SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

Disain Kapasitas Sebagai Dasar Analisis Sistem

Rangka Pemikul Momen Khusus
KONSEP DISAIN KAPASITAS

F1
Prinsipnya, kerusakan
F2 diusahakan pada bagian yang
paling mudah diganti/paling
murah, sehingga sistem tetap
F3
aman

F4

P KOLOM KUAT
Sekering listrik yang dipasang untuk
P < F4 < F3 < F2 < F1 melindungi sistem dengan cara
membatasi daya. Jika daya berlebih,
sekering putus, sistem aman
BALOK LEMAH
Sendi-sendi plastis yang
mampu memancarkan enersi
gempa, direncanakan terjadi
pada lokasi-lokasi yang pasti,
terlepas dari kekuatan dan
karakteristik gempa
KONSEP DISAIN KAPASITAS

Harus dirancang dengan

DISAIN KAPASITAS

Tercapainya
BEAM SIDESWAY mekanisme leleh balok dasar dinding struktur yang terangkat
MECHANISM

KOLOM KUAT KOLOM KUAT

BALOK LEMAH BALOK LEMAH

Sendi-sendi plastis yang Sendi-sendi plastis yang

mampu memancarkan enersi mampustruktural
mekanisme leleh pada dinding-rangka memancarkan enersi
gempa, direncanakan terjadi BEAM-WALL SIDESWAYgempa, MECHANISM
direncanakan terjadi
pada lokasi-lokasi yang pasti, pada lokasi-lokasi yang pasti,
terlepas dari kekuatan dan terlepas dari kekuatan dan
karakteristik gempa karakteristik gempa
3
KONSEP DISAIN KAPASITAS
Harus dirancang dengan
DISAIN KAPASITAS
Tercapainya
BEAM SIDESWAY
MECHANISM ! mengalihkannya ke momen lapangan,
KOLOM KUAT
BALOK LEMAH
Sendi-sendi plastis yang
mampu memancarkan enersi
gempa, direncanakan terjadi
pada lokasi-lokasi yang pasti,
terlepas dari kekuatan dan
karakteristik gempa
1. Kuat leleh bajatulangan (fy) yang lebih
besar dari kuat leleh rencananya
PENINGKATAN KUAT
2. Pengaruh strain hardening bajatulangan
LENTUR BALOK
3. Peningkatan kokoh-tekan beton akibat
pengekangan oleh sengkang
PENGARUH BEBAN DINAMIK PADA KOLOM PORTAL
1. Mengurangi momen tumpuan dengan
REDISTRIBUSI MOMEN
TUMPUAN PADA BALOK sehingga distribusi kuat lentur balok
(melalui aksi inelastik) lebih merata
2. Mengurangi momen balok yang masuk
ke kolom
1. Di daerah sendi plastis balok dan kolom
KUALITAS 2. Join pertemuan balok dengan kolom
PENDETILAN 3. Panjang sambungan lewatan kolom
KONSEP DISAIN KAPASITAS

 Soft story yang diikuti oleh keruntuhan join

pada balok-kolom
 Short column effect (efek kolom pendek)
 Rusaknya kolom akibat tumbukan antar
KEGAGALAN bangunan yang saling berdekatan
STRUKTUR OLEH  Kegagalan pada fondasi, terutama pada
GEMPA sambungan kolom-fondasi (soil-structure
interaction)
 Detail penulangan yang sangat buruk,
termasuk pada sambungan balok-kolom
REVIEW PEMAHAMAN TENTANG MEKANIKA STRUKTUR

M1 M2
Zona Tarik M3
+ + + +
+
- - - -
- Zona Tekan
L
M1
M2

M3 M3

V1 = M1 / L V1 = M1 / L

V2 = M2 / L V2 = M2 / L
REVIEW PEMAHAMAN TENTANG MEKANIKA STRUKTUR

M1
M2
M3

L
M1
M2

M3 M3

V1 = M1 / L V1 = M1 / L

V2 = M2 / L V2 = M2 / L
PERANCANGAN MOMEN BALOK
M2

M1
As (Tarik) A’s (Tekan)

M1 M2

A’s (Tekan) As (Tarik)

PERANCANGAN MOMEN BALOK
Ketentuan Khusus untuk SRPMK

A1a A3a A2a

Ditetapkan nilai Mmax, yaitu
A1b A3b A2b nilai momen terbesar di antara
M1 sampai dengan M6

