MAKALAH PANCASILA-ArintisWS
MAKALAH PANCASILA-ArintisWS
Penyusun :
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam memahami eksistensi orang-orang keturunan
Tionghoa di Indonesia akhir-akhir ini.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena keterbatasan
pengalaman yang kami miliki. Oleh kerena itu kami berharap para pembaca dapat
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAAHULUAN
BAB IV PENUTUP
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
hingga bidang politik yang dulunya sangat dibatasi pun mulai muncul
berbagai tokoh yang begitu kompeten dalam bidangnya.
Mengingat bagaimana kisah kaum minoritas ini yang awalnya begitu
disisihkan, lalu dengan usaha yang begitu gigih hingga kini banyak dari kaum
mereka yang mencapai sukses di negeri ini, maka karya tulis ini mencoba
untuk membahas bagaimanakah sifat, sikap, dan karakter yang mereka miliki
yang dapat membuat mereka meraih kesusksesan meskipun awalnya mereka
adalah kaum yang selalu dilihat sebelah mata oleh masyarakat Indonesia.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
6
waktu yang juga bervariasi. Mereka memakai bahasa mereka sendiri, dan
membawa teman-teman sedarah mereka, baik yang semarga maupun yang
bukan ke bumi Indonesia.
Gelombang etnis Tionghoa pertama kali datang ke Nusantara (Sebelum
berdirinya Indonesia) diperkirakan pada abad ke 16. Pada saat itu di wilayah
Nusantara telah berdiri kerajaaan-kerajaan yang telah melakukan kegiatan
ekonomi antar wilayah kekuasaannya. Sejarahwan MaHua menyebutkan
bahwa mayoritas awak kapal Cheng-Ho yang berlayar ke Mekkah adalah
muslim Hanafi. Hal ini diperkuat oleh Profesor Slamet Muljana (dalam Liem,
2000) yang menyatakan bahwa mayoritas kerajaan Jawa Utara pada abad ke
15 adalah pengikut Hanafi yang diperkenalkan oleh muslim Tionghoa melalui
kegiatan misi (damai) pada dinasti Ming.
Gelombang pendatang kedua dan yang paling padat tiba pada abad ke-
19. Ketika itu, banyak etnis Tionghoa terpaksa meninggalkan tanah airnya
akibat kebutuhan ekonomi yang mana pada waktu itu mereka di bawah
tekanan kolonialisme modern. Ribuan etnis Tionghoa yang merantau ini
diantaranya direkrut sebagai “kuli kontrak. Etnis Tionghoa yang datang pada
gelombang ini datang membawa serta keluarganya. Berbeda dengan Etnik
Tionghoa yang datang pada gelombang pertama, ketika sampai di nusantara
mereka secara fisik tidak mengadakan proses asimilasi. Mereka tetap
mempertahankan gaya hidupnya, dan karena itulah mereka disebut sebagai
Tionghoa totok.
Orang-orang Tionghoa di Indonesia umumnya berasal dari bagian
Tenggara China yang mana sekarang merupakan provinsi Fujian, Guangdong,
Hainan, dan sekitarnya.
7
Douwes Dekker, Padahal dalam kesehariannya para warga Tionghoa
membayar pajak ganda kepada bpemerintah Belanda yang berupa pajak
kekayaan dan pajak penghasilan. Hambatan masyarakat Tionghoa untuk
bergerak diberbagai bidang pada masa kolonial juga terjadi karena adanya
passenstelsel (peraturan yang mengharuskan orang Tionghoa membawa kartu
pass jalan jika mengadakan perjalanan keluar daerah, yang berlaku sejak
1816. Bagi mereka yang tidak mendaftarkan diri dan kedapatan tidak
membawa kartu tersebut dalam perjalanan dikenai sanksi hukuman atau
denda 10 gulden.)
8
Pada masa Orde Baru Warga keturunan Tionghoa juga dilarang
berekspresi. Sejak tahun 1967, warga keturunan dianggap sebagai warga
negara asing sehingga secara tidak langsung hak-hak asasi mereka terhapus.
