BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
fase. Salah satu fase adalah fase diam. Transfer massa antara fase
bergerak dan fase diam terjadi bila molekul-molekul campuran serap pada
dalam pori.
B. Rumusan Masalah
Dalam uraian diatas dapat dirumuskan masalah bagaimana cara
memisahkan senyawa dengan metode kromatografi kolom konvensional
pada fraksi klika kayu jawa (Lannea coromandelica) ?
C. Maksud praktikum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tanaman
berwarna hijau, permukaan daun licin, tepi daun rata, anak helai daun
berhadapan, tulang daun menyirip, bangun daun bulat telur (ovatus),
ujung daun runcing dan basal daun tumpul (obtusus). Bunga
majemuk, perbungaan malai, dengan kelopak ±1mm berwarna hijau
muda, dan 4 mahkota berwarna kuning kehijauan, benang sari 8
berwarna kuning, putik 4 pendek. Buah buni, bulat, memanjang,
berwarna hijau dengan biji bulat, putih.
c. Nama Lain
Adapun nama simplisia dari kayu jawa yaitu Lanneae
coromandelica folium,dengan nama asing Lannea coromandelica. Di
daerah sulawesi dikenal dengan tamate, dari daerah jawa sering
disebut kudo atau jaranan, dan di daerah flores dikenal dengan Reo
d. Kandungan kimia
Bahan kimia yang terkandung pada klika tanaman kayu jawa
(Lannea coromandelica) adalah saponin dan flavonoid serta memiliki
sifat antioksidan, sedangkan pada getah pohon kayunya
mengandung alumina dan silika (Perdanakusuma D, 2007).
e. Khasiat Tanaman
Tanaman kayu jawa berkhasiat untuk penawar bisa racun, obat
tetes mata merah, belekan, antiseptik, dan obat luka sayat dan sakit
gigi (Perdanakusuma D, 2007).
B. Teori Kromatografi Kolom Konvensional
yang akan diuji, dilarutkan dalam sedikit pelarut lalu di masukan lewat
Senyawa yang lebih polar akan terserap lebih kuat sehingga turun
lebih lambat dari senyawa non polar terserap lebih lemah dan turun
lebih cepat. Zat yang di serap dari larutan secara sempurna oleh
bahan penyerap berupa pita sempit pada kolom. Pelarut lebih lanjut /
(Sumar, 2010).
1) Cara basah
proses isolasi.
2) Cara kering
ini dapat berupa sumbat karet/bahan lunak yang dipasang pada ujung
kolom.
dikeluarkan dari tabung agar diperoleh kolom penjerap dan dapat pula
kertassaring.
4) Pengemasan Silika
proses isolasi.
diperoleh sangat bagus, sebab elusi terjadi secara wajar tanpa ada
tekanan dari alat lain serta waktu kontak antara eluen. Kromatografi
hemat.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
1. Alat
cawan porselin, corong kaca, gelas kimia, klem, kolom kaca, pipet
2. Bahan
B. Cara Kerja
dan klem.
ke dalam kolom.
3. Penyiapan fraksi
10:0, 9:1, 8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, 2:8, 1:9. Masing-masing eluen
BAB IV
sebagai berikut :
a. Berdasarkan eluen
b. Berdasarkan warna
komponen kimia untuk terdistribusi kedalam fase diam atau fase gerak
kedalam fase diam (silika gel) kemudian terjadi proses isolasi dan
didapatkan isolat.
aliran eluen yang melewati silica (fase diam) tidak terlalu cepat sehingga
pada saat fraksi melewati fase diam pemisahannya lebih baik. Penyiapan
kolom yaitu dengan cara menyusun kapas, silica gel kasar, kertas saring
silika kasar kedalam kolom yang telah dimasukkan kapas dan kertas
membilas silika agar lebih mampat. Kemudian dimasukkan 0,3 gram fraksi
klika kayu jawa (Lannea Coromandelica) lalu dimasukkan eluen mulai dari
dapat ditarik oleh senyawa non polar lalu kemudian di tarik oleh senyawa
sehingga proses pemisahan senyawa polar dan non polar tidak efektif.
bening pada vial 1-22, 24, 25, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 77, 78, 79, 80, 81,
82, 83, 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 91, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 113, 114,
115, 116. Fraksi yang kuning bening pada vial nomor 23, 27, 30, 31, 98,
99, 100, 101, 102, 103, 104, 105, 106, 107, 108, 109, 110, 111, 112.
Fraksi yang kuning bening pada vial nomor 56, 57, 58, 59, 60, 61, 62, 63,
65, 66, 67, 68, 69, 70, 71. Fraksi yang berwarna agak kuning pada vial
nomor 26, 27, 28, 29, 38,39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51,
senyawa non polar pada sampel akan tertarik juga sementara kita akan
melakukan proses pemisahan antara senyawa polar dan polar. Dan pada
akhir dari proses isolasi tidak ada lagi senyawa non polar yang akan
yang ditarik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum ini, maka dapat disimpulkan bahwa
dari hasil kromatografi kolom konvensional dengan menggunakan eluen
dengan variasi perbandingan diperoleh warna kuning pucat, kuning
bening, dan bening
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2019, Penuntun dan Buku Kerja Fitokimia II, Universitas Muslim
Indonesia, Makassar.
Lampiran
Kromatogravi kolom
Lampiran 3. Perhitungan