Juknis RAD-AMPL Final 2016 - 18 Nov16 - For WEB PDF
Juknis RAD-AMPL Final 2016 - 18 Nov16 - For WEB PDF
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan amanat RPJPN 2005–2025 dan RPJM 2015-2019, Pemerintah melalui
program pembangunan nasional ‘Akses Universal Air Minum dan Sanitasi Tahun 2019’,
menetapkan bahwa pada tahun 2019, Indonesia dapat menyediakan layanan air minum dan
sanitasi yang layak bagi 100% rakyat Indonesia. Untuk kebutuhan air minum, secara
nasional sampai dengan tahun 2015 Indonesia baru mampu menyediakan akses yang layak
bagi 71% dari total penduduk Indonesia, sedangkan untuk kebutuhan sanitasi dasar,
Indonesia baru mampu menyediakan akses sanitasi layak bagi 60% dari total penduduk
Indonesia. Di antara masyarakat yang belum terlayani, masyarakat berpenghasilan rendah di
perdesaan dan peri-urban termasuk kelompok yang rentan mengakses air minum dan
sanitasi yang layak tersebut.
Pelaksanaan Program Pamsimas Tahun 2008-2015 telah berhasil meningkatkan jumlah
warga miskin perdesaan dan peri-urban yang dapat mengakses pelayanan air minum dan
sanitasi, serta meningkatkan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat melalui upaya
pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat ini telah meningkatkan partisipasi
masyarakat sebagai mitra strategis Pemerintah Daerah dan Pemerintah dalam menyediakan
dan meningkatkan kualitas pelayanan air minum dan sanitasi.
Program Pamsimas tahun 2008 sampai dengan tahun 2015 merupakan Bantuan yang
diberikan Langsung Ke Masyarakat melalui Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) di
dalam sistem keuangan Pemerintah Bantuan tersebut dialokasikan melalui Satuan Kerja PIP
Kabupaten/Kota dengan akun Belanja Sosial. Pada tahun 2015 terdapat perubahan
pengalokasian dana Bantuan Langsung Masyarakat dengan dikeluarkannya Peraturan
Menteri Keungan nomor 168/PMK.05/2015, dan telah dirubah dengan dikeluarkannya
Peraturan Menteri Keuangan nomor 173/PMK.05/2016.
Buku Petunjuk Teknis ini dapat digunakan sebagai panduan bagi pelaksana program (KKM,
Fasilitator, dan Konsultan) dan pengelola program (Project Management Unit dan Satker) di
tingkat pusat sampai dengan tingkat kabupaten dalam penyaluran Bantuan Langsung
Masyarakat untuk Program Pamsimas III Tahun Anggaran 2017-2020.
PETUNJUK TEKNIS
PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
i
2017 PAMSIMAS
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
LAMPIRAN ........................................................................................................................... iii
DAFTAR SINGKATAN ......................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Tujuan Penyusunan Petunjuk Teknis .............................................................. 2
1.3 Pengguna Petunjuk Teknis ............................................................................. 2
1.4 Sistematika Petunjuk Teknis ........................................................................... 2
BAB 2. GAMBARAN UMUM BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT PROGRAM
PAMSIMAS ............................................................................................................. 3
2.1 Dasar Hukum .................................................................................................. 3
2.2 Tujuan Pemberian Bantuan Langsung Masyarakat ......................................... 4
2.2.1 Tujuan Pemberian Bantuan Langsung Masyarakat .............................. 4
2.2.2 Jenis Kegiatan yang Dibiayai ................................................................ 4
2.3 Sumber Dana Bantuan Langsung Masyarakat ................................................ 4
2.4 Pemberi Bantuan Langsung Masyarakat......................................................... 5
2.5 Penerima Bantuan Langsung Masyarakat....................................................... 9
2.6 Syarat Penerima Bantuan Langsung Masyarakat ........................................... 9
2.7 Bentuk Bantuan Langsung Masyarakat ........................................................... 9
BAB 3. TATA CARA PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT ............... 11
3.1. Mekanisme Penetapan Penerima Bantuan Langsung Masyarakat................ 11
3.2. Rincian Jumlah Penerimaan Bantuan Langsung Masyarakat........................ 11
3.3. Alokasi Anggaran dan Mekanisme Penganggaran ........................................ 12
BAB 4. TATA CARA PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN
LANGSUNG MASYARAKAT ................................................................................ 15
4.1 Ketentuan Umum Pencairan ......................................................................... 15
4.2 Langkah-Langkah Pencairan ........................................................................ 17
4.3 Administrasi dan Pembukuan Dana BLM ...................................................... 19
4.3.1 Ketentuan Umum ............................................................................... 19
4.3.2 Pembukuan dan Administrasi Kegiatan .............................................. 20
4.3.3 Pengelolaan Kearsipan/Dokumen ...................................................... 22
4.4 Pertanggungjawaban .................................................................................... 24
4.5 Penggunaan Penghematan........................................................................... 24
4.5.1 Ketentuan Umum ............................................................................... 24
4.5.2 Prosedur Penggunaan Penghematan BLM ........................................ 25
4.6 Pemantauan dan Evaluasi ............................................................................ 26
4.7 Sanksi ........................................................................................................... 27
4.8 Prosedur Pengembalian ke Kas Negara ....................................................... 27
PETUNJUK TEKNIS
ii PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
PAMSIMAS 2017
LAMPIRAN
Hal
PETUNJUK TEKNIS
PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
iii
2017 PAMSIMAS
DAFTAR SINGKATAN
PETUNJUK TEKNIS
iv PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
PAMSIMAS 2017
PETUNJUK TEKNIS
PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
v
PAMSIMAS 2017
BAB 1. PENDAHULUAN
Akses air minum yang aman dan akses sanitasi yang layak merupakan kebutuhan
dasar masyarakat demi mencapai standar hidup dan penghidupan yang layak dan
produktif. Dalam upaya pencapaian akses universal dalam bidang air minum dan
sanitasi pada tahun 2019, Pemerintah Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk
mencapai target tersebut dengan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
melalui penyediaan sarana dan prasarana air minum dan penyehatan lingkungan.