Kesenian barongsai secara terbuka, perayaan hari raya Imlek, dan
pemakaianBahasa Mandarin dilarang, meski kemudian hal ini diperjuangkan
oleh komunitas Tionghoa Indonesia. Satu-satunya surat kabar berbahasa
Mandarin yang diizinkan terbit adalah Harian Indonesia yang sebagian
artikelnya ditulis dalam bahasa Indonesia. Harian ini dikelola dan diawasi
oleh militer (ABRI). bahkan Agama Konghucu juga di lanrang pada saat itu
9
Presiden (Inpres) No 14/1967 yang melarang etnis Tionghoa merayakan pesta
agama dan penggunaan huruf-huruf China dicabut. Selain itu, Presiden
Abdurachman Wahid mengeluarkan Keppres yang yang memberi kebebasan
ritual keagamaan, tradisi dan budaya kepada etnis Tionghoa. Akibat dari
dilegalkannya Kepres tersebut Imlek menjadi hari libur nasional. Di bawah
kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono, agama Khonghucu diakui sebagai
agama resmi dan sah. Saat ini berbagai kalangan etnis Tionghoa mendirikan
partai politik, LSM dan organisasi lainnya.
10
jumlah penduduk etnis Tionghoa. Dari hasil survey ini prosentase penduduk
etnis tionghoa di Indonesia sebesar 1,3% dari total keseluruhan data.
Pada tahun 2010 BPS (Badan Pusat Statistik) mengadakan survey
mengenai persebaran penduduk di Indonesia bedasarkan suku bangsa. Dari
hasil servei tersebut menunjukkan bahwa jumlah penduduk etnis tionghoa
berjumlah 2.832.510 atau sekitar 1,2% dari jumlah penduduk Indonesia
secara keseleuruhan. Namun, tidak ada data resmi mengenai jumlah populasi
Tionghoa di Indonesia yang secara resmi dikeluarkan pemerintah sehingga
sulit didapatkan data yang valid. Secara kasar dari data survey yang
dipublikasi berbagai pihak, populasi etnis tionghoa di Indonesia sangat
sedikit.
11
BAB III
PEMBAHASAN
1.Hary Tanoesoedibjo
12
Ekonomi.Sejak.Hary sejak dari awal ingin menjadi enterpreneurship. Kunci
sukses pertama, adalah fokus dengan apa yang ingin dicapai. Jangan menyerah
akan kegagalan, karena sukses itu tidak instan, sukses itu butuh proses. "Tujuan
kita harus jelas dan fokus dan jangan berhenti sebelum tujuan itu tercapai, tapi
kita harus ingat sukses besar adalah akumulasi dari sukses yang kecil-kecil.Kunci
kedua adalah berdoa karena spiritual adalah kekuatan.Kunci ketiga adalah
membangun karakter. Terakhir, kunci suksesnya untuk mencapai ini harus didari
disiplin yang komitmen. Karena komitmen yang kuat menghasilkan mental dan
fisik yang kuat. Hary telah membuktikan kemampuannya membangun dinasti
bisnis, dengan nilai aset US$ 7,2 miliar. Kinerja bisnis cemerlang itu ia lakukan
hanya dalam tempo 14 tahun.
2.Rio Haryanto
Rio Haryanto lahir di Solo pada 22 Januari 1993 dari pasangan Indah
Pennywati dan Sinyo Haryanto. Sebagai seorang pembalap veteran nasional, sang
ayah menanamkan sikap disiplin, rendah hati dan dermawan kepada Rio sejak
dini.Rio Haryanto adalah pembalap muda berbakat berkebangsaan Indonesia.
Mengawali karir balapnya di arena Gokart Nasional dan International sejak usia 6
tahun, Pada usia 15 tahun ia mengikuti ajang balap Formula Asia 2.0, dimana ia
kemudian menjadi juara umum kelas Asia. Di tahun berikutnya, ia berhasil
meningkatkan prestasinya dengan menjadi juara umum ajang Formula BMW
Pacific 2009. Pada usia 17 tahun ia telah memenuhi syarat untuk mendapatkan
super license formula 1 dari Virgin F1 racing pada test drive Formula 1 di Abu
Dhabi 2010. Kini ia membalap di ajang GP2 Series bersama tim EQ8 Caterham
Racing dan bertekad menjadi pembalap Indonesia pertama yang berlaga di
kejuaraan balap F1.
13
jam dalam sehari. Ia juga disiplin dalam menjaga dietnya dengan mengkonsumsi
makanan tinggi protein, semisal ikan salmon kesukaannya yang seringkali ia
masak sendiri.
