Anda di halaman 1dari 6

PRAKIRAAN HARIAN

Nama : Ambar Arum Cakrawati (12.17.0028)


Aprizal Verdyansyah (12.17.0031)
Fitri Nur Astuti (12.17.0035)
M. Arief Rahman Siregar (12.17.0041)

PRAKIRAAN CUACA HARIAN TANGGAL 16 MEI 2019 JAM 00.00 UTC


Secara Global (Positif/Negatif) Keterangan
Tidak berpengaruh di
MJO Aktif di fase 7-8
Indonesia
Dipole Mode (DMI) +0.06 Tidak aktif
Kondisi Netral, tidak ada
Southern Oscillation Index
-1.3 indikasi El Nino maupun La
(SOI)
Nina
Nino 3.4 +0.71 El Nino lemah
Surge Index - Tidak ada indikasi Cold Surge
Badai Tropis - Tidak ada badai tropis aktif

Secara Synoptik Keterangan


Tekanan rendah berkisar 1010-1011 mb terdapat di wlayah
Samudera Hindia barat Sumatera, Sumatera bagian utara, Selat
Malaka, Bangka Belitung, Banten dan sebagian Jawa bagian
Tekanan udara barat dan Maluku Utara.
Tekanan tinggi berkisar 1012-1013 mb terdapat di wilayah Jawa
Barat hingga Jawa Tengah bagian selatan, Kalimantan Utara,
Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Secara umum, kondisi angin di wilayah Indonesia berasal dari
tenggara. Hal ini menandakan angin berasal dari Australia yang
membawa masa udara kering.
Angin 3000 feet Terdapat pola siklonik di perairan Barat Bengkulu dan
Samudera Pasifik utara Papua, serta pola Eddy di Manokwari.
Terdapat pola shearline di sebagian besar wilayah Papua, Selat
Karimata, Kalimantan dan Sumatera bagian Selatan
RH Lap 850 mb RH tinggi pada kisaran 90-100% di wilayah pesisir barat
Sumatera (Aceh sampai Bengkulu), sebagian Banten, Jawa
Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, Kalimantan Timur,
Sulawesi Tengah, sebagian wilayah Nusa Tenggara Barat, dan
sebagian besar Papua.
RH kisaran 70-90% di wilayah Sumatera bagian timur (Riau
hingga Bangka Belitung), sebagian besar Pulau Jawa, Sulawesi,
Maluku, Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Utara.
RH kisaran 50-70% di wilayah Kalimantan Tengah hingga
Kalimantan Barat, Bali, dan Nusa Tenggara Barat bagian barat.
RH kisaran 70-80% di wilayah Sumatera Barat, dan Sulawesi
Tenggara.
RH kisaran 50-70% di wilayah Pulau Sumatera, Kalimantan,
RH Lap 700 mb
Sulawesi, Jawa bagian barat dan Papua.
RH dibawah 30% di wilayah Jawa Timur hingga Nusa Tenggara
Timur.
RH kisaran 70-80% di wilayah pesisir barat Sumatera (Aceh-
Sumatera Barat) Kalimantan Barat, sebagian Sulawesi Utara,
Sumatera, Maluku, dan sebagian wilayah Papua bagian utara.
RH kisaran 40-70% di wilayah sebagian besar Sumatera,
Rh Lap 500 mb Kalimantan, sebagian wilayah Banten bagian utara, Sulawesi
Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Papua.
RH dibawah 30% di wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara
Timur, Perairan Banda hingga Arafuru, Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Tenggara.

