Anda di halaman 1dari 28

TUGAS KELOMPOK (UTS)

EKONOMI MANAJERIAL

PERKOPERASIAN

Dosen :
Awan Santosa, SE., MSc

Disusun oleh:

1. Ria Wikantari 15052379

2. Astri Prabawati 15052385

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

2017

DAFTAR ISI

Hal
BAB I STUDI LITERATUR

A. PENDAHULUAN.................................................................................3

B. SEJARAH PERKOPERASIAN INDONESIA.....................................4

C. PERKEMBANGAN KOPERASI DALAM SISTEM EKONOMI

TERPIMPIN..........................................................................................5

D. PERKEMBANGAN KOPERASI PADA MASA ORDE BARU..........6

E. PERKEMBANGAN KOPERASI PADA MASA REFORMASI..........7

F. BENTUK DAN JENIS KOPERASI.....................................................7

G. ASPEK MANAJERIAL KOPERASI....................................................9

1. Aspek Sumber Daya Manusia (SDM).............................................9

2. Aspek Kelembagaan........................................................................10

3. Aspek Bisnis....................................................................................10

BAB II STUDI LAPANGAN

A. PROFIL KOPERASI KARYAWAN HOTEL INNA GARUDA


YOGYAKARTA (KOPKAR NAHOGA)..............................................14

1. Sejarah Berdirinya Koperasi Nahoga..............................................14

2. Tujuan Didirikannya Koperasi Nahoga

B. RAPAT ANGGOTA TAHUNAN (RAT)...............................................14

C. PERMODALAN KOPERASI...............................................................15

D. SISA HASIL USAHA (SHU)................................................................16

E. ASPEK MANAJERIAL KOPERASI....................................................16

2 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

1. Sumber Daya Manusia (SDM)........................................................16

2. Kelembagaan...................................................................................17

3. Bisnis...............................................................................................18

F. PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI....................................19

DOKUMENTASI...............................................................................................................21

LAMPIRAN.......................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................33

BAB I

STUDI LITERATUR

A. PENDAHULUAN

Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan


pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya. Pelaksanaan koperasi harus
berdasarkan atas prinsip-prinsip Koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk
meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada
umumnya. Dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan
koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan.

Prinsip-prinsip koperasi merupakan landasan pokok koperasi dalam


menjalankan usahanya sebagai badan usaha dan gerakan ekonomi rakyat untuk
membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi terbaru yang
dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintah
internasional) adalah :

1. Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela

3 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

2. Pengelolaan yang demokratis,


3. Partisipasi anggota dalam ekonomi,
4. Kebebasan dan otonomi,
5. Pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi

Di Indonesia sendiri telah dibuat UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian.


Prinsip koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah :

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

Maksudnya setiap keanggotaan/ anggota secara sukarela memberikan


modalnya sendiri-sendiri untuk di gabungkan sebagai usaha bersama berdasarkan
atas asas kekeluargaan dan kenggotaan bersifat terbuka maksudnya terbuka untuk
siapa saja yang mau menjadi anggota koperasi tersebut.

2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi


Karena setiap kenggotaan koperasi bebas berpendapat, tetapi yang
dimaksud bebas berpendapat harus memakai aturan yang jelas berdasarkan
prinsip koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan
demi mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.

3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing
anggota
Maksudnya setiap Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah jasa dari masing-masing
anggota dan modal dari masing-masing anggota, jadi pembagian SHU setiap
anggota harus dibayar secara tunai karena disini setiap anggota adalah investor
atas jasa modal, selain investor anggota koperasi adalah pemilik jasa sebagai
pemakai/ pelangan. SHU juga merupakan hak dari setiap anggota koperasi.

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal


Pemberian balas jasa di dalam anggota koperasi terbatas oleh besarnya
modal yang tersedia. Apabila modal sedikit pemberian balas jasanya juga sedikit
dan begitu juga sebaliknya, jadi pemberian balas jasa dilihat dari besar-kecilnya
modal anggota itu sendiri.

5. Kemandirian
Maksudnya setiap anggota mempunyai peran, tugas dan tanggung jawab
masing-masing atas setiap usaha itu sendiri, selain itu anggota koperasi di tuntut
berperan secara aktif dalam upaya mempertingi kualitas dan bisa mengelola
koperasi dan usaha itu sendiri.

6. Pendidikan perkoperasian
Maksudnya pendidikan perkoperasiaan memberikan bekal kemampuan
bekerja setelah mereka terjun dalam masyarakat karena disamping manusia
sebagai makhluk sosial juga sebagai makhluk individu, dan melalui usaha-usaha
pendidikan perkoperasian dan partisipasi anggota sangat di hargai dan dianjurkan
dalam berkehidupan koperasi, selain itu juga melalui pendidikan perkoperasiaan
setiap orang dapat memenuhi kebutuhannya masing-masing.

4 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

7. Kerjasama antar koperasi


Maksudnya adanya hubungan kerjasama antar koperasi satu dengan
koperasi lainnya untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama dan dengan adanya kerjasama antar koperasi
dapat mewujudkan kesejahteraan koperasi tersebut.

