Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika (JP2M) p-ISSN 2460-7800

Vol. 4 No. 2 September 2018 e-ISSN 2580-3263

PROSES BERPIKIR ALJABAR SISWA DALAM MEMECAHKAN


MASALAH GENERALISASI POLA BERDASARKAN GAYA KOGNITIF

1Galuh Setyawan, 2Diesty Hayuhantika


1,2
STKIPPGRI Tulungagung
1
E-mail : galuhsetyawan@gmail.com, 2diesti@stkippgritulungagung.ac.id

Abstract: This research is aimed to describe algebra thinking of the students in solving
problems on pattern generalization in terms of cognitive style of visualizer and verbalizer.
This descriptive qualitative research is conducted using questionnaire, tests, and interview.
The research subjects used were the students of class VII J, 2 students of cognitive visualizer
style and 2 students of cognitive verbalizer style. The results shows, visualizer students on
pattern seeking can filter information, on pattern recognizing can finding pattern, on
generalizing can generalize general rules. While, verbalizer students on on pattern seeking
can filter information, on pattern recognizing can not finding pattern, on generalizing can
notgeneralize of the problems. So, students have cognitive style visualizer and verbalizer
different in algebraic thinking, visualizer students can passing through all three stages on
algebraic thinking, while verbalizer students only to stage on pattern seeking.

Keywords: algebra thinking, visualizer and verbalizer

Abstrak: Tujuan penelitian ini mendeskripsikan berpikir aljabar siswa dalam pemecahan
masalah generalisasi pola ditinjau dari gaya kognitif visualizer dan verbalizer. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode angket, tes dan wawancara. Subjek
penelitian adalah siswa kelas VII J,2 siswa bergaya kognitif visualizer dan 2 siswa bergaya
kognitif verbalizer. Hasil penelitian menunjukkan, siswa visualizer pada pattern seeking
dapat menyaring informasi, pada pattern recognizing dapat menemukan pola, pada
generalizing subjek dapat menggeneralisasi aturan umum. Sedangkan, siswa verbalizer pada
pattern seeking siswa dapat menyaring informasi, padapattern recognizing subjek belum
dapat menemukan pola, pada generalizing subjek tidak dapat menggeneralisasi masalah.
Sehingga, siswa bergaya kognitif visualizer dan verbalizer berbeda dalam berpikir aljabar,
siswa visualizer dapat melewati ketiga tahap berpikir aljabar sedangkan siswa
verbalizerhanya sampai tahap pattern seeking.

Kata kunci: berpikir aljabar, visualizer dan verbalizer.

PENDAHULUAN

Aljabar merupakan salah satu materi dimulai dengan pengenalan variabel. Tetapi
yang harus dikuasai siswa dalam sebagian besar siswa kesulitan dalam belajar
mempelajari matematika. Di SMP materi aljabar. Seperti yang diungkapkan
pengenalan aljabar sebagai transisi dari Linsell (2008) seperti yang dikutip di
aritmetika yang dipelajari di Sekolah Dasar Yuliardi & Nuraeni (2016) bahwa aljabar

1Galuh Setyawan, 2Diesty Hayuhantika: Proses Berpikir Aljabar Siswa dalam Memecahkan Masalah Generalisasi Pola
Berdasarkan Gaya Kognitif 76
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika (JP2M) p-ISSN 2460-7800
Vol. 4 No. 2 September 2018 e-ISSN 2580-3263

