Anda di halaman 1dari 8

IMPLEMENTASI ROBOT THREE OMNI-DIRECTIONAL

MENGGUNAKAN KONTROLER PID PADA ROBOT KONTES


ROBOT ABU INDONESIA (KRAI)

Publikasi Jurnal Skripsi

Disusun Oleh :
RADITYA ARTHA ROCHMANTO
NIM : 0910630017 - 63

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2014
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
KODE
FAKULTAS TEKNIK
PJ-01
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Jalan MT Haryono 167 Telp & Fax. 0341 554166 Malang 65145

PENGESAHAN
PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

NAMA : RADITYA ARTHA ROCHMANTO


NIM : 0910630017 - 63
PROGRAM STUDI : TEKNIK ELEKTRONIKA
JUDUL SKRIPSI : IMPLEMENTASI ROBOT THREE OMNI-
DIRECTIONAL MENGGUNAKAN KONTROLER PID
PADA ROBOT KONTES ROBOT ABU INDONESIA
(KRAI)

TELAH DI-REVIEW DAN DISETUJUI ISINYA OLEH:

Pembimbing I Pembimbing II

M. Aziz Muslim, ST., MT., Ph.D. Moch. Rif’an, ST., MT


NIP. 19741203 200012 1 001 NIP. 19710301 200012 1 001
IMPLEMENTASI ROBOT THREE OMNI-DIRECTIONAL
MENGGUNAKAN KONTROLER PID PADA ROBOT KONTES
ROBOT ABU INDONESIA (KRAI)

Raditya Artha Rochamnto1, M. Aziz Muslim, ST., MT., Phd.2, Mochammad Rif’an, ST., MT.3
1
Mahasiswa Teknik Elektro UB, 2,3Dosen Teknik Elektro UB
raditya.artha@gmail.com

Abstrak-Kontes Robot Abu Indonesia merupakan ajang Salah satu solusi metode yang dapat digunakan
perlombaan nasional yang diadakan setiap tahun. Salah untuk mengatasi masalah ini adalah dengan
satu tugas pada perlombaan ini adalah robot harus dapat menggunakan omni-directional drive yang
memindahkan obyek pada titik – titik tertentu di memiliki lebih banyak derajat kebebasan. Omni
lapangan perlombaan dengan cara yang cepat dan efisien.
Tugas akhir ini merancang dan mengimplementasikan
directional drive merupakan salah satu pergerakan
robot three omni-directional menggunakan kontroler PID robot dengan memanfaatkan kecepatan putaran tiga
pada robot KRAI. Kelebihan robot three omni- roda omni sehingga robot dapat bergerak ke
directional adalah dapat bergerak ke segala arah tanpa berbagai arah tanpa harus mengubah arah hadapnya
harus mengubah arah hadapnya. Arah gerak pada robot atau biasa disebut holonomic robot. Kecepatan
ini bergantung pada perbandingan kecepatan pada tiap putaran roda berpengaruh sangat penting pada arah
roda yang didapat dari perhitungan kinematika robot. gerak robot, maka dari itu dibutuhkan suatu sistem
Kontroler PID digunakan untuk mengatur kecepatan roda untuk menunjang metode tersebut untuk
sehingga didapat respon kecepatan yang cepat mencapai menstabilkan kecepatan putaran motor pada robot.
set point dan stabil. Penentuan parameter kontroler PID
menggunakan metode hand tunning. Hasil tunning
Dalam skripsi ini akan dibahas Implementasi Robot
parameter PID pada roda 1 diperoleh nilai Kp = 3, Ki = Three Omni-Directional Menggunakan Kontroler
0,08, dan Kd = 1. Pada roda 2 diperoleh nilai Kp=3, Ki= Proportional Integral Derivative (PID) pada Robot
0,1, dan Kd=0,5 dan pada roda 3 diperoleh nilai Kp=3, KRAI (Kontes Robot Abu Indonesia). Sistem ini
Ki=0,08, dan Kd=1. Penggunaan parameter kontroler dirancang untuk mendapatkan sistem pergerakan
PID yang tepat membuat robot dapat bergerak sesuai yang cepat dan hadal sehingga mobile robot dapat
dengan arah yang diinginkan dengan rata –rata kesalahan dengan cepat menyelesaikan tugasnya.
arah gerak robot sebesar 4,3750 dan rata – rata kesalahan
arah hadap robot sebesar 5,750. B. TINJAUAN PUSTAKA
Kata kunci : robot three omni-directional, kontroler A. Sistem Pergerakan Robot Three Omni-
PID, KRAI. directional Drive
A. PENDAHULUAN
Salah satu sistem pergerakan robot yang
Kontes Robot Indonesia (KRI) merupakan salah sedang berkembang pesat adalah robot dengan
satu kompetisi robotika tingkat nasional yang three omni-directional drive. Robot ini berbentuk
diadakan secara teratur setiap tahun oleh Direktorat segitiga sama sisi dengan roda omni diletakkan
Jendral Pendidikan Tinggi. Kompetisi ini dibagi pada tiap ujungnya. Gambar skematik robot dapat
menjadi beberapa divisi yakni Divisi Kontes Robot dilihat dalam Gambar 1.
Abu Indonesia (KRAI), Divisi Kontes Robot
Pemadam Api Indonesia (KRPAI), dan Kontes
Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI). Masing –
masing divisi memiliki aturan , tugas dan arena
yang berbeda. Pada Kontes Robot Abu Indonesia
(KRAI) peraturan yang digunakan selalu berubah-
ubah tiap tahun bergantung pada tuan rumah ABU
ROBOCON diadakan.[1] Dengan aturan yang
berbeda – beda robot tetap memiliki tugas yang
sama. Robot harus dapat berpindah tempat pada Gambar 1 Bentuk Skematik Robot Three Omni-directional
arena perlombaan yang cukup luas untuk Melalui Gambar 2 persamaan kinematik dari
memindahkan obyek - obyek pada tempat yang sistem pergerakan ini dapat diperoleh. Persamaan
telah ditentukan. Oleh karena itu, dibutuhkan yang digunakan pada sistem kontrol robot adalah:
sistem pergerakan yang tepat agar robot dapat
menyelesaikan misi dengan cepat.

