SKRIPSI
RESKI AMALYAH
NIM. 115030800111023
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
PROGRAM STUDI PARIWISATA
KONSENTRASI DESTINASI
MALANG
2016
RINGKASAN
Pulau Samalona terletak di Selat Makassar yang merupakan salah satu dari
beberapa pulau di dalam gugusan Kepulauan Spermonde yang ada di Kota
Makassar. Pengembangan Pulau Samalona melibatkan stakeholder pariwisata
yang terdiri dari pihak pemerintah, pihak swasta, dan pihak masyarakat.
Keterlibatan stakeholder pariwisata dalam pengembangan Pulau Samalona
diharapkan menjadikan Pulau Samalona sebagai destinasi wisata bahari yang
berdaya saing di Sulawesi Selatan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu (1)
Bagaimana profil daya tarik dan atraksi wisata di Pulau Samalona? (2) Bagaimana
peran stakeholder dalam kegiatan pengembangan Pulau Samalona? dan (3) Apa
saja faktor pendukung dan penghambat peran stakeholder dalam kegiatan
pengembangan Pulau Samalona?. Sumber data penelitian diperoleh dari informan,
observasi, dokumen, dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan tiga
tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Pulau Samalona merupakan pulau yang memiliki potensi bahari sehingga
kegiatan utama yang dilakukan wisatawan yaitu snorkeling. Pengembangan Pulau
Samalona melibatkan Stakeholder pariwisata yang terdiri dari pemerintah melalui
Disparekraf Kota Makassar, pelaku usaha pariwisata, dan masyarakat lokal Pulau
Samalona. Peran stakeholder dalam pengembangan Pulau Samalona berupa
penyediaan sarana prasarana, pembinaan sumber daya manusia, pemberdayaan
masyarakat lokal, promosi, dan CSR (Corporate Social Responsibility). Faktor
pendukung pengembangan Pulau Samalona adalah keterlibatan masyarakat lokal
Pulau Samalona dalam pengelolaan dan dukungan pihak swasta. Faktor
penghambat pengembangan Pulau Samalona yaitu peran Disparekraf belum
maksimal, masyarakat lokal sebagai pelaku wisata belum profesional, dan
kurangnya koordinasi dari berbagai stakeholder menyebabkan pengembangan
menjadi terhambat dan kurang maksimal.
Berdasarkan hasil penelitian, rekomendasi peneliti terkait pengembangan
Pulau Samalona yaitu memaksimalkan kinerja pemerintah, meningkatkan
kompetensi dan kualitas SDM, meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar
stakeholder.
iv
SUMMARY
Samalona island located in the Makassar Strait, which is one of the several
islands in the cluster of Spermonde islands in the Makassar city. Development in
Samalona island involves the tourism stakeholders consisting of government,
private sector, and the community. Stakeholder involvement in the development
of Samalona Island is expected to make the Samalona island as competitiveness
maritime destinations in South Sulawesi.
This research uses descriptive method with qualitative approach. The
problem in this study, are (1) What is the profile and attractiveness of tourist
attractions on the Samalona island? (2) How does the role of stakeholders in
tourism development in the Samalona Island? and (3) What are the supporting and
inhibiting factors in Stakeholder roles of tourism development in the Samalona
Island ?. Source of research data was obtained from informants, observation,
documents, and documentation. Research data analysis using three stages of data
reduction, data presentation, and conclusion.
Samalona Island is an island that has the potential of maritime so main
travelers activities are snorkeling. The development of the Samalona island
involves the tourism stakeholders consisting of government through the
Disparekraf Makassar, tourism businesses and local communities. The
stakeholders roles in the development of Samalona island include the provision of
infrastructure, human resource development, local development, promotion, and
CSR (Corporate Social Responsibility). Supporting factors in Samalona Island
development is involvement of local communities in the management and support
of the private sector. Inhibiting factors in the development of the Samalona island
are Disparekraf roles is not maximized, local communities as a professional tour
players are still lacking, and lack of coordination of the various stakeholders lead
to the development be obstructed and not maximal.
