Sekilas Tentang Radar Cuaca PDF
Sekilas Tentang Radar Cuaca PDF
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr. Wb
NOTE :
Seperti biasa dalam membuat Resume, kami berusaha menggunakan bahasa
yang sederhana untuk semua kalangan bukan hanya seorang Meteorologist.
Namun perlu diketahui juga bahwa rangkuman berikut “tidak pasti benar”
dan memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mohon maaf sebesar-
besarnya jika ada kesalahan dalam penyampaian dan pengetikan. Kritik dan
saran sangat kami butuhkan dari para pembaca. Silakan jika ada masukan dan
saran kami tunggu melalui beberapa media seperti Email :
japof.meteorology@gmail.com atau via WhatApps (085735087587)
BestRegards
Istilah dai Radar cuaca merupakan singkatan dari RAdio Detecting And
Ranging yaitu merupakan sebuah sistem untuk Mendeteksi Target
dengan memancarkan gelombang elektromagnetik sehingga Posisi
dan Jarak Target dapat diketahui.
Terdapat beberapa informasi yang nantinya akan kita dapatkan
setelah radar cuaca melakukan scanning / observasi, diantarnya
2. Keperluan Kepolisian
3. Kepeperluan Penerbangan
1. Jumlah Antena
Jenis radar cuaca jika ditinjau dari jumlah antena dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu MonoStatic Radar yaitu radar yang memiliki
transmitter dan receiver dalam satu antena. Sedangkan jenis radar
satunya adalah Bistatic Radar yaitu radar yang memiliki dua antena
yang berupa transmitter dan receiver.
Saat ini BMKG memiliki titik pengamatan radar cuaca sebanyak 27 dan
memiliki planning menambah 21 titik radar hingga tahun 2019 dengan
jarak antar radar 150 km
10 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
11 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Radar hardware :
1. Transmitter, yaitu sumber pembangkit Gelombang
elektromagnetik yang dikirim ke antenna melalui waveguide ke
atmosfir. Komponen ini berfungsi sebagai pembangkit sinyal
gelombang berfrekuensi tinggi. Tiga jenis transmitter pada
sistem radar cuaca adalah Magnetron (ukuran kecil power
sangat besar), Klystron pwer lebih besar disbanding
magnetron) dan Solid State(power cukup besar, ekonomis, dan
efisien).
2. Modulator, menyiapkan gelombang elektromagnetik yang
tepat sesuai pulse transmisi yang akan ditransmit oleh
transmitter
3. Master Clock adalah komponen yang berfungsi untuk
mengatur ritme kerja dari radar secara keseluruhan, komponen
ini yang mengatur periode transmitter dan receive secara
simultan dan berkelanjutan. Sebagai penghubung antara
perintah yang dimasukkan oleh operator yang menentukan
bagaimana radar cuaca bekerja, seperti menentukan range
maksimal, jumlah elevasi dan tingkatan elevasi, banyaknya
sampling dan pulse yang digunakan serta seberapa sering radar
melakukan transmit dalam satuan waktu.
4. Waveguide adalah jalan atau jalur transportasi gelombang
elektro magnetik dari transmitter menuju Antenna dan
sebaliknya, merupakan jalur echo kembali yang di terima
antenna hingga diolah di receiver radar sistem.
12 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
13 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
14 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
15 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
16 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Maka : 2 D = c x t atau
D = c x t/2
c=3 x 10^8 m/s
17 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Perlu kita ketahui juga bahwa semakin jauh objek yang diamati radar,
maka ketinggian dari objek yang dapat diamati juga semakin tinggi.
Misalnya saja, dengan jarak 200 km dari radar, kita tidak bisa
mengamati fenomena alam yang terjadi pada ketinggian dibawah 1
km karena sifat dari transmit gelombang radar. Untuk lebih jelasnya,
mari kita perhatikan ilustrasi berikut ini:
Jarak (RANGE) yang mampu dijangkau radar bisa kita atur sesuai
kebutuhan. Namun yang perlu diketahui bahwa semakin jauh dari
radar, maka fenomena yang bisa diamati hanya yang berada di lapisan
tinggi saja. Seperti contoh pada jarak 100 km di elevasi 1.0o kita hanya
bisa mengamati fenomena di atas ketinggian 4 km. Sedangkan
18 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
fenomena dibawah itu tidak bisa diamati oleh radar. Begitu pula kasus
yang lainnya.
