Anda di halaman 1dari 12

MESIN BUBUT

Tugas Akhir Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu:

Khairul Anam, S.Pd, M.Pd

Oleh:

Mahmudin Al Rasyid

NPM: 188130102

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MEDAN AREA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil
menyelesaikan Makalah yang berjudul “Mesin Bubut”, yang merupakan salah satu tugas
akhir mata kuliah Bahasa Indonesia Akademik pada semester satu. Dalam makalah ini,
penulis membahas mengenai pengertian mesin bubut, latar belakang, tujuan, jenis-jenis mesin
bubut, bagian-bagian utama mesin bubut.

Dalam Menyelesaikan Makalah ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dan masukan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terima kasih kepada bapak Khairul Anam, S.Pd, M,Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia Akademik yang telah memberikan tugas akhir membuat karya ilmiah ini, dalam
tugas akhir ini penulis mengambil judul mengenai mesin bubut, sehingga pengetahuan
penulis mengenai mesin bubut semakin bertambah dan hal itu sangat bermanfaat bagi penulis
dikemudian hari.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, Penulis sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir.

Medan, 26 November 2018

Mahmudin Al Rasyid

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................................... 2
BAB II................................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 3
A. Pengertian Mesin Bubut .............................................................................................................. 3
B. Fungsi Mesin Bubut .................................................................................................................... 3
C. Jenis-jenis Mesin Bubut .............................................................................................................. 3
D. Bagian-bagian Utama Mesin Bubut ............................................................................................ 4
E. Alat Perlengkapan Mesin Bubut ................................................................................................. 5
F. Pekerjaan Mesin Bubut ............................................................................................................... 6
BAB III ............................................................................................................................................... 8
PENUTUP .......................................................................................................................................... 8
A. Simpulan ..................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan semakin berkembangnya teknologi industry saat ini, tidak bisa
mengesampingkan pentingnya penggunaan logam sebagai komponen utama produksi
suatu barang, mulai dari kebutuhan yang paling sederhana seperti alat-alat rumah
tangga hingga konstruksi bangunan dan konstruksi permesinan. Hal ini menyebabkan
pemakaian bahan-bahan logam seperti besi cor, baja, aluminium dan lainnya menjadi
semakin meningkat.
Sehingga dapat dikatakan tanpa pemanfaatan logam, kemajuan peradaban
manuasia tidak mungkin terjadi. Dengan kemampuan akalnya, manusia mampu
memanfaatkan logam sebagai alat bantu kehidupannya yang sangat vital. Berbagai
macam konstruksi mesin, bangunan dan lainnya dapat tercipta dengan adanya logam.
Logam tersebut menimbulkan kebutuhan akan teknologi perakitan atau
penyambungan. Dalam hal ini bebagai proses merancang logam dengan
menggunakan mesin perkakas.
Mesin perkakas ialah mesin yang digunakan membuat suku bagian dari mesin
dan alat-alat dengan kecepatan yang lebih besar dan juga lebih halus dari pada kalau
dibuat dengan tangan. Mesin perkakas untuk menyayat adalah mesin-mesin yang
digunakan untuk menyayat serupih-serupih.Mesin perkakas untuk menyayat ini
merupakan dasar dari seluruh aparat produksi. Sebab dengan mesin perkakas ini
dibuat segala macam mesin seperti mesin untuk mengolahan kayu, rokok, tekstil,
tabung radio, motor-motor dan terutama juga mesin perkakas, perkakas dan alat-alat
ukur yang kita pakai (C. Van dan Harun, 1981: 23).
Untuk bermacam-macam pengerjaan dibuat mesin-mesin khusus misalnya
untuk mengetap mur-mur, untuk memotong ulir sekerup pada baut, untuk memotong
kikir. Adapula mesin-mesin perkakas yang dikontruksi untuk bermacam-macam
pengerjaan seperti mesin bubut, mesin frais, mesin pengasah perkakas, yang masing-
masing mencakup bidang tertentu dari pengerjaan dengan mesin.
Mesin bubut adalah mesin perkakas dimana spindle akan memutar benda kerja
dengan kecepatan tertentu sedangkan pahat diam menyayat benda kerja. Mesin bubut
biasanya dipakai untuk mngerjakan benda silindris, untuk bermacam-macam suku
bagian utama. Prinsip kerja proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari
benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu (C. Van dan Harun, 1981: 25)..
Ukuran dari mesin ini diukur dari jarak senter dari kepala tetap sampai senter
kepala lepas, ini merupakan jarak terpanjang dari benda kerja yang bisa di bubut, dan
tergantung pula tinggi/jarak dari ujung senter kepermukaan alas mesin (bed) yakni
sebagai 1⁄2 diameter benda kerja yang bisa dikerjakan. Pada makalah ini dijelaskan
juga fungsi , jenis-jenis, bagian-bagian, alat perlengkapan, dan perkerjaan mesin
bubut (Daryanto, 1992: 1).
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan mesin bubut?
2. Apa fungsi dari mesin bubut?
3. Apa saja jenis-jenis mesin bubut?
4. Apa saja bagian-bagian utama mesin bubut?
5. Apa saja alat perlengkapan mesin bubut?
6. Bagaimana pekerjaan mesin bubut?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar pembaca memahami mesin bubut.
2. Agar pembaca mengetahui fungsi mesin bubut.
3. Agar pembaca mengetahui jenis-jenis mesin bubut.
4. Agar pembaca mengetahui bagian-bagian utama mesin bubut.
5. Agar pembaca mengetahui alat perlengkapan mesin bubut.
6. Agar pembaca memahami pekerjaan dari mesin bubut.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Mesin Bubut