1
( ) ( ) ................ (2-1) Motor 1
Rotari
Encoder 1

( ) ( ) ......................... (2-2)
⁄ ⁄ ⁄ ......................... (2-3) Driver ATmega 8
motor Slave 1

( ) .............................................. (2-4)
Rotari
Dengan : Encoder 2
SPI

r : jari-jari roda omni (cm) SPI


Joystick
playstation
w : kecepatan angular dari roda (rad/detik) ATmega 8
Slave 2
SPI
ATmega 32
master
LCD

Driver
motor SPI

ATmega 8 Driver
Motor 2 Slave 3 motor

Rotari
Motor 3
Encoder 3

Gambar 2 Representasi Kinematika dari Sistem Gambar 3 Diagram Blok Perancangan Perancangan Keras
Pergerakan Three Omni-directional (hardware) Sistem Secara Keseluruhan
B. Perancangan Desain mekanik
Jadi kecepatan pada tiap roda didapatkan Sistem mekanik yang baik berpengaruh besar
dengan mengalikan antara kecepatan sudut roda pada pergerakan robot, oleh karena itu perancangan
dengan jari-jari roda secara analisis teori. Setiap mekanik dalam hal ini bodi dan rangka robot
roda disusun secara simetris dengan perbedaan haruslah dibuat sepresisi mungkin. Gambar 4
sudut tiap roda (1200) dengan = (600). Jadi menunjukkan penampakan mekanik robot.
persamaan 2-1, 2-2, dan 2-3 dapat ditulis dengan
suatu bentuk matrik.[2]

