BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
fase. Salah satu fase adalah fase diam. Transfer massa antara fase
bergerak dan fase diam terjadi bila molekul-molekul campuran serap pada
dalam pori.
B. Rumusan Masalah
1. Manakah fraksi sampel yang aktif pada fraksi daun waru sampel klika
dengna baik ?
C. Maksud Praktikum
D. Tujuan Praktikum
pemisahan komponen kimia yang terdapat pada fraksi sampel klika kayu
E. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat umum dari praktikum kali ini yaitu agar dapat
kromatografi lapis tipis preparatif terhadap fraksi sampel klika kayu jawa
(Lannea coromandelica)
Adapun manfaat khusus praktikum kali ini yaitu agar dapat mengetahui
. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tanaman
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Classis : Dicotyledonane
Ordo : Sapindales
Familia : Anacardiaceae
Genus : Lannea
2. Nama Lain
disebut kudo atau jaranan, dan di daerah flores dikenal dengan Reo
3. Morfologi Tanaman
bugis dikenal dengan sebutan aju jawa adalah salah satu tanaman
untuk mengobati luka dalam maupun luka luar. Selain itu, masyarakat
bagian luka.
berwarna hijau, permukaan daun licin, tepi daun rata, anak helai daun
4. Kandungan kimia
5. Khasiat Tanaman
tetes mata merah, belekan, antiseptik, dan obat luka sayat dan sakit
dalam suatu ekstrak. Hal ini dilakukan ketika ingin mengambil bahan aktif
sistem yang terdiri dari fase diam dan fase bergerak. Semua pemisahan
tertahan (terhambat) lebih lemah oleh fase diam akan bergerak lebih
kedua fase. Jika perbedaan-perbedaan ini cukup besar, maka akan terjadi
2005).
Adsorben yang paling banyak digunakan yaitu silika gel yang dipakai
ketebalan lapisan dan ukuran plat sudah tentu mengurangi jumlah bahan
yang dapat dipisahkan dengan KLTP. Ukuran partikel dan porinya kurang
perbedaan daya serap dan daya partisi serta kelarutan dari komponen-
karena daya serap adsorben terhadap komponen kimia tidak sama, maka
tipis adalah silika gel dan aluminium oksida. Silika gel umumnya
dalam suspensi air. Disamping kedua adsorben yang sangat aktif ini
dalam hal tertentu dapat digunakan “kieselgur” yang kurang aktif sebagai
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat
cawan porselin, corong kaca, gelas kimia, klem, kolom kaca, pipet tetes,
B. Bahan
Adapun bahan yang digunakan yaitu aluminium foil, fraksi klika kayu
C. Cara Kerja
(Anonim, 2019).
BAB IV
A. Hasil
sebagai berikut :
Jumlah
Eluen Fraksi Pengamatan UV 366
pita
(N-heksan: etil asetat) KKK Kuning muda 1
(7 : 3) (84)
(N-heksan: etil asetat) KCV Kuning muda 1
(4 : 6) (9 : 1)
fase diam dan fasegerak. Dimana fase diamnya adalah sebuah plat
silika gel atau aluminium oksida, dengan ukuran 20x20 cm dan tebal 1
mm, jika tebalnya di dua kalikan, maka banyaknya sampel yang dapat
Pertama dipilih fraksi dari KKK dan KCV pada percobaan sebelumnya.
Dipilih fraksi dari KKK dan fraksi dari KCV, kemudian fraksi yang dipilih
tersebut di totolkan pada lempeng KLT yang berukuran 7x1 cm. Kemudian
dimasukkan kedalam chamber yang telah berisi eluen dari n-heksan : etil
telah dipilih dari KKK dan KCV kemudian di totolkan pada lempeng KLT
heksan : etil asetat (3 : 7). Setelah dielusi lempeng tersebut diamati pada
n-heksan dan etil asetat adalah salah satu fase gerak biner yang sering
yaitu radikal bebas yang dapat bereaksi dengan senyawa. DPPH juga
penggunaan DPPH yaitu karena sifatnya yang radikal bebas maka sangat
hati-hati.
Dari praktikum yang dilakukan ini didapatkan hasil dari KCV dan KKK
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Munson, 2010, Plant Resources of South East Asia, Edible Fruits and
Nuts, Prosea Foundation, Bogor.
Perdanakusuma, D, 2007, From Caringto Curing Pause Before You Use Gauze,
Airlangga University School of Medicine, Surabaya
LAMPIRAN
Terbentuk pita