Mesin bubut adalah mesin perkakas dimana spindle akan memutar benda kerja
dengan kecepatan tertentu sedangkan pahat diam menyayat benda kerja. Mesin bubut
biasanya dipakai untuk mngerjakan benda silindris, untuk bermacam-macam suku bagian
utama. Prinsip kerja proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari benda kerja
untuk memperoleh bentuk tertentu (C. Van dan Harun, 1981: 25)..

Ukuran dari mesin ini diukur dari jarak senter dari kepala tetap sampai senter kepala
lepas, ini merupakan jarak terpanjang dari benda kerja yang bisa di bubut, dan tergantung
pula tinggi/jarak dari ujung senter kepermukaan alas mesin (bed) yakni sebagai 1⁄2
diameter benda kerja yang bisa dikerjakan (Daryanto, 1992: 1).

B. Fungsi Mesin Bubut


Mesin ini mempunyai gerak utama berputar dan berfungsi sebagai pengubah bentuk
dan ukuran benda dengan jalan menyayat benda tersebut dengan suatu pahat penyayat,
posisi benda kerja berputar sesuai dengan sumbu mesin dan pahat diam bergerak ke-
kanan/ke kiri searah dengan sumbu mesin bubut menyayat benda kerja (Daryanto, 1992: 1)
.

C. Jenis-jenis Mesin Bubut


Mesin bubut terbagi menjadi beberapa jenis (Daryanto, 1992: 3-8), yaitu:

1. Mesin Bubut Horisontal (standar)


2. Mesin Bubut Senter
3. Mesin Bubut Tugas Berat
4. Mesin Bubut Turet Horisontal Otomatis
5. Mesin Bubut Turet Vertikal
6. Mesin Bubut Pencekam Vertikal Stasiun Majemuk
7. Mesin Bubut Revoler (pistol)
8. Mesin Bubut Otomat
9. Mesin Bubut Kepala
10. Mesin Bubut Korsel
11. Mesin Bubut Penyalin

3
D. Bagian-bagian Utama Mesin Bubut
Bagian-bagian utama dari suatu mesin bubut adalah alas mesin, kepala tetap, kepala
lepas, dan eretan (Daryanto, 1992: 9-11).

1. Alas Mesin
Alas mesin adalah kerangka utama mesin bubut, yang di atas kerangka
tersebut eretan serta kepala lepas bertumpu serta begerak, adapun alur alas mesin
(bed) berbentuk V; datar atau rata.
2. Kepala Tetap
Di dalam kepala tetap, spindel utama terpasang pada bantalan, fungsinya untuk
memindahkan putaran ke benda kerja, spindel harus terpasang kuat dan terbuat
dari baja yang kuat, pada umumnya bagian dalam spindel dibuat berlubang.
3. Kepala Lepas
Kepala lepas dipakai sebagai penyangga benda kerja yang panjang, mengebor
dan meluaskan lubang (reamer), kepala lepas dilengkapi dengan kerucut Morse,
gunanya untuk memasang alat-alat yang akan di pasang pada kepala lepas seperti:
bor, reamer, senter jalan dan lain-lain. Kepala lepas dapat diangkat dari alas mesin
(bed) dan dapat dipasang terkunci dengan baut pengikat, roda pada kepala lepas
dapat dipakai untuk menggerakkan konis, dengan konis itu selubung (sleeve)
dapat terkunci, ada kepala lepas yang selubungnya digerakkan dengan hidrolik
atau kompresor udara, untuk ini tekanan pada benda kerja dapat sama rata.
4. Eretan
Eretan adalah penompang utama dan membawa pahat bubut, yang dapat
disetel, eretan ini terdiri dari sadel, eretan melintang eretan atas dengan penjepit
pahat dan apron (kotak mekanik pengatur).
5. Poros Transportir dan Poros Pembawa
Poros transportir adalah sebuah poros berulir berbentuk segi empat atau
trapesium dengan jenis ulir whithworth (inchi) atau metrik (mm), berfungsi untuk
membawa eretan pada waktu pembubutan secara otomatis, misalnya pembubutan
arah memanjang/ melintang dan ulir. Poros transporter untuk mesin bubut standar
pada umumnya kisar ulir transportirnya antara dari 6 ÷ 8 mm. Poros pembawa
adalah poros yang selalu berputar untuk membawa atau mendukung jalannya
eretan dalam proses pemakanan secara otomatis.
6. Penjepit/ Pemegang Pahat (Tools Post)
Penjepit/ pemegang pahat (Tools Post) digunakan untuk menjepit atau
memegang pahat. Bentuknya atau modelnya secara garis besar ada dua macam
yaitu, pemegang pahat standar dan pemegang dapat disetel (adjustable tool post).

4
7. Tuas/ Handel
Tuas/ handel pada setiap mesin bubut dengan merk atau pabrikan yang
berbeda, pada umumnya memiliki posisi/ letak dan cara penggunaannya. Maka
dari itu, didalam mengatur tuas/ handel pada setiap melakukan proses pembubatan
harus berpedoman pada tabel-tabel petunjuk pengaturan yang terdapat pada mesin
bubut tersebut.

E. Alat Perlengkapan Mesin Bubut


Alat perlengkapan mesin bubut (Daryanto, 1992: 16-21), yaitu:

1. Pahat Bubut
Pahat bubut digunakan untuk memotong/menyayat benda kerja, pahat
dijepit/dipasang pada penjepit pahat (tool post). Pemasangan pahat bubut harus di
pasang setinggi senter, macam pahat dengan logam keras/baja yang terpasang
pada tangkainya.
2. Alat Pencekam Benda Kerja
Alat yang digunakan sebagai alat penjepit benda kerja ada beberapa macam yakni:
a. Plat pembawa (drive plat).
b. Plat pembawa rata.
c. Pencekam tiga rahang (otomatis).
d. Pencekam empat rahang (disetel secara manual).
3. Senter
Senter berfungsi untuk memegang satu titik sumbu dari kedua ujung dari
benda kerja, dimana kedua ujungnya benda kerja di bor runcing sedikit untuk
menempatkan ujung senter tersebut, dimana senter ini memungkinkan pengerjaan
membubut tirus maupun lurus. Senter terbagi atas dua, yaitu senter mati (tetap)
dan senter hidup (jalan).
4. Pembawa
Pembawa dipasang bersama-sama plat pembawa dengan maksud untuk
membawa serta benda kerja supaya ikut berputar seirama sumbu mesin.
5. Penyangga
Penyangga digunakan dalam pengerjaan batang bulat yang panjang, untuk
menyangga benda kerja supaya tidak melengkung kebawah, sehingga tetap lurus
segaris sumbu. Penyangga ada dua macamnya yakni penyangga jalan dan
penyangga tetap.
6. Kartel
Kartel adalah suatu alat yang gunanya untuk membuat alur-alur kecil pada
benda kerja dengan maksud supaya tidak licin jika dipegang dengan tangan seperti
pemegang-pemegang, kartel ini dipasang seperti pahat.

5
F. Pekerjaan Mesin Bubut
Macam-macam pekerjaan membubut dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Daryanto,
1992: 22-30):

1. Membubut Lurus
Pada pembuatan memanjang gerak jalan pahat sejajar dengan poros benda
kerja sedang untuk pembubutan yang datar pahat ini pada benda kerja. Dalam
pembubutan yang otomatis pahat dapat digeserkan maju dan mundur ke arah
melintang. Cara pembubutan lurus ini adalah cara kerja yang paling sederhana
didalam pekerjaan membubut.
2. Membubut Tirus
Cara membubut tirus (diameter ujungnya yang satu dengan yang lain tidak
sama) dapat dilakukan dengan tiga cara:
a. Dengan menggeserkan posisi kepala lepas ke arah melintang.
b. Dengan menggeserkan sekian derajat eretan atas (penjepit pahat).
c. Dengan memasang perkakas pembentuk.
3. Membubut Eksentris
Bila garis hati dari dua atau lebih silinder dari sebuah benda kerja sejajar maka
benda kerja ini disebut eksentris, jarak antara garis-garis hal itu disebut
eksentrisitas.
4. Membubut Alur
Untuk pekerjaan membuat alur dipergunakan pahat bubut pengalur dan
jenisnya ada yang lurus, bengkok, berjenjang ke kanan dan ke kiri dan bentuk-
bentuknya.
5. Memotong Benda Kerja
Pemotongan sebuah benda kerja berbentuk batang pada mesin bubut
digunakan sebuah pahat pengalur dengan penyayat yang sangat ramping, sebuah
benda kerja yang dijepit di antara senter-senter tidak boleh di putus karena dapat
melentur dan menhimpit pahat.
6. Mengebor Pada Mesin Bubut
Pembuatan lubang senter pada mesin bubut ada 2 cara yakni benda kerja yang
berputar dan bor senter yang berputar. Bor senter, alat pembuat lubang senter pada
benda kerja yang akan dibubut.
7. Membubut Dalam
Untuk membesarkan lubang yang sudah ada kita dapat gunakan pahat dalam,
caranya tidak jauh berbeda dengan membubut lurus. Pahatnya juga mempunyai
bentuk tersendiri yaitu pahat bubut dalam serong, pahat bubut dalam rata, pahat
kait, pahat ulir dalam.

6
8. Membubut Profil
Pada umumnya membubut dengan pahat profil tidak terdapat kesukaran, untuk
membubut pembulatan pahatnya diasah menurut bentuk profilnya, pahat profil
terutama cocok untuk membubut profil pada produk-produk yang pendek, pada
umumnya pahat bubut itu tidak begitu tebal sehingga umur pemakaiannya pendek.
Bila kita harus membubut bola secara teratur biasanya kita menggunakan alat
pembubut bola, juga untuk pembubutan cekung kita gunakan alat-alat bantu yang
dijepit pada eretan pahat.
9. Mengkartel
Mengkartel adalah membuat rigi-rigi pada benda kerja dengan gigi kartel yang
tersedia, kartel dipasang pada rumah pahat dan kedudukannya harus setinggi
senter, kerjanya kartel ini adalah menekan benda kerja bukan menyayat seperti
pahat bubut.
10. Membubut Ulir Sekerup
Membubut ulir sekerup berfungsi untuk membuat ulir sekrup dengan mesin
bubut digunakan pahat khusus yang berbagai bentuk seperti: pahat ulir segitiga,
segi empat, trapesium, bulat dan jenis khusus lainnya. Untuk memeriksa pahat ulir
digunakan mal ulir, pembubutan ulir dalam lebih sulit dari pada penyayatan ulir
luar, untuk mendapatkan ulir yang bersih boleh di kelupas serpihan kecil di dalam
beberapa pekerjaan.

7
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Mesin bubut adalah mesin perkakas dimana spindle akan memutar benda kerja
dengan kecepatan tertentu sedangkan pahat diam menyayat benda kerja. Mesin bubut
biasanya dipakai untuk mngerjakan benda silindris, untuk bermacam-macam suku bagian
utama. Prinsip kerja proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari benda kerja
untuk memperoleh bentuk tertentu (C. Van dan Harun, 1981: 25).

Mesin ini mempunyai gerak utama berputar dan berfungsi sebagai pengubah bentuk
dan ukuran benda dengan jalan menyayat benda tersebut dengan suatu pahat penyayat,
posisi benda kerja berputar sesuai dengan sumbu mesin dan pahat diam bergerak ke-
kanan/ke kiri searah dengan sumbu mesin bubut menyayat benda kerja (Daryanto, 1992: 1).

Mesin bubut terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu: mesin bubut horisontal (standar),
mesin bubut senter, mesin bubut tugas berat, mesin bubut turet horisontal otomatis,
mesin bubut turet vertikal, mesin bubut pencekam vertikal stasiun majemuk, mesin bubut
revoler (pistol), mesin bubut otomat, mesin bubut kepala, mesin bubut korsel, mesin
bubut penyalin (Daryanto, 1992: 3-8).

Bagian-bagian utama dari suatu mesin bubut adalah alas mesin, kepala tetap, kepala
lepas, dan eretan (Daryanto, 1992: 9-11). Macam-macam pekerjaan membubut dapat
diklasifikasikan sebagai berikut, membubut lurus, membubut tirus, membubut eksentris,
membubut alur, memotong benda kerja, membubut dalam, membubut profil, mengkartel,
membubut ulir sekerup (Daryanto, 1992: 22-30).

8
DAFTAR PUSTAKA

C. Van, Terheijden., dan Harun. (1981). Alat-Alat Perkakas. Bandung: Bina cipta.

Drs. Daryanto. (1992). Mesin Perkakas Bengkel. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai