DISUSUN OLEH
KELOMPOK II
Kelas : IV B
a. 3 Majelis Hakim
1. M. Septian Hedrianto (Hakim Ketua)
2. Rosalinda E. Malaiholo (Hakim Anggota 1)
3. Marlen Batlayeri (Hakim Anggota 2)
b. 3 Kuasa Hukum Hukum ( Pengacara)
1. Fransina Mailoya
2. Mardatilla H. Tomaluhu
3. Zafania Siahaya
c. 3 Jaksa Penuntut Umum (JPU)
1. Deotrich S. Sahetappy
2. Olivia W.N. Marantika
3. Cantika W. Muhrim
d. 1 Korban
Lidia Tutuhatunewa
e. 1 Terdakwa
Joses Sandhy Leinussa
f. 3 Saksi penggugat
1. Nurhalisa Hehalatu
2. Eilesya Elkel
3. Valentino Wenno
g. 2 Juru Sumpah
1. Rifaldi Salim
2. Reinhard J. Ilely
h. 1 Panitera
Vania De Soysa
i. 2 Sipir
1. Arthur Palimbong
2. Benia Absel Tayane
j. Anggota
Yohanis Onyong Nurlatu
Widya N. Singadji
URAIAN PERKARA TINDAK PIDANA PEMERKOSAAN SECARA SINGKAT
Perkara Tindak Pidana Percabulan yang terjadi pada Hari Jumat tanggal 13 Oktober
2017,Sekitar pukul 23.30 WIT yang bertempat di pantai desa Hatu Kab. Maluku Tengah,
Kecamatan Leihitu Barat tepatnya di tepi pantai di atas batu-batu pantai yang dilakukan oleh
tersangka Joses Sandhy Leinussa terhadap diri Korban Lidia Tutuhatunewa dengan cara
awalnya pada pukul 22.30 WIT korban baru saja selesai ibadah Rosario di rumah Maku Enga,
dan ketika korban selesai mengembalikan Patung Arca Bunda Maria,korban bertemu dengan
tersangka yang sementara parkir di pangkalan ojek Pasar Desa Tawiri, yang mana saat itu
tersangka menawarkan jasa ojek kepada korban,namun korban mengatakan kepada tersangka
bahwa tidak apa-apa korban akan pulang berjalan kaki saja. Namun, tersangka terus
menawarkan kepada korban dengan mengatakan kepada korban bahwa ‘ Mari Naik Sudah Lalu
Beta Antar Pulang’ kemudian dengan tidak rasa curiga korban menuruti kata –kata tersangka
dan berboncengan bersama dengan tersangka,namun tersangka tidak membawa korban pulang
ke arah rumah korban melainkan korban membawa korban ke Lapangan Tembak Watimena
Angkatan Udara di Kawasan Bandar Udara Pattimura Ambon,disitu tersangka merayu korban
dengan mencium korban dan mau membyka baju korban namun korban menolak,dan korban
mengatakan kepada tersangka kalau korban ingin segera pulang, kemudian tersangka
menyuruh korban naik ke atas motor dan membawa korban ke arah desa Hatu tepatnya di pantai
dan disitulah tersangka memperkosa Korban. Korban yang merasa dirugikan kemudian datang
ke Kantor Polisi guna melaporkan kejadian pemerkosaan ini untuk di proses secara Hukum.
SKENARIO PERSIDANGAN
SIDANG PERTAMA
1. Penuntut Umum, Penasehat Hukum, Panitera Pengganti dan Rohaniawan memasuki
ruang sidang dan duduk di tempatnya masing-masing.
2. Tempat duduk Jaksa Penutut Umum di sebelah kanan, Penasehat hukum di sebelah kiri,
sedangkan petugas sumpah (rohaniawan duduk di sebelah kiri Majelis hakim)
3. Petugas pengadilan berbicara
4. Majelis hakim memasuki ruang sidang, Panitera memerintahkan hadirin/pengunjung
untuk berdiri, setelah majelis hakim duduk,hadirin diminta duduk kembali
Panitera: pembacaan tata tertib persidangan :
1. Sebelum sidang dimulai, panitera, penuntut umum, penasihat hukum dan pengunjung
sidang duduk di tempatnya masing – masing.
2. Dalam ruang sidang siapapun wajib menunjukkan sikap hormat kepada pengadilan.
3. Selama sidang berlangsung, pengunjung sidang harus duduk dengan sopan dan tertib
di tempat masing – masing: memberi hormat pada hakim, apabila ke luar dan masuk
ruang sidang, dan memelihara ketertiban dalam sidang.
4. Pengambilan foto, rekaman suara, atau rekaman TV, harus meminta izin kepada Hakim
Ketua sidang.
5. Pengunjung sidang dilarang makan, minum, merokok, membaca koran, atau melakukan
tindakan yang dapat mengganggu jalannya persidangan.
6. Segala sesuatu yang diperintahkan oleh hakim ketua sidang untuk memelihara tata
tertib persidangan wajib dilaksanakan dengan segera dan cermat.
7. Di dalam ruang sidang, siapapun dilarang membawa senjata api, senjata tajam, bahan
peledak, atau alat maupun benda yang dapat membahayakan keamanan sidang dan
siapa yang membawanya wajib menitipkan di tempat yang khusus disediakan untuk itu.
Hakim ketua : Apakah Sebelumnya saudara pernah diperiksa oleh pihak penyidik
dari kepolisian?
Terdakwa : Sudah Majelis.
Hakim ketua : Saudara terdakwa silahkan maju ke depan, apakah benar ini
BAP saudara?
Terdakwa : Iya, benar Majelis
Hakim ketua :Baiklah, silahkan duduk kembali. Terhadap isi BAP ini apakah
seluruhnya benar atau ada yang saudara sangkal?
Terdakwa :Tidak ada Majelis
hakim ketua :Apakah saudara sudah menerima salinan surat dakwaan yang
diberikan oleh penuntut umum?
Terdakwa : sudah majelis
Hakim Ketua :Apakah saudara terdakwa pada persidangan hari ini
didampingi Penasehat Hukum?
Terdakwa :Ya, Majelis.
Hakim ketua :Saudara Penasehat Hukum, apakah Saudara sudah menerima surat
kuasa dari Terdakwa untuk bertindak sebagai Penasehat Hukum
terdakwa?
PH :Sudah majelis.
Hakim ketua :Silakan maju untuk menunjukan surat kuasa beserta surat izin beracara
saudara, Saudara Penuntut umum silahkan maju untuk memeriksa surat
kuasa beserta surat ijin beracara penasehat hukum!
PH :Baik, Majelis (PH dan PU maju).
Hakim ketua :Baik, saudara penuntut umum dan penasehat hukum dipersilahkan
untuk duduk kembali.
Saudara Terdakwa, guna memperlancar jalannya persidangan, majelis
hakim memerintahkan Saudara Untuk memberikan keterangan dengan
jelas dan lengkap, serta tidak berbelit-belit, apakah Saudara bersedia ?
Terdakwa : Bersedia, Majelis.
Hakim ketua : Saudara penuntut umum, apakah saudara sudah siap dengan surat
dakwaan saudara?
PU : Siap majelis
Hakim ketua : Silakan dibacakan.
PU : Baik majelis (Surat dakwaan dibacakan). cukup majelis
Hakim ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara sudah mengerti isi surat dakwaan
yang telah dibacakan oleh penuntut umum?
Terdakwa : Iya, Majelis.
Hakim ketua : saudara terdakwa, apakah saudara akan mengajukan nota keberatan
terhadap surat dakwaan penuntut umum?
Terdakwa : Saya serahkan kepada penasihat hukum saya majelis
Hakim Ketua : Bagaimana penasihat hukum ?
PH : Kami mengajukan keberatan majelis
Hakim Majelis : Karena mengajukan nota keberatan, maka silahkan PH bacakan eksepsi
nya
PH : Terimakasih majelis, Ya majelis hakim dan para hadirin yang kami
banggakan, adapun eksepsi sebagai berikut……………………..
Hakim Ketua : Bagaimana Penuntut Umum akankah menanggapi eksepsi nya ?
PU : (berunding) kami menerimanya, majelis.
Hakim Majelis : maka selanjutnya sidang dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi-saksi.
Apakah saudara PU akan mengajukan saksi-saksi atau ahli di dalam
persidangan?
PU : iya majelis, kami meminta waktu 7 hari untuk mempersiapkan saksi
dan ahli kami.
Hakim Ketua : bagaimana penasehat hukum?
PH : (berunding) kami menerimanya, majelis. Dan dalam waktu tujuh hari
tersebut kami juga akan menyiapkan alat bukti kami
Hakim Ketua : baiklah…untuk memberikan waktu kepada JPU untuk mempersiapkan
saksi dan ahlinya. Sidang ditunda dan akan dilanjutkan 7 hari sejak
persidangan hari ini pada tgl berapa panitera?
Panitera : ..........................
Hakim ketua : apakah merupakan hari libur atau hari besar panitera?
Panitera : tidak majelis
Hakim ketua : apakah bertepatan dengan persidangan lain panitera?
Panitera : juga, tidak majelis
hakim ketua : baiklah. Sidang akan ditunda dan dilanjutkan hari ......................,
Diperintahkan kepada terdakwa, penuntut umum dan Penasehat Hukum
untuk hadir sesuai jadwal persidangan, tanpa harus dipanggil kembali.
Sidang hari ini ditutup (Tok 1x)
Hakim Anggota 1 : baik hakim ketua, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan
Hakim ketua :silahkan
Hakim Anggota 1 : Apakah saudari tau bagaiman hubungan antara korban dan
tersangka,apakah korban dan tersangka memiliki hubungan pacaran
atau asmara, jika ya berapa lama mereka memiliki hubungan
berpacaran? Jelaskan!
EYLESIA : ...................
Hakim Anggota 1 : Jika demikian apa saudari kenal dengan tersangka dan korban dan ada
hubungan apa antara saudari dengan tersangka?
EYLESIA : ………………
Hakim Anggota 1 : sudah cukup hakim ketua
Hakim Ketua : Baiklah, Hakim anggota 2 apakah saudara akan mengajukan
pertanyaan?
