ISBN : 978-602-9030-79-2Penentuan Origin Time Gempabumi dengan Menggunakan Metode Wadati
Arif Haryono' dan Bagus Jaya Santosa”
” Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Mulawarman, Samarinda
? Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
Email: “arif.haryono@fmipa.unmul.ac.id
ABSTRAK.
Dalam setiap Kejadian gempabumi, dalam waktu yang relatif singkat sudah dapat diketahui lokasi hiposenter,
kekuatan gempa, serta waktu kejadian gempa (origin time). Telah dilakukan penelitian untuk menentukan origin
time pada enam kejadian gempabumi yang terjadi di bagian selatan Jawa Timur dengan menggunakan metode
‘Wadati Penelitian diawali dengan melakukan picking gelombang pada masing-masing event, dimana setiap event
‘menggunakan 7 hingga 10 staiun. Picking gelombang ditakukan menggunakan software WinQuake, sedangkan
untuk meningkatkan akurasi dalam menentukan waktu tiba gelombang P dan gelombang S, digunakan software
‘TauP. Hasil penelitan ini selanjumya dibandingkan dengan data origin tie yang telah ada deri BMKG, IRIS, dan
GFZ. Perbandingan data origin rime tersebut memperihatkan selisih yang relat kecil berkisar antara 1 - 3 s.
Selisih yang relatfkecil ini menunjukkan bahwa metode wadati dalam penelitan ini memiliki akurasi yang relat
‘tinggi dalam menentukan origin time sebuah gempabumi,
Kata Kunci : Metode Wadati, origin rime, gempabumi
PENDAHULUAN
Indonesia menempati zona tektonik yang sangat aktif karena tiga lempeng besar dunia
dan sembilan lempeng kecil lainnya saling bertemu di wilayah Indonesia dan membentuk
Jjalur-jalur pertemuan lempeng yang kompleks (Bird, 2003). Keberadaan interaksi antar
lempeng-lempeng ini menempatkan wilayah Indonesia sebagai wilayah yang sangat rawan
terhadap gempabumi.
Tingginya aktivitas kegempaan ini terlihat dari hasil pencatatan dimana dalam rentang
waktu 1897-2009 terdapat lebih dari 14,000 kejadian gempa dengan magnitudo M > 5.0.
Kejadian gempa-gempa utama (main shocks) dalam rentang waktu tersebut dapat dilihat
dalam Gambar | (lrsyam dkk, 2010).
Permasalahan utama dari peristiwa-peristiwa gempabumi adalah: 1) sangat potensial
mengakibatkan kerugian yang besar baik kerugian materiil maupun korban jiwa, 2)
merupakan kejadian alam yang belum dapat diperhitungkan dan diperkirakan secara akurat
baik kapan dan dimana terjadinya serta magnitudonya, dan 3) gempa tidak dapat dicegah.
Oleh karena itu perlu perlu dilakukan upaya dan langkah-langkah strategis untuk mengurangi
‘atau memperkecil dampak kerugian dan kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh bencana
‘gempabumi (Irsyam dk, 2010).
Proceeding SENAFIS 2015, ISBN: 978-602-9030-79-2, 96Gambar 1. Data kegempaan di Indonesia dengan magnitudo M > 5 (Irsyam dkk, 2010).
‘Ada 28 wilayah di Indonesia yang dinyatakan sebagai wilayah rawan bencana
‘gempabumi tektonik, gunung berapi, dan tsunami, Beberapa wilayah rawan bencana tersebut
antara lain NAD, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa
Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTT, dan NTB (Desmonda, 2014).
Banyaknya kejadian gempa-bumi tersebut menuntut kita untuk segera mengetahui
lokasi hiposenter, kekuatan gempa (magnitude), dan waktu kejadian gempa (origin time).
Dalam penelitian ini akan ditentukan origin time gempabumi berdasarkan penjalaran
gelombang P dan S menggunakan metode Wadati.
METODE PENELITIAN
Sebagai bahan penelitian digunakan data gempabumi yang terjadi di pantai selatan
jawa di daerah Jawa Timur dengan kekuatan gempa diatas 4,7 SR. Data gempa diperoleh dari
website GeoForschungsZentrum (GFZ - www.webde.eu) berupa data dalam format seed.
Selanjutnya data tersebut dikonversi ke dalam format sac agar dapat dibaca menggunakan
software WinQuake. Picking gelombang dilakukan untuk menentukan waktu penjalaran
(ravel time) gelombang P (%,) dan gelombang S (1,). Dalam menentukan waktu tiba
gelombang P dan S tersebut terkadang sangat sulit karena bentuk gelombang yang tidak
beraturan, sehingga diperlukan software pendukung lainnya. Software TauP digunakan untuk
‘membantu menentukan waktu tiba gelombang P dan S secara lebih akurat.
Proceeding SENAFIS 2015, ISBN: 978-602-9030-79-2 7