Anda di halaman 1dari 5

MONOGRAFI INJEKSI

1. Phenobarbital Natrium

 Pemerian: Serbuk putih; tidak berbau; rasa pahit; higroskopik

 Kelarutan: Larut dalam tiga bagian air dan dalam 25 bagian etanol (95%) P;

Praktis tidak larut dalam kloroform P dana dalam eter P

 Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik

 Khasiat dan penggunaan: Hipnotikum; sedativum

 Dosis maksimum: Sekali 300mg, sehari 600mg

2. Glycopyrolate

 Pemerian: Putih, tidak berbau, bubuk kristal.

 Kelarutan: Larut dalam air dan alkohol.

 Khasiat dan penggunaan: Antikolinergik

3. Prometazin

 Pemerian: Serbuk hablur; putih; atau agak kekuningan; tidak berbau

 Kelarutan: Sangat mudah larut dalam air, dalam etanol (95%) P panas dalam

kloroform P; praktis tidak larut dalam eter P, dalam asetonP dan dalam etil asetat.

 Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.

 Khasiat dan penggunaan: Antihistamin

 Dosis maksimum : Sekali 50 mg, sehari 150 mg


MONOGRAFI KRIM

1. Piroxicam

 Pemerian : Serbuk, hampir putih atau coklat terang atau kuning terang ;

tidak berbau. Bentuk monohidrat berwarna kuning.

 Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, dalam asam-asam encer dan
sebagian besar pelarut organik ; sukar larut dalam etanol dan dalam larutan
alkali mengandung air.
 pH stabil = 6.8
 Wadah dan penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus
cahaya.
 Khasiat dan penggunaan: Antiinflamasi
2. Vaselin Album
 Pemerian: berwarna putih sampai kuning pucat, terang, massa lembut.
Tidak berbau dan tidak berwarna, walaupun terfluorosensi oleh cahaya
matahari, terlebih ketika meleleh.
 Kelarutan : praktis tidak larut dalam aseton, ethanol, ethanol (95%) panas
atau dingin, gliserin, dan air ; larut dalam benzena, karbon disulfida,
kloroform, heksana, dan kebanyakan dalam campuran minyak dan minyak
menguap.
 Stabilitas: Masalah kestabilan biasa muncul karena kehadiran dari
ketidakmurnian dengan jumlah yang sedikit. Ketika terpapar sinar,
ketidakmurnian ini bisa teroksidasi menjadi perubahan warna dari
petrolatum dan menghasilkan bau yang tidak enak. Oksidasi bisa dihambat
dengan menambahkan antioksidan seperti butylated hydroxyanisole,
butylated hydroxytoluene, atau alpha tocopherol.
 Wadah dan penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindungi
dari cahaya dalam tempat yang dingin dan kering.
 Khasiat dan penggunaan: sebagai emolien dan basis salep.
3. Setil Alkohol
 Pemerian : Serpihan putih seperti lilin, butiran atau kubus. Memili
karakteristi bau yang redam dan rasa lunak.
 Kelarutan : Larut dalam ethanol (95%) dan eter, kelarutan meningkat
dengan peningkatan suhu ; praktis tidak larut dalam air. Bisa bercampur
ketika dilelehkan dengan lemak, paraffin cair atau padat, dan isopropyl
miristate
 Stabilitas : Stabil terhadap asam, basa, cahaya dan udara ; tidak selalu
menjadi tengik.
 Wadah dan penyimpanan : disimpan dalam kontainer tertutup dalam
tempat dingin dan kering.
 Khasiat dan penggunaan : Zat tambahan
4. Propyl Paraben
 Pemerian : serbuk kristal berwarna putih, tidak berbau dan tidak punya
rasa.
 Kelarutan : larut dalam aseton, eter, 1,1 bagian etanol (95%), 3,9 bagian
dari propilen glikol, dan 2500 bagian dari air.
 pH stabil : 4-8
 Wadah dan penyimpanan : disimpan dalam kontainer tertutup dengan
tempat kering dan dingin.
 Khasiat dan penggunaan : bahan pengawet
5. Metil Paraben
 Pemerian : serbuk kristal tidak berwarna atau putih, tidak berbau dan
hampir tidak punya rasa, dan punya sedikit rasa terbakar.
 Kelarutan : larut dalam 3 bagian ethanol (95%), 5 bagian propilen glikol,
400 bagian air dan praktis tidak larut dalam minyak mineral.
 Wadah dan penyimpanan : disimpan dalam kontainer tertutup dalam
tempat kering dan dingin
 Khasiat dan penggunaan : bahan pengawet
6. Propilenglikol
 Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, kental, praktis tidak berbau,
dengan rasa manis sedikit tajam menyerupai gliserin
 Kelarutan : Dapat bercampur dengan aseton, kloroform, etanol (95%),
gliserin, dan air ; larut dalam 6 bagian eter ; tidak dapat bercampur dengan
minyak mineral atau minyak campuran, tetapi dapat melarutkan minyak
esensial.
 Stabilitas : Secara kimiawi stabil kerika bercampur dengan etanol (95%),
gliserin, atau air.
 Wadah dan penyimpanan : Disimpan dalam container tertutup, terlindungi
dari cahaya, di tempat sejuk dan kering.
 Khasiat dan penggunaan : sebagai humektan, bahan pengawet dan pelarut
atau komposisi pelarut campuran
7. Parafin Solid
 Pemerian: Massa padat sering menunjukkan susunan yang hablur warna
putih, tidak berasa, dan agak licin. Jika terbakar menyala terang,
sedangkan jika di lebur menghasilkan cairan yang tidak berfluorosensi.
Bisa dicampur dengan hampir semua lilin jika dilelehkan dan didinginkan.
 Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P; larut
dalam kloroform
 Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik.
 Khasiat dan penggunaan: Zat tambahan
8. Natrium Hidroksida
 Pemerian : Masa putih atau mendekati putih. Bisa berbentuk endapan,
serpihan, batang atau bentuk lain. Keras dan rapuh dan kristal retak. Cepat
terabsorpsi oleh karbon dioksida dan air.
 Kelarutan : larut dalam gliserin, 0,9 bagian air, dan 7,2 bagian etanol.
 Wadah dan penyimpanan : Tersimpan dalam container nonlogam hampa
udara dengan kondisi kering dan sejuk.
 Khasiat dan penggunaan : Bahan pembasa dan bahan buffer.
9. Butil Hidroksitoluen
 Pemerian : serbuk atau padatan kristal berwarna putih atau kuning pucat
dengan karakteristik bau fenol khas
 Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, gliserin, propylene glycol, larutan
alkali hidroksida. Mudah larut dalam aseton, benzene, etanol (95%), eter,
metanol, toluene, minyak campuran, dan minyak mineral.
 Stabilitas : terpapar sinar, uap, dan panas menyebabkan perubahan warna
dan aktivitas berkurang
 Wadah dan penyimpanan : Disimpan dalam container tertutup, terlindungi
dari cahaya di tempat sejuk dan kering.
 Khasiat dan penggunaan : Antioksidan

Anda mungkin juga menyukai