tidak mudah dipahami oleh banyak siswa. gaya kognitif visualizer akan menggunakan
Hal ini juga didukung oleh pernyataan gambar dalam memproses informasi
Gagnon & Paula (2001) seperti yang dikutip sedangkan verbalizer menggunakan
di Yuliardi & Nuraeni (2016) bahwa banyak informasi lisan. Lebih lanjut Mendelson &
siswa yang mengalami kesulitan dalam Thorson (2004) menjelaskan bahwa individu
menyelesaikan masalah yang terkait dengan yang memiliki gaya kognitif visualizer
aljabar. Melihat fenomena rendahnya cenderung lebih banyak dalam gambar, lebih
kecakapan siswa pada aljabar, penting bagi lancar dengan ilustrasi dan terjemahan, serta
pendidik untuk memperhatikan memahami dan menyukai permainan yang
perkembangan berpikir aljabar siswa. lebih visual, seperti teka-teki. Sedangkan
Blanton (2008) mengungkapkan individu yang memiliki gaya kognitif
bahwa ketika berpikir aljabar dalam verbalizer lebih cenderung mengatakan dan
permasalahan pola, siswa terlibat dalam akan lebih memilih untuk berkomunikasi
proses investigatif dalam penyelesaian kepada seseorang dengan menunjukkan
masalah, yaitu: 1) mengidentifikasi bagaimana mereka melakukannya.
komponen yang sama berdasarkan suku- Solso dan Maclin (2008) seperti yang
suku yang telah diketahui, 2) menggunakan dikutip di Gowa (2017)mengemukakan
komponen yang sama yang telah ditemukan bahwa pemecahan masalah adalah suatu
untuk memperluas pola dan membentuk pemikiran yang terarah secara langsung
konsep umum 3) menggunakan komponen untuk menemukan suatu solusi/jalan keluar
yang sama tersebut untuk membentuk untuk suatu masalah yang spesifik.Berpikir
pernyataan umum bagi sembarang suku dari aljabar dapat dikembangkan dalam
barisan.Profil berpikir aljabar yang diteliti pemecahan masalah. Hal ini sesuai dengan
adalah gambaran aktifitas berpikir aljabar pendapat N. Bednarz et al (1992) yang
meliputi pattern seeking, pattern mengungkapkan bahwa pemecahan masalah
recognising, generalizing memainkan peranan penting untuk
Menurut Pavio (2007) seperti yang perkembangan aljabar. Pemecahan masalah
dikutip di Ayuningtyas (2017) yang merupakan bagian dari hal yang menarik
menyatakan bahwa gaya kognitif dibagi untuk memeriksa munculnya berfikir aljabar
menjadi dua dimensi yaitu visualizer dan siswa dalam memecahkan masalah
verbalizer. Siswa yang cenderung memiliki matematika.

1Galuh Setyawan, 2Diesty Hayuhantika: Proses Berpikir Aljabar Siswa dalam Memecahkan Masalah Generalisasi Pola
Berdasarkan Gaya Kognitif 77
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika (JP2M) p-ISSN 2460-7800
Vol. 4 No. 2 September 2018 e-ISSN 2580-3263

Sejalan dengan Bednarz, Herbert (Sumber: Herbert dan Brown, 2000)


dan Brown (2000) juga menjelaskan Berdasarkan penjelasan dan diagram

kerangka berpikir aljabar dalam di atas, berpikir aljabar adalah berpikir

pemecahan suatu masalah atau situasi dengan melakukan analisis terhadap suatu

sebagai berikut: situasi berupa simbol matematika melalui

“Algebraic thinking is using tiga aktivitas. Ketiga aktivitas tersebut

mathematical symbols and tools to adalah: (1) mengekstrak informasi dari

analyze different situations by: situasi yang dilakukan dengan cara

1. extracting information from a menganalisis situasi dengan menentukan

situation, informasi yang berguna dan tidak berguna

2. representing that information yang dapat digunakan untuk menghadapi

mathematically in words, diagrams, situasi yang diberikan, (2) menyajikan

tables,graphs, and equations, and kembali informasi secara matematis yang

3. nterpreting and applying diperoleh dari aktivitas yang pertama

mathematical findings such as disajikan dalam simbol-simbol matematis

solving for unknown, testing yang berupa kata, diagram, grafik, tabel, dan

conjectures, and identifying persamaan, dan (3) menafsirkan dan

functional relationships to the menerapkan temuan matematika, seperti

same situations and the new related mencari pemecahan untuk yang tidak

situation.” diketahui, pengujian dugaan, dan

Diagram di bawah ini menggambarkan mengidentifikasi hubungan fungsional untuk

kerangka berpikira aljabar yang situasi yang sama dan situasi baru yang

diungkapkan di atas. terkait.