Secara Lokasi
Lokal Medan Jakarta Palangkaraya Makassar Jayapura
K- 37 30 30 34.9 32
Index (Moderate TS) (Moderate TS) (Moderate TS) (Moderate TS) (Moderate TS)
S- -1.44 -2 -2 -0.65 -2
Index (Thundershower) (Thundershower) (Thundershower) (Thundershower) (Thundershower)
L- -3.9 -4 -4 -1.93 -3
Index (Moderate TS) (Moderate TS) (Moderate TS) (Weak TS) (Moderate TS)

Kesimpulan :
Kondisi secara global, mulai dari MJO, SOI, DMI, Surge Index, dan badai tropis tidak
berpengaruh di wilayah Indonesia. Untuk indeks Nino 3.4 menunjukkan adanya El Nino lemah
yang belum berpengaruh signifikan di wilayah Indonesia.
Untuk wilayah Medan, tekanan cenderung rendah daripada wilayah sekitarnya dengan
angin dari barat daya dan kelembapan relatif cukup tinggi dari lapisan 850 hingga 500 mb.
Labilitas atmosfer berdasarkan KI, SI, LI menunjukkan kondisi udara labil dengan peluang
terbentuknya awan kokvektif. Sehingga mengindikasikan adanya pasokan uap air yang dibawa
dari Samudera Hindia ke wilayah Medan yang bersifat basah dan terdistribusi di seluruh lapisan
dengan kondisi udara labil yang dapat mendukung proses konveksi.
Wilayah Jakarta, tekanan udara cenderung rendah dengan angin dari tenggara dan
kelembapan udara yang cenderung kering dan semakin rendah di lapisan atas. Terdapat pola
siklonik di perairan barat Bengkulu yang menyebabkan uap air terpusat di daerah siklonik
tersebut. Kondisi lalibitas udara berdasarkan KI, SI, LI menunjukkan kondisi udara labil namun
karena kondisi kelembapan udara relatif yang cenderung kering sehingga awan konvektif sulit
terbentuk.
Wilayah Palangkaraya, tekanan udara cenderung tinggi dibandingkan wilayah sekitarnya
sekitar 1012 mb, terdapat belokan angin dari tenggara ke utara dan kelembapan udara yang
relatif tinggi di lapisan bawah hingga menengah dan semakin rendah di lapisan atasnya.
Berdasarkan indeks KI, LI, dan SI menunjukkan kondisi udara labil dengan peluang
terbentuknya awan konvektif. Sehingga konvektifitas dapat terjadi namun mungkin tidak
terbentuk awan konvektif yang signifikan.
Wilayah Makassar, tekanan udara cenderung tinggi dibandingkan wilayah sekitarnya
dengan angin dari tenggara yang membawa masa udara kering dari Australia didukung dengan
kelembapan udara yang cenderung rendah di wilayah tersebut. Labilitas atmosfer menunjukkan
kondisi udara yang labil dengan peluang terbentuk awan konvektif rendah. Kondisi tekanan
tinggi dan kelembapan udara yang rendah dapat menyebabkan awan konvektif sulit terbentuk.
Wilayah Jayapura, tekanan udara cenderung rendah dan terdapat belokan angin kearah
pusat siklonik di Samudera Pasifik mengindikasikan adanya pemampatan masa udara di wilayah
tersebut. Kelembapan udara cenderung tinggi di setiap lapisan dari 850 sampai 500 mb. Labilitas
atmosfer berdasarkan KI, SI, dan LI menunjukkan kondisi udara labil disertai peluang
terbentuknya awan konvektif. Berdasarkan angin, distribusi kelembapan udara dan kondisi
labilitas atmosfer tersebut mendukung terbentuknya awan konvektif yang signifikan.

PRAKIRAAN CUACA WILAYAH INDONESIA (16 MEI 2019 00.00 UTC):


RH RH RH
K- S- L-
No Lokasi 850 700 500 Konv Siklonal Shearline Cuaca
Index Index Index
(%) (%) (%)
90- 70- 70-
1 Medan - - - 37 -1.44 -3.90 Berawan
100 80 80
70- 60- 20- Cerah
2 Jakarta - - - 30 -2 -4
80 70 40 Berawan
Palangkaray 80- 70- 40- Cerah-
3 - - √ 30 -2 -4
a 90 80 50 Berawan
60- 60- 10-
4 Makassar - - - 34.9 -0.65 -1.93 Cerah
80 70 30
80- 70- 70-
5 Jayapura - - √ 32.0 -2 -3 Berawan
90 80 80

