PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
yang matang terisi dengan likour folikulli, mengandung estrogen dan siap untuk
berovulasi.3,5. Folikel de Graff yang matang terdiri atas :
1. Ovum ; yakni suatu sel besar dengan diameter 0,1 mm yang mempunyai
nukleus dengan anyaman kromatin yang jelas sekali dan satu nukleolus
pula
2. Stratum granulosum yang terdiri atas sel- sel granulisa, yakni sel- sel bulat
kecil dengan inti yang jelas pada pewarnaan dan mengelilingi ovum ; pada
perkembangan lebih lanjut terdapat ditengahnya suatu rongga terisi likour
folikuli
3. Teka interna, suatu lapisan yang melingkari stratum granulosum dengan
sel- sel yang lebih kecil daripada sel granulosa
4. Teka eksterna, terbentuk oleh stroma ovarium yang terdesak
Pada ovulasi, folikel yang matang dan yang mendekati permukaan
ovarium pecah dan melepaskan ovum ke rongga perut. Sel- sel granulosa yang
melekat pada ovum yang membentuk korona radiata bersama- sama ovum ikut
dilepas. Sebelum dilepas, ovum mulai mengalami pematangan dalam dua tahap
sebagai persiapan untuk dapat dibuahi. 3,5
Setelah ovulasi, sel- sel stratum granulosum di ovarium mulai
berproliferasi dan masuk ke ruangan bekas tempat ovum dan likour folikuli.
Demikian pula jaringan ikat dan pembuluh- pembuluh darah kecil yang ada di
situ. Biasanya timbul perdarahan sedikit, yang menyebabkan bekas folikel diberi
nama korpus rubrum. Umur korpus rubrum ini hanya sebentar. Di dalam sel-
selnya timbul pigmen kuning, dan korpus rubrum menjadi korpus luteum. Sel-
selnya membesar dan mengandung lutein dengan banyak kapiler dan jaringan ikat
diantaranya. 3,5
Di tengah- tengah masih terdapat bekas perdarahan. Jika tidak ada
pembuahan ovum, sel- sel yang besar serta mengandung lutein mengecil dan
menjadi atrofik, sedangkan jaringan ikatnya bertambah. Korpus luteum lambat
laun menjadi korpus albikans. Jika pembuahan terjadi, korpus luteum tetap ada,
malahan menjadi lebih besar, sehingga mempunyai diameter 2,5 cm pada
kehamilan 4 bulan. 3,5
3
Gambar 1. Anatomi ovarium
4
2.2.2 Epidemiologi
Berdasarkan data penilitian di Amerika Serikat, umumnya kista ovarium
ditemukan saat pasien melakukan pemeriksaan USG baik abdominal maupun
transvaginal dan transrektal. Kista ovarium terdapat sekitar 18% pada wanita yang
sudah postmenopause. Sebagian besar kista yang ditemukan merupakan kista
jinak, dan 10% sisanya adalah kista yang mengarah ke keganasan.
Kista ovarium fungsional umumnya terjadi pada usia produktif dan relatif
jarang pada wanita postmenopause. Secara umum, tidak ada persebaran umur
yang spesifik mengenai usia terjadinya kista ovarium.4
5
seperti perut yang agak membuncit serta bagian bawah perut yang terasa tidak
enak biasanya baru dirasakan saat ukuranya sudah cukup besar. Jika sudah
demikian biasanya perlu dilakukan tindakan pengangkatan melalui proses
laparoskopi.1,8
Ada lagi jenis kista abnormal pada ovarium.Jenis ini ada yang bersifat
jinak dan ganas. Bersifat jinak jika bisa berupa spot dan benjolan yang tidak
menyebar. Meski jinak kista ini dapat berubah menjadi ganas.Tetapi sampai saat
ini, belum diketahui dengan pasti penyebab perubahan sifat tersebut. Kista ganas
yang mengarah ke kanker biasanya bersekat sekat dan dinding sel tebal dan tidak
teratur.Tidak seperti kista fisiologis yang hanya berisi cairan, kista abnormal
memperlihatkan campuran cairan dan jaringan solid dan dapat bersifat ganas.1,7,8
6
iv. Kista endometroid
v. Kista dermoid
b. Solid
i. Fibroma, leiomioma, fibroadenoma, papiloma, angioma,
limfangioma
ii. Tumor Brenner
iii. Tumor sisi aderenal (makulinovo-blastoma).1
7
Gambar 2 : Kista Folikel
8
koriogonadrotropin yang berlebihan.1,7
Kista granulosa lutein yang terjadi di dalam korpus luteum indung telur
yang fungsional dan membesar bukan karena tumor, disebabkan oleh
penimbunan darah yang berlebihan saat fase pendarahan dari siklus menstruasi.
