MIKROKONTROLER AT89S52
TUGAS AKHIR
AFNIZA
052408102
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
AFNIZA
052408102
Diluluskan di
Medan, Juni 2008
Diketahui
Departemen Fisika FMIPA USU
Ketua Program Studi D3 FIN Pembimbing
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang, dengan limpah karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
Departemen Fisika. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Drs. Syahrul
Humaidi, M.Sc, selaku Ketua Program Studi D3 Fisika Instrumentasi dan juga dosen
pembimbing pada penyelesaian tugas akhir ini yang telah membrikan panduan dan
penuh kepercayaan kepada saya untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada Dr. Eddy Marlianto, selaku Dekan FMIPA. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Dra. Yustinon, M.Si, selaku sekretaris jurusan
Departemen Fisika. Seluruh dosen pada Departemen Fisika. Kepada Ayahanda Badrus
Zaman dan Ibunda Nasrah yang telah banyak memberikan dukungan dan semangat
kepada penulis, serta adik Endi Reza, Fery dan Dina yang selalu ada sebagai
penyemangat. Abang Akhyansyah Putra Siregar S.Si, yang telah banyak memberikan
bantuan dan juga masukan kepada penulis. Rekan-rekan Fisika Instrumentasi stambuk
2005 khususnya Laidy, Ayu, Linda dan Yanti makasih ya atas dukungannya.
ABSTRACT
Halaman
Persetujuan ................................................................................................................. i
Penghargaan ............................................................................................................... ii
Abstrak....................................................................................................................... iii
Abstract ...................................................................................................................... iv
Daftar isi .................................................................................................................... v
Daftar Tabel ............................................................................................................... vii
Daftar Gambar............................................................................................................ viii
Halaman
Tabel 2.1. Konfigurasi Port 3 Mikrokontroler AT89S52 ..........................................13
Halaman
Gambar 2.3 Timing penulisan data ke register perintah mode 4 bit interface ........... 17
Gambar 2.4 Timing diagram pembacaan register perintah mode 4 bit interface....... 18
Gambar 2.5 Timing diagram penulisan data ke register data mode 4 bit interface ... 19
Gambar 2.7 Software Desain PCB (Printed Circuit Board) Eagle 4.13r .................. 28
Mikrokontroler ...................................................................................... 33
Mikrokontroler....................................................................................... 33
PENDAHULUAN
Frequency counter dipergunakan untuk mengukur frekuensi keluaran dari suatu alat.
frekuensi. Pada saat ini Frequency counter dapat dibangun dengan rangkaian yang
frequency counter yang sederhana. Frequency counter dapat mempermudah kita untuk
a. Sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan program Diploma Tiga
terhadap realita.
mikrokontroler AT89S52.
sebagai berikut:
a. Cara kerja rangkaian yang meliputi analisis rangkaian pada tiap blok, serta
BAB 1 PENDAHULUAN
Landasan teori, dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang
dan software), bahasa program yang dipergunakan, serta cara kerja dari
Analisa rangkaian dan sistem kerja, dalam bab ini dibahas tentang
rangkaian.
pembahasan yang dilakukan dari laporan proyek ini serta saran apakah
yang sama.
LANDASAN TEORI
Perangkat keras merupakan bentuk fisik dari frequency counter yang terdiri dari
modul power supply, sistem minimum AT89S52, pengkondisi sinyal, LCD interface,
LCD display.
kejadian yang khusus dan terjadi pada satu periode waktu. Timer dan Counter
merupakan sarana input yang kurang dapat perhatian pemakai mikrokontroler, dengan
sarana input ini mikrokontroler dengan mudah bisa dipakai untuk mengukur lebar
pulsa, membangkitkan pulsa dengan lebar yang pasti, dipakai dalam pengendalian
tegangan secara PWM (Pulse Width Modulation) dan sangat diperlukan untuk aplikasi
yang mana akumulasi jumlah dari kejadian yang terjadi dalam satu periode dari
waktu. Setelah periode diset (1 detik, untuk contoh), nilai pada counter ditransfer pada
display dan counter reset ke nol. Jika kejadian tersebut diukur berulang maka
stabilitas dari frekuensi yang dihitung haruslah lebih rendah dari pada frekuensi clock
dapat ditingkatkan lebih baik dengan mengukur waktu yang dibutuhkan untuk seluruh
jumlah siklus, daripada menghitung jumlah dari seluruh siklus yang diamati dalam
Pada dasarnya sarana input yang satu ini merupakan seperangkat pencacah
Seperti layaknya pencacah biner, bilamana sinyal denyut (clock) yang diumpankan
sudah melebihi kapasitas pencacah, maka pada bagian akhir untaian pencacah akan
timbul sinyal limpahan, sinyal ini merupakan suatu hal yang penting sekali dalam
pemakaian pencacah.
