hallucinations
Halusinasi menjadi salah satu fenomena di psikopatologi. Beberapa dekade yang lalu, penemuan
teknik neuroimaging membantu peneliti untuk meneliti apa yang terjadi di dalam otak pada saat
halusinasi. Pada artikel ini kami menjelaskan ulang tentang struktur dan fungsi neuroimaging dari
pasien pendengaran dan penglihatan halusinasi. Ada literatur yang menyebutkan bahwa sensori kedua,
disfungsi premotor, dan lainnya dapat menjadi faktor dari halusinasi. Terdapat hipotesis yang
menyatakan bahwa etiologi skizofrenia karena dimensi variasi bahasa dapat dihubungkan dengan
penyakit. Sebagai contoh, Crow (1998) berpendapat bahwa penalaran dari skizofrenia dapat dimengerti
sebagai suatu kesalahan penerjemahan bahasa dari satu hemisper sehingga terjadi pikiran yang berbeda.
Hipotesis ini dikembalikan lagi ke buku yang ditulis Julian Jaynes (1976). Berdasarkan penemuan ini
dapat disimpulkan bahwa modelneuroncognitive yang prosesnya dapat menghasilkan persepsi yang salah
sehingga terjadi halusinasi.
Connecting neurosis and psychosis: the direct influence of emotion on delusions and
hallucinations
Diagnosa klasifikasi sistem terdiri dari neurosis dan psikosis. Dasar dari ketidaksesuaian
perbedaan inilah yang diteliti. Ada yang berpendapat bahwa fakta-fakta empiris tidak mendukung
perbedaan yang jauh antara neurosis dan psikosis. Penelitian ini membahas bentuk emosi delusi dan
halusinasi melihat dari hal tersebut. Delusi adalah representasi langsung dari emosi. Bentuk halusinasi
kurang sering mengekspresikan emosi. Namun, emosi dapat membentuk fenomena halusinasi. Jadi dapat
disimpulkan bahwa fenomena halusinasi dapat dihubungkan dengan ketidaksesuaian neurosi dan
psikosis.
Neural correlates of inner speech and auditory verbal hallucinations: A critical review and
theoretical integration
Neuroimaging dan neurofisiologi literatur tentang kesehatan partisipan dan yang memiliki
pengalaman auditory verbal hallucinations(AVHs) diulas. Awal dari penilitian ini kami mengatur 4 kunci
dari AVHs. Kami mempercayai akun komprehensif dari suatu fenomena harus dijelaskan. Kami mengulas
neuroimaging dan neurofisiologikal yang dipakai untuk mempelajari korelasi neural dari
pendengar-AVH dan kontrol kesehatan. Kami mengusulkan bahwa teka-teki kata yang jelas diposisikan
oleh penelitian ini. Perbedaan dari grup-grup ini hanya dijelaskan dalam level yang tinggi VSM. Sebelum
menggambarkan kesimpulan terakhir dari ide-ide teoretis, kami kembali ke asumsi awal. Kami
menyebutkan beberapa saran bagaimana penelitian berikutnya memerlukan pendengaran-AVH dan
kontrol kesehatan memungkinkan untuk menguji hipotesis-hipotesis ini.
Associations between hallucinations and personality structure in a non-clinical sample:
Comparison between young and elderly samples
Akhir-akhir tahun ini dapat terlihat ketertarikan terhadap halusinasi dalam penelitian-penelitian.
Beberap siswa menunjukkan angka yang substansial tanpa laporan psikiatri mendapat pengalaman
halusinasi. Penelitian ini terdiri dari 230 orang dalam tahap dewasa muda (18-30 tahun) dan 183 dewasa
akhir (60-75 tahun). Subjek muda merupakan siswa-siswa dari universitas dan dewasa akhir terdiri dari
subjek yang aktif dan tidak terlembaga yang semua respondennya tidak pernah menerima diagnosis dari
psikiatri atau diagnosis neurologikal selama 3 tahun terakhir. Hasilnya, sebagian besar persentase
responden dapat digolongkan sebagai pengidap tipe-tipe halusinasi. Contohnya, 25 % responden
mengidap halusinasi dengan mendengar suara dari seseorang tetapi tidak ada orang di sana. 17%
responden mendengar suara-suara keras di dalam pikirannya. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa
pada responden muda halusinasi berbentuk mimpi nyata atau pikiran-pikiran nyata. Namun, pada
responden yang lebih tua halusinasi terkait pendengaran dan penglihatan halusinasi.