Dikontrol nilai-nilai momen

M6 M2
M1 tersedia (M1 sampai dengan
M6), masing-masing tidak
M4 M5 boleh kurang dari 25% Mmax

M3 Disyaratkan M4 > 0.5 M1 dan

M5 > 0.5 M2

Apabila ketiga persyaratan tersebut tidak dipenuhi,

maka konfigurasi penulangan harus dimodifikasi

Hotma Prawoto - DTS SV

9 UGM
 PERANCANGAN TULANGAN
GESER BALOK BERDASARKAN
ANALISIS DISAIN KAPASITAS
 GAYA LINTANG RENCANA BALOK

DIAGRAM GAYA LINTANG HASIL

VA0 + ANALISIS MEKANIKA STRUKTUR

- VB0

M2 M4

M1 M3

Ln

(M1 + M4) (M1 + M4)

Ln + Ln

(M2 + M3) (M2 + M3)

Ln - Ln
GAYA LINTANG RENCANA BALOK

DIAGRAM GAYA LINTANG HASIL

VA0 + ANALISIS MEKANIKA STRUKTUR

- VB0

M2 M4

M1 M3

Ln

VA1 + VA1

VA2
- VA2
GAYA LINTANG RENCANA BALOK
DIAGRAM GAYA LINTANG HASIL
VA0 + ANALISIS MEKANIKA STRUKTUR

- VB0
+
VA1 + VA1

=
VA0 + VA1

VA1

VA0
GAYA LINTANG RENCANA BALOK

DIAGRAM GAYA LINTANG HASIL

VA0 + ANALISIS MEKANIKA STRUKTUR

- VB0
+
VA2 VA2
VB0 - VA2

VB0 + VA2
VB0
VA2
GAYA LINTANG RENCANA BALOK

M2 M4

M1 M3
Ln
VA0 + VA1

VB0 + VA2
DIAGRAM GAYA GESER RENCANA
GAYA LINTANG RENCANA BALOK

M2 M4

M1 M3
Ln
VA0 + VA1

VB0 + VA2
DIAGRAM GAYA GESER RENCANA
Pembuatan Software untuk
1. Analisis perancangan dan analisis kapasitas lentur
penampang  Microsoft Excel
2. Analisis perancangan tulangan geser penampang
3. Analisis kapasitas lentur dan axial penampang
(persegi dan bulat)
PEMBAHASAN KHUSUS
PEMBEBANAN PORTAL
OLEH BALOK ANAK
 3

3000

Analisis
2’ Pelimpahan
Beban Dinding
+ 4500 3000 ke Balok Portal

3000

1’

3000

1 Denah
Lantai 2
4000 4000 4000 4000

A A’ B B’ C
 MENCARI RUMUSAN LENDUTAN BALOK STATIS TERTENTU

P Dicari rumusan lendutan di titik C oleh beban terpusat P

L/2 Momen maksimum terjadi pada titik yang berjarak L/2 dari A
Nilai Momen pada x < L/2 adalah:
A B
C EI Mx = (P/2).x = EI d2y/dx2
L EI dy/dx = (P/4) x2 + K
Pada titik C terjadi momen maksimum, sehingga garis singgung sejajar sumbu balok  EI dy/dx = 0
(P/4) (L/2)2 + K = 0  K = - PL2/16
sehingga rumusan sudut garis singgung (tangen sudut) pada setiap titik pada lenturan balok menjadi

EI dy/dx = (P/4) x2 – PL2/16

Dari persamaan sudut garis singgung tersebut, maka rumusan lenturan balok akibat beban terpusat
P adalah:
EI y = (P/12) x3 – PL2/16 x + K2

Untuk x = 0 (tumpuan A) lendutan = 0, sehingga K2 = 0  EI y = (P/12) x3 – PL2/16 x

P. L3
Untuk x = L/2 besarnya lendutan (di C) adalah yC =
48 E I
MENCARI RUMUSAN LENDUTAN BALOK STATIS TERTENTU

L/2 Dicari rumusan lendutan di titik C oleh beban terbagi rata Q

SFx = Ra – Q x  SFx =0 (momen maksimum) terjadi
Q
A B pada x = 3/8 L (titik D)
D C
Nilai Momen pada x < L/2 adalah:
L
3/8 QL 1/8 QL Mx = (3/8 QL) . x - (1/2) Q.x2 = EI d2y/dx2
3/8 L
EI dy/dx = (3/16) QL x2 – (1/6) Q x3 + K