penghitung waktu dalam frequency counter disebut sebagai timebase (basis waktu),
Jika sesuatu yang dihitung sudah terbentuk dalam bentuk sinyal elektronik,
antarmuka sederhana pada instrumen lebih mudah dilakukan. Sinyal yang lebih
penjernih sinyal pada inpuntnya. Jenis lain dari kejadian berkala yang tidak bersifat
bentuk dari sinyal tersebut dengan menggunakan transduser atau sensor. Sebagai
contoh, kejadian mekanik yang dapat mengatur hidup matinya lampu, dan counter
Frequency counter yang dirancang untuk frekuensi radio (RF) juga sama
dalam operasi dan prinsipnya seperti halnya frequency counter yang mencacah
Display pada instrumen tersebut tetap menampilkan nilai frekuensi yang sebenarnya.
Jika frekuensi yang diukur lebih tinggi daripada skala pembanding (prescaler) yang
tersedia, maka sebuah pemadu sinyal (mixer) dan pembangkit gelombang lokal dapat
Ketelitian dari frequency counter sangat tergantung pada stabilitas dari basis
sebuah osilator (pembangkit gelombang/pulsa) kristal yang terbuat dari quartz crystal
di dalam sebuah ruangan yang terisolasi dengan suhu terkontrol yang biasa disebut
crystal oven atau OCXO (oven controlled crystal oscilator). Untuk pengukuran yang
lebih akurat, sebuah frekuensi dari luar disatukan dengan sebuah osilator (pembangkit
gelombang/pulsa) yang lebih stabil seperti sebuah GPS yang terdiri dari penggetar
rubidium dapat dipergunakan. Jika frekuensi yang ingin diukur tidak membutuhkan
macam, yang pertama ialah sinyal denyut dengan frekuensi tetap yang sudah diketahui
besarnya dan yang kedua adalah sinyal denyut dengan frekuensi tidak tetap.
Jika sebuah pencacah bekerja dengan frekuensi tetap yang sudah diketahui besarnya,
Jika sebuah pencacah bekerja dengan frekuensi yang tidak tetap, dikatakan pencacah
banyaknya pulsa yang sudah diterima pencacah. Untaian pencacah biner yang dipakai,
bisa merupakan pencacah biner menaik (count up binary counter) atau pencacah biner
bidang ini mampu memberikan sumbangan yang amat berharga bagi perkembangan
teknologi modern. Atmel sebagai salah satu vendor yang mengembangkan dan
memasarkan produk mikroelektronika telah menjadi suatu teknologi standar bagi para
program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya),
mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk satu aplikasi tertentu saja. Perbedaan
lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM-nya. Pada sistem komputer
disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar dan rutin-rutin antarmuka perangkat
keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada mikrokontroler,
perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar artinya program kontrol disimpan
dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih
dan 1 kristal serta catu daya 5 Volt. Kapasitor 10 mikro-Farad dan resistor 8k2 Ohm
dipakai untuk membentuk rangkaian reset. Dengan adanya rangkaian reset ini
AT89S52 otomatis direset begitu rangkaian menerima catu daya. Kristal dengan
mikrokontroler.
