Kemampuan Mesin Alat Berat
Kemampuan Mesin Alat Berat
B
P = tenaga tarik sampai kendaraan mulai bergerak (kg; lbs)
B = berat total kendaraan + muatan (ton) = GVW (gross vehicle weight)
a) Tire flexing, pengaruh kelenturan ban terhadap permkaan tanah (tekanan angin).
Ini berlaku untuk kendaraan beroda karet.
b) Internal friction, pengaruh gesekan antara ban dan permukaan tanah. Hal ini
tergantung dari keadaan permukaan tanah (keras, lembek, atau licin) dan berlaku
untuk kendaraan beroda ban karet dan beroda rantai.
c) Tire penetration, pengaruh tekanan ban terhadap permukaan tanah (ukuran ban,
Ekipamentu Pezadu
Engenheria Civil- UNTL, 2018
Hugo Ximenes
tekanan angin dan bentuk kembangan) dan berlaku untuk kendaraan beroda ban
karet.
d) GVW = gross vehicle weight (berat total kendaraan + mauatan diatas roda gerak),
berlaku untuk ban karet dan roda rantai.
Sebagai ancer-ancer, harga Rolling Resistance Factor (RRF), dapat dipakai table
berikut ini.
Ekipamentu Pezadu
Engenheria Civil- UNTL, 2018
Hugo Ximenes
II.1.2. Landai permukaan
Penambahan/pengurangan tenaga traksi yang dibutuhkan untuk memelihara gerakan
berbanding lurus dengan % naik/turun landai permukaan jalan.
Contoh:
Kendaraan dengan berat total = 2000 kg, bekerja pada jalan dengan landai 5% (naik).
Maka tambahan tenaga traksi yang dibutuhkan untuk mengimbangi,
GR = 5% x 2000kg = 100 kg
Sebalikanya, bila jalan menurun maka terjadi pengurangan tenaga traksi sebesar 100
kg.
Selain itu grade resistance juga tergantung pada jenis roda kendaraan apakah wheel
type atau track type.
DBP dinyatakan dalam kg atau lbs. seluruh tenaga mesin dikurangi untuk mengatasi
geseran-geseran mekanis traktor, tenaga yang diperlukan untuk mengerakkan traktor
dan lain-lain pengaruh yang mengurangi daya guna mesin, maka sisanya baru
diperhitungkan sebagai DBP. Karena merupakan tenaga mesin, maka DBP dapat pula
dinyatakan dalam horse power (HP)
DBP tersebut tergantung dari kecepatan gerak kendaraan, dan untuk masing-masing
“gear” dinyatakan masing-masing DBP untuk kecepatan maksimum.
Ekipamentu Pezadu
Engenheria Civil- UNTL, 2018
Hugo Ximenes
Apabila tidak ada data dari pabrik, Maka tenaga roda dapat dihitung dengan memakai
rumus berikut ini.
Contoh 1:
Traktor 160 HP, berjalan pada gear 1 dengan kecepatan gerak = 3,60mph
Rimpull =
Tenaga roda ini hanya dapat dicapai apabila tersedia cukup geseran antara roda
dengan permukaan tanah.
Contoh 2:
Traktor diatas bergerak pada gear 4 dengan kecepatan 22,4 mph dan menarik muatan
total (berat traktor + muatan) 16 ton, melalui jalan tanjakan dengan landai 5%, maka:
Rimpull maks. =
Note: apabila RR kendaraan yang ditarik berbeda dengan RR traktor, maka harus
diadakan perhitungan sendiri-sendiri.
Ekipamentu Pezadu
Engenheria Civil- UNTL, 2018
Hugo Ximenes
memperoleh tenaga yang maksimum dari suatu pembakaran, harus dipenuhi syarat
perbandingan yang tepat antara fuel dan oxygen.
Bila kepadatan udara berkurang karena ketinggian lokasi, maka otomatis jumlah
udara persatuan volume juga akan berkurang sehingga untuk memperoleh
pembakaran yang sempurna harus dikurangi jumlah bahan bakarnya, dan juga agar
tidak terjadi pemborosan atas bahan bakar yang tak terbakar dalam silinder mesin.
Tenaga mesin (HP) berkurang 3% untuk setiap 1000’ kenaikan diatas 3000’ pertama
dari atas muka air laut.
Contoh:
Mesin 100 HP, 4 cycles bekerja pada ketinggian 7000’
Kehilangan tenaga =
Catatan:
Untuk mesin 2 cycles, mengingat konstruksinya, kehilangan tenaga hanya
diperhitungkan 1% saja.
Koefisien traksi adalah suatu faktor yang harus dikalikan dengan jumlah berat
kendaraan pada roda geraknya (atau keseluruhan berat bila kendaraan crawler),
untuk mendapatkan tenaga traksi yang maksimal sebelum terjadi slip antara roda
dengan permukaan tanah.