Kista teka-lutein biasanya berisi cairan bening, berwarna seperti jerami; biasanya
berhubungan dengan tipe lain dari growth indung telur, serta terapi hormon.
9
Gambar 5 : Kista Inklusi Germinal
10
multikolur, meskipun lazimnya berongga satu. Warna kista putih keabuan.
Ciri khas dari kista ini adalah potensi pertumbuhan papiler ke dalam
rongga kista sebesar 50% dan keluar pada permukaan kista sebesar 5%. Isi kista
cair, kuning dan kadang-kadang coklat karena bercampur darah. Tidak jarang,
kistanya sendiri kecil, tetapi permukaannya penuh dengan pertumbuhan
papiler (solid papiloma)
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa sulit membedakan gambaran
makroskopis kistadenoma serosum papileferum yang ganas dari yang jinak,
bahkan pemeriksaan rnikroskopis pun tidak selalu mernberikan kepastian.
Pada pemeriksaan mikroskopis terdapat dinding kista yang dilapisi epitel
kubik atau torak yang rendah, dengan sitoplasma eosinofil dan inti sel yang besar
dan gelap warnanya. Karena tumor ini berasal dari epitel permukaan ovarium
(germinal epithelum), maka bentuk epitel pada papil dapat beraneka ragam, tetapi
sebagian besar terdiri atas epitel bulu getar seperti epitel tuba. Pada jaringan
papiler dapat ditemukan pengendapan kalsium dalam stromanya yang dinamakan
psamoma. Adanya psamoma menunjukkan bahwa kista adalah kistadenoma
ovarium serosum papiliferum, tetapi bukan ganas.
Tidak ada gejala klasik yang menyertai tumor serosa
proliferatif. Kebanyakan ditemukan pada pemeriksaan rutin dari pelvis. Kadang-
kadang pasien mengeluh rasa ketidaknyamanan daerah pelvis dan pada
pemeriksaan ditemukan massa abdomen atau pun ascites. Kelainan ekstra
abdomen jarang ditemukan pada keganasan ovarium kecuali pada stadium
terminal. 1,5,8
Apabila ditemukan pertumbuhan papiler, proliterasi dan stratifikasi epitel,
serta anaplasia dan mitosis pada sel-sel, kistadenoma serosum secara makroskopik
digolongkan ke dalam kelompok tumor ganas. 30-35% dari kistadenoma serosum
mengalami perubahan keganasan. Bila terdapat implantasi pada peritoneum
disertai dengan ascites, prognosis penyakit adalah kurang baik.
Meskipun diagnosis histopatologis pertumbuhan tumor tersebut mungkin
jinak (histopathologically benign), tetapi secara klinis harus dianggap sebagai
neoplasma ovarium ganas (clinicaly malignant).
Terapi pada umumnya adalah pengangkatan tumor. Tetapi oleh karena
11
berhubung dengan besarnya kemungkinan keganasan perlu dilakukan
pemeriksaan yang teliti terhadap tumor yang dikeluarkan. Bahkan kadang-kadang
perlu diperiksa sediaan yang dibekukan (frozen section) pada saat operasi, untuk
menentukan tindakan selanjutnya pada waktu operasi.1,7
12
Dinding kista agak tebal dan berwarna putih keabuan terutama apabila
terjadi perdarahan atau perubahan degeneratif di dalam kista. Pada permukaan
terdapat cairan lendir yang khas, kental seperti gelatin, melekat dan berwarna
kuning sampai coklat tergantung dari percampurannya dengan darah.
Pemeriksaan mikroskopik: tampak dinding kista dilapisi oleh epital torak
tinggi dan sel-sel goblet yang terisi lendir. Sel-sel epitel yang terdapat dalam satu
lapisan bersifat odernatus dan mempunyai potensi untuk tumbuh seperti struktur
kelenjar, kelenjar-kelenjar menjadi kista-kista baru, yang menyebabkan kista
menjadi multilokuler. Jika terjadi suatu sobekan pada dinding kista (spontan
ataupun pada saat operasi), maka sel-sel epitel dapat tersebar pada permukaan
peritoneum rongga perut, dan sekresinya menyebabkan pseudomiksoma peritonei.