Mikrokontroler memiliki dua macam memori yang sifatnya berbeda. ROM (Read
Only Memory) yang isinya tidak berubah meskipun IC kehilangan catu daya. Sesuai
RAM (Random Access Memory) isinya akan sirna begitu IC kehilangan catu
daya, dipakai untuk menyimpan data pada saat program bekerja. RAM yang dipakai
Ada berbagai jenis ROM, untuk mikrokontroler dengan program yang sudah
baku dan diproduksi secara massal, program diisikan ke dalam ROM pada saat IC
mengunakan ROM yang dapat diisi ulang atau Programable-Eraseable ROM yang
disingkat menjadi PEROM atau PROM. Dulu banyak dipakai UV-EPROM (Ultra
Violet Eraseable Programable ROM) yang kemudian dinilai mahal dan ditinggalkan
Jenis memori yang dipakai untuk memori program AT89S52 adalah Flash
Memori data yang disediakan dalam chip AT89S52 sebesar 128 byte,
meskipun hanya kecil saja tapi untuk banyak keperluan, memori berkapasitas 128 byte
sudah cukup. Sarana Input/Output (I/O) yang disediakan cukup banyak dan bervariasi.
yang biasa dipakai untuk komunikasi data secara serial. Jalur untuk komunikasi data
serial (RXD dan TXD) diletakkan berhimpitan dengan P3.0 dan P3.1 di kaki nomor
10 dan 11, sehingga kalau sarana input/ouput yang bekerja menurut fungsi waktu,
clock penggerak untaian pencacah ini bisa berasal dari oscillator kristal atau clock
yang diumpan dari luar lewat T0 dan T1. T0 dan T1 berhimpitan dengan P3.4 dan
P3.5, sehingga P3.4 dan P3.5 tidak bisa dipakai untuk jalur input/ouput parelel kalau
T0 dan T1 terpakai.
adalah sinyal interupsi yang diumpankan ke kaki INT0 dan INT1. Kedua kaki ini
berhimpitan dengan P3.2 dan P3.3 sehingga tidak bisa dipakai sebagai jalur
input/output paralel kalau INT0 dan INT1 dipakai untuk menerima sinyal interupsi.
Port 1 dan Port 2, UART, Timer 0, Timer 1 dan sarana lainnya merupakan register
yang secara fisik merupakan RAM khusus, yang ditempatkan di Special Function
Register (SFR).
g. 32 jalur I/O.
Ground.
Port 0 dapat berfungsi sebagai I/O biasa, low order multiplex address/data
ataupun penerima kode byte pada saat flash programming Pada fungsinya
sebagai I/O biasa port ini dapat memberikan output sink ke delapan buah TTL
input atau dapat diubah sebagai input dengan memberikan logika 1 pada port
tersebut. Pada fungsinya sebagai low order multiplex address/data, port ini
akan mempunyai internal pull up. Pada saat flash programming diperlukan
Mosi, Miso dan Sck sebagai masukan dari ISP Programmer yang terhubung ke
komputer. Tanpa adanya port ini maka mikrokontroler tidak dapat diprogram
Port 2 berfungsi sebagai I/O biasa atau high order address, pada saat
mengakses memori secara 16 bit. Pada saat mengakses memori 8 bit, port ini
akan mengeluarkan isi dari P2 special function register. Port ini mempunyai
Sebagai output, port ini dapat memberikan output sink ke empat buah input
TTL.
Port 3 merupakan 8 bit port I/O dua arah dengan internal pull up. Port 3 juga
g. RST (pin 9)
Address latch Enable adalah pulsa output untuk me-latch byte bawah dari
alamat selama mengakses memori eksternal. Selain itu, sebagai pulsa input
j. EA (pin 31)
Pada kondisi low, pin ini akan berfungsi sebagai EA yaitu mikrokontroler akan
menjalankan program yang ada pada memori eksternal setelah sistem di-reset.
Jika kondisi high, pin ini akan berfungsi untuk menjalankan program yang ada
pada memori internal. Pada saat flash programming, pin ini akan mendapat
tegangan 12 Volt.
