“IKAN MASKOKI”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK
PUJI NUR PARIDI (C1K 008 063)
RIZKA DINIANTARI RAYES (C1K 008 056)
RABIATUL ADWIYAH (C1K 008 059)
RANI KARNIASARI (C1K 007 063)
FITRIYANTI UMRAH (C1K 008 054)
KAMAL FAUZAN (C1K 008 049)
HARIANSYAH (C1K 007 022)
HENDRI AZIZ (C1K 008 001)
ARI ARAHMAN (C1K 008 068)
1
SEKILAS TENTANG IKAN MAS KOKI
2
sekarang ini, di negeri China telah banyak dihasilkan strain strain baru dari ikan
mas koki ini.
Berdasarkan penelitian kromosom, spesies ikan yang di temukan di Cina
yang masih berhubungan erat dengan maskoki. Nama ikan itu karper crucian
(crucian carp). Bentuk karper crucian seperti ikan mas yang terdapat di Indonesia
tak lain adalah karper. Nama ikan mas untuk karper itu lazim di gunakan
penduduk Jawa, khususnya di Jawa Timur.
Adanya pertalian kromosom itu, para ahli yakin bahwa karper crucianlah
yang merupakan asal muasal maskoki. Kalau kini tidak ada lagi persamaan bentuk
antara maskoki dan karper crucian, penyebabnya telah terjadi mutasi dan kawin
silang pada turunannya. Sebagai ikan hias akuarium, maskoki terkenal di seluruh
dunia, terutama di Cina, Jepang,Amerika, dan Eropa.
Kendati sudah diketahui negara sal maskoki, tetapi sampai sekarang belum
di temukan catatan sejak kapan pertama kali maskoki di jadikan ikan hias. Hanya
dikabarkan, karper crucian yang menjadi nenek moyang naskoki ”dijinakkan”
pertama kali sekitar 1000 tahun silam, ketika dinasti Sung berkuasa (960-1279).
Sedangkan perkembangannya baru pesat setelah teknik budidaya air tawar
dikenal, yakni semasa pemerintahan Dinasti Ming (1368-1644).
Pada era Dinasti Ming baru bermunculan ikan mas berwarna aneh-aneh.
Ikan mas generasi baru ini disebut goldfish di luar negri dan dikenal dengan nama
maskoki di Indonesia.
Saat ini di Cina tipe maskoki diperkirakan sudah ratusan. Untuk
memudahkan mengenalnya, tipe-tipe maskoki diberi mana berdasarkan keunikan
yang terdapat pada tubuhnya. Misalkan: berdasarkan bentuk kepala, mata, tutup
insang, selaput hidung, dan selaput mata.
Sekitar tahun 1500an semasa Shogun berkuasa maskoki masuk ke Jepang
dan merupakan piaraan kaum elit pada masa itu. Namun seirung dengan
perjalanan waktu akhirnya maskoki dapat di pelihara masyarakat luas. Maskoki
dari Jepang di pasarkan ke seluruh dunia. Antara lain ke USA, Inggris, Jerman,
Prancis, dan juga ke Indonesia.
Menurut Yoshichi Matsui, dalam bukunya Goldfish Guide, maskoki di
Jepang dikelompokkan menjadi 3 berdasarkan asalnya. Masing-masing adalah
3
inpor dari cina (wakin, maruko, ryukin, domekin), hasil seleksi (jikin, nankin,
tosakin, tetsuonaga, osaka ranchu, hanafusa, oranda shishigashira), hasil dari
silangan (kiranshi, shubunkin, shukin, kaliko, azumanishiki).
Ikan maskoki dapat tumbuh hingga mencapai 23 inch (53 cm) dan
maksimum mencapai berat 9.9 pounds (4.5 kg), namun hal ini sangat jarang
terjadi; sebagian besar maskoki hanya mencapai separuh dari ukuran maksimal
tadi dalam masa pertumbuhannya. Dalam kondisi yang optimal, maskoki mampu
bertahan hidup hingga 40 tahun, tetapi sebagian besar maskoki umumnya hidup
antara 6 - 8 tahun.
