=
0,14
5(0,022886)
=
0,14
0,11443
=
0,14
= 0,817
Jadi pada saat waktu operasi rele arus lebih adalah 5 detik maka nilai
tms yang didapatkan adalah 0,817.
b. tms = 0,5
t{(Kfk)0,02 -1}
tms =
0,14
5{(2,1)0,02 -1}
=
0,14
5(1,01495 -1)
=
0,14
5(0,01495)
=
0,14
0,07475
=
0,14
= 0,534
Jadi, pada rele RA nilai IB nya 21,65 dan nilai tms nya adalah 0,534
2. Untuk rele RB
Dik : S = 10 MVA = 10 x 106 VA
V = 70 KV = 70 x 103 VA
t = 5”
rasio CT = 300/5
Dit : IB dan tms
Jawab :
S 10 x 106 VA
In = = = 82,84 A
√3 . V √3 . 70 x 103 VA
1
Is = Kfk x x In
rasio CT
5
= 2,1 x x 82,84
300
866,04
=
300
= 2,89 A
IS 2,89 A 2,89
IB = = = = 14,45
0,2 x In 0,2 x 1 A 0,2 A
t{(Kfk)0,02 -1}
tms =
0,14
5{(2,1)0,02 -1}
=
0,14
5(1,01495 -1)
=
0,14
5(0,01495)
=
0,14
0,07475
=
0,14
= 0,534
Jadi, pada rele RA nilai IB nya 14,45 dan nilai tms nya adalah 0,534
3. Untuk rele RC
Dik : S = 10 MVA = 10 x 106 VA
V = 70 KV = 70 x 103 VA
t = 5”
rasio CT = 350/5
Dit : IB dan tms
Jawab :
S 10 x 106 VA
In = = =82,48 A
√3 . V √3 . 70 x 103 VA
1
Is = Kfk x x In
rasio CT
5
= 2,1 x x 82,48
350
866,04
=
350
= 2,47 A
IS 2,47 A 2,47
IB = = = = 12,35
0,2 x In 0,2 x 1 A 0,2 A
t{(Kfk)0,02 -1}
tms =
0,14
5{(2,1)0,02 -1}
=
0,14
5(1,01495 -1)
=
0,14
5(0,01495)
=
0,14
0,07475
=
0,14
= 0,534
Jadi, pada rele RA nilai IB nya 12,35 dan nilai tms nya adalah 0,534
4. Untuk rele RD
Dik : S = 35 MVA = 35 x 106 VA
V = 70 KV = 70 x 103 VA
t = 10”
rasio CT = 600/5
Dit : IB dan tms
Jawab :
S 35 x 106 VA
In = = =288,67 A
√3 . V √3 . 70 x 103 VA
1
Is = Kfk x x In
rasio CT
5
= 2,1 x x 288,67
350
3031,035
=
600
= 5,052 A
IS 5,052 A 5,052
IB = = = = 25,26
0,2 x In 0,2 x 1 A 0,2 A
t{(Kfk)0,02 -1}
tms =
0,14
10{(2,1)0,02 -1}
=
0,14
10(1,01495 -1)
=
0,14
10(0,01495)
=
0,14
0,1495
=
0,14
= 1,068
Jadi, pada rele RA nilai IB nya 25,26 dan nilai tms nya adalah 1,068
5. Untuk rele RE
Dik : S = 50 MVA = 50 x 106 VA
V = 12 KV = 12 x 103 VA
t = 15”
rasio CT = 400/5
Dit : IB dan tms
Jawab :
S 50 x 106 VA
In = = =2405,63 A
√3 . V √3 . 12 x 103 VA
1
Is = Kfk x x In
rasio CT
5
= 2,1 x x 2405,63
400
25259,115
=
400
= 63,15 A
IS 63,15 A 63,15
IB = = = = 315,75
0,2 x In 0,2 x 1 A 0,2 A
t{(Kfk)0,02 -1}
tms =
0,14
15{(2,1)0,02 -1}
=
0,14
15(1,01495 -1)
=
0,14
15(0,01495)
=
0,14
0,22425
=
0,14
= 1,602
Jadi, pada rele RA nilai IB nya 315,75 dan nilai tms nya adalah
1,602
6. Untuk rele RF
Dik : S = 10 MVA = 10 x 106 VA
V = 12 KV = 12 x 103 VA
t = 15”
rasio CT = 250/5
Dit : IB dan tms
Jawab :
S 10 x 106 VA
In = = 3 =481,13 A
√3 . V √3 . 12 x 10 VA
1
Is = Kfk x x In
rasio CT
5
= 2,1 x x 481,13
250
5051,865
=
250
= 20,2 A
IS 20,2 A 20,2
IB = = = = 101
0,2 x In 0,2 x 1 A 0,2 A
t{(Kfk)0,02 -1}
tms =
0,14
15{(2,1)0,02 -1}
=
0,14
15(1,01495 -1)
=
0,14
15(0,01495)
=
0,14
0,22425
=
0,14
= 1,602
Jadi, pada rele RA nilai IB nya 101 dan nilai tms nya adalah 1,602
7. Untuk rele RG
Dik : S = 60 MVA = 60 x 106 VA
V = 12 KV = 12 x 103 VA
t = 20”
rasio CT = 350/5
Dit : IB dan tms
Jawab :
S 60 x 106 VA
In = = =2886,75 A
√3 . V √3 . 12 x 103 VA
1
Is = Kfk x x In
rasio CT
5
= 2,1 x x 2886,75
350
30310,875
=
350
= 86,6 A
IS 86,6 A 86,6
IB = = = = 433
0,2 x In 0,2 x 1 A 0,2 A
t{(Kfk)0,02 -1}
tms =
0,14
20{(2,1)0,02 -1}
=
0,14
20(1,01495 -1)
=
0,14
20(0,01495)
=
0,14
0,299
=
0,14
= 2,136
Jadi, pada rele RA nilai IB nya 433 dan nilai tms nya adalah 2,136
9. Analisa
9.1. Analisa Hasil Percobaan Pertama
