Anda di halaman 1dari 7

Majalah Kedokteran Andalas Vol.34. No.2.

Juli-Desember 2010 114

Pendahuluan dengan rekonstruksi skunder. Oleh


Laserasi palpebra sudah terjadi karena itu, pada umumnya kesulitan
pada manusia sejak zaman dahulu. dan kecendrungan timbulnya epifora
Tongkat runcing, sayatan pisau dan berhubungan dengan rekonstruksi yang
gigitan binatang mempunyai peranan terlambat, dan banyak ahli bedah
besar menyebabkan terjadinya laserasi merekomendasikan untuk merepair
palpebra. Pada zaman moderen ini, semua kasus laserasi kanalikular.(2)
trauma masih sering terjadi akibat
kecelakaan lalu-lintas, gigitan binatang, Tujuan Penelitian
perkelahian dan luka bakar.(1) Untuk mengetahui epide-
Laserasi palpebra dapat terjadi miologi kanalisasi laserasi lakrimal di
karena trauma tumpul atau disebabkan bagian mata RS. Dr. M. Djamil Padang
oleh benda tajam, gigitan binatang, selama periode 1 Juli 2006 hingga
perkelahian dan luka bakar. Laserasi tanggal 31 Juni 2009.
tidak hanya melibatkan kulit, tapi dapat
juga mengenai otot palpebra, margo Metode dan Bahan Penelitin
palpebra dan sistim lakrimal. Laserasi Merupakan sebuah penelitian
pada bagian medial palpebra dapat deskriptif retrospektif dengan mengam-
menyebabkan robekan pada kanalis bil data dari Rekam Medik pasien yang
lakrimalis inferior, kanalis lakrimalis didiagnosa Laserasi lakrimal Di bagian
superior dan sakus lakrimalis. Hal ini mata RS. Dr. M. Djamil Padang.
menimbulkan gangguan sistim eksresi Penelitian ini menggunakan
lakrimal yang meyebabkan epifora, populasi semua penderita yang didiag-
sehingga memungkinkan berkembang- nosa sebagai laserasi lakrimal pada
nya abses di dalam sakus lakrimal dan bagian mata RS. Dr. M. Djamil
terjadinya dakriosistitis.(2-4) Padang. Data yang dikumpulkan meli-
Pemeriksaan diagnostik yang puti jenis kelamin, umur, tempat
tepat dan secara komperehensif perlu kejadian trauma, penyebab trauma dan
dilakukan dalam menegakan diagnosa, terapi.
dalam hal ini termasuk pemeriksaan
lapangan pandang, slit lamp, dan Hasil Penelitian
pemeriksaan funduskopi. Rontgen foto Selama periode 1 Juli 2006
orbita atau CT scan harus dilakukan hingga tanggal 31 Juni 2009 di bagian
jika di duga suatu fraktur atau ter- mata RS. M. Djamil Padang ditemukan
dapatnya benda asing di dalam intra 29 kasus laserasi lakrimal dari 227
okuler atau intra orbita.(2) kasus laserasi palpebra.
Untuk meminimalisasi risiko
timbulnya sikatrik dan epitelisasi pada Tabel 1. Frekuensi laserasi lakrimal
luka dengan epifora, kanalisasi harus berdasarkan jenis kelamin
dilakukan paling lama dalam dua hari
setelah luka. Idealnya stent inert, Jenis kelamin Frekuensi %
lembut dan lentur yang bertujuan untuk Laki-laki 23 79.31
mengurangi iritasi okuler atau erosi Perempuan 6 20.69
jaringan dan cukup stabil ditempatkan Jumlah 29 100
pada perikanalikular untuk menurun-
kan reaksi inflamasi.(5) Pada tabel 1 telihat bahwa dis-
Angka keberhasilan repair pri- tribusi jenis kelamin yang banyak
mer lebih tinggi jika dibandingkan mengalami laserasi lakrimal adalah
Hendriati, LASERASI KANALIS LAKRIMALIS PADA LUKA ROBEK 115
PALPEBRA DI RS. Dr. M. DJAMIL PADANG

laki-laki yaitu 23 kasus dari 29 orang Tabel 4. Frekuensi laserasi lakrimal


penderita (79.31%). berdasarkan tempat kejadian
trauma
Tabel 2. Frekuensi laserasi lakrimal
berdasarkan umur Tempat Fre- %
kejadian kuensi
Umur Frekuensi % trauma
(tahun) Rumah 8 27.58
1 – 10 5 17.24 Jalan raya 16 55.18
11 – 20 2 6.90 Rekreasi dan - 0
21 – 30 7 24.14 olahraga
31 – 40 4 13.79 Industri atau 4 13.79
41 – 50 8 27.58 tempet kerja
51 – 60 1 3.45 Bangunan - 0
61 – 70 1 3.45 publik
71 – 80 1 3.45 Sekolah 1 3.45
Jumlah 29 100 Jumlah 29 100