Akibat pseudorniksoma peritonei timbul penyakit menahun dengan musin terus
bertambah dan menyebabkan banyak perlengketan. Akhirnya penderita meninggal
karena ileus. Pada kista kadang-kadang ditemukan daerah padat dan pertumbuhan
papiler.1,7
13
2.2.4.2.1.5 Kista Dermoid
Tumor ini merupakan 10% dan seluruh neoplasma ovarium yang
kistik, dan paling sering ditemukan pada wanita yang masih muda. 25%
dari semua kista dermoid bilateral, lazimnya dijumpai pada masa reproduksi
walaupun dapat ditemukan pada anak kecil. Tumor ini dapat mencapai ukuran
sangat besar, sehingga beratnya mencapai beberapa kilogram.
Kista ini tumbuh akibat proses yang kurang sempurna saat pembentukan
lapisan embrional. Lapisan ektoderm yang saat dewasa akan menjadi sel sel
folikel rambut, tulang, serta gigi secara tidak sempurna tumbuh di sekitar
ovarium. Kista ini tidak mempunyai ciri yang khas.Dinding kista kelihatan putih
keabuan dan agak tipis.Konsistensi tumor sebagian kistik kenyal, di bagian lain
padat. Dapat ditemukan kulit, rambut kelenjer sebasea, gigi (ektodermal), tulang
rawan, serat otot jaringan ikat (mesodemal) dan mukosa traktus gasttrointotinelis,
epitel saluran kista terdapat produk kelenjer sebasea berupa massa lembek seperti
lemak, bercampur dengan rambut.
Pada kista dermoid dapat terjadi torsio tangkai dengan gejala nyeri
mendadak di perut bagian bawah. Ada kemungkinan terjadinya sobekan dinding
kista dengan akibat pengeluaran isi kista dalam rongga peritoneum.Perubahan
keganasan dari kista sangat jarang, hanya 1,5% dari semua kista dermoid dan
biasanya pada wanita lewat menopause.1,7
14
2.2.4.2.2 Solid
Semua tumor ovarium yang padat adalah neoplasma.Akan tetapi, ini tidak
berarti bahwa termasuk suatu neoplasma yang ganas, meskipun semuanya
berpotensi maligna. Potensi menjadi ganas sangat berbeda pada berbagai jenis,
umpamanya sangat rendah pada fibroma ovarium dan sangat tinggi pada teratoma
embrional yang padat.1,5
15
histopatologik ovarium. Meskipun biasanya jinak, dalam beberapa kasus tumor ini
menunjukkan keganasan pada histopatologi dan klinisnya.1,5,8
2.2.5 Etiologi
Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan
pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofise, atau ovarium itu sendiri. Kista
ovarium timbul dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi.1
Faktor resiko terjadinya kista ovarium.4
a. Riwayat kista ovarium sebelumnya
b. Siklus menstruasi yang tidak teratur
c. Meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas
d. Menstruasi dini
e. Tingkat kesuburan
f. Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang
g. Terapi tamosifen pada kanker mamma
Sedangkan pada tumor padat, etiologi pasti belum diketahui, diduga akibat
abnormalitas pertumbuhan sel embrional, atau sifat genetis kanker yang tercetus
oleh radikal bebas atau bahan bahan karsinogenik.
2.2.6 Patofisiologi
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang
disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan
diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang ruptur
akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5-2 cm
dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus
luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila
16
terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian secara
gradual akan mengecil selama kehamilan.1,5
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista
fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-
kadang disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh
gonadotropin, termasuk FSH dan HCG.1,8
Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin
atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Pada neoplasia tropoblastik
gestasional (hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada
kehamilan multiple dengan diabetes, hcg menyebabkan kondisi yang disebut
hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan
menggunakan gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate,
dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan
pemberian HCG.1,8
Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak
terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang
ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini,
keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian
besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah
kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari
area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan
germ cel tumor dari germ sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel
yang berisi elemen dari 3 lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal,
dan mesodermal.Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium
ektopik. Pada sindroma ovari pilokistik, ovarium biasanya terdiri folikel-folikel
dengan multipel kistik berdiameter 2-5 mm, seperti terlihat dalam sonogram.1,8
17
2.2.7 Diagnosa
2.2.7.1 Anamnesa
Diagnosis dimulai dari anamnesis berdasarkan keluhan pasien. Banyak
tumor ovarium tidak menunjukkan gejala dan tanda, terutama tumor ovarium
yang kecil. Adanya tumor bisa menyebabkan pembenjolan perut. Rasa sakit atau
tidak nyaman pada perut bagian bawah. Rasa sakit tersebut akan bertambah jika
kista tersebut terpuntir atau terjadi ruptur. Terdapat juga rasa penuh di perut.