Atas dasar kebutuhan tersebut, Pemerintah Indonesia menggagas Program
Pengembangan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas III) yang
merupakan kelanjutan dari program Pamsimas sebelumnya. Dalam pelaksanaannya,
sumber pembiayaannya dilakukan secara komprehensif dan integratif baik dari dana
pinjaman IBRD 8578 (International Bank for Recontraction and Development), rupiah
murni (APBN dan APBD), maupun dari APBDesa dan dana kontribusi swadaya
masyarakat.
Penyaluran dana program Pamsimas III melalui dana Bantuan Langsung Masyarakat
(BLM) baik yang bersumber dari APBN maupun dari pinjaman mengacu pada PMK
No. 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan PMK No. 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga. Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan bantuan
pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang
diberikan oleh pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau
lembaga pemerintah /non pemerintah.
Anggaran bantuan pemerintah sebagaimana dimaksud dalam PMK No.
168/PMK.05/2015 dan perubahannya (PMK No. 173/PMK.05/2016) untuk program
Pamsimas adalah dalam bentuk Bantuan Lainnya yang Memiliki Karakteristik
Bantuan Pemerintah yang Ditetapkan oleh PA sebagaimana tercantum pada pasal
3 huruf g yang dialokasikan pada Kelompok Akun Belanja Barang Lainnya untuk
Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda. Tata kelola Bantuan Pemerintah ini mulai
dari pengalokasian, pencairan, penyaluran dan pertanggungjawaban dijelaskan di
dalam petunjuk teknis ini.
PETUNJUK TEKNIS
PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
1
2017 PAMSIMAS
Adanya Petunjuk Teknis ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pelaksana program
Pamsimas agar penyaluran bantuan pemerintah kepada masyarakat dapat berjalan
dengan baik dan akuntabel.
Buku Pedoman Umum ini berisikan garis besar tentang latar belakang, tujuan,
alokasi dana program, serta mekanisme pencairan dana bantuan program Pamsimas
dan pertanggungjawaban serta monitoring dan evaluasi.
PETUNJUK TEKNIS
2 PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
PAMSIMAS 2017
PETUNJUK TEKNIS
PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
3
2017 PAMSIMAS
11. Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang
Pengangkatan Atasan/Atasan Langsung Kuasa Pengguna
Anggaran/Barang dan Pejabat Perbendaharaan Satuan Kerja di
Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang
dikeluarkan setiap tahun.
PETUNJUK TEKNIS
4 PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
PAMSIMAS 2017
Untuk sumber dana yang berasal dari APBN, pemberi Bantuan Langsung
Masyarakat (BLM) adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
selanjutnya disebut Menteri PUPR cq. Direktorat Jenderal Cipta Karya sebagai
Executing Agency (EA) untuk Program Pamsimas. Adapun Pejabat yang
berhubungan dengan pelaksanaan pemberian Bantuan Langsung Masyarakat
Program Pamsimas antara lain yaitu:
1. Pengguna Anggaran (PA) dalam hal ini adalah Menteri PUPR. Menteri PUPR
berwenang dan bertanggungjawab atas penggunaan anggaran pada
Kementerian PUPR. PA mempunyai tugas sebagai berikut:
Menteri PUPR selaku PA berwenang:
a. Menunjuk kepala Satker yang berstatus Pegawai Negeri Sipil untuk
melaksanakan kegiatan Kementerian Negara/Lembaga sebagai KPA; dan
b. Menetapkan Pejabat Perbendaharaan Negara lainnya, meliputi PPK dan
PPSPM.
2. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dalam hal ini adalah Kepala Satker PIP
Kabupaten. Kasatker PIP Kabupaten memperoleh kewenangan dan tanggung
jawab dari Menteri PUPR untuk menggunakan anggaran yang dikuasakan
kepadanya berupa kegiatan-kegiatan sesuai dengan Rencana Kerja dan
Anggaran yang telah ditetapkan dalam DIPA.
KPA mempunyai tugas sebagai berikut:
a. KPA bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dan anggaran yang
berada dalam penguasaannya kepada Pengguna Anggaran (PA).
b. Pelaksanaan tanggung jawab KPA dilakukan dalam bentuk:
1) Mengesahkan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan
dana;
2) Merumuskan standar operasional agar pelaksanaan pengadaan
barang/jasa sesuai dengan ketentuan tentang pengadaan barang/jasa
pemerintah;
3) Menyusun sistem pengawasan dan pengendalian agar proses
penyelesaian tagihan atas beban APBN dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
4) Melakukan pengawasan agar pelaksanaan kegiatan dan pengadaan
barang/jasa sesuai dengan keluaran (output) yang ditetapkan dalam DIPA;
5) Melakukan monitoring dan evaluasi agar pembuatan perjanjian/kontrak
pengadaan barang/jasa dan pembayaran atas beban APBN sesuai
dengan keluaran (Output) yang ditetapkan dalam DIPA sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan;
PETUNJUK TEKNIS
PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
5
2017 PAMSIMAS
PETUNJUK TEKNIS
6 PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
PAMSIMAS 2017
PETUNJUK TEKNIS
PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
7
2017 PAMSIMAS
PETUNJUK TEKNIS
8 PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
PAMSIMAS 2017
Peran KKM dalam Program Pamsimas adalah sebagai pengelola, sedangkan untuk
pelaksanaannya KKM membentuk Satuan Pelaksana Program Pamsimas (Satlak
Pamsimas).
