Adanya tulisan dalam struk tiket parkir di wilayah ruang lingkup RS
Siti Aisyah ( RSSA ) Lubuklinggau yang berbunyi bahwa pihak terkait dalam hal ini CV Central Depenable Management selaku pengelola menyebutkan bahwa kerusakkan dan kehilangan barang menjadi tanggung jawab pemilik dengan artian kata tidak ada penggantian, hal itu membuat Mantan Ketua BPSK Kota Lubuklinggau, Nurus Sulhi “Berang” dan angkat bicara.
Dirinya mengatakan bahwa persoalan tersebut dinilai sudah melanggar
UU nomor 08 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Ditambah lagi tarif yang diberlakukan disinyalir melebihi ketentuan Perda Kota Lubuklinggau yakni Rp 2000 untuk mobil dan Rp 1000 untuk sepeda motor.
“Bukti ketentuan Poin 1 (satu) pada lembaran Tiket Jasa Parkir
dibawah ini adalah salah satu Bentuk Pelanggaran Pencantuman Klausula Baku yang terdapat dalam UU. RI. No. 08 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Bahwa Ketentuan Penghilangan Tanggung Jawab Pelaku Usaha atas Kerusakan dan Kehilangan Kendaraan milik Konsumen dimaksud, secara jelas merupakan Pelanggaran Pencantuman Klausula Baku dan Ketentuan tersebut wajib dinyatakan batal demi hukum.” Terangnya, pada awak media, Rabu, ( 10/04 ) . Nurus Sulhi berharap kepada para konsumen jika mendapatkan segala Pencantuman Klausula Baku yang melanggar hukum – peraturan perundangan, agar dapat sesegera mungkin melapor kepada pihak BPSK atau Dinas Perdagangan setempat guna tindak lanjut, jika hal tersebut tidak di indahkan oleh pengusaha maka akan ada tindakan tegas.
“Dimohon Kerjasama semua Konsumen di Lubuklinggau, apabila
menemukan segala bentuk Pencantuman Klausula Baku yang melanggar hukum – peraturan perundangan, untuk segera melaporkan kepada BPSK atau Dinas Perdagangan setempat, guna lebih lanjut dilakukan pemanggilan kepada Pelaku Usaha untuk segera menertibkan semua Klausula Baku yang bertentangan dengan UUPK 08/1999. Apabila hal ini tidak diindahkan, maka secara tegas Pemangku Kepentingan Pelaksana Amanah UUPK 08/1999, dapat memberikan Rekomendasi kepada Walikota Lubuklinggau untuk melaksanakan Tindakan Tegas serta Terukur, seperti Penutupan Te danmpat Usaha dan atau bahkan Pencabutan Izin Usaha.” Tandanya. ( Ali Akbar S )
B. Penyelesaian Kasus
Berdasarkan kasus tersebut, bahwa pihak pengelola parkir RSSA
tidak bertanggungjawab atas kehilangan barang konsumen (pengguna jasa parkir) dalam artian kata tidak ada penggantian. Kemudian tarif yang diberlakukan disinyalir melebihi ketentuan Perda Kota Lubuklinggau yakni Rp 2000 untuk mobil dan Rp 1000 untuk sepeda motor. Hal itu tentu saja telah melanggar UU nomor 08 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Untuk penyelesaian kasus ini, pihak pengoelola parkir RSSA telah dilaporkan dan telah dipanggil oleh pihak BPSK. BPSK Lubuklinggau meminta agar pihak RSSA tidak merugikan konsumen dan meminta pihak RSSA untuk segera menertibkan semua Klausula Baku yang bertentangan dengan UUPK 08/1999.