Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK NASANA PURA

NOMOR: 1205/RSIA-NP/SK/ I /2019

TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM DI RUMAH SAKIT IBU DAN
ANAK NASANA PURA

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah


sakit, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan
laboratorium yang bermutu tinggi;
b. Bahwa agar pelayanan laboratorium dapat terlaksana dengan
baik, perlu adanya Kebijakan Pelayanan laboratorium sebagai
landasan bagi penyelenggaraan pelayanan laboratorium;
c. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu
ditetapkan berdasarkan Keputusan Direktur RSIA Nasana Pura

Mengingat : a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009


tentang Rumah Sakit;
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan;
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290/Menkes/Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
411/MENKES/PER/III/2012 tentang Laboratorium Klinik;
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43 tahun
2013 tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik Yang
Benar;
f. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
370/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Ahli
Teknologi Laboratorium Kesehatan;
g. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1792/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman Pemeriksaan
Kimia Klinik.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :1. KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA NASANA PURA TENTANG


KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM DI RSIA NASANA
PURA
2. Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSIA Nasana Pura
sebagaimana dimaksud dalam diktum kesatu sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
3. Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSIA Nasana Pura
sebagaimana dimaksud dalam diktum kedua wajib dijadikan
acuan dalam penyelenggaraan pelayanan laboratorium di RSIA
Nasana Pura
4. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di : Palu

Pada tanggal : 1 Januari 2019

dr. Jimmy H. Sampeliling, Sp.PD


Direktur RSIA Nasana Pura
Lampiran :
Keputusan Direktur No. :1205/RSIA-NP/SK/ I /2019 Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium RSIA Nasana Pura

KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM


RSIA NASANA PURA

1. Pelayanan Laboratorium dilaksanakan sesuai dan memenuhi standar


nasional dan peraturan perundangan yang berlaku.
2. RSIA Nasana Pura menyediakan pelayanan laboratorium selama 24 jam
dalam sehari dan tujuh hari dalam seminggu, termasuk pelayanan kasus
gawat darurat/ urgent/ cito.
3. Untuk pemeriksaan yang tidak dapat dilakukan sendiri, pemeriksaan dirujuk
ke pelayanan laboratorium di luar rumah sakit yang bermutu baik dan
memenuhi standar yang sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku dan telah bekerjasama dengan RSIA Nasana Pura
4. Fasilitas pelayanan laboratorium yang bekerjasama dengan RSIA Nasana
Pura menyerahkan laporan mutu/ bukti sertifikat mutunya.
5. Pasien diberi informasi apabila pelayanan laboratorium diluar rumah sakit
tersebut diminta oleh dokter yang merujuk.
6. Semua tenaga staf laboratorium wajib memiliki izin dan kompetensi sesuai
dengan ketentuan perundangan yang berlaku, dan bekerja sesuai dengan
kompetensi, pembagian tugas dan tanggung jawab staf laboratorium.
7. Rumah sakit menentukan batas waktu selesai pemeriksaan untuk tiap
pemeriksaan laboratorium, termasuk permintaan pemeriksaan yang bersifat
mendesak (urgent/cito) serta mengevaluasi ketepatan/ kepatuhannya.
8. Rumah sakit menentukan rentang nilai rujukan dan nilai kritis hasil
pemeriksaan. Nilai rujukan harus tercantum pada lembar hasil
pemeriksaan.
9. Pelaporan hasil pemeriksaan kritis harus segera disampaikan sesuai
prosedur yang ditetapkan Rumah Sakit dan dimonitor/ dievaluasi ketepatan/
kepatuhannya.
10. Permintaan pemeriksaan, pengambilan dan identifikasi spesimen,
pengelolaan spesimen (pengiriman, penyimpanan, pengawetan,
penerimaan, pelacakan, pembuangan) dilaksanakan mengikuti peraturan
yang berlaku.
11. Proses seleksi, pengadaan, inventarisasi, pengelolaan, pemeliharaan,
kalibrasi peralatan laboratorium dilakukan sesuai dengan program
pengelolaan peralatan laboratorium rumah sakit dan didokumentasikan dan
dilaporkan dengan baik dan benar.
12. Reagen esensial dan bahan laboratorium lainnya diupayakan selalu
tersedia, diberi label, disimpan dan digunakan sesuai prosedur dan
ketentuan yang berlaku serta dievaluasi terhadap akurasi dan presisinya.
13. Staf yang kompeten bertanggung jawab mengelola, melaksanakan
pelayanan laboratorium dengan tugas dan tanggung jawab ditetapkan oleh
rumah sakit.
14. Kontrol mutu laboratorium termasuk validasi metode tes dan hasil tes, tes
reagen, surveilans harian, prosedur koreksi, dilakukan melalui program
kontrol mutu laboratorium.
15. Pelaksanaan kontrol mutu internal laboratorium dilakukan setiap hari,
sedangkan pelaksanaan kontrol mutu eksternal dilakukan minimal 1 kali
setahun melalui program yang diselenggarakan oleh institusi dalam negeri
yang bermutu.
16. Staf yang kompeten bertugas dan bertanggung jawab atas kontrol mutu
hasil pemeriksaan laboratorium luar yang bekerjasama dengan RSIA
Nasana Pura dan melaporkannya setiap tahun kepada Direktur RSIA
Nasana Pura dimana laporan tersebut digunakan sebagai bahan
pertimbangan kontrak atau kerjasama lebih lanjut.
17. Program Kesehatan dan Keamanan Kerja Rumah Sakit (K3RS) di
laboratorium dan area lain yang mendapat pelayanan laboratorium diatur
sesuai peraturan dan program rumah sakit tentang K3RS.
18. Penanganan dan pembuangan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
termasuk bahan infeksius di laboratorium mengacu pada peraturan,
pedoman dan program rumah sakit tentang K3RS.
19. Petugas Kesehatan dan Keamanan Kerja Rumah Sakit (K3RS) di
laboratorium melaporkan kegiatannya ke Tim K3RS, sekurang-kurangnya
setahun sekali atau bila terjadi insiden keamanan kerja.
20. Rumah sakit melakukan program orientasi, pelatihan dan pendidikan
tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dan
prosedur/ penggunaan bahan berbahaya baru bagi staf laboratorium.
21. Pemeriksaan Gula Darah dilakukan di ruangan akan tetapi untuk
administrasi dilakukan oleh petugas Laboratorium.
22. Untuk pengambilan specimen pasien :
a. Rawat jalan : dilakukan oleh petugas laboratorium di ruang sampling
laboratorium mulai pukul : 07.00 – tutup untuk setiap hari kerja.
b. Rawat inap : dilakukan oleh petugas Laboratorium.
c. Pasien IGD : dilakukan oleh petugas laboratorium
23. Hasil pemeriksaan Laboratorium diserahkan dengan ketentuan :
a. Pasien rawat jalan : diserahkan ke petugas rawat jalan
b. Pasien rawat inap : diserahkan ke petugas rawat inap.
c. Pasien IGD : diserahkan ke petugas IGD

Ditetapkan di : Palu
Pada tanggal : 1 Januari 2019

dr. Jimmy H. Sampeliling, Sp.PD


Direktur RSIA Nasana Pura

Anda mungkin juga menyukai