Pada tabel 2 terlihat bahwa Pada tabel 4 terlihat tempat


distribusi umur yang banyak menga- terjadinya trauma yang terbanyak
lami laserasi lakrimal adalah golongan adalah di jalan raya (55.18%), di rumah
umur 41-50 tahun (27.58%) diikuti (27.58%) dan di tempat kerja
golongan umur 21 – 30 tahun (24.14%) (13.79%).
dan golongan umur 1 – 10 (17.24%).
Tabel 5. Frekuensi laserasi lakrimal
Tabel 3. Frekuensi laserasi lakrimal berdasarkan penyebab trauma
berdasarkan lokasi
Penyebab Frekuensi %
Lokasi Frekuensi % trauma
Kanalis lakrimalis 18 62.07 Benda 25 86.21
inferior tumpul
Kanalis lakrimalis 4 13.79 Benda tajam 4 13.79
superior Jumlah 29 100
Kanalis lakrimalis 5 17.24
superior dan Pada tabel 5 terlihat penyebab trauma
inferior yang terbanyak adalah disebabkan oleh
Sakus lakrimalis 1 3.45 trauma tumpul (86.21%).
Duktus 1 3.45
nasolakrimalis Tabel 6. Frekuensi laserasi lakrimal
Jumlah 29 100 berdasarkan terapi bedah

Terlihat pada tabel 3 bahwa Terapi Frekuensi %


lokasi yang terbanyak mengalami Kanalisasi 23 79.31
laserasi lakrimal terdapat pada kanalis Non 6 20.69
lakrimalis inferior yaitu sebanyak 18 kanalisasi
kasus (62.07%) lalu kanalis lakrimalis Jumlah 29 100
superior dan inferior (17.24%) dan
kanalis lakrimalis superior (13.79%).
Majalah Kedokteran Andalas Vol.34. No.2. Juli-Desember 2010 116

Diskusi
Anatomi
Sistim eksresi lakrimal terdiri
dari pungtum lakrimalis, kanalis
lakrimalis inferior dan superior, sakus
lakrimalis, duktus nasolakrimalis dan
hidung. Drainase sistim ekresi lakrimal
masuk melalui pungtum inferior dan
superior yang terletak pada margo
bagian medial palpebra. Pungtum
inferior terletak agak kelateral diban-
dingkan pungtum superior.(6-9)
Diameter pungtum lakrimal
kurang lebih 0,3 mm. Jarak pungtum
inferior dari kantus medial 6,5 mm dan
pungtum superior sekitar 6 mm. Dari
pungtum lakrimalis tear film diteruskan
ke kanalis lakrimalis, sakus lakrimalis,
duktus nasolakrimalis dan konka
inferior.(6-8,10)
Panjang kanalis lakrimalis ada-
lah sekitar 8-10 mm, sakus lakrimalis Gambar sistem lakrimal, Dikutip dari
12-15 mm dan duktus nasolakrimalis perpustakaan.(12,13)
12-18 mm. Untuk mencegah refluks
tear film ke kanalis lakrimalis di sakus Patofisiologi
lakrimalis terdapat katup Laserasi kanalikular adalah
Rosenmuller.(6-8,11) robeknya saluran sistim lakrimalis.
Laserasi sistim kanalis lakrimalis
disebabkan oleh trauma langsung atau
tidak langsung. Trauma langsung yang
Hendriati, LASERASI KANALIS LAKRIMALIS PADA LUKA ROBEK 117
PALPEBRA DI RS. Dr. M. DJAMIL PADANG