Pada titik D terjadi momen maksimum, sehingga garis singgung sejajar sumbu balok  EI dy/dx = 0

(3/16) QL (3L/8)2 – (1/6) Q (3/8)3 + K = 0  K = (9/512) QL3

sehingga rumusan sudut garis singgung (tangen sudut) pada setiap titik pada lenturan balok menjadi

EI dy/dx = (3/16) QL x2 – (1/6) Q x3 + (9/512) QL3

Dari persamaan sudut garis singgung tersebut, maka rumusan lenturan balok akibat beban
tergambar adalah:
EI y = (3/48) QL x2 – (1/24) Q x3 + (9/512) QL3 x + K2
MENCARI RUMUSAN LENDUTAN BALOK STATIS TERTENTU

L/2
Untuk x = 0 (di tumpuan A) batang tidak mengalami
lendutan sehingga EI y untuk x =0 ada;ah nol. Substitusi
Q
A B ke persamaan lenturan di atas diperoleh:
D C
0 = (3/48) QL (0)2 – (1/24) Q (0)3 + (9/512) QL3 (0) + K2
L
3/8 QL 1/8 QL Diperoleh nilai K2 = 0
3/8 L
Dengan hasil tersebut maka rumusan lenturan balok
akibat beban tergambar adalah:

EI y = (3/48) QL x2 – (1/24) Q x3 + (9/512) QL3 x

Besarnya ledutan (defleksi) di tengah bentang (titik C) adalah substitusi nilai x = L/2 ke dalam
persamaan lendutan di atas. Hasilnya adalah:

11 QL4
yC = - 1024 EI
ANALISIS BALOK GRID

L1 / 2

E
Q L1 / 2
A
EI1

D EI2
B

L2 / 2

L2 / 2
ANALISIS BALOK GRID

L1 / 2

E
L1 / 2
A
EI1 Q
yC

D EI2
B

L2 / 2

L2 / 2
ANALISIS BALOK GRID

X 11 (Q-X) L14
A
(QQ– X) B yC = 1024 E I1
L1 / 2 C EI1

L1
X. L1 / 2
L2 / 2
(X.L1 / 2). L23
D E
yC = 48 E I2
C EI2

L2

33 L13 . I2
X= 3 3
Q
33 L1 . I2 + 32 L2 . I1
RANCANGAN PEMBEBANAN

 Beban Mati
 Beban Hidup
 Lainnya
Arah beban vertikal
(mengikuti hukum
gravitasi)

BEBAN GRAVITASI
RANCANGAN PEMBEBANAN

Beban Lateral
dari arah kiri

Beban Angin, atau

Beban Gempa, atau
lainnya
Arah beban
horisontal sehingga
sering juga disebut
sebagai beban lateral

BEBAN HORISONTAL
RANCANGAN PEMBEBANAN

Beban Lateral
dari arah kanan

Beban Angin, atau

Beban Gempa, atau
lainnya
Arah beban
horisontal sehingga
sering juga disebut
sebagai beban lateral

BEBAN HORISONTAL
RANCANGAN PEMBEBANAN

D = Beban Mati (Dead Load)

L = Beban Hidup (Live Load)
W = Beban Angin (Wind Load)
E = Beban Gempa (Quake Load)
1. U = 1.4 D

KOMBINASI 2. U = 1.2 D + 1.6 L

BEBAN 3. U = 1.2 D + L + 1.6 W
RENCANA 4. U = 1.2 D + L + E
5. U = 0.9 D + E
CONTOH PERANCANGAN
PEMBEBANAN PORTAL
PERANCANGAN PEMBEBANAN PORTAL

3000
Tandon air
kapasitas
2’ 2000 liter (2
m3)
+ 8500 3000

3000

1’

3000

1
Denah Pelat Atap

4000 4000 4000 4000

A A’ B B’ C
PERANCANGAN PEMBEBANAN PORTAL

3000

2’

+ 4500 3000

3000

1’

3000

1 Denah
Lantai 2
4000 4000 4000 4000

A A’ B B’ C
PERANCANGAN PEMBEBANAN PORTAL

3000

2’

3000

-300 2

3000

1’

3000

Rencana
1 Sloof
(Lantai 1 pada elevasi
4000 4000 4000 4000 0.00)
A A’ B B’ C
PERANCANGAN PEMBEBANAN PORTAL

3000

2’

3000

-1500
2

3000

1’

3000

1 Denah Fondasi
Tapak

4000 4000 4000 4000

A A’ B B’ C
PERANCANGAN PEMBEBANAN PORTAL

3000

2’

3000

2
Akan dilakukan
3000 analisis pembebanan
portal As 2 dan As B
1’

3000

4000 4000 4000 4000

A A’ B B’ C
PERANCANGAN PEMBEBANAN PORTAL

BEBERAPA ASUMSI DI DALAM PERANCANGAN BEBAN PORTAL

1. Beban pelat (beban hidup dan beban mati) sepenuhnya diratakan

pada balok-balok induk yang memikul pelat
2. Beban mati oleh berat sendiri balok anak dan berat dinding di atas
balok anak didistribusikan ke balok induk yang memikulnya sebagai
beban titik
3. Berat sendiri balok induk tidak dikalkulasi (dikalkulasi oleh SAP/
ETABS)
4. Analisis perancangan balok-anak dilakukan dalam perhitungan
tersendiri dengan menggunakan konsep balok grid

tebal Beban (kN/m2)

No Uraian
(mm) DL LL
1 Pelat Atap 100 3.710 0.960
2 Pelat Lantai 120 4.610 1.920
PERANCANGAN PEMBEBANAN PORTAL
2m

6m

8m
PERANCANGAN PEMBEBANAN PORTAL

6m

8m
 2m
PERANCANGAN PEMBEBANAN PORTAL

3m

3m 8m

6m
 2m
PERANCANGAN PEMBEBANAN PORTAL

3m

3m 8m

6m
PERANCANGAN PEMBEBANAN PORTAL

A1 = 6 * 3/2 = 9 m2
3m
k1 = A1 / L1 = 9 / 6 = 1.500 m
Q1 = k1 * q pelat
Q1

6m
Q1 = 1.500 * q pelat
 2m

3m

Q2

8m

A2 = (2 + 8)* 3/2 = 15 m2
k2 = A2 / L2 = 15 / 8 = 1.875 m
Q2 = k2 * q pelat

Q2 = 1.875 * q pelat
 2m
PERANCANGAN PEMBEBANAN PORTAL

3m

3m 8m

Q2 = 1.875 * q pelat

6m

Q1 = 1.500 * q pelat
PERANCANGAN PEMBEBANAN PORTAL

d Oleh berat sendiri balok anak:

q-bsA = 0.25 * (0.40-0.10)*24 = 1.800 kN/m
q-bsL = 0.25 * (0.50-0.12)*24 = 2.280 kN/m
a b
P bsA = 1.800 * (6 + 8) = 25.200 kN
P bsL = 2.280 * (6 + 8) = 31.920 kN
c

No Uraian P (kN) X (kN) Ra (kN) Rb (kN) Rc (kN) Rd (kN)

1 Elevasi Atap 25.200 7.477 3.738 3.738 8.862 8.862
2 Elevasi Lantai 2 31.920 9.471 4.735 4.735 11.225 11.225
PERANCANGAN PEMBEBANAN PORTAL

d Oleh dinding bata setinggi 4 m:

W1 W1 = W2 = 4 * 2.5 = 10 kN/m
a b
W2 33 L13 . I2
X= 3 3
Q
33 L1 . I2 + 32 L2 . I1
c

Beban Pelat Q X
No (Q-X) Ra (kN) Rb (kN) Rc (kN) Rd (kN)
Lantai 2 (kN/m) (kN/m)
1 Oleh W1 10 7.097 2.903 2.903 8.710 14.194 14.194
2 Oleh W2 10 3.032 6.968 4.547 4.547 15.679 5.226
PERANCANGAN PEMBEBANAN PORTAL

d Dari hasil analisis di atas diperoleh:

Berat total balok anak elevasi atap = 25.200 kN

W1
a b Berat total balok anak elev.lantai 2 = 31.920 kN

Berat total dinding elev.lantai 2 = 70.000 kN

W2

c
Resume Reaksi Balok Anak dan Dinding pada balok induk
No Uraian Ra (kN) Rb (kN) Rc (kN) Rd (kN) Total (kN)
1 Elevasi Atap 3.738 3.738 8.862 8.862 25.200
2 Elevasi Lantai 2 12.186 17.993 41.097 30.644 101.920