Proses pembentukan KKM dan Satlak Pamsimas secara lebih rinci dijelaskan dalam
Petunjuk Teknis Perencanaan Kegiatan Tingkat Masyarakat.
Desa Penerima BLM APBN Program Pamsimas adalah desa yang ditetapkan
dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya tentang Penetapan Desa
Sasaran Program Pamsimas Tahun Anggaran bersangkutan. Sedangkan desa
penerima BLM APBD adalah desa yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati
tentang tentang Penetapan Desa Sasaran Program Pamsimas Tahun Anggaran
bersangkutan.
Bentuk Bantuan Pemerintah yang dimaksud dalam program Pamsimas adalah dana
Bantuan Langsung Mayarakat (BLM) dan diberikan dalam bentuk uang. BLM
digunakan untuk membiayai kegiatan swakelola yang tertuang dalam RKM dan
dilaksanakan oleh kelompok masyarakat.
PETUNJUK TEKNIS
PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
9
2017 PAMSIMAS
PETUNJUK TEKNIS
10 PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
PAMSIMAS 2017
Berdasarkan surat penetapan desa program Pamsimas yang telah diterbitkan oleh
Dirjen Cipta Karya dan setelah DIPA berlaku efektif, selanjutnya PPK Pamsimas
menyusun Surat Keputusan Penerima BLM yang ditandatangani oleh PPK Pamsimas
dan disahkan oleh Satker PIP Kabupaten (format PT.6-01 Surat Keputusan Penerima
Bantuan). Surat Keputusan Penerima BLM tersebut menjadi dasar pemberian
Bantuan Pemerintah.
Dasar pemberian BLM yang bersumber dari APBD adalah SK Bupati tentang
penetapan desa sasaran Program Pamsimas. Setelah SK Bupati diterbitkan maka
SKPD pengelola Program Pamsimas dapat memproses Perjanjian Kerja Sama (atau
perjanjian sejenis) dengan KKM.
Jumlah dana BLM untuk Program Pamsimas dimasing-masing desa berbeda, sesuai
dengan kegiatan yang direncanakan di dalam RKM. Adapun jumlah dana BLM
adalah sebesar 70% terhadap total nilai RKM. Rincian alokasi dana RKM per desa
dari jumlah RKM adalah sebagai berikut:
Alokasi Dana
No Desa
APBN APBD APBDesa Kontribusi Masyarakat
1 Desa Baru / Pasca 70%, 10% 20%:
bersumber APBN - 4% Incash
- 16% Inkind
2 Desa Baru / Pasca 70% 10% 20%:
bersumber APBD - 4% Incash
- 16% Inkind
PETUNJUK TEKNIS
PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
11
2017 PAMSIMAS
A. APBN
BLM Pamsimas merupakan bantuan yang diberikan kepada kelompok masyarakat di
desa yang terpilih melalui seleksi yang ditetapkan oleh PA. Pemilihan desa diatur di
dalam Juknis Pemilihan Kabupaten dan Desa. Oleh karena itu BLM Pamsimas yang
bersumber dari APBN lebih tepat dialokasikan pada akun Belanja Barang Lainya
untuk diserahkan kepada masyarakat (526311).
PETUNJUK TEKNIS
12 PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
PAMSIMAS 2017
B. APBD
PETUNJUK TEKNIS
PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
13
2017 PAMSIMAS
Untuk penganggaran APBD, BLM dapat dialokasikan ke dalam jenis belanja sebagai
berikut:
Bantuan Keuangan, atau Bantuan Hibah, atau Bantuan Sosial (kelompok Belanja
Tidak Langsung)
Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait
secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
Pamsimas merupakan program penyediaan air minum yang menjadi tanggung jawab
pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Untuk kemudahan penyelenggaraan
program, akun belanja dan kelompok belanja untuk alokasi dana serta perangkat
daerahnya disesuaikan dengan instansi teknis terkait. Meskipun demikian, tidak
tertutup kemungkinan untuk mengikuti peraturan yang berlaku di daerah masing-
masing sepanjang dapat memperlancar penyelenggaraan program. Apabila akibat
pengalokasian tersebut terjadi pengurangan, maka alokasi dana ditambah sebesar
pengurangannya, sehingga dana yang disalurkan ke masyarakat sesuai dengan
ketentuan program. Mekanisme penganggaran APBD berdasarkan peraturan Menteri
Dalam Negeri, serta peraturan daerah lainnya.
PETUNJUK TEKNIS
14 PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
PAMSIMAS 2017
PETUNJUK TEKNIS
PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
15
2017 PAMSIMAS
PETUNJUK TEKNIS
16 PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
PAMSIMAS 2017
6. Pencairan dana BLM APBN untuk Program Pamsimas tidak dikenakan pajak baik
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) maupun Pajak Penghasilan (PPh). Sedangkan
pengenaan pajak untuk BLM APBD merujuk pada aturan yang berlaku di
kabupaten masing-masing.
7. Pencairan dan pertanggungjawaban BLM bersumber dana APBN harus dilakukan
pada tahun anggaran yang sama.
PETUNJUK TEKNIS
PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
17
2017 PAMSIMAS
PETUNJUK TEKNIS
18 PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
PAMSIMAS 2017
1. KKM wajib melakukan pembukuan sejak diterimanya kontribusi dana tunai dari
masyarakat.
2. Kegiatan administrasi dan pembukuan program Pamsimas dilakukan oleh KKM
bersama-sama dengan Satuan Pelaksana (Satlak) Pamsimas.
3. Kegiatan administrasi dan pembukuan dilakukan dalam rangka transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan program yang membutuhkan pencatatan yang jelas dan
cermat yang dilengkapi dengan bukti-bukti nyata.
4. KKM harus menyusun laporan keuangan setiap bulan dan diumumkan melalui
papan informasi (Lampiran PT.6-15).