mengenai bagian lakrimal dari palpebra Menurut jenis kelamin, laki- laki sering
dapat disebabkan oleh trauma berat dikenai dari pada perempuan (laki-laki
karena kaca, gantungan jas, pisau, 70%). Menurut tempat terjadinya
gigitan anjing, cakaran kucing, kuku Trauma :
tangan atau benda tajam lainnya. o di rumah 37%
Trauma tidak langsung disebabkan o di jalan raya 21%
oleh trauma tumpul yang mengenai o tempat rekreasi dan olahraga
daerah sekitar mata seperti pukulan 11%
pada wajah, senjata tumpul atau benda o tempat industri 8%
tumpul.(2,14,15) o bangunan umum 5%
Laserasi pada kanalikuli selalu o di sekolah 3%
berhubungan dengan kerusakan pada Sedangkan menurut penyebab trauma,
daerah kantus medial, karena kanalikuli 28% disebabkan oleh trauma tumpul
mulai dari pungtum sampai sudut kan- dan 16% disebabkan oleh trauma
tus medial merupakan suatu struktur tajam.(1)
kompleks. Suatu hal yang tidak mung- Di Amerika Serikat laserasi
kin apabila dilakukan repair hanya kanalikuli sering terjadi yang disebab-
pada kanalis lakrimalis saja, tanpa kan luka pada sistem lakrimal. Laserasi
merepair struktur sekitarnya. Ruda kanalikuli lebih banyak mengenai
paksa yang mengenai bola mata secara kanalis lakrimalis inferior yaitu sekitar
tiba-tiba sering menyebabkan penari- 50.75% kasus, lebih sering mengenai
kan pada bagian lateral dari kelopak laki-laki daripada wanita. Laserasi
mata atas maupun bawah. Hal ini dapat kanalikuli ini paling banyak mengenai
menyebabkan terjadinya laserasi dari usia muda dengan usia berkisar antara
kanalikuli. (8) Sebagian besar kasus 18 – 30 tahun.(6) Sedangkan lan Q dan
disini, tidak hanya mengenai kanalis Wang ZJ melaporkan,(16) dari 71 total
lakrimalis tapi juga mengenai palpebra pasien laserasi kanalikuli 44 orang
atau struktur sekitar mata, repair tidak mengenai laki-laki dan 27 orang
hanya dilakukan pada kanalikular tapi perempuan, usia yang dikenai berkisar
juga daerah struktur sekitarnya. antara 16-55 tahun dengan usia rata-
rata 34.32 tahun. Pada penelitian ini,
Epidemiologi juga lebih sering mengenai anak laki-
Dari 5% luka serius yang laki (79.31%), sedangkan usia yang
mengenai atau melibatkan palpebra dan banyak dikenai adalah antara 41 – 50
sistem lakrimal, menyebabkan :(1) tahun yaitu 27.58%.
o laserasi lakrimal 81% Hoesin RG dan Witjaksana N
o laserasi periokular 70 juga melaporkan, lokasi kerusakan
o eritema palpebra 19 % pada laserasi kanalikuli lebih sering
o obstruksi lakrimal < 1% terjadi pada kanalis lakrimalis inferior
o kelainan palpebra < 1% dibandingkan dengan bagian atas,
Pada penelitian ini, dari 229 kasus yang dengan perbandingan 3-5 : 1, sedang-
mengenai palpebra, 29 kasus melibat- kan kerusakan yang mengenai kedua
kan kanalikular (12.66%). kanalis lakrimalis superior dan inferior
Umur yang dikenai berkisar antara 0 – lebih jarang terjadi yaitu sekitar 16%.
90 tahun, dengan distribusi : Pada usia muda kerusakan yang terjadi
o usia 0 – 9 tahun 23 % dapat berupa laserasi yang disebabkan
o usia 10 – 19 tahun 18% oleh karena benda tajam
o usia > 60 tahun 6%
Majalah Kedokteran Andalas Vol.34. No.2. Juli-Desember 2010 118