Syarat hidup maskoki secara umum dapat dikatakan bahwa maskoki
termasuk ikan yang mampu beradaptasi dengan berbagai variasi kualitas air dan
juga suhu.
1. pH
Nilai pH yang dianggap ideal untuk menumbuhkembangkan maskoki
berkisar dari 7.0-8.0. Meskipun demikian, diketahui bahwa maskoki masih
dapat mentolelir nilai pH lebih rendah atau lebih tinggi dari kisaran tersebut.
Hal yang perlu diperhatikan adalah membiarkan terlebih dahulu maskoki yang
akan dipelihara untuk beradaptasi dengan kualitas air yang kita siapkan. Sangat
tidak disarankan untuk melakukan penggantian air atau melakukan perubahan
kualitas air secara drastis.
Walaupun maskoki diketahui mempunyai toleransi lebar terhadap
berbagai nilai pH, akan tetapi, seperti halnya kelompok ikan mas pada
umumnya, mereka tidak akan bisa bertahan pada pH dibawah 5.0 atau diatas
10.0. Untuk itu, dalam melakukan pengelolaan air perlu memperhatikan kadar
pH-nya agar tidak sampai membahayakan mereka.
2. Kesadahan
Kebutuhan tingakat kesadahan air untuk maskoki diperkirakan antara
rendah sampai sedang. Tidak ada informasi yang akurat mengenai hal ini.
Meskipun demikian, dari berbagai laporan, diketahui bahwa kondisi kesadahan
air yang ideal bagi maskoki berkisar antara 17derajat – 22 derajat.
3. Komposisi
4
Maskoki sangat sensitif terhadap kadat chlorine yang biasa digunakan
sebagai disinfektan pada air olahan. Oleh karena itu, dalam menyiapkan air
bagi mereka pastikan baha air tersebut bebas dari chlorine. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengendapkan air terlebih dahulu, atau dengan
menambahkan anti-chlorine.
Maskoki merupakan ikan yang banyak mengeluarkan sekresi dari
tubunya. Hal demikian dapat memicu terbentuknya amonia dalam air. Amonia
yang terbentuk dapat menjadi racun bagi ikan bersangkutan, terutama bila
kadarnya sudah mencapai 2 ppm. Pergantian air atau penggunaan sistem
diltrasi yang baik akan sangat membantu agar air akuarium maskoki dapat
selalu terjaga kadar amonianya dibawah nilai 2 ppm, atau bahkan 0 ppm.
Logam berat terlarut seperti Zn (seng) atau Cu (tembaga) bersifat racun
bagi maskoki dan juga jenis ikan lainnya. Oleh karena itu, sangat tidak
direkomendasikan untuk memelihara atau meletakkan maskoki dalam bak-bak
yang terbuat dari bahan seng atau bahan lainnya yang dapat melepaskan seng
atau tembaga kedalam air. Meskipun demikian, diketahui toleran terhadap
kadar besi dalam air hingga batasan tertentu. Bagi mereka yang akan
memelihara maskoki dengan menggunakan air alami, tidak ada salahnya
diwaspadai pula kemungkinan hadirnya berbagai bahan pencemar yang
mungkin masuk dari lingkungan sekitarnya, seperti phenol; merkuri, minyak,
kadmium, dan juga insektisida.
4. Suhu
Suhu ideal bagi maskoki berada pada kisaran 20 derajat - 25 oC.
Fluktuasi perubahan suhu direkomendasikan tidak lebih dari 5 oC, terutama
dalam proses pergantian air atau proses transportasi. Fluktuasi suhu diatas 5 oC
akan sangat membahayakan ikan yang bersangkutan. Berbagai varietas
maskoki sendiri dikembangkan diberbagai tempat dengan variasi suhu yang
berbeda yaitu mulai dari 4 derajat C - 35 oC. Meskipun demikian selalu
disarankan agar mereka dipelihara pada suhu tidak kurang dari 10 oC.