Selain melakukan 2 scanning diatas, radar juga bisa kita atur untuk
melakukan Sectoral Scanning yaitu berupa scanning hanya pada
wilayah tertentu saja. Seperti contoh ketika kita ingin fokus pada
kejadian gunung api yang meletus, kita arah kan radar hanya untuk
scanning area itu saja. Namun perlu diketahui, jika kita menggunakan
jenis scanning ini untuk operasional, maka akan sangat mengurangi
manfaat dari radar itu sendiri. Karena jika kita mengatur untuk sectoral
scanning, radar tidak akan melakukan scanning di wilayah yang
lainnya. Padahal kita tahu bahwa seluruh wilayah di sekitar kita perlu
diamati oleh radar agar analisa dan prakiraan cuaca menjadi lebih
cepat dan akurat.
19 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
20 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Berikut ini adalah detail perbedaan dari setiap VCP yang biasa
digunakan dalam operasional:
21 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Jika kita menggunakan VCP11, maka saat itu kita lebih mengutamakan
KUANTITAS (banyaknya data) daripada kualitas dari data itu. Karena
dengan menggunakan mode ini, kita hanya membutuhkan waktu 5
menit untuk scanning 16 elevasi. Oleh karena itu mode ini sangat
cocok untuk kondisi cuaca yang sangat buruk karena kita akan
mengetahui secara cepat dan update kondisi awan konvektif dan
kondisi atmosfer lainnya.
22 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
output dari mode ini akan sangat bagus kualitasnya jika dibandingkan
scanning yang lainnnya.
Namun untuk mode VCP21, biasa digunakan ketika cuaca yang tidak
menentu. Mode ini sangat pas dari segi kuantitas dan kualitas
meskipun kuantitas tidak sebagus VCP11 dan kualitas tidak sebagus
VCP31. Mode ini melakukan scanning sebanyak 9 elevasi dalam waktu
6 menit.
23 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Setelah kita memahami apa saja komponen yang ada di dalam radar serta
teknik scanning dari radar cuaca, sekarang kita akan membahas mengenai
Pemanfaatan Radar Cuaca dalam kehidupan sehari-hari.
Radar mampu mendeteksi suatu fenomena atmosfer secara lebih detail jika
dibandingkan dengan pengamatan satelit cuaca. Seperti pada kejadian Squall
Lines yaitu merupakan barisan awan konvektif yang memanjang hingga
mencapai puluhan bahkan ratusan kilometer. Saat kita melihat dari
interpretasi citra satelit (kiri), kita tidak akan bisa mendeteksi kejadian squall
lines. Sedangkan saat ditinjau dari pengamatan radar (kanan), kita bisa
melihat dengan jelas bahwa saat itu fenomena squall line sedang terjadi.
24 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
25 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
1. Reflektivitas
Menyatakan besaran energi yang kembali dari
obyek. Semakin kuat objek maka energinya
semakin besar/semakin besar dBZ. Reflectivity Factor (dBZ)
65 55 45 35 25 15 5
26 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
27 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Z = aRb
Untuk nilai a dan B menyesuaikan letak posisi dan karakteristik lokal
masing-masing. Berikut ini adalah nilai konstansta a dan b ditinjau dari
posisi geografis bumi yaitu daerah tropis dan lintang menengah
28 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
29 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
2. RADIAL VELOCITY
Gerakan target menuju atau
menjauh dari radar. Digunakan
untuk menentukan kecepatan
angin. Gerak menuju radar
Doppler dinyatakan dalam nilai
negatif yang digambarkan dengan
warna biru dan gerak menjauh
dari radar Doppler dinyatakan dalam nilai-nilai positif yang
digambarkan dalam warna merah.
Perlu kita pahami dan ketahui bahwa radar cuaca tidak bisa
mendeteksi gerakan partikel yang memiliki arah Tegak Lurus dengan
radar. Jika kondisi ini terjadi, maka nilai kecepatan justru akan memiliki
nilai NOL. Daerah yang memiliki nilai kecepatan nol disebut dengan
Zero Velocity (ISODOP).