PETUNJUK TEKNIS
PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
19
2017 PAMSIMAS
Jenis
Uraian Kelengkapan Pelaku
Pembukuan
Rencana 1. RPD dibuat sesuai dengan kebutuhan dan target RPD merupakan KKM
Penggunaan pelaksanaan kegiatan. dokumen yang
Dana – RPD 2. RPD memuat rencana kebutuhan bahan dan nilai digunakan pada
(Lampiran yang akan dibelanjakan pada rencana pekerjaan. setiap pengambilan
PT.6-05) Sebelum diajukan RPD harus disetujui oleh uang di Bank
Koordinator KKM, diverifikasi oleh Fasilitator
Masyarakat dan Fasilitator Senior.
3. RPD bukan merupakan dasar untuk menentukan
proses pengadaan bahan, yang harus melalui
proses swadaya/survei harga/pemilihan
langsung/penunjukan. Proses pengadaan bahan
lebih lanjut ditentukan berdasarkan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) (Lampiran PT.6-05).
4. Dalam hal akan melakukan pengadaan, tidak
dibenarkan menguraikan atau memecah jumlah
pembiayaan untuk pengadaan barang/jasa tanpa
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Proses
pengadaan bahan selanjutnya dilakukan sesuai
prosedur pengadaan bahan yang dapat
dipertanggung-jawabkan.
Buku Bank 1. Buku Bank digunakan Untuk mencatat penerimaan 1. Slip setor, SP2D KKM
(Lampiran dana incash, APBD/ APBN, bunga bank serta APBD, SP2D
PT.6-16) pengeluaran untuk kegiatan KKM, serta biaya pajak APBN
dan administrasi bank 2. Rekening Bank
2. Pencatatan buku bank dilakukan oleh bendahara KKM diprint
Satlak Pamsimas setiap ada transaksi. setiap bulan
3. Saldo di buku Bank harus sama dengan Rekening 3. Tanda bukti
Bank KKM harus diberi
4. Buku Bank ditutup setiap tanggal 25. Setelah ditutup nomor urut.
diperiksa dan ditandatangani oleh Satlak Program 4. Bukti transaksi
Pamsimas dan Koordinator KKM. harus disimpan
sesuai tanggal
PETUNJUK TEKNIS
20 PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
PAMSIMAS 2017
Jenis
Uraian Kelengkapan Pelaku
Pembukuan
dan disimpan
sedemikian rupa
sehingga tidak
bercecer
Buku 1. Keluar-masuknya dana Pamsimas, baik tunai 1. Bukti pembelian KKM
Penerimaan dan (incash) maupun natura (inkind) dicatat dalam buku dicatat setiap
Pengeluaran penerimaan dan pengeluran. Pencatatan dilakukan transaksi
(Lampiran oleh Bendahara Satlak Program Pamsimas. dilakukan.
PT.6-17) 2. Buku penerimaan dan pengeluran ditutup tiap akhir 2. Nota asli dari
bulan pada tanggal yang sama yaitu tanggal 25 tiap toko harus
bulannya agar setelah tutup buku masih ada waktu mencantumkan
untuk membuat Lembar Kerja Pengisian Kemajuan informasi: nama
Pelaksanaan Kegiatan dan Biaya (Lampiran toko, alamat,
PT.6-09). harga, dan
3. Buku Penerimaan dan Pengeluaran setelah ditutup cap/stempel dari
kemudian diperiksa dan ditandatangani oleh toko.
Bendahara, Ketua Satlak Program dan Koordinator 3. Tanda bukti
KKM. harus diberikan
nomor urut
sesuai tanggal
transaksi.
Buku In kind 1. Penerimaan kontribusi dari masyarakat berupa Bukti HOK harus
(Lampiran material dan tenaga kerja dicatat didalam buku in dirinci setiap orang
PT.6-18) kind. dan ditandatangani
2. Form Tanda terima Insentif/Kontribusi Inkind oleh orang yang
(Lampiran PT.6-19). Jumlah nilai rupiah di kolom bersangkutan, tidak
“Jumlah/nilai Rp. Kerja harus sama dengan kolom 9 boleh diwakilkan
(total Rp). Buku in-kind PT.6-18 tersebut ditutup
setiap tanggal 25 setiap bulan.
Buku Material / 1. Buku Material/bahan digunakan untuk mencatat Nomor Bukti yang KKM
Bahan (Lampiran material/bahan yang telah diterima dan dicatat dalam buku
PT.6-20) bahan/material yang telah dibayar. material adalah
2. Buku material berguna untuk penyiapan RPD, nomor bukti
menyiapkan pembayaran, mengendalikan penerimaan barang
pengadaan agar sesuai target, dan mengevaluasi
pengadaan bahan.
3. Buku material dibuat oleh Unit Kerja Satlak
Pamsimas (Teknik dan Kesehatan) ditutup setiap
bulan mengikuti buku penerimaan dan pengeluaran.