Gambar 1. Kerangka Berfikir Aljabar Dari penjelasan dari para ahli tentang
Situation kerangka berpikir aljabar dalam pemecahan
masalah di atas dan dipadukan dengan
pendapat-pendapat sebelumnya, penelitian
Extracting Interpreting
and applying ini merumuskan indikator berpikir aljabar
yang mungkin muncul dalam pemecahan
masalah sebagai berikut:
Mathematical Mathematical
Mathematical
representation findings
analyses

1Galuh Setyawan, 2Diesty Hayuhantika: Proses Berpikir Aljabar Siswa dalam Memecahkan Masalah Generalisasi Pola
Berdasarkan Gaya Kognitif 78
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika (JP2M) p-ISSN 2460-7800
Vol. 4 No. 2 September 2018 e-ISSN 2580-3263

Tabel 1.Indikator Berpikir Aljabar Menggeneralisasi


hubungan numerik
dalamMemecahkan Masalah yang dinyatakan
Kegiatan dalam simbol
Indikator Berpikir Aljabar (bentuk aljabar)
No. Pemecahan
Pola - Siswa dapat
Masalah
1. Mengekstrak Numerical reasoning: Menggeneralisasi
informasi dari menggunakan karakteristik aturan umum
situasi (Pattern numerik pola numerik
Seeking) - Siswa dapat berdasarkan
berpikir dinamis: penalaran pada
berpikir tentang aspek gambar
perubahan dalam - Siswa dapat
kuantitas yang menerapkan aturan
terlibat umum untuk
- Siswa dapat menyelesaikan
mengidentifikasi masalah kebalikan
hubungan diantara (invers)
dua elemen pola (Sumber: Herbert dan Brown, 2000)
yang berurutan
(selisih yang tetap)
Figural reasoning: Dalam penelitian ini masalah
menggunakan karakteristik
visual pola digunakan sebagai alat atau sarana untuk
- Siswa dapat
menganalisis mengeksplorasi profil berpikir aljabar.
perubahan dari
pola gambar yang Masalah yang digunakan untuk mencapai
berurutan
- Siswa dapat tujuan tersebut adalah masalah yang terkait
menggambar suku
berikutnya dengan dengan pola bilangan. Masalah ini
memperhatikan
gambar suku digunakan karena berdasarkan beberapa
sebelumnya
2. Menyajikan Numerical reasoning penelitian tentang berpikir aljabar (Kamol
kembali - Siswa dapat
informasi secara Menggunakan pola dan Har, 2010; Radford, 2012), salah satu
matematis dari hubungan
(Pattern numerik yang masalah yang dapat digunakan untuk
Recognition) teridentifikasi
untuk memperluas menggali berpikir aljabar adalah masalah
pola
yang berkaitan dengan pola bilangan.
Figural reasoning
- Siswa dapat Masalah dalam penelitian ini disajikan
Menggunakan pola
dari hubungan dalam bentuk soal yang dikembangkan
yang teridentifikasi
pada aspek gambar dengan mengadaptasi masalah yang
untuk memperluas
pola digunakan dalam penelitian Hayuhantika
3. Menafsirkan - Siswa dapat
dan menerapkan Menggeneralisasi (2016), seperti tampak pada gambar berikut:
temuan aturan umum yang
matematika diperoleh Gambar 2. Contoh Permasalahan Berkaitan
(Generalization) berdasarkan dengan Pola Bilangan
hubungan numerik
yang dinyatakan
secara verbal
- Siswa dapat

1Galuh Setyawan, 2Diesty Hayuhantika: Proses Berpikir Aljabar Siswa dalam Memecahkan Masalah Generalisasi Pola
Berdasarkan Gaya Kognitif 79
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika (JP2M) p-ISSN 2460-7800
Vol. 4 No. 2 September 2018 e-ISSN 2580-3263

