Anda di halaman 1dari 10

31

III. METODE PENELITIAN

Metodologi adalah ilmu atau filosofi tentang proses dan aturan penelitian

termasuk di dalamnya pendapat, nilai dan standart yang dipakai dalam proses

penelitian secara teknik yang dipakai dalam mengumpulkan data dan

menganalisis data (Harahap, 2001).

Metode penelitian ini membahas rancangan penelitian, populasi dan

sampel, variabel penelitian, definisi operasional, alat pengambilan data, analisis

data, tata urutan kerja, waktu dan tempat penelitian serta jadwal penelitian.

3 . 1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian

observasional analitik yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

ada tidaknya hubungan antara dua variabel (Sugiyono, 2005). Metode

pendekatan waktu yang digunakan adalah cross sectional yaitu suatu

metode pengambilan data yang dilakukan pada suatu waktu yang sama

dengan subjek yang berbeda (Arikunto, 2002).

3 . 2. Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan

diteliti (Notoatmojo, 2002).

a. Populasi Target

Populasi target pada penelitian ini adalah semua darah

Packed Red Cell (PRC) yang diproduksi di UDD PMI

Kabupaten Banyumas.
32

b. Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah Packed

Red Cells (PRC) dengan teknik penyimpanan darah menggunakan

citrate phosphatase dextrose di Unit Donor Darah Palang

Merah Indonesia kab. Banyumas.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Notoatmojo, 2002). Sampel penelitian ini adalah bagian dari populasi

terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi.

Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah:

a. Packed Red Cells (PRC) berasal dari pendonor yang telah diseleksi

donor sebelum diambil. Seleksi tersebut antara lain:

1. Bersedia mengisi Inform cconsent.

2. Sehat jasmani dan rokhani.

3. Tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan.

4. Tidak berperilaku menyimpang yang dapat mentransmisika penyakit

menular seksual.

5. Kadar Hemoglobin 12,5-17 gr/dl

b. Durasi pengambilan darah maksimal 15 Menit.

c. Packed Red Cells (PRC) disimpan di Blood bank dengan suhu 2-60C.

d. Packed Red Cells (PRC) dengan hasil pemeriksaan IMLTD non Reaktif

e. Tidak dinyatakan lipemik ataupun hijau.

f. Volume Packed Red Cells (PRC) 230 mL

g. Packed Red Cells (PRC) dengan teknik penyimpanan CPDA.


33

Kriteria eksklusi dari penelitian ini adalah:

a. Packed Red Cells (PRC) dengan durasi pengambilan lebih dari 15 menit.

b. Volume kurang dari 230mL atau lebih dari 230 mL

c. Suhu penyimpanan lebih dari 60C.

d. Teknik penyimpanan tidak dengan CPDA.

e. Hasil pemeriksaan IMLTD Reaktif.

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan

metode purposive sampling, yaitu dilakukan dengan cara pengambilan

subyek bukan berdasar strata, random atau daerah tapi berdasarkan

atas pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri

berdasarkan kriteria tertentu (Sugiono, 2002). Besar sampel dihitung

menggunakan metode Solvin, metode ini digunakan apabila jumlah

populasi sudah diketahui (Saryono, 2009). Rumus yang digunakan :

N
n
N.d 2  1

4000
n=
4000.(10%) 2  1

n= 97,56 atau 98

Keterangan : N = Besar Populasi

n = Besar Sampel

d = Tingkat Kepercayaan

Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 98 kantong darah PRC.
34

3 . 3. Variabel Penelitian

3.3.1. Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang tidak tergantung dari

variabel lain (Notoatmodjo, 2002). Pada penelitian ini yang

menjadi variabel bebas adalah lama waktu penyimpanan.

3.3.2. Variabel tergantung

Variabel tergantung adalah variabel yang tergantung atas

variabel lain (Notoatmodjo, 2002). Pada penelitian ini yang

menjadi variabel tergantung adalah kadar hemoglobin dan

hemolisis.

3 . 4. Definisi Operasional

3 . 4. 1. Lama waktu penyimpanan

Lama waktu penyimpanan dalam hal ini adalah

periode waktu yang dihitung mulai dari pemisahan komponen

darah sampai penelitian ini berlangsung. Lama waktu simpan

dikategorikan sebagai berikut:

a. Lama waktu simpan baru : 0-7 hari

b. Lama waktu simpan sedang : 8-15 hari

c. Lama waktu simpan lama : > 15 hari

3 .4. 2. Kadar hemoglobin

Ketajaman penglihatan adalah kemampuan untuk

membedakan antara dua titik yang berbeda pada jarak tertentu

yang diukur menggunakan alat yang disebut


35

OptotypeSnellenbertempat di RSUD Purbalingga dan diperiksa

oleh para medis bagian mata kemudian dihitung dengan Rumus

V=d/D. Klasifikasi ketajaman penglihatan menurut WHO

sebagai berikut:

a. Baik : tajam penglihatan 6/6-6/18

b. Sedang : tajam penglihatan <6/18-6/60

c. Buruk : tajam penglihatan <6/60

3 . 5. Pengumpulan Data

3 . 5. 1. Alat pengumpulan data

a. Kuesioner

Kuesioner digunakan untuk mendapatkan data pribadi,

data pekerjaan, riwayat penyakit, riwayat pekerjaan pada

pekerja pabrik rambut bagian netting PT. Tiga Putra

Abadiperkasa Purbalingga.