atau avulsi oleh benda tumpul, yang adaan tersebut akan menen-
pada umumnya disebabkan karena tukan jenis teknik operasi.
kecelakaan lalu-lintas, perkelahian, Derajat luka serta ada tidak-
kecelakaan pada saat olahraga dan nya jaringan yang hilang
gigitan binatang.(8) Milin(17) melapor- harus diperkirakan luasnya.
kan, dari 66 kasus laserasi palpebra, 24 Apabila terdapat pergeseran
kasus melibatkan sistim kanalikular, 13 dari pungtum lakrimalis
(54.1%) mengenai kanalis lakrimalis kemungkinan besar terjadi
inferior dan 33.3% mengenai kanalis laserasi pada kanalis lakri-
lakrimalis superior dan 12.5% mengena malis.
kanalis lakrimalis superior dan inferior. 4. Tes anel, apabila terjadi
Di RSUP Dr. M. Djamil Padang dari kebocoran pada cairan yang
Juli 2006 sampai dengan Juni 2009 disuntikkan maka kemung-
sebagian besar kasus laserasi lakrimal kinan besar terjadi laserasi
juga mengenai kanalis lakrimalis pada saluran lakrimalis.
inferior (62.07%) diikuti oleh kanalis 5. Pemeriksaan penunjang
lakrimalis inferior - superior (17.24%) seperti rontgen dan CT scan
dan kanalis lakrimalis superior dapat dilakukan apabila di
(13.79%). Sedangkan tempat kejadian duga terdapat patah tulang
trauma terbanyak adalah di jalan raya orbita atau di duga terdapat
(55.18%) dan penyebab terbanyak benda asing di dalam
adalah karena benda tumpul (86.21%). rongga orbita.
6. Sebaiknya dilakukan doku-
Diagnosis mentasi terhadap luka yang
Diagnosis terjadinya laserasi terjadi serta kerusakan baik
pada kanalis lakrimalis dapat pada kelopak mata maupun
ditegakkan berdasarkan hal-hal sebagai bola mata.
berikut :(8)
1. Pada anamnesa terdapat Penatalaksanaan
adanya riwayat terjadinya Perbaikan luka pada kanalikuli
trauma yang menyebabkan harus dilakukan sesegera mungkin
luka pada tepi kelopak mata dalam waktu 48 jam. Mengingat sistim
bagian medial. kanalikuli dimulai dari pungtum yang
2. Dilakukan pemeriksaan terletak pada kelopak mata atas dan
oftalmologi untuk menge- bawah. Ada beberapa fakta yang harus
tahui apakah terjadi kerusa- diingat untuk menunjang keberhasilan
kan didalam mata atau operasi yaitu :(1,7,18)
tidak. Pada anak-anak 1. Sistim kanalikuli mempunyai
pemeriksaan ini mungkin bagian vertikal yang lebih pen-
memerlukan pembiusan dek, sebagian besar berjalan
secara umum. Bila terdapat horizontal dibagian medial
luka penetrasi pada kelopak kelopak mata pada permukaan
mata walaupun kecil, harus konyungtiva.
diwaspadai terjadi juga 2. Laserasi kanalikuli lebih
penetrasi pada bola mata. banyak terjadi pada bagian
3. Keadaan luka pada kelopak medial.
mata harus benar-benar 3. Kanalikuli masuk ke sakus
diperhatikan karena ke- lakrimal diantara bagian ante-
Hendriati, LASERASI KANALIS LAKRIMALIS PADA LUKA ROBEK 119
PALPEBRA DI RS. Dr. M. DJAMIL PADANG