Setiap penutupan harus diperiksa oleh Ketua Satlak
Program Pamsimas dan Tim Fasilitator Masyarakat;
Laporan 1. LPD dibuat oleh Ketua Satlak Pamsimas dan 1. LPD merupakan KKM
Penggunaan disetujui oleh Koordinator KKM dan diketahui oleh dokumen
Dana (LPD) Kepala Desa untuk diperiksa oleh Fasilitator Senior. pertanggungjawa
(Lampiran 2. LPD dibuat sebelum pencairan tahap II dan III ban Satlak
PT.6-07) APBD/APBN dan setelah kegiatan selesai 100%. Pamsimas atas
LPD dibuat jika penggunaan dana telah mencapai penggunaan
lebih dari 90% dan merupakan salah satu dana baik dari
persyaratan untuk mencairkan dana selanjutnya dari APBD maupun
KPPN (APBN)/Kas Daerah (APBD) LPD yang APBN
diajukan harus dilampiri dengan bukti-bukti transaksi
PETUNJUK TEKNIS
PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
21
2017 PAMSIMAS
Jenis
Uraian Kelengkapan Pelaku
Pembukuan
pembayaran yang didokumentasikan secara khusus 2. LPD APBN
sesuai prinsip pengarsipan yang rapi dan lengkap. digunakan
sebagai dokumen
pencairan
tahapan BLM dan
kegiatan telah
selesai 100%
PETUNJUK TEKNIS
22 PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
PAMSIMAS 2017
PETUNJUK TEKNIS
PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
23
2017 PAMSIMAS
4.4 PERTANGGUNGJAWABAN
PETUNJUK TEKNIS
24 PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
PAMSIMAS 2017
Langkah-
No Tujuan Hasil Uraian Pelaku
Langkah
1. Membuat Membuat 1. Laporan Realisasi Laporan Realisasi Fisik dan KKM dan
Laporan Laporan Fisik dan Biaya Biaya dibuat berdasarkan Satlak
Realisasi Fisik Realisasi Fisik 2. Berita Acara Revisi target yang tertuang di PAMSIMAS
dan Biaya dan Biaya demi RKM amandment dalam RKM dan Berita dibantu oleh
kejelasan apa (Juknis Pelaksanaan, Acara Revisi RKM, harga- TFM
yang telah Lampiran harga aktual, jumlah orang
dilaksanakan/ PT.3-05 dan maupun peralatan yang
dibangun serta PT.3-06) telah digunakan. Jumlah
penggunaan rekapitulasi harganya
dananya. adalah dana yang akhirnya
dikeluarkan oleh KKM.
2. Melakukan Uji Memastikan Berita Acara Uji Fungsi Uji Fungsi dilakukan DPMU/Pake
Fungsi Fisik keberfungsian (Juknis Pelaksanaan, terhadap semua sarana air m dan
100% RKM dari sarana air Lampiran minum yang telah selesai Koordinator
minum, sanitasi PT.3-09) dibangun. Kabupaten
di sekolah yang
sudah selesai
dibangun
3. Memfasilitasi Masyarakat Berita Acara Dari kegiatan uji fungsi KKM dan
masyarakat dapat Penggunaan (langkah-langkah no 2) Satlak
untuk menyepakati Penghematan (Juknis Bila telah dinyatakan, PAMSIMAS,
pertemuan kegiatan untuk Pelaksanaan, Lampiram berfungsi baik dan tidak TFM,
pleno penggunaan PT.3-11) perlu ada penyempurnaan Fasilitator
merencanakan penghematan maka penghematan BLM Senior
Penggunaan dapat direncanakan untuk
penghematan dimanfaatkan
BLM pengembangan
Bila hasil uji fungsi perlu
penyempunaan maka
dilakukan perbaikan
dengan menggunakan
penghematan BLM
(penggunaan dana harus
efektif)
Bila setelah perbaikan
PETUNJUK TEKNIS
PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
25
2017 PAMSIMAS
Langkah-
No Tujuan Hasil Uraian Pelaku
Langkah
untuk penyempurnaan
sarana masih ada sisa
dana, dapat digunakan
pengembangan untuk
menambah pemanfaat
sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yang
mendukung kegiatan air
minum dan sanitasi di
desa sasaran dengan
melalu musyawarah
4. Finalisasi Penggunaan Berita Acara Revisi RKM Setelah pertemuan pleno, KKM, TFM,
Penggunaan penghematan yang KKM dibantu oleh TFM Fasilitator
penghematan dana BLM (Juknis Pelaksanaan, memfinalkan penggunaan Senior
BLM secara efektif Lampiran PT.3-05) dan penghematan dalam BA
dan tepat Lampiran BA Revisi Revisi RKM & Lampiran BA
sasaran RKM Revisi RKM
(Juknis Pelaksanaan,
Lampiran PT.3-06) siap
ditandatangani DPMU
5. Memfasilitasi Perubahan Amandment Perjanjian Setelah penggunaan KKM, TFM,
penyusunan kegiatan dan Kerja Sama (PKS)-BLM penghematan dana BLM Fasilitator
amandment atau biaya harus APBN, atau APBD yang dibuatkan revisi RKM, maka Senior
PKS tertuang didalam ditandatangani oleh KKM dibantu oleh TFM
PKS KKM, PPK Pamsimas menyusun amendment
dan disahkan oleh PKS (PT.3-01) – APBN,
Satker PIP (PT.3-02) APBD
PETUNJUK TEKNIS
26 PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
PAMSIMAS 2017
4.7 SANKSI
PETUNJUK TEKNIS
PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
27
Lampiran
PT.6-01
No……………………………………………….
______________________, tanggal____________
Nama:……………………………….. Nama:………………………………..
NIP……………………………… NIP………………………………
PT.6-02
Nomor :
Tanggal :
Pada hari ini .............. tanggal ................. bulan ................ tahun dua ribu ……………………,
kami yang bertanda tangan di bawah ini :
I. Nama :
Jabatan : Pejabat yang Melakukan Tindakan yang Mengakibatkan Pengeluaran
Anggaran Belanja / Pejabat Pembuat Komitmen Satker Pamsimas
kabupaten ......................... propinsi ..............., berdasarkan Surat
Keputusan Kementerian Pekerjaan Umum nomor ………….tanggal
………., dan Surat Keputusan Penerima BLM nomor ……………..
tanggal……………, bertindak untuk dan atas nama program Pamsimas
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
II. Nama :
Jabatan : Koordinator Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) desa
..........................., kecamatan ........................, kabupaten .........................,
berdasarkan Akta /Pencatatan Notaris ........................ .................... nomor
...................., tanggal .........................., bertindak untuk dan atas nama
masyarakat desa..........................., selanjutnya disebut sebagai PIHAK
KEDUA
1. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN nomor ....... tanggal ............
