Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana
pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatau
wilayah kerja (Depkes, 2011)
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta
aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah
dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes, 2009). Upaya
kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta
yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.
Diare sampai saat ini masih menjadi masalah utama di masyarakat yang
sulit untuk ditanggulangi. Diare merupakan salah satu penyakit yang
menyebabkan mortalitas dan malnutrisi pada anak. Menurut data World
Health Organization (WHO) pada tahun 2009, diare adalah penyebab
kematian kedua pada anak dibawah 5 tahun.
Secara global setiap tahunnya ada sekitar 2 miliar kasus diare dengan
angka kematian 1.5 juta pertahun. Pada negara berkembang, anak-anak usia
dibawah 3 tahun rata-rata mengalami 3 episode diare pertahun. Setiap
episodenya diare akan menyebabkan kehilangan nutrisi yang dibutuhkan anak
untuk tumbuh, sehingga diare merupakan penyebab utama malnutrisi pada
anak (WHO, 2009).
Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi Mortalitas
dan Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan setiap tahun diketahui bahwa
diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia. Penyebab
utama kematian akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat baik di
rumah maupun di sarana kesehatan. Untuk menurunkan kematian karena
diare perlu tata laksana yang cepat dan tepat (Kemenkes, 2011).
Sedangkan cakupan pelayanan balita penderita diare di Puskesmas
Trajeng tahun 2017 sebesar 202 balita (60,11%) bahwa cakupan pelayanan
diare masih kurang dari target 96 persen. Hal ini kemungkinan bisa

1
disebabkan masyarakat sudah biasa mengobati diare sendiri di rumah,
pelayanan kurang memuaskan, laporan tidak lengkap baik dari petugas
maupun kader, dan ketidaktepatan pendiagnosaan.
1.2 Landasan Hukum
Landasan Hukum yang dipergunakan dalam penyusunan RUK Program
Puskesmas di Kota Pasuruan antara lain:
1. Undang – Undang No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
pembangunan Nasional
2. Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
3. Undang-undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Peraturan pemerintah Tentang Standar Pelayanan Minimal
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.741 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 75 tahun 2014 Tentang Puskesmas
7. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Pasuruan 2016-2021
8. Permenkes No 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular
9. Permenkes No. 70 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Manajemen
Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat

1.3 Maksud dan Tujuan


1.3.1. Maksud
Pembuatan RUK (Rencana Usulan Kegiatan) progam diare ini merupakan
kegiatan perencanaan tingkat puskesmas yang merupakan suatu proses yang
urut yang terdiri dari proses penyusunan rencana kegiatan program diare di
puskesmas TRAJENG pada tahun 2019 yang dilakukan secara sistematis
untuk mengatasi masalah di wilayah kerja Puskesmas Trajeng dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya
yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna.
1.3.2. Tujuan
a). Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan RUK (Rencana Usulan Kegiatan)
Program Penanggulangan Penyakit Menular ini adalah untuk menyusun
RPK (Rencana Pelaksanaan Kerja) dalam pelaksanaan program diare di
UPT Puskesmas Trajeng pada tahun 2019 .
b). Tujuan Khusus

a. Tercapainya penemuan penderita diare yang diobati di Puskesmas


Rampal Celaket
b. Tercapainya cakupan pelayanan penderita Diare
c. Tercapainya angka penggunaan Oralit

2
d. Tercapainya proporsi penderita diare balita yang diberikan zink

1.4 Manfaat
a. RUK Program diare sebagai dasar untuk menyelenggarakan program diare
di UPT Puskesmas Trajeng tahun 2019.
b. RUK Program diare sebagai salah satu alat untuk melakukan monitoring
dan evaluasi kinerja pelaksana program diare di UPT Puskesmas Trajeng.
c. RUK TB sebagai sarana untuk menganalisis penyebab masalah dan
menyusun alternatif pemecahan masalah program diare di UPT Puskesmas
Trajeng tahun 2019
d. RUK Program diare sebagai bahan pertimbangan untuk penyusunan RUK
Program diare di UPT Puskesmas Trajeng pada tahun-tahun berikutnya.