B. SEJARAH PERKOPERASIAN INDONESIA

Sejarah koperasi pada awalnya dimulai pada abad ke-20. Pada umumnya
sejarah koperasi dimulai dari hasil usaha kecil yang spontan dan dilakukan oleh rakyat
kecil. Kemampuan ekonomi yang rendah mendorong para usaha kecil untuk terlepas
dari penderitaan. Secara spontan mereka ingin merubah hidupnya.

Di Indonesia ide-ide perkoperasian diperkenalkan oleh R. Aria Wiraatmadja


yang pada tahun 1896 mendirikan sebuah Bank untuk para Pegawai Negeri. Karena
semangat yang tinggi perkoperasian pun selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan
Westerrode.

Pada tahun 1908, Dr. Sutomo mendirikan Budi Utomo. Dr Sutomo sangat
memiliki peranan bagi garakan koperasi untuk memperbaiki dan mensejahtrakan
kehidupan rakyat.

Pada tahun 1915 dibuat peraturan-peraturan Verordening op de Cooperatieve


Vereeniging dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatiev.

Pada tahun 1927 dibentuklah Serikat Dagang Islam. Dengan tujuan untuk
memperjuangkan kedudukan ekonomi para pengusah-pengusaha pribumi. pada tahun
1929 berdiri Partai Nasional Indonesia yang memberikan dan memperjuangkan
semangat untuk penyebaran koperasi di Indonesia.
Pada tahun 1942 negara Jepang menduduki Indonesia.Lalu jepang mendirikan
koperasi yang diberi nama koperasi kumiyai.

Setelah bangsa Indonesia merdeka tanggal 12 Juli 1947. Gerakan koperasi di


Indonesia mengadakan Kongres Koperasi pertama kalinya di Tasikmalaya. Hari itu
kemudian ditetapkanlah sebagai Hari Koperasi Indonesia.

Kongres Koperasi pertama menghasilkan beberapa keputusan


1. Mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia [SOKRI].
2. Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi.
3. Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi.

Pada tanggal 12 Juli 1953, mengadakan kembali Kongres Koperasi yang ke-
2 di Bandung. Kongres koperasi ke -2 mengambil putusan :
1. Membentuk Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) sebagai pengganti SOKRI.
2. Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah.
3 Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
4. Segera akan dibuat undang-undang koperasi yang baru.

5 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

C. PERKEMBANGAN KOPERASI DALAM SISTEM EKONOMI TERPIMPIN

Peraturan konsep pengembangan koperasi secara masal dan seragam dan


dikeluarkan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

1. Menyesuaikan fungsi koperasi dengan jiwa dan semangat UUD 1945 dan Manipol
RI tanggal 17 Agustus 1959, dimana koperasi diberi peranan sedemikian rupa
sehingga kegiatan dan penyelenggaraannya benar-benar dapat merupakan alat
untuk melaksanakan ekonomi terpimpin berdasarkan sosialisme ala Indonesia,
sendi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia dan dasar untuk mengatur
perekonomian rakyat guna mencapai taraf hidup yang layak dalam susunan
masyarakat adil dan makmur yang demokratis.

2. Bahwa pemerintah wajib mengambil sikap yang aktif dalam membina Gerakan
Koperasi berdasarkan azas-azas demokrasi terpimpin, yaitu menumbuhkan,
mendorong, membimbing, melindungi dan mengawasi perkembangan Gerakan
Koperasi.

3. Bahwa dengan menyerahkan penyelenggaraan koperasi kepada inisiatif Gerakan


Koperasi sendiri dalam taraf sekarang bukan saja tidak mencapai tujuan untuk
membendung arus kapitalisme dan liberalisme, tetapi juga tidak menjamin bentuk
organisasi dan cara bekerja yang sehat sesuai dengan azas-azas koperasi yang
sebenarnya.

D. PERKEMBANGAN KOPERASI PADA MASA ORDE BARU

Semangat Orde Baru yang dimulai titik awalnya 11 Maret 1996 segera setelah
itu pada tanggal 18 Desember 1967 telah dilahirkan Undang-Undang Koperasi yang
baru yakni dikenal dengan UU No. 12/1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian.
Konsideran UU No. 12/1967 tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bahwa Undang-Undang No. 14 Tahun 1965 tentang Perkoperasian mengandung


pikiran-pikiran yang nyata-nyata hendak :
a. Menempatkan fungsi dan peranan koperasi sebagai abdi langsung dari pada
politik. Sehingga mengabaikan koperasi sebagai wadah perjuangan ekonomi
rakyat.
b. Menyelewengkan landasan-landasan, azas-azas dan sendi-sendi dasar koperasi
dari kemurniannya.

2. Bahwa berhubung dengan itu perlu dibentuk Undang-Undang baru yang sesuai
dengan semangat dan jiwa Orde Baru sebagaimana dituangkan dalam Ketetapan-
ketetapan MPRS Sidang ke IV dan Sidang Istimewa untuk memungkinkan bagi
koperasi mendapatkan kedudukan hukum dan tempat yang semestinya sebagai
wadah organisasi perjuangan ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan sebagai alat
pendemokrasian ekonomi nasional.

6 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

3. Bahwa koperasi bersama-sama dengan sector ekonomi Negara dan swasta bergerak
di segala sektor ekonomi Negara dan swasta bergerak di segala kegiatan dan
kehidupan ekonomi bangsa dalam rangka memampukan dirinya bagi usaha-usaha
untuk mewujudkan masyarakat Sosialisme Indonesia berdasarkan Pancasila yang
adil dan makmur di ridhoi Tuhan Yang Maha Esa.

