Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MAKALAH

“PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI ILMU


PENGETAHUAN”

DIBUAT OLEH :

KELOMPOK 7
1. DAVID PERJUANGAN (D1011181098)
2. DEVIN EDGAR WILLIAM (D1011181068)
3. JOHN ROBERTO SAPUTRA (D1011181090)
4. RIOFEBRI PRASETYA (D1011181070)
5. STEFFEN JANUARDY (D1011181079)
6. WAHYU MADANI (D1011181010)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Manusia sebagai makhluk jasmani rohani sebagai makhluk Tuhan yang
Maha Esa sekaligus individu dan makhluk sosial, pada hakikatnya sebagai
makhluk homo sapiens makhluk yang berakal di samping berasa dan
berkehendak. Sebagai makhluk yang berakal, manusia memiliki kemampuan
intelektual yang mampu menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi. ilmu
pengetahuan adalah terikat nilai yaitu nilai moral, nilai kemanusiaan,
nilaireligious. Bagi Pancasila ilmu pengetahuan itu berketuhanan yang Maha
Esa, berkemanusiaan, berkesatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan.
Sejak dulu, Ilmu Pengetahuan mempunyai posisi yang cukup penting
dalam aktivitas berpikir manusia. Istilah Ilmu Pengetahuan terdiri dari dua
gabungan kata berbeda yang berbeda makna, yakni Ilmu dan Pengetahuan.
Segala sesuatu yang kita ketahui merupakan definisi pengetahuan, sedangkan
ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis
menurut metode tertentu. Sikap kritis dan cerdas manusia dalam menanggapi
berbagai peristiwa di sekitarnya, berbanding lurus dengan perkembangan pesat
ilmu pengetahuan. Namun di dalam perkembangannya, timbul gejala
dehumanisasi atau penurunan derajat manusia. Hal tersebut disebabkan karena
produk yang dihasilkan oleh manusia, baik itu suatu teori mau pun materi
menjadi lebih bernilai ketimbang penggagasnya. Itulah sebabnya, peran
Pancasila harus diperkuat agar bangsa Indonesia tidak terjerumus pada
pengembangan ilmu pengetahuan yang saat ini semakin jauh dari nilai-nilai
kemanusiaan dan pancasila.
Konsep Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pernah
dikemukakan oleh seorang anggota senat Universitas Gajah Mada, yang
menyatakan bahwa Pancasila merupakan pegangan dan pedoman dalam usaha
ilmu pengetahuan untuk dipergunakan sebagai asas dan pendirian hidup,
sebagai suatu pangkal sudut pandangan dari subjek ilmu pengetahuan dan juga
menjadi objek ilmu pengetahuan atau hal yang diselidiki. Penggunaan istilah

1
“asas dan pendirian hidup” mengacu pada sikap dan pedoman yang menjadi
rambu normatif dalam tindakan dan pengambilan keputusan ilmiah. Pancasila
adalah gagasan vital yang berasal dari kebudayaan Indonesia, artinya nilai-nilai
yang benar – benar diramu dari sistem nilai bangsa Indonesia sendiri. Konsep
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu menurut cara pandang Daoed
Joesoef adalah sebagai tuntunan dan pertimbangan nilai dalam pengembangan
IPTEK. Oleh karena itu, Pancasila memiliki metode tertentu dalam
memandang, memegang kriteria tertentu dalam menilai sehingga menuntunnya
untuk membuat pertimbangan tertentu tentang gejala, ramalan, dan anjuran
tertentu mengenai langkah – langkah praktikal.
Pengembangan IPTEK tidak dapat terlepas dari situasi yang
melingkupinya, yang mana hal tersebut berarti IPTEK selalu berkembang
dalam suatu ruang budaya. Perkembangan IPTEK pada gilirannya bersentuhan
dengan nilai – nilai budaya dan agama sehingga di satu pihak dibutuhkan
semangat objektivitas, di pihak lain IPTEK perlu mempertimbangkan nilai-nilai
budaya dan agama dalam pengembangannya, hal tersebut dilakukan agar tidak
merugikan umat manusia. Kuntowijoyo dalam konteks pengembangan ilmu
menengarai bahwa kebanyakan orang sering mencampuradukkan antara
kebenaran dan kemajuan sehingga pandangan seseorang tentang kebenaran
terpengaruh oleh kemajuan yang dilihatnya. Kuntowijoyo menegaskan bahwa
kebenaran itu bersifat non – cumulative (tidak bertambah) karena kebenaran itu
tidak makin berkembang dari waktu ke waktu. Adapun kemajuan itu bersifat
cumulative (bertambah), artinya kemajuan itu selalu berkembang dari waktu ke
waktu. Agama, filsafat, dan kesenian termasuk dalam kategori non –
cumulative, sedangkan fisika, teknologi, kedokteran termasuk dalam kategori
cumulative.
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu, artinya kelima sila
Pancasila merupakan pegangan dan pedoman dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Beberapa terminologi yang dikemukakan para
pakar untuk menggambarkan peran Pancasila sebagai rujukan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, antara lain Pancasila sebagai
intellectual bastion (Sofian Effendi); Pancasila sebagai common denominator

2
values (Muladi); Pancasila sebagai paradigma ilmu Pentingnya Pancasila
sebagai dasar nilai pengembangan ilmu bagi mahasiswa adalah untuk
memperlihatkan peran Pancasila sebagai rambu – rambu normatif bagi
pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Selain itu, pengembangan ilmu
dan teknologi di Indonesia harus berakar pada budaya bangsa Indonesia itu
sendiri dan melibatkan partisipasi masyarakat luas.
Oleh karena itu, kemajuan dan perkembangan IPTEK sangat diperlukan
dalam upaya mempertahankan segala kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia
serta menjawab segala tantangan zaman. Dengan adanya penguasaan IPTEK
kita dapat tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sesuai
dengan sila ketiga yang berbunyi Persatuan Indonesia. Maka dari itu, IPTEK
dan Pancasila antara satu dengan yang lain memiliki hubungan yang kohesif.
IPTEK diperlukan dalam pengamalan Pancasila, sila ketiga dalam menjaga
persatuan Indonesia. Di lain sisi, kita juga harus tetap menggunakan dasar –
dasar nilai Pancasila sebagai pedoman dalam mengembangkan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi agar kita dapat tidak terjebak dan tepat sasaran
mencapai tujuan bangsa.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, adapun beberapa
rumusan permasalahan yang kami ambil, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana definisi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di
Indonesia?
2. Bagaimana hubungan nilai – nilai Pancasila terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan?
3. Bagaimana peranan Pancasila dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di Indonesia?
4. Bagaimana urgensi Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu?
5. Bagaimana tantangan Pancasila dalam pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi?

1.3 TUJUAN PENULISAN

3
Adapun tujuan dibuatnya makalah mengenai “Pancasila menjadi Dasar
Nilai Pengembangan Ilmu Pengetahuan” adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengatahui definisi beserta perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di Indonesia.
2. Untuk mengetahui hubungan nilai – nilai Pancasila dengan pengembangan
ilmu pengetahuan.
3. Untuk mengetahui peranan Pancasila dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
4. Untuk mengetahui urgensi – urgensi Pancasila sebagai dasar nilai
pengembangan ilmu.
5. Untuk mengetahui tantangan – tantangan Pancasila dalam pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI DAN PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN


TEKNOLOGI DI INDONESIA
Manusia sebagai makhluk jasmani dan rohani, sebagai makhluk Tuhan
yang Maha Esa sekaligus individu dan makhluk sosial, yang mana pada
hakikatnya sebagai makhluk homo sapiens makhluk yang berakal di samping
berasa dan berkehendak. Sebagai makhluk yang berakal budi, manusia memiliki
kemampuan intelektual yang mampu menghasilkan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah unsur-unsur yang pokok
dalam kebudayaan manusia, dalam dunia ilmu pengetahuan terdapat dua
pandangan yang berbeda yaitu (1) pendapat yang menyatakan bahwa ilmu
pengetahuan itu bebas nilai, artinya tidak ada sangkut pautnya dengan moral,
dengan etika, dengan kemanusiaan, dengan ketuhanan. (2) pendapat kedua
menyatakan bahwa ilmu pengetahuan pada hakikatnya untuk kesejahteraan
umat manusia. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan adalah terikat nilai yaitu nilai
moral, nilai kemanusiaan, nilai religious. Bagi Pancasila ilmu pengetahuan itu
berketuhanan yang Maha Esa, berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan,
dan beradilan.
Maka dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus
dilandasi moral, etika serta nilai-nilai religious. Dengan perkataan lain ilmu
pengetahuan harus dilandasi etika ilmiah dan yang paling penting dalam etika
ilmiah adalah menyangkut hidup mati orang banyak, masa depan, hak-hak
manusia dan lingkungan hidup. Hal – hal yang perlu ditekankan adalah sebagai
berikut:
1. Risiko percobaan dan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Kemungkinan penyalahgunaannya
3. Kompatibilitas dengan moral yang berlaku
4. Terganggunya sumber daya dan pemerataannya
5. Hak individu untuk memilih sesuatu sesuai dengan dirinya

5
Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di Indonesia berkembang dari
tahun ke tahun sejak Indonesia masih dalam penjajahan Belanda.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia pada masa
penjajahan dipelopori dan diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Belanda.
Pada waktu itu masyarakat diperkenalkan pada persenjataan modern baik yang
ringan maupun yang berat. Teknologi lain yang diperlihatkan dan digunakan
oleh Belanda berupa kendaraan tempur dan alat-alat transportasi lainnya.
Teknologi-teknologi tersebut berasal dari negara-negara di Eropa. Kemudian
pemerintah kolonial Belanda menanamkan ilmu pengetahuan dan teknologi
melalui pendidikan di sekolah-sekolah maupun dengan cara penggunaan secara
langsung kepada masyarakat di Indonesia.
Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dari barat di Indonesia
membawa dampak bagi kemajuan negara Indonesia. Masyarakat Indonesia
mulai melakukan pergerkan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Di samping itu penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia juga
membawa dampak bagi semangat juang bangsa Indonesia. Mereka
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk mencari
informasi-informasi terkini mengenai keadaan dunia. Oleh karena itu
masyarakat Indonesia benar-benar terbantu dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Pada masa kolonial perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
belum begitu maksimal. Pemerintah kolonial yang menjadi penyebab
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Pemerintah
kolonial menghalangi akses-akses masuknya ilmu pengetahuan dan teknologi
dari barat ke Indonesia. Mereka juga melakukan pelarangan terhadap
pendidikan bagi masyarakat Indonesia untuk mempelajari ilmu pengetahuan
dan teknologi. Akibatnya Indonesia tertinggal jauh dengan negara-negara di
sekitarnya.
Setelah merdeka, perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi
berkembang pesat di Indonesia. Hal ini didorong dengan terbukanya akses-
akses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat di
Indonesia. Kemerdekaan menciptakan keadilan dalam mengakses ilmu

6
pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat di Indonesia. Mereka mempelajari
sedikit demi sedikit di sekolah-sekolah yang sudah dibuka untuk semua
kalangan masyarakat Indonesia. Dengan bekal pengetahuan ini kemudian
masyarakat Indonesia melakukan berbagai inovasi dan eksperimen ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di
Indonesia.
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia
setelah merdeka terbagi menjadi dua dekade. Pada dekade pertama, yaitu tahun
1945 – 1960, bangsa Indonesia mulai mengerti arti teknologi produksi,
walaupun masih dalam tingkat pasif dan penuh ketergantungan pada pihak luar
negeri. Hasil dari pengenalan ilmu pengenalan teknologi untuk pertama kali
yaitu pembangunan pabrik semen di Gresik, pabrik kertas di blabak
(Magelang),pabrik gelas, dan kosmetik di Surabaya di pertengahan dekade
1950. Pada dekade ke 2 yaitu pada tahun 1976 dengan mendirikan pabrik
pesawat terbang di Bandung yang diberi nama industri pesawat terbang Nur
Tanio (IPTN) yang menggunakan teknologi yang lebih canggih lagi. Teknologi
dari pabrik pesawat terbang ini mengacuh pada teknologi di Jerman. Begitulah
sejarah singkat perkembangan IPTEK di Indonesia. Pada saat sekarang bisa
dibilang bahwsasanya IPTEK di Indonesia sudah berkembang pesat
dikarenakan derasnya arus demokrasi, banyak sekali wawasan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang masuk di Indonesia, sebagai salah satu contoh
adalah perkembangan energi listrik sebagai pengganti bahan bakar minyak bagi
kendaraan mesin (mobil dan sepeda motor) dan pengembangan energi surya
bagi pengganti tenaga listrik. Perkembangan tersebut sangat cepat dan tidak
semua IPTEK sesuai dengan nilai-nilai pancasila, untuk itu diperlukanlah
pancasila sebagai benteng utama bagi masuknya ilmu pengetahuan dan
teknologi di Indonesia. Pancasila dapat menjadi pelindung sekaligus penyaring
bagi bangsa Indonesia agar IPTEK yang masuk dan perkembangan di Indonesia
sesuai dengan jati diri dan kebutuhan bangsa Indonesia.

2.2 HUBUNGAN NILAI – NILAI PANCASILA DENGAN NILAI ILMU


PENGETAHUAN

7
Negara Indonesia adalah Negara kepulauan, Jumlah pulau di Indonesia
menurut data Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia tahun 2004 adalah
sebanyak 17.504 buah. 7.870 di antaranya telah mempunyai nama, sedangkan
9.634 belum memiliki nama. Indonesia memiliki perbandingan luas daratan
dangan lautan sebesar 2 : 3. Letaknya sangat strategis, di antara dua samudra
yaitu samudra Hindia dan Samudra Pasifik serta dihimpit oleh dua benua yaitu
benua Asia dan benua Australia. Selain itu Negara kita dilintasi oleh garis
khatulistiwa yang menyebabkan Indonesia beriklim tropis. Hal ini
menyebabkan Indonesia sangat kaya akan fauna dan flouranya. Indonesia
memiliki 10% hutan tropis dunia yang masih tersisa. Hutan Indonesia memiliki
12% dari jumlah spesies mamalia dunia dan 16% spesies binatang reptil dan
ampibi, serta 1.519 spesies burung dan 25% dari spesies ikan dunia. Sebagian
di antaranya adalah endemik atau hanya dapat ditemui di daerah tersebut.
Selain memiliki kekayaan alam yang menakjubkan, Indonesia juga
sangat kaya akan suku bangsa, budaya, agama, bahasa, ras dan etnis golongan.
Sebagai akibat keanekaragaman tersebut Indonesia mengandung potensi
kerawanan yang sangat tinggi pula, hal tersebut merupakan faktor yang
berpengaruh terhadap potensi timbulnya konflik sosial. Kemajemukan bangsa
Indonesia memiliki tingkat kepekaan yang tinggi dan dapat menimbulkan
konflik etnis kultural. Arus globalisasi yang mengandung berbagai nilai dan
budaya dapat melahirkan sikap pro dan kontra warga masyarakat yang
menyebabkan konflik tata nilai.
Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang terjadi saat ini
menjadi bersifat multi dimensional yang berasal dari dalam negeri maupun dari
luar negeri, hal ini seiring dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi, informasi dan komunikasi. Serta sarana dan prasarana
pendukung didalam pengamanan bentuk ancaman yang bersifat multi
dimensional yang bersumber dari permasalahan ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya.
Oleh karena itu, kemajuan dan perkembangan IPTEK sangat diperlukan
dalam upaya mempertahankan segala kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia
serta menjawab segala tantangan zaman. Dengan penguasaan IPTEK kita dapat

8
tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sesuai dengan sila
ketiga yang berbunyi Persatuan Indonesia. Maka dari itu, IPTEK dan Pancasila
antara satu dengan yang lain memiliki hubungan yang kohesif. IPTEK
diperlukan dalam pengamalan Pancasila, sila ketiga dalam menjaga persatuan
Indonesia. Di lain sisi, kita juga harus tetap menggunakan dasar-dasar nilai
Pancasila sebagai pedoman dalam mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan
Tekhnologi agar kita dapat tidak terjebak dan tepat sasaran mencapai tujuan
bangsa.
Sila pertama ketuhanan yang maha esa : Nilai yang terdapat pada sila
ini adalah nilai ketuhanan. Dimana dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi haruslah memikirkan dampaknya. Apakah IPTEK tersebut memiliki
dampak baik yang lebih banyak atau dampak buruk yang lebih banyak. Jika
IPTEK tersebut lebih memiliki dampak baik yang banyak bagi bangsa
Indonesia maka IPTEK tersebut bisa dikembangkan dan dipergunakan. Peran
sila pertama sangatlah penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam
nilai ketuhanan tersebut juga berfungsi memberikan arahan kepada para
ilmuwan agar dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknolgi haruslah
untuk tujuan kebaikan dan kemajuan bangsa Indonesia dan tidak
mengembangkan suatu IPTEK yang dapat disalahgunakan dan merugikan
bangsa Indonesia. Dengan memberikan arahan kepada ilmuwan maka ilmuwan
tersebut akan mempunyai akhlak / sikap yang baik.
Sebagai contoh perkembangan IPTEK dari sila ketuhanan yang maha
esa adalah ditemukannya teknologi transfer inti sel atau yang lebih dikenal
dengan teknologi kloning. Dalam perkembangan teknologi ini di Indonesia
sudah tidak asing lagi dan menuai pro dan kontra. Di Indonesia sendiri proses
kloning juga sudah begitu jelas berkembang dengan pesat. Hal ini bisa
dibuktikan dengan naiknya permintaan kloning yang biasanya dilakukan oleh
orang – orang yang sulit sekali memiliki keturunan ataupun melakukan kloning
hewan ternak ataupun hewan yang populasinya sedikit. Sesungguhnya hukum
kloning di Indonesia masih belum bisa dipastikan secara tepat karena masih
banyaknya pro dan kontra tentang presepsi ini. Oleh karena itu perlu
diadakannya musyawarah bersama untuk menyelesaikan masalah ini. Dalam

9
pandangan agama pun banyak menuai kontra, umat Indonesia adalah umat
beragama dan di dalam ajaran agama teknologi kloning adalah haram
dikarenakan hanya Tuhan yang dapat menciptakan makhlukk hidup sedangkan
dalam teknologi kloning yang membuat seorang individu ataupun hewan hidup
ataupun tumbuhan melalui kehendak manusia seperti yang diingikan manusia
itu sendiri.
Sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab : Dalam sila ini
mengandung nilai kemanusiaan. Dimana dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di Indonesia haruslah ditujukan untuk kesejahteraan
bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia sendiri harus melihat dan memahami nilai
pancasila ini dan dalam pengguanaan IPTEK harus digunakan dengan bermoral
dan tidak merugikan atau berbuat tidak adil dengan suatu IPTEK itu sendiri.
Pengembangan IPTEK disini haruslah untuk menaikkan harkat dan martabat
bangsa Indonesia.
Sebagai contoh adalah perkembangan industri semen di daerah Jawa.
Bahan baku dari semen sendiri adalah batu kapur dan tanah liat. Dalam
memperoleh kedua bahan baku tersebut harus melewati proses pertambangan
yang pastinya akan menggunakan teknologi pertambanga seperti menggunakan
alat bor / drilling, teknologi stripping, dsb. Jika tidak ada suatu aturan yang
mengatur pengambilan batu kapur di daerah hutan jati, maka dengan seenaknya
perusahaan setempat ataupun warga setempat akan rela merusak hutan ataupun
lingkungan sumber daya tersebut dan menggunakannya sendiri ataupun demi
keuntungan dan kepentingan itu sendiri. Maka dengan itu dibuatlah undang-
undang yang berpatokan pada pancasila yang mengatur tentang industri dan
pertambangan sehingga dapat mencegah dan mengurangi eksploitasi sumber
daya alam di Indonesia.
Sila ketiga persatuan indonesia : Dalam sila ini mengandung nilai
persatuan. Dimana pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi haruslah
digunakan untuk mempersatukan bangsa, untuk memperkuat rasa nasiolaisme
dan tidak digunakan untuk memecah bela bangsa Indonesia. Bahkan dengan
teknologi sekarang bisa dipergunakan untuk media pembelajaran bangi bangsa

10
Indonesia seperti digunakan untuk membuat film dokumenter tentang sejarah
perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan.
Sebagai contoh pada saat ini perkembangan internet sudah sangat pesat,
dimanah buah hasil dari internet itu sendiri terbuatlah media sosial. Media sosial
merupakan sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi informasi mengenai apapun. Contoh dari media sosial
adalah facebook, twitter, blog internet, whatsapp, dan masih banyak lagi.
Dengan terciptanya media sosial kita dapat berhubungan lebih mudah dan
mejalin komunikasi dengan keluarga maupun teman yang jauh. Tetapi saat ini
banyak terjadi penyalahgunaan media sosial. Yang santer saat ini adalah
penyebaran isu sarah dan berita palsu (hoax), isu sara sendiri bisa meliputi
penyebar luasan yang menghasut umat agama yang bisa menyebabkan
disintegrasi bangsa Indonesia terutama umat bergama, sedangkan untuk berita
palsu seperti saat akan terjadi demo pada tanggal 4 november akan terjadi
pengeboman, penembakan, dsb. Berita hoax tersebut membuat kekacauan
bangsa Indonesia dan bisa mempecah belah, untuk itu jika penggunaan
teknologi tidak didasari dengan nilai pancasila maka akan terjadi dampak
negatif yang dapat merusak dan memeca belah bangsa. Tetapi jika penggunaaan
media sosial untuk membuat suatu gerakan seperti bayar pajak yang dibuat di
facebook dan gerakan 100 % cinta Indonesia yang dibuat di twitter maka media
sosial dapat berfungsi sebagai ajakan dan pemersatu bangsa yang dapat
menyatuan banyak orang karena jaringan media sosial yang luas.
Sila Keempat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan : Dalam sila ini mengandung nilai
kerakyatan dan demokrasi. Dimana dalam pengembangan IPTEK setiap bangsa
Indonesia memliki kebebasan untuk mempelajari, mengajarkan, dan
mengembangkan IPTEK tetapi dengan syarat bukan IPTEK yang dapat
merugikan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia juga harus dapat menghormati
satu sama lain, artinya jika bangsa Indonesia dapat membuat suatu inovasi
teknologi baru maka orang Indonesia lain haruslah memberi apresiasi dan
menghormati penemuan tersebut. Pemerintah Indonesia juga harus dapat

11
memberikan apresiasi nyata dimana pemerintah dapat memberikan dukungan
finansial, perizinan, dan sebagainya.
Sebagai contoh dalam pengembangan teknologi nuklir terdapat orang
yang setuju tetapi lebih banyak orang yang menolak. Sehingga teknologi nuklir
pun ditolak dan tidak dipergunakan. Kendala dalam pengembangan teknologi
nuklir pun banyakm seperti sumber daya manusia yang belum mempunyai
kemampuan, kondisi geologis Indonesia yang sering terjadi letusan gunung dan
gempa, dan terdapat kekhwatiran penyalahgunaan nuklir demi kepentingan
persenjataan. Hal seperti inilah yang menjadi bahan permusyawarahan bagi
para elit politik beserta rakyatnya sehingga mencapai suatu kebijakan yang
bijaksana demi kemaslahatan bangsa Indonesia sendiri dan dengan
mempertimbangkan faktor-faktot itu maka pembangunan teknologi nuklir tidak
dilanjutkan karena dapat membahayakan bangsa Indonesia
Sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia : Dalam sila
ini terdapat nilai keadilan. Dalam penngembangan IPTEK haruslah
mencipatakan suatu ilmu dan teknologi yang dapat dinikmati oleh seluruh
bangsa Indonesia dan dapat meningkatkan taraf hidup dan kualitas. Jika
dikaitkan dengan pendidikan maka teknologi yang dikembangkan haruslah
mendukung pendidikan di Indonesia dan harus disebarluaskan merata, sehingga
seluruh bangsa Indonesia bisa mendapat pendidikan yang mumpuni dan merata.
Sebagai contoh ditemukannya varietas bibit unggul padi Cilosari dari
teknik radiasi. Penemuan ini adalah hasil penelitian anak bangsa. Dengan
penemuan itu diharapkan dapat meningkatkan swasembada pangan di Indonesia
sehingga Indonesia tidak lagi menginport beras dari Thailand dam diharapkan
dapat mensejahterkan rakyat Indonesia serta meberikan keadilan dengan
ditingkatkannya jumla produksi padi dengan harga terjangkau sehingga bangsa
Indonesia dapat menikmati beras yang berkualitas.

2.3 PERANAN PANCASILA DALAM PERKEMBANGAN ILMU


PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI INDONESIA
A. Sebagai Filtrasi

12
Pancasila berperan sebagai filtrasi masuknya ilmu pengetahuan dan
teknologi dari negara lain yang tentunya mengandung budaya atau nilai
asing, pancasila memfilter dengan 5 silanya , sehingga indonesia mampu
mempertahankan ciri khas atau integritas bangsa tanpa ketinggalan zaman
di era globalisasi. Meskipun yang kita pakai seumpama adalah ilmu atau
teknologi barat, teteapi hal tersebut tidak mengubah nilai moral kita menjadi
mirip seperti barat, kita harus menjaga nilai dan karakter kita sebagai warga
negara Indonesia. Sebagai contoh adalah masuknya ilmu dan teknologi
internet di Indonesia. Seperti yang kita tahu saat ini, internet dapat diakses
oleh siapapun, bahkan anak kecil pun dapat mengaksesnya dengan mudah,
Internet sendiri mengandung berbagai konten, baik konten positif seperti
pengetahuan, automotif, dsb selain itu internet mengandung konten negatif
yang tidak sedikit pula seperti pornografi. Di negara barat pornografi
merupakan budaya yang dilegalkan, sedangkan di Inonesia pornografi
merupakan budaya yang sangat berbahaya dan dapat merusak moral bangsa.
Untuk itu disini pancasila berfungsi sebagai penyaring budaya tersebut agar
tidak masuk ataupun menguranginya, peran pemerintah terutama
kementerian komunikasi dan informasi yang memblokir konten negatif
seperti pornografi di internet.
B. Sebagai Tolak Ukur
Dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak selalu
bernilai positif namun dapat juga bernilai negatif, oleh karena itu pancasila
disini berperan untuk mengukur baik buruknya perkembangan IPTEK
tersebut.maksudnya dengan memakai patokan baik dan buruk berupa
pancasila, kita menjadi tahu IPTEK yang mana yang baik atau buruk bagi
bangsa Indonesia. Sebagai contoh penerapan energi nuklir sebagai sumber
tenaga dan keamanan Indonesia, jika dilihat sumber tenaga nuklir mampu
menjadi tenaga alternatif yang memiliki waktu durasi yang sangat lama
untuk habis dan bisa menjadi alat pertahanan militer yang mumpuni, tapi
jika dilihat dari sudut geografis Indonesia yang merupakan wilayah cincin
pegunungan api yang aktif (ring of fire) pengembangan tenaga nuklir tidak
baik untuk dijalankan karena wilayah Indonesia sering terjadi gempa dan

13
letusan gunung yang dapat membuat teknologi nuklir tersebut mengalamai
malfungsi seperti bocor, meledak, dan sebagainya, yang bisa menyebabkan
dampak yang sangat merusak dan berpotensi memusnahkan peradaban. Dari
itu dapat disimpulkan bahwasanya pengembangan ilmu dan teknologi nuklir
tidak baik bagi negara Indonesia.
C. Sebagai Alat Kontrol
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak
terkontrol akan menimbulkan penyimpangan-penyimpangan yang tidak
diinginkan. Dengan adanya nilai-nilai pancasila dalam perkembangan
IPTEK dapat mengkontrol dan memberi arahan kemanakah akan
berkembang. Sebagai contoh adalah teknologi industrialisasi pembuatan
hormon insulin dari ekstraksi darah hewan. Hal tersebut sekilas terlihat
sangat menguntungkan bagi industri kimia untuk dikembangkan karena
melihat permintaan yang sangat tinggi dan biaya produksi yang murah.
Tetapi hal tersebut akan menjadi masalah jika diterapkan di Indonesia
karena bertentangan dengan sila pertama pancasila.

2.4 URGENSI PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN NILAI


ILMU PENGETAHUAN
Sekarang ini, ilmu pengetahuan dan teknologi telah hadir di sekitar kita,
namun kehadiran tersebut diibaratkan seperti pisau bermata dua, dimana di satu
sisi IPTEK memberikan kemudahan untuk memecahkan berbagai persoalan
hidup dan kehidupan yang dihadapi, tetapi di pihak lain dapat membunuh,
bahkan memusnahkan peradaban umat manusia. Contoh yang pernah terjadi
adalah ketika bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki dalam
Perang Dunia Kedua. Dampaknya tidak hanya dirasakan warga Jepang pada
waktu itu, tetapi menimbulkan traumatic yang berkepanjangan pada generasi –
generasi penerus, bahkan menyentuh nilai kemanusiaan secara universal. Nilai
kemanusiaan bukan milik individu atau sekelompok orang atau bangsa semata,
tetapi milik bersama umat manusia.
Pentingnya Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu dapat ditelusuri
ke dalam hal – hal sebagai berikut :

14
1. Pertama, pluralitas nilai yang berkembang dalam kehidupan bangsa
Indonesia dewasa ini seiring dengan kemajuan IPTEK menimbulkan
perubahan dalam cara pandang manusia tentang kehidupan. Hal ini
membutuhkan renungan dan refleksi yang mendalam agar bangsa Indonesia
tidak terjerumus ke dalam penentuan keputusan nilai yang tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa.
2. Kedua, dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan IPTEK terhadap
lingkungan hidup berada dalam titik nadir yang membahayakan eksistensi
hidup manusia di masa yang akan datang. Oleh karena itu, diperlukan
tuntunan moral bagi para ilmuwan dalam pengembangan IPTEK di
Indonesia.
3. Ketiga, perkembangan IPTEK yang didominasi negara – negara Barat
dengan politik global ikut mengancam nilai – nilai khas dalam kehidupan
bangsa Indonesia, seperti spiritualitas, gotong royong, solidaritas,
musyawarah, dan cita rasa keadilan. Oleh karena itu, diperlukan orientasi
yang jelas untuk menyaring dan menyangkal pengaruh nilai – nilai global
yang tidak sesuai dengan nilai – nilai kepribadian bangsa Indonesia.

2.5 TANTANGAN PANCASILA DALAM PENGEMBANGAN ILMU


PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
Dalam pengembangan IPTEK berdasarkan nilai-nilai pancasila tentunya
mendaappat tantangan yang tidak ringan, apalagi sekarang terjadi arus
globalisasi yang sangat pesat. Berbagai budaya, pengetahuan, dan teknologi
dapat tersebar luas dengan sangat cepat. Tantangan pancasila sebagai dasar nilai
pengembangan ilmu pengetahuan terdapat pada hal-hal berikut ini :
1. Perkembangan kapitalisme yang menguasai perekonomian di dunia
termasuk negara Indonesia. Dalam kapitalisme dan terdapat nilai-nilai yang
bertentangan dengan pancasila, nilai-nilai tersebut seperti merampas,
merebut, berkompetisi , bebas dan tak ada aturan. Sedangkan di Indonesia
mengandung ekonomi pancasila yang digunakan sebagai teknik ataupun
ilmu dalam perekonomian di indonesia . Ekonomi yang di dalamnya
terdapat demokrasi, asas kekeluargaan dan gotong royong dan terdapat

15
pengawasan dari pemerintah. Bangsa Indonesia saat ini cenderung
melupakan atau bahkan tidak tahu tentang ekonomi pancasila, mereka
cenderung menganut kapitalisme.
2. Apresiasi yang lemah dalam pengembangan teknologi alternatif di
Indonesia. Negara Indonesia merupakan sasaran pasar utama bagi negara-
negara produsen teknologi maupun produk-produk lainnya. Sebagai contoh
ketika Dahlan Iskan menjadi menteri, beliau sangat mendukung
dikembangkannya teknologi mobil listrik, setelah mobil listrik itu telah
terbuat dan diuji, mobil listrik tersebut tidak lolos uji emisi. Padahal dalam
mobil listrik tidak menggunakan knalpot maupun bahan bakar minyak
sehingga tidakm mungkin terdapat emisi. Jika pemerintah lebih
mengapresiasi perkembangan teknologi tersebut bisa menjadi komoditi
utama dalam ekspor dan menjadi jalan alternatif pengganti mobil dengan
bahan bakar minyak serta dapat mengurangi polusi. Indonesia pun bisa
menjadi negara produsen dan perlahan meninggalkan atribut negara
konsumen.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pancasila merupakan titik acuan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di Indoneia. Dalam perserbaran IPTEK ke Indonesia
pastinya masih mengandung nilai-nilai budaya barat atau nilai dari pembuat
IPTEK tersebut yang terkadang berisikan nilai yang bertentangan/tidak sesuai
dengan nilai budaya bangsa Indonesia. Untuk itu pancasila dibutuhkan sebagai
acuan agar nilai-nilai yang tidak sesuai dengan pancasila dibuang, sehingga
bangsa Indonesia tidak terpengaruhi dan tetap memiliki ciri khas atau identitas
sebagai Bangsa Indonesia. Berdasarkan rumusan masalah dan hasil pembahasan
di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya
dan agama dari bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa
Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, demikian pula halnya dalam aktivitas
Pengembangan Ilmu Pengetahuan.Perkembangan dan kemajuan IPTEK
seharusnya diwujudkan untuk keadilan dan kehidupan yang beradab serta
bermoral. Dengan segala fasilitas dan kemudahan yang ada seharusnya
menyokong kita untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita,
bukannya sebagai alat menindas atau berbuat kejahatan serta kecurangan
bagi mereka yang memegang penguasaan akan IPTEK.
b. Pancasila penggunaannya sangat vital bagi Pengembangan Ilmu
Pengetahuan. Karena Pancasila menjadi sebuah acuan untuk memfilter
Pengembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi.Pentingnya Pancasila
sebagai dasar nilai Pengembangan Ilmu bagi masyarakat adalah untuk
memperlihatkan peran Pancasila sebagai rambu-rambu normatif bagi
pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Selain itu, Pengembangan
Ilmu dan Teknologi di Indonesia harus berakar pada budaya bangsa
Indonesia itu sendiri dan melibatkan partisipasi masyarakat luas.

17
c. Pengembangan Ilmu Pengetahuan yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila diharapkan dapat membawa perbaikan kualitas hidup dan
kehidupan masyarakat yang jauh lebih baik.

3.2 SARAN
Dalam menyikapi perkembangan IPTEK yang sangat cepat dan luas,
hendaknya bangsa Indonesia harus memahami dan menjadikan pancasila
sebagai titik acuan ketika mengembangkan IPTEK maupun memakai suatu
IPTEK. Dengan menerapkan pancasila dalam setiap itek, maka diharapkan
bangsa Indonesia memiliki IPTEK yang berlandaskan pancasila.

18
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2015.”Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu


Pengetahuan”. (http://www.balairungpress.com/2012/03/peran-
pancasila-dalam-pengembangan-ilmu-pengetahuan-di-indonesia/)
Anonymous. 2015.”Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pengetahuani”. (https://prisma.lppm.ugm.ac.id/research/10456)
Effendi , Sofian.2015.”Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pengetahuan ”. (https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-
instant&ion=1&espv=2&ie=UTF8#q=materi%20tentang%20pancasila%20s
ebagai%20dasar%20nilai%20pengembangan%20ilmu)
http://alkautsaroh.blog.upi.edu/2015/09/28/sistem-ekonomi-pancasila/
http://www.alpensteel.com/article/124-111-energi-nuklir--pltn/3746--lima-faktor-
hambatan-pembangunan-pembangkit-listrik-tenaga-nuklir
http://www.artikelsiana.com/2015/03/nilai-nilai-pancasila-sebagai-dasar-negara-
pandangan.html
http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-37843842
http://www.duniaku.net/2015/06/27/mobil-listrik-dahlan-iskan/
http://industrisemen-prosespembuatansemen.blogspot.co.id/2015/04/tahapan-
pembuatan-semen_8.html
http://www.kompasiana.com/erlanggagzn/tentang-kloning-dan-
hukumnya_55091598813311341cb1e392
http://www.kompasiana.com/arifki/pertempuran-nilai-kapitalisme-dan-
pancasila_551fc3088133112e0d9df5aa
http://news.liputan6.com/read/762888/varietas-unggul-padi-hasil-mutasi-radiasi
https://ptkomunikasi.wordpress.com/2012/06/11/pengertian-media-sosial-peran-
serta-fungsinya/

19

Anda mungkin juga menyukai