M1632 merupakan modul LCD matrix dengan konfigurasi 16 karakter dan 2 baris
dengan setiap karakternya dibentuk oleh 8 baris pixel dan 5 kolom pixel (1 baris pixel
terakhir adalah kursor). HD44780 ini sudah tersedia dalam Modul M1632 yang
pada layar LCD yang terbentuk oleh 16 COM dan 40 SEG sehingga mikrokontroler
/perangkat yang mengakses modul LCD ini tidak perlu lagi mengatur proses scanning
pada layar LCD. Mikrokontroler atau perangkat tersebut hanya mengirimkan data-data
yang merupakan karakter yang akan ditampilkan pada LCD atau perintah yang
diketahui fungsi dari setiap kaki yang ada pada komponen tersebut.
a. Kaki 1 (GND)
untuk sumber daya dari HD44780 (khusus untuk modul M1632 keluaran
b. Kaki 2 (VCC)
Kaki ini berhubungan dengan tegangan 0 volt (ground) dan modul LCD
(khusus untuk modul M1632 keluaran hitachi, kaki ini adalah GND)
c. Kaki 3 (VEE/VLCD)
Tegangan pengatur kontras LCD, kaki ini terhubung pada V5. Kontras
mencapai nilai maksimum pada saat kondisi kaki ini pada tegangan 0 volt.
d. Kaki 4 (RS)
Register Select, kaki pemilih register yang akan diakses. Untuk akses ke
register data, logika dari kaki ini adalah 1 dan untuk akses ke register perintah,
e. Kaki 5 (R/W)
Logika 1 pada kaki ini menunjukkan bahwa modul LCD sedang pada mode
pembacaan dan logika 0 menunjukkan bahwa modul LCD sedang pada mode
penulisan. Untuk aplikasi yang tidak memerlukan pembacaan data pada modul
f. Kaki 6 (E)
Enable Clock LCD, kaki ini mengaktifkan clock LCD. Logika 1 pada kaki ini
Data bus, kedelapan kaki modul LCD ini adalah bagian dimana aliran data
sebanyak 4 bit atau 8 bit mengalir saat proses penulisan maupun pembacaan
data.
h. Kaki 15 (Anoda)
Berfungsi untuk tegangan positif dari backlight modul LCD sekitar 4,5 volt
i. Kaki 16 (Katoda)
Tegangna negatif backlight modul LCD sebesar 0 volt (hanya untuk M1632
M1632 mempunyai dua buah register, yaitu register data dan register perintah. Berikut
ini akan dijelaskan bagaimana proses terjadinya penulisan maupun pembacaan data
proses penulisan data akan dilakukan. Nibble tinggi (bit7 sampai bit 4) terlebih
nibble rendah (bit 3 sampai bit 0) dikirimkan dengan diawalai pulsa logika 1
Built In Routine
Proses pembacaan data dari register perintah ini digunakan untuk membaca
status sibuk M1632 dan addres counter saja. RS diatur pada logika 0 untuk
akses ke register perintah dan R/W diatur pada logika 1 yang menunjukkan
proses pembacaan data. Empat bit nibble tinggi dibaca dengan diawali pulsa
logika 1 pada E Clock dan kemudian 4 bit nibble rendah dibaca dengan diawali
Penulisan data ke register data digunakan dalam proses penulisan data karakter
yang akan ditampilkan ke LCD (DDRAM) atau proses penulisan data pola
karakter ke CGRAM.
akses ke register data. Kondisi R/W diatur pada logika 0 yang menunjukkan
proses penulisan data. Data 4 bit nibble tinggi (bit 7 hingga bit 4) dikirim
dengan diawali dngan pulsa logika 1 pada sinyal E Clock dan kemudian diikuti
4 bit nibble rendah (bit 3 hingga bit 0) yang jugan diawali pulsa logika 1 pada
sinyal E Clock.
Gambar 2.5 Timing diagram penulisan data ke register data mode 4 bit
interface
Pembacaan data dari rd dilakukan untuk membaca kembali data yang tampil
menunjukkan adanya akses ke register data . Kondisi R/W diatur pada logika
tinggi yang menunjukkan adanya proses pembacaan data. Data 4 bit nibble (bit
7 hingga bit 4) dibaca dengan diawali adanya pulsa logika 1 pada E Clock dan
dilanjutkan dengan data 4 bit nibble rendah (bit 3 hingga bit 0) yang juga
Gambar 2.6 Timing diagram pembacaan data dari register data mode 4
bit interface
Modul LCD M1632 memiliki beberapa jenis memori yang digunakan untuk
menyimpan atau memproses data-data yang akan ditampilkan pada layar LCD. Setiap
a. DDRAM
Contohnya, karakter “A” atau 41h yang ditulis pada alamat 00 akan tampil
pada baris pertama dan kolom pertama dari LCD. Apabila karakter tersebut
ditulis di alamat 40h, karakter tersebut akan tampil pada baris kedua kolom
b. CGRAM
bentuk karakter dapat diubah-ubah sesuai keinginan. Akan tetapi isi memori
akan hilang saat power supply tidak aktif sehingga pola karakter akan hilang.
c. CGROM
CGROM adalah memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dan pola
tidak dapat mengubah lagi. Oleh karena ROM bersifat permanen, pola karakter
Dalam program BASCOM, karakter dasarnya terdiri atas karakter alphabet (A-Z dan
a-z), karakter numeric (0-9), dan karakter special (lihat tabel 2.1).
karakter Nama
Blank
‘ Apostrophe
* Asterisk (symbol perkalian)
+ Plus sign
, Comma
- Minus sign
. Period (decimal point)
/ Slash (division symbol) will be handled as\
: Colon
“ Double quotation mark
; Semicolon
< Less than
= Equal sign (assignment symbol or relational operator)
> Greater than
\ Backspace (integer or word division symbol)
Setiap variabel dalam BASCOM memiliki tipe data yang menunjukkan daya
2.2.1.3. Variabel
Variabel dalam sebuah pemrograman berfungsi sebagai tempat penyimpanan data atau
data hasil pembacaan register, dan lainnya. Variabel merupakan pointer yang
sebagai perintah, pernyataan, internal register, dan nama operator (AND, OR,
Dalam BASCOM, ada beberapa cara untuk mendeklarasikan sebuah variabel. Cara
pertama adalah menggunakan pernyataan ‘DIM’ diikuti nama tipe datanya. Contoh
2.2.1.4. Alias
Dengan menggunakan alias, variabel yang sama dapat diberikan nama yang lain.
untuk mengganti nama variabel yang telah baku, seperti port mikrokontroler.
LEDBAR alias P1
Tombol1 alias P0.1
Tombol2 alias P0.2
kondisi P0.1. Selain mengganti nama port, kita dapat pula menggunakan alias untuk
2.2.1.5. Konstanta
Dalam BASCOM, selain variabel kita mengenal pula constant. Konstanta meruupakan
variabel pula. Perbedaannya dengan variabel biasa adalah nilai yang dikandung tetap.
Dengan konstanta, kode program yang kita buat akan lebih mudah dibaca dan dapat
mencegah kesalahan penulisan pada program kita. Misalnya, kita akan lebih mudah
menulis phi daripada menulis 3,14159867. Sama seperti variabel, agar konstanta bias
dikenali oleh program, maka harus dideklarasikan terlebih dahulu. Berikut adalah cara
Dim A As Const 5
Dim B1 As Const &B1001
Cara lain yang paling Mudah:
2.2.1.6. Array
Dengan array, kita bisa menggunakan sekumpulan variabel dengan nama dan tipe
yang sama. Untuk mengakses variabel tertentu dalam array, kita harus menggunakan
indeks. Indeks harus berupa angka dengan tipe data byte, integer, atau word. Artinya,
pemakaian array;
For C = 1 To 10
a(c) = c
p1 = a(c)
Next
Program diatas membuat sebuah array dengan nama ‘kelas’ yang berisi 10
elemen (1-10) dan kemudian seluruh elemennya diisikan dengan nilai c yang
mikrokontroler.
a. Operator Aritmatika
b. Operator Relasi
digunakan untuk membuat keputusan sesuai dengan program yang kita buat.
c. Operator Logika
Operator digunakan untuk menguji sebuah kondisi atau memanipulasi bit dan
operasi bolean. Dalam BASCOM, ada empat buah operator logika, yaitu AND,
Dim A As Byte
A = 63 And 19
PPRINT A
A = 10 or 9
PRTINT A
Output
16
11
d. Operator Fungsi
Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh compiler BASCOM adalah program yang
Bahkan, kita pun dapat membuat karakter special dengan fasilitas LCD designer.
bit. Selain lebih menghemat I/O, mode demikianpun mempermudah proses pembuatan
dengan LCD.
$regfile = “8052.dat”
$crystal = 12000000
dim x as byte
config LCD = 16*2
Cursor off
do
X = 100
Cls
Lcd “namaku Satih”
Lowerline
Lcd “Nilaiku selalu”; x
Wait 1
Cls
Lcd “<<<< Hebat >>>>”
For x=1 to 16
Shiftlcd left
next
For x=1 to 32
Shiftlcd right
Waitms 200
next
x = 100
cls
lcd hex x
loop
a. Dim x As Byte
Oleh karena itu, konfigurasi yang dapat kita lakukan adalah mendeklarasikannya
c. CLS
d. Lowerline
digunakan adalah LCD 2x16, maka LCD memiliki 2 baris dan kolom.
e. X = 100
Namaku Satih
Contoh di atas menunjukkan bahwa kita dapat menampilkan isi sebuah variabel
f. ShiftLCD left/right
g. Lcdhex x
software ISP- Flash Programmer 3.0a yang dapat di download dari internet.
file heksadesimal dari hasil kompilasi 8051IDE, kemudian klik Write untuk
mikrokontroler bisa ditulisi atau tidak dapat diketahui dengan dua cara, yaitu dengan
cara meng-klik Signature dan Read. Untuk mengamankan agar program pada
mikrokontroler tidak dapat dibaca oleh orang yang tidak diinginkan, dapat digunakan
Lock Bit-1, Lock Bit-2 dan Lock Bit-3 yang masing-masingnya memiliki tingkat
keamanan yang berbeda. Makin tinggi tingkatan Lock Bitnya maka makin sulit
RANCANGAN SISTEM
Adapun diagram blok dari sistem yang dirancang adalah seperti yang diperlihatkan
Masing-masing blok, yaitu sinyal input berupa masukan sinyal segi empat.
mikrokontroler stabil yaitu 5 Volt. Output dari buffer diteruskan ke port interrupt
Rangkaian skematik dan layout PCB sistem minimum mikrokontroler AT89S52 dapat
Pin 18 dan 19 dihubungkan ke XTAL 11,0592 MHz dan dua buah kapasitor
mengeksekusi setiap perintah dalam program. Pin 9 merupakan masukan reset (aktif
tinggi). Pulsa transisi dari rendah ke tinggi akan me-reset mikrokontroler ini. Pin 32
sampai 39 adalah Port 0 yang merupakan saluran/bus I/O 8 bit open collector dapat
juga digunakan sebagai multipleks bus alamat rendah dan bus data selama adanya
Karena fungsi tersebut maka Port 0 dihubungkan dengan resistor array. Jika
tidak begitu penting. Selain digunakan untuk fungsi diatas resistor array digunakan
Reset, Vcc dan Gnd dari kaki mikrokontroler dihubungkan ke RJ45. RJ45 sebagai
konektor yang akan dihubungkan ke ISP Programmer. Dari ISP Programmer inilah
Kaki Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd pada mikrokontroler terletak pada
Rangkaian skematik pengkondisi sinyal dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
gelombang 5 volt dan dasar gelombang 0 volt. Jadi 1 gelombang penuh terdiri dari 1
sinyal 5 V dan 1 sinyal 0 V, oleh karena itu dibutuhkan sebuah rangkaian yang dapat
Rangkaian skematik konektor yang dihubungkan dari LCD (liquid crystal display) ke
Rangkaian skematik power supply dapat dilihat pada gambar 3.6 di bawah ini:
seluruh rangkaian yang ada. Rangkaian power supply ini terdiri dari dua keluaran,
yaitu 5 volt dan 12 volt, keluaran 5 volt digunakan untuk menghidupkan seluruh
Trafo stepdown yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 220 volt AC
dua buah dioda, selanjutnya 12 volt DC akan diratakan oleh kapasitor 2200 μF.
tetap 5 volt walaupun terjadi perubahan pada tegangan masukannya. LED hanya
sebagai indikator apabila PSA dinyalakan. Transistor PNP TIP 32 disini berfungsi
sebagai penguat arus apabila terjadi kekurangan arus pada rangkaian, sehingga
regulator tegangan (LM7805CT) tidak akan panas ketika rangkaian butuh arus yang
cukup besar. Tegangan 12 volt DC langsung diambil dari keluaran jembatan dioda.
Start
Aktifkan Interrupt
Delay 1 detik
Tampilkan hasil
perhitungan pada LCD
sebagai frekuensi
Di atas diperlihatakan sebuah flowchart program yang akan diisi pada mikrokontroler.
menuliskan variabel yang kita gunakan dalam program dan sekaligus kita
3.4 adalah pin yang dinamakan timer 0, kita dapat memanfaatkan interrupt
d. Set subrutin untuk timer 0: Pada bagian ini kita membuat subrutin untuk
pengaktifan timer 0.
interrupt tersebut akan aktif bila mendapatkan sinyal dari luar dan apabila
tidak ada sinyal dari luar maka sistem akan tetap menunggu sampai ada sinyal
masuk.
f. Hitung pulsa dari sumber gelombang: Apabila ada sinyal dari luar maka pulsa
g. Delay 1 detik: Untuk mengetahui frekuensi dari gelombang yang masuk maka
PENGUJIAN RANGKAIAN
baik, maka dilakukan pengujian. Pengujian bagian ini dilakukan dengan memberikan
program pada IC AT89S52, apabila ada sinyal masukan dari rangkaian pengkondisi
sinyal maka sistem minimum akan mengaktifkan interrupt timer 0 dan menghitung
Setelah penghitungan pulsa selesai maka tampilan akan dikirim ke LCD dan
Rangkaian pengkondisi sinyal ini atau rangkaian buffer yang berfungsi sebagai
sistem minimum AT89S52. Pada rangkaian ini diberi probe untuk mengukur sinyal
masukan yang berasal dari sinyal function atau alat yang keluarannya berupa sinyal
Sinyal input akan dikirim ke IC 7414 dan melalui pin 10 maka sinyal dikirim
ke sistem minimum melalui port 3.4, apabila pada sistem minimum sudah dapat
mengcounter nilai dari pengkondisi sinyal, maka rangkaian ini telah bekerja dengan
baik.
Pengujian rangkaian ini dengan mengukur tegangan keluaran dari power supply
besarnya tegangan keluaran sebesar 5 volt. Setelah itu rangkaian power supply
dihubungkan ke sumber arus listrik dan saklar ON/OFF nya diaktifkan ke posisi ON.
yang telah ditetapkan, lalu diberi arus melalui rangkaian power supply, keluaran dari
dalam keadaan ON. Diberi masukan berupa sinyal masukan yang berasal dari sinyal
fuction atau alat yang keluarannya berupa sinyal DC (direct current) dengan kisaran
Sinyal input akan dikirim ke IC 7414 dan melalui pin 10 maka sinyal dikirim
ke sistem minimum melalui port 3.4. Di dalam rangkaian ini masukan dicounter
dengan program yang sudah diberikan pada IC AT89S52, setalah pulsa dicounter
maka hasilnya akan dikirim melalui P1.1 sampai P1.7 lalu kerangkaian konektor yang
dihubungkan ke LCD (liquid crystal display). Pada LCD akan ditampilkan hasil
Setelah hasil dari counter ditampilkan pada LCD berarti alat frequency counter
ini telah sukses menjalankan seluruh operasi di atas, dan dapat dinyatakan kalau
5.1. Kesimpulan
mikrokontroler AT89S52.
2. Sinyal atau pulsa yang diukur merupakan arus searah dengan batasan
maksimum 6 volt.
hasilnya.
satu detik, beda halnya dengan modus asynchronus yang dapat menghitung
5.2. Saran
sempurna.
3. Frequency counter ini diharapkan dapat menjadi salah satu contoh dari
berbagai macam jenis frequency counter yang ada di dunia dengan berbagai
DAFTAR PUSTAKA
Andi, Nalwan Paulus. 2004. Panduan Praktis Penggunaan dan Antarmuka Modul
Budioko, Totok. 2005. Belajar dengan Mudah dan Cepat Pemrograman Bahasa C
April, 2008.