4. Bahwa berhubungan dengan itu, maka Undang-Undang No. 14 tahun 1965 perlu
dicabut dan perlu mencerminkan jiwa, serta cita-cita yang terkandung dalam jelas
menyatakan, bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan atas azas kekeluargaan dan koperasi adalah satu bangunan usaha yang
sesuai dengan susunan perekonomian yang dimaksud itu. Berdasarkan pada
ketentuan itu dan untuk mencapai cita-cita tersebut Pemerintah mempunyai
kewajiban membimbing dan membina perkoperasian Indonesia dengan sikap “ing
ngarsa sung tulada, ing madya mbangun karsa, tut wuri handayani“.
Di bidang idiil, koperasi Indonesia merupakan satu-satunya wadah untuk
menyusun perekonomian rakyat berazaskan kekeluargaan dan kegotong-royongan
yang merupakan ciri khas dari tata kehidupan bangsa Indonesia dengan tidak
memandang golongan, aliran maupun kepercayaan yang dianut seseorang.
Koperasi sebagai alat pendemokrasian ekonomi nasional dilaksanakan dalan
rangka dalam rangka politik maupun perjuangan bangsa Indonesia. Menurut pasal.
3 UU No. 12/1967, koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang
berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang
merupakan tata azas kekeluargaan. Penjelasan pasal tersebut menyatakan bahwa
“Koperasi Indonesia adalah kumpulan orang-orang yang sebagai manusia secara
bersamaan, bekerja untuk memajukan kepentingan-kepentingan ekonomi mereka
dan kepentingan masyarakat”

E. PERKEMBANGAN KOPERASI PADA MASA REFORMASI

Potensi koperasi pada saat ini sudah mampu untuk memulai gerakan koperasi
yang otonom, namun fokus bisnis koperasi harus diarahkan pada ciri universalitas
kebutuhan yang tinggi seperti jasa keuangan, pelayanan infrastruktur serta pembelian
bersama. Dengan otonomi selain peluang untuk memanfaatkan potensi setempat juga
terdapat potensi benturan yang harus diselesaikan di tingkat daerah.

Dalam hal ini konsolidasi potensi keuangan, pengembangan jaringan informasi


serta pengembangan pusat inovasi dan teknologi merupakan kebutuhan pendukung
untuk kuatnya kehadiran koperasi. Pemerintah di daerah dapat mendorong
pengembangan lembaga penjamin kredit di daerah. Pemusatan koperasi di bidang jasa
keuangan sangat tepat untuk dilakukan pada tingkat kabupaten/ kota atau “kabupaten
dan kota” agar menjaga arus dana menjadi lebih seimbang dan memperhatikan
kepentingan daerah (masyarakat setempat).

Fungsi pusat koperasi jasa keuangan ini selain menjaga likuiditas juga dapat
memainkan peran pengawasan dan perbaikan manajemen hingga pengembangan
sistem asuransi tabungan yang dapat diintegrasikan dalam sistem asuransi secara
nasional. Pendekatan pengembangan koperasi sebagai instrumen pembangunan
terbukti menimbulkan kelemahan dalam menjadikan dirinya sebagai koperasi yang

7 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

memegang prinsip-prinsip koperasi dan sebagai badan usaha yang kompetitif.


Reformasi kelembagaan koperasi menuju koperasi dengan jatidirinya akan menjadi
agenda panjang yang harus dilalui oleh koperasi di Indonesia.

Dalam kerangka otonomi daerah perlu penataan lembaga keuangan koperasi


(koperasi simpan pinjam) untuk memperkokoh pembiayaan kegiatan ekonomi di
lapisan terbawah dan menahan arus ke luar potensi sumberdaya lokal yang masih
diperlukan. Pembenahan ini akan merupakan elemen penting dalam membangun
sistem pembiayaan mikro di tanah air yang merupakan tulang punggung gerakan
pemberdayaan ekonomi rakyat.

F. BENTUK DAN JENIS KOPERASI

1. Jenis Koperasi Menurut Fungsinya

a. Koperasi pembelian/ pengadaan/ konsumsi adalah koperasi yang


menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir. Di sini anggota berperan
sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya.

b. Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi


distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di
tangan konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok
barang atau jasa kepada koperasinya.

c. Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana
anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi. Di sini anggota
berperan sebagai pemilik dan pekerja koperasi.
d. Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang
dibutuhkan oleh anggota, misalnya : simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan
sebagainya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa
koperasi.

Apabila koperasi menyelenggarakan satu fungsi disebut koperasi tunggal


usaha (single purpose cooperative), sedangkan koperasi yang menyelenggarakan
lebih dari satu fungsi disebut koperasi serba usaha (multi purpose cooperative).

2. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja

a. Koperasi Primer
adalah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang
perseorangan.

b. Koperasi Sekunder

8 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta


memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer.
Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :
 Koperasi pusat
adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi
primer.
 Gabungan koperasi
adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat.
 Induk koperasi
adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan
koperasi.

3. Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya.

a. Koperasi produsen
adalah koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa dan
memiliki rumah tangga usaha.

b. Koperasi konsumen
adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai
barang/jasa yang ditawarkan para pemasok di pasar.

Kedudukan anggota di dalam koperasi dapat berada dalam salah satu status
atau keduanya. Dengan demikian pengelompokkan koperasi menurut status
anggotanya berkaitan erat dengan pengelompokan koperasi menurut fungsinya.

Kini 70 tahun lebih setelah Indonesia merdeka, namun cita-cita


mewujudkan ekonomi kerakyatan masih terus harus dilakukan, tidak dapat
dipungkiri bahwa ekonomi kolonial masih tumbuh subur dalam berbagai aspek
ekonomi maupun politik di Indonesia. Kelompok minoritas yang memiliki
kekuatan politik dan ekonomi adalah pihak yang terus dapat mengambil
keuntungan dari kelompok mayoritas yang kondisi ekonomi dan politiknya lebih
lemah.

Demikian juga yang terjadi pada sektor perburuhan di Indonesia yang selalu
ramai dengan permasalahan-permasalahan seperti kebijakan-kebijakan pemerintah
dalam undang-undang tentang ketenagakerjaan yang dirasakan berpihak pada
pemilik modal/ investor, outsourching, nasib karyawan kontrak, upah buruh yang
murah, produktifitas yang rendah, membludaknya jumlah calon tenaga kerja,
kemampuan/ kompetensi calon tenaga kerja yang masih rendah, pemutusan
hubungan kerja (PHK) secara sepihak dsb.

G. ASPEK MANAJERIAL KOPERASI

1. Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)

9 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

Dalam rangka pengembangan sumber daya manusia, koperasi dapat


menempuh pendekatan baik struktural maupun kultural. Pendekatan struktural
merupakan cara pengembangan SDM koperasi sebagai lembaga ekonomi
dimana pelatihan harus benar-benar efektif. Pendekatan kultural lebih banyak
menyoroti SDM koperasi dari sisi anggota dan masyarakat dan lingkungannya.
Perkembangan SDM didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu
pengetahuan, dan tuntunan daya saing produksi barang dan jasa. Peranan SDM
diakui sangat menentukan bagi terwujudnya tujuan tetapi untuk memimpin
unsur manusia ini sangat sulit dan rumit. Sumber daya manusia selain mampu,
cakap, dan terampil juga tidak kalah pentingnya kemauan dan esungguhan
mereka untuk belajra efektif dan efisien. Kemampuan dan kecakapan kurang
berarti jika tidak diikuti moral kerja dan kedisiplina karyawan dalam
mewujudkan tujuan. Sumber daya manusia yang terkait dalam kehidupan
perkoperasian antara lain :

a. Anggota Koperasi

Anggota koperasi minimum harus 20 orang. Latar belakang anggota


biasanya tidak sama, baik pendidikan, sosial ekonomi, agama maupun
tanggung jawab keluarga.

b. Karyawan Koperasi

Karyawan koperasi Adalah orang yang bekerja pada perusahaan


koperasi dan yang melaksanakan usaha, melayani pelanggan dan
membantu pengurus dalam membuat pertanggungjawaban kepada pemilik
koperasi. Apabila usaha koperasinya masih kecil, maka karyawan yang
diperlukan cukup 2 atau 3 orang. Jika usaha koperasi semakin besar maka
semakin banyak pula karyawan yang diperlukan.

Di dalam koperasi diperlukan seorang ahli manajemen personalia


yang bertugas untuk:

 Merencanakan pembagian tugas


 Melaksanakan pembagian tugas
 Mengorganisasikan masing-masing unit aktivitas
 Mengawasi semua kegiatan yang ada
 Menambah pengetahuan para karyawan

10 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

 Memikirkan kesejahteraan mereka secara memadai Syarat penting


untuk menjadi karyawan koperasi adalah orang yang sesuai dengan
keahliannya masing-masing yang dibutuhkan oleh pekerjaannya,
dengan tujuan agar tidak ada pemborosan dalam pemanfaatan SDM
yang bekerja di koperasi.

c. Manajer Koperasi

Manajer koperasi Adalah orang yang memegang jabatan tertinggi


dari semua koperasi dimana dia bekerja sesuai dengan perjanjian yang
telah disepakati. Karena manajer adalah pemimpin dari semua karyawan,
maka ia harus membuat: kebijkan yang handal, menjadi koordinator yang
baik bagi seluruh kegiatan koperasi, menjadi pengawas yang bijaksana,
manajer juga harus bisa mempertanggungjawabkan keuangan koperasi
kepada pengurus meskipun ada kepala bagian keuangan, sebagai figur
yang jujur dalam mengatur serta menggunakan dana yang ada secara
efisien dan produktif.

Ada beberapa bidng yang perlu ditangani oleh manajer sebagai


pengelolah usaha koperasi yaitu :

 Bidang peronalia

 Mengusulkan pengangkatan pegawai dan pencatatan pegawai yang


melanggar tata tertib

 Membimbing, memotifasi dan mengawasi karyawan

 Mengusulkan peningktan pendidikan dan keterampilan pegawai

 Bidang Pengelola Usaha

Manajer secra intensif harus mencari informasi pasar dan


bertanggung jawab penuh terhadap omset penjualan.

