Anda di halaman 1dari 3

F6.

UPAYA PENGOBATAN DASAR


“KLASIFIKASI (CODING) 10 PENYAKIT RAWAT JALAN TERBANYAK DI
PUSKESMAS BARINGENG KECAMATAN LILIRILAU KABUPATEN SOPPENG
PADA BULAN AGUSTUS 2018”

I. LATAR BELAKANG MASALAH


Dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat diperlukan gambaran
yang akurat mengenai angka kesakitan dan kematian akibat penyakit di Indonesia.
Untuk itu, diperlukan suatu sistem pengklasifikasian (coding) penyakit-penyakit yang
ada di Indonesia.
Coding adalah salah satu kegiatan pengolahan data rekam medis untuk
memberikan kode dengan huruf atau angka atau kombinasi huruf dan angka yang
mewakili komponen data. Pemberian kode ini merupakan kegiatan klasifikasi
penyakit dan tindakan yang mengelompokkan penyakit dan tindakan berdasarkan
kriteria tertentu yang telah disepakati. Pemberian kode atas diagnosis klasifikasi
penyakit yang berlaku dengan menggunakan ICD-10 untuk mengkode penyakit,
sedangkan ICOPIM dan ICD-9-CM digunakan untuk mengkode tindakan, serta
komputer (online) untuk mengkode penyakit dan tindakan
Menurut Kemenkes RI Nomor 377/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar
Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, seorang perekam medis harus
mampu menetapkan kode penyakit dan tindakan dengan tepat sesuai klasifikasi yang
diberlakukan di Indonesia (ICD-10). Penerapan pengkodean digunakan untuk
mengindeks pencatatan penyakit, masukan bagi sistem pelaporan diagnosis medis,
memudahkan proses penyimpanan dan pengambilan data terkait diagnostik
karakteristik pasien dan penyedia layanan, bahan dasar dalam pengelompokan DRG’s
(Diagnostic Related Group) untuk sistem penagihan pembayaran biaya pelayanan,
pelaporan nasional dan internasional morbiditas dan mortalitas, serta untuk
mempermudah tabulasi data pelayanan kesehatan bagi proses evaluasi perencanaan
pelayanan medis.
Pelaksanaan pengkodean diagnosis harus lengkap dan akurat sesuai dengan
arahan ICD 10(WHO,2002). Keakuratan kode diagnosis pada berkas rekam medis
dipakai sebagai dasar pembuatan laporan. Apabila kode diagnosis pasien tidak
terkode secara akurat maka informasi yang dihasilkan akan mempunyai tingkat
validasi data yang rendah. Hal ini tentu akan mengakibatkan ketidakakuratan dalam
pembuatan laporan. Misalnya laporan morbiditas rawat jalan, laporan sepuluh besar
penyakit ataupun klaim Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dengan demikian, kode
yang akurat mutlak harus diperoleh agar laporan yang dibuat dapat
dipertanggungjawabkan.
II. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
Hingga kini masih banyak rumah sakit atau puskesmas yang belum
menjalankan sistem pengkodean yang sesuai, sehingga sering didapatkan
ketidaksesuaian antara diagnosis yang ditegakkan dan kode ICD-10 yang diberikan.
Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan atau ketidakakuratan dalam analisis data
sehingga dapat mempengaruhi upaya peningkatan kualitas kesehatan.
III. PEMILIHAN INTERVENSI
Oleh karena permasalahan yang terjadi di atas, maka perlu dilakukan
klasifikasi (coding) penyakit yang ada di puskesmas khusunya klasifikasi (coding) 10
penyakit terbanyak di poli rawat jalan Puskesmas Baringeng pada bulan Agustus
2018.
IV. PELAKSANAAN
Kegiatan pengklasifikasian (coding) penyakit ini dilakukan di Puskesmas
Baringeng pada bulan Agustus 2018.
V. EVALUASI
Hasil pengklasifikasian (coding) 10 penyakit terbanyak di Puskesmas
Baringeng pada bulan Agustus 2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Sepuluh Penyakit Terbanyak di Poli Rawat Jalan Puskesmas Baringeng


pada Bulan Agustus 2018
No Nama Penyakit Kode Penyakit Jumlah
Pasien

1. ISPA J.06 85

2. FEBRIS R.50 49

3. DERMATITIS L.23-L.24 43

4. INFLUENZA J.10-J.11 40

5. MYALGIA R.53 39
6. DIARE A.09 36

7. DISPEPSIA K.20 35

8. HIPERTENSI I.20 30

9. COMMOND COLD J.00 24

10- SINDROME NYERI KEPALA G.44 10


.

Grafik 1 : Sepuluh Penyakit Rawat Jalan Terbanyak di Puskesmas Baringeng


pada Bulan Agustus 2018

3%
ISPA
6% FEBRIS
8% 22%
DERMATITIS
INFLUENZA
9%
MYALGIA

12% DIARE
9%
DISPEPSIA
HIPERTENSI
10% 11%
COMMOND COLD
10%
SIND. NYERI KEPALA

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa 10 penyakit terbanyak di poli


rawat jalan Puskesmas Baringeng pada bulan Agustus 2018 yaitu Infeksi Saluran
Pernafasan Atas (ISPA), febris, dermatitis, Influenza, myalgia, diare, dispepsia,
hipertensi, commond cold, dan sindrom nyeri kepala.
Baringeng, September 2018
PESERTA PENDAMPING

dr. April Yani dr. Hj. MarkaniDaharu


NIP. 19770626 200502 2 003

Anda mungkin juga menyukai