b. Alat ukur ketajaman penglihatan

Optotype Snellen berfungsi untuk mengukur

ketajaman penglihatan. Alat ini terdiri dari deretan huruf

dengan menggunakan ukuran yang berbeda yang disusun

dalam baris mendatar, huruf yang paling besar berada di atas

dan huruf yang paling kecil berada dibawah. Jarak antara

Optotype Snellendengan penglihat adalah 6 meter. Visus

dihitung menggunakan rumus V=d/D, dengan d merupakan


36

jarak yang dapat dilihat oleh penderita atau penglihat,

sedangkan D adalah jarak yang dapat dilihat oleh mata normal.

3.5.2 Cara pengumpulan data

a. Sumber data

Sumber data berasal dari data primer, yaitu data yang

diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat

pertama kalinya (Budiarto, 2001). Data primer yang diperoleh

penelitian ini adalah lama bekerja dan hasil pengukuran

ketajaman penglihatan pekerja bagian netting PT. Tiga Putra

Abadiperkasa Purbalingga.

b. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi pengukuran dan wawancara.

1. Pengukuran

Pada penelitian ini cara memperoleh data mengenai

ketajaman penglihatan dilakukan pengukuran langsung

terhadap subjek penelitian dengan menggunakan alat

disebut Optotype Snellen di Rumah Sakit Umum Daerah

Purbalingga oleh para medis bagian mata.

Selain pengukuran ketajaman penglihatan,

dilakukan pula pengukuran kadar gula darah sewaktu

dengan menggunakan alat pengukur gula darah.

2. Wawancara
37

Wawancara adalah pengumpulan data dengan jalan

tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis

berdasarkan tujuan penelitian (Budiarto, 2001). Dalam

penelitian ini teknik wawancara digunakan untuk

mendapatkan data tentang lama bekerja pada para pekerja

pabrik bulu mata ( false eyelashes) tersebut.

3 . 6. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil

penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini menghasilkan distribusi

frekuensi dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2002).

Distribusi frekuensi dan persentase ditampilkan dalam bentuk tabel

(Budiarto, 2001) skala yang digunakan adalah skala kategorikal

(ordinal).

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis yang digunakan untuk

mengetahui hubungan atau korelasi terhadap dua variabel terhadap

hipotesis penelitian. Analisis bivariat yang digunakan adalah uji

korelasi Spearman karena kedua variabel menggunakan skala

kategorikal (ordinal).

3 . 7. Tata Urutan Kerja

3.7.1. Tahap Persiapan

a. Konsultasi dengan pembimbing.


38

b. Studi pustaka untuk menentukan acuan penelitian.

c. Menyusun proposal penelitian dan penyusunan jadwal

kegiatan.

d. Pengurusan ijin penelitian.

e. Presentasi proposal penelitian.

3.7.2. Tahap Pelaksanaan

a. Pengumpulan data dengan memberikan lembar yang berisi

karekteristik responden serta lembar informed consent.

b. Melakukan pengukuran kadar gula darah sewaktu dengan

menggunakan glukometer.

c. Membawa pekerja ke Poli mata RSUD Purbalingga untuk

diperiksa ketajaman penglihatan dan diperiksakan ke dokter

spesialis untuk memastikan media refrakta, kelainan refraksi

dan sistem saraf mata responden dalam keadaan normal.

Prosedur pengukuran ketajaman penglihatan dengan

menggunakan Optotype Snellenadalah sebagai berikut:

1. Mempersiapkan alat, seperti Optotype Snellen, meteran.

2. Jarak dari Optotype Snellenke tempat duduk adalah 6 m.

3. Subjek penelitian duduk menghadap Optotype Snellen.

4. Satu mata ditutup biasanya mulai dengan menutup mata kiri

untuk menguji mata kanan terlebih dahulu.

5. Dengan mata yang terbuka subjek diminta membaca baris

terkecil yang masih dapat dibaca.


39

6. Kemudian catat hasilnya dan dimasukkan ke dalam rumus

V=d/D, dengan V=ketajaman penglihatan, d=jarak huruf

baris yang dapat dibaca oleh subjek, D=jarak huruf baris

yang dilihat oleh mata. Kemudian dimasukkan ke kriteria

ketajaman penglihatan menurut WHO.

7. Setelah satu mata selesai lakukan pula pada mata satunya.

3.7.2. Tahap Akhir

a. Pengolahan data.

b. Melakukan analisis data.

c. Konsultasi dengan pembimbing.

d. Pembuatan laporan hasil.

e. Presentasi hasil penelitian.

3 . 8. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini \dilaksanakan pada bulan Juli bertempat di PT. Tiga Putra

Abadiperkasa Purbalingga dan Rumah Sakit Umum Daerah Purbalingga.

3 . 9. Jadwal Penelitian

Tabel .1. Jadwal penelitian

Waktu
Kegiatan
bulan 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4
40

Tahap Persiapan

Tahap Pelaksanaan

Tahap Akhir

Anda mungkin juga menyukai