BAB I
PENDAHULUAN
pertumbuhan-pertumbuhan ukuran fisik yang secara kuantitatif semakin lama semakin besar atau
panjang. Adapun perkembangan digunakan untuk kenyataan perubahan dalam aspek psikologis
dan social.
tugas perkembangan peserta didik pada usia sekolah menengah, konsep penyesuaian diri peserta
didik usia sekolah mengengah. Dalam makalah ini akan kami bahas mengenai manfaat
PEMBAHASAN
BAGI PENDIDIK
Dalam kehidupan manusia terdapat dua proses kejiwaan yang terjadi, yaitu pertumbuhan dan
interdepedensi, artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua prose situ tidak dapat
dengan perubahan fisik secara kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur
biologis. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil proses pematangan
Pertumbuhan dapat pula diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan
tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif berkesinambungan.
Hasil pertumbuhan, antara lain bertambahnya ukuran kuantitatif badan anak, seperti berat,
panjang, dan kekuatannya. Begitu pula pada system jaringan syarat dan pertumbuhan-
pertumbuhan struktur jamani lainnya. Dengan demikian, pertumbuhan dapat diartikan sebagai
1. Factor sebelum lahir, seperti peristiwa kekurangan nutrisi pada ibu dan janin, janin terkena virus,
keracunan sewaktu bayi dalam kandungan, terkena infeksi oleh bakteri syphilis, TBS, kolera,
2. Factor pada saat kelahiran, seperti pendarahan pada bagian kepala bayi yang disebabkan tekanan
dari dinding rahim ibu sewaktu ia dilahirkan dan efek sussunan syaraf pusat karena proses
3. Factor yang dialami bayi sesudah lahir, seperti pengalaman traumatic pada kepala, kepala bagian
dalam terluka karena kepala janin terpukul, atau mengalami serangan sinar matahari. Infeksi
pada otak atau selaput otak, misalnya penyakit cerebral meningitis, gabag, malaria tropika, dan
lain-lain.
4. Factor fisiologis, misalnya bayi atau anak yang ditinggal ibu, ayah atau kedua orang tuanya
Adapun istilah perkembangan adalah sebagai berikut. Misalnya menurut Warner (1957),
keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai pada keadaan diferensiasi, artikulasi, dan
integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi itu bersifat totalitas pada diri anak,
bahwa bagian-bagian penghayatan totalitas itu lambat laun semakin nyata dan bertambah jelas
dalam kerangka keseluruhan. Sejak bayi dilharikan, ia telah mempunyai gambaran lengkap
tentang dunia. Hanya saja, gambaran tersebut masih kabur dan samar-samar. Terbawa oleh
perkembangannya, gambaran total yang samar-samar tadi berangsur-angsur menjadi terang dan
1. Kita akan mempunyai ekspektasi yang nyata tentang peserta didik, misalnya akan diketahui pada
umur berapa peserta didik mulai berbicara dan mulai mampu berpikir abstrak atau akan diketahui
pula pada umur berapa peserta didik tertentu akan memperoleh keterampilan perilaku dan emosi
khusus.
2. Pengetahuan tentang perkembangan peserta didik akan membantu kita untuk merespons
Guru memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk watak bangsa
serta mengembangkan potensi siswa. Kehadiran guru tidak tergantikan oleh unsur yang lain,
lebih-lebih dalam masyarakat kita yang multikultural dan multidimensional, dimana peranan
teknologi untuk menggantikan tugas-tugas guru sangat minim. Guru memiliki perana yang
sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Guru yang profesional diharapkan
menghasilkan lulusan yang berkualitas. Profesionalisme guru sebagai ujung tombak di dalam
memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab
uuntuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan
siswa. Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan
dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan
1. Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motifasi pencapaian tujuan baik jangka
3. Membantu perkembangan aspek – aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai, dan penyusuaian diri,
demikianlah dalam proses belajar mengajar guru tidak terbatas sebagai penyampai ilmu
pengetahuan akan tetapi lebih dari itu ia bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan
kepribadian siswa ia harus mampu menciptakan proses belajar yang sedemikian rupa sehingga
dapat merangsang siswa muntuk belajar aktif dan dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan
Begitu pentinya peranan guru dalam keberhasilan peserta didik maka hendaknya guru
mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang ada dan meningkatkan kompetensinya
sebab guru pada saat ini bukan saja sebagai pengajar tetapi juga sebagai pengelola proses belajar
mengajar. Sebagai orang yang mengelola proses belajar mengajar tentunya harus mampu
pengajaran yang efektif, penilain hasil belajar yang objektif, sekaligus memberikan motivasi
pada peserta didik dan juga membimbing peserta didik terutama ketika peserta didik sedang
mengalami kesulitan belajar. Salah satu tugas yang dilaksanakan guru disekolah adalah
memberikan pelayanan kepada siswa agar mereka menjadi peserta didik yang selaras dengan
tujuan sekolah.
Guru mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik sosial, budaya maupun ekonomi. Dalam
keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan faktor utama yang bertugas sebagai pendidik.
Guru harus bertanggung jawab atas hasil kegiatan belajar anak melalui interaksi belajar
mengajar. Guru merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar dan
karenya guru harus menguasai prinsip-prinsip belajar di samping menguasai materi yang
disampaikan dengan kata lain guru harus menciptakan suatu konidisi belajar yang sebagik-
baiknya bagi poeserta didik, inilah yang tergolong kategori peran guru sebagai pengajar.
Disamping peran sebagai pengajar, guru juga berperan sebagai pembimbing artinya
memberikan bantuan kepada setiap individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri
yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuan diri secara maksimal terhadap sekolah.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa Dengan
mempelajari perkembangan peserta didik kita akan memperoleh beberapa keuntungan. Pertama,
kita akan mempunyai ekspektasi yang nyata tentang peserta didik, misalnya akan diketahui pada
umur berapa peserta didik mulai berbicara dan mulai mampu berpikir abstrak atau akan diketahui
pula pada umur berapa peserta didik tertentu akan memperoleh keterampilan perilaku dan emosi
khusus.
Kedua, pengetahuan tentang perkembangan peserta didik akan membantu kita untuk
merespons sebagaimana mestinya pada perilaku tertentu dari peserta didik. Ketiga, pemahaman
tentang perkembangan peserta didik akan membantu mengenali berbagai penyimpangan dari