Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang maha Esa atas segala karunia
dan anugrahnya yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Buku Panduan
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Di Rumah Sakit ini dapat selesai disusun. Buku panduan
ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait dalam rangka memberikan
pelayanan kepada karyawan, pasien dan keluarga pasien di Rumah Sakit. Tidak luput
penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam – dalamnya atas bantuan semua
pihak yang telah membantu dan menyelesaikan Panduan Kawasan Tanpa Rokok
(KTR) di Rumah Sakit.

………………………………

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... i


DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... ii
BAB I DEFINISI ............................................................................................................................... 1
BAB II RUANG LINGKUP ............................................................................................................. 2
BAB III TATA LAKSANA................................................................................................................. 3
BAB IV DOKUMENTASI ................................................................................................................. 7
BAB V PENUTUP ............................................................................................................................ 8
LAMPIRAN

ii
PANDUAN KAWASAN TANPA ROKOK RUMAH SAKIT

BAB I
DEFINISI

1 Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis
2 Rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar dan
dihisap dan/atau dihirup asapnya, termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau
bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman nicotiana tabacum, nicotiana rustica,
dan spesies lainnya atau sintesisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar,
dengan atau bahan tambahan
3 Merokok adalah kegiatan membakar rokok dan/atau menghisap asap rokok
4 Perokok aktif adalah setiap orang yang membakar rokok dan/atau secara
langsung menghisap asap rokokyang sedang dibakar
5 Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok namun terpaksa menghisap atau
menghirup asap rokok orang lain
6 Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang
untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan,
dan/atau mempromosikan produk tembakau
7 Satuan Petugas Anti Rokok adalah sekelompok orang yang telah mendapatkan SK
dari direktur yang bertugas mengawasi dan memonitoring pelaksanaan kawasan
tanpa rokok di lingkungan RS. Tim ini juga berhak memberikan teguran kepadan
pengunjung maupun karyawan yang kedapatan merokok. Satgas juga bertugas
untuk melakukan sosialisasi akan bahaya rokok dan kebijakan KTR di rumah sakit
8 Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di RS mencakup definisi dari kawasan


tanpa rokok, manfaat kawasan tanpa rokok dan tata laksana dalam menjalankan
kawasan tanpa rokok di RS.

Dalam hal ini semua pihak yang berada di lingkungan rumah sakit mulai dari
staff medis dan non medis, seluruh pengunjung rumah sakit dan seluruh pasien rumah
sakit ikut berperan dalam menaati peraturan yang dibuat untuk mencapai kawasan
tanpa rokok. Dengan cara tidak merokok pada saat berada di area Rumah Sakit

2
BAB III
TATA LAKSANA

A. Manfaat Kawasan Tanpa Rokok


Manfaat kawasan tanpa rokok di rumah sakit adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan tempat yang sehat, nyaman dan aman
2. Pengunjung tidak terganggu asap rokok
3. Memberikan citra yang positif
4. Mengurangi risiko terjadinya kebakaran
5. Menegakkan etika tidak merokok

B. Langkah – Langkah Mengembangkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)

AREA DALAM DAN LUAR RUMAH


KEGIATAN
SAKIT
1. ANALISIS SITUASI KAJIAN :
Para penentu kebijakan/ pimpinan a. Apakah ada larangan merokok ?
di tempat umum, tempat kerja dan b. Kapan peraturan dibuat dan
angkutan umum perlu mengkaji mengapa dibuat?
ulang tentang kebijakan yang ada c. Apa yang dilakukan
dan bagaimana sikap dan perilaku pengelola dan pengunjung
khalayak sasaran (karyawan, melihat larangan tersebut?
pengunjung, pasien) terhadap d. Apakah ada ruangan khusus untuk
kebijakan Kawasan Tanpa Rokok. merokok?
Kajian ini untuk memperoleh data e. Bila belum ada kebijakan ambil
sebagai dasar membuat kebijakan keputusan untuk
Kawasan Tanpa Rokok mengambangkan Kawasan
Tanpa Rokok (KTR) ?
f. Bagaimana peranpembuat
kebijakan dan aturan dalam
mewujudkan Kawasan Tanpa
Rokok (KTR) ?

3
4

2. MEMBUAT KEBIJAKAN KAWAWAN KAJIAN :


TANPA ROKOK Dasar untuk mengambangkan
kebijakan :
a. Menentukan tujuan dengan jelas
b. Pesan yang jelas tentang
pelanggaran
c. Fokus pada bahaya merokok
d. Fokus pada kesehatan dan
keselamatan umum
e. Penyuluhan kawasan tanpa rokok
f. Pengadaan media promosi
kawasan tanpa rokok
3. MEMBUAT SATUAN PETUGAS Kajian :
ANTI ROKOK a. Membentuk Tim Satuan Petugas
Anti Rokok yang terdiri dari
Perwakilan Manajemen, dokter,
perawat, staf penunjang medis,
staf non medis dan outsourcing
b. Satgas ini berfungsi sebagai
pengawas KTR di lingkungan
Rumah Sakit
c. Fokus pada pelanggaran KTR
dan keberlangsungan KTR
d. Fokus juga kepada penyuluhan
dan sosialisasi bahaya merokok
kepada pelaku yang tertangkap
tangan merokok di lingkungan RS
e. Memberikan daftar nama karyawan
yang ketahuan merokok di
lingkungan RS kepada direktur RS
untuk tindak lanjut
5

4. SOSIALISASI KEBIJAKAN Kajian :


KAWASAN TANPA ROKOK a. Sosialisasi kebijakan kawasan
tanpa rokok
b. Sosialisasi bahaya rokok
c. Sosialisasi tugas dan
penanggung jawab dalam
pelaksanaan pengawasan
kawasan tanpa rokok
d. Melakukan pelatihan kepada
satgas anti rokok
e. Melakukan Sidak oleh Satgas
Anti rokok sesuai jadwal secara
berkala dan konsisten
f. Menegur siapapun yang kedapatan
merokok di RS oleh Tim Satgas
Anti Rokok
g. Menggoptimalisasi media cetak
dan elektronik sebagai media
sosialisasi dan edukasi KTR dan
bahaya rokok
h. Mengoptimlkan acara acara RS
dan acara acara unit untuk
mengkampanyekan KTR
5. MEMANTAPKAN KAWASAN TANPA Kajian :
ROKOK a. Mengurutkan kebijakan kawasan
tanpa rokok melalui saluran
standar rumah sakit, seperti tanda
larangan merokok, poster, dan
pengumuman
b. Sosialisasi secara berkala di tiap
acara acara unit dan RS akan
bahaya rokok dan Kawasan
Tanpa Rokok di RS
6

c. Memaksimalkan peran tim


Satgas Anti rokok
d. Memberikan punishment kepada
karyawan yang ketahuan
merokok di RS
7

C. Evaluasi Kawasan Tanpa Rokok

EVALUASI AREA DALAM DAN LUAR RUMAH SAKIT


PENGAWASAN LARANGAN Kajian :
MEROKOK DI KAWASAN a. Adanya tanda – tanda kawasan tanpa
RUMAH SAKIT rokok yang dipasang
b. Kebijakan kawasan tanpa rokok
diterima dandilaksanakan oleh
karyawan dan pengunjung rumah sakit
c. Tidak ada penjual rokok di kawasan
area rumah sakit
d. Tidak ada karyawan atau pengunjung
yang merokok di lingkungan RS
e. Adanya pemantauan terhadap
karyawan tentang larangan merokok di
kawasan rumah sakit
f. Pemberian sanksi dari bagian SDM
kepada
karyawan yang melanggar peraturan
BAB IV
DOKUMENTASI

Pelaporan pemantauan kepatuhan karyawan terhadap aturan tidak merokok dilakukan


oleh petugas satgas setiap hari dengan waktu yang tidak ditentukan, selanjutnya
laporan dilaporkan setiap setiap bulan sekali ke kepala bagian umum dan aparatur,
komite K3 dan komite PMKP. Bagi karyawan yang melanggar peraturan akan diberikan
sanksi oleh bagian bagian umum dan aparatur.

8
BAB V
PENUTUP

Demikian Buku Panduan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di RS ini disusun untuk dapat
digunakan sebagai panduan dan pegangan seluruh karyawan RS.

Penyusunan Panduan ini adalah langkah awal suatu proses yang panjang, sehingga
memerlukan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak dalam penerapannya untuk
mencapai tujuan yang dimaksud.

9
10

LAMPIRAN I

FORMULIR KEPATUHAN KARYAWAN TERHADAP ATURAN TIDAK MEROKOK


DI RU RUMAH SAKIT DR. TADJUDDIN CHALID

BULAN :

NApMA
TANGGAL WAKTU UNIT/ BAGIAN LOKASI TEMUAN KETERANGAN
KARYAWAN

Makassar, 3 Januari 2019


Satuan Petugas Anti Rokok Ketua Komite K3RS

……………………………….

Anda mungkin juga menyukai