1.5 Ruang Lingkup


Ruang lingkup program diare meliputi :
a. Penyuluhan dalam gedung meliputi : penyuluhan tentang penyakit diare
kepada keluarga dan individu pasien diare yang dilaksanakan di
Puskesmas Trajeng
b. Penyuluhan luar gedung meliputi : Penyuluhan terkait diare di Masyarakat
termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, maupun kader kesehatan
c. Kegiatan kunjungan rumah pada penderita diare berulang
d. Pelaporan kunjungan dan pelayanan diare

3
BAB II
ANALISA SITUASI

2.1 IDENTITAS PUSKESMAS


1. Nama : Puskesmas TRAJENG
2. Kecamatan : Panggungrejo
3. Kota : Pasuruan
4. Propinsi : Jawa Timur
5. Tahun : 2018
6. Alamat : Jl. Maluku No. 1 Pasuruan
7. Email : Puskesmastrajeng01@gmail.com

2.2. VISI, MISI PUSKESMAS

Visi : Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu Untuk Meningkatkan


Derajat Kesehatan Masyarakat di Wilayah Puskesmas Trajeng
Misi : 1. Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan
2. Menyelenggarakan Pelayanan Terbaik, Aman dan Memuaskan di
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP)
3. Mendorong Kemandirian Masyarakat dengan Membudayakan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
Tata nilai Puskesmas : TRAJENG (Tertib, Ramah, Adil, Jujur, Empati, Nyaman,
Giat)
2.3. DATA PENDUDUK DAN PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS
2.3.1. DATA PENDUDUK
Data penduduk di wilayah kerja puskesmas Trajeng tahun 2018
secara umum dapat dirangkum sebagai berikut:

Tahun 2018
Data Demografi
1.Jumlah Penduduk seluruhnya 21.047 orang
a. Jumlah Penduduk Laki–laki 10.414 orang
b. Jumlah Penduduk Perempuan 10.633 orang
2. Jumlah Kepala Keluarga 5832 KK
3. Jumlah RT 108 RT
4. Jumlah RW 30 RW
5. Jumlah Bayi (< 1 tahun) 357 orang
6. Jumlah Anak Balita (1–4 tahun) 1411 orang
7. Jumlah Bayi/ Balita 0 – 4 tahun 1768 orang
8.Jumlah Wanita Usia Subur (15-49 5856 orang

4
tahun)
9. Jumlah Ibu Hamil 369 orang
10. Jumlah Ibu Bersalin 358 orang
11. Jumlah Ibu Nifas 358 orang
12. Jumlah PUS 3203 orang
Sumber : Data sasaran program pembangunan kesehatan Kepmenkes No. HK
02.02/ 117/2015-Umur tunggal Jatim 2016-2019-Proyeksi PUS Jatim 2016Program
Kespro Seksi Kesga Dinkes Jatim.

5
2.3.2. PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS TRAJENG

Sumber
Data: Bagian Tata
Usaha Puskesmas TRAJENG tahun 2018

2.4. SUMBER DAYA DAN STRUKTUR ORGANISASI


2.4.1. SUMBER DAYA
Sumber daya di Puskesmas Trajeng pada tahun 2018 bisa dilihat pada
tabel di bawah ini.
STATUS
Magang
NO KETENAGAAN JUMLAH
PNS PTT KONTRAK /
sukwan
1. Ka TU 1 1 0 0 0
2. Dokter Umum 2 1 0 1 0
3. Dokter Gigi 1 1 0 0 0
4. Perawat 6 4 0 2 0
5. Bidan 8 7 0 1 0
6 Perawat Gigi 1 1 0 0 0
Asisten 0
7. 1 1 0 0
Apoteker
Ahli Madya 0
8. 1 1 0 0
Gizi
9. Analis 1 1 0 0 0
10 Kesling 1 1 0 0 0
11. Adminitrasi 5 1 0 4 0
12. Pengemudi 0 0 0 0 0
Petugas 2
13. 4 2 0 0
Kebersihan
TOTAL 31 21 0 8 2

6
Sumber Data: Bagian Tata Usaha Puskesmas Trajeng tahun 2018

2.5. DATA SARANA UMUM DAN SARANA KESEHATAN


2.5.1. DATA SARANA UMUM
Sarana Pendidikan
Total
PONPES
Kelurahan
PAU TK SD SMP SMA
D
Trajeng 1 3 3 1 0 0 8
Ngemplak 1 4 4 2 1 1 13
Mayangan 1 1 0 1 0 0 3
Tambaan 1 2 2 1 0 1 7
Jumlah 4 10 9 5 1 2 30