.tahun .......
2. Surat Keputusan Kementerian PUPR................. nomor ............... tanggal .............
tahun 20….., tentang Penetapan Desa Sasaran Program Pamsimas tahun
20..........…
3. Surat Keputusan Satker PIP…………..Kabupaten……….tentang Penerima BLM
nomor……………..tanggal…………….
4. Rencana Kerja Masyarakat (RKM) beserta lampirannya.
5. Pengesahan DPMU untuk RKM desa ................................. kecamatan .......................
kabupaten................... nomor .................. tanggal .....................
6. Pedoman Pelaksanaan Pamsimas di Tingkat Masyarakat (VIM)
Dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk hal-hal sebagai berikut:
1) Pihak Pertama, sepakat untuk melakukan perjanjian kerja sama Bantuan Langsung
Masyarakat dengan nilai sebesar Rp. …………,- (……………………. rupiah) kepada
Pihak Kedua guna membayar kegiatan yang tertuang dalam Rencana Kegiatan
Masyarakat (RKM)
2) Untuk mendukung kegiatan dalam RKM yang diperjanjikan dalam PKS ini, Pihak
Kedua memberikan kontribusi senilai Rp……………. dalam bentuk inKind (tenaga
dan material) dan inCash.
3) Ketentuan lain yang merupakan kesepakatan yang harus dipenuhi oleh kedua belah
pihak dapat dilihat pada lampiran syarat-syarat perjanjian kerja sama yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam perjanjian ini.
4) Perjanjian kerja sama ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di .........................
pada hari dan tanggal tersebut di atas.
5) Surat perjanjian ini dinyatakan berlaku sejak tanggal di tanda tangani surat perjanjian
ini.
6) Kedua belah pihak telah menyepakati perjanjian ini dilaksanakan sesuai dengan
hukum yang berlaku di Indonesia.
(.................................................) (.................................................)
Disahkan oleh,
(.................................................)
SYARAT-SYARAT UMUM
I. DEFINISI
Dalam perjanjian kerja sama ini beberapa istilah diinterpretasikan sebagai berikut :
1. Perjanjian Kerja Sama berarti persetujuan yang dibuat antara Pihak Pertama
mewakili pemberi bantuan dengan Pihak Kedua sebagai penerima bantuan dana
bantuan pemerintah sebagaimana tertulis dalam formulir yang ditandatangani
oleh kedua belah pihak, termasuk seluruh lampiran dan referensi dokumen yang
dimasukkan;
2. Nilai Perjanjian berarti nilai harga yang dibayarkan kepada pihak Kedua sesuai
perjanjian pemberian kerja sama;
3. Pekerjaan berarti pekerjaan/ kegiatan yang tersebut pada uraian kegiatan,
meliputi; 1) Peningkatan kapasitas keterampilan dan kelembagaan masyarakat,
2) Peningkatan derajat kesehatan di masyarakat dan sekolah melalui promosi –
penyuluhan – pelatihan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan pemicuan
perubahan perilaku hidup tidak bersih dan sehat, dan 3) Pembangunan Sarana
Air Minum dan Sanitasi komunal di masyarakat dan sekolah;
4. KKM berarti koordinator KKM desa............................ yang dipilih oleh masyarakat
setempat sebagai Pihak Kedua;
5. Barang-barang berarti semua peralatan, mesin, atau bahan lainnya dimana pihak
penjual/supplier diminta untuk menyerahkan/memasok kepada pembeli sesuai
kontrak;
6. PPK Pamsimas kabupaten ................................ berarti Pejabat Pembuat
Komitmen Pamsimas di kabupaten, yang diangkat dengan Surat Keputusan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor………
tanggal……. sebagai Pihak Pertama;
7. Tim Fasilitator Masyarakat (TFM) terdiri dari Fasilitator Pemberdayaan
Masyarakat (CD), Fasilitator Teknik Sarana Air Minum dan Sanitasi (WSS), yang
bertugas untuk memfasilitasi masyarakat dalam pelaksanaan seluruh kegiatan
Pamsimas di tingkat masyarakat;
8. Fasilitator Senior merupakan tenaga fasilitator yang bertugas untuk
mengendalikan pelaksanaan pendampingan kegiatan tingkat masyarakat dan
desa, baik untuk desa reguler maupun desa pasca.
9. Koordinator Kabupaten bertugas untuk memberikan dukungan DPMU dan
Satker/PPK Kabupaten dalam mengendalikan bantuan teknis tingkat kabupaten
(termasuk Fasilitator STBM dan TFM), yang antara lain meliputi, rencana kerja
bersama, target atau ouput pekerjaan, pemantauan kualitas hasil, pelaksanaan
kegiatan secara tepat waktu dan sasaran, pelaporan, penilaian kinerja.
2. Bila terdapat penggunaan untuk berbagai hal di luar rencana kegiatan yang telah
dituangkan dalam RKM, maka penggunaan tersebut masuk kategori pengeluaran
yang tidak dapat dibiayai oleh dana bantuan Pamsimas. Pihak kedua wajib
mengembalikan semua pengeluaran yang tidak dapat dibiayai oleh dana bantuan
program Pamsimas tersebut kepada pihak kesatu.
3. Apabila pelaksanaan kegiatan telah mencapai 100% dan terdapat sisa dana RKM,
maka KKM mengajukan usulan “amandemen” Surat Perjanjian Kerja Sama
kepada PPK Pamsimas kabupaten dengan melampirkan rincian Rencana
Pengembangan dari sisa dana tersebut, dan tertuang didalam ‘amandemen RKM
dan PKS’. Apabila masih terdapat sisa dana yang tidak dapat dipergunakan lagi,
maka KKM harus menyetorkannya ke Kas Negara.