[ ] [ ] [ ] ............ (2-5)
⁄ ⁄ ⁄
Gambar 4. (a) Rancangan robot tampak atas, (b)
B. Kontroler PID Rancangan robot tampak perspektif
Gabungan aksi proporsional, integral, dan
Badan robot terbuat dari aluminium dengan
diferensial mempunyai keunggulan dibandingkan
lebar 2 cm, ketiga roda memakai roda omni
dengan masing-masing dari tiga aksi kontrol
berdiameter 12,5 cm dengan tebal 3 cm. Ukuran
tersebut.
robot 70 x 70 cm
Masing-masing kontroler P, I, dan D berfungsi
C. Perancangan Rangkaian Driver Motor
untuk mempercepat reaksi sistem, menghilangkan
Robot pada perancangan ini menggunakan
offset dan mendapatkan energi ekstra ketika terjadi
sistem driver relay. Sistem ini terdiri atas sepasang
perubahan load. Persamaan kontroler PID ini dapat
relay yang bekerja secara terbalik untuk mengatur
dinyatakan pada persamaan berikut,[3]
putaran motor dan komponen E-MOSFET untuk
m(t) = Kp . e(t) + mengatur kecepatan pada motor. Secara
keseluruhan rangkaian pengendali arah putaran dan
C. PERANCANGAN SISTEM kecepatan motor ditunjukkan dalam Gambar 5.

A. Perancangan Sistem Keseluruhan


Prinsip kerja sistem ini adalah awalnya
mikrokontroller master akan mengolah input dari
tombol analog joystick playstation untuk M

menentukan arah gerak robot. Sudut arah gerak


robot ini menjadi masukan rumus kinematika robot.
Hasil dari rumus ini berupa kecepatan untuk
masing – masing roda. Mikrokontroller master
akan mengirimkan data berupa kecepatan roda ke
masing-masing mikrokontroller slave.
Mikrokontroller slave akan mengontorol kecepatan
putaran tiap roda dengan feedback dari rotary
encoder. Diagram blok keseluruhan sistem Gambar 5. Rangkaian Keseluruhan Driver Motor
ditunjukkan dalam Gambar 3

2
D. Perancangan Antarmuka Joystick F. Perancangan Sistem Tuning Kontroler
Playstation dengan Mikrokontroler PID Menggunakan Metode Kedua Ziegler-
ATmega32 Nichols pada Robot Three Omni-
Antarmuka antara joystick playstastion (PS) Directional
dengan mikrokontroler ATmega32 menggunakan Proses Tunning PID pada perancangan ini
komunikasi SPI. Rangkaian antarmuka antara menggunakan metode kedua Ziegler Nichols
joystick PS dengan mikrokontroler ATmega32 sehingga harus dicari terlebih dahulu nilai Kp saat
dapat dilihat dalam gambar 6.[4] terjadi osilasi berkesinambungan pada masing –
masing motor dengan nilai Ki dan Kd adalah 0.
Dari nilai Kp saat terjadi osilasi berkesinambungan
dapat dicari Kcr dan Pcr. Dengan nilai Kcr dan Pcr,
dapat dihitung nilai Ki dan Kd dengan persamaan

Nilai Ki dan Kd didapatkan dengan


menggunakan perhitungan sebagai berikut.

Gambar 6 Rangkaian Antarmuka Joystick Playstation


dengan Mikrokontroler ATmega32
1. Perancangan Tuning Parameter PID Pada
E. Perancangan Sistem Kinematika Robot Roda 1
Three Omni Directional Hasil pengujian respon putaran roda dengan
Pada robot three omni-directional untuk menggunakan kontroler proporsional dengan nilai
bergerak ke sudut yang dinginkan maka harus 10 (Kp=10) dapat dilihat dalam Gambar 7
diketahui terlebih dahulu perbandingan kecepatan
Kp=10, Ki=0, Kd=0
motor (V1, V2, V3). Nilai dari V1, V2, dan V3 dapat 450
KECEPATAN RODA (RPM)

diperoleh dari penjabaran persamaan 2-5 sebagai 400


350
300
berikut 250
200
150
100
50
√ 0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59
DATA KE

√ Gambar 7 Grafik respon kecepatan roda 1 dengan Kp=10, Ki=0,


Kd=0
Hasil tuning parameter PID dengan
Nilai V1, V2 ,V3 digunakan sebagai menggunakan metode kedua Ziegler-Nichols pada
perbandingan kecepatan tiap roda dan dikalikan roda 1 diperoleh nilai Kp = 6, Ki = 92,31, dan Kd =
dengan kecepatan tertentu, dalam skripsi ini 0,096.
ditetapkan kecepatan yang digunakan sebagai 2. Perancangan Tuning Parameter PID Pada
pengali adalah 300 rpm. Kecepatan yang digunakan Roda 2
ini harus sama atau lebih pelan dibandingkan Hasil pengujian respon putaran roda dengan
dengan kecepatan maksimal roda yang paling pelan menggunakan kontroler proporsional dengan nilai
diantara tiga roda tersebut. Kecepatan roda untuk 13 (Kp=13) dapat dilihat dalam Gambar 8.
pergerakan robot ke beberapa sudut dapat dilihat Kp=13, Ki=0, Kd=0
dalam tabel 1 350
KECEPATAN RODA (RPM)