yangberupa satu masalah uraian dan


Pak Udin akan mengadakan hajatan untuk pernikahan
putrinya. Meja, kursi, dan toples untuk kue-kue harus pedoman wawancara. Materi yang dipilih
ditata dengan rapi dan teratur.Meja yang tersedia
berbentuk persegi. Pak Udin menghendaki meja-meja untuk menyusun masalah uraian adalah
untuk tamu undangan ditata satu baris memanjang dan
dikelilingi oleh kursi-kursi. Oleh karenaitu, semua meja masalah pola gambar untuk menggali
yang ada harus digabungkan menjadi satu meja
berfikir aljabar siswa. Penyusunan masalah
panjang. Tiap sisi meja persegi hanya boleh diisi satu
kursi. 1 meja persegi memerlukan 4 kursi. Jika 2 meja uraian diadaptasi dari Hayuhantika (2016).
digabungkan maka diperlukan 6 kursi, jika 3 meja
digabungkan maka diperlukan 8 kursi, dan seterusnya Penyusunan masalah juga didasarkan pada
mengikuti pola tersebut.
indikator berpikir aljabar siswa dalam
menyelesaikan masalah. Pedoman

(Sumber: Hayuhantika, 2016) wawancara digunakan untuk


mengidentifikasi ide-ide dan langkah-
METODE PENELITIAN langkah penyelesaian yang ditempuh oleh
Jenis penelitian yang digunakan dalam siswa dalam menyelesaikan tes berpikir
penelitian ini adalah diskriptif kualitatif, aljabar. Penyusunan pedoman wawancara
sedangkan pendekatan yang digunakan didasarkan pada indikator berpikir aljabar
adalah pendekatan kualitatif. Subjek dalam siswa dalam menyelesaikan masalah
penelitianini adalah 2 siswa bergaya kognitif matematika. Wawancara dilakukan
visualizer dan 2 siswa bergaya kognitif bersamaan saat siswa menyelesaikan tes
verbalizer kelas VII-J SMP Negeri 1 berpikir aljabar.
Karangrejo. Teknik pengambilan subjek Untuk pemeriksaan keabsahan suatu
dalam penelitian ini menggunakan teknik data digunakan triangulasi sumber.
purposive sampling, dimana subjek dipilih Triangulasi dilakukan dengan cara
berdasarkan hasil angket Visualizer and mengecek data yang telah diperoleh melalui
Verbalizer Questionnaire (VVQ) serta siswa beberapa sumber. Analisis data yang
yang memiliki kemampuan matematika dan digunakan adalah: (1) reduksi data; (2)
komunikasi yang baik berdasarkan penyajian data; dan (3) menarik kesimpulan.
rekomendasi dari guru. Penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal 17 April 2018 HASIL DAN PEMBAHASAN
sampai dengan 24 April 2018. Berdasarkan data penelitian
Instrumen yang digunakan dalam menunjukkan bahwa profil berpikir aljabar
penelitian ini adalah tes berpikir aljabar, dalam pemecahan masalah yang dimiliki

1Galuh Setyawan, 2Diesty Hayuhantika: Proses Berpikir Aljabar Siswa dalam Memecahkan Masalah Generalisasi Pola
Berdasarkan Gaya Kognitif 80
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika (JP2M) p-ISSN 2460-7800
Vol. 4 No. 2 September 2018 e-ISSN 2580-3263

