Compressor Ulir Pre-Cooling
Compressor Ulir Pre-Cooling
Oleh
Da Guo, Zhixian Ma, Jili Zhang, Mingsheng Liu
Institute of Building Energy, Dalian University of Technology, Dalian 116024 China
1. Sinopsis
Pada penelitian ini, fasilitas pengujian terdiri dari kompresor ulir, sensor untuk
tekanan, suhu, kelembaban relatif, dan aliran. Udara terkompresi kemudian diangkut
ke tangki penyimpanan udara melalui pipa, dan kemudian dikirim ke ujung udara
setelah mencapai titik tekanan yang ditetapkan. Parameter yang akan diukur adalah
konsumsi listrik,keadaan udara, energi spesifik dan efisiensi secara keseluruhan.
Metode variabel kontrol digunakan dalam makalah ini untuk menguji dan
menganalisis jumlah udara yang diproduksi dan listrik yang dikonsumsi oleh
kompresor udara ulir.
Hasil dari penelitian ini untuk eksperimen pertama didapat hasil menghasilkan
pengurangan konsumsi listrik sebesar 0,1029 kWh, pengurangan konsumsi energi
0,89%, pengurangan biaya listrik 0,00187 Chinese Yuan dan meningkatkan efisiensi
keseluruhan sebesar 0,1215% untuk setiap 1oC. Eksperimen kedua menyebabkan
jumlah listrik yang dikonsumsi berkurang sebesar 0,0009 kWh, jumlah energi yang
dikonsumsi berkurang 0,283 %, biaya listrik menjadi lebih rendah sebesar 0,00065
Chinese Yuan dan efisiensi keseluruhan meningkat sebesar 0,033% untuk setiap 1%
penurunan kelembaban relatif.
2. Pendahuluan
2.1 Latar Belakang
Sembilan puluh enam persen energi yang dikonsumsi oleh kompressor industri
saat ini berasal dari kompresi sistem udara tekan (Fifth National KeDe-cup
Seminar,2010). Saat ini, langkah-langkah konservasi energi adalah peningkatan
struktur kompressor, modulasi kecepatan, pemanasan ulang, pembatasan aliran pipa
dan pencegahan kebocoran udara. Pra perawatan udara masuk atau pra-pendinginan
juga diusulkan oleh sejumlah peneliti. Namun, untuk pra-pendinginan udara hisap
belum dieksplorasi secara menyeluruh. Maka dari itu, jurnal ini dibuat untuk
membahas model energi kompressor ulir dan membahas hasil eksperimen.
2.3 Tujuan
Kompressor Ulir
Cara kerja kompresor ulir ini sama saja dengan kompresor biasanya / piston.
Yaitu menghisap udara, mengompresinya, dan mengeluarkannya. Namun perbedaan
disini adalah udara dan kompresi yang dihasilkan adalah terus menerus, tidak seperti
piston, yang terputus-putus karena gerakan bolak-baliknya, jadi udara yang dihasilkan
lebih besar dan berkelanjutan.
Dalam penelitian ini, menggunakan kompressor udara ulir dengan daya 11 kWatt.
Parameter kinerja ditunjukkan pada tabel 1.
Gambar 2 menunjukkan diagram P-V kompressor ulir secara teori, dimana proses 4-1 adalah
proses isap, proses 2-3 adalah proses buang.
Persamaan untuk perhitungan teoritis konsumsi energi kompressor udara ulir adalah sebagai
berikut:
𝑛
𝑛 𝑛 𝑝
𝑤= (𝑝1 𝑣1 − 𝑝2 𝑣2 ) = 𝑅𝑇1 [(𝑝2)𝑛−1 -1] ...............(1)
𝑛−1 𝑛−1 1
Dimana:
𝑛 : Indeks politropik
𝑅 : Udara konstan
𝑤 : Energi konsumsi
𝑝1 𝑣1 𝑛 = 𝑝2 𝑣2 𝑛 .........(3)
𝑝𝑣1 = 𝑅𝑇1 .........(4)
Dimana:
Udara terkompresi datang dari atmsofer. Namun, keadaan atmosfer tentu saja dalam
proses perubahaan yang berkelanjutan.Parameter pengisapan yang berbeda akan berdampak
berbeda pada sistem kompresi udara.
