Menurut Cressey: Wilayah (region) adalah keseluruhan dari lahan, air, udara, dan
manusia dalam hubungan yang saling menguntungkan. Setiap region merupakan satu
keutuhan (entity) yang batasnya jarang ditentukan secara tepat.
Menurut W. I. G. Joerg: Wilayah adalah suatu area yang mempunyai kondisi fisik yang
sama/homogen.
Menurut A. I. Herbertson: Wilayah adalah suatu kesatuan yang kompleks dan tanah,
air, udara, tumbuhan, hewan, dan manusia yang dipandang dari hubungan mereka yang
khusus yang secara bersama-sama membentuk suatu ciri tertentu di atas permukaan bumi.
Menurut Taylor: Wilayah dapat didefinisikan sebagai suatu satuan area di permukaan
bumi yang dapat dibedakan dengan area lain melalui sifat-sifat seragam yang terlihat
padanya.
Menurut Platt: Wilayah adalah suatu daerah yang keberadaanya dikenal berdasarkan
keseragaman (homogenitas) umum, baik didasarkan pada keadaan lahan maupun keadaan
penduduknya.Menurut P. Vidal de La Blache: Wilayah adalah suatu tempat yang
didalamnya ditemukan banyak hal yang berbeda-beda, namun dalam bentuk buatan
tergabung secara bersama-sama dan saling menyesuaikan untuk membentuk
kebersamaan.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa wilayah adalah bagian atau daerah
di permukaan bumi yang dibatasi oleh kenampakan tertentu yang bersifat khas dan membedakan
wilayah tersebut dari wilayah lainnya. Misalnya, wilayah hutan berbeda dengan wilayah
pertanian, wilayah kota berbeda dengan wilayah perdesaan.
Terkadang kita sering menyamakan antara tempat (place) dan wilayah (region). Tempat dan
wilayah sama-sama menunjukkan lokasi tetapi keduanya berbeda dalam pengertian. Tempat
merupakan bagian ruang di Bumi, baik berukuran luas atau sempit yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia. Wujud tempat dapat berupa benua, pulau, negara, kota, desa, dusun, dan
daerah tidak berpenghuni. Tempat tersebut biasanya mempunyai nama dan batas-batas serta ciri-
ciri yang bersifat fisik maupun sosial. Ciri fisik suatu tempat misalnya iklim, bentuk lahan, tanah,
hidrosfer, flora, dan fauna. Ciri sosial suatu tempat misalnya bahasa, agama, sistem ekonomi,
sistem politik, dan penyebaran penduduk.
Wilayah merupakan suatu konsep yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi
daerah (area) di muka Bumi untuk berbagai tujuan. Suatu wilayah mempunyai karakteristik
tertentu yang memberikan ukuran-ukuran kesamaan dan perbedaan dengan wilayah lain. Contoh:
Perbedaan wilayah pesisir dan pedalaman. Wilayah dapat digunakan untuk menyederhanakan
daerah di muka Bumi dengan pengaturan berdasarkan pada karakteristik fisik dan sosial yang
ada. Wilayah dibangun manusia sebagai suatu hasil kreasi dan mempunyai batas-batas yang
diturunkan dari kriteria khusus.
Xxxxxxxxxxxxxxxxxx
DESA
Desa adalah bagian yang penting dari suatu masyarakat yang mana tak dapat terpisahkan.
Pentingnya desa ini disampaikan oleh berbagai ahli yang memberikan pendapatnya. Oleh karena
itulah, keberadaan desa semestinya tidak boleh diremehkan termasuk juga oleh pemerintah
karena pentingnya keberadaan desa tersebut. Berikut beberapa definisi desa menurut berbagai
ahli.
Sebelum memulai untuk membaca mengenai definisi desa menurut para ahli, kita sebaiknya
melihat terlebih dahulu definisinya. Definisi desa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau
KBBI, Desa adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejulah keluarga yang mempunyai sistem
pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang Kepala Desa) atau desa merupakan kelompok
rumah di luar kota yang merupakan kesatuan.
Kata desa sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yakni “dhesi” yang berarti tempat lahir. Namun,
perlahan artian dari desa sendiri berkembang baik yang menambah maknanya hingga
mengurangi maknanya sehingga memiliki kesan negatif. Padahal, berbagai ahli berpendapat
bahwa desa memiliki berbagai peranan penting
Menurut Sutardjo Kartodikusumo, desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal
suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri. Sedangkan
menurut Saniyanti Nurmuharimah, desa merupakan wilayah yang dihuni oleh masyarakat yang
memiliki sistem pemerintahan sendiri.
Paul H. Landis memberikan definisi desa lebih lengkap dengan ciri-ciri yang melekat pada
masyarkatnya. Menurut Paul, desa memiliki 3 ciri yakni sebagai berikut:
1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antar ribuan jiwa
3. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam
sekitar seperti iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan
agraris adalah bersifat sambilan.
Berbeda dengan ahli lainnya, definisi desa menurut Paul menggarisbawahi pada jumlah
penduduk secara mendetail dengan batasan ribuan jiwa. Sedangkan di nomor dua, Paul
memberikan garis bawah tentang kebiasaan yang sama dalam suatu wilayah desa. Dan untuk
melengkapinya, Paul memberikan ciri nomor 3 yang lebih mengarah pada faktor geografis desa.
Definisi desa juga ditekankan dan juga diperkuat oleh hukum melalui Undang Undang. UU yang
memberikan definisi tentang desa adalah UU No. 5 Tahun 1979 yang menjelaskan bahwa desa
adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat
termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat dan hukum yang mempunyai organisasi
pemerintahan terendah langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah
tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Definsi desa menurut UU ditambahkan pada UU No. 22 Tahun 1999. Dalam UU tersebut,
kembali dijelaskan bahwa desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan Nasional dan berada di daerah
Kabupaten.
Dapat dibandingkan antara kedua UU tersebut dimana UU no 5 memberikan batasan bahwa desa
ada dibawah camat, sedangkan untuk UU No. 22 memberikan tambahan bahwa desa juga berada
di bawah kewenangan kabupaten.
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
UU No 6 Tahun 2014
Pengertian desa menurut UU. No. 6 Tahun 2014 adalah desa dan desa adat atau yang disebut
dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desa menurut asal katanya berasal dari bahasa Sanskerta ”dhesi”, yang berarti tanah kelahiran.
Jadi, desa tidak hanya dilihat kenampakan sebutan desa fisiknya saja tetapi juga dimensi sosial
budayanya. Desa yang berarti tanah kelahiran selain menunjukkan tempat atau daerah juga
menggambarkan kehidupan sosial budaya dan kegiatan penduduknya. Sebutan desa di beberapa
wilayah berbeda-beda, kampung/dukuh (Jawa Barat), gampong (Aceh), huta (Tapanuli), nagari
(Sumatra Barat), marga (Sumatra Selatan), wanus (Sulawesi Utara), dan dusun dati (Maluku).
Kewenangan desa
1. Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang ada berdasarkan hak asal usul desa
Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk bisa mengejar kebutuhan
individu.
Pembagian kerja antar penduduk desa cenderung membaur dan tidak memiliki batasan
yang jelas. Hal ini dikarenakan rasa kebersamaan dan gotong royong yang amat tinggi
pada masyarakat desa.
Penduduk desa cenderung mengerjakan pekerjaan yang sama seperti anggota keluarganya
terdahulu.
Kehidupan keagamaan di desa lebih kuat jika dibandingkan dengan perkotaan. Hal ini
dikarenakan ketatnya kontrol sosial oleh sesama masyarakat desa.
Kreatifitas dan inovasi cenderung belum diimplementasikan jika penduduk desa tidak
mencari tahu informasi terkini tentang hal perkembangan zaman dan teknologi.
Interaksi banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan bersama daripada faktor
kepentingan pribadi.
Fungsi Desa
Xxxxxxxxxxxxxxxxx
PARIWISATA
Menurut WTO atau World Tourism Organization, Pariwisata adalah kegiatan manusia yang
melakukan perjalanan ke dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya.
Beberapa ahli juga mengemukakan pengertian Pariwisata, berikut daftar lengkap pengertian
Pariwisata menurut para ahli dari luar dan dalam negeri;
Pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh semntara waktu dari tempat tinggal
semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah melainkan
hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur serta tujuan-
tujuan lainnya.
Kodhyat (1998)
Pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ketempat lain, bersifat sementara, dilakukan
perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasiaan dan
kebahagiaan dengan lingkungan dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.
Pariwisata sebagai suatu tranformasi orang untuk sementara san dalam jangka waktu jangka
pendek ketujuan-tujuan di luar tempat dimana mereka hidupdan bekerja, dan kegiatan – kegiatan
mereka selama tinggal di tempat- tempat tujuan itu.
Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan
ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta
menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang komplek,
pariwisata juga merealisasi industri-industri klasik seperti industri kerajinan tangan dan
cinderamata, penginapan dan transportasi.
Pariwisata dalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan
secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri/ diluar negeri, meliputi
pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan yang
beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana ia memperoleh pekerjaan
tetap.
Pariwisata adalah sejumlah kegiatan terutama yang ada kaitannya dengan perekonomian secara
langsung berhubungan dengan masuknya orang-orang asing melalui lalu lintas di suatu negara
tertentu, kota dan daerah.
Menurut Robert McIntosh bersama Shaskinant Gupta dalam Oka A.Yoeti (1992:8)
Pariwisata adalah gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis,
pemerintah tuan rumah serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani
wisatawan-wisatawan serta para pengunjung lainnya.
E. Guyer Fleuler
Pariwisata dalam arti modern adalah fenomena dari zaman sekarang yang pada umumnya
didasarkan atas kebutuhan, kesehatan dan pergantian hawa. Sedangkan pada khususnya
disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai
hasil dari perkembangan perniagaan, industri, perdagangan, serta penyempurnaan dari alat-alat
pengangkutan.
Menyatakan pariwisata adalah keserluruhan jaringan dan gejala-gejala yang berkaitan dengan
tinggalnya orang asing disuatu tempat dengan syarat orang tersebut tidak melakukan suatu
pekerjaan yang penting (Major Activity) yang memberi keuntungan yang bersifat permanent
maupun sementara.
Richard Sihite
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang
diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu
perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang
dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamsyaan dan rekreasi atau untuk
memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
Soekadijo (1996)
Pariwisata adalah gejala yang komplek dalam masyarakat, didalamnya terdapat hotel, objek
wisata, souvenir, pramuwisata, angkutan wisata, biro perjalanan wisata, rumah makan dan
banyak lainnya.
Suwantoro (1997)
Pariwisata adalah suatu proses kepergiaan sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat
lain dari luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kepergian yang
menghasilkan uang.
Kusdianto (1996)
Pariwisata adalah suatu susunan organisasi, baik pemerintah maupun swasta yang terkait dalam
pengembangan, produksi dan pemasaran produk suatu layanan yang memenuhi kebutuhan dari
orang yang sedang bepergian.
Gamal (2002)
Pariwisata difenisikan sebagai bentuk. Suatu proses kepergian sementara dari seorang, lebih
menuju ke tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiaanya adalah karena berbagai
kepentingan ekonomi, sosial, budaya, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain.
Pariwisata adalah kegiatan seseorang dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain
dengan perbedaan pada waktu kunjungan dan motivasi kunjungan.
Ya, begitulah pariwisata, satu kata yang memiliki makna yang sangat luas, sehingga banyak ahli
yang mendefinisikannya. Dari pendapat-pendapat diatas;
Keseluruhan kegiatan pemerintahan, dunia usaha dan masyarakat untuk mengatur, mengurus dan
melayani kebutuhan wisatawan.
Rangkaian kegiatan yang dilakukan manusia baik secara perorangan maupun berkelompok di
dalam wilayah negara sendiri atau di negara lain dengan menggunakan jasa dan faktor penunjang
lainnya yang diadakan pemerintah, badan usaha dan masyarakat.