CAENDOMETRIUM
1.1 Definisi
atau pada dinding rahim. Endometrium adalah organ rahim yang berbentuk
seperti buah pir sebagai tempat tertanam dan berkembangnya janin. kanker
endometrium kadang-kadang disebut kanker rahim, tetapi ada sel-sel lain dalam
rahim yang bisa menjadi kanker seperti otot atau sel 1 djuvant 1 o. kanker
(Whoellan 2009) B.
1.2 Etiologi
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab kanker endometrium,
berlebihan dan terus menerus bisa menyebabkan kanker endometrium. Berikut ini
Pada wanita obesitas dan usia tua terjadi peningkatan reaksi konversi
sebanyak 25-20 kali. Obesitas merupakan faktor resiko utama pada kanker
wanita dengan berat badan normal. Bila berat badan lebih dari 25 Kg diatas
1,6 kali lebih tinggi daripada wanita yang mempunyai riwayat menars setelah
usia lenih dari 12 tahun. Menstruation span merupakan metode numerik untuk
menentukan faktor resiko dengan usia saat menarche, usia menopause dari
x1,5). Bila MS 39 maka resiko terkena kanker endometrium sebanyak 4,2 kali
dibanding MS < 29
Memiliki resiko terkena kanker endometrium lebih tinggi baik sudah menikah
(paritas).
kanker endometrium.
e. Hiperplasia endometrium.
Diabetes melitus dan tes toleransi glukosa (TTG) 3djuvant merupakan faktor
g. Hipertensi.
lebih tinggi daripada angka kejadian keganasan di Asia, Afrika dan Amerika
latin. Agaknya perbedaan mil disebabkan perbedaan menu dan jenis makan
sehari-hari dan juga terbukti dengan adanya perbedaan yang menyolok dari
keganasan endometrium pada golongan kaya dan golongan miskin. Keadaan
ini tampak pada orang-orang negro yang pindah dari daerah rural ke Amerika
Utara. Hal yang sama juga terjadi pada orang-orang Asia yang pindah ke
negara industri dan merubah menu makanannya dengan cara barat seperti
i. Riwayat keluarga.
1.3 Klasifikasi
mengetahui penyebaran penyakit ini. Tumor yang muncul akibat radiasi di pelvis
Sekretori 1%
Rasa sakit yang parah dan terus menerus pada perut bagian bawah, rasa sakit
Keluar darah pada saat buang air kecil dan terasa sakit.
dilakukan:
1.5 Patofisiologi
yangmerupakan lapisan dalam halus rahim atau rahim. Rahim terletak di daerah
panggul danmenyerupai bentuk sebuah pepaya atau buah pir. 90% dari semua
kanker endometrium, tetapi telah dikaitkan dengan estrogen terlalu banyak, yang
mereka juga memproduksi hormon lain yang disebut 7 djuvant 7 one yang
lain yang meningkatkan kadar estrogen dan salah satunya adalah obesitas.
Pola makan dengan asupan tinggilemak hewani, termasuk daging, susu, dan
unggas, bersama dengan makanan olahan dan gulahalus adalah nomor satu
beresiko. Mereka yang berisiko adalah wanita yang telah melalui menopause,
tidak punya anak, menderita diabetes, memiliki kanker payudara, atau sering
tidak selalu hasil dari kanker, tetapi ide yang baik untuk segera memeriksakan ke
dokter agar diperiksa lebih detail lagi. Selain dari kanker endometriumadalah
penurunan berat badan, kelelahan, nyeri panggul, kesulitan buang air kecil dan
nyeri selama hubungan seksual. Kanker ini terutama mempengaruhi wanita yang
telah melewati menopause. mayoritas kasus pada perempuan berusia 55-70 tahun
(Corwin:1999).
1.6 WOC Endometriosis
1.7 Komplikasi
a. Anemia disebabkan oleh sifat fagosit sel tumor atau adanya perdarahan.
usus.
c. Bepresi sum-sum tulang disebabkan faktor penghasil sel darah merah dari
sum-sum tulang sebagai sistem imun. Sel darah merah berusaha untuk
menyebabkan 9djuvan
1.8 Penatalaksanaan
adenokarsinoma endometrium.
1. Pembedahan
bilateral) karena sel-sel tumor bias menyebar ke v-arium dan sel-sel kanker
sel-sel kanker di daerah yang disinari. ada stadium I, II atau III dilakukan
terapi penyinaran dan pembedahan. Angka ketahanan hidup tahun pada pasien
Pada pasien dengan risiko rendah (stadium IA grade atau 2) tidak memerlukan
tersisa). Stadium I dan II secara medis hanya diberi radiasi djuvant diberikan
kepada :
Penderita stadium 1, jika berusia diatas 60 tahun, grade III dan/atau invasi
(Prawirohardjo, 2006)
Ada 2 jenis terapi penyinaran yang digunakan untuk mengobati kanker
endometrium
1. Radiasi eksternal
tubuh.
2. Radiasi internal
rumah sakit.
dan mencapai sel kanker yang telah menyebar jauh atau metastase ke
tempat lain.
1.9 Prognosis
Lebih atau kurang 80.000 wanita didiagnosis dengan kanker pada tahun
2005 (panggul ginekologi keganasan) dan banyak kasus ini kanker rahim kanker
serviks stadium “rognosis Bari rahim kanker sekitar 90% adalah endometrium.
1. Kanker
2 Gejala
sering hasil dalam diagnosis penyakit pada tahap pertama ketika itu berpotensi
terlambat, obesitas, diabetes, diet tinggi lemak hewani, hipertensi dan terapi
radiasi
BAB II
Pengkajian
1) Data Demografi Nama, tempat tanggal lahir, umur, jenis kelamin, agama/suku,
warga negara, bahasa yang digunakan, dan penanggung jawab yang meliputi
2) Riwayat Kesehatan Dahulu Pernah terpapar agen toksin berupa pestisida, atau
pernah ke daerah pengolahan katu dan produksi kertas, serta terkena limbah
c. Dispareun
d. Nyeri ovulasi
e. Nyeri pelvis terasa berat dan nyeri menyebar ke dalam paha, dan nyeri pada
f. Nyeri akibat latihan fisik atau selama dan setelah hubungan seksual
h. Hipermenorea
i. Menoragia
menstruasi pendek, darah menstruasi yang berwarna gelap yang keluar sebelum
Pemeriksaan Fisik
adanya gejala fokal siklik pada daerah organ non ginekologi. Pemeriksaan
dilakukan untuk mencari penyebab nyeri yang letaknya kurang tegas dan dalam.
dan lunak fokal dapat menyerupai lesi lain seperti granuloma, abses dan
hematom.
vagina biasanya tidak ada kelainan. Lesi endometriosis terlihat hanya 14,4%
pada pemeriksaan inspekulo, sedangkan pada pemeriksaan manual lesi ini teraba
pada 43,1% penderita. Ada keterkaitan antara stenosis pelvik dan endometriosis
pada penderita nyeri pelvik kronik. Paling umum, tanda positif dijumpai
sebagai pendekatan non bedah untuk diagnosis endometriosis dapat dipakai pada
kistik, permukaan licin, batas tegas, terfiksir, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-)
Perkusi: pekak daerah massa, shifting dullness (-) Auskultasi: bising usus (+)
normal.
b. Genitalia: Inspeksi: vulva dan uretra tenang Inspekulo: vulva dan vagina
tenang, portio kenyal, permukaan licin, OUE tertutup, fluksus (-), erosi (-),
- Vagina tenang
3) Review of system
a. Breath : Tachikardi
b. Blood : Anemia
c. Brain : -
d. Bladder : Oliguri
e. Bowel : Konstipasi
f. Bone : Nyeri
2. Nyeri akut (00132) berhubungan dengan dengan agen cedera biologi, ditandai
Analisis Data
Masalah
Data Pathway
Keperawatan
Data Subjectif : Endometriosis Ansietas
Klien mengatakan takut karena
ada perdarahan dan rasa nyeri Adhesi di tuba fallopii
yang hilang timbul dan tidak
seperti sebelum-sebelumnya. Gerakan spontan ujung-
ujung fimbriae
Data Objektif :
Gerakan ovum ke uterus
Klien terlihat gelisah Klien
lambat
tampak pucat
Infertil
Ansietas
Data Subjektif : Endometriosis Nyeri Akut
Adanya keluhan nyeri saat
menstruasi.
Peningkatan respon thd
Data Objektif : FH dan LSH
Terlihat klien sedang
memegangi perut bagian kiri Kontraksi otot-otot rahim
bawahnya sambil menunjukan
ekspresi kesakitan
Nyeri saat menstruasi
P : Menstruasi (dysminorea)
Q : Nyeri seperti tertusuk dan
terbakar
R : Perut bagian bawah hingga Nyeri akut
ke punggung
S : 6
T : Sebelum-saat-sesudah
menstruasi (fluktuatif)
Data Subjektif : Endometriosis Risk for bleeding
Klien mengatakan gejala
anemia (lelah, lemah, letih, Iritasi peritoneum
lesu, lunglai).
Data Objektif : Perdarahan di pelvic
Hb : <11 Klien tampak pucat
Klien terlihat lemas Risk for bleeding
Intervensi Keperawatan
NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan asuhan Pengurangan Kecemasan (5820)
keperawatan selama 1x24 jam, klien 1. Gunakan pendekatan yang tenang dan
dapat menunjukkan tingkat kecemasan meyakinkan
dengan kriteria hasil : 2. Berada disisi klien untuk
Tingkat Kecemasan (1211) meningkatkan rasa aman dan
1. (121105) Klien dapat menunjukkan mengurangi ketakutan
perasaan gelisah (4) 3. Lakukan usapan pada punggung
2. (121106) Klien dengan tidak dengan cara yang tepat
merasakan otot tegang (4) 4. Dukung penggunaan mekanisme
3. (121112) Klien dapat mengatasi dalam koping yang sesuai
kesulitan berkonsentrasi (4) 5. Identifikasi pada saat terjadi perubahan
4. (121117) Klien dapat menunjukkan tingkat kecemasan
rasa cemas yang disampaikan secara 6. Instruksikan klien untuk menggunakan
lisan (4) teknik relaksasi
2) Nyeri akut (00132) berhubungan dengan dengan agen cedera biologi, ditandai
Domain 12 : Comfort
NOC NIC
Setelah diberikan asuhan keperawatan Pemberian analgesik (2210)
1x24 jam, nyeri klien akan berkurang 1) Periksa kembali instruksi dokter,
dengan kriteria hasil: berikan obar dengan prinsip 5S
Level Nyeri (2102) : 2) Evalusi respon klien terhadap
1) Ekspresi wajah menahan nyeri analgesik yang diberikan
berkurang (210206) (3-5) 3) Cek riwayat alergi
2) Lama waktu episode nyeri 4) Monitor TTV sebelum dan sesudah
(210204) (4) pemberian analgesik
3) Tidak mengerang dan menangis
Manajemen Lingkungan :
(210217) (3-5)
Kenyamanan (6482)
4) Ketegangan otot berkurang (210209)
1) Berikan lingkungan yang bersih dan
(3-4)
aman bagi klien
2) Jelaskan sumber-sumber kenyamanan
bagi klien
3) Hindari pencahayaan yang berlebihan
4) Posisikan klien senyaman mungkin
Kontrol Nyeri (1605) : Manajemen Nyeri (1400)
1) Mengenali timbulnya nyeri (160502) 1) Berikan informasi tentang nyeri,
(4-5) penyebab, berapa lama, dan cara
2) Laporkan gejala yang tidak terkontrol mengantisipasinya
kepada perawat/dokter (160507) (3-4) 2) Dampingi klien dan keluarga untuk
3) Menggunakan langkah-langkah bisa memberikan semangat ketika
pencegahan (160503) (3-4) nyeri timbul
4) Menggunakan analgesik sesuai yang 3) Tanyakan kepada klien, hal-hal apa
dianjurkan (160505) (3-5) saja yang bisa meningkatkan da
memperburuk nyeri
4) Ajarkan teknik-teknik distraksi nyeri,
seperti mendengarkan musik.
5) Dorong klien untuk bisa memonitor
nyerinya sendiri dan mengintervensi
sebisanya.
NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan asuhan 1. Penurunan pendarahan (4020)
keperawatan selama 1x24 jam, a. Mengidentifikasi penyebab
perdarahan klien dapat teratasi dan pendarahan
jumlah darah klien kembali normal b. Memonitor jumlah dan sifat
dengan kriteria hasil : kehilangan darah
Keparahan Kehilangan Darah (0413) c. Perhatikan hemoglobin hematokrit
1. Kehilangan darah terlihat (4) tingkat sebelum dan setelah
2. Perdarahan vagina (4) kehilangan darah
3. Kecemasan (4) d. Mempertahankan kepatenan akses IV
4. Penurunan hemoglobin (Hb) (4) e. Mengelola produk darah (misalnya,
5. Penurunan hematokrit (Ht) (4) trombosit dan plasma beku segar),
sesuai
f. Hematest semua ekskresi dan
mengamati darah di emesis, dahak,
tinja, urine, drainase NG, dan
drainase luka, yang sesuai
g. Mengevaluasi psikologis pasien dalam
menanggapi perdarahan dan persepsi
peristiwa
h. Mengajar pasien dan keluarga
tindakan pada tanda-tanda pendarahan
dan tepat (i.e., memberitahu perawat),
harus lebih lanjut perdarahan terjadi
i. Menginstruksikan pasien pada
pembatasan aktivitas
j. Mengajar pasien dan keluarga pada
keparahan kehilangan darah dan
tindakan yang tepat yang dilakukan