4. Semua bahan-bahan, alat-alat dan segala sesuatunya yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan tersebut harus disediakan oleh pihak kedua.
5. Fasilitator masyarakat harus mendampingi pihak kedua dalam proses pengadaan
agar barang yang dibeli sesuai kebutuhan seperti penentuan jenis dan spesifikasi
barang yang akan dibeli, tata cara transaksi dan kewajaran harga.
6. Sedangkan kebutuhan tenaga lain yang sifatnya pembantu umum (seperti tenaga
angkut, galian, dsb) akan ditangani masyarakat sendiri secara gotong royong dan
hal tersebut merupakan bagian dari kontribusi masyarakat.
Bantuan dana diberikan dalam bentuk uang yang dicairkan langsung ke rekening KKM.
Alokasi dana BLM untuk desa …………………… sebesar Rp ………………… (dengan
huruf………….rupiah),
Jumlah bantuan yang disepakati dalam PKS sebesar Rp. ……………… (dengan
huruf) dari APBN DIPA nomor ................. tanggal .............. tahun …..........…
Amandemen bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh Pihak Satker dan KKM.
mengembalikan kepada Pihak Pertama dana sebesar Nilai Kegiatan yang belum
teralisir.
b. Bila Pihak Kedua tidak dapat melaksanakan kewajibannya sesuai butir (a)
tersebut maka akan dilakukan tindakan hukum sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
X. TRANSPARANSI
1. Pada dasarnya Pihak Kedua boleh bekerja sama dengan penyedia barang/jasa
oleh pihak ketiga untuk pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan sendiri oleh
masyarakat.
2. Kerjasama antara Pihak Kedua dengan Pihak Ketiga dituangkan dalam bentuk
Perjanjian Kesepakatan.
3. Apabila suatu bagian pekerjaan diserahkan (pekerjaannya) kepada penyedia
barang/jasa oleh pihak ketiga maka harus mendapat persetujuan dari Pihak
Pertama lebih dahulu sebelum pekerjaan dimulai.
4. Untuk bagian pekerjaan oleh penyedia barang/jasa oleh pihak ketiga atas
sepengetahuan Pihak Pertama, Pihak Kedua harus melakukan koordinasi yang
baik dan penuh tanggung jawab.
5. Pihak Kedua bertanggung jawab penuh atas pekerjaan dari penyedia
barang/jasa oleh pihak ketiga dan segala sesuatu yang menyangkut hubungan
antara Pihak Kedua dengan penyedia barang/jasa oleh pihak ketiga.
1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai selesai 100% yang disebut dalam
butir II di atas ditetapkan selama 120 hari kalender terhitung sejak tanggal Surat
Perjanjian ini ditandatangani.
2. Waktu penyelesaian tersebut dalam ayat satu di atas tidak dapat diubah oleh
Pihak Kedua, kecuali adanya keadaan memaksa yang diatur dalam butir XII
perjanjian ini, atau adanya penambahan pekerjaan yang harus disetujui oleh
Pihak Pertama secara tertulis.
2. Bila terjadi keadaan memaksa tersebut maka segala kerugian yang timbul akibat
keadaan itu, akan ditanggung oleh kedua belah pihak secara musyawarah dan
mufakat.
Bea materai dari Surat Perjanjian ini dibebankan kepada kedua belah pihak bilamana
diperlukan, dimana kwitansi dengan nilai pembayaran Rp 250.000,- s/d
Rp. 1.000.000,- dikenakan bea materai sebesar Rp. 3.000,- sedangkan kuitansi
dengan nilai pembayaran di atas Rp. 1.000.000,- bea materai sebesar Rp. 6.000,-
XVI. LAIN-LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini atau perubahan-
perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut
dalam surat perjanjian tambahan (amandemen) dan merupakan perjanjian yang tidak
terpisahkan dari surat perjanjian ini.
PT.6-03
Nomor :
Tanggal :
Pada hari ini .............. tanggal ................. bulan ................ tahun dua ribu ……………………,
kami yang bertanda tangan di bawah ini :
I. Nama :
Jabatan : Pejabat yang Melakukan Tindakan yang Mengakibatkan Pengeluaran
Anggaran Belanja Daerah SKPD…………..kabupaten.........................
propinsi ..............., berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Pekerjaan
Umum nomor ………….tanggal ………., dan Surat Keputusan Penerima
BLM nomor …………….. tanggal……………, bertindak untuk dan atas
nama program Pamsimas yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK
PERTAMA
II. Nama :
Jabatan : Koordinator Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) desa .................,
kecamatan ........................, kabupaten ........................., berdasarkan Akta
/Pencatatan Notaris ........................ .................... nomor ...........................,
tanggal .........................., bertindak untuk dan atas nama masyarakat
desa..........................., selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
1. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Daerah (DIPDA) APBD nomor ....... tanggal
.............tahun .......
2. Surat Keputusan Bupati ................. nomor ............... tanggal ............. tahun 20…..,
tentang Penetapan Desa Sasaran Program Pamsimas tahun 20..........…
3. Rencana Kerja Masyarakat (RKM) beserta lampirannya.
4. Pengesahan DPMU untuk RKM desa ................ kecamatan ............... kabupaten
................... nomor .................. tanggal .....................
5. Pedoman Pelaksanaan Pamsimas di Tingkat Masyarakat (VIM)
Dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk hal-hal sebagai berikut:
d Sanitasi Sekolah
e Peningkatan PHBS:
Masyarakat
Sekolah
f Pelatihan untuk pengelola dan
pemeliharaan
.f. dst
Total Jumlah Dana PKS
Catatan :
Besarnya biaya untuk masing-masing kegiatan tergantung dari proses secara
partisipatif di masyarakat.