5. Kepadatan
5
Kepadatan ikan dalam volume air tertentu akan sangat menentukan
tingkat keberhasilan memelihara maskoki, kemudahan dalam mengelola air
dan menghindarkan terjadinya stress yang dapat memicu terjadinya berbagai
masalah ikutan lainnya. Selalu disarankan agar maskoki dipelihara dengan
kepadatan serendah mungkin, atau dipelihara sesedikit mungkin dalam suatu
wadah. Aturan secara umum menyebutkan bahwa kepadatan maskoki dapat
dihitung berdasarkan porsi 1 cm panjang ikan untuk setiap liter air. Pada
tempat-tempat pemeliharaan yang didukung dengan peralatan pendukung
kehidupan yang baik kepadatan maskoki dapat ditingkatkan hingga 0.5 gm
panjang ikan per liter air.
6
1. Bubble Eye/Suihogan Goldfish:
Spesies ikan mas koki unik yang
berasal dari Cina ini punya mata yang
menunjuk ke atas dan 2 kantung besar
berisi cairan,IKan ini juga tidak punya
sirip di punggungnya,ikan mas ini bisa
tumbuh 6 -8 inchi.
2. Ranchu Goldfish:
Ikan mas koki dengan tampilan yang
tidak biasa ini disebut sebagai "raja
ikan mas" oleh orang Jepang. Ranchu
adalah hasil dari percobaan
perkimpoian silang yang berbeda dari
Lionhead Cina.IKan ini ga punya sirip
atas,dan punya banyak warna seperti
orange, red, white, red-and-white, blue,
black, black-and-white, black-and-
red,Ikan dengan badan kuning pucat
dan kepala merah sangat jarang dan
langka.
7
Spesies ini punya mata yang esar dan
unik,Variasi ini berwarna merah,
merah-putih,belacu, hitam-putih,
coklat, biru, lavender, cokelat-dan-biru
dan warna hitam. Mereka mungkin juga
kadang punya sisik metalik.Walau
matanya besar,penglihatannya buruk
dan lebih baik tidak dicampur 1
akuarium dengan jenis lain yang lincah
dan ditempatkan di akurium tanpa
benda lanci.
5. Oranda Goldfish:
Oranda, ikan mas koki unik dari Cina
dan Jepang, dicirikan oleh tudung
seperti raspberry dikepalanya. Ikan
mas koki ini sangat terkenal di seluruh
dunia,dan punya badan bear dengan 4
ekor panjan.
7. Lionchu/Lionhead Goldfish:
Ikan mas koki Unik ini adalah ikan mas
yang tidak memiliki sirip atas dari
Thailand dan hasil dari perkimpoian
silang antara lionheads dan ranchus.
Memiliki tubuh yang besar, lebar dan
melengkung ke belakang dan kepala
yang besar.
8. Ryukin Golfish:
8
IKan mas koki berwarna cerah dan
menarik dari Jepang ini punya sirip
yang besarnya 2 kali panjang
tubuhnya,moncongnya juga lancip dan
punggungnya bungkuk. Ryukin punya
warna seperti merah marun, merah-
putih, putih, metalik dan warna
belacu.di akuarium yang bagus
perawatannya ikan ini dapat mencapai
hingga 8 inci atau 21 cm. Nama julukan
lainnya adalah Ribbontail
Jepang,Fringetail,Fantail atau Veiltail
9. Calico/Nacreous Goldfish:
Ikan mas koki bernama Calico atau
Nacreous ini punya percampuran sisik
warna metalik dan transparan yang
menimbulkan kesan mutiara. Calico
bisa tumbuh sampai 12 inchi.Coraknya
terdiri dari bercak-bercak merah,
kuning, abu-abu dan hitam bersama
bercak gelap dan biru.