Tekanan terhadap alat-alat di sekitarnya dapat menyebabkan rasa tidak nyaman,
gangguan miksi dan defekasi. Dapat terjadi penekanan terhadapat kandung kemih
sehingga menyebabkan frekuensi berkemih menjadi sering. (DeChemey et
al,1994)
Kista ovarium dapat menyebabkan obstipasi karena pergerakan usus
terganggu atau dapat juga terjadi penekanan dan menyebabkan defekasi yang
sering. Pasien juga mengeluhkan ketidaknyamanan dalam coitus, yaitu pada
penetrasi yang dalam. Pada tumor yang besar dapat terjadi tidak adanya nafsu
makan dan rasa enak dan rasa sesak. Pada umumnya tumor ovarium tidak
mengubah pola haid, kecuali jika tumor tersebut mengeluarkan hormon.
Ireguleritas siklus menstruasi dan pendarahan vagina yang abnormal dapat terjadi.
Pada anak muda, dapat menimbulkan menarche lebih awal.
Polikistik ovari menimbulkan sindroma polistik ovari, terdiri dari
hirsutism, inferilitas, aligomenorrhea, obesitas dan acne. Pada keganasan, dapat
ditemukan penurunan berat badan yang drastis.
Kista yang besar dapat teraba dalam palpasi abdomen. Walau pada wanita
premonopause yang kurus dapat teraba ovarium normal tetapi hal ini adalah
abnormal jika terdapat pada wanita postmenopause. Perabaan menjadi sulit pada
pasien yang gemuk. Teraba massa yang kistik, mobile, permukaan massa
umummnya rata. Serviks dan uterus dapat terdorong pada satu sisi. Dapat juga
teraba, massa lain, termasuk fibroid dan nodul pada ligamentum uterosakral, ini
merupakan keganasan atau endometriosis. Pada perkusi mungkin didapatkan
ascites yang pasif.
18
2.2.7.3 Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
Cancer antigen 125 (CA 125) adalah protein yang dihasilkan
oleh membran sel ovarium normal dan karsinoma ovarium.
Level serum kurang dari 35 U/ml adalah kadar CA 125
ditemukan meningkat pada 85% pasien dengan karsinoma
epitel ovarium. Terkadang CA 125 ditemukan meningkat pada
kasus jinak dan pada 6% pasien sehat.
Pemeriksaan Beta-HCG Pemeriksaan ini digunakan untuk
screening awal apakah wanita tersebut hamil atau tidak.
Pemeriksaan ini dapat menyingkirkan kemungkinan kehamilan
ektopik.
Pemeriksaan Darah Lengkap Untuk sebuah penyakit
keganasan, dapat diperkirakan melalui LED. Parameter lain
seperti leukosit, HB, HT juga dapat membantu pemeriksa
menilai keadaan pasien.
Urinalisis Urinalisis penting untuk mencari apakah ada
kemungkinan lain, baik batu saluran kemih, atau infeksi dan
untuk menyingkirkan diagnosis banding.
b. Laparoskopi
Mengetahui asal tumor dari ovarium atau tidak, dan menentukan sifat-
sifat tumor.
c. Ultrasonografi
Menentukan letak dan batas tumor kistik atau solid, cairan dalam
rongga perut yang bebas dan tidak. USG adalah alat diagnostik
imaging yang utama untuk kista ovarium. Kista simpleks bentuknya
unilokular, dindingnya tipis, satu cavitas yang didalamnya tidak
terdapat internal echo. Biasanya jenis kista seperti ini tidak ganas, dan
merupakan kista fungsioal, kista luteal atau mungkln juga kistadenoma
serosa atau kista inklusi.
19
Kista kompleks multilokular, dindingnya menebal terdapat papul ke
dalam lumen. Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin juga
kista neoplasma benigna. USG sulit membedakan kista ovarium
dengan hidrosalfing, paraovarian dan kista tuba. USG endovaginal
dapat memberikan pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur
pelvis. Pemeriksaana ini tidak memerlukan kandung kemih yang
penuh. USG transabdominal lebih baik dari endovaginal untuk
mengevaluasi massa yang besar dan organ intrabdomen lain, seperti
ginjal, hati dan ascites. Ini memerlukan kandung kemih yang penuh.