Based on the research results, recommendations related to the Samalona
island development are maximizing the government performance, improve the
competence and quality of human resources, improving the stakeholders
coordination and cooperation.
v
KATA PENGANTAR
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
terhormat:
2. Ibu Prof. Dr. Endang Siti Astuti, M.Si selaku Ketua Jurusan Administrasi
3. Bapak Yusri Abdillah, M.Si., Ph.D selaku Ketua Progam Studi Pariwisata
4. Dr. Drs. Djamhur Hamid, Dipl. Bus., M.Si selaku dosen pembimbing yang
vi
5. Luchman Hakim, S.Si.,M.Agr.Sc.,Ph.D selaku dosen pembimbing yang telah
7. Amiruddin dan Agustina selaku orang tua, serta adik yang telah memberikan
8. Disparekraf Kota Makassar dan masyarakat lokal Pulau Samalona yang telah
10. Seluruh pihak yang turut membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 54
A. Hasil Penelitian .............................................................................. 54
1. Gambaran Umum Kota Makassar dan Potensi Wisata ............ 54
a. Gambaran Umum Kota Makassar ..................................... 54
b. Potensi Wisata Kota Makassar .......................................... 58
2. Gambaran Umum Pulau Samalona .......................................... 59
3. Gambaran Umum Disparekraf Kota Makassar ....................... 69
B. Penyajian Data ............................................................................... 72
1. Peran stakeholder pariwisata dalam kegiatan pengembangan
Pulau Samalona ....................................................................... 72
a. Peran Pemerintah ............................................................... 72
b. Peran Swasta ...................................................................... 81
c. Peran Masyarakat .............................................................. 86
2. Faktor pendukung dan penghambat peran stakeholder dalam
kegiatan pengembangan Pulau Samalona ................................ 89
a. Faktor Pendukung .............................................................. 91
b. Faktor Penghambat ............................................................ 93
C. Pembahasan ................................................................................... 99
1. Peran stakeholder pariwisata dalam kegiatan pengembangan
Pulau Samalona ....................................................................... 99
a. Peran Pemerintah ............................................................... 99
b. Peran Swasta .................................................................... 102
c. Peran Masyarakat ............................................................ 104
2. Faktor pendukung dan penghambat peran stakeholder dalam
kegiatan pengembangan Pulau Samalona .............................. 105
a. Faktor Pendukung ............................................................ 107
b. Faktor Penghambat .......................................................... 111
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perubahan pokok yang dilakukan oleh manusia secara terencana pada suatu
menuju ke suatu kondisi kepariwisataan tertentu yang dianggap lebih baik atau
devisa negara dan secara tidak langsung membuka kesempatan kerja bagi
masyarakat untuk ikut terlibat langsung dalam kegiatan pariwisata. Hal ini
1
2
salah satu penyumbang devisa terbesar setelah minyak dan gas, batu bara, serta
kelapa sawit. Pada tahun 2013 sektor pariwisata menyumbang devisa sebesar
2015).
Peningkatan perolehan devisa tersebut tidak lepas dari usaha pemerintah dalam
secara sosial dan ekonomi. Potensi yang dimiliki Indonesia sangat banyak
Potensi wisata yang dimiliki berupa kondisi alam, keberagaman seni dan
3
budaya, agama, peninggalan sejarah dan purbakala, serta berbagai jenis flora
destinasi wisata. Kekayaan alam yang dimiliki yaitu berbagai jenis pegunungan
seperti gunung merapi, hutan, air terjun, danau, pantai, keindahan bawah laut,
tersebut sebagai atraksi wisata. Salah satu daerah yang memiliki potensi wisata
(KTI) memiliki luas areal 199,26 km² dengan penduduk mencapai 1,4 juta
jiwa, sehingga Kota Makassar menjadi kota terbesar kedua di luar Pulau Jawa,
setelah Kota Medan. Makassar terletak di pesisir barat daya pulau Sulawesi dan
multi etnik atau multi kultur dengan beragam suku bangsa. Potensi
alam, wisata tirta, kekayaan khasanah sejarah keunikan seni budaya dan
akan menuju ke Tana Toraja dan daerah-daerah lain di Sulawesi Selatan, Kota
Makassar juga memiliki potensi wisata alam seperti : Tanjung Bunga, Pantai
Desa Wisata Delta Lakkang, dan lain-lain. Wisata peninggalan sejarah seperti:
Pangeran Diponegoro, Makam Raja-raja Tallo. Selain itu, Kota Makassar juga
memiliki beberapa wisata buatan, agro, dan wisata religi. Selain wisata alam
dan budaya, Kota Makassar juga memiliki potensi wisata bahari yang dapat di
kembangkan.