Hakim anggota 2 : Tidak ada
Hakim ketua :baiklah, jaksa penuntut umum apakah ada yang ingin saudara
tanyakan?
JPU : ada hakim ketua, saya kan mengajukann beberapa pertanyaan
Hakim ketua : silahkan
JPU : ...........
EYLESIA : ...........
JPU : ...........
EYLESIA : ...........
JPU : terima kasih, sudah cukup hakim ketua
Hakim ketua : kalau begitu saudara saksi dapat meninggalkan ruang sidang dan
mengambil kartu identitas saudara.
EYLESIA : Baik majelis Hakim (keluar ruang sidang dengan dikawal petugas
keamanan)
Hakim ketua : baiklah, jaksa penuntut umum silahkan panggil saksi selanjutnya
JPU 1 : siap hakim ketua ( JPU memanggil saksi VALENTINO)
Hakim ketua : saudara, apakah anda sudah siap ?
VALENTINO : siap majelis
Hakim ketua : Apakah sekarang ini saudari dalam keadaan sehat jasmani dan rohani,
bersediakah saudari diperiksa dan akan memberikan keterangan yang
sebenarnya kepada pemeriksa?
VALENTINO : Ya, bersedia
Hakim ketua : ...............
VALENTINO : ................
Hakim ketua :baiklah, jaksa penuntut umum apakah ada yang ingin saudara
tanyakan?
JPU : ada hakim ketua, saya kan mengajukann beberapa pertanyaan
Hakim ketua : silahkan
JPU : ...........
VALENTINO : ...........
JPU : terima kasih, sudah cukup hakim ketua
Hakim Ketua : baiklah, PH apakah ada yang ingin saudara tanyakan?
PH : ada majelis, saya akan mengajukan pertanyaan
Hakim ketua : silahkan..
PH : ....................
VALENTINO : ....................
PH : terimakasih, sudah cukup hakim ketua
Hakim ketua : baiklah, kalau begitu saudara saksi dapat meninggalkan ruang sidang
dan mengambil kartu identitas saudara.
VALENTINO : Baik majelis Hakim (keluar ruang sidang dengan dikawal petugas
keamanan)
Hakim Ketua : silahkan terdakwa untuk duduk dihadapan majelis hakim, apakah
benar semua ketarangan yang saksi berikan tadi?
Terdakwa : iya benar majelis
Hakim ketua : apakah saudara menyesal dan tidak akan mengulanginya lagi?
Terdakwa : iya bu hakim, saya sangat menyesal dan berjanji tidak akan
mengulanginya lagi.
Hakim ketua : baiklah, sidang selanjutnya akan dilaksanakan pada hari ..................,
ditempat yang sama yaitu Pengadilan Negeri AMBON dengan Agenda
PEMERIKSAAN KORBAN & TERDAKWA. Demikian sidang hari
ini dinyatakan DITUNDA dan DITUTP. (Ketok Palu 1x).
SIDANG III
PEMERIKSAAN KORBAN DAN TERDAKWA
Hakim Ketua : Saudara saksi telah disumpah, maka saudara wajib memberikan
keterangan yang sebenar-benarnya tentang apa yang saudara lihat,
dengar atau alami sendiri dan jangan sekali-kali memberikan keterangan
yang palsu karena saudara dapat diancam dengan sanksi pidana,
saudara mengerti?
Terdakwa : Saya mengerti, majelis
Hakim Ketua : Apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani?
Terdakwa : Sehat majelis
Hakim Ketua : Apakah saudara mengerti dan dapat berbahasa Indonesia dengan baik
dan benar?
Terdakwa : iya majelis
Hakim Ketua : Apakah saudara dapat mengikuti jalannya persidangan pada hari ini?”
Terdakwa : Dapat majelis
Hakim Ketua : Apakah sebelumnya saudara pernah dihukum atau terlibat dalam suatu
perkara pidana ?
Terdakwa : Dapat saya jelaskan bahwa sebelumnya saya tidak pernah dihukum.
Hakim Ketua : Jelaskan bagaimana sehingga saudara bisa kenal dengan korban LIDIA
TUTUHATUNEWA Alias LIDIA, apa hubungan saudara dengannya?
Apakah ada hubungan pacaran dengannya?
Terdakwa : jawaban no 6
Hakim Ketua : Jika demikian ditanyakan kepada saudara bagaimana sehingga korban
LIDIA TUTUHATUNEWA Alias LIDIA bisa berada di desa Hatu tepat
nya di Pantai Hatu, tempat dimana saudara memperkosa korban?
Jelaskan!
Terdakwa : jawaban No 7
Hakim Ketua : Tolong saudara jelaskan dengan menggunakan apa saudara
memperkosa korban, serta bagaimana cara dan posisi saudra ketika
memperkosa korban saat itu?
Terdakwa : jawaban no 8
Hakim Ketua : Saudara terdakwa silahkan maju untuk melihat BAP saudara
(terdakwa maju ke depan meja majelis)
Hakim Ketua : Apa benar ini isi BAP saudara?
Terdakwa : benar majelis
Hakim Ketua : apa benar ini tanda tangan saudara?
Terdakwa : benar majelis
Hakim Ketua : Apakah seluruh isi BAP benar atau ada yg saudara sangkal?
Terdakwa : tidak majelis
Hakim Ketua : baik. Saudara Terdakwa, Kami ingatkan kesediaan Saudara di
permulaan sidang, guna memperlancar jalannya persidangan, kami
merintahkan Saudara memberikan keterangan secara jelas dan lengkap,
serta tidak berbelit-belit, apakah Saudara Mengerti?
Terdakwa : Saya mengerti, Majelis.
Hakim ketua : baiklah, hakim anggota 1 ada pertanyaan?
Hakim anggota 1 : ada majelis
Hakim ketua : silahkan
Hakim Anggota 1 : Coba saudara jelaskan bagaimana kondisi Pantai Hatu saat itu ketika
saudara memperkosa korban? Jelaskan!
Terdakwa : jawaban no 11
Hakim Anggota 1 : Bagaimana saudara ketika menyetubuhi korban apakah saudara dalam
keadaan mabuk ataukah bagaimana? Jelaskan!
Terdakwa : jawaban no 12
Hakim Anggota 1 : Bagaimana reaksi korban setalah saudara berhasil memasukan alat
kelamin kedalam vagina korban? Jelaskan!
Terdakwa : jawaban no 13
Hakim Anggota 1 : cukup majelis
(hakim ketua menanyakan kepada Hakim anggota 2 apakah ada pertanyaan?)
Hakim anggota 2 : Berapa lama saudara menyetubuhi korban saat itu?
Terdakwa : jawaban no 14
Hakim anggota 2 : apakah saat itu kemaluan korban sempat mengeluarkan darah saat
saudara menyetubuhinya? Jelaskan!
Terdakwa : jawaban no 15
Hakim anggota 2 : coba saudara jelaskan selesai memperkosa korban, apa yang saudara
lakukan terhadap diri korban?
Terdakwa : jwb 18
Hakim anggota 2 : cukup hakim ketua
Hakim ketua : baiklah. Kepada Penuntut Umum apakah ada pertanyaan yang akan
diajukan kepada saksi?
PU : ada majelis
Hakim Ketua : silahkan
PU : apakah perbuatan saudara tersebut dapat dibenarkan oleh hukum yang
mana saudara telah memperkosa korban?
Terdakwa : jwb 21
PU : pada saat saudara membonceng korban dari pangkalan ojek Pasar Tawiri
apakah ada orang lain yang melihat saudara berboncengan dengan korban
pada saat itu?
Terdakwa : jwb no 20
PU : cukup majelis
Hakim : terima kasih PU, apakah dari penasehat hukum ada yang ingin
ditanyakan kepada terdakwa?
PH : ada majelis
Hakim ketua : silahkan
PH : -----------------
Terdakwa : ----------------
PH : cukup majelis
Hakim Ketua : baiklah, apakah dari hakim anggota ada yang ingin mengajukan
pertanyaan tambahan?
Hakim anggota 1&2 : cukup majelis
Hakim ketua : PU ada pertanyaan tambahan?
PU : tidak majelis
Hakim ketua : PH ada pertanyaan tambahan?
PH : tidak majelis
Hakim Ketua : Baiklah, selanjutnya anda diperintahkan untuk duduk dikursi yang telah
disediakan.
Terdakwa : mengerti majelis
Hakim Ketua : Berikutnya dilanjutkan dengan pemeriksaan terhadap
korban diperintahkan korban duduk di depan majelis hakim. Petugas
hadirkan korban di ruang sidang !
Petugas Kejaksaan : siap…..(memanggil korban)
Korban siap!
Hakim Ketua : terimakasih….Selamat Pagi saudari korban, hari ini saudara akan
diperiksa saudari bersedia?
Korban : bersedia majelis
Hakim Ketua :Sebelum Saudari memberikan keterangan majelis hakim ingin
mengetahui identitas Saudari Silahkan saudari maju kedepan untuk
menyerahkan kartu identitas saudara:
Nama : LIDIA TUTUHATUNEWA
TTL : Desa Laha, 08 Januari 1985 (32 tahun)
Umur : 32 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Pensip Tawiri Rt.001 Rw.005 Kec. Teluk Ambon
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Pengurus Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Hakim Ketua : sebelum saudari memberikan keterangan, maka saudari akan disumpah
terlebih dahulu menurut agama dan kepercayaan saudari, apakah
saudari bersedia?
Korban : Saya bersedia, majelis.
Hakim Ketua : kepada rohaniawan diperintahkan untuk menempatkan diri. Dan
kepada korban silahkan berdiri. Silahkan hakim anggota 21.
Hakim Anggota 1 : Saudara saksi silakan berdiri, letakkan tangan kiri saudara diatas kitab
suci dan tangan kanan saudara ikuti seperti yang saya lakukan serta janji yang saya ucapkan,
“Demi TUHAN saya Berjanji akan memberikan keterangan yang
sebenar- benarnya dan tidak lain daripada yang sebenarnya. Semoga
TUHAN menolong saya” Terimakasih, silahkan duduk kembali.
Hakim Ketua : Saudari saksi telah disumpah, maka saudari wajib memberikan
keterangan yang sebenar-benarnya tentang apa yang saudara lihat,
dengar atau alami sendiri dan jangan sekali-kali memberikan keterangan
yang palsu karena saudara dapat diancam dengan sanksi pidana,
saudari mengerti?