Garis yang menghubungkan wilayah yang memiliki kecepatan angin
berniali NOL di radar disebut dengan ZERO ISODOP.
30 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
24
Height (kft)
12
0
180 225 270 315 360
24
Height (kft)
12
0
0 20 40 60 80 Wind Speed (knots)
Wind speed (kt)
24
Height (kft)
12
0
180 225 270 315 360
24
Height (kft)
12
31 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Hingga saat ini produk spectral width sangat jarang digunakan untuk
keperluan analisis. Oleh karena itu, kita harus lebih mengembangkan
riset yang memiliki data analisis berupa spectral width agar penelitian
mengenai topik ini bisa semakin banyak dan berkembang.
32 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Untuk radar cuaca yang mengamati wilayah Jawa Timur adalah jenis C
– Band dengan vendor Gematronik. Untuk melakukan pengolahan data
radar Gematronik dapat dilakukan dengan aplikasi Rainbow 5. Di
dalam aplikasi tersebut, memiliki beberapa fitur produk yang bisa kita
manfaatkan, diantaranya:
33 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
34 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
PPI
Seperti yang kita perhatikan bersama, jika kita menggunakan produk PPI,
maka semakin jauh dari titik radar, nilai echo disana memilii ketinggian yang
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai echo yang berada di dekat radar. Oleh
karena itu kita harus jeli dan teliti ketika melakukan analisis menggunakan
produk PPI.
35 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
CAPPI 1Km
37 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Kekurangan dari produk ini, kita tidak akan tahu dimana posisi
ketinggian dari nilai maksimum tersebut, kita hanya akan mengetahui
nilai maksimumnya saja. Oleh karena itu ketika kita menggunakan
produk ini maka kita harus dibantu juga dengan produk lain untuk bisa
mengetahui nilai maksimumnya yaitu produk VCUT.
5. VCUT (Vertical CUT)
Produk ini sama halnya dengan produk RHI, yaitu berfungsi untuk
menampilkan hasil citra radar secara cross section. Tujuannya adalah
untuk melihat bagaimana profil data awan atau objek lain di atmosfer
secara vertikal.
38 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
39 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
40 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
41 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
42 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Ketika kita membuka aplikasi Rainbow 5, maka akan ada banyak sub
pilihan program. Sampai detik ini kami hanya pernah menggunakan 2
hal, yaitu
43 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Melakukan
Setting di Radar
Membuat
Produk di Radar
44 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
- Product
- Conversion
- Scan
- Task
- Scheduler
45 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Baiklah, sebelum kita belajar membuat Produk di Radar Cuaca, seperti yang
kita pelajari bersama mengenai Strategi dalam Scanning Radar, mari kita
mencoba melakukan pengaturan Scanning Radar tersebut. Ada 3 scanning
Radar yang biasa kita pakai, yaitu:
Berikut ini adalah Tutorial pengaturan VCP11, VCP21 dan VCP31 di Radar
Management.
2. Kemudian kita pilih mana yang akan kita buat. Karena prinsip
pembuatan untuk ketiga Strategi ini sama kok :D.
46 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Setelah pilih New, akan keluar seperti diatas, untuk VCP 11 atur saja
sebagai berikut:
47 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Setelah pilih New, akan keluar seperti diatas, untuk VCP 11 atur saja
sebagai berikut:
48 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Setelah pilih New, akan keluar seperti diatas, untuk VCP 11 atur saja
sebagai berikut:
49 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
50 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
3. Kemudian pilih
Radar : “Radar Mana yang akan kita Buat Produknya”,
Scan : “Tipe Scanning --> Biasanya VCP21.Vol”
Date : ”Pilih interval waktu yang akan kita pilih datanya”
Setelah sudah ditentukan semua, maka klik “SELECT”. Kemudian akan muncul
ketersediaan data di laptop kita, berikut ini contohnya:
51 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
4. Pilih data yang ingin diinginkan, kemudian Pilih Produk yang ingin
kita buat dari data tersebut, misalkan PPI_0.5
DATA
Produk
Caranya adalah kita klik yang ... di sebelah PDF. Kami tidak tahu namanya,
namun agar teman-teman mengerti yang kami maksud, berikut ini
ilustrasinya:
52 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Setelah kita klik tanda tersebut, maka akan muncul tampilan sebagai berikut:
Konfigurasi dari
Produk yang ingin
kita hasilkan
Baiklah untuk mempersingkat waktu, mari kita Create produk apa saja yang
biasa digunakan untuk melakukan suatu analisa kejadian cuaca ekstrem
dengan memanfaatkan data radar cuaca.