300
Tabel 1 Kecepatan Tiap Roda 250

No Sudut Gerak V1(rpm) V2(rpm) V3(rpm) 200


150
Robot (0) 100
Pcr
1 0 -99 -99 198 50
0
2 45 50 -190 140 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59
3 90 170 -170 0 DATA KE -

4 135 190 -50 -140


5 180 99 99 -198 Gambar 8. Grafik respon kecepatan roda 2 dengan Kp=13,
6 225 -50 190 -140 Ki=0, Kd=0
7 270 -170 170 0 Hasil tuning parameter PID dengan
8 315 -190 50 140 menggunakan metode kedua Ziegler-Nichols pada
Nilai negatif menunjukkan arah perputaran roda 2 diperoleh nilai Kp = 7,8 , Ki =120, dan Kd =
roda yang searah dengan arah jarum jam dan nilai 0,1248.
positif berlawanan arah jarum jam.

3
3. Perancangan Tuning Parameter PID Pada mulai

Roda 3
Hasil pengujian respon putaran roda dengan Inisialisasai
PORT I/O,
SPI, T=2
menggunakan kontroler proporsional dengan nilai
12 (Kp=12) dapat dilihat dalam Gambar 9.
Kp=12, Ki=0, Kd=0 T

450 T=0 ?
KECEPATAN RODA (RPM)

400
350 Y
300
250 Hitung PID
200
150
100
Pcr
50
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59
Gambar 11. Diagram alir program utama mikrokontroler
DATA KE - slave

Gambar 9.Grafik respon kecepatan roda 3 dengan Kp=12, D. PERANCANGAN SISTEM


Ki=0, Kd=0
Pengujian dan analisis dilakukan untuk
Hasil tuning parameter PID dengan mengetahui kinerja sistem, apakah sistem telah
menggunakan metode kedua Ziegler-Nichols pada sesuai dengan perancangan. Pengujian dilakukan
roda 3 diperoleh nilai Kp = 7,2 , Ki =73,47 , dan per blok sistem kemudian secara keseluruhan.
Kd = 0,1764. A. Pengujian Data Joystick Playstation
Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk
G. Perancangan Perangkat Lunak mengetahui apakah pembacaan sudut yang dibaca
1. Perancangan Program Mikrokontroler oleh mikrokontroler sesuai dengan sudut
Master pergerakan yang dilakukan pada tombol analog
Program utama mikrokontroler master joystick. Pada Pengujian ini, tombol analog
dirancang untuk melakukan proses antarmuka digerakkan ke sudut 00, 450, 900, 1350, 1800, 2250,
dengan joystick playstation, menghitung 2700, dan 3150. Perangkat joystick akan
kinematika robot dan komunikasi SPI dengan tiga mengirimkan data komunikasi SPI ke
mikrokontroler slave. Diagram alir program utama mikrokontroler. Mikrokontroler mengolah data
master ditunjukkan dalam Gambar 10. yang didapat menjadi sudut arah tombol analog dan
ditampilkan pada LCD. Hasil pengujian
start ditunjukkan dalam Gambar 12.

Inisialisasai
PORT I/O,
SPI, LCD

baca joystik playstation

hitung kinematika robot

kirim kecepatan ke
slave 1

kirim kecepatan ke
slave 2

kirim kecepatan ke
slave 3

Gambar 10. Diagram alir program utama master

2. Perancangan Program Mikrokontroler Gambar 12. Arah Tombol Analog dan Tampilan Pada
slave LCD
Program utama mikrokontroler slave dirancang
untuk melakukan proses komunikasi dengan Dari hasil pengujian joystick terlihat bahwa
mikrokontroler master dengan SPI, data kecepatan joystick dapat mengirimkan data ke
rotary dan melakukan proses perhitungan PID. mikrokontroler. Mikrokontroler dapat mengolah
Diagram alir program utama slave ditunjukkan data digital yang diperoleh dari joystick menjadi
dalam Gambar 11. sudut sesuai dengan arah tombol analog. Data