Daya kompresor potensial akan dikurangi sebesar 7,6 % jika temperatur diubah dari 30O ke
7O (kelembaban relatif sama).
𝑤′ 𝑃1 𝑣1 ′ −𝑃2 𝑣2 ′ 𝑇1 ′ 280 𝐾
= = = = 92,41 % .......(5)
𝑤 𝑃1 𝑣1 −𝑃2 𝑣2 𝑇1 303 𝐾
Jika kelembaban relatif hisap tinggi, air yang akan terkondensasi yang dihasilkan
dalam perangkat biasanya akan teradsorpsi pada dinding saluran aliran, mempersempit
saluran dan meningkatkan resistansi aliran.Hal ini akan mempengaruhi efisiensi operasi
sistem.
Udara terdiri dari udara kering dan uap air. Menurut persamaan 1, parameter yang
mempengaruhi energi yang akan dikonsumsi kompressor udara adalah temperatur (T1),
konstanta udara (R), dan massa udara basah (m) dari kompressor udara. Kualitas udara
berkurang berkurang ketika uap air diudara basah dihilangkan, mengurangi konsumsi
kompressor udara. Persamaan untuk menghitung konstanta udara basah adalah sebagai
berikut:
287 287
𝑅= 𝑝𝑞 = 𝜑𝑝𝑞∙𝑏 ........(6)
1−0.378 1−0.378
𝐵 𝐵
Dimana:
B : Tekanan atmosfir
𝜑 : Kelembaban relatif
Singkatnya, mengurangi suhu hisap dan kelembaban relatif hisap secara efektif dapat
mengurangi konsumsi energi dari kompresor udara.
3 Metodologi
Eksperimen Penelitian
3.1 Instrumentasi
Fasilitas pengujian terdiri dari kompresor ulir, sensor untuk tekanan, suhu,
kelembaban relatif, dan aliran. Udara dikompres terlebih dahulu oleh kompresor udara
sehingga mencapai suhu dan tekanan tinggi. Udara terkompresi kemudian diangkut ke tangki
penyimpanan udara melalui pipa, dan kemudian dikirim ke ujung udara setelah mencapai titik
tekanan yang ditetapkan. Selama pengujian, tekanan udara terkompresi dipastikan dengan
menyesuaikan ukuran pembukaan katup outlet tangki penyimpanan udara, dan memastikan
jumlah udara yang dihasilkan stabil. Suhu hisap, kelembaban relatif hisap, konsumsi listrik,
tekanan gas buang, suhu gas buang, dan produksi udara diukur ketika operasi sistem stabil.
Diagram skematik yang merinci komponen-komponen sistem kompresor dalam percobaan
ditunjukkan pada gambar diatas.
Konsumsi listrik, parameter keadaan udara, dan jumlah udara yang dihasilkan oleh
kompresor sekrup udara diuji menggunakan tekanan buang absolut 0.6 MPa. Varian dalam
energi spesifik dan efisiensi keseluruhan kompresor udara diperoleh ketika parameter hisap
berubah. Metode variabel kontrol digunakan dalam makalah ini untuk menguji dan
menganalisis jumlah udara yang diproduksi dan listrik yang dikonsumsi oleh kompresor
udara ulir.
Dalam penelitian ini, akan dilakukan dua ekspremen. Eksperimen pertama temperatur
akan dibuat bervariasi dan kelembaban relatif akan bernilai konstan, yaitu 34,4 %.
Eksperimen kedua nilai kelembaban relatif akan bervariasi dan nilai temperaur hisap bernilai
konstan pada 5,48 oC.
Indeks konsumsi energi dari kompresor udara ulir ditentukan berdasarkan efisiensi
keseluruhan dan energi spesifik. Energi spesifik mengacu pada energi yang dikonsumsi oleh
aliran volume aktual di bawah kondisi operasi tertentu dan pada tekanan keluaran tertentu.
Namun, kondisi udara terkompresi tidak disebutkan. Udara terkompresi dalam tangki
mungkin memiliki suhu yang berbeda. Dengan kata lain, energi spesifik harus dibandingkan
untuk setiap kg udara terkompresi, atau setiap volume udara tertentu dalam kondisi tekanan
dan suhu yang sama. Nilai daya spesifik berbeda di bawah parameter keadaan isap yang
berbeda. Semakin kecil nilai daya spesifik, semakin tinggi efisiensi kompresor udara.
Persamaan yang digunakan untuk menemukan energi spesifik adalah sebagai berikut:
𝑃𝑒𝑙𝑒
𝑞𝑖 = ........(7)
𝜌𝑄𝑖
Dimana:
𝜌 : Kerapatan udara
Efisiensi keseluruhan
𝑃
𝜂 = ( 𝑃𝑎𝑖𝑟 ) 𝑥 100 % ..........(8)
𝑎𝑐
Dimana:
Tenaga udara didefinisikan sebagai potensi kerja udara tekan. Persamaan yang
digunakan untuk menemukan kekuatan udara adalah sebagai berikut:
𝑝
𝑃𝑎𝑖𝑟 = 𝑧𝑥103 𝑥𝐵𝑥𝑞𝑣 𝑥ln( 𝐵𝑣) ........(9)
Dimana:
B : Tekanan atmosfir
4 Analisa Hasil
4.1 Analisis konsumsi Energi dibawah nilai temperatur hisap yang berbeda.
Produksi udara dan konsumsi listrik kompresor udara diuji pada temperatur dan pada
nilai. kelembaban yang sama yaitu 34,4%. Hasil nilai energi spesifik dan efisiensi udara
diperoleh dan ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 2 Paramater uji Temperatur udara masuk ketika kelembaban udara masuk pada 34,4%
Energi
Temperatur Poduksi Energi Efesiensi
konsumsi Biaya listrik
udara masuk Udara Spesifik Keseluruhan
rata-rata [yuan/kg]
[oC] [m3/h] [kWh/kg] [%]
[kWh]
-1,38 247,85 4,994 0,249 0,18 18,1
-0,39 255,89 5,12 0,252 0,182 17,89
6,19 273,6 5,216 0,269 0,193 16,81
6,91 273,12 5,122 0,271 0,195 16,67
7,68 272,88 5,063 0,277 0,2 16,29
13,07 273,36 5,041 0,282 0,203 16,04
Dari data tersebut konsumsi listrik yang digunakan untuk produksi 1 kg udara
terkompresi pada temperatur hisap yang lebih tinggi dan energi spesifik yang dihasilkan lebih
tinggi dan menurunkan efisiensi secara keseluruhan. Karena konsumsi listrik yang tinggi
maka biaya pula meningkat.
4.2 Analisis konsumsi Energi dibawah nilai kelembaban relatif hisap yang berbeda
Produksi udara dan konsumsi listrik kompresor udara diuji dengan nilai kelembaban
relatif yang berbeda dan temperatur hisap 5,84oC. Energi spesifik dan efisiensi keseluruhan
dari kompresor udara diperoleh ditunjukkan pada tabel 3
Energi
Kelembaban Poduksi Energi Biaya Efesiensi
konsumsi
udara masuk Udara Spesifik listrik Keseluruhan
rata-rata
[%] [m3/h] [kWh/kg] [yuan/kg] [%]
[kWh]
32,6 272,16 5,119 0,272 0,18 18,1
38,2 273,12 4,997 0,276 0,182 17,89
39,1 271,68 4,963 0,28 0,193 16,81
44,1 271,68 4,871 0,283 0,195 16,67
76,1 273,84 4,598 0,306 0,2 16,29
Berdasarkan analisis data diatas, lebih banyak listrik yang digunakan dalam produksi
1kg udara maka temperatur udara dan spesifik energi akan tinggi. Konsumsi listrik yang lebih
tinggi setera dengan peningkatan biaya listrik dan menurunkan efisiensi keseluruhan.
5 Kesimpulan
Melaui analisis konsumsi energi, temperatur hisap dan kelembaban relatif akan
mempengaruhi konsumsi energi kompresor udara. Konsumsi energi dapat dikurangi dengan
cara mengurangi temperatur dan kelembaban relatif masuk kompressor secara efektif.
Produksi 1kg udara terkompresi akan menghasilkan pengurangan konsumsi listrik sebesar
0,1029 kWh, pengurangan konsumsi energi 0,89%, pengurangan biaya listrik 0,00187
Chinese Yuan dan meningkatkan efisiensi keseluruhan sebesar 0,1215% untuk setiap 1oC
penurunan temperatur hisap kompresor dengan nilai kelembaban relatif tetap.
6 Daftar Pustaka