Salah satu objek wisata bahari yang sedang populer di Kota Makassar
sebagai pelaku wisata yang mengelola Pulau Samalona sebagai tempat wisata.
Potensi yang dimiliki berupa pantai pasir putih yang membentang di sisi utara,
timur laut dan barat serta barat laut menjadi pesona tersendiri untuk aktivitas
pariwisata. Terdapat dua titik penyelaman (diving) yang ada di sebelah selatan
memancing. Berdasarkan potensi yang ada, Pulau Samalona sangat layak untuk
maksimal terlihat dari prasarana wisata yang belum memadai seperti dermaga
yang butuh perbaikan karena kondisinya yang sudah tidak layak, dan pemilik
itu, kondisi sarana atau fasilitas penunjang kegiatan wisata di Pulau Samalona
terbilang lengkap tapi dengan kondisi seadanya. Beberapa sarana yang ada di
bale), toilet umum, dan tempat ibadah. Terdapat pula fasilitas persewaan alat
Samalona. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan kondisi pulau sesuai dengan
pulau yang dekat dengan Kota Makassar harusnya lebih menarik pihak swasta
untuk melakukan investasi, akan tetapi masih ada beberapa keterbatasan seperti
rupa agar pengembangan objek dan daya tarik wisata di suatu daerah dapat
daya manusia yang bekerja sebagai tenaga kerja di sektor pariwisata, dan lain-
lain. Selain pihak pemerintah, pihak swasta sebagai pelaku bisnis mempunyai
antara swasta dan masyarakat yaitu dalam bentuk kerja sama paket wisata
tentang kondisi wilayahnya. Oleh karena itu pengetahuan tentang sadar wisata
dan pelayanan prima sangat penting untuk dipahami dan diterapkan oleh
masyarakat lokal, karena secara tidak langsung masyarakat lokal yang akan
sebagai pemilik dan pengelola, masyarakat lokal juga menjadi bagian dari
kebudayaan dan kebiasaan sehari-hari yang menjadi keunikan dan ciri khas
sangat penting karena Pulau Samalona merupakan salah satu wisata bahari
yang saat ini sedang populer di Kota Makassar namun belum ditunjang dengan
fasilitas dan pengelolaan yang baik. Kondisi ini dapat diketahui dari sarana
prasarana yang ada belum terkelola dan terpenuhi dengan baik serta kualitas
yang diberikan juga kurang memuaskan. Maka dari itu, diperlukan suatu solusi
8
B. Perumusan Masalah
Samalona?
C. Tujuan Penelitian
adalah:
Pulau Samalona.
D. Kontribusi Penelitian
1. Secara Akademis
2. Secara Praktis
wisata bahari.
Samalona.
10
E. Sistematika Pembahasan
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
sistematika penelitian.
di lapangan.
11
BAB V : PENUTUP
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
12
13
tahap yaitu tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
sebagai daya tarik utama dalam wisata snorkling. Dampak negatif dari
terumbu karang dan hilangnya spesies ikan tertentu akibat dari rusaknya
B. Kepariwisataan
multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara
1. Pariwisata
orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan yang
bermacam-macam.
individu maupun kelompok dari suatu tempat ke tempat lain yang bersifat
kebudayaan yang ada pada suatu tempat atau daerah lain, sehingga
masyarakat sekitarnya.
asli yang tidak ada duanya. Dengan demikian, kebudayaan asli dapat
Keberadaan objek dan daya tarik wisata menjadi alasan utama bagi
para wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah. Daya tarik wisata juga
dan mengelola objek dan daya tarik wisata beserta prasarana dan sarana
yang diperlukan atau kegiatan mengelola objek dan daya tarik wisata yang
Suatu objek atau daya tarik wisata yang bersumber dari aset-aset
budaya meliputi:
1) Iklim
2) Alam Laut
5) Kawasan alami indah yang dapat dimanfaatkan untuk golf, ski air,
Sebuah objek wisata harus memiliki potensi atau daya tarik yang
wisata. Suatu daerah untuk menjadi DTW (Daerah Tujuan Wisata) yang
baik harus dikembangkan tiga hal agar daerah itu menarik untuk
dikunjungi yaitu:
b. Adanya something to buy, sesuatu yang menarik dan khas untuk dibeli
tempat itu.
