Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Parkir adalah suatu keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat
sementara dengan pengemudi meninggalkannya atau berhenti cukup lama untuk menaikkan
dan menurunkan muatan (Pedoman Parkir Tahun 1998). Berdasarkan letaknya dikenal parkir
di badan jalan (on street parking) dan parkir diluar badan jalan (off street parking).
Parkir di badan jalan (on street parking) adalah fasilitas parkir yang menggunakan
badan jalan sebagai lahan parkir. Sedangkan parkir di luar badan jalan (off street parking)
adalah fasilitas parkir yang sengaja dibuat di luar jalan sebagai penunjang kegiatan yang
berupa tempat parkir dan/atau gedung parkir.
Parkiran Mobil
Parkir di luar badan jalan sangat perlu memberikan keamanan dan kenyamanan
dibandingkan dengan parkir di badan jalan agar dapat menarik pengguna parkir. Banyak
faktor yang dapat mempengaruhi keamanan dan kenyamanan pengguna parkir. Keinginan
dari pelaku lalu lintas individu (pengguna parkir) adalah sarana parkir yang bebas serta
mudah mencapai tujuan, aman dan nyaman, serta bebas dari gangguan internal maupun
eksternal. Lahan parkir yang sempit dan berliku-liku tentunya mempersulit pengguna parkir
sehingga pada akhirnya pengguna cenderung lebih memilih parkir di badan jalan (on street).
2.1 Karakteristik parkir
Karakteristik parkir berkaitan dengan besarnya jumlah kebutuhan parkir yang harus
disediakan. Karakteristik parkir meliputi:
a. Kapasitas parkir
Kapasitas parkir adalah jumlah kendaraan yang dapat ditampung oleh suatu area parkir atau
jumlah petak parkir yang tersedia pada suatu area parkir
b. Akumulasi parkir
Akumulasi parkir dapat dihitung dengan jumlah kendaraan parkir sebelum survey ditambah
dengan jumlah kendaraan yang masuk dikurangi dengan jumlah kendaraan yang keluar pada
periode waktu yang sama, atau dengan menggunakan rumus berikut:
dengan :
Kp = jumlah kendaraan yang parkir (kendaraan/jam)
t = waktu tinggal kendaraan di lokasi parkir (jam)
∑no = beban parkir sebelumnya (kendaraan)
∑n(masuk) = jumlah kendaraan masuk (kendaraan)
∑n(keluar) = jumlah kendaraan keluar (kendaraan)
c. Durasi parkir
Durasi parkir adalah rentang waktu parkir sebuah kendaraan di suatu tempat dalam satu
satuan waktu. Durasi parkir rata-rata dapat dihitung menggunakan rumus berikut:
dengan :
D = durasi parkir rata-rata (jam/kendaraan)
∑(Nx) = jumlah kendaraan parkir untuk x interval
X = interval x yang ke….(1,2,3…)
I = jumlah interval waktu pengambilan data (jam)
Nr = jumlah kendaraan yang diamati (kendaraan)
d. Tingkat penggunaan parkir/parking turn over (PTO)
Tingkat penggunaan parkir menunjukkan besarnya tingkat penggunaan satu ruang parkir
yang diperoleh dengan membagi jumlah kendaraan parkir dengan luas parkir/jumlah petak
parkir untuk periode tertentu, atau dengan menggunakan rumus berikut:
dengan :
PTO = tingkat penggunaan parkir (kendaraan/petak parkir/jam)
Kp = jumlah kendaraan parkir (kendaraan)
∑PP = jumlah petak parkir (petak parkir)
e. Indeks parkir
Indeks parkir adalah presentase jumlah kendaraan parkir menempati area parkir. Karakteristik
ini merupakan salah satu cara untuk mengetahui tingkat kebutuhan parkir. Indeks parkir dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
dengan :
IP = indeks parkir (%)
Kp = jumlah kendaraan parkir (kendaraan)
∑PP = jumlah petak parkir (petak parkir)
f. Ketersedian parkir
Ketersediaan parkir dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
dengan :
P = ketersediaan parkir (kendaraan)
N = jumlah petak parkir yang disediakan (petak)
T = waktu (jam)
D = durasi parkir rata-rata (jam/kendaraan)
F = faktor isufiensi, nilainya antara 0.85 – 0.95
g. Kebutuhan parkir
Kebutuhan parkir dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
dengan :
Np = kebutuhan parkir (petak)
Kp = jumlah kendaraan parkir (kendaraan/jam)
PTO = parking turn over (kendaraan/petak parkir/jam)
2. Jalan lokal sekunder dengan gerak lalu lintas satu arah maka standar sudut parkir yang
direkomendasikan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4: Lebar minimum jalan lokal sekunder satu arah on street parking
Kriteria Parkir Satu Lajur Dua Lajur
Sudut Lebar Ruang D+ D+ Lebar Lebar
parkir ruang Ruang manuv- M E M- Lebar total Lebar total
(°) parkir parkir er M (m) J* jalan jalan jalan jalan
A efektif (m) (m) efektif W efektif W
(m) D (m) L (m) (m) L (m) (m)
0 2,3 2,3 3,0 5,3 2,8 2,5 5,3 5,0 7,8
30 2,5 4,5 2,9 7,4 4,9 2,5 7,4 5,0 9,9
45 2,5 5,1 3,7 8,8 6,3 2,5 8,8 5,0 11,3
60 2,5 5,3 4,6 9,9 7,4 2,5 9,9 5,0 12,4
90 2,5 5,0 5,8 10,8 8,3 2,5 10,8 5,0 13,3
*J= Lebar pengurangan ruang manuver (2,5 m)
Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat
3. Jalan kolektor dengan gerak lalu lintas satu arah maka standar sudut parkir yang
direkomendasikan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.5 : Lebar minimum jalan kolektor satu arah untuk on street parking
Kriteria Parkir Satu Lajur Dua Lajur
Sudut Lebar Ruang D+ D+ Lebar Lebar
parkir ruang Ruang manuv- M E M- Lebar total Lebar total
(°) parkir parkir er M (m) J* jalan jalan jalan jalan
A efektif (m) (m) efektif W efektif W
(m) D (m) L (m) (m) L (m) (m)
0 2,3 2,3 3,0 5,3 2,8 3,5 6,3 7,0 9,8
30 2,5 4,5 2,9 7,4 4,9 3,5 8,4 7,0 11,9
45 2,5 5,1 3,7 8,8 6,3 3,5 9,8 7,0 13,3
60 2,5 5,3 4,6 9,9 7,4 3,5 10,9 7,0 14,4
90 2,5 5,0 5,8 10,8 8,3 3,5 11,8 7,0 15,3
*J= Lebar pengurangan ruang manuver (2,5 m)
Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat
Kebutuhan SRP 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240
Kebutuhan SRP 97 100 104 111 118 132 146 160 230
Kebutuhan SRP 198 202 206 210 214 218 222 227 230
Kebutuhan SRP 235 290 340 390 440 490 540 790
Gambar 2.5 : pola parkir dua sisi dengan sudut 30°, 45°, dan 60°
c. Pola parkir pulau
1. Membentuk sudut 90°
Itulah sedikit penjelasan mengenai parkir, adapun contoh artikel yang membahas mengenai
perencanaan parkir akan diupdate beberapa waktu mendatang. Semoga bermanfaat :)