setiap subjek dalam memecahkan masalah aturan umum umum karena


untuk struktur
berbeda- beda, bergantung pada gaya menyelesaikan operasinya yang
masalah salah.
kognitif yang dimiliki setiap subjek. kebalikan Dalam
meskipun operasi permasalahan
Tabel 2.Rangkuman Profil Berpikir Aljabar
aljabar yang kebalikan tidak
dalam Setiap Tahapan Pemecahan Masalah dilakukan belum menggunakan
sempurna. aturan umum
Subjek visualizer dan verbalizer dalam
penyelesaiannya
Aktivitas
Berpikir
Aljabar dalam Visualizer Verbalizer Berdasarkan hasil penelitian di atas,
Pemecahan
profil berpikir aljabar setiap subjek dalam
Masalah
Pattern Seeking Dapat menyaring Dapat menyaring memecahkan masalah sebagai berikut,
informasi dari informasi dari
konteks konteks subjek visualizer dalam menyelesaikan
permasalahan permasalahan
dengan lengkap, dengan lengkap
permasalahan lebih menggunakan
dapat dan menyajikan perhitungan dan menggambar ilustrasi serta
menyajikannya nya kembali
kembali dengan untuk menjawab memberikan alasan yang logis pada setiap
gambar, dan soal dalam
menemukan bentuk gambar. langkah penyelesaiannya. Dari langkah
keteraturan aspek Dapat melihat
gambar. perubahan pola
penyelesaiannya, subjek menyimpulkan
Dapat gambar. dengan tepat solusi dari permasalahan. Hal
menerjemahkan
ke dalam ini sejalan dengan pendapat Mendelson
bilangan
sehingga tahu (2004) yang mengatakan bahwa subjek
pola bilangan
visualizer cenderung menggunakan
Pattern Dapat Dari hasil
Recognizing menemukan pola exsplorasi yang informasi dalam bentuk gambar. Sedangkan
berdasarkan hasil dilakukan masih
explorasi. belum dapat dalam aktifitas pemecahan masalah siswa
Dapat menemukan pola
menerjemahkan atau keteraturan dengan gaya kognitif visualizer pada tiap
ke dalam kalimat
tingkatanya sebagai berikut:
matematika yang
melibatkan 1. Pattern seeking subjek dapat menyaring
operasi perkalian
dan pengurangan informasi dari permasalahan yang
, dan
menerapkannya diberikan dengan lengkap dan dapat
untuk menerjemahkan ke dalam bilangan
memperluas pola
Generalizing Dapat Tidak dapat numerik sehingga tahu pola bilangan.
Menggeneralisasi menggeneralisasi
aturan umum. masalah yang di 2. Untuk tahap pattern recognizing subjek
Dapat berikan ke dalam
menerapkan persamaan
dapat menemukan pola dari hasil

1Galuh Setyawan, 2Diesty Hayuhantika: Proses Berpikir Aljabar Siswa dalam Memecahkan Masalah Generalisasi Pola
Berdasarkan Gaya Kognitif 81
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika (JP2M) p-ISSN 2460-7800
Vol. 4 No. 2 September 2018 e-ISSN 2580-3263

eksplorasi dan dapat menerjemahkan jawaban. Hal ini sejalan dengan pendapat
kedalam kalimat matematika yang Mendelson (2004) yang mengatakan bahwa
melibatkan operasi perkalian dan subjek verbalizer lebih mudah memproses
pengurangan dan digunakan untuk informasi dalam bentuk kata- kata dan
memperluas pola. tulisan. Sedangkan dalam pemecahan
3. Generalizing subjek dapat dapat masalah siswa dengan gaya kognitig

menggeneralisasi aturan umum verbalizer pada tingkat

kemudian menerapkannya untuk 1. Pattern seeking siswa dapat menyaring

menyelesaikan masalah kebalikan. informasi dari konteks permasalahan


dengan lengkap dan menyajikannya
Profil berpikir dalam aktifitas
kembali untuk menjawab soal dalam
pemecahan masalah tersebut sesuai dengan
bentuk gambar selain itu juga dapat
proses investigatif dalam pemecahan
melihat perubahan pola gambar.
masalah kaitannya dengan berpikir aljabar
2. Pattern recognizing subjek belum dapat
yang diungkapkan oleh Blanton (2008),
menemukan keteraturan atau pola pada
yaitu:1) mengidentifikasi komponen yang
soal.
sama berdasarkan suku-suku yang telah
3. Generalizing subjek tidak dapat
diketahui, 2) menggunakan komponen yang
menggeneralisasi masalah yang di
sama yang telah ditemukan untuk
berikan ke dalam persamaan umum dan
memperluas pola dan membentuk konsep
dalam permasalahan kebalikan tidak
umum 3) menggunakan komponen yang
menggunakan aturan umum dalam
sama tersebut untuk membentuk pernyataan
penyelesaiannya.
umum bagi sembarang suku dari barisan.
Subjek bergaya kognitif visualizer hampir Aktifitas tersebut sesuai dengan

memenuhi semua proses investigatif dalam penjelasan tentang berpikir aljabar yang

