Menurut data kemenkes (2016) menyatakn bahwa sejumlah pasien kanker di
Indonesia dengan jumlah pasien kanker payudara menduduki peringkat 1 dengan penderita terbanyak, diikuti dengan kanker serviks. Prevalensi dari kedua penyakit ini meningkat setiap tahun dengan masing-masing prevalensi sekitar 7,9% dan 4,5%. Untuk data pasien yang menjalani kemoterapi sendiri di Indonesia datanya sangat kurang, tapi berdasar data dari provinsi DKI Jakarta, terdapat hampir 80% dari pasien kanker mengikuti terapi berupa kemoterapi.
Kemenkes RI. 2017. Kanker di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
Faktor Pendukung Kemoterapi
Dalam mencaapi kesembuhan pada kemoterapi, dibutuhkan dan dipengaruhi beberapa faktor baik dari internal maupun eksternal. Faktor-faktor ini bisa mendukung keberhasilan kemoterapi atau malah memperburuk hasil dari kemoterapi. Beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya: Pendidikan, akan mempengaruhi tingkat kesadaran dari pasien untuk melakukan kemoterapi. Semakin tinggi tingkat pendidikan pasien, makan tingkat kesadaran untuk menjalani kemoterapi akan meningkatm berlaku pula sebaliknya. Ekonomi, berpengaruh dengan kepatuhan akan rutinnya pasien menjalani kemoterapi. Karena biaya kemoterapi yang tidak murah maka pasien dengan status sosial ekonomi rendah akan cenderung memilih tidak melakukan kemoterapi. Subsidi pemerintah,, faktor ini berkesinambungan dengan faktor ekonomi. Keluarga, dukungan mental dan spiritual dari keluarga sangat bermakna dalam proses penyembuhan melalui kemoterapi, karena konsep sembuh juga bisa dipengaruhi dari faktor emosional. (McCubin, 2001)
McCubin, L. 2001. Challenge to The Definition of Resilience. Paper Presented at The
Annual Meeting of The American Physichological Association on San Fransisco