Ekipamentu Pezadu
Engenheria Civil- UNTL, 2018
Hugo Ximenes
Contoh 1:
Kendaraan, berat 3000 kg, terjadi slip pada saat diberikan tenaga traksi sebesar 2400
kg. Maka koefisien traksi =
Contoh 2:
Traktor roda ban karet, berat diatas roda gerak sebesar 8000 kg. menurut spesifikasi
pabrik, rimpull maksimal pada suatu roda gerak 3000 kg. Traktor dijalankan pada gear
terendah. Bilamana traktor dijalankan diatas tanah berpasir dan dengan koefisien
traksi 0,30 maka rimpull maksimal sebelum slip = 0,30 x 0,50 x 8000 (satu roda) = 1200
kg.
Jadi dengan tidak melihat kekuatan mesin, maka traksi yang dapat dimanfaatkan tak
mungkin > 1200 kg, karena dapat terjadi slip.
Bila traktor dijalankan diatas jalan beraspal dengan koefisien traksi = 0,90 maka
rimpull maksimal yang terjadi = 0,9 x 0,50 x 8000 = 3600 kg > rimpul maksimal
spesifikasi pabrik, sehingga terjadi slip.
Bila tidak terjadi slip, bila dilimpahkan tenaga mesin yang maksimal kepada roda
gerak, yang hanya mencapai sebesar 3000 kg tersebut.
Gerak maju traktor sebagai alat penatik (prime mover) dibatasi oleh:
a) Daya tarik (DBP/ Rimpull) yang disediakan mesin,
b) RR oleh permukaan jalan/tanah
c) Berat total (traktor+muatan)
Ekipamentu Pezadu
Engenheria Civil- UNTL, 2018
Hugo Ximenes
d) Landai permukaan yang dijalani
Contoh:
Crawler tractor menarik scraper dengan ketentuan sebagai berikut:
- Tractor, berat 20 ton; 180 HP; scraper dimuati penuh dengan berat 36 ton
- DBP pada gear 3 = 9200 kg
- RR tractor = 80 kg/ton; RR scraper = 100 kg/ton
- RR yang sudah diperhitungkan pabrik = 50 kg/ton
- Efisiensi mesin = 85%
- Untuk memudahkan perhitungan, tiap % landai DBP = 10 kg/ton
Perhitungan:
RR traktor = 80 kg/ton
Sudah diperhitungkan pabrik = 50 kg/ton masih memerlukan RR = 30 kg/ton
Maka kemampuan mendaki traktor dengan menarik scraper yang dimuati penuh
=
Untuk traktor beroda ban karet dapat dilakukan perhitungan serupa, hanya jangan
dilupakan koefisien traksi,, yang pada traktor jenis ini mempunyai pengaruh besar.
Dapat juga digunakan rumus untuk traktor beroda ban karet sebagai berikut:
Ekipamentu Pezadu
Engenheria Civil- UNTL, 2018
Hugo Ximenes
Dimana:
K = kemampuan mendaki traktor + muatan
T = rated engine torque; lbs.ft
G = total gear reduction pada gear yang dipilih
R = rolling radius dari roda gerak, diukur dari pusat roda hingga mika tanah; inch
W = berat total (kendaraan + muatan); ton (short)
N = rolling resistance; lbs/ton
Contoh:
T = 750 lbs.ft pada 2100 rpm
G = 41,0 pada gear 1
R = 30,0 in dalam keadaan dimuati
W = 140000 lbs
N = 50 lbs/ton
Ekipamentu Pezadu
Engenheria Civil- UNTL, 2018
Hugo Ximenes
a) Untuk tanjakan:
Power required = Rolling Resistance (RR) + Grade Resistance (GR)
b) Untuk turunan
Power required = Rolling Resistance (RR) – Grade Assistance (GA)
Apabila tidak ada ketentuan lain, maka tiap % grade dianggap identik sama dengan 20
lbs/ton, sehingga:
GR atau GA = GVW x %grade x 20 lbs/ton
Dan dipengaruhi pula oleh altitude (ketinggian) lokasi tempat alat bekerja.
Sebagaimana telah diuraikan diatas, untuk mesin 4 cycles HP berkurang 3% tiap 1000’
diatas 3000’ pertama, sedangkan untuk masin 2 cycles HP hanya diperhitungkan
berkurang 1% saja.
Ekipamentu Pezadu
Engenheria Civil- UNTL, 2018
Hugo Ximenes
Jadi memang diharapkan agar power usable (tenaga yang dapat dimanfaatkan) harus
lebih besar dari power required (tenaga yang dibutuhkan). Kemudian agar power
usable dapat cukup untuk bekerja bagi alat, maka diusahakan besarnya RR dan GR/GA
harus yang sekecil mungkin. Ini berarti jalan kerja diusahakan relatif rata permukaan
dan datar.
Ekipamentu Pezadu
Engenheria Civil- UNTL, 2018
Hugo Ximenes