Anda di halaman 1dari 14

HALAMAN IDENTITAS PENULIS

Nama Penulis Pertama*: Siti Imroatus Sa’adah


Afiliasi*: Universitas Riau
Negara*: Indonesia
Email*: 123imro@gmail.com
ORCID id: … (Diisi bila ada. Contoh penulisan ORCID id: http://orcid.org/0000-0002-2791-4596
Scopus id: … (Diisi bila ada. Contoh penulisan Scopus id: 57189260082)
URL: … (Diisi bila ada. URL dapat berupa URL Google Scholar atau Author Scopus)

Nama Penulis Kedua*: Manju Andika Putri


Afiliasi*: Universitas Riau
Negara*: Indonesia
Email*: …
ORCID id: …
Scopus id: …
URL: …

Nama Penulis Ketiga*: Nurhasanah


Afiliasi*: Universitas Riau
Negara*: …
Email*: …
ORCID id: …
Scopus id: …
URL: …

Nama Penulis Ketiga*: …


Afiliasi*: …
Negara*: …
Email*: …
ORCID id: …
Scopus id: …
URL: …

dan untuk penulis seterusnya ditambahkan barisnya

DATA KORESPONDENSI
Nama*
Email*
Nomor HP*
Alamat Surat*

 Disarankan untuk mengisi identitas penulis selengkap-lengkapnya, hal ini diperlukan untuk mempermudah
lembaga pengindeks untuk mengidentifikasi identitas penulis yang berkontribusi pada artikel ini.
 Data korespondensi digunakan untuk keperluan korespondensi antara perwakilan tim penulis dengan editor
jurnal
 Informasi bertanda (*) harus diisi.

Privacy statement: Nama, alamat, email, dan kontak lainnya yang dimasukkan dalam artikel ini akan digunakan secara
eksklusif untuk tujuan yang telah disampaikan dan tidak akan digunakan untuk tujuan lain atau diberikan kepada pihak lain.
Edu-PHOTSIC (Education Program for Test of High Order Thinking Skill in
Chemistry): Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik SMAN 2 Siak Hulu
dalam Menghadapi Ujian Nasional

Edu-PHOTSIC (Education Program For Test Of High Order Thinking Skill In


Chemistry): The Effort To Improve The Students’ Ability At Sman 2 Siak Hulu In
Facing The National Exam

Abstrak
Kebermaknaan pelajaran yang terkait dengan kehidupan sehari-hari masih belum
diintegrasikan dalam proses belajar mengajar secara maksimal karena guru mengejar target
mengajar. Sebagai akibatnya peserta didik kurang berpikir kritis dalam menghadapi
persoalan yang lebih kompleks dan membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, hal ini
dialami oleh SMAN 2 Siak Hulu. Puspendik Kemendikbud yang menunjukkan nilai UN SMAN
2 Siak Hulu dari tahun 2015 hingga 2017 mengalami penurunan khususnya pada mata
pelajaran kimia secara berturut – turut diperoleh 78,13 (2015), 63,86 (2016) dan 48,33
(2017). Hal ini menunjukkan pengenalan soal HOTS dalam pembelajaran kimia masih relatif
minim, oleh sebab itu peserta didik harus dibekali soal HOTS agar dapat memberikan
kontribusi yang baik untuk Negara ini yaitu memiliki kemampuan siap dalam menghadapi
ujian nasional. Dengan bekerjasama dengan SMAN 2 Siak Hulu, berusaha menjalankan
kegiatan program Edu-PHOTSIC secara berkelanjutan. Adapun metode pelaksanaan
kegiataan ini adalah : (1) Tahap persiapan, (2) Tahap pelaksanaan (Sosialisasi Edu-
PHOTSIC, Edu-PHOTSIC Show, Demonstrasi Edu-PHOTSIC, Latihan Soal HOTS, Evaluasi,
Review dan Follow up)