Voices from the storm: A critical review of quantitative studies of auditory verbal
hallucinations and childhood sexual abuse
Meskipun hubungan antara halusinasi dan pelecehan seksual telah didokumentasikan, hubungan
antara auditory visual hallucinations( AVHs) atau halusinasi pendengaran secara spesifik verbal dan
childhood sexual abuse ( CSA) atau penyalahgunaan seksual masa kanak-kanak kurang jelas. Hal ini
diulas kembali terhadap penelitian kuantitatif terhadap AVHs dan CSA. 36% pasien psikiatri dengan
AVHs, dan 22% pasien bukan psikiatri dengan AVHs melaporkan CSA. Setidaknya 16% populasi secara
umum dengan halusinasi pendengaran juga melaporkan CSA. Ulasan ini menemukan bahwa penderita
AVHs lebih menyelamatkan orang dari CSA daripada seseorang tanpa AVHs. 56% pasien psikiatri dengan
CSA melaporkan karena AVHs. Setidaknya 21% dari populasi secara umum dengan CSA melaporkan
karena halusinasi pendengaran. Hal ini menjadi hubungan jelas antara AVHs dan CSA.
Referensi
Allen, P., F. Larøi, et al. (2008). "The hallucinating brain: A review of structural and functional
neuroimaging studies of hallucinations." Neuroscience & Biobehavioral Reviews 32(1): 175-191.
Allen, P. P., L. C. Johns, et al. (2004). "Misattribution of external speech in patients with hallucinations
and delusions." Schizophrenia Research 6 9(2-3): 277-287.
Braham, L. G., P. Trower, et al. (2004). "Acting on command hallucinations and dangerous behavior: A
critique of the major findings in the last decade." Clinical Psychology Review 24(5): 513-528.
Cheyne, J. A. and T. A. Girard (2007). "Paranoid delusions and threatening hallucinations: A prospective
study of sleep paralysis experiences." Consciousness and Cognition 16(4): 959-974
Ensum, I. and A. P. Morrison (2003). "The effects of focus of attention on attributional bias in patients
experiencing auditory hallucinations." Behaviour Research and Therapy 41(8): 895-907.
Freeman, D. and P. A. Garety (2003). "Connecting neurosis and psychosis: the direct influence of emotion
on delusions and hallucinations." Behaviour Research and Therapy 41(8): 923-947.
Gearing, R. E., D. Alonzo, et al. "Association of religion with delusions and hallucinations in the context of
schizophrenia: Implications for engagement and adherence." Schizophrenia Research
126(1-3): 150-163.
Hayward, M., K. Berry, et al. "Applying interpersonal theories to the understanding of and therapy for
auditory hallucinations: A review of the literature and directions for further research." Clinical Psychology
Review(0).
Jardri, R., D. Pins, et al. (2009). "Neural functional organization of hallucinations in schizophrenia:
Multisensory dissolution of pathological emergence in consciousness." Consciousness and Cognition
18(2): 449-457.
Jones, S. R. and C. Fernyhough (2007). "Neural correlates of inner speech and auditory verbal
hallucinations: A critical review and theoretical integration." Clinical Psychology Review 27(2): 140-154.
Larøi, F., F. DeFruyt, et al. (2005). "Associations between hallucinations and personality structure in a
non-clinical sample: Comparison between young and elderly samples." Personality and Individual
Differences 39(1): 189-200.
Larøi, F. and M. Van der Linden (2005). "Metacognitions in proneness towards hallucinations and
delusions." Behaviour Research and Therapy 43(11): 1425-1441.
Patel, S., A. Attard, et al. "Acetylcholinesterase Inhibitors (AChEI's) for the treatment of visual
hallucinations in schizophrenia: A review of the literature." BMC Psychiatry 1 0(1): 1-3.
Poggel, D. A., E. M. Müller-Oehring, et al. (2007). "Visual hallucinations during spontaneous and
training-induced visual field recovery." Neuropsychologia 45(11): 2598-2607.
Richard, L. (2001). "Making sense of the voices." International Journal of Nursing Studies 38(5): 523-531.
Simon, M.-J. "Voices from the storm: A critical review of quantitative studies of auditory verbal
hallucinations and childhood sexual abuse." Clinical Psychology Review 31(6): 983-992.