AUTOKLAF
AUTOKLAF
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yg digunakan dalam mikrobiologi
menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yg digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm
dan dengan suhu 121°C (250 °F). Jadi tekanan yg bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap
inchi 2 (15Psi =15 pounds per square inch).Lama sterilisasi yg dilakukan biasanya 15 menit utk 121°C.
Autoklaf biasanya digunakan dalam bidang mikrobiologi, kedokteran, body piercing, kedokteran hewan,
kedokteran gigi, dan podiatry untuk mensterilisasi alat-alat dari gelas, sampah medis, kandang hewan, dan
media lisogenik. Terdapat tiga jenis autoklaf, yaitu gravity displacement, prevacuum atau high vacuum,
dan steam-flush pressure-pulse. Perbedaan ketiga jenis autoklaf ini terletak pada bagaimana udara
dihilangkan dari dalam autoklaf selama proses sterilisasi. (Anonim, 2009)
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi.
Di dalam sterilisai secara mekanik (filtrasi), menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22
mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk
sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim dan antibioti
Biasanya sterilisasi secara kimiawi menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol. Antiseptik
kimia biasanya dipergunakan dan dibiarkan menguap seperti halnya alkohol. Umumnya isopropil alkohol
70-90% adalah yang termurah namun merupakan antiseptik yang sangat efisien dan efektif. Penambahan
yodium pada alkohol akan meningkatkan daya disinfeksinya. Dengan atau iodium, isopropil tidak efektif
terhadap spora. Solusi terbaik untuk membunuh spora adalah campuran formaldehid dengan alkohol, tetapi
solusi ini terlalu toksik untuk dipakai sebagai antiseptik.
Beberapa media atau bahan yang tidak disterilkan dengan autoklaf adalah :
1. Bahan tidak tahan panas seperti serum, vitamin, antibiotik, dan enzim.
2. Pelarut organik, seperti fenol.
3. Buffer engan kandungan detergen, seperti SDS. (Dayat, 2010)
1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari batas
yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk
menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup harus
dikendorkan.
3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari
bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.
5. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak
keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai
selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama
dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol).
Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.
1. Semua udara yang masih terdapat di dalam autoklaf harus dikeluarkan terlebih dahulu sebelum
katup buangan ditutup agar di dapat tekanan 1 atm yang tepat.
2. Alat dan bahan yang akan disterilkan hendaknya jangan terlalu membebani autoklaf secara
berlebihan karena hal tersebut akan menimbulkan alat-alat dalam dandang autoklaf tersebut
bercampur dengan air sehingga tidak steril lagi.
3. Batas air pada autoklaf juga harus diperhatikan karena jika berlebihan akan masuk merendam alat-
alat yang akan disterilkan.