 Bidang Administrasi

11 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

Administrasi merupakan pendukung lancarnya koperasi


mencakup administrasi keuangan dan pembuatan laporan-laporan yang
menjadi tanggung jawabnya.

 Bidang Perencanaan

 Mengkoordinir penyusunan konsep rencana kerja, rencana


pengeluaran dan rencana pemasukan.
 Konsep perencanaan ini diajukan ke pengurus lalu diadakan
penyesuaian seperlunya sebelum diajukan rapat anggota
 Mengikuti rapat yang berkaitan dengan idang usaha.

 Bidang pengawasan
Manajer bertanggung jawab atas seluruh bidang pengawasan
yang mencakup: perencanaan persediaan yang meliputi bahan baku dan
bahan jadi, pengawasan investasi, kerajinan dan kedisiplinan pegawai,
jumlah uang masuk dan uang keluar yang harus diberikan setiap saat.

d. Pengurus Koperasi

Adalah para anggota yang dipilih dalam rapat anggota sebagai


kelompok orang yang ditugasi untuk mengurus koperasi dalam periode
tertentu.

e. Pengawas

Bertugas melakukan pemeriksaan terhadap cara kerja pengurus


dalam menjalankan usaha koperasi. Pengawas harus terdiri dari orang-
orang yang menguasai administrasi keuangan dan mengetahui liku-liku
penyimpangan yang mungkin ada. Pengawas dituntut untuk berlaku jujur
karena mereka adalah pengawas yang operasional yang harus mencegah
tindakan kecurangan. Pengawas juga harus ahli dalam bidang manajemen
karena bidang manjemen koperasi itu termasuk objek yang penting. Harus
mengetahui seluk-beluk koperasi.

f. Badan Pembina/ Dewan Penasehat

Secara fungsional, pejabat struktural dalam unit atau lingkungan


dimana koperasi berada biasanya diangkat sebgai pembina atau dewan

12 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

penasehat. Misalnya pada tingkat kecamatan KUD pembinanya adalah


camat dan pada tingkat pembinaan koperasi sekunder pembinanya adalah
gubernur atau bupati atau kepalakantor setempat.

g. Koperasi Sekunder

Bertugas melakukan usaha penyediaan bahan baku atau peralatan


produksi ke pemasok atau ke produsen secra langsung sehingga dapat
dilakukan penghematan dalam pengadaan bahan baku.

h. Departemen Koperasi Daerah

Departemen tersebut hanya bersifat untuk evaluasi dalam rangka


pembinaan administratif dimana pengawasannya dijalankan oleh merekan
baik koperasi primer maupun sekunder yang ada di wilayahnya.

i. Dekopindo/ dekopinwil

Berfungsi sebagai pengarah kegiatan gerakan koperasi dari segi


ideologi organisasi koperasi yaitu menagani pendidikan para pengurus
koperasi sehingga dapat meningkatkan peranannya.

2. Aspek Kelembagaan

Aspek kelembagaan koperasi meliputi : legalitas badan hukum aktif,


keanggotaan, kepengurusan, program kerja, standar operasional prosedur,
standar operasional manajemen, peraturan khusus, rapat anggota dan
karyawan. Rasio peningkatan jumlah anggota serta presentase kehadiran
anggota dalam rapat.

3. Aspek Bisnis

Aspek dasar yang menjadi pertimbangan untuk mencapai tujuan


koperasi sebagai badan usaha yaitu:

13 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

1. Status dan Motif Anggota Koperasi

Status anggota koperasi sebagai badan usaha adalah sebagai pemilik


( owner) dan sebagai pemakai ( users). Sebagai pemilik, kewajiban anggota
adalah melakukan investasi atau menanam modal dikoperasinya.Sedangkan
sebagai pemakai, anggota harus menggunakan secara maksimum pelayanan
usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.

Calon anggota paling tidak harus memenuhi 2 kriteria:

 Calon anggota tersebut tidak lagi berada pada tingkat kehidupan di


bawah garis kemiskinan, atau orang tersebut paling tidak mempunyai
potensi ekonomi ataupun kepentingan ekonomi yang sama.

 Calon anggota koperasi harus memiliki pendapatan ( income) yang


pasti, sehingga dengan dmikian mereka dapat dengan mudah
melakukan investasi pada usaha koperasi yang mempunyai prospek

2. Kegiatan usaha

Untuk koperasi di Indonesia, lapangan usaha koperasi telah


ditetapkan pada UU No. 25/1992, pasal 43, yaitu :

 Usaha koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan


kepentingan anggota untuk meningkatkan bisnis dan kesejahteraannya.

 Kelebihan kemampuan pelayanan koperasi dapat digunakan untuk


memenuhi kebutuhan masyarakatyang bukan anggota koperasi.Perlu
digarisbawahi bahwa, yang dimaksud dengan kelebihan kemampuan
disini adalah kelebihan kapasitas dana dan daya yang dimiliki oleh
koperasi untuk melayani anggotanya.

 Koperasi menjalankan kegiatan usaha dan berperan utama disegala


bidang kehidupan ekonomi rakyat.

