Anda di halaman 1dari 10

BERITA ACARA RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN KONTRAK

( PRE CONSTRUCTION MEETING )


NOMOR : ........................................................

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN SPAM MBR KECAMATAN KUTA SELATAN , KABUPATEN


BADUNG.

LOKASI PEKERJAAN :

SATUAN KERJA : PENGEMBNGAN AIR MINUM DAN SANITASI PROVINSI BALI BALI

TAHUN ANGGARAN : 2015

SUMBER DANA : APBN

Pada hari ini Jumat tanggal Delapan bulan Mei Tahun Dua Ribu Lima Belas, dengan mengambil tempat di
Ruang Rapat Satuan Kerja Pengembangan Air Minum dan Sanitasi Provinsi Bali telah dilaksanakan Rapat
Persiapan Pelaksanaan Kontrak ( Pre Construction Meeting ) terhadap rekanan PT. Bukidalam Barisani
berdasarkan Surat Perjanjian Kontrak Nomor : KU.03.08/PAMS- Bali/AM-BB/2015/1529 tanggal 29 April
2015.

Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak ( Pre Construction Meeting ) dihadiri oleh :

1. PPK Pengembangan Pengembangan Air Minum dan Sanitasi Provinsi Bali.


2. Asisten Perencanaan dan Pelaporan, Satker PAMS Prov. Bali
3. Asisten Umum Satker PAMS Prov. Bali
4. Penguji SPM Satker PAM Bali
5. Kaur Pelaksanaan Satker PAMS Prov. Bali
6. Direksi Pekerjaan, dan Pengawas Pekerjaan.
7. Konsultan supervisi Wil. I PT. Parama Krida Pratama Cabang Bali.
8. Penyedia Jasa yaitu PT. Bukidalam Barisani

A. TUJUAN :

1. Menyamakan persepsi terhadap pelaksanaan pekerjaan, baik mengenai prosedur teknis


pelaksanaan, prosedur pengujian, serta ketentuan prosedur administrasi sehingga tercapainya Tepat
mutu, Tepat Biaya serta Tepat Waktu Pelaksanaan dalam penyelenggaraan suatu kegiatan.
2. Menetapkan metode pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang telah
diajukan oleh kontraktor.
3. Menginventarisasi permasalahan yang mungkin akan timbul pada saat pelaksanaan
pekerjaan dilapangan, sekaligus mencarikan solusi, sehingga kegiatan bisa berjalan sesuai rencana.
4. Menetapkan format-format laporan, reguest, data pendukung quantitas, data pendukung
qualitas, MCO, Shop drawing, MC 100 dan As built drawing.

B. HIRARKI DOKUMEN KONTRAK

422482575.doc422482575.doc
1
Dengan telah diterbitkannya Dokumen Kontrak Pekerjaan : Pembagunan SPAM MBR Kecamatan Kuta
Selatan , Kabupaten Badung pada Satuan Kerja Pengembangan Air Minum dan Sanitasi Peovinsi Bali,
maka kekuatan hukum yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Adendum Surat Perjanjian


2. Pokok Perjanjian
3. Surat Penawaran berikut daftar Kuantitas dan Harga
4. Syarat-syarat Khusus Kontrak
5. Syarat-syarat Umum Kontrak
6. Spesifikasi Khusus
7. Spesifikasi Umum
8. Gambar-gambar
9. Dokumen lainnya seperti : Jaminan-jaminan, Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ), BAHP,
BAPP.

C. RUANG LINGKUP BAHASAN :

1. Asuransi Pekerjaan
2. Pekerjaan Tambah Kurang
3. Perubahan Kwantitas dan Harga
4. Penyelesaian Perselisihan
5. Pemeliharaan Pekerjaan
6. Kompensasi
7. Denda
8. Organisasi Kerja dan Personil
9. Tata Cara Pengaturan Pekerjaan
10. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
11. Mobilisasi Peralatan dan Personil
12. Penyusunan Rencana dan Pelaksanaan Pemeriksaan
13. Sosialisasi
14. Program Mutu
15. Dan lain-lain.

1. Asuransi Pekerjaan

Penyedia jasa harus menyediakan atas nama Pejabat Pembuat Komitmen dan penyedia jasa, asuransi
yang mencakup dari saat mulai pelaksanaan pekerjaan sampai dengan akhir masa pemeliharaan,
yaitu:

a. Semua barang dan peralatan – peralatan yang mempunyai


resiko tinggi terjadi kecelakaan pelaksanaan pekerjaan, serta personil untuk pelaksanaan
pekerjaan atas segala resiko yaitu kecelakaan kerusakan –kerusakan, kehilangan, serta resiko
lain yang tidak dapat diduga.
b. Asuransi untuk pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di
tempat kerja, sesuai ketentuan yang berlaku tiap orang untuk cidera badan termasuk
kematian untuk satu kali peristiwa
c. Perlindungan terhadap kegagalan bangunan. Kegagalan
bangunan di ganti sesuai dengan kerusakan bangunan

422482575.doc422482575.doc
2
2. Pekerjaan Tambah Kurang / Perubahan Kegiatan Pekerjaan.

a. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan pada


saat pelaksanaan dengan spesifikasi teknis dan gambar yang ditentukan dalam dokumen
kontrak, maka Pejabat Pembuat Komitmen bersama penyedia jasa dapat melakukan
perubahan kontrak yang meliputi antara lain:
 Menambah atau mengurangi kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam kontrak;
 Menambah atau mengurangi jenis pekerjaan/mata pembayaran;
 Mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan sesuai dengan kebutuhan
lapangan.
b. Pekerjaan tambah tidak boleh melebihi 10% ( sepuluh persen ) dari nilai
harga yang tercantum dalam kontrak awal.
c. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen
secara tertulis kepada penyedia jasa, ditindaklanjuti dengan negosiasi teknis dan harga
dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam kontrak.
d. Hasil negosiasi dituangkan dalam berita acara sebagai dasar penyusunan
amandemen kontrak

3. Perubahan Kuantitas dan Harga

a. Harga satuan dalam daftar kuantitas digunakan untuk membayar prestasi pekerjaan.
b. Apabila diperlukan mata pembayaran baru, maka penyedia jasa harus menyerahkan analisa harga
satuannya kepada Pejabat Pembuat Komitmen. Penentuan harga satuan mata pembayaran baru
dilakukan dengan negosiasi berdasarkan analisa harga satuan tersebut dan harga satuan dasar
penawaran

4. Penyelesaian Perselisihan
Penyelesaian Perselisihan melalui musyawarah melalui media mediasi konsilidasi dan arbitrase .
Apabila tidak terjadi kesepakatan maka diselesaikan melalui Kantor Panitera Pengadilan Negeri
Denpasar

5. Pemeliharaan Pekerjaan
Kurun waktu kontrak untuk memelihara pekerjaan dihitung sejak tanggal penyerahan pertama
sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan. Masa Pemeliharaan adalah 360 hari kalender.
Segala hal yang berhubungan dengan konstruksi lapangan selama masa pemeliharaan menjadi
tanggung jawab kontraktor. Setelah masa pemeliharaan selesai kontraktor harus mengajukan serah
terima ke 2 ( FHO ) yang dituangkan dalam Berita Acara

6. Kompensasi
a. Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia jasa bila dapat dibuktikan merugikan
penyedia jasa sesuai Syarat Umum Kontrak.
b. Penyedia jasa dapat meminta kompensasi berupa biaya dan/atau waktu pelaksanaan.

7. Denda
a. Besarnya denda kepada penyedia jasa atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah
1/1000 (per seribu) dari harga kontrak atau bagian kontrak untuk setiap hari keterlambatan,
b. Tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus
kontrak.

422482575.doc422482575.doc
3
8. Struktur Organisasi Kegiatan, Konsultan dan Kontraktor

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


( PPK )

KONSULTAN KONTRAKTOR

PERINTAH
KOORDINASI

Pejabat Pembuat Komitmen / PPK

Bertugas membantu Kepala Satuan Kerja Pengembngan Air Minum dan Sanitasi Provinsi Bali dan
mengatur jalannya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan syarat-syarat Umum & Khusus Kontrak dan
Spesifikasi Teknis.

Konsultan Supervisi

Konsultan Supervisi yang bertindak sebagai Wakil Direksi Pekerjaan dan bertanggung jawab pada PPK
untuk melaksanakan dan mengawasi, menguji serta meneliti dalam pelaksanaan pekerjaan yang
meliputi :

a. Melaksanakan Review Design


b. Pengawasan Pengujian Material yang digunakan.
c. Pengawasan Mutu pekerjaan
d. Kontrol Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan
e. Kontrol Kualitas Pekerjaan
f. Pengawasan Keamanan dan Keselamatan Kerja
g. Pengawasan Teknik, memeriksa Request dan Gambar Kerja ( Shop Drawing ) yang diajukan
oleh Kontraktor dan dikoreksi batas waktu 2 (dua) hari sebelum dimulainya pekerjaan
dengan terlebih dahulu Konsultan memeriksa kesiapan pada :
 Lokasi Pekerjaan
 Kondisi dan Kapasitas Peralatan
 Tenaga Kerja ( jumlah dan keterampilan )
 Bahan / Material yang digunakan
 Alat yang akan digunakan dilapangan

422482575.doc422482575.doc
4
Pada umumnya Reguest Pekerjaan berisikan hal-hal sebagai berikut :
 Lokasi pekerjaan ( Sta / Stasioning )
 Gambar-gambar Kerja berikut penjelasan
 Perkiraan Volume Pekerjaan
 Item dan Nomor Pembayaran Pekerjaan yang terkait
 Tanggal Pelaksanaan
 Keterangan-keterangan lain yang diperlukan

Penanda tanganan Request adalah sebagai berikut :


 Diperiksa oleh Team Leader Konsultan Supervisi, disetujui oleh Direksi Teknis
 Dibuat oleh : Site Manager / Kepala Proyek Kontraktor Pelaksana

h. Administrasi Pelaksanaan termasuk :


 Laporan Mingguan, berisi laporan harian yang berisi kegiantan pelaksanaan dilapangan
setiap hari dirangkum setiap minggu
 Laporan Bulanan yang dirangkum dari laporan mingguan dilampirkan Time Schedule
diplotkan kemajuan fisik setiap bulannya.
 Flow Chart, Time Schedule, Gambar Pelaksanaan ditempel pada Kantor Direksi Keet.
 Rapat Rutin Mingguan dilaksanakan oleh Konsultan beserta staf, bersama Kontraktor
beserta staf dan disaksikan oleh Kepala Pengawas Lapangan dengan melampirkan /
membuat notulen rapat.
 Rapat Rutin Bulanan antara Direksi Pekerjaan, Konsultan dan Staf, Kontraktor serta Staf
dengan melampirkan / membuat notulen Rapat.

Kontraktor

Kontraktor Pelaskana adalah PT. Bukidalam Barisani yang ditunjuk melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan Kontrak KU.03.08/PAMS- Bali/AM-BB/2015/1529 tanggal 29 April 2015

Penyedia Jasa ( Kontraktor ) wajib menugaskan personil inti yang tercantum dalam daftar personil inti
atau menugaskan personil lainnya yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Direksi Pekerjaan hanya akan
menyetujui usulan penggatian personil inti apabila kualifikasi, kemampuan dan pengalamannya sama
atau melebihi personil inti yang ada dalam daftar personil inti.

Untuk Kepala Pelaksana / Kepala Proyek harus menyerahkan foto copy curiculum vitae minimal
pernah melaksanakan pekerjaan yang sama, apabila Direksi Pekerjaan meminta penyedia jasa untuk
memberhentikan personilnya dengan alasan atas permintaan tersebut, maka penyedia jasa harus
menjamin bahwa personil tersebut sudah harus meninggalkan lapangan dalam waktu 7(tujuh) hari
dan harus diganti selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari.

9. Tata Cara Pengaturan Pekerjaan

a. Sebelum Pelaksanaan Proyek (Pre-Construction) Penyedia Jasa sudah memberikan jadwal teknis
pekerjaan, mobilisasi personil, bahan dan alat.
b. Saat Awal Proyek (At-Project Starting) meliputi koordinasi awal, pengecekan bersama terkait
dengan item-item pekerjaan dan jadwal pelaksanaan konstruksi, sistem kerja dll.
c. Pelaksanaan Proyek (Project Construction) dengan kegiatan meliputi pengendalian kualitas
pelaksanaan pekerjaan, pengukuran tahap pelaksanaan pekerjaan dan pembayarannya,
monitoring dan pelaporan pelaksanaan pekerjaan, pelaksanaan test akhir pada pekerjaan yang
telah selesai dilaksanakan dan dokumentasi ;

422482575.doc422482575.doc
5
- Request. Direksi berhak menolak request apabila terjadi penyimpangan dari rencana /
gambar, mutu bahan tidak sesuai dan hasil test lab ( bila ada ) tidak memenuhi
persyaratan. Direksi berhak membongkar konstruksi terpasang apabila diragukan
kualitasnya atau belum mengajukan request / ijin pelaksanaan.
- Laporan – laporan ( harian, mingguan, bulanan, amandemen dan lain-lain ) harus sudah
diserahkan pada tanggal yang ditentukan.
- Dokumen Mutu. Berupa hasil tes uji mutu di Lab / lapangan. Seluruh laporan hasilnya
dilaporkan / diserahkan kepada Direksi dan juga kepada Panitia Uji Mutu.
- Foto Dokumentasi meliputi pelaksanaan 0%, 25%, 50%, 75%, 100% diambil pada titik yang
sama.
- Laporan-laporan atau dokumen lain yang diperlukan
d. Saat Proyek Selesai (Project Completion) dengan kegiatan meliputi masa pemeliharaan,
pemeriksaan bersama, serah terima pekerjaan, pembayaran akhir dan evaluasi dan penilaian
pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan

10. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Jadual Pelaksanaan Kegiatan ( Construction Time Schedule ) yang berupa Kurve S harus dibuat dan
dikerjakan oleh Kontraktor, diperiksa oleh Konsultan dan disetujui oleh Direksi Lapangan dan
mengetahui PPK Satuan Kerja pengembangan Air Minum dan Sanitasi Provinsi Bali sebelum pekerjaan
dimulai, yang mencantumkan jenis Kegiatan, Bobot, Waktu Pelaskanaan, Pencana Pengerahan tenaga
kerja, Alat dan Bahan sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam kontrak.

Jadwal pelaksanaan harus sudah diserahkan sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai. Jadual disusun
secara profesional dengan mempertimbangkan kondisi lapangan, strategi pelaksanaan, pertimbangan
mobilisasi alat, bahan dan personil saat awal, masa puncak / kritis dan masa akhir pelaksanaan.
Apabila penyedia jasa terlambat melaksanakan pekerjaan tidak sesuai jadual, maka Pejabat Pembuat
Komitmen harus memberikan peringatan secara tertulis atau dikenakan ketentuan kontrak kritis.

11. Mobilisasi Peralatan dan Personil


Mobilisasi harus mulai dilaksanakan sejak diterbitkan SPMK, yaitu antara lain mendatangkan peralatan
dan personil, menyiapkan fasilitas kantor dan gudang.

12. Penyusunan Rencana Pemeriksaan Lapangan


a. Pada tahap awal pelaksanaan kontrak, setelah penerbitan SPMK, Direksi teknis bersama-sama
dengan penyedia jasa melaksanakan pemeriksaan lapangan Untuk melakukan pengukuran dan
pemeriksaan detail kondisi lapangan guna menetapkan kuantitas awal ( MC - 0 ).
b. Hasil pemeriksaan lapangan bersama dituangkan dalam berita acara. Apabila dalam pemeriksaan
bersama mengakibatkan perubahan isi kontrak maka harus dituangkan dalam bentuk amandemen
kontrak.

13. Sosialisasi
Pengguna Jasa bersama-sama Penyedia Jasa pada tahap awal melaksanakan sosialisasi kepada
masyarakat dan pemerintah setempat, demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Penyedia Jasa wajib memfasilitasi segala hal yang berhubungan dengan sosialisasi, terutama terhadap
jalur-jalur tapak konstruksi yang akan dikerjakan.

14. Program Mutu


a. Program mutu harus disusun oleh penyedia jasa dan disepakati oleh Pejabat Pembuat Komitmen
dan dapat direvisi sesuai kebutuhan.

422482575.doc422482575.doc
6
b. Program mutu minimal berisi: Informasi pengadaan; Organisasi proyek Pejabat Pembuat
Komitmen dan penyedia jasa; Jadual pelaksanaan pekerjaan; Prosedur pelaksanaan pekerjaan;
Prosedur instruksi kerja; Pelaksana kerja.
c. Format disesuaikan dengan yang sudah berlaku diSatker PAMS dan Sanitasi Provinsi Bali.

15. Kriteria Pekerjaan Kritis dan Terlambat

Kontrak dinilai dalam katagori kritis apabila :


 Dalam periode I ( Rencana Pelaksanaan fisik 0 % - 70 % dari
kontrak) realisasi fisik pelaksanaan terlambat 10 % dari rencana.
 Dalam periode II ( Rencana pelaksanaan fisik70 % - 100 % ) dari
kontrak realisasi fisik pelaksanaan terlambat 5 % dari rencana.
 Rencana Pelaksanaan fisik 100 % apabila pekerjaan belum selesai
dan masa pelaksanaan sudah habis kontrak tersebut dikenakan denda sesuai ketentuan kontrak.

16. Pengaturan dan Pengendalian lalu – Lintas

a. Kewajiban Kontraktor
 Kontraktor harus membatasi peralatan dan timbunan material yang dapat mengganggu
kelancaran lalu-lintas.
 Bahan-bahan bekas galian / sisa timbunan tidak boleh dibiarkan menumpuk dan segera
diangkat agar tidak mengganggu lalu- lintas.
 Kontraktor harus menyediakan personil dan sarana untuk pengendalian lalu-lintas dalam
jumlah serta jenis yang cukup dan tetap selama pekerjaan berlangsung.
 Pekerjaan galian tanah untuk pekerjaan Pipa dilaksanakan pada satu sisi serta tidak
diperbolehkan bersamaan pada sisi lain yang mengakibatkan lalu-lintas tidak lancar.
 Penempatan material untuk pekerjaan pasangan Pipa, pekerjaan timbunan dan pekerjaan
bahu jalan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak mengakibatkan lalu-lintas
dilokasi tersebut terganggu.

b. Pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan pada malam hari Kontraktor harus menyiapkan lampu
penerangan (genset) yang memadai.

c. Tenaga dan sarana pengendalian lalu – lintas


 Minimum dikerahkan 2 (dua) orang petugas pengendali lalu-lintas pada satu lintasan selama
pekerjaan berlangsung.
 Petugas pengendali lalu-lintas harus bekerja sama dengan pihak kepolisian yang bertugas
ditempat pekerjaan berlangsung.
 Rambu lalu-lintas harus tetap terpasang selama pelaksanaan pekerjaan dan
pembayarannya sudah termasuk dalam item pembayaran pekerjaan bersangkutan.
 Tali dan patok beton dipergunakan untuk pembatasan bagian-bagian jalan yang dikerjakan
pemasangannya dapat dipindah-pindahkan dan diberi cat warna kontras untuk pengamanan
lalu-lintas dilokasi pekerjaan yang sedang berlangsung.
 Petugas pengendali lalu-lintas dilengkapi dengan alat komunikasi dua arah / Handy talky.

422482575.doc422482575.doc
7
17. Pengalihan Tugas dengan Sub Kontraktor

a. Penyerahan sebagian pekerjaan kepada sub kontraktor harus mendapatkan persetujuan dari
PPK.
b. Kontraktor dilarang menyerahkan pekerjaan utama pada sub kontraktor.
c. Pekerjaan yang dilaksanakan oleh sub kontraktor harus dipimpin oleh Personil Kontraktor Utama
yang berada dilapangan.

18. Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja

a. Peraturan tentang kesehatan kerja harus dipatuhi oleh Kontraktor.


b. Kontraktor diminta untuk melaksanakan hal-hal berikut ini dengan sungguh-sungguh :
 Keamanan para pekerja ditempat pekerjaan.
 Kontraktor menyediakan tempat tinggal yang layak bagi pekerja yang perlu menginap
ditempat pekerjaan.
 Pada Kantor lapangan harus disediakan kotak PPPK yang berisi obat-obatan penting untuk
pertolongan pertama.
 Asuransi Pihak Ketiga harus disiapkan oleh Kontraktor sebelum menghadapi hal-hal yang
tidak terduga dikemudian hari yang berkaitan dengan penggunaan bahan, peralatan dan
pelaksanaan.
 Alat-alat perlengkapan keselamatan kerja ( helm, sepatu, sarung tangan dan lain-lain yang
dianggap perlu).

19. Tata Cara Pengajuan Permintaan Pembayaran

a. Pada pengajuan Termin akan dilaksanakan secara simultan sesuai dengan prestasi pekerjaan yag
dilaksanakan dilapangan. Data pendukung Termin, yang diajukan oleh Kontraktor diperiksa oleh
Konsultan dan disetujui oleh Direksi pekerjaan dan diketahui oleh PPK
b. Selanjutnya permohonan Termin tersebut disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan
jika sudah ditandatangani dan mendapat persetujuan KPA dapat diajukan ke KPN. Untuk
kebutuhan administrasi dan pengendalian pembayaran / keuangan proyek serta ditembuskan
kepada instansi / pihak terkait.
c. Apabila hal tersebut tidak dapat dipatuhi oleh kontraktor sehingga pengajuan ke KPN sampai
terlambat maka kegagalan pembayaran tersebut sepenuhnya ditanggung oleh Kontraktor.

Data Pendukung pengajuan Termin meliputi hal-hal sebagai berikut :


a.Perhitungan volume yang akan dibayar.
b.Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan.
c. Foto Dokumentasi yang mendukung kemajuan pekerjaan.

20. Provisional Hand Over (PHO) dan Final Hand Over (FHO)

a. Pekerjaan dinyatakan selesai 100 % jika pekerjaan tersebut telah diselesaikan sesuai Kontrak CCO
atau Adendum Kontrak Akhir.
b. Setelah Kontraktor mengajukan permohonan selesai 100 % dalam tempo selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari, Direksi Teknis/ Konsultan atas persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen akan
melakukan pemeriksaan dan menetapkan penyelesaian pekerjaan.
c. Hasil pemeriksaan tersebut berupa daftar kerusakan dan kekurangan serta instruksi
penangannnya. Penanganan pekerjaan ini harus sudah diselesaikan oleh Kontraktor sebelum
Panitia PHO / FHO memeriksa lapangan.

422482575.doc422482575.doc
8
21. Perubahan Kontrak

1. Amandemen kontrak harus dibuat bila terjadi perubahan kontrak.


2. Prosedur amandemen kontrak dilakukan sebagai berikut:
a. Pejabat Pembuat Komitmen memberikan perintah tertulis kepada penyedia jasa untuk
melaksanakan perubahan kontrak, atau penyedia jasa mengusulkan perubahan kontrak;
b. Penyedia jasa harus memberikan tanggapan atas perintah perubahan dari Pejabat
Pembuat Komitmen dan mengusulkan perubahan harga dan/atau waktu pelaksanaan (bila
ada) selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari;
c. Atas usulan perubahan harga dilakukan negosiasi dan dibuat berita acara hasil negosiasi;
d. Berdasarkan berita acara hasil negosiasi dibuat amandemen kontrak.

Kesimpulan Rapat Pre Construction Meeting ( PCM );


1. Kontraktor sanggup mematuhi semua ketentuan dalam Dokumen Kontrak didalam melaksanakan
pekerjaan dengan cara mengoptimalkan jadwal pelaksanaan yang telah disetujui oleh PPK dan
mengikuti prosedur / mekanisme sesuai yang ditetapkan dalam bagan-bagan alur sehingga akan
tercapai pekerjaan yang tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya.

2. Kontraktor telah sepakat dan semua penjelasan yang telah diberikan oleh PPK / Direksi Pekerjaan
serta akan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kesepakatan – kesepakatan yang telah dibuat
dalam Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak ini.

3. Format Time Schedule untuk dipasang didireksikeet A1 dan Time Schedule untuk laporan bulanan
A3, tanggal 8 Juni 2015 sudah ada di PKPAM Bali

4. RMK, Time Schedule, Struktur Organisasi, Daftar Personil Yang Ditugaskan tanggal 8 Juni 2015
Sudah ada di Satker PAMS dan Sanitasi Provinsi Bali

5. MC O, SHOP Drawing tanggal 8 juni 2015 sudah ada di Satker PAMS dan Sanitasi Provinsi Bali

6. Laporan Mingguan ditutup setiap hari minggu

7. Laporan Bulanan ditutup pada minggu IV

8. Pengiriman Pipa setelah dilakukan inspeksi ke Pabrik

9. Hal-hal yang belum jelas dan belum dimasukan dalam Berita Acara Rapat Persiapan ini akan
diadakan kesepakatan-kesepakatan dalam rapat-rapat evaluasi bulanan atau mingguan proyek.
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

422482575.doc422482575.doc
9
Konsultan Supervisi MBR Kontraktor Pelaksana
Wilayah I PT. Bukidalam Barisani
PT. Parama Krida Pratama Cabang Bali

H. Sayogyo Rachmandono.ST
Allen Ardrianto Wicaksono, ST. Direktur Utama
Team Leader

Mengetahui Direksi Pekerjaan


PPK Pengembangan Air Minum
Satker PAMS dan Sanitasi Prov. BALI

Didik Wahyudi, ST, M.Sc. ........................................


NIP.19811018 200604 1 005 NIP....................................................

422482575.doc422482575.doc
10

Anda mungkin juga menyukai