penting bagi daerah tujuan wisata khususnya bagi objek wisata yang akan
lokasi dan kondisi objek wisata yang akan dikembangkan untuk kesiapan
sehingga akan meningkatkan aksebilitas dan daya tarik objek wisata itu
sendiri.
negara/daerah asalnya.
menerima uangnya.
dan mengawasi.
lintas ekonomi, arus mobilitas penduduk antar daerah, dan lain lain, yang
suatu objek wisata tidak harus sama atau lengkap. Pengadaan sarana
pariwisata harus sesuai dengan standar jumlah dan kualitas yang telah
serta sarana pendukung lainnya. Ada 3 (tiga) bagian yang penting dalam
Suprastructure)
4. Wisata Bahari
dahulu kala, kuno, tua sekali, indah, elok sekali, mengenai laut, atau yang
laut, jenis kegiatan yang dapat dilakukan saat berwisata bahari kebanyakan
salah satu alternatif wisata yang berbeda dan menarik. Daya tarik wisata
bahari terletak pada ekosistem yang termasuk pada wilayah laut dan
pesisir. Dahuri dalam Tuwo (2011:40) menguraikan bahwa ada lima belas
ekosistem yang saling terkait di wilayah pesisir dan laut, yaitu: (1) tujuh
danau, sungai, anak sungai, dan kolam; (2) empat ekosistem daerah pantai,
yakni hutan pantai, rawa pasang surut, mangrove, dan eustaria; dan (3)
yang besar dan beragam di wilayah pesisir dan laut. Oleh karena itu,
(Sastrayuda, 2010).
Oleh karena itu dalam rangka pengelolaan kawasan wisata bahari maka
segera dibangun dan mana yang hanya perlu direvitalisasi. Selain itu
1) sosial-budaya, politik/kebijakan,
2) ekonomi-pasar, dan
29
3) kemampuan teknologi.
informasi yang telah kita dapatkan dari pemetaan diatas. Yang perlu
1) skill-nya,
eksternal,
teknologi informasi.
internasional.
C. Stakeholder Pariwisata
stakeholder bahwa:
31
1. Negara (State)
global.
(stakeholder) pariwisata. Menurut Pitana dan Diarta (2009: 86) ada delapan
33
2. Konsumen
7. Pemerintah
besarnya.
berwisata.
perlu dipahami sedemikian rupa agar pengembangan objek dan daya tarik
wisata di suatu daerah dapat terwujud dan terlaksana dengan baik. Peran
kualitas sumber daya manusia yang bekerja sebagai tenaga kerja di sektor
serta dampak lingkungan sekecil mungkin. Di sisi lain, pebisnis yang lebih
kebijakan dan regulasi dari pemerintah. Seperti melalui peraturan tata ruang,
2009:113).
lebih mengetahui mengenai objek wisata tersebut. Maka dari itu pengetahuan
tentang sadar wisata dan pelayanan prima sangat penting diketahui oleh
masyarakat lokal karena masyarakat lokal sekitar objek wisata yang akan
sebagai pemilik dan pengelola, masyarakat lokal dapat menjadi bagian dari
kebudayaan dan kebiasaan sehari-hari yang menjadi keunikan dan ciri khas
dari objek wisata. Keberhasilan pengembangan objek wisata dapat dilihat dari
kegiatan-kegiatan pengembangan.
D. Pengembangan Pariwisata
1. Pengertian Pengembangan
kata dasar “kembang” yang berarti menjadi besar, luas, banyak atau
wisata.
a. Harus mampu bersaing dengan objek wisata yang ada dan serupa
b. Prasarana wisata
c. Sarana wisata
e. Masyarakata/lingkungan
langkah atau cara seperti mengembangkan objek dan daya tarik wisata,
sebagainya.
yaitu segala sesuatu yang dapat dilihat pada suatu objek wisata,
objek wisata, dan something to buy yaitu segala sesuatu yang dapat
adalah suatu objek ciptaan Tuhan maupun hasil karya manusia yang
(Suwantoro, 2004:19):
sebagainya.
dimiliki baik itu sumber daya alam, sumber daya budaya, maupun
sumber daya minat khusus untuk dijadikan suatu objek wisata yang
berdaya saing dan memiliki daya tarik bagi wisatawan. Adanya daya
tarik tersebut maka wisatawan yang datang dapat terkesan dan merasa
puas dengan objek dan daya tarik wisata yang ada. Banyaknya
penunjang pariwisata.
