Hospital by Laws Wirasakti
Hospital by Laws Wirasakti
01
RUMAH SAKIT TK. IV 09.07.01 WIRASAKTI KUPANG
tentang
Ditetapkan di Kupang
Pada tanggal April 2018
Kepala Rumkit Tk. IV 09.07.01 Wirasakti
BAB I
PEMBUKAAN
3. Falsafah
Jika kita belum mampu melakukan hal-hal besar maka mulailah untuk
melakukan hal-hal kecil yang dimulai dari diri sendiri dengan berbuat baik dan
benar dengan semangat, cinta serta berjiwa besar.
4. Tujuan
a. Umum
Meningkatkan profesionalisme dan Kinerja Personel Rumah Sakit secara
Cermat & Aktif demi terciptanya kualitas pelayanan kesehatan yang Prima.
b. Khusus
Terwujudnya kesejahteraan seluruh personil Rumah Sakit.
5. Motto
Pasal 1
Ketentuan Umum
2. Rumah Sakit adalah Rumah Sakit Tk.IV 09.07.01 Wirasakti milik TNI AD,
terletak dijalan Jl. Moch. Hatta No.9-11 Kupang.
5. Staf Medik adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis
yang bekerja purna waktu maupun paruh waktu diunit pelayanan Rumah Sakit
Tk.IV 09.07.01 Wirasakti.
6. Medical Staf Bylaws adalah peraturan Internal Rumah Sakit Tk.IV 09.07.01
Wirasakti yang mengatur staf Medik.
Pasal 2
Nama
1. Nama dokumen ini adalah Peraturan Internal Staf Medis Rumah Sakit Tk.IV
09.07.01 Wirasakti.
2. Seluruh Staf Medis yang bekerja di Rumah Sakit Tk.IV 09.07.01 Wirasakti
tergabung dalam Komite Medik yang dibentuk berdasarkan Status Rumah Sakit
Tk.IV 09.07.01 Wirasakti.
Pasal 3
Ruang Lingkup Peraturan Internal
1. Peraturan Internal Staf Medis ini berlaku bagi seluruh dokter, dokter spesialis,
dokter gigi dan dokter gigi spesialis.
Pasal 4
Tujuan
4. Untuk memastikan agar semua pasien yang dirawat disetiap fasilitas rumah sakit
memperoleh layanan kesehatan dengan mutu tinggi tanpa membedakan ras,
agama, warna kulit, keturunan dan status sosial.
7. Untuk mengawasi dan menjamin kesesuaian Bylaws serta rules and regulation
dengan kebijakan rumah sakit.
BAB III
STAF MEDIS
Pasal 5
Keanggotaan Staf Medis
1. Dokter, Dokter Spesialis, Dokter Gigi yang dapat melakukan praktik kedokteran
di rumah sakit adalah Dokter, Dokter Spesialis, Dokter Gigi dan yang telah
dinyatakan memenuhi syarat penerimaan (kredensial) oleh Komite Medis,
menandatangani perjanjian, dan memperoleh kewenangan melakukan tindakan
medis di rumah sakit yang diterbitkan oleh Kepala Rumah Sakit sehingga sah
sebagai staf medis.
2. Dokter tamu Spesialis atau Dokter Spesialis Konsultan adalah Dokter yang
bekerja paruh waktu untuk membantu pelayanan medis di rumah sakit tidak
termasuk anggota staf medis.
Pasal 6
Penerimaan Staf Medis
Untuk dapat diterima sebagai anggota Staf Medik Rumah Sakit Wirasakti maka
yang bersangkutan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
2. Persyaratan umum:
Pasal 7
Persyaratan Sfaf Medis
1. Syarat administratif calon Staf Medis sebagaimana dimaksud pasal 6 ayat (1)
adalah sbb :
f. Belum memiliki 3 (tiga) Surat Ijin Praktik (SIP) di tempat lain, atau
apabila telah memiliki 3 (tiga) tempat praktik menyatakan akan
memindahkan salah satu SIP nya ke rumah sakit ini.
g. Bersedia untuk membuat SIP di Rumah Sakit ini dan tidak akan
melakukan praktik kedokteran sebelum memiliki SIP.