Sumber : Pemegang Program Promosi Kesehatan dan Kesehatan Lingkungan


Puskesmas Trajeng, 2018

7
2.5.2. DATA SARANA KESEHATAN

FASILITAS KESEHATAN
Bidan Dokte
N Kelura
Pusk PUS Pos Pos Po Prakt r Rum Klin Tot
O han
es TU yan Lansi s ek Prakt ah ik al
mas du a UK Swast ek Bers Sw
K a Swast alin ast
a a

1. Trajen 1 0 14 3 1 1 0 0 2 22
g

2. Ngemp 0 1 9 2 1 1 0 0 0 14
lakrejo

3. Mayan 0 0 6 2 1 0 0 0 1 10
gan
4. Tamba
0 1 5 3 1 0 0 0 0 10
an

1 2 33 10 4 2 0 0 3 56
JUMLAH

Sumber : Pemegang Program Promosi Kesehatan dan Kesehatan Lingkungan


Puskesmas Trajeng, 2018

8
BAB III
EVALUASI HASIL KEGIATAN TAHUN LALU

3.1. INDENTIFIKASI MASALAH


3.1.1. HASIL KINERJA PROGRAM DIARE
A. Hasil Kinerja Program Pencegahan dan Pengendalian Diare (P2 Diare) tahun
2017 menurut Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) di Wilayah Puskesmas
Trajeng Kota Pasuruan adalah pada tabel di bawah ini :
% Cakupan
Jum
Ʃ Sub
lah
Upa Varia
Target Varia
ya satuan Total Target Penca bel Rencana
tahun bel Anali
No Kese Kegiatan sasa Sasaran Sasaran paian (terha Tindak
2017 (T) riil dan sa
ha ran (S) (ToS) (TS) (P) dap Lanjut
dalam % Total
tan target
Nilai
sasa
prog
ran)
ram
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
2.1. UKM ESSENSIAL
2.1.5 UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
2.1.5.1. Diare 70%
Refreshi
ng
petugas
pemberi
layanan
tentang
1. Cakupan belu
pendiag
m
pelayanan 96% balita 336 323 202 60% 62.5% nosaan
terca
diare balita diare
pai
serta
memper
baiki
sistem
pelapor
an
2. Angka
terca
penggunaa 100% sachet 1212 1212 1212 100% 100%
pai
n oralit

Refreshi
ng
petugas
3. Angka pemberi
penderita layanan
Belu
diare tentang
m
balita 100% balita 202 202 96 47.5% 47.5% pemberi
terca
yang an
pai
diberi terapi
tablet zink pada
penderit
a diare

3.1.2. MASALAH PROGRAM P2 DIARE 2017


9
Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan program P2 Diare di UPT Puskesmas
TRAJENG tahun 2017, maka permasalahan dalam penyelenggaraan program P2
Tuberkulosis di UPT Puskesmas Trajeng, yaitu:
NO Kegiatan / Kejadian 2017
Sebanyak 60% pelayanan diare balita
1 Cakupan Pelayanan Diare Balita
dari target 96%
Hanya 47.5% dari penderita diare balita
Angka Penderita diare balita yang
2 yang mendapatkan tablet zink dari target
diberi tablet zink
100%

3.2. URUTAN PRIORITAS MASALAH

Prioritas masalah Program P2 Diare di Puskesmas Trajeng Kota Pasuruan Tahun


2017, yaitu:
Kriteria
No. JENIS MASALAH JUM RANGKING
U S G
1. Angka Penderita diare balita yang
4 4 4 12 1
diberi tablet zink
2. Cakupan Pelayanan Diare Balita 3 4 3 10 2

10
3.1. ALTERNATIF PENYEBAB MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
Mencari akar penyebab masalah (fishbone atau pohon masalah)

MANUSIA METODE

Refreshing petugas
tentang diare dan terapi
rasional jarang
dilakukan

Kurangnya pemahaman petugas Kurang terbiasanya penggunaan lembar


tentang kegunaan zink pada penderita MTBS untuk balita
diare
Angka penderita
diare balita diberi
tablet zink

Terbatasnya persediaan
zink di puskesmas
Tidak adanya ruang MTBS

DANA
SARANA LINGKUNGAN

11
3.2. ALTERNATIF PENYEBAB MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
Mencari akar penyebab masalah (fishbone atau pohon masalah)

MANUSIA METODE

Suasana saat
Kurangnya pengetahuan penyuluhan kurang
masyarakat tentang kepatuhan kondusif
minum OAT