penyelesaian masalah seperti yang di atas. diungkapkan oleh Blanton (2008), pada
tahapan menggunakan komponen yang sama
Subjek verbalizer mencermati
yang telah ditemukan untuk memperluas
permasalahan/soal yang diberikan dengan
pola dan membentuk konsep umum subjek
membaca soal lebih dari satu kali yaitu
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
sebanyak dua kali. Subjek mengemukakan
masalah yang diberikan dan tidak hanya itu
permasalahan secara lisan dengan percaya
pada tahap menggunakan komponen yang
diri tanpa melihat soal ataupun
sama untuk membentuk pernyataan umum
permasalahan yang dituliskan pada lembar
1Galuh Setyawan, 2Diesty Hayuhantika: Proses Berpikir Aljabar Siswa dalam Memecahkan Masalah Generalisasi Pola
Berdasarkan Gaya Kognitif 82
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika (JP2M) p-ISSN 2460-7800
Vol. 4 No. 2 September 2018 e-ISSN 2580-3263

subjek juga masih mengalami kesulitan Untuk Meningkatkan Keterampilan


Pemecahan Masalah Matematika
dalam menjelaskan jawabannya dengan
Siswa Kelas VIII B MTs Madani
benar. Alauddin Paopao Kabupaten Gowa,
5(1), 1–17.
Hayuhantika, D. (2016). Pemetaan Respon
KESIMPULAN DAN SARAN Siswa SMP Berdasarkan Taksonomi
SOLO Dalam Penyelesaian Masalah
Profil berpikir aljabar siswa dengan
Generalisasi Pola,JP2M: 2(2), 92–105.
gaya kognitif visualizer dalam memecahkan Herbert, K., & Brown, R. H. (2000).
Patterns as Tools for Algebraic
masalah matematika hampir semua tahap
Reasoning, 3(February 1997), 123–
dapat dilalui dengan tepat oleh siswa. Siswa 128.
Kamol, Natcha dan Har, Yeap Ban. (2010).
mampu melewati semua tahap aktifitas
“Upper Primary School Students’
berpikir aljabar yaitu pattern seeking, Algebraic Thinking”. Dalam Len
Sparrow, Barry Kissane, and Chris
pattern recognizing, generalizing.
Hurst (Eds.). Shaping the Future of
Sedangkan profil berpikir aljabar siswa Mathematics Education: Proceedings
of the 33rd Annual Conference of the
dengan gaya kognitif verbalizer dalam
Mathematics Education Research
memecahkan masalah matematika tidak Group of Australasia. Fremantle,
Australia: MERGA Inc.
semua tahap dapat dilalui oleh siswa. Siswa
Mendelson, B. A. L., & Thorson, E. (2004).
hanya mampu melakukan aktifitas aljabar How Verbalizers and Visualizers
Process the Newspaper Environment,
pada tahap pertama saja yaitu pattern
474–491.
seeking Radford, Luis. (2012). Early Algebraic
Thinking Epistemological, Semiotic,
and Developmental Issue. Makalah
DAFTAR RUJUKAN disajikan pada 12thInternational
Congress on Mathematical Education,
Ayuningtyas, N. (2017). Profil Literasi
Seoul, Korea: 8–15 Juli 2012. Dalam
Matematis Konten Change and
ICME-12, (Online),
Relationship Siswa Kelas X Ditinjau
(http://www.icme12.org/upload/submi
Dari Gaya Kognitif Visualizer dan
ssion/1942_f.pdf), diakses 20 Januari
Verbalizer, 3(1), 99–110.
2018.
Bednarz, N., et al. 1992. “Arithmetical and
Yuliardi, R., & Nuraeni, Z. (2016). Profil
Algebraic Thinking in Problem-
Berfikir Aljabar Siswa MTS Dalam
Solving.” In Proceedings of the 16th
Menyelesaikan Masalah Aljabar
Conference of the International Group
Berdasarkan Taksonomi SOLO Dilihat
for the Psychology of Mathematics
Dari Perbedaan Kemampuan
Education (PME-16).
Matematika, 2(1), 1–11.
Blanton, M. L. (2008). Algebra and the
Elementary Classroom Transforming
Thinking , Transforming Practice.
Gowa, K. (2017). Kemampuan Metakognisi
1Galuh Setyawan, 2Diesty Hayuhantika: Proses Berpikir Aljabar Siswa dalam Memecahkan Masalah Generalisasi Pola
Berdasarkan Gaya Kognitif 83

Anda mungkin juga menyukai