4
sudut yang ditampilkan pada LCD sesuai dengan 500 500 501
arah tombol analog digerakkan. 4 1 502 498 500
B. Pengujian Komunikasi SPI Antara
501 501 500
Mikrokontroler Master dan slave
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui dan
Berdasarkan Tabel 3 dapat diperoleh hasil
memeriksa perangkat lunak yang disusun dalam
bahwa kesalahan rata – rata yang terjadi saat
perangkat mikrokontroler apakah sudah dapat
pembacaan jumlah pulsa rotary encoder sebesar
menangani komunikasi SPI antara mikrokontroler
0.75 pulsa atau dibulatkan menjadi 1 pulsa.
master (ATmega32) dengan mikrokontroler slave
Kesalahan pembacaan terbesar yaitu 3 pulsa. Pada
(ATmega8). Tabel 2 menunjukkan hasil pengujian
pengujian, kesalahan pembacaan berupa jumlah
komunikasi SPI dari tiga kali percobaan.
Tabel 2. Hasil Pengujian komunikasi SPI master – slave
pulsa yang kurang atau lebih besar dari nilai
Arah tekan Nilai pada LCD Nilai pada komp. seharusnya. Kesalahan ini dapat terjadi karena
tombol V1 V2 V3 Slave Slave Slave kesalahan dalam memutar rotary encoder.
analog (0) (rpm) (rpm) (rpm) 1 2 3 D. Pengujian Hasil Tuning Parameter PID
0 99 99 198 99 99 198 Tujuan dari pengujian ini adalah untuk melihat
90 170 170 0 170 170 0
180 99 99 198 99 99 198 respon roda dari nilai parameter kontrol PID (Kp,
Ki dan Kd) dengan menggunakan metode Osilasi
Dari hasil pengujian komunikasi SPI (Serial Ziegler-Nichols yang telah didapat sebelumnya.
Peripheral Interface) terlihat bahwa Grafik respon kecepatan roda hasil tuning dengan
mikrokontroler master dapat mengirimkan data metode kedua Ziegler-Nichols ditunjukkan dalam
konstanta ke mikrokontroler slave. Data yang Gambar 13.
ditampilkan pada mikrokontroler slave di komputer Grafik Respon Kecepatan Putaran Roda 1, 2, dan 3
sama dengan data yang ditampilkan oleh kecepatan Roda (RPM) 600

mikrokontroler master pada LCD. Hasil pengujian


400
ini juga menunjukkan bahwa program yang
terdapat pada MK slave dan master dapat bekerja 200
dengan baik dalam berkomunikasi secara SPI.
0
C. Pengujian Sensor Rotary Encoder 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58
Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah Data Ke-
Roda 1 Roda 2 Roda 3
sensor rotary encoder yang dipakai dapat
menghasilkan pulsa sesuai dengan datasheet dari Gambar 13 grafik respon kecepatan roda hasil tuning
rotary encoder. Pada datasheet, rotary encoder dengan metode kedua Ziegler - Nichols
dapat menghasilkan 500 pulsa dalam satu putaran. Gambar 13 menunjukkan respon kecepatan
Pada pengujian ini , sensor rotary encoder diputar yang tidak stabil sehingga digunakan metode hand
sebesar ¼, ½, ¾, dan 1 putaran. Pada masing – tuning. Gambar 14 menunjukkan respon kecepatan
masing putaran dilihat berapa pulsa yang terbaca roda pada roda 1, 2, dan 3 setelah dilakukan proses
oleh mikrokontroler. Jumlah pulsa yang terbaca tuning dengan metode hand tuning.
ditampilkan pada komputer. Hasil pengujian yang Kp=3, Kd=1, Ki=0,08
Kecepatan Putar Roda

diperoleh dari beberapa pengambilan data 300


ditunjukkan pada Tabel 3.
200
(RPM)

Tabel 3 Hasil Pengujian data pulsa rotary encoder


Penguj Besar Rotary Rotary Rotary 100
ian ke encoder 1 encoder 2 encoder 3
- putaran
0
Jumlah Jumlah Jumlah
1 7 13 19 25 31 37 43 49 55 61 67 73 79 85 91 97
Pulsa Pulsa Pulsa Data Ke-
125 125 127 (a)

