Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

“MIKROKONTROLLER“

NAMA : DIALOLA GUSTIA MARARENGGA


NIM : A1C317068
KELOMPOK : 7 (TUJUH)

LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA


PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
I. Judul : MIKROKONTROLLER

II. Tujuan : 1. Mahasiswa dapat menjalankan program CodeVisionAVR.

2. Mahasiswa dapat memahami cara pemograman mikrokontorler

III. Landasan Teori


Menurut Sugiartowo (2014:2) mikrokontroler ialah suatu chip (rangkaian
terintegrasi yang sangat komplek) yang berfungsi sebagai pemroses data dari
input yang diterima pada suatu sistem digital. Mikrokontroler digunakan untuk
orientasi pengontrolan, seperti pengontrolan temperature, penampilan display
LCD, pemroses sinyal digital dan sebagainya
Bagian – bagian yang terdapat pada mikrokontroler
1. CPU ( Central Processing Unit)
CPU ialah bagian yang terpenting dari suatu mikrokontroler sebagai pemroses
data.
2. RAM (Random Accses Memory)
RAM digunakan menyimpan data sementara.
3. EPROM/ PEROM/ ROM (Erasable Programable Read Only Memory).
ROM digunakan untuk menyimpan program yang bersifat permanen.
4. I/O ( Input/ Output)- Serial dan Paralel.
5. Unit ini berfungsi agar mikrokontroler dapat berkomunikasi dalam serial atau
paralel, sehingga dapat dengan mudah berkomunikasi dengan PC dan peralatan
standart digitalnya.
6. Timer
Timer berguna untuk mengatur perwaktuan pada sistem berbasis
mikrokontoler, misalnya untuk delay atau pencacahan.
7. Interrupt Controller
Berfungsi menangani suatu request pada saat mikrokontoler sedang running

Menurut Dea (2017:35) the ATmega16 microcontroller is the brain of the


proposed system (see Fig.8). It organizes and leads all parts of the system. The
ATmega16 itself is a low power, high-performance 8-bit microcontroller with 16
kbytes of in-system programmable flash and with true read-while-write
capabilities. The on-chip ISP flash allows the program memory to be
reprogrammed in the system through an SPI serial interface. The ATmega16 is a
powerful microcontroller that provides a highly flexible and cost effective
solution to many embedded control applications. The ATmega16 supports C
compilers, macro assemblers, program debugger/simulators, in-circuit emulators,
and evaluation kits [Atm10].
ATmega16 provides the following standard features: 16 kbytes of flash
memory, 1 kbytes of internal SRAM, 32 general purposes I/O lines, 32x8 general-
purpose working registers, internal and external interrupt sources, an SPI serial
port, internal calibrated RC oscillator and 6 software selectable power saving
modes.
Menurut Widodo (2008:13) pemograman I/O pada mikrokontroler
merupakan dasar dari prinsip pengontrolan berbasis mikrokontroler, dimana
orientasi dari penerapan mikrokontroler ialah untuk mengendalikan suatu sistem
berdasarkan informasi input yang diterima, lalu diperoses oleh mikrokontroler,
dan dilakukan aksi pada bagian output sesuai program yang telah ditentukan
sebelumnya.
Menutur Hari (2017:25-26) program mikrokontroler umumnya berisi
deklarasi konstanta serta fungsi-fungsi, deklarasi variabel atau konstanta yang
ditempatkan di luar semua fungsi, bertujuan untuk mendeklarasikan variabel atau
konstanta yang nantinya bisa dipakai oleh semua fungsi (termasuk fungsi utama
atau main). Variabet atu konstanta ini selanjutnya disebut sebagai variabel atau
konstanta global. Selain itu, deklarasi variabel dan konstanta tersebut hanya akan
dikenali (bisa diapakai) didalam funsi itu sendiri. Dengan demikian, variabel atau
konstanta ini disebut sebagai variabel atau konstanta lokal.
Menurut Bacthiar (2014:6) pada dasarnya mikroprosesor dikembangkan
berdasarkan sistem digital. Sistem mikroprosesor juga menterjemahkan angka-
angka digital angka 0 dan 1 sebagai perintah mati (off) dan nyala (on). Pada
sistem mikroprosesor, penyimpanan program atau data bisa dengan mudah
diletakan pada memori mikroprosesor, dikeranakan sebagian besar ic
mikroprosesor sudah dilengkapi memori internal didalamnya.

Untuk jenis mikroprosesor yang telah memiliki piranti tetap seperti memori
internal, adc (analog to digital converter), perangkat input output (I/O) dalam satu
paket IC, biasanya lebih dikenal dengan sebutan mikrokontroler. Jadi yang
membedakan antara mikroprosesor dengan mikrokontroler adalah piranti
pendukung yang sudah tertanam (include) pada IC-nya.

IV. Alat dan Bahan

1 Unit komputer yang dilengkapi dengan software CVAVR

V. Prosedur Percobaan
1. Dibuka program CodeVisionAVR, sehingga tampak seperti pada Gambar 1:

Gambar 1. Tampilan awal program CVAVR

2. Dibuka menu Setting, dipilih Programmer. Dilakukan perubahan sehingga menjadi


tampak pada Gambar 2:

Gambar 2. Tampilan Programmer Setting

3. Dibuka menu File, kemudian dipilih New sehingga akan muncul tampilan
seperti pada Gambar 3
Gambar 3. Tampilan pembuatan file baru

4. Dipilih Project dan kemudiandi tekan tombol OK.

5. Akan muncul dialog untuk konfirmasi menggunakan program CodeWizardAVR.

Dipilih tombol Yes dan akan tampak seperti pada Gambar 4

6. Dipilih ATmega8535 sesuai dengan hardware yang akan digunakan pada


pilihan chip, dan disesuaikan nilai clocknya.Setelah semuanya disesuaikan,
dbuka tab Ports untuk menentukan penggunaan masing-masing Port seperti
ditunjukkan pada Gambar 5. Untuk pengaturan penggunaan port disesuaikan
dengan Tabel 1.

Gambar 5. Tampilan pengaturan input dan output


8. buka menu file, pilih Generate, save, and exit. Dibuat folder dengan nama
kelompok anda pada partisi D. Disimpan masing-masing dengan nama
Praktek- 1.C (untuk file source C), Praktek-1.prj (untuk file project) dan
Praktek-1.cwp (untuk Code Wizard Project).
9. Dibuka menu Project, dipilih Configure, dan After Make seperti tampak pada
Gambar 6:

Gambar 6. Tampilan Configure Project

10. Untuk mengcompile dengan memilih menu Project, dilanjutkan Make. Jika
tidak terjadi kesalahan maka akan terlihat pada Gambar 7:
Gambar 7. Tampilan hasil kompilasi
11. Untuk mendownload program ke mikrokontroler, pilih menu Program the cip.

VI. Hasil dan Pembahasan


DAFTAR PUSTAKA
Budiharto, Widodo. 2008. Panduan Praktikum Mikrokontoler AVR Atmage 16
Panduan Utama Untuk Pelajar dan Pengabdi. Jakrta: Gramedia.
Dharmawan, Hari Arief. 2017. Mikrokontoler Konsep Dasar dan Praktis. Malang:
UB Media.
Efendi, Bachtiar. 2012. Dasar Mikrokontoler Atmaga8535 dengan CAVR.
Yogyakarta: CV Budi Utama.
Sugiartowo dan Robi. 2014. Aplikasi Mikrokontoler Atmega 8535 Untuk
Mneghitung Jumlah dan Panjang Produk yang Dihasilkan Mesin
Rollforming Secara Otomatis (Studi Kasus Di Aula Engineering).
Jurnal Nasional Sains dan Teknologi. Jakarta: ISSN:2407-1846.
Tawakal, Dea., R., F., dan Erwin Sitompul. 2016. Parking Assistance With
ATMega16 Microcontroller. Jurnal of Electrical and Electronics
Engineering. Bekasi: No.1, Vol. 2.

Anda mungkin juga menyukai