Korban : Saya mengerti, majelis
Hakim Ketua : Apakah saudari dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani?
Korban : Sehat majelis
Hakim Ketua : Apakah saudari mengerti dan dapat berbahasa Indonesia dengan baik
dan benar?
Korban : iya majelis
Hakim Ketua : Apakah saudari dapat mengikuti jalannya persidangan pada hari ini?”
Korban : Dapat majelis
Hakim Ketua : mengertikah saudari sebab apa sehinggan saudari di perhadapkan
dalam pemeriksaan ini? Jelaskan!
Korban : jawaban no 2
Hakim Ketua : jelaskan dimanakah terjadi masalah persetubuhan yang anda alami?
Selanjutnya siapa tersangka dan korban dalam perkara tersebut?
Jelaskan!
Korban : jawaban No. 3
Hakim Ketua : apa sebelumnya saudara sudah mengenal tersangka ? Apa hubungan
saudari dengannya? Jelaskan!
Korban : jawaban no 4
Hakim ketua : tolong saudari jelaskan bagaimana sehingga saudari bisa ketemu
dengan tersangka yang kemudia dirinya membawa saudari ke Desa Hatu
di tepi Pantai dan memperkosa saudari sebagaimana saudari
maksudkan? Jelaskan!
Korban : jwbn no 5
Hakim ketua : baiklah, hakim anggota 1 ada pertanyaan?
Hakim anggota 1 : ada majelis
Hakim ketua : silahkan
Hakim Anggota 1 : saudara jelaskan dengan menggunakan apa tersangka menyetubuhi
saudari, serta bagaimana cara tersangka menyetubuhi saudari dan
berapa lama menyetubuhi saudari?
Korban : jawaban no 6
Hakim Anggota 1 : berapa kali tersangka melakukan persetubuhan terhadap saudari saat
itu? Jelaskan!
Korban : jawaban no 7
Hakim Anggota 1 :selain menyetubuhi saudari apa yang dilakukan oleh tersangka
terhadap diri saudari saat itu ? jelaskan!
Korban : jawaban no 8
Hakim Anggota 1 : cukup majelis
(hakim ketua menanyakan kepada Hakim anggota 2 apakah
ada pertanyaan?)
Hakim anggota 2 : apakah tersangka ada melakukan kekerasan fisik atau mengancam
saudari saat dirinya sebelum hingga sesudah menyetubuhi saudari?
Korban : jawaban no 9
Hakim anggota 2 : tolong saudari jelaskan apakah tersangka ada merayu, mengiming-
ngimingi atau menjajikan sesuatu kepada saudari hingga dirinya bisa
menyetubuhi saudari?
Korban : jawaban no 10
Hakim anggota 2 : saudari jelaskan ketika tersangka ingin membuka baju dan celana
saudari, apakah saudari ada melakukan perlawanan terhadap tersangka
atau bagaimana? Jelaskan!
Terdakwa : jwb 11
Hakim anggota 2 : setelah tersangka berhasil memasukan alat kelaminnya kedalam vagina
saudari, apaakah yang saudari rasakan saat itu ? jelaskan!
Korban : jwbn 12
Hakim anggota 2 : saudari jelaskan pada saat tersangka membonceng saudari dari
lapangan tembak Wattimena milik Angkatan Udara di kawasan Bandara
Pattimura Ambon menuju ke desa Hatu, apakah saat itu saudari sempat
bertanya kepada tersangka kemana tersangka akan membawa saudari ?
Korban : jwbn 13
Hakim anggota 2 : cukup hakim ketua .
Hakim ketua : baiklah. Kepada Penuntut Umum apakah ada pertanyaan yang akan
diajukan kepada saksi?
PU : ada majelis
Hakim Ketua : silahkan
PU : jelaskan apa saudari sempat berteriak di jalan meminta tolong pada saat
tersangka membawa saudari menuju ke desa Hatu?
Korban : jwb 14
PU : selanjutnya apakah saudari sempat berteriak minta tolong ketika
tersangka memperkosa saudari di pantai desa hatu saat itu?
Korban : jwb no 15
PU : tolong saudari pertegas lagi bagaimana posisi saudari ketika tersangka
memperkosa saudari di tepi pantai desa hatu waktu itu? Jelaskan!
Korban : jwb no 16
PU : cukup majelis
Hakim : terima kasih PU, apakah dari penasehat hukum ada yang ingin
ditanyakan kepada terdakwa?
PH : ada majelis
Hakim ketua : silahkan
PH : ------------------
Korban : ------------------
PH : cukup majelis
Hakim Ketua : baiklah, apakah dari hakim anggota ada yang ingin mengajukan
pertanyaan tambahan?
Hakim anggota 2 : ada majelis
Hakim ketua : silahkan
Hakim anggota 2 : selama pemeriksaan berlangsung apakah saudari merasa dipaksa atau
ditekan oleh pemeriksa untuk memberikan semua keterangan diatas?
Korban : jwb 21
Hakim anggota 2 : cukup majelis
Hakim ketua : baiklah, PU ada pertanyaan tambahan?
PU : tidak majelis
Hakim ketua : PH ada pertanyaan tambahan?
PH : tidak majelis
Hakim Ketua : Baiklah, selanjutnya anda diperintahkan untuk duduk dikursi yang telah
disediakan.
SIDANG KETIGA
Hakim Ketua : Pengadilan Negeri Surakartayang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara pidana pada tingkat pertama dalam acara pemeriksaan biasa,
dengan PDM-103/SKA/Ep.2/12/2014 dengan terdakwa Boim
Kertonegoro S.E. bin Wongsoo pada hari ini Kamis, 28 Mei 2015 dengan
ini dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum” (tok 3x)
Hakim Ketua : saudara Penuntut Umum, apakah sudah siap dengan surat tuntutan
PU : siap majelis
Hakim ketua : silahkan dibacaan
PU : baik majelis. (tuntutan dibacakan).cukup majelis
Hakim Ketua : saudara terdakwa apakah sudah mengerti isi tuntutan Penuntut Umum?
Terdakwa : Saya mengerti, Majelis.
Hakim Ketua : apakah saudara akan mengajukan pembelaan ?
Terdakwa : Ya saya akan mengajukan pembelaan dan saya serahkan sepenuhnya
kepada penasehat hukum saya.
Hakim ketua : bagaimana PH?
PH : Iya majelis, kami akan meminta waktu 7 hari untuk mempersiapkan
pembelaan.
Hakim ketua : (bisik bisik) baik Untuk memberikan waktu kepada penasehat hukum
mempersiapkan pembelaan, sidang ditunda dan akan dilanjutkan 7 hari
sejak persidangan hari ini. 7 hari dari sekarang hari dan tgl brapa
panitera?
Panitera : tanggal 30 Desember 2017
Hakim ketua : apakah merupakan hari libur atau hari besar panitera?
Panitera : tidak majelis
Hakim ketua : apakah bertepatan dengan persidangan lain panitera?
Panitera : tidak majelis
hakim ketua : baiklah untuk memberikan waktu kepada PH mempersiapkan
pembelaan maka sidang akan ditunda dan dilanjutkan
pada………………, Diperintahkan kepada para terdakwa, penuntut
umum dan penasehat Hukum untuk hadir sesuai jadwal persidangan,
tanpa surat panggilan secara resmi. Sidang hari ini ditutup (Tox 1x).
(Peserta sidang menundukan kepala)
SIDANG KEEMPAT
Hakim Ketua : Pengadilan Negeri Surakarta yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara pidana pada tingkat pertama dalam acara pemeriksaan biasa,
dengan FH-21/IV.B/AMB/2017 terdakwa Joses Sandhy Leinussa , pada
hari Kamis, January 2017 ini dengan ini dinyatakan dibuka dan terbuka
untuk umum” (tok 3x)
Hakim Ketua : saudara Penasehat Hukum, apakah saudara siap dengan pembelaan
saudara?
PH : Kami siap hari ini juga majelis.
Hakim Ketua : silakan dibacakan
PH : baik majelis. (dibagikan kepada majelis hakim dan PU).
(lalu dibacakan pledoi)
PH : cukup majelis hakim
Hakim ketua : sidang hari ini telah selesai, untuk sidang selanjutnya adalah
pembacaan putusan, oleh karena itu sidang ditunda pada tanggal berapa
Panitera?
Panitera :......................
Hakim Ketua : apakah merupakan hari libur atau hari besar panitera?
Panitera : tidak majelis
Hakim Ketua : apakah bertepatan dengan persidangan lain panitera?
Panitera : tidak majelis
Hakim Ketua : baiklah. Sidang akan ditunda dan dilanjutkan hari Kamis, 14 Januari
2017 Diperintahkan kepada terdakwa, penuntut umum dan penasehat
Hukum untuk hadir sesuaijadwal persidangan, tanpa surat panggilan
secara resmi. Sidang hari ini ditutup (Tok 1x)
(peserta sidang menundukan kepala)
SIDANG KELIMA
Hakim Ketua : Pengadilan Negeri Surakarta yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara pidana pada tingkat pertama dalam acara pemeriksaan biasa,
dengan FH-21/IV.B/AMB/2017 terdakwa Joses Shandy Leunussa, pada
hari: Selasa , 14 Januari 2017 ini dengan ini dinyatakan dibuka dan terbuka
untuk umum” (tok 3x)
Hakim Ketua : agenda sidang hari ini adalah pembacaan putusan.
Hakim Ketua : saudara Terdakwa apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani maupun
rohani pada hari ini?
Terdakwa : iya majelis.
Hakim Ketua : Diperintahkan kepada PU, Terdakwa dan Penasehat hukum untuk
mendengarkan secara seksama. putusan dibacakan majelis secara
bergantian dan pada saat amar putusan dibacakan,terdakwa diperintahkan
untuk berdiri.
Majelis Hakim : PUTUSAN (tok 1x)
Hakim Ketua : saudara terdakwa, apakah sudah mengerti isi putusan?
Terdakwa : Saya mengerti, Majelis.