53 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Note :: Selanjutnya lakukan hal yang sama untuk seluruh produk yang kita
ingin buat. Langkahnya sama persis seperti PPI
54 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Kualitas gambar
Hanya yang memiliki data Tidak anya yang memiliki data ketinggian 1 km saja yang
ketinggian 1 km saja yang ditampilkan, namun secara keseluruhan. Dan jika TIDAK ADA
ditampilkan data 1km, maka akan menggunakan data di elevasi
setelahnya.
55 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Note:: Untuk persoalan CAPPI dan Pseudo CAPPI. Ingat teori dan gambar
dibawah ini
CAPPI 1Km
56 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Kualitas gambar
Tinggi Maksimum
Tinggi Minimum
MAX CMAX
57 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Kemudian akan muncul tampilan Vertikal dari sel awan yang kita potong tadi
58 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Radius maksimum
Kualitas gambar
Tinggi Maksimum
Tinggi Minimum
59 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Radius maksimum
Kualitas gambar
Ketinggian Maksimum
60 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Radius maksimum
Jumlah Grid
Ketinggian Angin
61 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Produk ini menampilkan nilai kecepatan radial dalam satu elevasi yang tetap.
Produk ini memiliki keunggulan dari segi waktu yang cepat diperoleh, dan
kualitas dari kecepatannya yang bagus. Namun untuk langkah interpretasinya
akan sulit mengingat bahwa pada elevasi yang sama akan memiliki ketinggian
yang berbeda jika posisi objek lebih jauh dari radar.
Note : Kami belum pernah menggunakan Produk ini sehingga masih sangat
asing. Oleh karena itu kami tidak akan membahas lebih detail mengenai VAD
Radius Minimum
Radius Maksimum
Ketinggian Maksimum
Ketinggian minimum
62 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Kualitas Gambar
64 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Konfigurasi PAC
65 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Kualitas gambar
66 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Untuk membuat produk ini sama dengan membuat PAC, yaitu bukan dari
Open Generator, tapi dari Open from Pd Generator. Kemudian pilih Offline
dan produk input untuk RIH (misal : CMAX, CAPPI, PPI).
67 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Seperti yang telah kami janjikan tadi, berikut ini merupakan produk dari radar
cuaca yang biasa digunakan untuk melakukan analisa kondisi ekstrem di suatu
wilayah. Perlu kita ketahui lagi, bahwa disini kita membiacarakan tentang
Analisa , sehingga merupakan informasi yang kita berikan berdasarkan
data radar. Bukan merupakan PRAKIRAAN dari suatu fenomena. Hingga saat
ini masih sangat sulit melakukan prakiraan suatu fenomena ekstrem seperti
Hujan Es, Angin Puting Beliung, Squall Lines, dan lain sebagainya.
1. HUJAN ES
Fenomena ini sangat jarang terjadi di
wilayah kita. Namun karena suatu
anomali dari lingkungan berupa
ketinggian freezing level yang sangat
rendah dan arus turun yang begitu
kuat, maka fenomena ini mungkin
terjadi di sekitar kita.
- CMAX/MAX
Produk ini menampilkan nilai echo maksimum yang didapatkan
oleh pengamatan radar pada suatu kolom, sehingga diharapkan
produk ini dapat menampilkan nilai reflektifitas yang dihasilkan oleh
awan-awan konvektif tertama awan Comulunimbus (CB).
68 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
69 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Produk RIH menyediakan data time series intensitas hujan untuk lokasi yang
diinginkan oleh pengguna. Sebagai tambahan, Jumlah total curah hujan untuk
lokasi tersebut ditampilkan pada jendela alat bantu informasi. Untuk kejadian
banjir dapat ditambahkan data pengamatan AWS ataupun pos hujan agar
dapat di verifikasi dengan produk tersebut. Untuk analisa banjir perlu juga
memberikan titik point atau menambahkan lokasi di daerah-daerah DAS atau
Sub DAS dan disesuaikan dengan topografi yang dimana kemungkinan banjir
terjadi akibat curah hujan yang tinggi di daerah hulu.