14 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

3. Permodalan koperasi

Modal usaha terdiri dari modal investasi dan modal kerja.Adapun


pengertian kedua istilah ini adalah sebagai berikut :

 Modal investasi adalah sejumlah uang yang ditanam atau dipergunakan


untuk pengadaan saranaoperasional suatu perusahaan, yang bersifat
tidak mudah diuangkan (unliquid) seperti tanah, mesin, bangunan,
peralatan kantor, dan lain-lain.

 Modal kerja adalah sejumlah uang yang ditanam dalam aktiva lancar
perusahaan atau yang dipergunakan untuk membiayai operasional
jangka pendek perusahaan, seperti pengadaan bahan baku, tenaga kerja,
pajak, biaya listrik, dan lain-lain.

15 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

BAB II

STUDI LAPANGAN

A. PROFIL KOPERASI KARYAWAN HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA


(KOPKAR NAHOGA)

1. Sejarah Singkat Berdirinya Koperasi Nahoga

Koperasi Karyawan Hotel Inna Garuda berdiri berdiri tahun 1989.


Tercatat sebagai badan hukum No: 1601/BH/IX/Tanggal 17 Maret 1989, pada
awal berdirinya hanya ada unit jasa simpan pinjam kepada karyawan. Disadari
atau tidak keberadaan unit usaha ini sangat membantu karyawan, khususnya
anggota koperasi Nahoga dan sebagai suatu upaya untuk menolong diri sendiri
secara bersama-sama.

Sejak berdirinya unit jasa simpan pinjam itulah gerakan koperasi Nahoga
kembali memperbaharui tekadnya dengan menyatakan keinginan untuk lebih
maju, seiring dengan bertambahnya kebutuhan anggota dan masuknya
keanggotaan baru, mulai terbentuk unit usaha baru dibidang penjualan barang-
barang konsumsi berupa toko sembako.

2. Tujuan Didirikannya Koperasi Nahoga

a. Meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup seluruh anggota pada


khususnya dan lingkungan daerah kerja pada umumnya.

b. Memenuhi kebutuhan anggota dalam hal ekonomi

c. Menggalang solidaritas dan toleransi antar anggota

16 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

d. Ikut membantu pemerintah dengan berperan membangun tatanan


perekonomian nasional dalam rangka mewujukan demokrasi ekonomi yang
berkeadilan

e. Memajukan dan mengembangkan unit usaha yang sifatnya bisnis.

B. RAPAT ANGGOTA TAHUNAN (RAT)

Mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh Dekopinda Yogyakarta


(Dewan Koperasi Indonesia Daerah Yogyakarta) bahwa pembukuan di dalam koperasi
dimulai pada tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember, akan tetapi pertanggung
jawaban pengurus diberikan waktu sampai dengan 6 bulan yaitu sampai dengan bulan
Juni di dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Pada Kopkar Nahoga RAT biasanya diadakan pada bulan April, akan tetapi
tahun ini karena padatnya aktivitas pengurus dan belum siapnya tempat (tempat RAT
di Borobudur Hall dipinjami perusahaan) yang digunakan untuk RAT maka RAT
tahun ini akan diadakan antara bulan Mei-Juni 2017.
Pada Kopkar Nahoga 1 periode kepengurusan berlaku selama 3 tahun masa
kepengurusan, sehingga dalam RAT agenda pemilihan pengurus hanya dilakukan 3
tahun sekali. Apabila didalam RAT ada agenda pemilihan pengurus, metode yang
digunakan dalam pemilihan adalah dengan pemungutan suara untuk menentukan
Ketua Pengawas dan Ketua Koperasi. Setelah terpilih Ketua pengawas membentuk
tim pengawas dengan 3 orang pembantu pengawas, sedangkan ketua koperasi
membentuk kepengurusan mulai dari wakil ketua, sekretaris 1 dan 2, bendahara 1 dan
2.
Apabila tidak ada pemilihan pengurus dalam agenda, RAT hanya diisi dengan
pertanggung jawaban pengurus, menentukan kebijakan-kebijkakan baru untuk
pengembangan usaha koperasi dan pembagian SHU.
.Sebelum dipublikasikan kepada anggota, pertanggung jawaban pengurus
berupa laporan keuangan terlebih dahulu disahkan oleh Dekopinda sebagai auditor.

C. PERMODALAN KOPERASI

Sumber permodalan Kopkar Nahoga selain berasal dari dalam (intern)


koperasi juga ada yang berasal dari luar (ekstern) koperasi. Berikut rincian
permodalan Kopkar Nahoga :

1. Modal Intern Kopkar Nahoga

a. Simpanan Pokok

Besaran simpanan pokok yang harus dibayarkan oleh anggota


berbeda-beda sesuai dengan posisi atau jabatan dalam perusahaan. Semakin

17 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

tinggi jabatan dalam perusahaan maka simpanan pokok yang dibayarkan juga
semakin besar. Dimulai dari tingkat karyawan Operasional membayar
simpanan pokok Rp 20.000 sampai ke tingkat Top Management Rp 100.000.