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok adalah etnis Tionghoa pertama yang
menduduki jabatan sebagai orang strategis di DKI Jakarta yaitu Wakil Gubernur
mendampingi Jokowi. Walau awalnya terdapat kontroversi akan latar belakang
etnis Ahok namun kemudian isu itu tak muncul lagi. Berikut ini akan dipaparkan
Biografi Basuki Tjahaja Purnama atau Biografi Ahok. Basuki Tjahaja
Purnama atau Ahok dilahirkan di Manggar, Belitung Timur pada tanggal 29 Juni
1966. Nama Tionghoa dari Basuki Tjahaja Purnama adalah Zhong Wanxie. Kedua
orang tuanya adalah etnis asli Tionghoa yaitu Bpk Indra Tjahaja Purnama alias
Zhong Kim Nam (Alm) dan Buniarti Ningsih (Bun Nen Caw).Ahok adalah anak
sulung dari empat bersaudara. Ketiga saudaranya yang lain adalah dr.Basuri
Tjahaja Purnama M.Gizi.Sp.Gk (dokter PNS dan Bupati di Kabupaten Belitung
Timur), Fifi Lety, S.H, L.L.M (Praktisi hukum), Harry Basuki, M.B.A (praktisi
dan konsultan bidang pariwisata dan perhotelan).
14
sarjana, Ahok meneruskannya dengan meraih s2 di Sekolah Tinggi Manajemen
Prasetya Mulya Jakarta dengan gelar Magister Manajemen.Ahok kemudian
bekerja di perusahaan kontraktor yang menangani pembangunan pembangkit
listrik yaitu PT Simaxindo Primadaya. Di perusahaan tersebut Ahok menjabat
sebagai staf direksi bidang analisa biaya dan keuangan proyek.
Masuk Politik
Pada dasarnya dorongan Ahok adalah masuk dunia politik bukan bisnis
layaknya orang Tionghoa lainnya. Setelah bisnisnya bisa autopilot. Ahok
kemudian masuk ke ranah politik dengan bergabung di PIB yaitu Partai
Perhimpunan Indonesia Baru dimana ia langsung ditunjuk sebagai ketua DPC
Kabupaten Belitung Timur. Ia kemudian terpilih sebagai anggota legislatif DPRD
Kabupaten Belitung Timur 2004-2009.
Ketika ada pemilihan Bupati Belitung Timur, Ahok mengjukan diri
dengann menggandeng Khairul Effendi. Pasangan inipun menag menjadi Bupati
untuk masa bakti 2005-2010. Tak lama menjabat Bupati, Ahok lalu mengajukan
diri sebagai calon Gubernur Bangka Belitung tahun 2007 dan terpilih. Namun
Ahok kalah dalam pemilihan ini.
Pada 2012, Ahok dipasangkan dengan Jokowi untuk menjadi Gubernur
dan Wakil Gubernur Jakarta. Pasangan ini kemudian menang dari Fauzi Bowo.
Mereka lalu dilantik pada 18 Oktober 2012 untuk masa jabatan 2012-2017.
Melihat kiprahnya, kita bisa mengatakan bahwa berpolitik ala Ahok adalah
berpolitik atas dasar nilai pelayanan, ketulusan, kejujuran, dan pengorbanan;
bukan politik instan yang sarat pencitraan.
15
3.2 Karakter Penunjang Kesuksesan Orang-Orang Berdarah Tionghoa
1.Paham Wu-Lun
Tersohornya kesuksesan orang besar yang datang dari etnis Tionghoa gak
bisa dilepaskan dari paham yang mereka anut. Konghucu atau lebih dikenal
dengan confucianism adalah sistem norma dan filosofi yang dianut oleh
kebanyakan etnis Tionghoa. Etnis Tionghoa terbiasa menempatkan diri mereka
secara tepat di berbagai jenis hubungan. Mereka tahu kapan harus profesional,
kapan harus menurut dan kapan perlu jadi hangat ke orang lain. Walau terkesan
kaku, namun “tahu kapan dan bagaimana menempatkan diri” bisa jadi pelajaran
penting yang layak diambil.
2. Mematuhi Rutinitas
Berbeda dengan orang kebanyakan yang rutinitasnya berubah-ubah,
mereka yang beretnis Tionghoa cenderung berpegang teguh pada jadwal ini.
Kebiasaan sederhana ini ternyata memang membawa banyak manfaat. Bangun
pagi dan berolahraga mampu menurunkan tingkat stres secara signifikan. Mandi
sebelum tidur memberikan sinyal pada tubuh agar beristirahat dan memberi
kesempatan agar bisa memanfaatkan waktu tidur secara optimal.
16
positifnya, tradisi untuk terus membangun jejaring dengan siapapun ini perlu
banget kita tiru.
17
Didikan keras plus minimnya penghargaan di publik membuat
mereka haus akan pencapaian. Inilah sumber awal sifat kerja keras berasal.
Sampai mereka super sukses, mereka belum akan merasa cukup. Karena
sedari kecil selalu ditanamkan bahwa yang mereka lakukan belum ada
apa-apanya dibanding orang lain.
6. Selalu Optimis
Kegagalan jadi bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah proses menuju
kesuksesan. Untuk menghadapi kegagalan dengan gagah berani, dibutuhkan
optimisme tingkat tinggi. Inilah yang selalu dimiliki oleh mereka yang beretnis
Tionghoa. Dan kamu yang bukan pun juga pasti bisa melakukannya.
Mereka tidak pernah mengeluh pada kebijakan pemerintah yang
menyulitkan. Saat orang lain merasa nggak mungkin bisa, orang-orang ini akan
gigih berkata: “Aku pasti bisa!”.
7. Menjaga Reputasi dan Integritas
Etnis Tionghoa memiliki keyakinan kuat pada pentingnya menjaga
reputasi dan integritas. Budaya Timur membuat nama baik menjadi hal yang
sangat krusial untuk terus dijaga. Mereka selalu berupaya untuk menepati janji,
berlaku baik kepada orang lain dengan keyakinan bahwa semua hal baik yang
dilakukan akan kembali pada mereka.
Tidak hanya nama baik diri sendiri, integritas keluarga juga sangat perlu
terus dipertahankan. Kesuksesan selalu integral dengan sebuah keluarga yang
harmonis dan bahagia. Bagi mereka, sukses tidak akan ada artinya saat
keluargamu kacau balau. Rasa gengsi yang tinggi untuk terus menjaga nama baik
membuat mereka selalu berusaha untuk memberikan kualitas nomor 1 di setiap
pekerjaan yang dilakukan.
18
sebagai etnis asing yang keberadaannya mengusik masyarakat indonesia karena
kebudayaan yang sangat berbeda dengan kepribadian bangsa Indonesia.Namun
seiring berjalannya waktu etnis tionghoa dapat melebur dengan masyarakat
Indonesia.Masyarakat indonesia banyak mengagumi cara kerja atau etos kerja
yang dimiliki etnis tionghoa sehingga itu menimbulkan adanya kerjasama pribumi
dan non pribumi.
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada zaman dahulu masyarakat Tionghoa dikenal dengan kemampuan
berdagangnya yang sangat baik. Namun,sekarang masyarakat Tionghoa telah
banyak memasuki bidang yang lain misalnya bisnis,politik,olahraga dan masih
banyak lagi Tokoh-tokoh Tionghoa yang sekarang ini banyak menarik perhatian
orang banyak adalah Hary Tanoesoedibjo, Rio Haryanto, Basuki Tjahaja
Purnama, dan lain sebagainya.
4.2 Saran
Sebagai warga indonesia yang baik kita harus saling berbaur satu sama
lain, karena di indonesia ini memiliki berbagai macam budaya, suku, adat. Karena
dengan saling menjaga kerukunan akan tercipta negara yang kokoh dan maju.
20
Daftar Pustaka
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23488/3/Chapter%20II.pdf
(makalah)
http://www.tionghoa.info/suku-tionghoa-di-indonesia/
http://pariwisata-sumut.tripod.com/tionghoa.htm
http://www.tionghoa.info/sejarah-migrasi-dan-populasi-kelompok-etnis-tionghoa/
http://bobo.kidnesia.com/Bobo/Info-Bobo/Bobo-File/Keragaman-Agama-dan-
Suku
http://www.rioharyanto.com/site/profile/biography/
http://www.biografiku.com/2012/12/biografi-hary-tanoesoedibjo-si-raja.html
http://bio.or.id/biografi-ahok-basuki-tjahaja-purnama/
http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.co.id/2013/12/biografi-basuki-tjahaja-
purnama.html
https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=mwzpVerLPIKq0ASHgLCACw#q=hubungan
+masyarakat+indonesia+dengan+tionghoa
21