Hakim Ketua : atas putusan tersebut maka saudara mempunyai hak-hak :
Menolak atau menerima putusan, mempelajari putusan sebelum menerima
atau pikir-pikir, minta penangguhan pelaksanaan putusan untuk
mengajukan grasi. Saudara terdakwa, akan menggunakan hak yang mana?
Terdakwa : saya akan menyerahkan sepenuhnya kepada Penasehat Hukum saya.
PH : kami akan memikirkannya, Majelis.
Hakim Ketua : baik, kepada PU atas putusan tersebut apakah saudara akan menolak atau
menerima putusan, mempelajari putusan sebelum menerima atau pikir-
pikir, minta penangguhan pelaksanaan putusan untuk mengajukan grasi?
PU : kami juga akan memikirkannya majelis.
Hakim Ketua : Demikian seluruh proses persidangan yang mengadili pidana ……….
dengan terdakwa Joses Shandy Leinussa, pada hari ini hari Selasa, 14
Januari 2017 dengan ini dinyatakan ditutup (ketuk palu 3X)
protokoler : Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon berdiri
(majelis hakim keluar)
Hadirin dipersilakan duduk kembali.
Pengadilan Negeri Ambon yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama
dengan pemeriksaan acara biasa, telah menjatuhkan Putusan Sela sebagai berikut dalam
perkara atas nama Terdakwa :
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Desa Laha Dusun Wailawa II Kec. Teluk Ambon Kota Ambon
Terdakwa ditahan dengasn jenis penahanan Rumah Sel Polres Pulau Ambon Dan Pulau-pulau
Lease oleh ;
1. Penyidik Polisi Resort Ambon dengan jenis penahanan Rumah Sel Pulau Ambon dan
Pulau-pulau Leasa sejak tanggal 17 Oktober 2017 sampai dengan tanggal 19 Oktober 2017;
Terdakwa dalam perkara ini didampingi oleh Penasehat Hukumnya yaitu: Fransina Mailoya,
S.H., M.H. ; Mardatilla Tomaluhu, S.H., LL.M; dan Zafania Siahaya, S.H. Advokat-advokat
pada kantor pengacara dan konsultan hukum Fransia And Patners yang berkantor di Poka, Jl.
Ir.M.Putuhena.Nomor 3, Kec Teluk Ambon Kota Ambon, Maluku dalam hal ini berdasarkan
Surat Kuasa Khusus tanggal 20 Oktober 2017 yang didaftarkan di kantor Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Ambon NOMOR REG PERK : FH-21/IV.B/AMB/2017
Pengadilan Negeri Ambon tersebut ;
Setelah membaca surat-surat dalam berkas-berkas Terdakwa yang bersangkutan dalam perkara
ini ;
Setelah mendengar pembacaan Nota Keberatan atau Eksepsi atas Surat Dakwaan Penuntut
Umum yang dibacakan oleh Penasihat Hukum Terdakwa di persidangan pada hari Senin, 27
Oktober 2008 ;
1. DAKWAAN
PRIMAIR
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 285 Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (KUHP);
SUBSIDAIR
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 285 Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (KUHP);
------------------------------------------PRIMAIR----------------------------------------
-----------------------------------SUBSIDAIR------------------------------------------
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, maka Kami mohon Putusan dengan
mempertimbangkan keadilan dan kepatusan dengan sebaik-baiknya (ex aequo et bono) ;
Menimbang, bahwa atas Nota Keberatan atau Eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa, Penuntut
Umum mengajukan pendapatnya terkait Nota Keberatan atau Eksepsi secara tertulis yang
disampaikan dan dibacakan di depan persidangan pada hari Rabu tanggal 15 Mei 2019 yang
pada pokoknya memohon kepada Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Ambon yang
memeriksa dan mengadili untuk memutus dalam Putusan Sela dengan Amar sebagai berikut :
1. Menerima Nota Keberatan yang diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa Fransina
Mailoya SH,MH untuk seluruhnya
2. Menyatakan bahwa pengadilan Negeri Ambon berwenang mengadili perkara tersebut;
3. Melanjutkan persidangan berdasarkan Surat Dakwaan dengan NOMOR REG PERK :
FH-21/IV.B/AMB/2017 atas nama Terdakwa Joses Sadhy Leinussa;
Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan Nota Keberatan atau
eksepsi dengan perincian sebagai berikut :
I. Nota Keberatan Pengadilan Negeri Ambon berwenang secara relatif (RELATIVE
COMPETENCE) untuk mengadili perkara terdakwa berdasarkan tempat
terjadinya tindak pidana;
II. Nota keberatan mengenai Surat Dakwaan tidak dibatalkan demi hukum dan
diterima oleh pengadilan Ambon;
Menimbang, bahwa setelah melihat dan mempelajari perincian dari Nota Keberatan atau
eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa tersebut di atas, maka Nota Keberatan atau eksepsi
Penasihat Hukum Terdakwa telah memenuhi ketentuan Pasal 156 ayat (1) KUHAP;
Menimbang, bahwa oleh karena Nota Keberatan atau eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa telah
memenuhi ketentuan pasal 156 ayat (1) KUHAP, maka selanjutnya Majelis Hakim akan
mempertimbangkan materi Nota Keberatan atau eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa tersebut
sebagai berikut;
Mengenai
Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa dalam materi Nota Keberatan atau Eksepsi
Pertama, mengemukakan tentang Pengadilan Negeri Ambon berwenang secara relatif untuk
mengadili perkara Terdakwa, dan dalam Nota Keberatannya, Penasihat Hukum
mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut;
Didasarkan pada tempat dimana terdakwa melakukan kejahatan berdasarkan Pasal 84
ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana menyatakan, ” Pengadilan negeri yang
di dalam daerah hukumnya terdakwa bertempat tinggal, berdiam terakhir, di tempat ia
diketemukan atau ditahan, hanya berwenang mengadili perkara terdakwa tersebut,
apabila tempat kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat
pengadilan negeri itu dari pada tempat kedudukan pengadilan negeri yang di dalam
daerahnya tindak pidana itu dilakukan”. Berdasarkan Pasal tersebut, maka jelas bahwa,
Pengadilan Negeri Ambon tempat Jaksa Penuntut Umum mengajukan Surat Dakwaan
berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, karena Terdakwa diketemukan
di Pantai Desa Hatu, Kabupaten Maluku Tengah, Kec Leihitu Barat, maka pengajuan
Surat Dakwaan diajukan di Pengadilan Negeri Ambon.
Menimbang, bahwa terhadap materi Nota Keberatan atau Eksepsi tersebut, Penuntut Umum
memberikan pendapatnya secara tertulis sebagai berikut;
o Kompetensi relative pengadilan tetaplah di Pengadilan Negeri Ambon ;
o Bahwa tindak pidana terjadi di Ambon maka akan menjadi kewenangan relative (
Relative Competence ) suatu Pengadilan Negeri Ambon jika terjadi suatu tindakan
pidana didaerahnya ( locus delicti );
o Saksi – saksi yang bertempat tinggal di wilayah Ambon adalah fakta –fakta yang ada
menguatkan teori tentang locus delicti peristiwa pidana dan di tempat dimana akibat
perbuatan terjadi;
Menimbang, bahwa mengenai kewenangan relatif mengadili suatu Pengadilan Negeri (relative
competence) telah diatur dalam Bab X, Bagian Kedua, pasal 84 KUHAP sebagai berikut;
1) Pengadilan negeri berwenang mengadili segala perkara mengenai tindak pidana yang
dilakukan dalam daerah hukumnya
2) Pengadilan negeri yang didaerah hukumnya terdakwa bertempat tinggal, berdiam
terakhir, di tempat ia diketemukan atau ditahan, hanya berwenang mengadili perkara
terdakwa tersebut;
Menimbang, bahwa kewenangan mengadili pada perkara terdakwa Joses Sandhy
Leinussa adalah Pengadilan Negeri Ambon karena sesuai dengan pasal 84 ayat (2) Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana mengenai kewenangan relatif mengadili berdasarkan
wilayah hukum dimana kebanyakan keberadaan atau kediaman saksi yang dipanggil berada
diwilayah hukum Pengadilan Negeri Ambon;
Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 84 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana menyatakan ” Pengadilan negeri berwenang mengadili segala perkara mengenai tindak
pidana yang dilakukan dalam daerah hukumnya.” ;
Menimbang, bahwa memperhatikan ketentuan Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009
tentang Kekuasaan Kehakiman, setiap proses peradilan dilakukan dengan asas sederhana,
cepat, dan biaya ringan, maka asas peradilan tersebut dapat terwujud jika perkara diadili di
Pengadilan Negeri Ambon guna efektivitas dan kenyamanan para saksi agar pemeriksaan tidak
perlu diulang kembali;
Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka materi kesatu dari Nota
Keberatan atau Eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa mengenai Pengadilan Negeri Ambon
berwenang secara relatif untuk mengadili perkara Terdakwa, dinyatakan DAPAT DITERIMA;
Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa dalam materi nota keberatan atau eksepsi
yang kedua, mengemukakan bahwa Surat Dakwaan tidak dibatalkan Demi Hukum dikarenaka
Surat Dakwaan Penuntut Umum dalam menguraikan fakta-fakta terkait Perbuatan pidana
sangat jelas sehingga, Penasihat Hukum Terdakwa mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut;
o Bahwa dalam Surat Dakwaan Primair maupun Subsidair , penguraian fakta kejadian
perbuatan pidana dirumuskan secara jelas.
o Selanjutnya di dalam Surat Dakwaan juga terdapat uraian fakta-fakta sebagai berikut :
Bahwa terdakwa, Joses Sandhy Leinussa pada hari Jumat tanggal 13 Oktober 2017
sekitar pukul 23.30 WIT yang bertempat di Pantai Desa Hatu, kabupaten Maluku
Tengah kecamatan Leihitu Barat telah melakukan sebuah tindak pidana berupa
Pemerkosaan dan/ Pencabulan yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Bahwa pada waktu setempat seperti yang disebutkan diatas, terdakwa, Joses Sandhy
Leinussa yang sementara parkir dipangkalan ojek pasar desa Tawiri
Bahwa terdakwa Joses Sandhy Leinussa melihat dan bertemu dengan korban yang
berinisial TU, dan menawarkan jaa ojek kepada korban namu korban
mengatakankepada tersangka bahwa tdak apa-apa korban akan pulang dengan
berjalan kaki.
