Anda di halaman 1dari 4

TEKNOLOGI BATUBARA

 Evaluasi Pencucian ( Pertemuan X )

1. Tujuan : evalusi efektifitas alat pencucian batubara


2. Efisiensi alat bergantuang :
 Distribusi density material yang ada dalam umpan
 Density pemisahan
 Ketelitian pemisahan antara batubara dengan non batubara
3. Cara :
 Error area
 Propable area method

 Teknologi Batubara bersih cara mendapatkan batubara seefisien mungkin,


tidak mengotori lingkungan. ( Pertemuan XI )
1. Tujuan :
 Meningkatkan efisiensi energy
 Menjaga supply energy di kemudian hari
 Mempertinggi kualitas lingkungan
 Memperkuat pertahanan dasar energo resource

Contoh : a. Pengkonsentrasian BB untuk menaikkan peranan BB sebagai sumber energy


b. Pengkonsentrasian BB untuk menangani emisi SO2 dan NOx agar Lingkungan
2. 4 Cara TBB :
a. Pre Combustion Cleaning Technology
Menghilangkan polutan dan mineral pengotor yang tidak digunakan dalam batubara dan
dilakukan secara fisik, kimia, biologi.

b. Clean Combustion Technology


Penghilangan polutan yang dihasilkan oleh batubara pada saat batubara ini terbakar.
Contoh : Injeksi batukapur untuk mengikat/ mengilangkan sulfur.

c. Post Combustion Cleaning Technology


Mengurangi SOx dan pertikel – partikel halus dari gas hasil pembakaran BB. Contohnya :
a. Menggunakan scrubber atau addictive yang disemprotkan pada flue gas agar sulfur hilang
b. Penggunaan filter bag maupun electrostatic precipitator untuk menangkap abu

d. Coal Convertion Technology


Mengubah batubara menjadi bahan bakar bentuk lain yang lebih stabil dan lebih bersih
(bentuk cairan, gas, bahan bakar padat/cair)
 Pemnafaatan Batubara ( Pertemuan XII )

1. Proses Gasifikasi ( Batubara – Gas )

Alat : Gasifier

Drying : Menghilangkan air


Pyrolysis : Penguraian batubara pada
temperature tinggi menjadi char, tar, dan VM
Reduction : reaksi utama, gas dihasilkan
Combustion : karbon dalam char akan dioksidasi
menhasilkan karbon dioksida atau monoksida

https://ardra.biz/sain-teknologi/ilmu-dan-
teknologi-terapan/proses-gasifikasikonversi-
batubara-menjadi-gas/

2. DME
Dimethyl ether merupakan sumber bahan bakar yang memproduksi energi yang bersih
untuk masa depan. Keistimewaan DME tidak menghasilkan partikel zat (particulate matter)
sebagai gas buangan saat digunakan sebagai pengganti bahan bakar.

http://www.che.cemr.wvu.edu/publications/projects/dimethyl/dme-b.pdf

3. Proses Liquifaksi ( Batubara – cair )


 Proses pencairan tidak langsung (Fischer-Tropsch sintesis proses) dirancang untuk
membuat batubara menjadi gas dan menghasilkan gas sintetik yang terdiri dari CO dan
H2, dan untuk mensintesis fase cair hidrokarbon menggunakan gas sintetis tersebut
sebagai bahan baku
 Dengan proses pencairan langsung, pertama-tama
1. batubara dilumat (dihancurkan) dan bubur dibuat dengan mencampurkan batubara ini
dengan sebuah pelarut.
2. Bubur diberikan tekanan yang dimasukkan ke dalam sebuah reaktor bersama-sama
dengan hidrokarbon oleh pompa.. disini batubara terpotong karena terkena
dekomposisi karena suhu di bagian jembatan memiliki kekuatan ikatan yang tinggi , dan
direduksi menjadi molekul kecil lalu menjadi reaksi intermediete dari fragmen kecil yang
memiliki radikal bebas .
3. Ketika jumlah hidrogen yang cukup diberikan ke dalam sistem reaksi, maka radikal
bebas menjadi stabil dengan hidrogen dan menjadi matrial cair. Kemudian, produk
disuling menjadi berbagai sulingan dan dibuat menjadi produk minyak.

 Aspek Lingkungan Pengembangan Pemanfaatan Batubara ( Pertemuan XIII )

1. Macam - macam Polutan Udara


a. Partikulat : terdiri atas material padat yaitu senyawa oksida dan abu
b. Polyciclic Organic matter : berupa senyawa organic, terjadi karena pembakaran
BB tidak sempurna dan terurainya bahan organic yang tidak ikut terbakar
c. Trace Elemet : unsur yng jumlahnya sedikit dalam pembakaran
d. Gas
No Trace Tumbuhan ab Manusia & Hewan ab
Element
1 Arsenic Akar rusak, - Saluran napas, infeksi kulit 0,05
gangguan ppm
pertumbuhan , -
hasil
2 Cadium - hasil 10 Menegendap di sel darah, 0,05-
µg/gram kerusakan ginjal & hati 0,2
tanah mg/m3
3 Merkuri Gangguan - Nephritis, rusak saraf & mati 0,01
pertumbuhan µg/m3
4 Timbal Gangguan 300 Otak rusak & kematian 3
pertumbuhan ppm µg/m3
5 Vanadium Gangguan - Sistem pernapasan 0,15
pertumbuhan µg/m3
6 Selenium Menghambat >2,5 Kerusakan ginjal, pankreas, >0,2
Pertumbuhan µg/lt hati, paru-paru µg/m3
7 Nikel - - Rusak otak , paru-paru dan >1
kanker hidung mg/m3
8 Flourine - - Gangguan mata, selaput >3ppm
dan HF lender pd saluran pernapasan,
menimbulkan rasa terbakar
 Self Potensil Combustion ( Pertemuan XIV )

1. Tanda Swabakar : Adanya asap CO dalam timbunan dan Bau gas belerang
2. Perkembangan Temperatur saat Swabakar :

a. Batubara dalam timbunan teroksidasi sampai suhu 50 - 55oC ( batubara rendah )/


70 – 80 oC ( Batubara tinggi )
b. Proses oksidasi akan meningkat sesuai kecepatan kenaikan suhu BB, sampai suhu
140 oC
c. CO2 dan uap air akan teruarai pada suhu 140 oC
d. CO2 akan diurai dengan cepat sehingga mencapai suhu 230 oC, pada suhu ini tahap
awal swabakar terjadi
e. Pada Temperature 350 oC batuara akan menyala sehingga proses swabakar terjadi.

3. Di Lapangan Swabakar terjadi karena :


a. BB terlalu lama ditimbun di stockpile
b. Dimensi timbunan yang tidak memenuhi standart
c. Kecepatan angina ke arah timbunan lereng
d. Banyak mineral pengotor dalam BB ( VM)
e. Ketidakseragaman ukuran butir
f. Sistem drainase yang tidak betul

4. Penanganan pada Timbunan :


a. Timbunan jangan terlalu tinggi
b. Dilakukan proses pemadatan
c. Melakukan metode penimbunan dan pembongkaran dengan benar

Anda mungkin juga menyukai