PRAKIRAAN CUACA HARIAN TANGGAL 16 MEI 2019 JAM 06.00 UTC


Secara Global (Positif/Negatif) Keterangan
MJO Tidak berpengaruh di
Aktif di fase 7-8
Indonesia
Dipole Mode (DMI) +0.06 Tidak aktif
Southern Oscillation Index Kondisi Netral, tidak ada
(SOI) -1.3 indikasi El Nino maupun La
Nina
Nino 3.4 +0.71 El Nino lemah
Surge Index - Tidak ada indikasi Cold Surge
Badai Tropis - Tidak ada badai tropis aktif

Secara Synoptik Keterangan


Tekanan tinggi di Sumatera bagian utara dan selatan pada
1009-1011 mb. Tekanan rendah di wilayah Jawa bagian timur,
Tekanan udara sebagian besar Kalimantan dan Sulawesi, Kalimantan dan
Jawa bagian barat hingga Maluku, serta Papua pada kisaran
1007-1008.
Secara umum, kondisi angin di wilayah Indonesia berasal dari
tenggara. Hal ini menandakan angin berasal dari Australia
yang membawa massa uap air kering.
Angin 3000 feet Terdapat pola siklonik di perairan Barat Bengkulu dan
Samudera Pasifik utara Papua, serta pola Eddy di Manokwari.
Terdapat pola shearline di sebagian besar wilayah Papua, Selat
Karimata, Kalimantan dan Sumatera bagian Selatan
RH tinggi pada kisaran 90-100% di perairan Maluku dan
beberapa wilayah Papua.
RH kisaran 70-90% di sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa
bagian barat dan timur, Kalimantan tengah, Kalimantan utara,
Jawa Tengah, sebagian besar Sulawesi, Sulawesi Utara,
Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan sebagian Sulawesi
RH Lap 850 mb
Barat dan Selatan, dan sebagian besar wilayah Papua.
RH kisaran 50-70% di wilayah Jawa bagian tengah, Sumatera
Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi
bagian tengah, dan sebagian besar Papua.
RH rendah di bawah 40% berada di perairan Banda serta
selatan Jawa Timur hingga Nusa Tenggara.
RH kisaran 70-90% di wilayah sebagian besar Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi bagian utara, Jawa bagian barat dan
sebagian besar wilayah Maluku dan Papua.
RH Lap 700 mb RH kisaran 50-70% di wilayah Laut Jawa, Perairan Maluku
serta utara wilayah Sulawesi utara.
RH dibawah 30% di wilayah sepanjang Jawa Tengah hingga
Bali, dan Nusa Tenggara, perairan Banda hingga Laut Arafuru.
Rh Lap 500 mb RH tinggi pada kisaran 90-100% bertahan di sedikit wilayah
Papua bagian tengah.
RH kisaran 70-90% di sebagian besar wilayah Sumatera (dari
Aceh hingga Bengkulu), dan Papua.
RH kisaran 50-70% di wilayah sebagian besar Kalimantan,
Sulawesi, dan Sumatera Selatan.
RH dibawah 30% meluas di wilayah Jawa, Bali, Nusa
Tenggara, Sulawesi Selatan, Laut Jawa hingga Arafuru.

Secara Lokasi
Lokal Medan Jakarta Palangkaraya Makassar Jayapura
K- 37 30 30 34.9 32
Index (Moderate) (Moderate) (Moderate) (Moderate) (Moderate)
S- -1.44 -2 -2 -0.65 -2
Index (Thundershower) (Thundershower) (Thundershower) (Thundershower) (Thundershower)
L- -3.9 -4 -4 -1.93 -3
Index (Moderate) (Moderate) (Moderate) (Weak) (Moderate)