9
11. Chinsurin/Pearlscale Goldfish:
Ikan mas yang satu ini punysa sisik
berbintik bintik dan berwarna mutiara,
berasal dari Jepang dan dipanggil
Chinsurin
10
14. Fantail (goldfish):
Ikan mas Fantail adalah bentuk barat
Ryukin dan memiliki tubuh berbentuk
telur, sirip punggung tinggi, sirip ekor
panjang empat kali lipat, dan tidak ada
bonggol bahu.
15. Shubunkin:
Fancy dan Shubunkins Jepang hardy
("brokat merah") memiliki ekor tunggal
dengan skala nacreous, dan pola yang
dikenal sebagai belacu.
17. Veiltail:
The veiltail fancy dikenal yang ekstra
panjang, mengalir ekor ganda. Veiltail
standar modern memerlukan lekukan
sedikit atau tanpa tepi trailing dari sirip
ekor, seperti dalam pernikahan jilbab
untuk pengantin.
11
PEMBENIHAN IKAN MAS KOKI
12
Induk ditebar diakuarium pemeliharaan 1 — 5.
betina dipuasakan.
b.Sampling induk matang gonad yang siap untuk dipijahkan cukup dengan
melihat ciri-ciri berikut:
Induk ikan jantan pada sirip dada terdapat bintik putih bulat menonjol
bila diraba sangat kasar, dilihat di anusnya berbentuk oval dan kecil
dan bila distriping akan keluar cairan putih susu yang disebut sperma.
Sedangkan ciri induk ikan betina duburnya besar, menonjol,
bentuknya bulat dan bila diraba bagian perutnya akan terasa lembek.
B. Pemijahan
a. Pemijahan dilakukan pada akuarium berukuran 100 x 60 x 60 cm
b. Akurium diisi air sebanyak 200 liter, diberi aerasi dan substrat sebagai
tempat peletakan telur.
13
c. Akuarium pemijahan diberi kaca berukuran 39 x 26 cm guna untuk
mempermudah perhitungan jumlah telur.
d. Induk mas koki memijah ditandai dengan induk jantan menggosok-
gosokkan tubuhnya kebagian belakang tubuh induk betina.
e. Setelah cukup lama terjadi percumbuan, induk betina akan segera
mengeluarkan telur bersamaan dengan sperma induk jantan disekitar
substrat rapia, kaca dan dasar aluminium.
f. Proses pemijahan teijadi pukul 04.00-06.00 WIB
g. Setelah proses pemijahan berlangsung induk-induk diangkat dengan
serokan, dan ditimbang bobot akhirnya.
h. Untuk poses pematangan gonad kembali, induk-induk dimasukkan ke
akuarium pemeliharaan yang berbeda.
C. Penetasan Telur
a. Telur-telur hasil pemijahan dipindahkan ke dalam akuarium penetasan,
14
a. Benih ikan maskoki umur sepuluh hari ditebar di kolam dan bak
pemeliharaan.
b. Frekuensi pemberian pakan berupa pellet diberikan 2 kali sehari, pada pukul
09.00 dan 13.00
15
IKAN MAS KOKI
16
A. Hama
1. Bebeasan (Notonecta)
Berbahaya bagi benih karena sengatannya. Pengendalian: menuangkan
minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.
2. Ucrit (Larva cybister)
Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian: sulit
diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.
3. Kodok
Makan telur telur ikan. Pengendalian: sering membuang telur yang
mengapung; menagkap dan membuang hidup-hidup.
4. Ular
Menyerang benih dan ikan kecil. Pengendalian: lakukan penangkapan;
pemagaran kolam.
5. Lingsang
Memakan ikan pada malam hari. Pengendalian:pasang jebakan berumpun.
6. Burung
Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning.
Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi
rumbai-rumbai atau tali penghalang.