Penyuluhan dilakukan dengan


meminimalisir gangguan yang mungkin
timbul supaya tetap kondusif
Penyebarluasan informasi tentang
etika batuk dan penyakit TB

Cakupan pelayanan
diare balita

Lebih diperbanyak jumlah Budaya sehat masyarakat


sarana penyuluhna seperti masih kurang menyebabkan
leflet dan poster masyarakat enggan/ segan
memulai PHBS

DANA
SARANA LINGKUNGAN

12
No Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Ket
Masalah
1 Penemuan 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanda 1. Penyebarluasan informasi tentang penyakit TB baik melalui
suspect gejala dan pecegahan sekaligus pengobatan TBC penyuluhan maupun media tulisan
penderita TB 2. Sasaran Penyuluhan pada masyarakat terutama cara 2. Materi penyuluhan tentang TB dibuat semenarik mungkin
kurang dari mengenali tanda dan gejala dengan Bahasa yang mudah dipahami dan fokus pada
target 3. Kurangnya jumlah sarana penyuluhan seperti leflet defines, penyebab, cara penularan, tanda dan gejala,
dan poster pengobatan, serta pencegahan
4. Lingkungan yang tidak sehat mendukung penularan 3. Cetak media tulisan tentang penyakit TB berupa poster,
penyakit TBC spanduk, stiker, maupun leaflet
4. Pembagian target penemuan suspect tiap kelurahan
5. Monitoring penemuan suspect yang dikirim oleh pustu
setiap bulan
6. Melakukan gerakan ketuk pintu terutama di daerah
endemis TB
2 Angka 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 1. Penyebarluasan informasi tentang pentingnya kepatuhan 7.
keberhasilan TB pentingnya kepatuhan minum obat minum obat
kurang dari 2. Kurangnya motivasi dari pasien untuk pengambilan 2. Pembentukan kader TB sebagai PMO
target obat secara rutin ke puskesmas 3. Pembelian susu untuk menambah nutrisi pasien dan untuk
3. Kurangnya motivasi dari keluarga sebagai PMO menambah semangat pasien dalam mengambil obat
4. Kunjungan rutin tiap bulan oleh kader sebagai PMO

13
3. Sarana dan 1. Pelayanan pasien TB dilakukan pada satu hari dan di 1. Penyediaan sarana dan prasarana untuk pelayanan pasien TB 8.

prasarana ruang tersendiri dengan fasilitas terbatas secara terpisah sebagai upaya PPI
pelayanan 2. Terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan pasein 2. Pengajuan usulan pengadaan sarana dan prasarana
pasien TB di TB dalam gedung pelayanan pasien TB secara terpisah kepada pejabat
puskesmas 3. Tidak adanya dana untuk pengadaan ruang pelayanan berwenang
sangat terbatas TB sesuai standar

14
BAB VI
PENUTUP

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kinerja program P2 Diare tahun 2017 dan survei identifikasi
kebutuhan masyarakat terhadap program P2 Diare di Puskesmas Trajeng pada
tahun 2018 terdapat 3 masalah yang ditemukan, yaitu :
1. Cakupan pelayanan diare balita kurang dari target
2. Angka Keberhasilan TB kurang dari target
3. Sarana dan prasarana pelayanan TB dalam gedung sangat terbatas
Tiga masalah program P2 Diare yang ditemukan adalah saling berhubungan
sehingga intervensi yang akan dilakukan bisa disinergiskan sehingga ketiga
masalah dapat teratasi pada tahun selanjutnya. Pengetahuan dan pemahaman
masyarakat, tenaga kesehatan, kader kesehatan, lintas program dan lintas
sektor tentang penyakit Diare serta komitmen semua pihak terkait dalam
pelayanan penyakit Diare merupakan kunci keberhasilan program P2 Diare di
Puskesmas Trajeng.

1.2 Saran
Program ini sangat memerlukan dukungan sumberdaya, dana, dan komitmen
dari semua pihak terkait. Oleh sebab itu, pelaksana dan penanggungjawab
program P2 Diare di tingkat Kota sangat diharapkan untuk lebih aktif
mengadakan pendekatan dan sosialisasi kepada pihak penentu kebijakan baik
kepada Kepala Dinas maupun Pemerintah Kota dalam memberikan dukungan
terhadap program P2 Diare di wilayah Puskesmas.

25
26
27
28

Anda mungkin juga menyukai