Bahwa terdakwa, Joses Sandhy Leinussa terus menawarkan jasa ojek kepada korban
Bahwa terdakwa, Joses Sandhy Leinussa pada saat itu sedang dalam kondisi mabuk
Bahwa terdakwa, Joses Sandhy Leinussa tidak membawa korban pulang kerumah
melainkan membawa korban ke lapangan tembak Watimenna Angkatan Udara
dikawasan bandara Pattimura Ambon
Bahwa terdakwa Joses Sandhy Leinussa merayu korban dan mencium korban dan
mau membuka baju korban namun korban menolak, dan korban mengatakan kepada
terdakwa bahwa korban ingin pulang,
Bahwa terdakwa membawa korban kearah desa hatu tepatnya dipantai dan disitulah
tersangka memperkosa korban, dan korban yang merasa dirugikan melaporkan
kejadian pemerkosaan ini untuk di proses secara hukum.
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana sesuai dengan Pasal 285 KUH
PIDANA
Uraian-uraian dakwaan sebagaimana yang telah diuraikan diatas telah memuat fakta yang
sebenarnya terjadi.
Berdasarkan Hal-hal yang telah Kami jelaskan menjadikan Surat Dakwaan menjadi sangat
jelas yang mengakibatkan Terdakwa dapat dinyatakan bersalah. Bahwa Surat Dakwaan Jaksa
Penuntut Umum NOMOR REG PERK : FH-21/IV.B/AMB/2017 yang dibacakan pada tanggal
20 Oktober2017 telah sesuai dengan ketentuan Pasal 143 ayat (2) sub b KUHAP dan sekaligus
menetapkan bahwa Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum adalah diterima DEMI HUKUM.
Pembahasan segala alat-alat bukti dalam rangkaian perbuatan dapat diajukan di acara
pemeriksaan alat bukti, dengan demikian segala tindakan pidana Terdakwa sudah dijelaskan
berdasarkan fakta-fakta yang dirasa masih perlu tindakan pembuktian lebih lanjut;
Menimbang, bahwa setelah membaca dan mempelajari Surat Dakwaan Penuntut
Umum terhadap Terdakwa, mengenai perbuatan hukum terhadap pengklasifikasian
Kedudukan Terdakwa Joses Sandhy Leinussa yang diterangkan dalam Surat Dakwaan
NOMOR REG PERK : FH-21/IV.B/AMB/2017 tertanggal Rabu, 15 Mei 2019 akan dibuktikan
di sidang pemeriksaan yang didasarkan pada alat pembuktian pasal 184 KUHAP mengenai alat
bukti untuk menetapkan kedudukan Terdakwa;
Menimbang, bahwa menurut pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP yang menyatakan
bahwa “uraian cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwaakan dengan
menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan” meliputi;
Pembubuhan tanggal dan tanda tangan Penuntut Umum;
Surat Dakwaaan harus membubuhi identitas terdakwa , nama lengkap, jenis kelamin,
kebangsaan, tempat tinggal, agama, pekerjaan, umur dan tempat tanggal lahir;
Syarat materiil harus mencantumkan tindak pidana yang dilakukan, siapa yang melakukan
tindak pidana, dimana tindak pidana dilakukan, kapan tindak pidana dilakukan, bagaimana
tindak pidana dilakukan, akibat apa yang ditimbulkan, apa yang mendorong untuk melakuakan
tindak pidana tertentu ( delik tertentu ), ketentuan-ketentuan pidana yang diterapkan;
--------------------------------MENGADILI-----------------------------------
Panitera Penganti
Vania De Soysa,SH,MH
LAMPRAN I SURAT DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM
SURAT DAKWAAN
A. IDENTITAS TERDAKWA
Nama : Joses Sandhy Leinussa
Tempat Lahir : Ambon
Umur/Tanggal lahir : 29 tahun/12 juni 1988
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Desa LAHA Dusun Wailawa II Kec. Teluk Ambon
Kota
Ambon.
Agama : Islam
Pekerjaan : Tukang Ojek
Pendidikan : SMP
B. PENAHANAN TERDAKWA
Oleh Penyidik Polsek Resor P. Ambon dan P.P. Lease : Rutan sejak tanggal 17
Oktober 2017
C. DAKWAAN
Bahwa terdakwa, Joses Sandhy Leinussa pada hari Jumat tanggal 13 Oktober 2017
sekitar pukul 23.30 WIT yang bertempat di Pantai Desa Hatu, kabupaten Maluku
Tengah kecamatan Leihitu Barat telah melakukan sebuah tindak pidana berupa
Pemerkosaan dan/ Pencabulan yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Bahwa pada waktu setempat seperti yang disebutkan diatas, terdakwa, Joses Sandhy
Leinussa yang sementara parkir dipangkalan ojek pasar desa Tawiri
Bahwa terdakwa Joses Sandhy Leinussa melihat dan bertemu dengan korban yang
berinisial TU, dan menawarkan jaa ojek kepada korban namu korban
mengatakankepada tersangka bahwa tdak apa-apa korban akan pulang dengan
berjalan kaki.
Bahwa terdakwa, Joses Sandhy Leinussa terus menawarkan jasa ojek kepada korban
Bahwa terdakwa, Joses Sandhy Leinussa pada saat itu sedang dalam kondisi mabuk
Bahwa terdakwa, Joses Sandhy Leinussa tidak membawa korban pulang kerumah
melainkan membawa korban ke lapangan tembak Watimenna Angkatan Udara
dikawasan bandara Pattimura Ambon
Bahwa terdakwa Joses Sandhy Leinussa merayu korban dan mencium korban dan
mau membuka baju korban namun korban menolak, dan korban mengatakan kepada
terdakwa bahwa korban ingin pulang,
Bahwa terdakwa membawa korban kearah desa hatu tepatnya dipantai dan disitulah
tersangka memperkosa korban, dan korban yang merasa dirugikan melaporkan
kejadian pemerkosaan ini untuk di proses secara hukum.
DEOTRICH SAMMUEL,SH.MH.
SURAT KUASA
Yang dalam hal ini memilih tempat kediaman hukum (domisili) hukum pemberi kuasa dibawah
ini,dan dengan ini menunjuk dan memberikan kuasa dengan hak subtitusi baik sebagian
maupun seluruhnya kepada :
1. FRANSINA MAILOYA,SH,MH
2. MARDATILLA H. TOMALUHU, SH,MH
3. ZAFANIA H. SIAHAYA,SH,MH
Adovakat dan konsultan Hukum pada kantor Hukum FRANSINA & PARTNER’S”,ijin
praktik Nomor :107/hkm.007/IV/2015, berkedudukan dikantor hukumnya yang beralamat di
Poka,Jalan,Ir.Putuhena,Nomor 3 Kota Ambon,yang bertindak baik sendiri-sendiri maupun
bersama-sama.
-----------------------------------------------KHUSUS-----------------------------------------------------
Demikian surat kuasa ini dibuat dan diberikan di Ambon pada tanggal 20 Oktober 2017
NOTA KEBERATAN
(EKSEPSI)
Disampaikan pada
Sidang Pengadilan Negeri AMBON
Hari Senin 16 Desember 2017
Didakwa
· DAKWAAN :
Primer : sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 285 KUHP
Subsider : -----------
I. PENDAHULUAN
----------Pengajuan eksepsi atau keberatan ini juga didasarkan pada hak Terdakwa sebagaimana
diatur dalam pasal 156 ayat (1) KUHAP yang mengatur sebagai berikut:
" Dalam hal Terdakwa atau penasihat hukum mengajukan keberatan bahwa Pengadilan tidak
berwenang mengadili perkara atau dakwaan tidak dapat diterima atau surat dakwaan harus
dibatalkan, maka setelah diberi kesempatan oleh Jaksa Penuntut Umum untuk menyatakan
pendapatnya Hakim mempertimbangkan keberatan tersebut untuk selanjutnya mengambil
keputusan ".---------------------------
----------Pengajuan eksepsi yang kami buat ini, sama sekali tidak mengurangi rasa hormat kami
kepada Penuntut Umum yang sedang melaksanakan fungsi dan juga pekerjaanya, serta juga
pengajuan eksepsi ini tidak semata – mata mencari kesalahan dari dakwaan penuntut umum
ataupun menyanggah secara apriori dari materi ataupun formal dakwaan yang dibuat oleh
penutut umum. Namun ada hal yang sangat fundamental untuk dapat diketahui Majelis Hakim
dan saudara Penuntut Umum demi tegaknya keadilan sebagaimana semboyan yang kita selalu
kita elu – elukan bersama dan kita junjung bersama selaku penegak hukum yakni fiat justitia
ruat caelum
Dan juga Pengajuan eksepsi ini bukan untuk memperlambat jalanya proses peradilan
ini, sebagaimana disebutkan dalam asas trilogi peradilan. Namun sebagaimana disebutkan
diatas, bahwa pembuatan dari eksepsi ini mempunyai makna serta tujuan sebagai penyeimbang
dari surat dakwaan yang disusun dan dibacakan secara panjang lebar dalam sidang. Kami
selaku penasihat hukum terdakwa percaya bahwa majelis hakim akan memepertimbangkan dan
mencermati segala masalah hukum tersebut, sehingga dalam keberatan ini mencoba untuk
menggugah nurani majelis hakim agar tidak semata – mata melihat permasalahan ini dari
kacamata atau sudut pandang yuridis yang sempit atau hukum positif yang ada semata.--------
------------Sebelum melangkah pada proses yang lebih jauh lagi maka perkenankan saya untuk
memberikan suatu adagium yang mungkin bisa dijadikan salah satu pertimbangan majelis
hakim, “ dakwaan merupakan unsur penting hukum acara pidana karena berdasarkan hal
yang dimuat dalam surat itu hakim akan memeriksa surat itu “. ( Andi Hamzah)-------------
------------Dalam hal ini maka Penuntut Umum selaku penyusun Surat Dakwaan harus
mengetahui dan memahami benar kronologi peristiwa yang menjadi fakta bagi dakwaan,
apakah sudah cukup berdasar untuk dapat dilanjutkan ke tahap pengadilan ataukah fakta
tersebut tidak seharusnya diteruskan karena memang secara materiil bukan merupakan tindak
pidana. Salah satu fungsi hukum adalah menjamin agar tugas Negara untuk menjamin
kesejahteraan rakyat bisa terlaksana dengan baik. Adalah suatu paradoks dan kerugian hakiki
ketika penegakan hukum justru menyebabkan Negara tidak bisa menjalankan tugas
sebagaimana mestinya. Melalui uraian ini kami mengajak majelis hakim yang terhormat dan
penunutut umum bisa melihat permasalahan secara menyeluruh (komprehensif) dan tidak
terburu-buru serta bijak, agar dapat sepenuhnya menilai ulang dalam mendudukkan saudara
Sandhy sebagai terdakwa dalam perkara ini.------------------------------------------------------------
Bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP, diatur surat
dakwaan Jaksa Penuntut Umum haruslah memenuhi syarat-syarat antara lain:----- -------------
a. Syarat formal yaitu :------------------------------------------------------------------------------
bahwa surat dakwaan harus menyebutkan identitas lengkap Terdakwa /Tersangka serta bahwa
surat dakwaan harus diberi tanggal dan ditandatangani oleh Jaksa Penuntut Umum.-------------
b. Syarat materiil : bahwa surat dakwaan harus memuat dan menyebutkan waktu, tempat
delik dilakukan. Kemudian surat dakwaan haruslah disusun secara cermat, jelas dan lengkap
tentang tindak pidana yang didakwakan.