7. Ikan gabus
Memangsa ikan kecil. Pengendalian:pintu masukan air diberi saringan atau
dibuat bak filter.
8. Belut dan kepiting
Pengendalian: lakukan penangkapan.
B. Penyakit
1. Bintik merah (White spot)
Gejala: pada bagian tubuh (kepala, insang, sirip) tampak bintik-bintik putih,
pada infeksi berat terlihat jelas lapisan putih, menggosok-gosokkan
badannya pada benda yang ada disekitarnya dan berenang sangat lemah
serta sering muncul di permukaan air.
17
Pengendalian: direndam dalam larutan Methylene blue 1% (1 gram dalam
100 cc air) larutan ini diambil 2-4 cc dicampur 4 liter air selama 24 jam dan
Direndam dalam garam dapur NaCl selama 10 menit, dosis 1-3 gram/100 cc
air.
2. Bengkak insang dan badan ( Myxosporesis)
Gejala: tutup insang selalu terbuka oleh bintik kemerahan, bagian punggung
terjadi pendarahan.
Pengendalian; pengeringan kolam secara total, ditabur kapur tohon 200
gram/m 2 , biarkan selama 1-2 minggu.
3. Cacing insang, sirip, kulit (Dactypogyrus dan girodactylogyrus)
Gejala: ikan tampak kurus, sisik kusam, sirip ekor kadang-kadang rontok,
ikan menggosok-gosokkan badannya pada benda keras disekitarnya, terjadi
pendarahan dan menebal pada insang.
Pengendalian:
direndan dalam larutan formalin 250 gram/m3 selama 15 menit dan
direndam dalam Methylene blue 3 gram/m3 selama 24 jam;
hindari penebaran ikan yang berlebihan.
4. Kutu ikan (argulosis)
Gejala: benih dan induk menjadi kurus, karena dihisap darahnya. Bagian
kulit, sirip dan insang terlihat jelas adanya bercak merah (hemorrtage).
Pengendalian:
ikan yang terinfeksi direndan dalam garam dapur 20 gram/liter air selama
15 menit dan direndam larutan PK 10 ppm (10 ml/m3) selama 30 menit;
dengan pengeringan kolam hingga retak-retak.
5. Jamur (Saprolegniasis)
Menyerang bagian kepala, tutup insang, sirip dan bagian yang lainnya.
Gejala: tubuh yang diserang tampak seperti kapas. Telur yang terserang
jamur, terlihat benang halus seperti kapas.
Pengendalian: direndam dalam larutan Malactile green oxalat (MGO) dosis
3 gram/m3 selama 30 menit; telur yang terserang direndam dengan MGO 2-
3 gram/m3 selama 1 jam.
18
6. Gatal (Trichodiniasis)
Menyerang benih ikan. Gejala: gerakan lamban; suka menggosok-gosokan
badan pada sisi kolam/aquarium.
Pengendalian: rendam selam 15 menit dalam larutan formalin 150-200 ppm.
7. Bakteri psedomonas flurescens
Penyakit yang sangat ganas.
Gejala: pendarahan dan bobok pada kulit; sirip ekor terkikis.
Pengendalian: pemberian pakan yang dicampur oxytetracycline 25-30
mg/kg ikan atau sulafamerazine 200mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.
8. Bakteri aeromonas punctata
Penyakit yang sangat ganas. Gejala: warna badan suram, tidak cerah; kulit
kesat dan melepuh; cara bernafas mengap-mengap; kantong empedu
gembung; pendarahan dalam organ hati dan ginjal.
Pengendalian: penyuntikan chloramphenicol 10-15 mg/kg ikan atau
streptomycin 80-100 mg/kg ikan; pakan dicampur terramicine 50 mg/kg
ikan selama 7 hari berturut-turut.
19
DAFTAR PUSTAKA
Redaksi AgroMedia. 2008. Buku Pintar Ikan Hias Populer. AgroMedia Pustaka.
Jakarta.
20
21