Simpanan pokok hanya dapat ditarik ketika anggota koperasi mengundurkan


diri dari keanggotaan koperasi.

b. Simpanan Wajib

Seperti halnya simpanan pokok, besaran simpanan wajib yang harus


dibayarkan oleh anggota berbeda-beda sesuai dengan posisi atau jabatan dalam
perusahaan. Semakin tinggi jabatan dalam perusahaan maka simpanan wajib
yang dibayarkan juga semakin besar. Dimulai dari tingkat karyawan
operasional membayar simpanan wajib Rp 10.000 sampai ke tingkat Top
Management Rp 50.000. Simpanan wajib hanya dapat ditarik ketika anggota
koperasi mengundurkan diri dari keanggotaan koperasi.

c. Simpanan Sukarela

Besaran simpanan sukarela tidak ditentukan oleh koperasi dan bentuk


simpanan sukarela ini seperti tabungan anggota sehingga sewaktu-waktu dapat
ditarik tunai oleh anggota koperasi.

2. Modal Ekstern Koperasi Nahoga

Modal kopkar Nahoga yang berasal dari luar berupa pinjaman dengan bunga
lunak sebesar 1% pertahun yang berasal dari PKPRI (Pusat Koperasi Pegawai
Republik Indonesia) sebagai tambahan modal untuk unit usaha yang
dikembangkan koperasi Nahoga.

D. SISA HASIL USAHA (SHU)

Prosentase Sisa Hasil Usaha (SHU) untuk pos-pos ditentukan dalam RAT.
Prosentase terbesar sebesar 50% dikeluarkan bagi anggota. Sedangkan 50 % lagi

18 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

dipecah untuk pengembangan usaha, dana cadangan, pendidikan, sosial dan parsel hari
raya.

E. ASPEK MANAJERIAL KOPERASI

1. Sumber Daya Manusia (SDM)

a. Pengurus Koperasi

Pemilihan Ketua dan Pengawas Kopkar Nahoga dilakukan secara


demokratis, dan kepengurusan yang disusun sudah menjadi kesepakatan
bersama. Kopkar Nahoga terdaftar sebagai anggota Dekopinda Yogyakarta dan
PKPRI yang merupakan lembaga perkoperasian pemerintah.

Dari pihak pemerintah melalui Dekopinda Yogyakarta dan PKPRI


berusaha untuk menjadikan kopkar Nahoga lebih berkembang dan maju
sehingga rutin dalam setiap tahun memberikan para pengurus koperasi
pelatihan-pelatihan untuk mengelola koperasi dengan baik.

b. Karyawan Koperasi

Karyawan Kopkar Nahoga ada yang berasal dari pengurus koperasi


(karyawan perusahaan) dan dari luar (bukan karyawan perusahaan). Untuk
yang dari luar koperasi diadakan perekrutan karyawan yang sesuai dengan
kompetensi unit usaha (kasir toko, karyawan taxi, dll). Untuk yang berasal dari
pengurus koperasi khusus untuk posisi pemegang uang (karyawan koperasi
simpan pinjam adalah Bendahara 2).

Untuk meningkatkan kualitas karyawan, Kopkar Nahoga juga


mengikutsertakan karyawan untuk pelatihan. Misal : Kasir diikutkan pelatihan
pembukuan.

c. Anggota Koperasi

19 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

Koperasi Nahoga bekerjasama dengan Dekopinda Yogyakarta juga


sering mengadakan pelatihan untuk anggota Koperasi berupa ketrampilan
pemberdayaan masyarakat seperti : memasak, menjahit, dll yang bertujuan
meningkatkan pendapatan/ kesejahteraan ekonomi anggota.

2. Kelembagaan

Kopkar Nahoga ada di bawah bimbingan Dekopinda Yogyakarta dan


PKPRI. Secara garis besar pelaksanaan administrasi Kopkar Nahoga mengikuti
kebijakan yang sudah ditetapkan oleh PKPRI. Dekopinda Yogyakarta dan PKPRI
secara berkala memberikan bimbingan, pembinaan bahkan pelatihan kepada
perangkat koperasi.

PKPRI

Dekopinda

20 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

Koperasi Nahoga

Gambar Kelembagaan Koperasi Nahoga

Kelembagaan di dalam Kopkar Nahoga dipimpin oleh seorang Ketua


koperasi yang didalam pelaksaanaanya dibimbing oleh Dewan Pembina (GM Hotel
Inna Garuda) dan diawasi oleh tim pengawas. Ketua koperasi dalam
pelaksanaannya dibantu oleh Wakil Ketua, 2 orang sekretaris dan 2 orang
bendahara.

RAT

Pengawas Dewan
Pembina
PENGURUS
1. Ketua & Wakil
2. Sekretaris 1 & 2
3. Bendahara 1 & 2

Karyawan Koperasi

Anggota Koperasi

Struktur Organisasi Koperasi Nahoga

3. Bisnis

Pada awal didirikannya Kopkar Nahoga pada tahun 1989 hanya terdapat 1
unit bisnis yaitu simpan pinjam bagi karyawan. Seiring dengan pertumbuhan
koperasi kini pada tahun 2017 sudah ada 9 unit bisnis Kopkar Nahoga. Unit-unit
Bisnis tersebut antara lain :

a. Simpan Pinjam

21 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

Simpan Pinjam diperuntukan bagi anggota dengan plafon sesuai jabatan


dalam perusahaan. Bunga 1,2% pertahun, jangka waktu pengembalian 12
bulan dan dengan kebijakan tertentu bisa sampai dengan 16 bulan. Karyawan
Koperasi unit simpan pinjam adalah Bendahara Koperasi.

b. Toko Sembako

Toko Sembako melayani penjualan kredit dengan sistem pembayaran


potong gaji bagi anggota koperasi dan melayani penjualan sembako bagi
umum. Barang-barang yang dijual antara lain : bahan makanan (beras, susu,
gulu, sirup, biskuit, snack), keperluan mandi (sabun, pasta gigi, sikat gigi, dll)
dan cuci (sabun cuci, pewangi, pelembut), dll.

Toko sembako buka dari pukul 08.00 s/d 20.00 dibagi menjadi 2 shift.
Jumlah karyawan ada 3 orang.

c. Catering Perusahaan

Unit bisnis catering perusahaan bekerjasama dengan perusahaan


melayani catering bagi karyawan peusahaan. Jumlah karyawan Catering ada 7
orang.

d. Catering Umum

Unit bisnis catering juga melayani catering umum.

e. Transportasi Penyewaan Mobil

Unit bisnis peyewaan mobil memiliki 7 orang karyawan sebagai supir.


Melayani penyewaan mobil hanya untuk pengunjung Hotel Inna Garuda.

f. Bussines Center-Printing

Unit bisnis melayani printing.

g. Grand Inna Taxi

22 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

Bekerjasama dengan Koperasi Serba Usaha Pataga, unit bisnis Grand


Inna Taxi merupakan taxi milik Koperasi Serba Usaha Pataga yang beroperasi
di lingkungan Hotel Inna Garuda dengan brand Grand Inna Taxi. Pembagian
hasil 70% Pataga 30% Nahoga. Karyawan koperasi unit Grand Inna Taxi
bertugas mengarahkan calon konsumen potensial yang merupakan pengunjung
Inna Garuda Hotel untuk memakai jasa Gran Inna Taxi.

Jumlah karyawan koperasi bisnis Grand Inna ada 2 orang.

h. Photo Copy

Jumlah karyawan unit bisnis photo copy ada 1 orang. Melayani jasa
photo copy untuk karyawan dan umum.

i. Karawitan.

Merupakan jasa hiburan yang bekerjasama dengan perusahaan. Jasa


karawitan ini dipakai perusahaan pada saat weekend atau pada saat liburan
untuk menghibur pengunjung Inna Garuda Hotel.

F. PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI PADA KOPKAR NAHOGA

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

Saat ini Kopkar Nahoga memiliki 286 orang anggota. Jauh lebih sedikit dari
jumlah karyawan perusahaan, dikarenakan karyawan perusahaan sendiri terbagi
menjadi karyawan tetap, kontrak dan outsourcing sehingga karyawan perusahaan
tidak secara otomatis menjadi anggota koperasi.

Pihak koperasi bekerjasama dengan pihak HRD perusahaan untuk


memberikan penawaran keanggotaan terlebih dahulu bagi karyawan baru baik
kontrak maupun outsourcing dan menerangkan tentang hak dan kewajiban
anggota koperasi.

Adapun kewajiban anggota koperasi adalah membayarkan kewajiban


simpanan pokok pada saat awal masuk menjadi anggota dan simpanan wajib
untuk tiap bulan selanjutnya. Sedangkan hak-hak anggota koperasi adalah :

 Mendapatkan pembagian laba usaha

23 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

 Dapat memperoleh fasilitas kredit di Toko Sembako KopKar Nahoga

 Pada tahun ajaran baru bagi karyawan yang sudah memiliki anak
mendapatkan bantuan buku dan alat tulis

 Parcel hari raya

Dengan keterangan diatas, prinsip keanggotaan sukarela dan terbuka


terpenuhi.

b. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi

Pemilihan pengurus dalam RAT dilakukan dengan metode pemungutan


suara yang mewakili prinsip pengelolaan koperasi dilakukan secara demokrasi.

c. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuia dengan jasa usaha masing-
masing anggota

Prosentase pembagian SHU adil untuk setiap anggota dan juga bagi
pengurus yang mengelola koperasi.

d. Pemberian balas jasa terhadap modal

Pemberian balas jasa disesuaikan dengan modal yang ditanamkan masing-


masing anggota ke dalam Kopkar Nahoga.

e. Kemandirian

Kopkar Nahoga secara mandiri mengelola koperasi melalui keaktifan


anggota dalam permodalan juga pengelolaan koperasi oleh pengurus koperasi.

f. Pendidikan perkoperasian

Pendidikan perkoperasian secara rutin dilakukan dengan bekerja sama


dengan Dekopinda Yogyakarta dan PKPRI supaya baik pengurus maupun anggota
lebih memahami tentang perkoperasian

g. Kerjasama antar koperasi

24 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

Kerjasama antar koperasi sudah dilakukan oleh Kopkar Nahoga antara lain :

 Unit Bisnis Taxi Grand Inna yang bekerjasam dengan Koperasi Serba Usaha
Pataga

 Kerjasama dengan Koperasi Sari Pan Pasifik Jakarta

25 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

DOKUMENTASI

Papan Nama KopKar Nahoga

Unit Bisnis Toko Sembako

26 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

Toko Sembako Kopkar Nahoga

Toko Sembako Kopkar Nahoga

27 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


Tugas Ekonomi Manajerial Perkoperasian

Wawancara dengan Ketua Kopkar Nahoga


Chef Sugiyanto di Kantor Chef
Inna Garuda Hotel

28 Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai