Biji adalah alat reproduksi, penyebaran, dan kelangsungan hidup suatu tumbuhan. Selain
itu, bagi tumbuhan berbiji, biji merupakan awal dari kehidupan tumbuhan baru di luar
induknya. Jika biji tanaman dikotil seperti kacang-kacangan, dibelah menjadi dua, akan
terlihat struktur biji tumbuhan yang terdiri atas:
1. plumula
2. hipokotil
3. radikula
4. kotiledon
5. embrio
1. koleoptil
2. plumula
3. radikula
4. koleoriza
5. skutelum
6. endosperma
1.Pengertian Biji
Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon
individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau
persarian yang diikuti oleh pembuahan.
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang
telah masak. Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil
yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai
untuk pertumbuhan.
Kulit biji terletak paling luar. Testa berasal dari intergumen ovule yang mengalami
modifikasi selama pembentukan biji berlangsung. Seluruh bagian intergumen dapat
berperan dalam pembentukan kulit biji. Akan tetapi pada kebanyakan biji sebagian besar
dari jaringan intergumen itu dihancurkan dan diserap oleh jaringan berkembang lain pada
biji itu. Pada kulit biji beberapa tumbuhan dapat dijumpai suatu lapisan sel memanjang
secara radial, yang menyerupai palisade tetapi tanpa ruang – ruang interseluler yang
dinamakan sel malpighi. Lapisan itu terdiri atas selulosa, lignin dan juga kitin.
Ada bagian-bagian yang sering menyertai permukaan biji, yang pada masing-masing biji
mempunyai bagian yang berbeda. Bagian-bagian itu adalah:
Sayap (Ala)
Merupakan pelebaran dari kulit luar sehingga membentuk sayap.
Bulu (Coma)
Merupakan penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut halus.
Pada biji-biji tertentu ada lapisan luar yang menjadi berlendir apabila terkena air. Lendir
merupakan bagian berpektin pada lapisan dinding selnya yang akan mengembung bila
terkena air dan akan memperlihatkan tekstur bergaris – garis. Lamela tengah tidak cukup
elastik untuk menampung pembengkakan sehingga menjadi robek dan lapisan dinding
luar yang berkutin tertutup kutikula, terangkat dan pecah – pecah. Dibawah epidermis
terdapat 1 atau 2 lapisan sel. Dibawah lapisan sel – sel tersebut ada lapisan sel – sel
sklerenkim memanjang yang bernoktah. Sklerenkim ini letaknya sejajar tegak lurus
terhadap sel – sel parenkim. Sel parenkim ini mengandung banyak pati yang diserap oleh
jaringan lain selama perkembangan biji itu.
b. Cadangan Makanan
Cadangan makanan merupakan kandungan yang ada dalam biji, baik dalam jumlah
sedikit maupun banyak. Biji yang sedikit atau bahkan tidak ada Cadangan makanan
disebut biji eskalbumin. Cadangan makanan berfungsi sebagai jaringan penyimpan.
Cadangan makanan memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan
dalam perkembangannya. Cadangan makanan bersel kecil berwarna putih agak kelabu,
berdinding tipis, mengandung butir aleuron dan tetes minyak serta bahan cadangan
tersimpan di dalam selnya.
Cadangan makanan tersebut kaya akan zat – zat makanan, yang disediakan bagi embrio
yang sedang berkembang. Pada sebagian besar monokotil, cadangan makanan memupuk
zat – zat makanan yang digunakan oleh biji setelah perkecambahan yang biasa disebut
dengan endosperm. Pada banyak dikotil, cadangan makanan diangkut ke Cotyledon
(keping biji) sebelum biji itu menyelesaikan perkembangannya dan sebagai akibatnya biji
dewasa ini tidak mengandung endosperma.
Jaringan cadangan makanan pada biji yang bertumbuh dapat terjadi dari sel – sel
berdinding tipis dengan vakuola besar – besar yang mengandung substansi cadangan.
c. Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet jantan dan betina
pada suatu proses tumbuhan. Embrio merupakan sporofit muda, pada beberapa
tumbuhan embrionya mempunyai kloroplas dan berwarna hijau. Embrio dikelilingi oleh
kotiledon dan endosperma yang merupakan persediaan makanan.
Calon tumbuhan baru yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru terdiri dari:
a.Kulit biji : terletak di bagian luar biji dan melapisi seluruh bagian biji.
b.Hipokotil : bagian bawah aksis (pangkal) yang melekat pada kotiledon.
c.Radikula : bagian terminal (ujung).
d.Epikotil : bagian atas pangkal.
e.Plumula : bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang daun.
f.Kotiledon : bagian cadangan makanan
Biji Monokotil:
1) Berkeping satu
2) Terdapat endosperma
3) Makanan untuk pertumbuhan embrio di peroleh dari endosperma
Biji Dikotil:
1) Berkeping dua
2) Tidak ada endosperma
3) Makanan untuk pertumbuhan embrio di peroleh dari cotyledon
4. Perkecambahan
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru.
Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Perkecambahan biji
bergantung pada imbibisi. Imbibisi merupakan penyerapan air oleh biji. Air yang
berimbibisi menyebabkan biji mengembang, memecahkan kulit biji, dan memicu
perubahan metabolic pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan
pertumbuhannya. Munculnya plantula (tumbuhan kecil) dari dalam biji merupakan hasil
pertumbuhan dan perkembangan embrio.
a. Perkecambahan Epigeal
Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat keatas tanah. Ruas
batang di bawah daun lembaga (hipokotil) akan tumbuh lurus mengangkat kotiledon dan
epikotil. Dengan demikian epikotil dan kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah.
Epikotil memunculkan helai daun pertamanya. Sedang kotiledon akan layu dan rontok
karena cadangan makanannya telah habis oleh embrio yang berkecambah. Contohnya
pada perkecambahan kacang hijau dan kacang tanah.
b. Perkecambahan Hypogeal
Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di bawah.
Tumbuhnya epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul
di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal di dalam tanah. Contohnya
pada perkecambahan kacang kapri dan jagung.
Biji tumbuhan angiosperma (berbiji tertutup) umumnya dibedakan menjadi dikotil dan
monokotil. Perbedaan ini didasarkan pada keping biji yang dimiliki biji tersebut. Dikotil
adalah biji yang memiliki dua atau lebih keping biji, sedangkan mnokotil adalah biji
yang hanya memiliki satu keping biji.
Bagian biji dikotil dan monokotil hampir sama namun juga memiliki beberapa
perbedaan.
Selubung biji : merupakan selaput tipis yang akan melindungi biji dari kerusakan
fisik dan mencegah penguapan air yang berlebihan
Kotiledon : merupakan bagian biji yang paling besar dan berisi cadangan makanan
bagi embrio
Embrio : merupakan calon tumbuhan baru yang menyatukan dua kotiledon yang
terpisah, embrio memiliki bagian yang menempel pada kotiledon disebut dengan
poros embrio
Epikotil : merupakan bagian embrio yang terletak di atas poros embrio
Plumula : merupakan calon daun pada embrio yang terletak di ujung epikotil
Hipokotil : merupakan bagian embrio yang terletak di bawah poros embrio
Radikula : merupakan calon akar pada embrio yang terletak di ujung hipokotil
Endosperma : merupakan bagian terbesar dari biji monokotil yang fungsinya sebagai
cadangan makanan bagi embrio
Skutelum : merupakan modifikasi dari kotiledon yang membentuk struktur khusus
dan berfungsi menyerap makanan dari endosperma untuk diberikan pada embrio
Embrio : merupakan calon tumbuhan baru
Plumula : merupakan ujung atas embrio yang akan berkembang menjadi daun
Koleoptil : merupakan struktur yang berfungsi untuk melindungi plumula
Radikula : merupakan ujung bawah embrio yang akan berkembang menjadi akar
Koleorhiza : merupakan struktur yang berfungsi untuk melindungi radikula
Biji dikotil berkeping dua atau lebih, biji monokotil berkeping satu.
Cadangan makanan dikotil terletak pada kotiledon, sedangkan cadangan makanan
monokotil tertetak pada endosperma
Pada monokotil plumula dilindungi koleoptil dan radikula dilindungi koleorhiza
Sebenarnya biji dikotil pada awal perkembangannya juga memiliki endosperma sebagai
cadangan makanan. Namun seiring pertumbuhan biji tersebut, cadangan makanan
diserap oleh kotiledon dan endosperma menghilang menyisakan kotiledon sebagai
cadangan makanan baru. Namun pada monokotil masih tetap mempertahanan
pembagian tugas antara endosperma dan kotiledon dalam bentuk skutelum.
Contoh biji dikotil adalah biji kacang tanah, kedelai, biji rambutan, dan biji mangga.
Contoh biji monokotil adalah biji Padi, gandum, dan biji rumput-rumputan.
Tumbuhan yang menghasilkan biji dikotil dan monokotil memiliki ciri fisik yang berbeda.
Tumbuhan dikotil umumnya memiliki pertulangan daun menjari atau menyirip, berkas
pembuluh angkut tersusun melingkar, sistem perakarannya tunggang, dan bagian
bunga kelipatan 4 atau 5.
Tumbuhan monokotil memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia
karena menjadi makanan pokok di berbagai belahan dunia. Padi yang umumnya
dikonsumsi di wilayah Asia, Gandum di wilayah Eropa, dan Jagung di Amerika Tengah
merupakan tumbuhan monokotil yang sangat banyak dibudidayakan.
PERKECAMBAHAN TANAMAN CABE, TERONG, TOMAT DAN TIMUN
Morfologi Tumbuhan
Mengamati Pertumbuhan Tanaman
Cabe, Terong, Tomat dan Timun
Lembaga (Embryo)
Lembaga adalah calon tumbuhan yang baru, yang nantinya akan tumbuh
menjadi tumbuhan baru, setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan.
Lembaga di dalam biji telah memperlihatkan ketiga bagian utama tubuh tumbuhan,
yaitu:
a. Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya kemudian akan tumbuh terus
merupakan akar tunggang (untuk tumbuhan yang tergolong dalam Docotyledoneae.
Akar lembaga ini ujungnya menghadap kea rah liang biji, dan pada perkecambahan biji,
akar itu akan tumbuh menembus kulit biji dan keluar melalui liang tadi.
b. Daun lembaga (cotyledo), yang merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Daun
lembaga dapat mempunyai fungsi yang berbeda-beda.
c. Batang lembaga (cauliculus), yang seringkali dapat dibedakan dalam 2 bagian, yaitu:
1. Ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum)
2. Ruas batanng di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum)
Batang lembaga beserta calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang
dinamakan pucuk lembaga (plumula). Calon-calon daun itu ada yang sudah jelas, ada
pula yang belum, sehingga yang dinamakan plumula seringkali hanya berupa titik
tumbuh batang lembaga saja.
Jumlah daun lembaga pada biji merupakan salah satu ciri yang penting dalam
mengadakan penggolongan tumbuhan biji:
a. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan satu daun lembaga. Disini daun
lembaga mempunyai bentuk seperti perisai dan bertugas untuk menghisap makanan
dari putih lembaga dan dinamakan skutelum. Tumbuhan yang lembaganya hanya
mempunyai satu daun lembaga disebut tumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae),
karena biji tampak utuh atau tunggal.
b. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga. Biji ini jelas
kelihatan terdiri atas dua belahan atau dua keping, oleh sebab itu tumbuhan dengan biji
yang bersifat demikian merupakan suatu golongan yang lain lagi yang
dinamakantumbuhan biji belah (Dicotyledoneae).
c. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan lebih dari dua daun lembaga,
dapat sampai 15. Biji dengan lembaga lebih dari dua lembaga hanya kita dapati pada
tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae)
Gambar diatas menunjukkan bagian-bagian dari akar lembaga, daun lembaga, dan
batang lembaga. Pada gambar lembaga tanaman timun tersebut mempunyai dua daun
lembaga sehingga tumbuhan tersebut termasuk pada tumbuhan biji belah
(Dicotyledoneae).
Kecambah (Plantula)
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji, dan masih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah (plantula).
Kecambah memperlihatkan bagian-bagian seperti telah diuraikan mengenai lembaga,
karena memang kecambah itu berasal dari lembaga. Hanya pada kecambah bagian-
bagian tadi sudah lebih jelas dan mempunyai ukuran yang lebih besar.
Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua macam:
a. Perkecambahan di atas tanah (epigeas), yaitu jika pada perkecambahan, karena
pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga, daun lembaganya lalu terangkat
ke atas, muncul di atas.
b. Perkecambahan di bawah tanah (hypogeas), bila daun lembaga tetap tinggal di
dalam kulit biji, dan tetap di dalam tanah.
Telah dikemukakan, bahwa biji hanya akan berkecambah, jika mendapat syarat-syarat
yang diperlukan, yaitu: air, udara, cahaya, dan panas. Jika syarat-syarat itu tidak
terpenuhi, biji tinggal biji, tumbuhan baru yang ada di dalamnya (lembaga), berada dalam
keadaan tidur (latent). Dalam keadaan ini lembaga tetap hidup kadang-kadang sampai
bertahun-tahun tanpa kehilangan daya tumbuhnya, artinya jika kemudian memperoleh
syarat-syarat yang diperlukan untuk perkecambahannya juga lalu dapat berkecambah.
Pada umumnya daya tumbuh biji akan berkurang dengan tambahnya waktu, tetapi ada
pula biji yang memerlukan waktu istirahat dulu, baru kemudian dapat berkecambah.
Sebelum dicukupi waktu istirahat yang diperlukan, biji tidak mau tumbuh, walaupun ada
air, udara, cahaya, dan panas. Dalam dunia pertanian gejala itu dikenal dengan
nama dormansi (dormancy)
Tanaman Cabe
Hari penanaman (14 september 2013)
15 polibag untuk ditanami cabe
Dengan komposisi tanah : tanah hitam sebanyak 2 ember sedang dicampur dengan abu
sebanyak setengah ember sedang.
Dengan perbandingan tanah dan abu 4 : 1
Dimasukkannya bibit ke dalam polybag dengan kedalaman ± ¼ jari telunjuk
Lalu dilakukan penyiraman.
Tanaman Terong
Hari penanaman (14 september 2013)
15 polibag untuk ditanami terong
Dengan komposisi tanah : tanah hitam sebanyak 2 ember sedang dicampur dengan abu
sebanyak setengah ember sedang.
Dengan perbandingan tanah dan abu 4 : 1
Dimasukkannya bibit ke dalam polybag dengan kedalaman ± ¼ jari telunjuk
Lalu dilakukan penyiraman.
Tanaman Tomat
a. Tahap pertama
Sebelum melalukan pertanaman tomat, hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Persiapkan media yang terdiri dari:
Gelas plastik
Tisu yang dibasahkan
Bibit tanaman tomat
Langkah langkah menanam bibit didalam gelas, yaitu:
Sediakan gelas plastik
Letrakkan tisu basah didalam gelas plastik
Masukkan bibit tomat kedalam gelas plastik yang sudah diberi tisu basah
Tutup bibit tanaman dengan tisu basah
Tanaman Timun
Hari penanaman (14 september 2013)
tunas mulai memanjang dan membesar dari hari sebelumnya, serta pada bagian tunas
tersebut adanya bulu-bulu halus berwarna putih
ada tanaman timun perubahan yang sangat cepat terjadi, dapat terlihat telah tumbuh
daun pertama sekaligus mulai terlepasnya bagian-bagian tunas dari biji. Pada gambar
disamping juga terlihat bulu-bulu halus berwarna putih yang pada hari
sebelumnya, mulai tampak berisi yang nantinya akan berperan sebagai akar.