Kesimpulan :
Kondisi secara global, mulai dari MJO, SOI, DMI, Surge Index, dan badai tropis tidak
berpengaruh di wilayah Indonesia. Untuk indeks Nino 3.4 menunjukkan adanya El Nino lemah
yang belum berpengaruh signifikan di wilayah Indonesia.
Untuk wilayah Medan, tekanan cenderung rendah yang dipengaruhi oleh wilayah
Malaysia dengan angin dari barat daya dan kelembapan relatif cukup tinggi pada kisaran 70-90%
dari lapisan 850 hingga 500 mb. Labilitas atmosfer berdasarkan KI, SI, LI menunjukkan kondisi
udara labil dengan peluang terbentuknya awan konvektif. Sehingga mengindikasikan adanya
pasokan uap air yang dibawa dari Samudera Hindia ke wilayah Medan yang bersifat basah dan
terdistribusi di seluruh lapisan dengan kondisi udara labil yang dapat mendukung proses
konveksi yang signifikan.
Untuk wilayah Jakarta, tekanan udara cenderung tinggi dengan angin dari tenggara yang
membawa uap air kering dari Australia dan kelembapan udara cenderung kering dan semakin
rendah di lapisan atas. Serta terdapat pola siklonik di perairan barat Bengkulu yang
menyebabkan uap air tertarik ke daerah siklonik tersebut. Kondisi lalibitas udara berdasarkan KI,
SI, LI menunjukkan kondisi udara labil. Namun karena tekanan udara yang tinggi dengan
kondisi kelembapan udara relatif yang cenderung kering sehingga awan konvektif akan sulit
terbentuk.
Wilayah Palangkaraya, tekanan udara cenderung rendah dibandingkan wilayah sekitarnya
sekitar 1008 mb, terdapat belokan angin dari tenggara ke utara dan kelembapan udara yang
relatif cukup tinggi di lapisan bawah hingga menengah dan sedikit turun di lapisan atasnya.
Berdasarkan indeks KI, LI, dan SI menunjukkan kondisi udara labil dengan peluang
terbentuknya awan konvektif. Sehingga seluruh kondisi tersebut dapat memungkinkan terjadinya
konvektifitas.
Wilayah Makassar, tekanan udara cenderung tinggi dibandingkan wilayah sekitarnya
dengan angin dari tenggara yang membawa masa udara kering dari Australia didukung dengan
kelembapan udara yang semakin menurun terhadap ketinggian. Labilitas atmosfer menunjukkan
kondisi udara yang labil dan peluang terbentuk awan konvektif rendah. Sehingga dengan kondisi
kelembapan udara yang rendah dan tekanan udara yang tinggi menyebabkan awan konvektif sulit
terbentuk.
Wilayah Jayapura, tekanan udara cenderung rendah sebesar 1006 mb yang dapat
membawa uap air ke daerah tersebut dan terdapat belokan angin kearah pusat siklonik di
Samudera Pasifik mengindikasikan adanya pemampatan masa udara di wilayah tersebut.
Kelembapan udara cenderung tinggi di setiap lapisan dari 850 sampai 500 mb. Labilitas atmosfer
berdasarkan KI, SI, dan LI menunjukkan kondisi udara labil disertai peluang terbentuknya awan
konvektif. Berdasarkan belokan angin, distribusi kelembapan udara yang cukup tinggi dan
kondisi labilitas atmosfer tersebut mendukung terbentuknya awan konvektif yang signifikan.

PRAKIRAAN CUACA WILAYAH INDONESIA (16 MEI 2019 06.00 UTC)


RH RH RH
K- S- L-
No Lokasi 850 700 500 Konv Siklonal Shearline Cuaca
Index Index Index
(%) (%) (%)
Hujan
80- 70- 70-
1 Medan - - - 37 -1.44 -3.90 ringan-
90 80 80
sedang
70- 60- 30- Cerah
2 Jakarta - - - 30 -2 -4
80 80 40 Berawan
Palangkaray 70- 70- 50-
3 - - √ 30 -2 -4 Berawan
a 80 80 60
80- 60- 30- Cerah-
4 Makassar - - - 34.9 -0.65 -1.93
90 70 40 berawan
Hujan
80- 70- 70-
5 Jayapura - - √ 32.0 -2 -3 ringan-
90 80 80
sedang

Anda mungkin juga menyukai