1 1/4 125 125 125 Kp=3, Kd=0,5, Ki=0,1


Kecepatan Putar Roda

300
126 125 126
200
(RPM)

247 250 250


100
2 1/2 250 250 249
0
248 251 249
1 7 131925313743495561677379859197
375 373 375 Data Ke-
(b)
3 3/4 375 374 376
375 375 375

5
Kecepatan Putar Roda
Kp=3, Kd=1, Ki=0.08 robot terdapat nilai sudut positif dan negatif, untuk
300 positif menandakan robot berputar berlawanan arah
jarum jam, sedangkan nilai negatif menandakan
200
(RPM)

robot berputar searah jarum jam dari posisi


100 awalnya.
0 E. KESIMPULAN
1 8 15 22 29 36 43 50 57 64 71 78 85 92 Dari hasil perancangan dan pengujian yang
Data Ke-
telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal
(c) sebagai berikut.
Gambar 14 Grafik respon kecepatan (a) Roda 1, (b) Roda 2,
(c) Roda 3.
1. Metode osilasi ziegler-nichols tidak dapat
diterapkan karena dengan parameter kontroler
E. Pengujian Keseluruhan Sistem PID yang diperoleh, respon putaran roda tidak
Pengujian keseluruhan sistem ini bertujuan dapat mencapai kestabilan. Parameter kontroler
untuk mengetahui performansi robot three omni- PID diperoleh dengan metode hand tunning.
directional untuk bergerak ke sudut – sudut Pada roda 1 diperoleh nilai Kp = 3, Ki = 0,08,
tertentu. Prosedur pengujian dilakukan dengan dan Kd = 1. Pada roda 2 diperoleh nilai Kp = 3,
mengendalikan robot dengan menggunakan Ki = 0,1, dan Kd = 0,5. Pada roda 3 diperoleh
joystick untuk bergerak ke sudut - sudut tertentu nilai Kp = 3, Ki = 0,08, dan Kd = 1.
seperti yang ditunjukkan dalam gambar 15. 2. Dari hasil pengujian, robot three omni-
directional dapat bergerak ke sudut 00, 450, 900,
1350, 1800, 2250, 2700, dan 3150. Hal ini terlihat
dari rata – rata kesalahan sudut gerak robot
sebesar 4,3750. Kesalahan arah gerak robot
terbesar adalah 110 saat sudut arah gerak robot
450. Terdapat perubahan hadap robot setelah
bergerak dengan rata – rata kesalahan sebesar
5,750.
Gambar 15 Arah Gerak Robot
Daftar Pustaka
Hasil pengujian untuk respon robot saat
dikendalikan untuk bergerak ke arah tertentu [1] Dikti 2013. Panduan Kontes Robot Indonesia
setelah beberapa kali percobaan dapat dilihat dalam 2013. Jakarta: DIKTI.
tabel 4 [2] Al-Ammri, Salam dan Iman Ahmed. 2010.
Tabel 4 Hasil Pengujian Arah Gerak Robot Control of Omni –Directional Mobile Robot
Sudut gerak Perubahan hadap Motion. Baghdad: Al-Khwarizmi Engineering
Sudut Joystick (0)
robot (0) robot(0)
5 6
Journal.
0 5 7 [3] Ogata, Katsuhiko. 1997. Teknik Kontrol
5 6 Automatik Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
60 10 [4] Nugroho Adi, Agung.2009.Antarmuka
45 50 14
58 13
Joystick Playstation dengan mikrokontroler
90 0 AVR menggunkan CVAVR. http://nugroho.
90 88 0 staff.uii.ac.id /files/2009/01/psx.pdf. Diakses
91 0 tanggal : 10 April 2013.
132 -13
135 128 -10
132 -10
190 -5
180 175 -6
181 0
218 -5
225 218 0
220 0
273 4
270 272 0
268 0
323 3
315 319 -6
323 0
Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh hasil
rata – rata kesalahan sudut gerak robot sebesar
4,3750. Hasil pengujian menunjukan rata – rata
eror hadap robot sebesar 5,750. Pada error hadap
6

Anda mungkin juga menyukai