2. Syarat keprofesian calon Staf Medis sebagaimana dimaksud pasal 6 ayat (2)
adalah sebagai berikut :
Pasal 8
Pemenuhan Kebutuhan Rumah Sakit
1. Setiap permohonan untuk menjadi Staf Medis Rumah Sakit akan dinilai terlebih
dahulu kesesuaiannya dengan kebutuhan Rumah Sakit sebelum memasuki
proses kredensial sebagaimana diuraikan dalam pasal 6 dan pasal 7.
Pasal 9
Kewenangan Melakukan Praktik Kedokteran
1. Seorang dokter, Dokter Spesialis, Dokter Gigi hanya dapat melakukan praktik
kedokteran sesuai dengan bidang dan kemampuannya secara spesifik di
rumah sakit, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh masing-masing
organisasi profesinya, setelah mendapatkan kewenangan klinis (clinical
privilege) dari Kepala Rumah Sakit yang ditetapkan dengan suatu surat
keputusan yang ditembuskan kepada Komite Medis.
Pasal 10
Berakhirnya Kewenangan Klinis
1. Kewenangan Klinis seorang Staf Medis di rumah sakit berakhir bila hubungan
hukum antara Staf Medis dengan Rumah Sakit telah putus atau pemberian
Kewenangan Klinis (clinical privilege) Staf Medis yang bersangkutan dicabut
oleh Kepala Rumah Sakit karena pelanggaran disiplin profesi.
Pasal 11
Penjagaan Mutu Pelayanan Medis
4. Komite Medik wajib melakukan tindakan korektif yang dianggap perlu untuk
ditindak lanjuti hasil pengembangan profesi kedokteran berkelanjutan dan audit
medis sebagaimana diatur dalam ayat (3).
5. Sub Komite Peningkatan Mutu Layanan memberikan laporan kepada Komite
Medik mengenai efektifitas dan kewajaran pelayanan medis yang diberikan
oleh seluruh Staf Medis yang bekerja di Rumah Sakit, dan mengendalikan agar
pelayanan pasien di Rumah Sakit diberikan dengan kualitas dan efisiensi yang
optimal sesuai dengan sumber daya dan SOP yang dimiliki oleh Rumah Sakit.
BAB IV
KOMITE MEDIK
Pasal 12
Organisasi Komite Medik
1. Organisasi Staf Medik Rumah Sakit terdiri atas Komite Medik yang dalam
melaksanakan tugasnya dibantu oleh sub komite yang terdiri atas:
k. Memelihara kompetensi dan perilaku para staf medis oleh sub komite mutu
profesi.
Pasal 13
Kepengurusan Komite Medik
1. Dalam Komite Medis ditetapkan pengurus harian yang terdiri dari Ketua Komite
Medik, Wakil Ketua Komite Medik, Sekretaris Komite Medik, dan Ketua-Ketua
Sub-Komite Medis.
2. Yang dapat dipilih sebagai Pengurus Harian adalah anggota Staf Medis Rumah
Sakit yang telah memiliki Kewenangan Klinis di Rumah Sakit, yang masih
berlaku selama periode kepengurusan tersebut.
Pasal 14
Ketua Komite Medik
1. Ketua Komite Medik dipilih dari dan oleh anggota Staf Medis setiap 3 (tiga)
tahun sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Internal ini, yang selanjutnya
diajukan dan disetujui oleh Kepala Rumah Sakit.
Pasal 15
Wakil Ketua Komite Medis
1. Wakil Ketua dipilih oleh Ketua Komite Medis setiap 3 (tiga) lahun sesuai dengan
Ketentuan dalam peraluran internal ini, yang selanjutnya diajukan dan disetujui
oleh Kepala Rumah Sakit.
2. Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Wakil Ketua sebelum masa jabatannya
berakhir maka kekosongan jabatan tersebut diisi oleh salah satu anggota
pengurus harian Komite Medis yang terpilih secara aklamasi dalam masa
jabatan tersebut.
Pasal 16
Sekretaris Komite Medik
1. Sekretaris adalah seorang anggota Staf Medis yang ditunjuk oleh Ketua Komite
Medis untuk mengkoordinasikan dan bertanggung jawab atas tugas - tugas
kesekretariatan Komite Medis.
c. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Ketua Komite Medik, atau
Sub-Komite Medik.
1. Rapat Komite Medik terdiri atas Rapat Pleno, Rapat Rutin dan Rapat Khusus.
2. Setiap rapat Komite Medik dinyatakan sah hanya bila undangan telah
disampaikan secara pantas kepada seluruh anggota Komite Medik, kecuali
apabila anggota tersebut berhalangan hadir harus menyatakan kesediaannya
secara tertulis untuk menerima hasil rapat.
Pasal 18
Rapat Rutin Komite Medik
1. Komite Medis menyelenggarakan rapat staf setiap satu bulan satu kali pada
waktu dan tempat yang ditetapkan oleh Komite Medik.
3. Rapat rutin dihadiri oleh pengurus harian dan anggota Komite Medik.
Pasal 19
Rapat Khusus Komite Medik
Pasal 20
Forum Komunikasi Staf Medis
1. Forum komunikasi Staf Medis dihadiri oleh seluruh Staff Medis diselenggarakan
minimal enam bulan satu kali.
Pasal 21
Kuorum
2. Kuorum tercapai bila rapat dihadiri oleh paling sedikit setengah dari jumlah
anggota Komite Medis ditambah satu yang berhak untuk hadir dan memberikan
suara.
4. Dalam hal kuorum tidak tercapai, maka rapat ditunda selambat-lambatnya jam,
dan kemudian rapat dianggap sah.
Pasal 22
Pengambilan Putusan Rapat
2. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka putusan diambil melalui pemungutan
suara berdasarkan suara terbanyak dari anggota yang hadir.
3. Dalam hal jumlah suara yang diperoleh adalah sama maka Ketua
berwenang membuat keputusan hasil rapat.
Pasal 23
Tata Tertib Rapat
Pasal 24
Sub Komite Dan Panitia Khusus Dibawah Komite Medis
1. Tugas dan fungsi Sub-Komite Medis diletapkan oleh Komite Medis dari waktu-
kewaktu.
3. Tugas dan fungsi Panitia Khusus ditetapkan oleh Kepala berkoordinasi dengan
Komite Medik.
BAB V
PROSEDUR PEMERIKSAAN PELANGGARAN TATA TERTIB
DAN DISIPLIN MEDIS
Pasal 25
Tindakan Pelanggaran Tata Tertib Dan Disiplin Medis
1. Keadaan dan situasi yang dapat digunakan sebagai dasar dugaan pelanggaran
disiplin medis dan tata tertib oleh seorang Staf Medis adalah hal-hal yang
menyangkut :
a. Kompetensi Klinis.
2. Setiap Staf Medis dan Staf Rumah Sakit yang terkait dengan pelayanan medis
wajib memberitahukan adanya dugaan pelanggaran sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) kepada Kelua Komite Medik secara tertulis dalam suatu formulir
yang disediakan untuk itu dengan tatacara sebagai berikut :
Pasal 26
Penelitian Dugaan Pelanggaran Etika, Tata Tertib Dan Disiplin Medis
1. Penelitian dugaan pelanggaran disiplin profesi medis, etika medis, dan tata
tertib dimulai berdasarkan putusan Ketua Komite Medis untuk melakukan
penelitian lanjutan sebagaimana dimaksud dalam pasal 25 ayat (5) dan
dilaksanakan oleh Sub-Komite Etika dan Disiplin.I'rofesi.
3. Ketua Sub-Komite Etika dan Disiplin Profesi menyampaikan hasil penelitian dan
rekomendasi kepada Kelua Komite Medis paling lama 5 (lima) hari kerja untuk
Jitetapkan sebagai putusan Komite Medis yang memuat :
Pasal 27
Tim Ad-Hoc Penelitian Dugaan Pelanggaran Tata Tertib
Dan Disiplin Medis
3. Ketua Sub Kornite Etika dan Disiplin Profesi sebagai Ketua Tim Ad Hoc memilih
minimal 3 (tiga) orang dokter yang terkait dengan kasus sebagai anggota.
4. Tim Ad-Hoc menyelenggarakan sidang dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari
kerja setelah diterbitkannya surat keputusan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1).
5. Ketua Komite Medis atau staf lain yang ditunjuk didampingi ketua Sub-Komite
Etika dan Disiplin profesi atau staf lain yang ditunjuk memimpin sidang pertama
Tim Ad-Hoc untuk menentukan Ketua dan Wakil Ketua Tim Ad-Hoc dan
menjelaskan tata cara persidangan kepada anggota Tim Ad-Hoc.
6. Pada Tim Ad-Hoc diperbantukan Sekretaris yang ditunjuk oleh Komite Medis
untuk melancarkan persidangan.
7 Tim Ad-Hoc bertugas melakukan pengkajian dan penelitian atas kasus yang
diterimanya dan melaksanakan persidangan sesuai dengan tata cara yang
telah ditetapkan dalam statuta ini.
10. Ketua Sub-Komite Etika dan Disiplin Profesi menerbitkan surat keputusan
pembubaran Tim Ad-Hoc setelah menerima surat kesimpulan keputusan dan
semua berkas persidangan secara lengkap sebagaimana dimaksud dalam ayat
(8).
Pasal 28
Tata Cara Persidangan Tim Ad-Hoc
Sub Komite Etika Dan Disiplin Profesi
1. Ketua Tim Ad-Hoc mcmbuka persidangan dan menyatakan sidang tersebut sah
setelah kuorum tercapai dan setiap yang hadir menandatangani daftar hadir.
5 Tenaga penulis sebagaimana dirnaksud dalam ayat (4) adalah seorang tenaga
medis.
6. Semua Catatan dan dokumen tim disimpan dirumah sakit dan diperlakukan
secara konfidensial.
Pasal 29
Segala prosedur dan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Internal
ini akan diatur dan ditetapkan secara tersendiri dalam Tata Tertib Staf Medis Rumah
Sakit dan peraturan pelaksanaannya.
Pasal 30
Pemaparan Peraturan Internal
Pengurus Komite Medis wajib mensosialisasikan Peraturan Internal ini kepada
seluruh Staf Medis dan pihak terlentu yang dinilai berkepentingan.
Pasal 31
Perubahan Peraturan Internal
1. Komite Medik berhak merubah Peraturan Internal ini dengan persetujuan
Kepala melalui rapat khusus yang diselenggarakan untuk itu. Usulan untuk
merubah Peraturan Internal ini hanya dapat dilaksanakan melalui rapat pleno
khusus yang diselenggarakan untuk keperluan tersebut.
2. Tim Ad-Hoc melaksanakan persidangan dengan melakukan pemeriksaan atas
kasus tersebut, meminta keterangan dari berbagai pihak yang dianggap perlu.
3. Persidangan dilakukan secara tertutup di rumah sakit.
4. Sub-Komite Etika dan Disiplin Profesi menyediakan tenaga penulis untuk
merekam setiap kejadian yang timbul dalam investigasi maupun persidangan.
5. Tenaga penulis sebagaimana dirnaksud dalam ayat (4) adalah seorang tenaga
medis.
6. Semua Catatan dan dokumen tim disimpan dirumah sakit dan diperlakukan
secara konfidensial.
7. Pengungkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) kepada pihak
manapun hanya dapat ditentukan oleh Kepala Rumah Sakit setelah
memperoleh persetujuan Ketua Komite Medis.
Ditetapkan di Kupang
Pada tanggal 01 Februari 2016
Kepala Rumkit Tk. IV 09.07.01 Wirasakti
tentang
Menetapkan :
Pertama Peraturan tentang kualifikasi,uraian tugas, tanggung jawab dan
wewenang (UTW) Direkturdi Rumah Sakit Tk.IV 09.07.01
Wirasakti.
Ditetapkan di Kupang
Pada tanggal April 2018
Kepala Rumkit Tk. IV 09.07.01Wirasakti