rior dan posterior dari tendon sampai dengan Juni 2009


kantus medius. terbanyak mengenai laki-laki.
4. Duktus nasolakrimalis masuk 2. Usia terbanyak adalah 41 – 50
kedalam hidung bagian lateral tahun
melalui meatus inferior. 3. Lokasi yang paling banyak
Prinsip tehnik operasi pada laserasi dikenai adalah kanalis lakri-
kanalis lakrimalis :(1,19,20) malis inferior.
1. Pada penderita yang kooperatif 4. Tempat kejadian tersering ada-
dan operator yang berpenga- lah di jalan raya.
laman dapat dilakukan anastesi 5. Penyebab trauma tertinggi ada-
lokal. lah karena benda tumpul
2. Mengidentifikasi bagian prok- 6. Terapi terbanyak adalah kana-
simal kanalis yang terpotong lisasi.
adalah hal yang sulit dilakukan.
Bila perlu dapat digunakan KEPUSTAKAAN
pigtail untuk mempermudah 1. Tann TM and Long JA. Eyelid and
identifikasi. Lacrimal Trauma. In: Ocular
3. Setelah bagian atas dan bawah Trauma Principles and Practice.
kanalis yang terpotong dapat New York. 2002 : 371-381.
diidentifikasi, dimasukan probe
dari selang silikon. 2. Protocol For Injuries to The Eye, di
4. Bila selang silikon sudah masuk akses dari
kedalam kanalis, dilakukan http://www.cour.ri.gov.com Akses
repair pada tendon kantus terakhir 01/08/2009.
medial (apabila terjadi kerusa-
kan pada tendon kantus medial) 3. Daniel E and Buerger MD. Repair
5. Probe selang silikon yang ter- of Canalicular Laceration Can be
dapat didalam hidung tidak Simplified IN : Ophthalmology
perlu dijahit, tetapi cukup Times July 1 1998.
dilakukan penyimpulan.
6. Bila selang silikon sudah pada 4. Pitts J. Eyelid and Lacrimal
tempatnya dan tendon kantus Trauma In : Oculoplastic Surgery
medial sudah pada posisinya di akses dari http://www.oclb.com
maka dapat dilakukan penja- Akses terakhir 1/08/2009.
hitan laserasi kelopak mata
lapis demi lapis. 5. Ani S. Canalicular Tear Repair :
Stent yang dipasang pada kanalis Canula VS Silicone Stent In :
yang luka bertujuan untuk mencegah Lacriml Lession 2008 : 321-322.
striktura post operasi. Dengan mema-
sang stent atau traksi, kanal dan 6. Jonatan J. The Lacrimal Systems.
jaringan lunak dapat kembali berada In : Atlas of Clinical and Surgical
pada posisi anatominya. Pengangkatan Orbital Anatomy. 1994. Ch 8 : 139-
stent ini dapat dilakukan dalam waktu 147.
2 sampai 3 bulan.
7. American Academy of
Kesimpulan Ophthalmolgy, BCSC. Orbit Eyelid
1. Laserasi lakrimal di RS. M. and Lacrimal System Section 7.
Djamil Padang dari Juli 2006
Majalah Kedokteran Andalas Vol.34. No.2. Juli-Desember 2010 120

San Fransisco. 2008-2009: Ch14 : 15. Mawan LA. Laceration Canalicular


265-270. di akses dari
http://www.emedicine.com Akses
8. Emekli uffuk. Emergency repair of terakhir 1/08/2009.
Lacrimal Canaliculus In
SpringerLink – journal Article di 16. Lan Q and Wang ZJ. Therapieutic
akses dari http:// Effects of to Anastomoses of
resources.metepress.com Akses Lacrimal Passage on Canalicular
terakhir 1/08/2009. In: Scien Direc – Chinese Journal
of Traumatology.
9. Kanski JJ. Eyelid Trauma In :
Clinical Ophthalmology. London. 17. Milind N, Naik Kelapure et al.
2004 : 659-661. Management of Canalicular
Lacerations di akses dari
10. Khurana AK, Diseases of the http://www.find-health-articles.com
Lacrimal Apparatus. In: Akses terakhir 1/08/2009.
Comprehensif Ophthalmology.
Fourth Edition. New Delhi. 2007 : 18. Hyoung S, Cho, Hyun et al. A
365 - 365. Simple New Method for
Identifying the Proximal Cut end in
11. Wobig Jl. Anatomi of Lacrimal Lower Canalicular Laceration. di
System In : Ophthalmic Plastic and akses dari http://www.find-health-
Reconstructive Surgery. San articles.com Akses terakhir
Fransisco. 1984 : 83-85. 1/08/2009.

12. Jebodhsingh K and Dan D. Aspects 19. Lecuona K. Assessing and


Pediatric Oculoplastics Trauma Managing Eye Injuries di akses dari
Floor Fracture and Canalicular http://www.cehjournal.com Akses
Lacerations In: Ophthalmology terakhir 1/08/2009.
Rounds. December 2008.
20. Martin L. Canalicular Ballon
13. Parwar B. Nasolacrimal System Fixation Stent di akses
Anatomy. di akses http://www.emedicine.com Akses
http://www.emedicine.com Akses terakhir 1/08/2009.
terakhir 26/09/2009.

14. Locate MD. Canalicular Injury


Epifora. In Eye Plastic di akses dari
http://www.browlift.com Akses
terakhir 1/08/2009.

Anda mungkin juga menyukai