41
akomodasi lainnya.
2004:21).
pengembangan suatu objek wisata. Oleh karena itu, suatu objek wisata
yang masih belum memenuhi sarana dan prasarana yang baik perlu
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
menghasilkan data daskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati. Penggunaan jenis penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif mengarah kepada latar dan individu yang diteliti
kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat lokal, dan pihak swasta.
B. Fokus Penelitian
Agar penelitian ini lebih terarah dan mudah dalam pencarian data, maka
43
44
Pulau Samalona.
Pulau Samalona.
Samalona
kurang
C. Lokasi Penelitian
untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan. Adapun lokasi yang
ada. Pulau Samalona sebagai salah satu pulau dari 11 pulau yang ada di
Makassar memiliki potensi dan daya tarik yang dapat dikembangkan sebagai
D. Sumber Data
berikut:
1. Data Primer
wisatawan.
2. Data Sekunder
b. Foto
c. Informasi lain yang relevan dengan penelitian yakni melalui data online
1. Observasi
suasana atau perilaku yang diamati oleh peneliti serta direkam dalam
kawasan objek wisata Pulau Samalona, dermaga Popsa, dan yang terkait
dengan penelitian, dengan cara melihat dan mencatat hal-hal yang dianggap
2. Wawancara
pengembangan.
swasta yang terlibat tentang peran masing-masing pihak dan dampak yang
3. Dokumentasi
F. Instrumen Penelitian
c. Pedoman observasi, berupa panca indera dan alat tulis yang meliputi buku
e. Catatan lapangan (field note), berisi catatan hasil wawancara dan observasi
G. Analisis Data
data kualitatif. Analisis data penelitian dilakukan pada saat pengumpulan data
Analisis Data Interaktif yang disampaikan oleh Miles dan Hubberman (1992)
dalam Usman dan Setiadi (2009:88) terdapat tiga hal utama dalam analisis
selama dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar, untuk
1. Reduksi Data
yang muncul dari catatan tulisan di lapangan (field note), dimana reduksi
kualitatif berlangsung.
2. Penyajian Data
3. Verifikasi
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data
Reduksi Data
Kesimpulan:
Penarikan/Verifikasi
Pada gambar tersebut tampak adanya ketiga kegiatan yang saling terkait
dan merupakan rangkaian yang tidak berdiri sendiri. Penyajian data selain
berasal dari hasil reduksi, perlu juga dilihat kembali dalam proses
pengumpulan data untuk memastikan bahwa tidak ada data penting yang
tertinggal. Demikian pula jika dalam verifikasi ternyata ada kesimpulan yang
H. Keabsahan Data
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk
oleh subyek dengan yang dikatakan informan dengan maksud agar data yang
diperoleh dapat dipercaya karena tidak hanya diperoleh dari satu sumber saja
yaitu subyek penelitian, tetapi juga data diperoleh dari beberapa sumber lain
A. Hasil Penelitian
baik darat, laut maupun udara dan pusat pelayanan pendidikan dan
Visi :
54
55
Misi:
Makassar terdiri dari beberapa etnis seperti etnis Bugis, etnis Makassar,
etnis Cina, etnis Toraja, etnis Mandar dll. Secara administrasi kota
ketinggian yang bervariasi antara 1-25 meter dari permukaan laut. Kota
derajat ke arah barat, diapit dua muara sungai yakni sungai Tallo yang
ekonomi, termasuk kegiatan sektor lain yang terkait, maka perlu upaya
Makassar jumlah obyek dan daya tarik wisata ada sebanyak 95 obyek
yang terdiri dari wisata budaya dan sejarah, wisata alam (pulau, sungai,
kuliner, dan wisata religi. Secara lengkap mengenai potensi wisata Kota
Samalona relatif bulat dengan luas wilayah 2,34 hektar tapi sewaktu-waktu
berjarak 3,45 mil laut (± 7 Km) dari Kota Makassar. Secara umum keadaan
topografi dari pulau berada pada dataran yang landai sekitar 3m-8m di atas
berasal dari pulau karang timbul dengan morfologi pantai berpasir. Pada
sedangkan gosong terdekat berada pada perairan sisi tenggara yaitu taka
bako (± 1 mil). Pasir putih yang membentang di sisi utara, timur laut dan
barat serta barat laut menjadi pesona tersediri untuk aktivitas pariwisata.
sewa.
aspek yaitu:
62
a. Something to see
jernih dan juga memiliki habitat terumbu karang serta ikan-ikan yang
kecuali pada bagian selatan yang sebagian besar hanya terdiri dari
pasir putih. Penelitian yang dilakukan oleh Arifin dkk tahun 2010
Hakko Maru buatan Belanda; serta kapal selam milik Jepang. Kapal-
kapal yang karam tersebut telah berubah wujud menjadi karang dan
menjadi tempat tinggal bagi ratusan biota laut yang beraneka ragam
pohon kelapa, pohon cina, dan pohon tammate. Sedangkan pada sisi
barat laut terdapat daerah yang cukup luas yang tidak ditumbuhi
b. Something to buy
c. Something to do
1) Memancing
2) Snorkeling
3) Diving
karang akibat tergerus air laut serta menjadi rumah bagi aneka
4) Berjemur
atau pasir.
6) Sightseeing
pulau.
7) Barbeque
8) Berenang
disekitarnya namun masih belum maksimal. Sarana yang sudah ada saat
seperti air bersih dan listrik masih belum terpenuhi dengan baik. Pulau
Samalona tidak memiliki mata air tawar yang dapat dikonsumsi atau
dijadikan sarana air bersih. Terdapat mata air payau yang berasal dari
tanah/sumur galian dengan kedalaman 3-5 meter dan air tersebut hanya
Samalona berjarak 3,45 mil laut (± 7 Km) dari Kota Makassar dengan
untuk berlabunya perahu (kapal kayu dan speed boat) yang berukuran
maksimal 10 penumpang.
Makassar
memenuhi kedua tugas tersebut. Untuk memenuhi hasil yang maksimal dan
potensi dan sumber daya sebagai kekuatan internal yang saling bersinergi
rangkaian antara kegiatan dan substansi tupoksi serta jati diri pelayanan
Makassar harus memiliki daya saing yang unggul dan terkemuka sehingga
menetapkan misi sebagai pernyataan dalam upaya atau cara mencapai visi
terencana;
Kreatif
misi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, yaitu sesuatu
(apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, yaitu hasil yang akan
dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terperinci, dapat
di ukur dan dapat di capai, serta dalam kurun waktu yang lebih pendek
dari tujuan.
B. Penyajian Data
Samalona
a. Peran Pemerintah
ekonomi, arus mobilitas penduduk antar daerah, dan lain lain yang
digunakan.
74
sebagaimana mestinya.
bahwa:
Makassar.
cuaca seperti pada saat musim hujan dan angin barat. Adanya
3) Promosi Pariwisata
b. Peran Swasta
milik PT. Comextra Majora yang terletak di sebelah selatan pulau. PT.
“Kalo mau pesan Resort bisa di pesan lewat email atau langsung
di telfon saja, bisa di liat kontaknya di dekat pintu Resort. Harga
sewanya Rp 5.000.000,- semalam untuk 15 sampai 20 orang,
sudah termasuk makan 2 kali, alat snorkeling dan permainan
banana boat. Di dalam fasilitasnya lengkap ada tempat tidur, AC,
kursi, kamar mandi, dapur, dan gazebo tempat barbeque di depan
resort. Sudah termasuk juga transportasi antar jemput dari
dermaga Kayu Bangkoa. Dari dulu kalo ada yang menyewa
Resort masyarakat disini yang melayani menyambut tamu,
menyiapkan makanan, membersihkan resort, dan siapkan
kebutuhannya tamu." (wawancara pada tanggal 13 Juni 2015
pukul 11.00 WITA di Pulau Samalona)
bahwa :
Kayu Bangkoa dan dermaga Popsa dengan cara menyewa perahu motor
84
liburan tiba. Tapi pemilik perahu motor yang tidak terorganisir dengan
Musholla yang didirikan oleh Hotel Purnama pada tahun 2002 terletak
pulau yang di bangun oleh seorang pecinta pulau asal Kota Makassar
Samalona, bahwa :
c. Peran Masyarakat
berasal dari sektor pariwisata. Hampir semua fasilitas yang ada di Pulau
“Dulu kita kan masih melaut, tapi sekarang ikan sudah kurang.
Pengunjung sekarang sudah semakin banyak. Dari 12 KK (Kartu
Keluarga) ada sekitar 82 orang anggota keluarga yang hidup dari
pengunjung” (wawancara pada tanggal 13 Juni 2015 pukul 13.30
WITA di Pulau Samalona)
a. Faktor Pendukung
Pulau Samalona.
Samalona
bahwa :
b. Faktor Penghambat
karang yang ada disekitar pulau. Seperti yang telah dijelaskan oleh
bahwa:
bahwa:
kurang
Pariwisata, bahwa:
pemerintah dan pihak swasta yaitu tidak ada upaya yang dilakukan
murah.
C. Pembahasan
Samalona
a. Peran Pemerintah
event.
membangun daya saing yaitu menjadi tuan rumah yang baik bagi
b. Peran Swasta
perusahaan.
Selain itu, pihak swasta yang terdiri dari beberapa kelompok dan
c. Peran Masyarakat
dengan baik.
memiliki sumber daya, modal dan jaringan dapat menjalankan peran dan
oleh masyarakat lokal sebagai tuan rumah akan memberikan kesan baik
bahari, yaitu:
107
a. Faktor Pendukung
Pulau Samalona
kawasan wisata bahari adalah milik bersama untuk itu ada hak-hak
Samalona
24-27).
b. Faktor Penghambat
dilaksanakannya.
wisatawan.
dalam sapta pesona. Sapta Pesona terdiri dari tujuh unsur yaitu
aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah dan kenangan. Sapta
disiplin nasional dan jati diri bangsa yang juga akan meningkatkan
113
masyarakat.
karena sebagian besar bagian dermaga yang terbuat dari kayu sudah
hilang atau hancur akibat cuaca dan usia dermaga yang memang
berasal dari Kota Makassar karena jarak Pulau Samalona yang tidak
Makassar dan terdapat mata air payau yang berasal dari sumur
2004:21).
Samalona.
kurang
pariwisata.
124
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Potensi Pulau Samalona yaitu tingkat kecerahan air yang jernih dan juga
pulau sehingga Pulau Samalona memiliki beberapa spot atau lokasi untuk
kegiatan penyelaman dan snorkeling. Salah satu atraksi utama yang Pulau
dekat jalur pelayaran menuju Kota Makassar. Pantai pasir putih dan
permukaan air laut yang tenang dan cukup dangkal membuat wisatawan
126
127
ombak.
B. Saran
1. Dinas Pariwisata
lanjutan.
2. Pihak Swasta
3. Masyarakat
Muljadi, A.J. 2012. Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Pitana dan Diarta. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: C.V Andi
Offset
132
133
Usman H. dan A.P Setiadi. 2009. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi
Aksara.
Artikel Lain:
Badan Pusat Statistik Kota Makassar. 2015. Makassar Dalam Angka (Makassar
In Figures 2015). Makassar: UD ARESO.
Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 5 Tahun 2011 tentang Tanda Daftar
Usaha Pariwisata, diakses pada tanggal 5 Februari 2016.
Internet:
Dinas Komunikasi dan Komunikasi Kota Makassar. 2014. Profil Kota Makassar,
diakses pada tanggal 2 Oktober 2015 dari http://www.makassarkota.go.id.
Indonesia Dive Directory. 2011. Makassar Dive Site, Indonesia, diakses tanggal
21 Februari 2016 dari http://www.indonesiadivedirectory.com/dive-
area/makassar
Whardono, F.I. 2014. Kumpulan Artikel Terkait Pariwisata Bahari, diakses pada
tanggal 11 Januari 2016 dari http://www.slideshare.net/fitriwardhono
/kumpulan-artikel-terkaitpariwisata-bahari.
137
PEDOMAN WAWANCARA
Terkait Stakeholder:
1. Siapa saja para pemangku kepentingan (stakeholder) yang terlibat dalam
pengembangan objek wisata pulau Samalona?
2. Apa saja peran dan kontribusi dari para pemangku kepentingan
(stakeholder) terhadap pengembangan pulau Samalona?
3. Bagaimana bentuk kerja sama antar pemerintah daerah swasta dan
masyarakat dalam mengembangkan objek wisata pulau samalona?
CURRICULUM VITAE
Email : reskiamalyah@gmail.com
Pendidikan Formal :