2.2.8 Penatalaksanaan
1. Observasi dan Manajemen Gejala
Jika kista tidak menimbulkan gejala, maka cukup dimonitor
(dipantau) selama 1-2 bulan, karena kista fungsional akan menghilang
dengan sendirinya setelah satu atau dua siklus haid. Tindakan ini
diambil jika tidak curiga ganas. Apabila terdapat nyeri, maka dapat
diberikan obat-obatan simptomatik seperti penghilang nyeri
NSAID1,4,8
2. Operasi
Jika kista membesar, maka dilakukan tindakan pembedahan, yakni
dilakukan pengambilan kista dengan tindakan laparoskopi atau
laparotomi. Biasanya kista yang ganas tumbuh dengan cepat dan
pasien mengalami penurunan berat badan yang signifikan. Akan tetapi
kepastian suatu kista itu bersifat jinak atau ganas jika telah dilakukan
pemeriksaan Patologi Anatomi setelah dilakukan pengangkatan kista
itu sendiri melalui operasi. Biasanya untuk laparoskopi diperbolehkan
20
pulang pada hari ke-3 atau ke-4, sedangkan untuk laparotomi
diperbolehkan pulang pada hari ke-8 atau ke-9.1,4,8
Indikasi umum operasi pada tumor ovarium melalui screening USG
umumnya dilakukan apabila besar tumor melebihi 5cm baik dengan
gejala maupun tanpa gejala. Hal tersebut diikuti dengan pemeriksaan
patologi anatomi untuk memastikan keganasan sel dari tumor
tersebut.1,4,5,8
2.2.9 Komplikasi
Perdarahan ke dalam kista, biasanya terjadi sedikit-sedikit, berangsur-
angsur menyebabkan pembesaran kista, dan hanya menimbulkan gejala klinik
yang minimal. Tetapi bila dalam jumlah banyak akan terjadi distensi cepat dan
nyeri perut mendadak.
Putaran tangkai menimbulkan rasa sakit yang berat akibat tarikan melalui
ligamentum infundibulopelvikum terhadap peritoneum parietale. Robekan dinding
kista terjadi pada torsi tangkai, tetapi dapat pula akibat trauma yaitu jatuh,
pukulan pada perut dan coitus. Bila kista hanya mengandung cairan serosa, rasa
nyeri akbat robekan akan segera berkurang. Namun bila terjadi hemoragi yang
timbul secara akut, perdarahan bebas dapat berlangsung terus menerus dalam
rongga peritoneum dan menimbulkan rasa nyeri terus menerus disertai tanda-
tanda abdomen akut.
Infeksi dapat terjadi, jika dekat tumor terdapat sumber kuman patogen,
seperti appendisitis, divertikulitis, atau salpingitis akut. Perubahan keganasan
dapat terjadi pada kista jinak, misalnya pada kista denoma ovarii derosum,
kistadenoma ovarii musinosum dan kista dermoid. Sindroma Meigs ditemukan
pada 40% dari kasus fibroma ovarii yaitu tumor ovarium disertai asites dan
hidrotoraks.
2.2.10 Prognosis
Prognosis dari kista jinak sangat baik. Kista jinak tersebut dapat tumbuh di
jaringan sisa ovarium atau di ovarium kontralateral. Apabila sudah dilakukan
operasi, angka kejadian kista berulang cukup kecil yaitu 13%.
21
Kematian disebabkan karena karsinoma ovari ganas berhubungan dengan
stadium saat terdiagnosis pertama kali dan pasien dengan keganasan ini sering
ditemukan sudah dalam stadium akhir.1
Angka harapan hidup dalam 5 tahun rata-rata 41.6%. Tumor sel granuloma
memiliki angka bertahan hidup 82% sedangkan karsinoma sel skuamosa yang
berasal dari kista dermoid berkaitan dengan prognosis yang buruk.1,5
22
BAB III
KESIMPULAN
Kista ovarium adalah kantong abnormal yang berisi cairan atau neoplasma
yang timbul di ovarium yang bersifat jinak juga dapat menyebabkan keganasan.
Berdasarkan tingkat keganasannya, kista dibedakan menjadi dua macam, yaitu
kista non-neoplastik dan kista neoplastik Pemeriksaan untuk kista dapat di
lakukan dengan USG dan dengan pemeriksaan lab. Penatalaksanaan pada tumor
ovarium adalah operasi. Indikasi umum operasi pada tumor ovarium melalu
screening USG umumnya dilakukan apabila besar tumor melebihi 5cm baik
dengan gejala maupun tanpa gejala. Hal tersebut diikuti dengan pemeriksaan
patologi anatomi untuk memastikan keganasan sel dari tumor tersebut. Prognosis
kista jinak sangat baik, namun pada keganasan ovarium, angka harapan hidup 5
tahun hanya mencapai 46%
23
DAFTAR PUSTAKA
2000. p. 388-9.
8. Sjamsuhidayat, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, EGC, l 1027; Jakarta,
1998
24