Boiler Dan Turbin
Boiler Dan Turbin
Disusun Oleh :
Ir. Haryadi, MT
NIP : 19640826 199003 1 002
2. Penulis
Mengetahui,
Ketua KBK Penulis,
Menyetujui,
Ketua Jurusan / Program Studi
Tabel I-1 Perbandingan bahan bakar padat, cair dan gas ................................................. 7
Tabel I-2 Contoh EA optimal terhadap beban boiler ...................................................... 21
Tabel I-3 Contoh fuel/air ratio dari hasil test .................................................................. 22
Tabel I-4 Tabel konduktivitas termal baja dan kerak ..................................................... 26
Tabel I-5 Daftar periksa berkala boiler ........................................................................... 28
Tabel II-1 Metode Perawatan untuk Meningkatkan Umur Komponen Individual Turbin
Uap .......................................................................................................... 45
Tabel III-1 Jenis-jenis ruang bakar, keuntungan dan kerugiannya ................................. 58
Tabel IV-1 Instalasi turbin Pelton pada suatu pembangkit daya listrik .......................... 70
Tabel IV-2 Bagian-bagian turbin Pelton ......................................................................... 70
Tabel IV-3 Segi tiga kecepatan pada sudu gerak turbin Pelton ...................................... 71
Pedoman Mahasiswa
1. Bacalah dan pelajarilah setiap uraian materi setiap bab dalam bahan ajar ini
secara runtut, teliti, dan cermat.
2. Catat atau tandai hal-hal yang anda anggap penting.
3. Apabila ada yang kurang jelas, diskusikan dengan teman-teman anda atau
carilah sumber lain yang sesuai atau tanyakan kepada penyusun bahan ajar
ini.
4. Setelah anda memahami uraian materi dalam setiap bab, baca referensi untuk
memperkuat pemahaman.
Pedoman Pengajar
1. Bacalah dan pelajarilah setiap uraian materi setiap bab dalam bahan ajar ini
secara runtut, teliti, dan cermat.
2. Catat atau tandai hal-hal yang anda anggap penting.
3. Apabila ada yang kurang jelas, diskusikan dengan pengajar yang lain atau
carilah sumber lain yang sesuai atau tanyakan kepada penyusun bahan ajar
ini.
4. Setelah anda memahami uraian materi dalam setiap bab, baca referensi untuk
memperkuat pemahaman.
5. Catat ketidakterkaitan antar bab dalam bahan ajar ini.
6. Catat ketidaksinambungan dengan mata kuliah yang berperan (tergabung)
sebagai satu modul dalam sistem pendidikan.
Rugi-rugi gas asap bisa dikurangi dengan menambahkan penukar panas terpisah
pada ketel sederhana untuk memperoleh panas yang lebih banyak dan
mendinginkan gas asap.
Salah satu cara yang biasa dilakukan adalah dengan menambahkan pemanas
udara bakar mula (combustion air preheater). Dengan cara ini penghematan
bahan bakar yang bisa diperoleh adalah sekitar 1% untuk setiap 22°C kenaikan
temperatur udara pembakar.
Secara umum bahan bakar cair lebih unggul dibanding dengan bahan bakar
padat dan gas, akan tetapi harganya paling mahal dan persediaannya terus
berkurang. Boiler adalah mesin konversi energi yang dapat dengan mudah
didisain untuk bahan bakar yang lebih murah. Dengan semakin mahalnya bahan
bakar, maka boiler semakin banyak menggunakan bahan bakar padat.
Dimana:
η = Efisiensi boiler
A = Kerugian panas pada gas buang cerobong yang kering
B = Kerugian panas akibat penguapan air yang terbentuk karena H2
dalam bahan bakar
C = Kerugian panas akibat Penguapan kadar air dalam bahan bakar
D = Kerugian panas akibat Adanya kadar air dalam udara pembakaran
E = Kerugian panas akibat Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu
terbang/ fly ash
F = Kerugian panas akibat Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu
bawah/ bottom ash
G = Kerugian panas akibat Radiasi dan kehilangan lain yang tidak
terhitung
Kehilangan yang diakibatkan oleh kadar air dalam bahan bakar dan yang
disebabkan oleh pembakaran hidrogen tergantung pada bahan bakar, dan tidak
dapat dikendalikan oleh perancangan.
Data yang diperlukan untuk perhitungan efisiensi boiler dengan menggunakan
metode tidak langsung adalah:
1. Analisis ultimate bahan bakar (H2, O2, S, C, kadar air, kadar abu)
Dimana: mfg = massa gas buang kering dalam kg/kg bahan bakar
Cp = Panas jenis gas buang (0,23 kkal/kg )
Persen kehilangan panas karena penguapan air yang terbentuk karena adanya H2
dalam bahan bakar
Persen kehilangan panas karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu
bawah/ bottom ash
Dalam konfigurasi ini, apabila terjadi kenaikan beban, maka yang terlebih
dahulu bereaksi untuk membuka control valve adalah combustion air flow
control baru kemudian fuel flow control. Sebaliknya, apabila terjadi penurunan
beban, maka yang terlebih dahulu bereaksi untuk menutup control valve adalah
fuel flow control baru kemudian combustion air flow control.
Gambar I-12 Fuel flow – air flow control untuk bahan bakar gas
Apabila menggunakan dua jenis fuel (fuel gas dan fuel oil), maka hasil
pengukuran fuel gas flow dan fuel oil flow dijumlahkan dulu baru dikirim ke
total fuel flow control sebagai measurement/process variable (PV) dan ke
combustion air high selector switch, seperti diperlihatkan dalam gambar diatas.
Selanjutnya, output total fuel flow control dikirim ke masing-masing flow
control fuel oil dan fuel gas melalui pembagi (FY2) dan FY3). Besarnya porsi
fuel oil dan fuel gas di-set oleh operator melalui hand control (HC).
Penggunaan high selector (>) sebelum control valve dimaksud untuk
mengantisipasi fluktuasi pressure pada line fuel.
Nilai optimal excess air pada operasi boiler tidak tetap, tetapi bergantung pada
beban boiler, pada beban rendah nilai optimal excess air tinggi, sebaliknya pada
beban tinggi nilai optimal excess air rendah. Nilai optimal excess air pada suatu
boiler diperoleh dari plant/operational test, salah satu contohnya seperti
diperlihatkan pada tabel berikut.
Setpoint untuk O2 control (AC) akan mengikuti nilai pada tabel tersebut sesuai
perubahan beban, seperti terlihat pada konfigurasi kontrol di atas (dijalankan di
AY).
Fuel/air ratio juga diperoleh dari plant/operational test. Tabel berikut adalah
contoh fuel/air ratio dari hasil test tersebut.
Zat-zat pengotor yang terkandung dalam air umpan tersebut dapat digolongkan
sbb.:
1. Gas: O2, CO2, H2S, NO3, NO2, NH3
2. Garam:
Garam-garam bikarbonat: Ca, Mg, Na, K
Chlorida, Sulfat, silikat
3. Bahan padat:
Lumpur, pasir halus, dsb. dalam air kali
Koloid besi, mangaan dalam air tanah
Masalah pada ketel yang disebabkan oleh air umpan dapat dibagi menjadi 3
bagian:
1. Pengkerakan (scale)
2. Pembusaan dan priming
3. Korosi
1.8.1 Pengkerakan
Kerak Boiler disebabkan oleh kotoran yang diendapkan dari air secara langsung
pada permukaan perpindahan panas atau dengan padatan tersuspensi dalam air
mengendap pada logam yang melekat dan menjadi keras. Penguapan di dalam
boiler juga menyebabkan kotoran menjadi terkonsentrasi. Hal ini mengganggu
transfer panas dan dapat menyebabkan pemanasan lokal (hot spot), selanjutnya
menyebabkan pemanasan berlebih (overheating). Pengkerakan terjadi akibat
1.8.3 Korosi
Korosi adalah kembalinya suatu logam untuk menjadi bentuk kimiawi alaminya,
yaitu bijih. Besi, misalnya, beralih menjadi besi oksida sebagai akibat dari
korosi. Proses korosi merupakan reaksi elektro kimia yang kompleks kompleks.
Korosi dapat menyerang permukaan logam yang luas atau mungkin
mengakibatkan titik sempit penetrasi logam. Masalah korosi adalah selalu ada
akibat air dalam boiler. Korosi dapat terjadi akibat oksigen terlarut, maupun
langsung karena air.
Walaupun korosi boiler terjadi terutama karena reaksi logam dengan oksigen,
faktor-faktor lain seperti tegangan, kondisi asam, dan kandungan kimia tertentu
mungkin memiliki pengaruh penting dan menghasilkan berbagai bentuk
serangan. Hal ini diperlukan untuk memperhitungkan kuantitas berbagai zat
berbahaya yang dapat diperbolehkan dalam air boiler tanpa risiko kerusakan
boiler. Korosi dapat terjadi dalam sistem umpan-air sebagai akibat dari air pH
rendah dan adanya oksigen terlarut dan karbon dioksida.
Perlindungan besi-baja dalam sistem boiler tergantung pada suhu, pH, dan kadar
oksigen. Umumnya, suhu yang lebih tinggi, pH tinggi atau rendah dan oksigen
yang terkonsentrasi meningkatkan laju korosi baja.Faktor-faktor mekanis dan
operasi seperti kecepatan, tegangan, dan tingkat kehati-hatian pengoperasian
sangat dapat mempengaruhi laju korosi. Setiap sistem bervariasi dalam
kecenderungan korosi dan harus dievaluasi secara individual.
1.9 Perawatan
Boiler adalah pesawat yang bekerja pada tekanan tinggi, dan umumnya tidak
tersedia dalam jumlah banyak dalam suatu lingkungan. Untuk itu perlu dilalukan
perawatan, mengingat bahaya dan kerugian yang ditimbulkan bila terjadi
kegagalan.
Boiler dan Turbin 27
Tabel I-5 Daftar periksa berkala boiler
1.10 Kesimpulan
1. Boiler telah digunakan secara luas untuk berbagai keparluan. Jenisnya
bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan, pilihan teknologi, lingkukan
dan bahan bakar yang digunakan.
2. Konstruksi boiler terdiri atas: sistem air-uap, sistem bahan bakar-udara-gas
asap, permukaan perpindahan panas, sistem perolehan panas kembali, alat-
alat kontrol: pengontrol laju bahan bakar, pengontrol tekanan, pengontrol
muka air, dan alat-alat pengaman. Masing-masing mempunyai komponen-
komponen.
3. Seiring dengan meningkatnya harga bahan bakar, boiler semakin banyak
yang menggunakan bahan bakar padat.
4. Dua metode untuk menghitung efisiensi boiler: yaitu metode langsung dan
metode tak langsung.
5. Menurut undang-undang, boiler harus dilengkapi dengan berbagai alat
keamanan, bersertifikat, serta dijalakan oleh operator bersertifikat.
6. Secara umum, tujuan sistem kontrol pada boiler adalah: agar uap yang
dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang dikehendaki, boiler dapat
beroperasi dengan efisien, dan menjamin keamanan operasi.
7. Masalah pada ketel yang disebabkan oleh air umpan dapat dibagi menjadi 3
bagian: pengkerakan (scale), pembusaan dan priming, serta korosi.
8. Perawatan boiler harus dilakukan dengan baik.
10. Sebuah boiler menggunakan batubara. Dari analisis ultimate batubara kering
diperoleh: C = 65%, H2 = 6%, O=25,5%, N =1%, Abu =3%, S=0,5%.
Kandungan air = 26%. GCV = 4300 kkal/kg. Dari analisis gas asap (Cp =
0,23 kkal/kg) diperoleh data: O2 = 8%, CO2= 11%, suhu gas buang, Tf:
250ºC. Suhu ambien (Ta): 27ºC, kelembaban udara Y: 0,018 kg/kg udara
kering. Hal-hal lain yang diperlukan boleh diasumsikan, menurut kewajaran.
Hitung efisiensi boiler, menurut cara tak langsung.
11. Bandingkan harga-harga energi dibawah ini, urutkan mulai dari yang
termurah.
Bahan bakar Harga Pasar Nilai kalor
Premium 4,500 Rp/liter 44.500 kJ/kg
Minyak diesel 4.600 Rp/liter 42.000 kJ/kg
Batubara 600 Rp/kg 4.500 kkal/kg
Listrik 700 Rp/kWh
LPG 4,300 Rp/kg 11000 Kkal/kg
Gas alam 4.5 USD/MMBTU
2.1 Pengantar
Turbin uap dikenal sebagai pembangkit daya yang dapat diandalkan dan serba
guna, bagi industri dan pembangkit listrik. Bersama dengan boiler, turbin uap
dapat beroperasi dengan berbagai bahan bakar, mulai dari sampah, limbah
pertanian, biomassa, batubara, sampai nuklir. Uap keluarannya bisa diambil
pada berbagai temperatur dan tekanan, untuk dimanfaatkan.
Dengan berkembangnya teknologi manufaktur, material, kontrol, dll.; kapasitas
daya yang dihasilkan semakin tinggi, tekanan dan temperatur operasi semakin
tinggi, jarak waktu antar overhaul semakin panjang, keandalan semakin tinggi.
Banyak inovasi telah dilakukan oleh para pembuat turbin selama seperempat
abad terakhir seperti: exhaust multi-aliran, rotor solid, bantalan putaran tinggi,
diameter sudu gerak yang semakin besar, dan berbagai sistem kontrol yang
canggih. Pembuat turbin uap besar yang dikenal saat ini tersebar di tiga benua;
dari Eropa adalah: ALSTOM Power yang merupakan merger dari ABB
Kraftwerke dan GEC Alsthom, Siemen Power Generation dan cabangnya
Siemen Westinghouse Power Corporation; dari Jepang adalah: Hitachi,
Mitsubishi Heavy Industries, dan Toshiba; dari AS adalah General Electric; dari
Rusia adalah Leningrad Metallic Works; Turboatom (Kharkov Turbine Works)
dari Ukraina; dari China adalah Shanghai and Dongfang Turbine Works; dari
Korea adalah Doosan Heavy Industries and Construction.
Sebagian besar para pembuat ini dapat menghasilkan turbin uap berkapasitas
antara 800 – 1200 MW. Mitshubishi siap mengapalkan turbin uap tunggal
berkapasitas 1.400 MW, dan ALSTOM bahkan sampai 1.800 MW.
Proses 1-2: Proses kerja kompresi adiabatik reversibel (isentropik) cairan jenuh
di pompa. Jika proses 1–2 adalah proses ideal, maka tidak ada perubahan entropi
antara kondisi 1 dan kondisi 2.
Proses 2-3: Proses kalor masuk pada tekanan tetap di ketel (boiler)
Proses 3-4: Proses kerja ekspansi adiabatik reversibel (isentropik) uap di turbin.
turbin aksi adalah ekspansi (penurunan tekanan) fluida kerjanya hanya terjadi
didalam baris sudu diam (stator) saja. Sedangkan turbin reaksi adalah turbin
dimana proses ekspansi fluida kerjanya terjadi baik didalam baris sudu diam
(stator) maupun baris sudu geraknya (rotor). Untuk turbin uap dengan daya
besar, pada umumnya dibuat dalam bentuk bertingkat, yang merupakan
kombinasi dari ketiga jenis turbin ini. Gambar V.3 menunjukkan karakteristik
kombinasi turbin Curtis dan Rateau, sedangkan gambar V.4 menunjukkan
karakteristik kombinasi turbin Curtis dan Pearson.
Berdasarkan uap exhaust-nya, turbin uap dapat dibagi menjadi:
1. Turbin uap dengan kondensasi (condensing turbine): yaitu yang uap
keluarannya bertekanan rendah, langsung masuk kondenser untuk
dikondensasi.
2. Turbin uap ekstraksi atau turbin uap tanpa kondensasi (extracting turbine
atau noncondensing turbine): yaitu turbin uap yang uap keluarannya masih
bertekanan tinggi, bisa digunakan untuk proses atau dipanaskan ulang
(reheat).
Selain itu, turbin uap juga bisa merupakan kombinasi dari turbin ekstraksi dan
kondensasi.
2.4.4 Labirin
Tekanan dan temperatur uap di dalam rumah turbin sangat tinggi. Uap harus
dicegah agar tidak bocor, terutama pada celah antara poros yang berputar
dengan rumah turbin. Metode sil yang banyak digunakan untuk pompa dan
kompresor tidak dapat digunakan pada turbin uap. Sampai saat ini, metode yang
paling umum digunakan labirin dan clearance sempit bushing karbon. Pada
kenyataannya, labirin tidak berfungsi sebagai sil, tetapi hanya bertindak sebagai
alat throttling untuk meminimalkan kebocoran dengan membuat diameter
berganti-ganti dan perangkap. Sil labirin cincin karbon seperti ini diilustrasikan
pada Gambar II-14.
Gigi labirin bisa rusak oleh gesekan, terutama selama start-up atau coast-down
saat melewati turbin rotor melalui putaran kritis lateral. Kebocoran juga dapat
terjadi sebagai akibat dari gesekan. Gesekan juga dapat terjadi saat start-up
karena tingkat yang berbeda ekspansi termal antara labirin dan rotor. gesekan ini
membuka clearance, mengakibatkan kebocoran, dan mengurangi efisiensi.
Pemasangan dengan dorongan ke dalam (retractable) seperti yang diilustrasikan
pada Gambar II-16 adalah mungkin solusinya. Cincin Labirin ini dibagi
menjadi segmen yang diberi pegas, terpisah satu sama lain, dengan clearance
yang cukup. Setelah turbin start up dan uap terkumpul di luar sil, uap akan
melawan tekanan pegas dan menutup sil.
2.6 Kesimpulan
1. Turbin uap memiliki kelebihan-kelebihan: andal, dapat beroperasi dengan
berbagai jenis bahan bakar, serba guna: uap keluarannya bisa diambil pada
berbagai temperatur dan tekanan, untuk dimanfaatkan.
2.7 Soal-soal
1. Jelaskan kelebihan dan kekurangan turbin uap.
5. Sebuah turbin uap dilengkapi dengan pemanas ulang. Air masuk pompa pada
kondisi cair jenuh pada temperatur 40°C. Tekanan keluar pompa 120 bar. Air
dipanaskan oleh boiler hingga mencapai temperatur 650°C. Diekspasikan
sampai tekanan 50 bar, kemudian dipanaskan ulang sampai 650°C. Laju
aliran uap adalah 60 ton per jam. Hitunglah daya turbin, efisiensi termal, dan
heat rate dari siklus tersebut. Ulangi perhitungan tersebut bila tanpa
pemanasan ulang. Bandingkan hasilnya.
6. Apa perbedaan sudu gerak dan sudu diam turbin impuls dan turbin reaksi?
7. Sebutkan kerusakan mungkin terjadi pada komponen utama turbin uap, dan
cara perbaikannya.
3.1 Pengantar
Turbin gas adalah mesin konversi energi yang mengubah energi fluida gas
panas, yang berupa tekanan dan temperatur tinggi, menjadi energi mekanik
poros, dimana fluida mengalir secara kontinyu melalui sudu-sudu yang berputar.
Turbin gas pada umumnya digunakan bersama kompresor dan ruang bakar
(combustor atau combustion chamber) pada siklus pembangit daya, yang dikenal
dengan siklus Brayton atau siklus Joule. Sering kali, rangkaian ketiga alat ini
berserta alat-alat tambahannya (accessories) disebut sebagai turbin gas, karena
biasanya sudah dibuat dalam bentuk paket yang kompak.
Sebagai pembangkit daya, turbin gas memiliki keunggulan penting dibanding
dengan pembangkit daya lainnya, yaitu tingginya daya yang dibangkitkan untuk
berat mesin yang sama. Hal ini membuat turbin gas bisa dikatakan satu-satunya
pilihan pembangkit daya yang digunakan pada pesawat udara, kecuali roket
yang memang digunakan dalam keantariksaan.
Disamping bisa dianggap bebas getaran, turbin gas juga dapat beroperasi dengan
berbagai bahan bakar, seperti: gas alam, minyak diesel, nafta, metana, minyak
mentah, gas dengan nilai kalor rendah, minyak bakar yang divoporisasi, bahkan
gas biomassa. Hal ini membuat turbin gas menjadi pilihan untuk pembangkit
daya pada anjungan lepas pantai. Dengan teknologi material yang semakin maju,
turbin gas dapat beroperasi pada temperatur yang lebih tinggi.
Kekurangan turbin gas adalah tidak dapat menggunakan bahan bakar padat, serta
efisiensinya yang rendah terutama pada daya rendah, tidak dapat digunakan
untuk daya rendah. Namun saat ini efisiensi turbin uap dapat mencapai 45%
dengan menggunakan gas alam. Bila dikombinasikan dengan pembangkit daya
uap menggunakan HRSG (Heat Recovery Steam Generator) atau WHRB (Waste
atau
̇
untuk
Boiler dan Turbin 49
Untuk proses isentropik maka .
Efisiensi isentropik siklus Brayton ideal dengan fluida kerja gas ideal adalah:
3.3 Konstruksi
Dari segi konstruksi, turbin gas siklus sederhana dapat digolongkan sbb.:
1. Turbin gas tipe frame heavy-duty:
Mempunyai daya besar, 3 – 480 MW, dengan efisiensi 30 – 46%.
Merupakan pengembangan dari turbin uap, dipasarkan awal
tahun 1950an.
Berat dan volume tidak menjadi batasan yang penting, karena
digunakan di darat.
Perbandingan tekanan antara 5:1 sampai 35:1
Yang paling mutakhir berdaya 480 MW, menggunakan pendingin
uap pada siklus kombinasi dapat mecapai efisiensi 60%, dengan
temperatur pengapian mencapai 1427°C,
2. Turbin gas aeroderivatif:
Berasal dari penggerak pesawat udara, bila digunakan sebagai
pembangkit, fan bypass yang ada dibuang, dan diganti dengan
turbin daya pada bagian exhaust.
Daya turbin antara 2,5 – 50 MW, dengan efisiensi 35 – 45%.
3.3.1 Kompresor
Kompresor berfungsi mengalirkan dan menaikkan tekanan udara. Dua jenis
kompresor yang digunakan pada turbin gas, yaitu: kompresor aksial dan
kompresor sentrifugal. Kebanyakan kompresor yang telah dibuat dengan baik,
sarat dengan seni dan liku-liku, yang diperoleh dengan perhitungan dan
pengalaman. Hal ini merupakan rahasia dan merupakan bagian dari daya saing
pabrik pembuatnya.
Dimana Δhg dan Δhd masing-masing adalah penurunan entalpi gas pada sudu
gerak dan pada sudu diam.
Jadi turbin impuls mempunyai derajat reaksi RR = 0. Tingkat yang paling depan
selalu tingkat impuls. Kebanyakan turbin dibuat dengan RR = 0,50 yang biasa
disebut tingkat simetrik.
Perbaikan dalam metalurgi memungkinkan pembuatan sudu yang dapat
beroperasi pada temperatur tinggi. Penggunaan keramik, pengecoran kristal
tunggal dan pendinginan sudu dapat menaikkan temperatur gas masuk yang
diijinkan mencapai 1750 K, bahkan lebih. Sudu-sudu turbin dapat didinginkan
dengan menggunakan 3 – 10% udara kompresor, atau 1,5 – 2,5% udara
kompresor per satu baris sudu. Lubang-lubang kecil untuk pendinginan dapat
dibuat dengan erosi loncatan listrik (spark erosion).
Ada 4 macam pendingian yang biasa digunakan pada turbin gas, yaitu:
1. Pendinginan konveksi
2. Pendinginan pancaran
3. Pendinginan lapisan
4. Pendinginan transpirasi
Gambar III-12 Skema ruang bakar turbin gas aliran lurus dan
zona pembakaran
3.6 Kesimpulan
1. Pembangkit daya turbin gas mempunyai kelebihan utama, yaitu tingginya
daya yang dibangkitkan untuk berat mesin yang sama. Turbin gas juga bisa
dianggap bebas getaran, dapat beroperasi dengan berbagai bahan bakar,
seperti: gas alam, minyak diesel, nafta, metana, minyak mentah, gas dengan
nilai kalor rendah, minyak bakar yang divoporisasi, bahkan gas biomassa.
2. Secara termodinamik, peningkatan efisiensi pembangkit daya turbin gas,
dapat dilakukan dengan: meningkatkan perbandingan kompresi,
meningkatkan temperatur ruang bakar, serta modifikasi dari siklus
sederhana, berupa reheat, dan pemasangan intercooler.
3. Kompresor aksial dan turbin aksial lebih banyak digunakan karena
efisiensinya yang lebih baik. Sudu gerak perlu didinginkan, pendinginan
dilakukan dengan mengalirkan sebagian udara dari kompresor.
4. Tiga jenis ruang bakar yang digunakan pada turbin gas, yaitu: tabular atau
kan, anular dan turbo anular atau kanular.
5. Siklus kombinasi dapat mengingkatkan efisiensi menjadi sangat tinggi,
karena memanfaatkan kemampuan turbin gas untuk mengekstraksi daya pada
temperatur tinggi, dan kemampuan turbin uap untuk memanfaatkan sisa
energi pada gas buang yang bertemperatur rendah.
3.7 Soal-soal
1. Apa yang dimaksud turbin gas?
6. Bagian mana dari turbin gas yang paling banyak mengalami kerusakan.
4.1 Pengantar
Turbin adalah mesin yang mengubah, atau mengekstraksi energi fluida yang
mengalir kontinyu menjadi daya poros. Turbin air mengubah energi air berupa
energi potensial maupun kinetik air menjadi daya poros.
Turbin air umumnya digunakan pada pembangkit daya tenaga air dalam bentuk
Pembangkit Listrik Tenaga Air. PLTA memiliki kelebihan-kelebihan dibanding
dengan PLTU maupun pembangkit listrik lainnya sebagai berikut:
1. Mempunyai efisiensi tinggi
2. Fleksibel dalam pengoperasian: tidak memerlukan waktu lama dalam
start up, serta dengan mudah dapat menyesuaikan terhadap perubahan
beban, bahkan bisa dioperasikan sebagai pompa sehingga berfungsi
seperti baterai.
3. Keausan relatif rendah
4. Bahan energi masukannya terbarukan, dan tidak akan habis selama bisa
dijaga kelestariannya.
5. Tidak menghasilkan polusi atmosfir.
Ps
0
gQH
Efisiensi hidrolik (hydraulic eff.)
Ps Pm
H
gQH
Dimana:
= rugi-rugi mekanik
= daya poros
Boiler dan Turbin 63
= efisiensi keseluruhan (overall)
= efisiensi hidrolik (overall)
.
Gambar IV-2 Volume atur pada turbin air
Gambar IV-2 adalah skema yang menunjukkan hubungan berbagai variabel pada
suatu turbin air. Daya dari turbin merupakan fungsi dari berbagai variabel, yang
dinyatakan dengan persamaan berikut ini:
P f , N , , D, Q, gH
Asumsikan daya merupakan hasil kali konstanta dan semua variabel yang
terlibat dengan pangkat masing-masing:
P const a N b c Dd Qe gH
f
Jika setiap variaebel dinyatakan dengan dimensi dasar, maka kita peroleh:
P const 1c N 3ce2 f c D52c3e2 f Qe gH
f
c
Q gH
e f
P const N D 3 5
2 3 2 2
ND ND N D
Persamaan dicatas dapat ditulis:
P f Re, ,
Dimana:
Q
Koefisien Kapasitas :
N .D 3
g.H
Koefisien Head :
N 2 .D 2
P
Koefisien Daya : P
.N 3 .D 5
1
Koefisien Bilangan Reynolds :
.N .D 2
Re
Hubungan antara koefisien daya dengan koefisian kapasitas dan koefisien head
dinyatakan oleh Gambar VI-3.
4.2.2 Pemodelan
Banyak turbin air dibuat dengan diameter sangat besar, dan hanya dibuat satu
buah. Untuk mengetahui karaktristik turbin tersebut secara riil, tidaklah mungkin
dengan menguji turbin tersebut di laboratorium. Untuk itu, dibuatlah model
dengan ukuran yang lebih kecil dan sesuai dengan prototipe yang ada, untuk
diuji di laboratorium. Antara model dan prototipe harus memenuhi persyaratan:
Sedangkan bila putaran model (1) sama dengan prototipe (2) maka:
Q1 D1
a.
Q2 D2
2
H1 D1
b.
H 2 D2
3
P D
c. 1 1
P2 D2
Rumusan di atas adalah kecepatan spsifik dalam satuan SI. Nsp mempunyai
satuan radial.
Gambar IV-4 Efisiensi turbin dan bentuk runner turbin air untuk
berbagai kecepatan spesifik
Kecepatan putar dalam rpm, debit dinyatakan dalam m3/s, dan H dalam m,
diperoleh Gambar di bawah ini.
T m r C
2 x2 r1Cx1
Jika mesin berputar:
T m r C 2 x2 r1Cx1
Maka daya mesin :
T m U C 2 x2 U1Cx1
Untuk turbin :
U1Cx1 U 2Cx 2
Pm
Dimana:
C = kecepatan fluida
U = kecepatan linier sudu = r
Persamaan terakhir di atas disebut persamaan Euler untuk turbin, yang
selanjutnya ditulis sbb.:
Dengan mengasumsikan tidak ada rugi-rugi aliran sepanjang sudu gerak, maka
. Sehinga diperoleh:
E
U
C1 U 1 k cos
g
̇
Efisiensi pembakitan
E
Ein
Dimana:
P = daya turbin
= kecepatan liner sudu gerak
Kecepatan semburan jet air masuk
kecepatan relatif air terhadap sudu gerak
faktor koreksi kecepatan relatif
̇ = laju aliran massa air
Daya maksimum akan terjadi bila:
Mula-mula air masuk kedalam volut atau rumah spiral. Kemudian air melalui
sederetan sudu pengarah tetap, lalu melewati sudu pengarah tak tetap (bisa
diatur), kemudian ke rotor. Luas penampang di antara sudu pengarah tak tetap
dapat diatur sesuai dengan beban turbin.
Segi tiga kecepatan turbin Francis dapat dilihat pada gambar IV-10. Dari
persamaan Euler diperoleh:
̇
E akan maksimum bila Cx2 = 0.
Pada turbin Francis, air masuk turbin dari arah radial. Dengan demikian debit air
yang masuk kedalam turbin adalah:
Gambar IV-12 menunjukkan segi tiga kecepatan turbin Kaplan, yang biasanya
diambil pada bagian tengah dari radius rata-rata. Segi tiga kecepatan tentu saja
berubah dari hub ke ujung radius. Pada sudu turbin Kaplan berlaku:
̇
Jika diasumsikan, pada begian uap keluar (exit) tidak ada whirl, maka
4.8 Kesimpulan
1. Dengan berbagai kelemahan dan kerugiannya, pembangkit daya air telah
digunakan di banyak negara. Dengan mengetahui kelemahan-kelemahannya,
desaian dan pembuatannya dapat dilakukan dengan lebih baik.
2. Secara umum: turbin Pelton digunakan untuk head tinggi – debit rendah,
turbin Francis digunakan untuk head – debit menengah, turbin Pelton
digunakan untuk head rendah – debit tinggi.
3. Daya keluaran turbin dapat dihitung dengan melalui sigitga kecepatan.
4. Turbin air harus ditempatkan cukup rendah, untuk mengurangi kemungkinan
kavitasi.
5. Runer turbin air setelah dipakai cukup lama menunjukkan adanya luka
(pitting) akibat kavitasi, retak lelah (fatigue cracking) dan kegagalan.
Perbaikan runner menggunakan batang las yang sesuai dengan bahan
induknya.
4.9 Soal-soal
1. Terangkan kelebihan dan kekurangan pembangkit daya air dibanding dengan
pembangkit daya lainnya.
2. Sebuah turbin air akan digunakan pada head 91,5 m dan debit 0,04 m³/s,
dengan putaran 720 rpm. Jika efisiensinya diperkirakan 80%, Hitunglah daya
keluaran turbin. Hitunglah kecepatan spesifik turbin, dan tentukan jenis tubin
air yang sesuai.
4. Sebuah turbin air didesain pada 300 rpm dengan head netto 50 m, daya 2
MW. Kec. Keluar runner 10,4 m/s,Tinggi runner 6 m dari permukaan
air.Tekanan uap air 4 kPa.
Apakah terjadi kavitasi?
1. Bloch, Heinz P., Singh, Murari P., Steam Turbines Design, Applications,
and Rerating, McGraw-Hill Book Company, New York, 2009
2. Boyce, Meherwan P., Gas Turbine Engineering Handbook, Gulf Publishing
Company, 2nd Edition, Houston,Texas, 2002
3. Dukelov, Samuel G., The Control of Boilers, Instrument Society of America,
1991
4. http://asro.wordpress.com/2009/01/30/process-equipment-control-4-boiler-
control
5. Kanwil Depnaker Propinsi Jawa Barat, Mater Pelajaran Operator Pesawat
Uap Kelas II, 1998
6. Leyzerovich, Alexander S., Steam Turbines for Modern Fossil Fuel Power
Plants, Fairmont Press, Inc., Lilburn, 2008
7. Praswasti PDK Wulan, Teknik Pembakaran, Universitas Indonesia, 2004
8. Sayers, A. T., Hydraulic and Compresible Flow Turbomachines, McGraw-
Hill Book Company, London, 1990
9. Shlyakhin, P. Steam Turbines, Theory and Design, Forign Languages
Publishing House, Moskow
10. William C. Reynolds, Henry C. Perkins, Termodinamika Teknik, Edisi
kedua, Penerbit Erlangga, 1991
11. Wiranto Arismunandar, Pengantar Turbin Gas dan Sistem Propulsi, Penerbit
ITB, Bandung, 2002
12. www.energyefficiencyasia.org, Boiler
13. http://en.wikipedia.org
14. http://www.lenntech.com
15. http://www3.toshiba.co.jp/power/english/thermal/service/support/gene7/rbm.
htm