70 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
3. PUTING BELIUNG
Puting beliung adalah angin yang berputar dengan
kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara
garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit.
Saat fenomena ini terjadi di daerah perairan, maka
disebut dengan istilah water spout.
Fenomena puting beliung ini terjadi sangat singkat sehingga terkadang tidak
tertangkap oleh citra radar, namun ketika tertangkap oleh radar, maka akan
menunjukkan suatu pola tertentu dalam produk CMAX yaitu berupa bentuk
seperti mata Kail (Bow Echo) yang menunjukkan adanya rotasi yang sangat
kuat di daerah tersebut.
Untuk melakukan analisa dari fenomena puting beliung, produk yang biasa
digunakan adalah sebagai berikut:
Produk MAX/CMAX
Produk ini menampilkan nilai echo maksimum yang didapatkan oleh
pengamatan radar pada suatu kolom, sehingga diharapkan produk ini dapat
menampilkan nilai reflektifitas yang dimana dapat diketahui bentuk siklus
suatu echo baik itu hook echo, comma echo ataupun bow echo pada saat
tumbuh, berkembang dan punah oleh awan-awan konvektif tertama awan
Comulunimbus (CB).
Produk Constant Altitude PPI (CAPPI) untuk angin (V)
Merupakan algoritma yang menghasilkan sebuah image dari suatu user-
defined pada lapisan atmosfer tertentu di atas Mean Sea Level (MSL). Data
CAPPI digunakan untuk melihat nilai reflektivitas dan velocity pada ketinggian
yang sama di low level atapun ketinggian yang rendah misalnya yaitu 0.5 km,
1 km, dan 2 km.
Untuk produk CAPPI (V) ini dilihat dari pola angin, apakah dia rotasi,
konvergensi atau divergensi. Ketika terdapat pola Bow Echo, Comma Echo,
atau Hook Echo dan ketika dilihat pola sirkulasinya adalah rotasi, maka bisa
dikatakan bahwa di daerah tersebut fenomena puting beliung telah terjadi.
71 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Kita bisa saja membuat produk radar satu per satu seperti CMAX, PPI, CAPPI,
SRI, PCA, dan lain sebagainya. Namun kita juga bisa secara otomatis membuat
produk sesuai yang kita perlukan. Jadi intinya kita hanya perlu sekali buat
kemudian sekali running akan menghasilkan output yang banyak.
Perintah/cara tersebut dikenal dengan “Task”.
Jika sudah muncul seperti gambar seperti kanan, maka kita pilih apa produk
yang kita butuhkan sesuai dengan SOP analisa kejadian ekstrem. Misalnya
saja untuk kejadian puting beliung, kita membutuhkan produk radar CMAX,
PPI, HWIND dan CAPPI. Maka kita drag produk-produk tersebut menuju
kolom sebelah kanan gambar diatas.
Jika tidak muncul, maka pilih Task --> New Task
72 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
73 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
ingin melakukan analisa dari sebuah data, kita tidak perlu pusing-pusing lagi
mengcreate/membuat produk yang dibutuhkan untuk analisa.
74 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
Produk Task
75 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a
Resumed by @Japof_Meteorology
PENUTUP
NOTE
Baik tutorial diatas adalah apa yang kami ketahui tentang Radar Cuaca
dan Tutorial Aplikasi Rainbow. Semoga bisa membantu teman-teman
semua ketika akan melakukan analisa menggunakan Radar CUaca.
Kami menyadari bahwa banyak sekali kekurangan dan kesalahan dari
tutorial yang telah kami buat. Oleh karena itu dimohon kritik dan
sarannya agar menjadi koreksi bagi kita semua dan upaya untuk
memperbaiki diri lagi.
japof.meteorology@gmail.com
bagiankecilmeteorologi.blogspot.com
@japof_meteorology
https://www.facebook.com/bagiankecilmeteorologi
76 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a