Dalam eksepsi kami ini, yang kami ajukan keberatan adalah menyangkut isi Surat Dakwaan
Jaksa Penuntut Umum, oleh karena itu berkaitan dengan persyaratan materiil sebagaimana
diharuskan pasal 143 ayat (2) KUHAP, khususnya yang mensyaratkan bahwa dakwaan
haruslah disusun secara cermat, jelas dan lengkap tentang tindak pidana yang didakwakan.--
Berkenaan dengan maksud ketentuan pasal 143 ayat(2) itu, ijinkan kami mengutip dari buku
Pedoman Pembuatan Surat Dakwaan, terbitan Kejaksaan Agung R.I tahun 1985 : hal 14 – 16,
dirumuskan pengertian cermat, jelas dan lengkap adalah sebagai berikut :-------------------------
unsur-unsur delik tidak diuraikan secara komprehensif. Jaksa Penuntut Umum hanya
menguraikan beberapa unsur sedangkan unsur yang lain tidak disebutkan. Dalam Dakwaan
Penuntut Umum dituliskan fakta-fakta yang tidak relevan. Seperti korban mengatakan bahwa
terdakwa sedang mabuk dalam memperkosa korban hal itu tidak dapat dibuktikan dan hanya
merupakan asumsi dari korban serta tidak terdapat saksi pada saat kejadian tersebut terjadi.
Saksi tersebut haruslah sesuai dengan ketentuan pasal 1 angka 26 KUHAP Jo. Pasal 1 angka
27 KUHAP, yaitu : (a). yang saksi lihat sendiri, (b). saksi dengar sendiri dan (c).
saksi alami sendiri serta (d). menyebut alasan dari pengetahuannya yang dimaksud
dengan saksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan
penyidikan,penuntutan dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri,ia
lihat sendiri dan ia alami sendiri.Oleh karena itu, Saksi yang diajukan oleh Pihak penuntut
Umum tidak sesuai dengan pasal 1 angka 26 KUHAP. Serta tidak memenuhi kualifikasi untuk
menjadi saksi dalam persidangan.
III. KESIMPULAN.
Bahwa kami sangat mengharapkan agar Majelis Hakim benar-benar mempertimbangkan
alasan dan argument hukum yang dikemukan dalam tanggapan dan keberatan ini
berdasarkan asas yang sesuai dengan hukum acara (due process) dan sesuai dengan
hukum (due to the law) sehingga dapat membenarkan dan mengabulkan kesimpulan yang
kami kemukankan dibawah ini :
1. Menyatakan dakwaan dari JPU adalah dakwaan yang kabur
2. Menyatakan bahwa dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) tidak jelas,cermat dan
lengkap
3. Menyatakan bahwa 2 saksi dalam kasus pemerkosaan tersebut tidak dapat dijadikan
sebagai saksi sesuai dengan Undang-Undang dan tidak memenuhi kualifikasi dalam
persidangan.
Sesuai dengan alasan-alasan yang dikemukan dan telah disimpulkan diatas,
kami Penasehat Hukum Terdakwa memohon kehadapan Majelis hakim yang Mulia
dalam memeriksa dan mengadili perkara ini dapat menjatuhkan putusan sela dengan
amarnya sebagai berikut :
Kami selaku Tim Penasehat Hukum mohon kepada Majelis Hakim yang terhormat untuk
dapat memeriksa, mempertimbangkan dan mengadili perkara ini menurut fakta hukum dan
keyakinan Majelis Hakim, sehingga akan diperoleh suatu kebenaran materiil dan keadilanyang
seadil-adilnya bagi terdakwa
Hormat Kami,
‘’ UNTUK KEADILAN ‘’
I. PENDAHULUAN :
Perkenankanlah kami mengajak para hadirin untuk memanjatkan rasa Pujian Syukur Kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua
sehingga pada hari ini dapat mengikuti persidangan dalam keadaan sehat.
Persidangan perkara atas nama terdakwa Joses Sandhy Leinussa yang dilaksanakan di
Pengadilan Negeri Ambon telah melalui proses persidangan. Suatu proses persidangan yang
ini tidaklah berarti apa-apa dibanding dengan ditemukannya kebenaran material dari proses
persidangan ini. Selama proses persidangan berlangsung telah muncul berbagai perbedaan
pendapat, khususnya terjadi antara Jaksa Penuntut Umum dengan Team Penasehat Hukum,
namun demikian karena perbedaan - pendapat itu mempunyai tujuan yang sama yakni mencari
dan menemukan kebenaran materiel maka perbedaan pendapat itu merupakan tambahan
perbendarahaan pengetahauan dan pengalaman kita semua dalam mencari dan menemukan
suatu kebenaran.
II. DAKWAAN
Bahwa terdakwa, Joses Sandhy Leinussa pada hari Jumat tanggal 13 Oktober 2017
sekitar pukul 23.30 WIT yang bertempat di Pantai Desa Hatu, kabupaten Maluku
Tengah kecamatan Leihitu Barat telah melakukan sebuah tindak pidana berupa
Pemerkosaan dan/ Pencabulan yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Bahwa pada waktu setempat seperti yang disebutkan diatas, terdakwa, Joses Sandhy
Leinussa yang sementara parkir dipangkalan ojek pasar desa Tawiri
Bahwa terdakwa Joses Sandhy Leinussa melihat dan bertemu dengan korban yang
berinisial TU, dan menawarkan jaa ojek kepada korban namu korban
mengatakankepada tersangka bahwa tdak apa-apa korban akan pulang dengan
berjalan kaki.
Bahwa terdakwa, Joses Sandhy Leinussa terus menawarkan jasa ojek kepada korban
Bahwa terdakwa, Joses Sandhy Leinussa pada saat itu sedang dalam kondisi mabuk
Bahwa terdakwa, Joses Sandhy Leinussa tidak membawa korban pulang kerumah
melainkan membawa korban ke lapangan tembak Watimenna Angkatan Udara
dikawasan bandara Pattimura Ambon
Bahwa terdakwa Joses Sandhy Leinussa merayu korban dan mencium korban dan
mau membuka baju korban namun korban menolak, dan korban mengatakan kepada
terdakwa bahwa korban ingin pulang,
Bahwa terdakwa membawa korban kearah desa hatu tepatnya dipantai dan disitulah
tersangka memperkosa korban, dan korban yang merasa dirugikan melaporkan
kejadian pemerkosaan ini untuk di proses secara hukum.
--------------------------Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana sesuai
dengan Pasal 285 KUH PIDANA------------------------------------------------------------------------
------
III. HASIL PEMBUKTIAN
Fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan di persidangan secara berturut-turut
sebagai berikut:
Keterangan saksi-saksi:
Petunjuk
1. Bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari jumat tanggal 13 Oktober 2017,sekitar pukul
23.30 WIT Bertempat di pantai desa Hatu Kab. Maluku Tengah Kec. Leihitu Barat
tepatnya di batu-batu pantai.
2. Bahwa sebelumnya Korban sudah kenal dengan tersangka, kaena biasanya tersangka
berada di Pangkalan Ojek pasar tawiri
3. Bahwa WIT korban baru saja selesai ibadah Rosario di rumah Maku Enga, dan ketika
korban selesai mengembalikan Patung Arca Bunda Maria,korban bertemu dengan
tersangka yang sementara parkir di pangkalan ojek Pasar Desa Tawiri, yang mana saat
itu tersangka menawarkan jasa ojek kepada korban,namun korban mengatakan kepada
tersangka bahwa tidak apa-apa korban akan pulang berjalan kaki saja.
4. Bahwa sebelum tersangka memperkosa Korban, tersangka dari arah belakang korban
sempat menutup mulut korban dengan kanan tangannya dan mencepit leher korban
dengan tangan kirinya sambil memaksa membuka celana korban hingga celana korban
sobek.
5. Bahwa tersangka melakukan persetubuhan dengan korban sebanyak 1 (satu) kali saat itu
saja
6. Bahwa tersangka hanya menyetubuhi korban saat itu, lamanya kurang lebih sekitar 5
(lima) menit air mani tersangka keluar dan tersangka tumpahkan di dalam kemaluan
korban Bahwa benar celana panjang kain berwarna hitam yang terdapat robekan pada
bagian kiri belakang, baju kain Cotton berwarna putih lengan panjang,baju kaos dalaman
satu jari warna putih terdapat kenop 3 (tiga) buah,celana dalam warna abu-abu dan BH
warna coklat bermotif belang-belang yang dalamnya warna hitam yang korban gunakan
saat itu ketika tersangka memperkosa korban.
Dari fakta-fakta keterangan saksi, surat, terdakwa serta adanya barang bukti berupa satu
lembar Surat visum et repertum yang telah diajukan dalam persidangan dan satu sama lain
saling berkaitan sehingga ada persesuain antara keterangan terdakwa, saksi, surat dan
barang bukti tersebut yang menunjukkan telah terjadi tindak pidana perkosaan yang secara
jelas akan diuraikan dalam pembuktian.
IV. BARANG BUKTI
Barang bukti yang diajukan dalam persidangan yaitu:
- 1 (satu) lembar Asli Surat keterangan visum dari Rumah Sakit Bhayangkari Tantui,
satu buah celana panjang kain berwarna Hitam, satu buah baju kain Cotton berwarna
putih, satu buah baju kaos dalam kenoop tiga,1 celana dalam warna abu-abu dan 1 bra
warna bermotif belang-belang.
V. ANALISIS FAKTA
1. Bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari jumat tanggal 13 Oktober 2017,sekitar pukul
23.30 WIT Bertempat di pantai desa Hatu Kab. Maluku Tengah Kec. Leihitu Barat
tepatnya di batu-batu pantai.
2. Bahwa sebelumnya Korban sudah kenal dengan tersangka, kaena biasanya tersangka
berada di Pangkalan Ojek pasar tawiri
3. Bahwa WIT korban baru saja selesai ibadah Rosario di rumah Maku Enga, dan ketika
korban selesai mengembalikan Patung Arca Bunda Maria,korban bertemu dengan
tersangka yang sementara parkir di pangkalan ojek Pasar Desa Tawiri, yang mana saat
itu tersangka menawarkan jasa ojek kepada korban,namun korban mengatakan kepada
tersangka bahwa tidak apa-apa korban akan pulang berjalan kaki saja.
4. Bahwa sebelum tersangka memperkosa Korban, tersangka dari arah belakang korban
sempat menutup mulut korban dengan kanan tangannya dan mencepit leher korban
dengan tangan kirinya sambil memaksa membuka celana korban hingga celana korban
sobek.
5. Bahwa tersangka melakukan persetubuhan dengan korban sebanyak 1 (satu) kali saat itu
saja
6. Bahwa tersangka hanya menyetubuhi korban saat itu, lamanya kurang lebih sekitar 5
(lima) menit air mani tersangka keluar dan tersangka tumpahkan di dalam kemaluan
korban Bahwa benar celana panjang kain berwarna hitam yang terdapat robekan pada
bagian kiri belakang, baju kain Cotton berwarna putih lengan panjang,baju kaos dalaman
satu jari warna putih terdapat kenop 3 (tiga) buah,celana dalam warna abu-abu dan BH
warna coklat bermotif belang-belang yang dalamnya warna hitam yang korban gunakan
saat itu ketika tersangka memperkosa korban.
7. Bahwa terdakwa telah mengakui fakta tersebut
V. ANALISIS YURIDIS
Berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, maka sampailah kami kepada pembuktian
mengenai unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan.
Bahwa terdakwa didakwa dengan dakwaan:
Tunggal: Pasal 285 KUHP.
dengan unsur-unsur:
1. Barangsiapa;
2. Dengan kekerasan atau dengan ancaman;
3. Memaksa perempuan yang bukan istrinya bersetubuh dengan dia karena perkosaan,
dan merupakan kewajiban dari Jaksa Penuntut Umum untuk membuktikan surat
dakwaan dengan membuktikan unsur-unsur pasal 285 KUHP berdasarkan fakta-fakta
yang terungkap di persidangan sebagai berikut:
1. Unsur Barangsiapa:
Yang dimaksud dengan kata “barangsiapa” di sini adalah siapa saja yang menjadi
subjek hukum, yaitu sebagai pembawa hak dan kewajiban atau siapa pelaku dari
perbuatan pidana yang dilakukan.
2. Unsur dengan kekerasan atau dengan ancaman:
Dapat dibuktikan dengan fakta ada hasil pemeriksaan visum dari korban yang
mempunyai luka-luka di dalam kemaluan/ Vagina karena kekerasan .
3 Unsur memaksa perempuan yang bukan istrinya bersetubuh dengan dia karena
perkosaan: Bahwa Lidia Tutuhatunewa bukan merupakan istri dari terdakwa.
Majelis hakim yang terhormat,
Berdasarkan pembuktian yuridis dan pembuktian yang telah kami uraikan di
atas, maka, kami, penuntut umum, berpendapat bahwa semua unsur tindak pidana
dalam Pasal 285 KUHP sebagaimana telah kami rumuskan dalam dakwaan tunggal
telah dapat terpenuhi dan dapat dibuktikan secara sah dan meyakinkan, bahwa terdakwa
bersalah melakukan perbuatan pidana perkosaan sebagaimana diatur dalam Pasal 285
KUHP. Berdasarkan sikap, ucapan-ucapan atau jawaban-jawaban terdakwa selama
persidangan berlangsung tampak bahwa terdakawa adalah orang yang sehat jasmani
maupun rohani, sehingga dalam hal ini terdakwa harus dianggap dapat
mempertanggungjawabkan perbuatannya. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka
terdakwa harus dinyatakan bersalah serta harus dipidana. Sebelum kami sampai kepada
tuntutan pidana atas diri terdakwa, perkenankanlah kami mengemukakan hal-hal yang
kami jadikan pertimbangan dalam mengajukan tuntutan pidana, yaitu:
Hal-hal yang memberatkan:
1. Bahwa terdakwa telah melakukan kekerasan terhadap korban sehingga korban
mengalami luka baik pada badan maupun pada kelaminnya (Vagina)
2. Bahwa akibat dari perbuatan terdakwa, korban merasa tidak nyaman dan
menjadi perbincangan masyarakat sekitar yang nantinya dapat membuat
gangguan mental atau psikologi korban.
Hal-hal yangmeringankan:
- Terdakwa berlaku sopan di persidangan;
- Terdakwa belum pernah dihukum karena tindak pidana;
- Terdakwa masih mempunyai istri dan anak yang perlu diberikan biaya untuk
hidup, sehingga terdakwa harus menafkahi keluarganya.
-Terdakwa telah menyesali perbuatannya
- Tidak ada saksi yang secara langsung melihat kejadian tersebut
Dengan pertimbangan tersebut di atas maka kami, Jaksa Penuntut Umum dalam perkara
ini, dengan memperhatikan peraturan-peraturan serta Undang-Undang yang
bersangkutan:
VI. MENUNTUT
Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ambon yang memeriksa perkara ini
memutuskan:
1. Menyatakan terdakwa Joses Sandhy Leinussa, bersalah melakukan tindak
pidana perkosaan sebagaimana diatur dalam Pasal 285 KUHP.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama
5 (lima) tahun penjara dengan perintah agar terdakwa segera ditahan.
3. Menyatakan barang bukti berupa: Surat yang berupa Visum et Repertum serta
pakaian milik korban
1. Menetapkan supaya terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara
sebesar Rp. Lima Juta Rupiah (Rp.5.000.000,00)
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan batin dan keteguhan iman
kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Subang dalam memutuskan perkara ini.
Demikian tuntutan pidana ini kami bacakan dan diserahkan pada sidang hari ini: Selasa
tanggal 14 Januari 2017.
Hormat Kami,
DEOTRICH SAMMUEL,SH.MH.dkk
A PENDAHULUAN
B. SURAT DAKWAAN
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana sesuai dengan Pasal 285 KUH
PIDANA yang merupakan dakwaan tungal yang selanjutnya dituntut 5 tahun penjara dan
denda Rp.5000,000,00 -----------------------------------------------------------------------------
C. FAKTA – FAKTA YANG TERUNGKAP DI PERSIDANGAN
Majelis Hakim Yang Terhormat,
Saudari Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati, Sidang
Yang kami muliakan
Dalam Nota Pembelaan ini kami sebenarnya tidak ingin menguraikan kembali
seluruh keterangan saksi-saksi yang telah diperiksa di persidangan secara rinci karena
kami percaya bahwa Panitera sidang pasti juga telah mencatat semuanya dengan baik dan
lengkap.
Sebelum kami, Penasihat Hukum Terdakwa, menyampaikan pokok-pokok dari Nota
Pembelaan, ada baiknya kami sampaikan resume keterangan saksi-saksi selama proses
persidangan berlangsung. Hal ini menjadi urgen, karena terdapat perbedaan yang signifikan
antara keterangan saksi di muka persidangan dengan yang diungkap oleh saudara Jaksa
Penuntut Umum dalam risalah tuntutannya. Selain itu, keterangan saksi di muka persidangan
merupakan alat bukti yang sah, dan keterangan saksi yang mempunyai nilai pembuktian ialah
keterangan yang sesuai dengan apa yang dijelaskan pada Pasal 1 angka 27 KUHAP,
yaitu : (a). yang saksi lihat sendiri, (b). saksi dengar sendiri dan (c). saksi alami
sendiri serta (d). menyebut alasan dari pengetahuannya. Sesuai dengan pasal 1 angka 27
KUHAP maka saksi yang dihadirkan dalam persindangan tidak memenuhi kualifikasi sebagai
saksi, karena bertentangan dengan undang-undang,saksi-saksi yang dihadirkan sama sekali
tidak ada yang melihat kejadian tersebut dan hanya merupakan asumsi dan tidak berdasar.
Pada proses pemeriksaan Saksi dan Terdakwa dalam persidangan yang terhormat ini,
Rekan Jaksa Penuntut Umum telah menghadirkan sebanyak 3 (orang) orang saksi.
Dalam persidangan ini telah didengar keterangan saksi-saksi, dimana saksi tersebut
memberikan keterangan di bawah sumpah menurut agamanya masing-masing. Dengan
demikian keterangan saksi-saksi yang memberikan keterangan dibawah sumpah sesuai dengan
ketentuan pasal 160 ayat (3) KUHAP jo pasal 185 KUHAP adalah merupakan alat bukti yang
sah.
1. KETERANGAN SAKSI-SAKSI :
1. Bahwa saksi dalam memberikan keterangannya ada terdapat beberapa perbedaan yang
sangat signifikan tentang kondisi saksi setelah mendapatkan hasil pemeriksaan (Visum
et Repertum)
2. Bahwa tersangka melakukan persetubuhan dengan korban sebanyak 1 (satu) kali saat
itu saja,tersangka hanya menyetubuhi korban saat itu, lamanya kurang lebih sekitar 5
(lima) menit air mani tersangka keluar dan tersangka tumpahkan di dalam kemaluan
korban,ketika terdakwa menyetubuhi korban,kemaluan korban tidak mengeluarkan
darah dalam proses berhubungan seks . Jika kemaluan korban tidak mengeluarkan
darah maka Hasil pemeriksaan Visum Et Repertum tentang Hasil pemeriksaan
dalamnya bahwa korban mengalami Luka robek pada selaput darah disemua arah
jarum jam sampai dasar, Tampak luka lecet pada bibir kemaluan arah jarum jam enam
dengan ukuran satu centimeter kali nol,dua centimeter,keputihan positif. Sudah pasti
korban harus mengalami pendarahan apalagi dipaksa untuk melakukannya,namun
dalam fakta tersebut korban tidak mengalami pendarahan.
3. Bahwa ketika selesai tersangka memperkosa korban,korban langsung menggunakan
celananya dan tersangka langsung membawa korban mengantarnya pulang ke
rumahnya.
4. Bahwa tersangka menyetubuhi korban karena tersangka mencintai korban. Tersangka
pernah mengutarakan isi hati tersangka kepada korban namun korban menolak
tersangka. Selanjutnya akibat dari perbuatan tersangka terhadap korban tersangka tidak
tahu korban mengalami apa
5. Bahwa sebelum tersangka memperkosa korban adanya negosiasi yang dilakukan oleh
Tersangka kepada Korban,namu korban menolaknya,
6. Bahwa selama korban di bawah ke hatu dalam perjalanannya korban tidak
berteriak,tetapi hanya meminta tolong agar tersangka mengantarnya kerumah. Hal
tersebut sangatlah tidak masuk akal, ketika seseorang tahu bahwa dia akan diperkosa
sudah seharusnya untuk berteriak minta tolong, tetapi yang dilakukan korban malah
sebaliknya.
2. KETERANGAN TERDAKWA
Pasal 189 ayat (1) KUHAP mengandung rumusan pengertian keterangan terdakwa
sebagai alat bukti yang berbunyi “Keterangan terdakwa adalah apa yang terdakwa nyatakan
disidang Pengadilan tentang perbuatan yang dilakukan atau yang ia ketahui sendiri atau alami
sendiri”, bahwa rumusan yang dapat dijadikan dasar penilaian terhadap keterangan terdakwa
adalah keterangan yang diantaranya berisi pernyataan pengakuan terdakwa.
Terdakwa dihadapan persidaJoses Sandhy Leinussa pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut :
1. Bahwa memang benar kejadian tersebut terjadi pada hari jumat tanggal 13 Oktober
2017,sekitar pukul 23.30 WIT Bertempat di pantai desa Hatu Kab. Maluku Tengah Kec.
Leihitu Barat tepatnya di batu-batu pantai.
2. Bahwa memang benar sebelumnya Korban sudah kenal dengan tersangka, karena
biasanya tersangka berada di Pangkalan Ojek pasar tawiri
3. Bahwa memang benar WIT korban baru saja selesai ibadah Rosario di rumah Maku
Enga, dan ketika korban selesai mengembalikan Patung Arca Bunda Maria,korban
bertemu dengan tersangka yang sementara parkir di pangkalan ojek Pasar Desa Tawiri,
yang mana saat itu tersangka menawarkan jasa ojek kepada korban,namun korban
mengatakan kepada tersangka bahwa tidak apa-apa korban akan pulang berjalan kaki
saja..
4. Bahwa memang benar tersangka melakukan persetubuhan dengan korban sebanyak 1
(satu) kali saat itu saja
5. Bahwa benar tersangka hanya menyetubuhi korban saat itu, lamanya kurang lebih sekitar
5 (lima) menit air mani tersangka keluar dan tersangka tumpahkan di dalam kemaluan
korban Bahwa benar celana panjang kain berwarna hitam yang terdapat robekan pada
bagian kiri belakang, baju kain Cotton berwarna putih lengan panjang,baju kaos dalaman
satu jari warna putih terdapat kenop 3 (tiga) buah,celana dalam warna abu-abu dan BH
warna coklat bermotif belang-belang yang dalamnya warna hitam yang korban gunakan
saat itu ketika tersangka memperkosa korban.
6. Bahwa tersangka melakukan hal tersebut karena tersangka mencintai Korban.
Barang bukti yang diajukan dalam persidangan, yaitu berupa :
- 1 (satu) lembar Asli Surat keterangan visum dari Rumah Sakit Bhayangkari Tantui,
satu buah celana panjang kain berwarna Hitam, satu buah baju kain Cotton berwarna
putih, satu buah baju kaos dalam kenoop tiga,1 celana dalam warna abu-abu dan 1 bra
warna bermotif belang-belang.
Bahwa sebagaimana tuntutan yang dibacakan pada hari Selasa tanggal 16 Desember 2017
dalam persidangan terbuka untuk umum, saudara Jaksa Penuntut Umum telah berkeyakinan
apabila Terdakwa Joses Sandhy Leinussa telah terbukti telah melakukan Tindak Pidana
tindak pidana Kejahatan pemerkosaan, sebagaimana diatur dalam pasal 285 KUHP.
Bahwa dalam proses pembuktian di pengadilan, seorang Terdakwa hanya dapat dinyatakan
bersalah apabila dapat dibuktikan terpenuhinya seluruh unsur-unsur dari pasal Undang-
Undang pidana yang didakwakan serta bukti dan saksi yang mendukung. Apabila salah satu
saja unsur rumusan pasal dimaksud tidak terpenuhi atau tidak terbukti, maka terdakwa harus
dianggap tidak terbukti melakukan perbuatan pidana/tindak pidana/delik yang didakwakan
kepadanya, dengan kata lain terdakwa harus dinyatakan tidak bersalah, dan harus dibebaskan
dari dakwaan dimaksud, dengan demikian uraian mengenai unsur-unsur pasal dalam dakwaan
primair tersebut tidak perlu kami uraikan. Serta tidak terdapatnya alat bukti dan saksi yang
mendukung tentang kebenaran dari tindakan pemerkosaan tersebut.
Dan apabila Majelis Hakim Yang Terhormat berpendapat lain kami mohon putusan
yang seadil-adilnya (ex aquo et bono).
E. KESIMPULAN
Sampailah saatnya bagi kami, Penasihat Hukum Terdakwa untuk menyampaikan permohonan
kepada Majelis Hakim Yang Mulia, yang memeriksa dan mengadili perkara ini. Akan tetapi
sebelumnya perkenankanlah kami dengan segala kerendahan hati menyampaikan di
persidangan ini, bahwa Penegakan hukum secara benar dan tanpa pandang bulu sangat
dipengaruhi oleh para penegak hukumnya. Penegak hukum itu sendiri diharapkan mempunyai
dua kriteria, pertama ialah moralitas dan kedua kemahiran dan ketrampilan hukum, yang
didasarkan pada keilmuan, pengalaman, penguasaan dan kemampuannya menghadapi dan
menelaah perkara. Hal tersebut tentu saja untuk mencapai tujuan hukum yaitu keadilan dan
kepastian hukum.
Sebagai penutup Pledooi ini, pada tempatnya kami kemukakan kata Mantan Hakim Agung
BISMAR SIREGAR, SH, yang pernah mengatakan bahwa rasa keadilan itu jangan dicari
pada kitab undang-undang melainkan carilah pada hati nurani, karena pada akhirnya
Mahkamah yang paling tinggi adalah hati nurani. Untuk mengasah agar hati nurani ini
bisa membaca apa yang tersirat maka jalannya adalah senantiasa berkomunikasi kepada
yang menggerakkan hati nurani tersebut,..
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Maha Kuasa dan Maha
Adil, kami akhiri Nota Pembelaan ini, dengan suatu keyakinan, bahwa Majelis Hakim
yang mulia akan memberikan putusan berdasarkan hukum dan hati nurani dengan menjunjung
tinggi Hak Azasi Manusia dengan satu prinsip bahwa hukum harus ditegakkan dan bukan
sebagai alat kekuasaan dan atau kepentingan politis penguasa dengan dalih apapun juga. Dan
pada akhirnya kepada-Nya jualah segala doa dan harapan kita pasrahkan.
Demikianlah nota pembelaan (pleidooi) ini kami sampaikan, semoga mendapat perhatian dan
pertimbangan yang seksama dari Majelis Hakim pemeriksa untuk kemudian berkenan
mengabulkannya.
Akhirnya rasa terima kasih kami haturkan kepada Majelis Hakim yang mulia dan Sdr. Jaksa
Penuntut Umum yang dengan tulus ikhlas mendengarkan serta memperhatikan nota pembelaan
ini.
Ambon 30 Desember 2017
Hormat Kami,
Sebelumnya saya Penasehat Hukum Terdakwa Joses Sandhy Leinussa mengucapkan terima
kasih kepada semua yang hadir di persidangan ini, terutama pada Majelis Hakim yang
memeriksa perkara ini, karena kami masih diberi kesempatan untuk mengajukan tanggapan
atas Replik Jaksa Penuntut Umum. Dengan tanggapan ini, saya sama sekali tidak bermasuk
memperlambat atau mempersulit jalannya persidangan, namun kesempatan yang disediakan
oleh prosedur hukum Acara Pidana ini kami tujukan semata-mata untuk mencari kebenaran
sejati untuk menegakkan hukum dan keadilan dalam perkara ini.
Bahwa setelah mempelajari point-point replik dari Jaksa Penuntut Umum, maka berikut kami
akan memberikan tanggapan kami sebagai berikut:
1.
Berkaitan dengan hal tersebut, kami tetap berkesimpulan bahwa dakwaan yaitu pasal 285
KUHP tidak sesuai diterapkan kepada diri terdakwa, karena terdakwa melakukan perbuatan
sebagaimana yang tercantum dalam surat dakwaan dilatarbelakangi oleh perasaan cintanya
kepada korban, serta tidak terdapat bukti dan saksi yang cukup dalam kasus pemerkosaan
terdebut.Bahwa denagn demikian maka saya menyatakan tetap pada pembelaan sebagaimana
telah kami bacakan.
Hormat Kami,