Kata kunci : Edu-PHOTSIC,HOTS,SMAN 2 Siak Hulu, UN

Kata kunci:
kata#1, kata#2, kata#3, kata#4, kata#5

Abstract
Abstrak bahasa inggris di sini abstrak bahasa inggris di sini abstrak bahasa inggris di sini.
Abstrak bahasa inggris di sini abstrak bahasa inggris di sini abstrak bahasa inggris di sini.
Abstrak bahasa inggris di sini abstrak bahasa inggris di sini abstrak bahasa inggris di sini.
Abstrak bahasa inggris di sini abstrak bahasa inggris di sini abstrak bahasa inggris di sini.
Abstrak bahasa inggris di sini abstrak bahasa inggris di sini abstrak bahasa inggris di sini.
Abstrak bahasa inggris di sini abstrak bahasa inggris di sini abstrak bahasa inggris di sini.
Berjumlah 150-200 kata.

Keywords:
word#1, word#2, word#3, word#4, word#5
PENDAHULUAN

Ujian nasional merupakan sistem evaluasi kompetensi tertentu yang dicapai peserta
didik dalam rangka menilai pencapaian standar nasional pendidikan yang dilaksanakan
secara nasional (Umi Salamah, 2018). Ditinjau dari segi tujuan pelaksanaan UN sebagai
tolak ukur standar nasional dalam mencapai kualitas peserta didik, maka sudah seharusnya
komponen soal dengan kemampuan berfikir tingkat tinggi. Hal ini mendorong Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) menyesuaikan pada kebutuhan tersebut yaitu outcome
pendidikan peserta didik yang dapat berfikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking
Skills/HOTS) dalam menghadapi kebutuhannya.
Kimia merupakan salah satu mata pelajaran tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)
yang diikutsertakan dalam ujian nasional. Menyadari pentingnya peranan ilmu kimia, maka
dibutuhkan pemahaman penalaran konsep secara logis untuk memecahkan masalah dan
mengkomunikasikan ide. Terutama materi kimia kelas X, yang merupakan dasar-dasar
materi selanjutnya. Sedangkan peserta didik kelas XII yang akan menghadapi UN sebagian
besar sudah mulai lupa mengenai materi kelas X, sehingga dalam hal ini guru harus
mengulas kembali materi kelas X dengan menyajikan soal-soal HOTS pada materi kelas X.
Siti Imroatus Sa’adah, dkk (2018) menyatakan bahwa soal dalam paket yang akan diajarkan
ke peserta didik terkait Edu-PHOTSIC sebelumnya sudah diikutsertakan dalam program
PKM-P, dimana pada program PKM-P soal-soal yang akan diberikan sudah divalidasi oleh
validator ahli materi sehingga soal HOTS yang dikembangkan sudah dinyatakan valid dan
reliable.
SMAN 2 Siak Hulu merupakan salah satu sekolah yang terletak di Jl. Kubang Raya
No.62 Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Di SMAN 2 Siak Hulu, pada
tahun ajaran 2018/2019 ini terbagi pada 2 jurusan yaitu MIPA (Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam) dan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) sesuai dengan penerapan kurikulum
2013 baik pada tingkat kelas X, XI maupun XII. Berdasarkan data Puspendik Kemendikbud,
nilai UN SMAN 2 Siak Hulu dari tahun 2015 hingga 2017 mengalami penuruan khususnya
pada mata pelajaran kimia secara berturut – turut diperoleh 78,13 (2015), 63,86 (2016) dan
48,33 (2017). Hal ini menunjukkan pembelajaran soal HOTS di SMAN 2 Siak Hulu belum
direalisasikan secara merata.
Kurikulum 2013 revisi 2017 menekankan pentingnya peserta didik berpikir HOTS
karena dalam visi pendidikan nasional tahun 2025 dikehendaki terlahirnya peserta didik yang
cerdas dan terampil. Kecerdasan dan keterampilan menjadi prasyarat dikehidupan abad 21
(Kemendikbud, 2017). Maka perlunya pengenalan Edu-PHOTSIC sebagai upaya
peningkatan kemampuan peserta didik SMAN 2 Siak Hulu dalam menghadapi ujian nasional,
salah satunya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) karena selain memberikan edukasi
soal HOTS juga membuat peserta didik terampil dalam mengerjakan soal ujian nasional
dalam sistem IT (Information Technology).
Adapun program ini antara lain, yaitu sosialisasi dan pelatihan Edu-PHOTSIC kepada
guru dan peserta didik dengan latihan soal HOTS berbasis cetak dan berbasis komputer
kepada peserta didik SMAN 2 Siak Hulu.

MASALAH

1. Bagaimana bentuk sosialisasi dan pelatihan Edu-PHOTSIC pada peserta didik SMAN 2
Siak Hulu mengenai materi kimia kelas X SMA?
2. Bagaimana bentuk sosialisasi dan pelatihan Edu-PHOTSIC pada guru SMAN 2 Siak Hulu
mengenai materi kimia kelas X SMA?

METODE

2.1. Teknik dan Cara Pelaksanaan


Adapun cara pelaksanaan teknik yang akan dilaksanakan merupakan sebuah tahapan
yang disusun secara sistematis dalam gambaran flow map yang dapat dilihat pada Gambar
3.1.

Persiapan mengenai:
1. Penetapan daerah sasaran Tahap I:
2. Observasi Lapangan Persiapan
3. Pembuatan surat pernyataan kerja
sama dengan mitra

Rancangan Kegiatan Sosialisasi

Tahap II:
1. Sosialisasi Edu-PHOTSIC Pelaksanaaan
(Turun
Lapangan)

Memberikan Pre-test

2. Edu-PHOTSIC Show

3. Demosntrasi Edu-PHOTSIC

4. Pelatihan Soal HOTS

Memberikan Post Test

5. Evaluasi, Review dan follow up guru

Analisis Data Pelaporan akhir Tahap III:


dan publikasi Pelaporan
Gambar 3.1 Flowmap Kegiatan
Berdasarkan flowmap diatas dapat didefiniskan sebagai berikut:
1. Tahap persiapan meliputi penetapan daerah sasaran lokasi kemudian dilanjutkan dengan
observasi lapangan, pembuatan surat pernyataan kerjasama dengan mitra dan
rancangan kegiatan sosialisasi.
2. Tahap pelaksanaan
a. Sosialisasi Edu-PHOTSIC; Kegiatan sosialisasi terkait program edukasi pengenalan
soal HOTS khususnya materi kimia kelas X untuk melihat pemahaman soal HOTS
dalam jangka pendek pada guru dan peserta didik SMAN 2 Siak Hulu.
b. Edu-PHOTSIC Show; Edu-PHOTSIC Show yang dimaksudkan adalah penyampaian
cara pembuatan soal HOTS khususnya pada materi kimia kelas X, bagaimana berpikir
kritis peserta didik dan proses tanya jawab tentang HOTS yang belum diketahui
peserta didik dan guru tersebut dan juga disajikan buku saku Edu-PHOTSIC sehingga
membuat peserta didik lebih memahami kegitan ini.
c. Demonstrasi Edu-PHOTSIC; melaksanakan kegiatan bedah buku dan bedah soal
terkait soal HOTS untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada peserta
didik SMAN 2 Siak Hulu yang mengikuti Edu-PHOTSIC.
d. Latihan; melaksanakan kegiatan latihan soal HOTS untuk melihat kemampuan peserta
didik dalam persiapan menghadapi ujian nasional baik berbasis cetak dan UNBK,
sehingga selain memberikan edukasi terkait soal HOTS juga melatih peserta didik agar
terampil mengerjakan soal HOTS dengan sistem IT demi menyongsong abad 21.
e. Evaluasi, review dan follow up guru; dilakukan penilaian terhadap program-program
yang telah dilaksanakan oleh Tim Edu-PHOTSIC. Evaluasi ini dapat dilihat
perbandingan dari hasil pre-test dan hasil post-test. Selanjutnya melihat follow up guru
terkait Edu-PHOTSIC dalam pembelajaran secara berkelanjutan di SMAN 2 Siak Hulu.
3. Tahap Pelaporan meliputi analisis hasil pengabdian dari data kuisioner awal dan akhir
serta latihan HOTS yang dikerjakan peserta didik.

3.2. Teknik Pengumpulan Data, Pengolahan dan Analisis


Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan cara:
1. Tes soal HOTS ; Instrumen yang digunakan dalam kegiatan ini berupa tes soal HOTS
yang terdiri dari 5 paket dan setiap paket terdiri 20 butir soal HOTS.
2. Angket atau kuisioner; Angket atau kuisioner terbagi menjadi:
a. Pre Test; Tim Edu-PHOTSIC akan memberikan kuisioner yang akan diisi oleh peserta
didik kelas X, XI dan XII dan guru kimia untuk mengetahui seberapa besar
pemahaman peserta didik SMAN 2 Siak Hulu dan guru kimia terhadap soal HOTS
khususnya materi kimia kelas X. Dimana, peserta didik dan guru kimia inilah yang akan
menjadi target program ini.
b. Post Test; Tim Edu-PHOTSIC akan memberikan kuisioner kembali untuk diisi oleh
peserta didik dan guru kimia, untuk mengetahui bagi peserta didik sejauh mana
perkembangan dan kesiapan peserta didik dalam menghadapi ujian nasional setelah
mengikuti program yang diadakan Tim Edu-PHOTSIC dan kepada guru untuk melihat
perkembangan pemahaman guru dalam pembuatan soal HOTS.

Pengolahan dan analisis data dilakukan sebagai berikut:


1. Pengolahan Data
a. Tahap Editing; sebelum data diolah, data atau keterangan yang telah dikumpulkan
dalam buku catatan agar tidak ada hal-hal yang meragukan.
b. Tahap Pengkodean data; memberikan kode-kode untuk setiap nilai yang didapat dari
pengolahan data hasil review. Selanjutnya poin-poin dari pengolahan data dimasukkan
dalam tabel hasil evaluasi.
c. Tabulasi Data; data kuantitatif akan dibuat dalam bentuk tabel pengolahan data hasil
review dan grafik.

2. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan analisis korelasi parsial untuk menentukan sampai
sejauh mana hubungan antara dua variabel dimana variabel lainnya yang dianggap
berpengaruh dikendalikan atau dibuat tetap (sebagai variabel kontrol). Adapaun pedoman
untuk memberikan interpretasi koefesien korelasi parsial dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Skala interpretasi koefesien korelasi parsial
Rata-rata Kriteria
0,80 – 1,00 Sangat kuat
0,60 – 0,79 Kuat
0,40 – 0,59 Sedang
0,20 – 0,39 Rendah
0,00 – 0,19 Sangat Rendah
(Sugiyono, 2015)

3.2.1. Tahapan Pekerjaan


Adapun tahapan-tahapan pekerjaannya adalah:
1. Persiapan pelaksanaan; diawali dengan melakukan persiapan yang dibutuhkan
terkait pelaksanaan kegiatan di SMAN 2 Siak Hulu. Kemudian dilanjutkan dengan
sosialisasi kepada peseta didik dan guru kimia yang akan mengikuti Edu-PHOTSIC
dan pre-test untuk melihat perkembangan tingkat pengetahuan peserta didik dan
guru kimia.
2. Pelaksanaan Program
Adapun tahapan dalam pelaksanaan program tim Edu-PHOTSIC yaitu:
1) Edu-PHOTSIC Show; melaksanakan Edu-PHOTSIC Show dengan peserta didik
dan guru kimia SMAN 2 Siak Hulu terkait dengan pengenalan tentang soal HOTS
khususnya pada materi kimia kelas X, bagaimana berpikir kritis peserta didik dan
proses tanya jawab tentang HOTS yang belum diketahui peserta didik tersebut.
2) Demonstrasi Edu-PHOTSIC; melaksanakan kegiatan bedah buku dan bedah
soal terkait soal HOTS. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
yang lebih jelas kepada peserta didik dan guru kimia SMAN 2 Siak Hulu yang
mengikuti program Edu-PHOTSIC.
3) Latihan soal HOTS; kegiatan latihan soal HOTS untuk melihat kemampuan
peserta didik dalam persiapan menghadapi ujian nasional baik berbasis cetak
maupun IT. Kemudian diberikan post-test dalam bentuk kuisioner yang dibagikan
kepada peserta didik hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari
2 program yang telah dilaksanakan sebelumnya.
3. Evaluasi, Review, dan Follow up; Evaluasi dan review berperan penting untuk
mengetahui apakah peserta didik yang telah mengikuti program-program Edu-
PHOTSIC dapat menambah tingkat pemahaman soal HOTS sesuai dengan
indikator keberhasilan yang diharapkan oleh tim Edu-PHOTSIC. Selanjutnya melihat
follow up guru terhadap Edu-PHOTSIC secara berkelanjutan sebagai upaya
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengahadapi ujian nasional.
PEMBAHASAN

Hasil yang telah dicapai dari kegiatan pengabdian Edu-PHOTSIC adalah pelaksanaan
seluruh tahapan kegiatan yang telah dicanangkan sebelumnya. Berikut ini hasil yang dicapai
berdasarkan luaran program kegiatan pengabdian diantaranya:
4.1. Mengenalkan Edu-PHOTSIC kepada peserta didik dan Penggunaan soal HOTS oleh guru
dalam pembelajaran kimia di SMAN 2 Siak Hulu.
Sosialisasi, Edu-PHOTSIC Show, Demonstrasi Edu-PHOTSIC, latihan HOTS telah
dilaksanakan pada tanggal 26 April – 8 Mei 2019. Dengan peserta pada program Edu-
PHOTSIC ini adalah delapan peserta didik kelas X dan XI serta dua guru kimia. Pengabdian
Edu-PHOTSIC yang telah dilakukan di SMAN 2 Siak Hulu sekaligus sebagai keberlanjutan
program dilakukan dari beberapa tahapan yang disusun secara sistematis pada pelaksanaan
pengadaan Edu-PHOTSIC.
Uraian hasil tahapan pengabdian Edu-PHOTSIC yang telah dilakukan, dipaparkan
sebagai berikut.
a. Tahap Persiapan Edu-PHOTSIC
Persiapan yang dilakukan meliputi penetapan daerah sasaran lokasi yang kemudian
dilanjutkan dengan observasi lapangan. Penetapan daerah lokasi sasaran yaitu di SMAN
2 Siak Hulu, hal ini didasarkan dengan tingkat pemahaman soal HOTS dalam mata
pelajaran kimia yang ada di SMAN 2 Siak Hulu masih dikategorikan rendah dan edukasi
mengenai HOTS belum optimal sehingga kesiapan peserta didik dalam menghadapi
persiapan ujian nasional masih minim. Hal ini dimulai dari beberapa pemantauan saat
observasi lapangan sekaligus melihat data Puspendik Kemendikbud nilai UN SMAN 2
Siak Hulu dari tahun 2015-2017. Namun dengan adanya kegiatan Edu-PHOTSIC ini,
dapat membantu guru membuat soal yang mengacu ke level HOTS sesuai dengan
tuntuntan kurikulum 2013 dan peserta didik mampu mengerjakan soal-soal HOTS secara
berkelanjutan. Hal ini diharapkan dapat melahirkan generasi penerus bangsa berpikir
HOTS karena dalam visi pendidikan nasional tahun 2025 dikehendaki terlahirnya peserta
didik yang cerdas dan terampil.
b. Tahap Pelaksanaan Edu-PHOTSIC
a). Sosialisasi Edu-PHOTSIC
Sosialisasi Edu-PHOTSIC dilakukan untuk pengenalan soal HOTS kepada guru dan
peserta didik. Kegiatan sosialisasi ini dapat melihat pemahaman soal HOTS dalam
jangka pendek pada guru dan peserta didik SMAN 2 Siak Hulu dengan memberikan
kuisioner (pre-test) kepada peserta didik dan guru kimia yang menjadi target dalam
program Edu-PHOTSIC.
Data sebaran kuisioner pada pre-test dari dua guru kimia di SMAN 2 Siak Hulu
menunjukkan sebanyak 30% responden yang memahami soal HOTS baik dalam segi
materi dalam soal HOTS, bahasa yang digunakan dalam soal HOTS, penyajian soal
HOTS materi kimia kelas X yang sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran
serta penuangan ide/gagasan dalam penyusunan soal HOTS. Sebanyak 25%
responden yang mengetahui manfaat Edu-PHOTSIC dan 25% keaktifan peserta didik
dikelas selama ini dalam kegiatan pembelajaran. Hasil kuisioner pre-test guru menurut
Sugiyono (2015) persentase skor tersebut berada pada range persentase skor 20%-
39% termasuk dalam kategori rendah.
100%
90% 75% 75%
80% 70%
70%
60%
50%
40% 30% 25% 25%
30%
20%
10%
0%
Pembuatan Soal Manfaat Edu- Keaktifan Peserta
HOTS PHOTSIC Didik

Persentase Tahu Persentase Tidak Tahu

Data sebaran kuisioner pada pre-test dari delapan peserta didik di SMAN 2 Siak
Hulu kelas X dan XI menunjukkan sebanyak 35% responden yang memahami
pengerjaan soal HOTS dalam segi menemukan konsep materi dan mengingat kembali
materi dasar kelas X. Sebanyak 38% responden yang mengetahui manfaat Edu-
PHOTSIC dan 35% responden yang terampil dalam UNBK dengan menggunakan
aplikasi wondershare quiz creator. Hasil kuisioner pre-test guru menurut Sugiyono
(2015) persentase skor tersebut berada pada range persentase skor 20%-39%
termasuk dalam kategori rendah.

100%
90%
80%
65% 63% 65%
70%
Presentase Nilai

60%
50% 35% 38% 35%
40%
30%
20%
10%
0%
Pengerjaan Soal Manfaat Edu- Latihan UNBK
HOTS PHOTSIC

Persentase Tahu Persentase Tidak Tahu

b). Edu-PHOTSIC Show


Edu-PHOTSIC Show dilakukan terkait pengenalan tentang soal HOTS
khususnya pada materi kimia kelas X, bagaimana berpikir kritis peserta didik dalam
proses tanya jawab tentang HOTS. Dalam proses Edu-PHOTSIC Show juga difasilitasi
buku saku Edu-PHOTSIC sebagai mendukung pengenalan dan pemahaman terkait
soal HOTS.
Gambar 4.1. Buku Saku Edu-PHOTSIC

c). Demosntrasi Edu-PHOTSIC


Melaksanakan kegiatan bedah buku dan bedah soal terkait soal HOTS untuk
memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada peserta didik kelas X dan XI serta
guru kimia yang mengikuti program Edu-PHOTSIC.

Gambar 4.2. Bedah Buku Soal terkait Soal HOTS

d). Latihan Soal HOTS


1. Latihan Soal HOTS berbasis Cetak
2. Latihan Soal HOTS berbasis IT (UNBK)

Data sebaran kuisioner pada post-test dari dua guru kimia di SMAN 2 Siak Hulu
menunjukkan sebanyak 80% responden yang memahami soal HOTS baik dalam segi
materi dalam soal HOTS, bahasa yang digunakan dalam soal HOTS, penyajian soal
HOTS materi kimia kelas X yang sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran
serta penuangan ide/gagasan dalam penyusunan soal HOTS. Sebanyak 100%
responden yang mengetahui manfaat Edu-PHOTSIC yaitu latihan persiapan menjadi
lebih menyenangkan dengan rutin mengerjakan soal HOTS, Edu-PHOTSIC
memotivasi peserta didik dalam latihan menghadapi UN, pengendalian dalam UNBK
dan kemudahan penyimpanan media soal HOTS pada aplikasi wondershare quiz
creator dengan aplikasi dan 85% keaktifan peserta didik dikelas selama ini dalam
kegiatan pembelajaran setelah mengikuti program Edu-PHOTSIC. Hasil kuisioner post-
test guru menurut Sugiyono (2015) persentase skor tersebut berada pada range
persentase skor 80%-100% termasuk dalam kategori sangat kuat.

100%
100% 80% 85%
90%
80%
Persentase Nilai

70%
60%
50%
40%
30% 20% 15%
20%
10% 0%
0%
Pembuatan Soal Manfaat Edu- Keaktifan Peserta
HOTS PHOTSIC Didik

Persentase Tahu Persentase Tidak Tahu

Data sebaran kuisioner pada post-test dari delapan peserta didik di SMAN 2 Siak
Hulu kelas X dan XI menunjukkan sebanyak 89% responden yang memahami
pengerjaan soal HOTS dalam segi menemukan konsep materi dan mengingat kembali
materi dasar kelas X. Sebanyak 82% responden yang mengetahui manfaat Edu-
PHOTSIC dan 86% responden yang terampil dalam UNBK dengan menggunakan
aplikasi wondershare quiz creator. Hasil kuisioner pre-test guru menurut Sugiyono
(2015) persentase skor tersebut berada pada range persentase skor 80%-100%
termasuk dalam kategori sangat tinggi.

100% 89% 86%


90%
82%
80%
70%
60%
Presentase Nilai

50%
40%
30% 18%
20% 11% 14%
10%
0%
Pengerjaan Soal Manfaat Edu- Latihan UNBK
HOTS PHOTSIC

Persentase Tahu Persentase Tidak Tahu


e). Evaluasi, Review dan Follw up
Dapat disimpulkan manfaat Edu-PHOTSIC sebesar 85% dan 80 % oleh guru
dan peserta didik maka mereka setuju untuk mempertahankan dan mengembangkan
wawasan Edu-PHOTSIC kepada sesama guru dan mengajarkan kepada peserta didik
lebih banyak lagi.
Beberapa kegitan tambahan juga telah dilakukan guna keberlanjutan program
Edu-PHOTSIC ini, yakni penandatangan kerja sama antara Tim Edu-PHOTSIC dengan
pihak sekolah SMAN 2 Siak Hulu untuk saling bekerjasama memantau
keberlangsungan program Edu-PHOTSIC di Sekolah. Potensi

KESIMPULAN

Mengemukakan tingkat ketercapaian target kegiatan di lapangan. Mengemukakan


ketepatan atau kesesuaian antara masalah/persoalan dan kebutuhan/tantangan yang
dihadapi, dengan metode yang diterapkan. Mengemukakan dampak dan manfaat kegiatan
mengemukakan rekomendasi untuk kegiatan pengabdian berikutnya.

UCAPAN TERIMA KASIH (BILA PERLU)

Ucapan terima kasih kepada pemberi/sumber dana yang dianggap berperan (bila perlu).

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka disusun mengikuti format Anglia Ruskin University-Harvard (Harvard-


Anglia), dimana penyusunan berdasarkan sistem nama dan tahun, dengan urutan abjad
nama belakang penulis, tahun, judul tulisan dan sumber. Hanya pustaka yang dikutip dalam
naskah yang dicantumkan dalam daftar pustaka. Redaksi menyarankan agar penulis
menggunakan aplikasi Mendeley untuk pengelolaan referensi naskah.
Petunjuk penulisan daftar pustaka:
Apabila dalam satu referensi terdapat banyak penulis, semua nama penulis diketik. Nama
penulis pertama diketik dimulai dari nama belakang diikuti inisial nama depan, dipisahkan
oleh koma dan ditutup dengan titik (contoh: “Almasdi Syahza” menjadi “Syahza, A.”; “Michael
Paul Todaro” menjadi “Todaro, M. P.”). Nama penulis kedua dan seterusnya dimulai dengan
inisial nama depan, diikuti dengan nama belakang (Contoh: “Besri Nasrul” menjadi “B.
Nasrul”; “Ria Nelly Sari” menjadi “R. N. Sari”).

Beberapa contoh penulisan daftar pustaka:


Artikel Jurnal:
Hapsoh, Gusmawartati, A. I. Amri, and A. Diansyah. 2017. Respons Pertumbuhan dan
Produksi Tanaman Cabai Keriting (Capsicum annuum L.) terhadap Aplikasi Pupuk
Kompos dan Pupuk Anorganik di Polibag. Jurnal Hortikultura Indonesia, 8(3), p.203.
https://doi.org/10.29244/jhi.8.3.203-208.
Asmit, B., and D. P. Koesrindartoto. 2015. Identifying the Entrepreneurship Characteristics of
the Oil Palm Community Plantation Farmers in the Riau Area. Gadjah Mada
International Journal of Business 17 (3): 219-236.
https://doi.org/10.22146/gamaijb.8500
Handoyo, F. A., dan M.S. Andrias. 2013. Analisis Perbedaan Persepsi Pelaksana dan
Pejabat atas Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai. Jurnal Manajemen Usahawan
Indonesia 42 (3): 248-267.
Syahza, A., Rosnita, Suwondo, and B. Nasrul. 2013. Potential Oil Palm Industry
Development in Riau. International Research Journal of Business Studies 6 (2): 133-
147. https://doi.org/10.21632/irjbs.6.2.133-147

Buku:
Neuman, W. L. 2006. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches
6th ed. United States of America: Pearson International Edition.
Syahza, A. 2015. Ekonomi Pembangunan: Teori dan Kajian Empirik Pembangunan
Pedesaan. Pekanbaru: Universitas Riau Press.
Todaro, M. P. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Disertasi dan Thesis:


Gnyawali, D. R. 1997. Creation and Utilization of Organizational Knowledge: An Empirical
Study of the Effects of Organizational Learning on Strategic Decision Making. PhD
Dissertation, University of Pittsburgh.
Syahza, A. 2004. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pedesaan melalui Pengembangan
Industri Hilir Berbasis Kelapa Sawit di Daerah Riau. Disertasi Program Doktor.
Universitas Padjajaran.

Laman Internet:
Bachrein, S. 2006. Penetapan Komoditas Unggulan Provinsi,
http://bp2tp.litbang.deptan.go.id/file/wp04_06_sinkom.pdf. Diakses pada 25 April
2007.
Suprayogo, I. 2016. Pendidikan dan Problem Kemanusiaan.
http://imamsuprayogo.com/viewd_artikel.php?pg=2883. Diakses pada 17 Februari
2016.

Media cetak:
Klein, J. 2002. How the Solidarity Dream Turned Sour. The Guardian, 12 June, 8–9.
Walid, R. 2016. Loyalitas vs Kepentingan Individu. Riau Pos, 15 Februari, 4.

Prosiding:
Indrawati, H. 2015. Implementasi Lesson Study sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi
Pedagogik Guru Ekonomi di Kabupaten Kepulauan Meranti. Dalam Prosiding Seminar
Internasional Pendidikan Serantau ke-7, Pekanbaru, 5–7 November.
Ketentuan lainnya:
Tabel dan Gambar: Tabel dan gambar diberi nomor urut pada naskah, contoh: Tabel 1,
Tabel 2, Gambar 1, Gambar 2. Tabel dan Gambar harus diberi judul. Karena jurnal dicetak
dengan warna hitam putih, agar diperhatikan Gambar pada naskah harus menyesuaikan.

Anda mungkin juga menyukai