Anda di halaman 1dari 2

Nama/NIM : Indah Nikmatul B.

/201710060311042

Asesmen Otentik - Diskusi 11 Kel 2


Asesmen otentik adalah suatu proses evaluasi yang melibatkan berbagai bentuk pengukuran
terhadap kinerja yang mencerminkan pembelajaran siswa, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap
pada aktifitas yang relevan dalam pembelajaran (American Library Association, Dalam
Syofiana, 2010). Senada dengan pendapat tersebut, O’malley dan Pierce mengatakan bahwa
asesmen otentik adalah bentuk penilaian yang menunjukkan pembelajaran siswa yang berupa
pencapaian, motivasi, dan sikap yang relevan dalam aktivitas kelas. Sedangkan menurut
Newton Public Schools (Dalam Syofiana, 2010) Asesmen otentik merupakan penilaian
terhadap produk-produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman-pengalaman
kehidupan nyata peserta didik.
Berdasarkan beberapa pengertian tentang asesmen otentik yang telah
dikemukakan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa asesmen otentik merupakan
suatu proses evaluasi yang melibatkan berbagai bentuk pengukuran yang berupa produk-
produk dan kinerja yang mencerminkan pembelajaran siswa, pencapaian, prestasi, motivasi,
dan sikap-sikap peserta didik pada aktifitas yang relevan dalam pembelajaran di kelas.
Asesmen otentik memberikan siswa seperangkat tugas yang mencerminkan prioritas dan
tantangan yang ditemukan dalam aktifitas-aktifitas pengajaran: melakukan penelitian;
menulis, merevisi dan membahas artikel; memberikan analisa oral terhadap peristiwa politik
terbaru; berkolaborasi dengan siswa lain melalui debat, dan sebagainya. Melalui asesmen
otentik, siswa lebih terlibat dalam tugas dan guru dapat lebih yakin bahwa asesmen yang
diberikannya itu bermakna dan relevan (Wiggins, Dalam Syofiana, 2010).
Asesmen otentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan
peserta didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar
bagaimana belajar tentang subjek. Asesmen otentik harus mampu menggambarkan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik,
bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum
mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya. Atas dasar itu, guru dapat
mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan
remidial harus dilakukan. Maka dari itu asesmen otentik harus menjadi bagian integral dari
pengajaran, sehingga dengan demikian penilaian tidak digunakan hanya sebagai suatu alat
untuk mengumpulkan data sebagaimana dalam paradigma lama, tetapi juga untuk
mempengaruhi pengajaran. Ini memerlukan penerapan dan pengembangan fungsi penilaian
yang mengukur produktivitas siswa, pencapaian mereka dalam pembelajaran kemampuan
berpikir matematis dalam mendapat suatu hasil yang berarti bagi siswa tersebut. Penilaian
autentik mempunyai karakter pokok yang sama dengan pengajaran, yang berguna bagi para
guru untuk meningkatkan pengajaran. Dalam penilaian autentik diharapkan para siswa dapat
merumuskan permasalahan, memikirkan solusi, dan menginterpretasikan hasil.
Pentingnya assesmen otentik dalam pembelajaran abad 21 yaitu:

1. Mengetahui secara pasti tingkat pengetahuan dan keterampilan anak, nggak hanya
sebatas penguasaan teoritis.
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan ana, sehingga bisa dijadikan patokan untuk
metode pembelajaran selanjutnya.
3. Memberi ruang kepada anak agar berpikir kritis dengan memberikan permasalahan
yang kompleks.
4. Anak bisa mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan dengan suatu tindakan
nyata.

Assesmen otentik dalam pembelajaran matematika khususnya materi bangun datar (luas dan
keliling) menggunakan pembelajaran kooperatif, yaitu kita mulai dengan membentuk
kelompok dengan jenis asesmen otentik kinerja Asesmen kinerja dimana melalui asesmen ini,
anak akan dilatih untuk berpikir kritis dan kolaboratif dalam suatu kelompok kecil. Kemudian
pengajar akan memberi sebuah masalah yang harus dicari penyelesaiannya secara bersama-
sama. Permasalahan tersebut bisa dengan memberi tugas siswa mencari benda yang
berbentuk persegi, persegi panjang, segitiga, layang-layang, lingkaran dan lai-lain. Kemudian
mengidentifikasi luas dan keliling dari masing-masing benda tersebut.

Kompetensi Indikator Materi Ajar Teknik Bentuk Instrumen


Dasar Penilaian Instrumen
Otentik
3.1. 3.1.1. 3.1.1.1.Ukurun Nilai Uji petik 1. Mengukur
Mengetahui Mengetahui sudut (derajat Kinerja/Praktik kerja radian sudut
konsep konsep dan radian) : berdasarkan
perbandingan perbandingan • Deskripsi deskripsi yang
trigonometri trigonometri besar rotasi diketahui siswa
pada segitiga pada segitiga • Ukuran 2. Menggambar
siku-siku siku-siku radian sudut dengan
melalui melalui • Sudut model tiang
penyelidikan penyelidikan berdasarkan bendera dan
dan diskusi dan diskusi putaran orang
tentang tentang 3.1.1.2.Konsep 3. Mencari dan
hubungan hubungan dasar sudut mentukan
perbandingan perbandingan • Menggambar bendaa yang
sisi-sisi yang sisi-sisi yang sudut dengan sebangun
bersesuaian bersesuaian model tiang dilingkungan
dalam dalam bendera dan sekolah
beberapa beberapa orang
segitiga siku- segitiga siku- •
siku siku Kesebangunan
sebangun. sebangun.

Sumber :

Sudjana, Nana, Dr (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. dalam Syofiana, 2010.

Syofiana, Mardiah. 2010. Autentik Asesmen. http://sofya6.blogspot.com/2010/11/autentik-


asesmen.html. diakses pada tanggal 15 November 2015.

Wiggins, Grant (1990). The case for authentic assessment. Practical Assessment, Research &
Evaluation, 2(2). [online] tersedia: http://PAREonline.net/getvn.asp?v=2&n 18 Maret 2008
dalam Syofiana, 2010.

Anda mungkin juga menyukai