Pada percobaan pertama, rangkaian yang digunakan adalah
rangkaian pada gambar 3.4.pertama – tama set harga rele dengan tingkat
waktu seketika (I>>0), factor waktu (K) 30 (artinya tms diberikan 0,3) dan
jembatan E7-E8 dalam posisi terpasang. Atur nilai arus penyetelan (Is)
sesuai dengan nilai yang telah ditentukan posisikan resistor beban dalam
posisi maksimum (R=100%). Naikkan nilai arus yang masuk ke rangkaian
pengukuran dengan menurunkan posisi resistor beban dari keadaan
maksimum sampai rele mulai beroperasi yang ditandai dengan
berbunyinya buzzer.Nilai arus pada saat rele beroperasi merupakan nilai
arus penghasutan (IST). Selanjutnya kurangi nilai arus dengan menaikkan
nilai pada resistor beban hingga rele melepas (release) yang ditandai
dengan padamnya buzzer. Nilai arus yang terukur pada saat rele melepas
merupakan nilai arus pelepasan (IRE). Lakukan percobaan pada rangkaian
ini sebanyak lima kali sesuai dengan nilai arus penyetelan yang telah
ditentukan pada table 1. Catat nilai arus penghasutan (IST) dan nilai arus
pelepapasan (IRE) pada masing – masing pengukuran.Hitung rasio
penyetelan ulang dengan membagi arus pelepasan dengan nilai arus
pengasutan (IRE/IST).
Dari hasil percobaan kedua dapat dilihat bahwa nilai arus dan
tegangan pada rangkaian elektronik dan rangkaian pengukuran berbanding
terbalik.Pada rangkaian elektronuk nilai tegangan yang didapatkan lebih
besar daripada nilai arusnya.Sedangkan pada rangkaian pengukuran nilai
aurs lebih besar daripada nilai tegangannya.
Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa rele arus lebih waktu
terbalik bekerja dengan dipengaruhi waktu diamana semakin besar arus
gangguan yang diberikan ke rele maka akan semakin cepat waktu tunda
operasi rele.
Dari hasil percobaan bahwa rele arus lebih waktu terbalik bekerja
dipengarui waktu, dimana semakin besar arus gangguan yang diberikan ke
rele maka akan semakin cepat waktu tunda operasi rele. Terdapat
perbedaan dlam waktu tunda operasi rele pada percobaan ketiga dan
keempat. Dimana pada percobaan keempat waktu tunda operasi rele lebih
besar daripada percobaan ketiga, hal tersebut dikarekan factor waktu (K)
pada percobaan keempat disetel le bih besar (0,5) dibandingkan pada
percobaan ketiga dimana factor waktu (K) yang disetel adalah 30 (tms
diberikan 0,3)
10. Kesimpulan
10.1 Rele arus lebih adalah suatu rele yang bekerja berdasarkan kenaikan
besaran arus yang melebihi sautu nilai pengamanan tertentu dan dalam
jangka waktu tertentu. Rele arus lebih tidak hanya bekerja karena
adanya kenaikan arus tetapi yang terpenting adalah keamanan rele
untuk mendeteksi dan memonitor kenaikan arus bila telah melampaui
batas arus dan waktu yang ditentukan.
10.2 Konsumsi daya intrinsic dapat diperoleh dengan menjumlahkan daya
pada rangkaian elektronik dengan daya pada rangkaian pengukuran.
10.3 Pada rangkaian elektronik nilai tegangan lebih besar daripada nilai
arusnya, sedangkan pada rangkaian pengukuran nilai tegangan lebih
kecil daripada nilai arusnya.
10.4 Rele arus lebih waktu terbalik merupakan rele arus lebih yang bekerja
dipengaruhi waktu, dimana semain besar arus gangguan yang masuk ke
rele maka akan semakin cepat waktu operasi rele.
10.5 Rele arus lebih waktu seketika merupakan rele arus lebih yang
beroperasi tanpa dipengaruhi waktu (nilai t nya mendekati 0).
LAMPIRAN