2) Untuk mendukung kegiatan dalam RKM yang diperjanjikan dalam PKS ini, Pihak
Kedua memberikan kontribusi senilai Rp……………. dalam bentuk inKind (tenaga
dan material) dan inCash.
3) Ketentuan lain yang merupakan kesepakatan yang harus dipenuhi oleh kedua belah
pihak dapat dilihat pada lampiran syarat-syarat perjanjian kerja sama yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam perjanjian ini.
4) Perjanjian kerja sama ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di .........................
pada hari dan tanggal tersebut di atas.
5) Surat perjanjian ini dinyatakan berlaku sejak tanggal di tanda tangani surat perjanjian
ini.
6) Kedua belah pihak telah menyepakati perjanjian ini dilaksanakan sesuai dengan
hukum yang berlaku di Indonesia.
(.................................................)
(.................................................)
Disahkan oleh,
(.................................................)
SYARAT-SYARAT UMUM
PERJANJIAN KERJA SAMA
I. DEFINISI
Dalam perjanjian kerja sama ini beberapa istilah diinterpretasikan sebagai berikut :
1. Perjanjian Kerja Sama berarti persetujuan yang dibuat antara Pihak Pertama
mewakili pemberi bantuan dengan Pihak Kedua sebagai penerima bantuan dana
bantuan pemerintah sebagaimana tertulis dalam formulir yang ditandatangani
oleh kedua belah pihak, termasuk seluruh lampiran dan referensi dokumen yang
dimasukkan;
2. Nilai Perjanjian berarti nilai harga yang dibayarkan kepada pihak Kedua sesuai
perjanjian kerja sama;
3. Pekerjaan berarti pekerjaan/ kegiatan yang tersebut pada uraian kegiatan,
meliputi; 1) Peningkatan kapasitas keterampilan dan kelembagaan masyarakat,
2) Peningkatan derajat kesehatan di masyarakat dan sekolah melalui promosi –
penyuluhan – pelatihan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan pemicuan
perubahan perilaku hidup tidak bersih dan sehat, dan 3) Pembangunan Sarana
Air Minum dan Sanitasi komunal di masyarakat dan sekolah;
4. KKM berarti koordinator KKM desa............................ yang dipilih oleh masyarakat
setempat sebagai Pihak Kedua;
5. Barang-barang berarti semua peralatan, mesin, atau bahan lainnya dimana pihak
penjual/supplier diminta untuk menyerahkan/memasok kepada pembeli sesuai
kontrak;
6. PPK SKPD kabupaten ................................ berarti Pejabat Pembuat Komitmen
SKPD pengelola Pamsimas di kabupaten, yang diangkat dengan Surat
Keputusan Kepala Daerah/Bupati nomor……… tanggal……. sebagai Pihak
Pertama;
7. Tim Fasilitator Masyarakat (TFM) terdiri dari Fasilitator Pemberdayaan
Masyarakat (CD), Fasilitator Teknik Sarana Air Minum dan Sanitasi (WSS), yang
bertugas untuk memfasilitasi masyarakat dalam pelaksanaan seluruh kegiatan
Pamsimas di tingkat masyarakat;
8. Fasilitator Senior merupakan tenaga fasilitator yang bertugas untuk
mengendalikan pelaksanaan pendampingan kegiatan tingkat masyarakat dan
desa, baik untuk desa reguler maupun desa pasca.
9. Koordinator Kabupaten bertugas untuk memberikan dukungan DPMU dan
Satker/PPK Kabupaten dalam mengendalikan bantuan teknis tingkat kabupaten
(termasuk Fasilitator STBM dan TFM), yang antara lain meliputi, rencana kerja
bersama, target atau ouput pekerjaan, pemantauan kualitas hasil, pelaksanaan
kegiatan secara tepat waktu dan sasaran, pelaporan, penilaian kinerja.
2. Bila terdapat penggunaan untuk berbagai hal di luar rencana kegiatan yang telah
dituangkan dalam RKM, maka penggunaan tersebut masuk kategori pengeluaran
yang tidak dapat dibiayai oleh dana bantuan Pamsimas. Pihak kedua wajib
mengembalikan semua pengeluaran yang tidak dapat dibiayai dari dana bantuan
program Pamsimas tersebut kepada pihak kesatu.
3. Apabila pelaksanaan kegiatan telah mencapai 100% dan terdapat sisa dana RKM,
maka KKM mengajukan usulan “amandemen” Surat Perjanjian Kerja Sama
kepada PPK Pamsimas kabupaten dengan melampirkan rincian Rencana
Pengembangan dari sisa dana tersebut, dan tertuang didalam ‘amandemen RKM
dan PKS’.
4. Semua bahan-bahan, alat-alat dan segala sesuatunya yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan tersebut harus disediakan oleh pihak kedua.
5. Fasilitator masyarakat harus mendampingi pihak kedua dalam proses pengadaan
agar barang yang dibeli sesuai kebutuhan, seperti penentuan jenis dan spesifikasi
barang yang akan dibeli, tata cara transaksi dan kewajaran harga.
6. Sedangkan kebutuhan tenaga lain yang sifatnya pembantu umum (seperti tenaga
angkut, galian, dsb) akan ditangani masyarakat sendiri secara gotong royong dan
hal tersebut merupakan bagian dari kontribusi masyarakat.
Dana Bantuan Pemerintah Program Pamsimas diberikan dalam bentuk uang yang
dicairkan langsung ke rekening KKM. Alokasi dana BLM untuk desa ………… sebesar
Rp ……………(dengan huruf………….rupiah),
Jumlah bantuan yang disepakati dalam PKS sebesar Rp. ……………… (dengan
huruf) dari DPA APBD nomor ................. tanggal .............. tahun …..........…
Amandemen bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh Pihak Satker dan KKM.
mengembalikan kepada Pihak Pertama dana sebesar Nilai Kegiatan yang belum
teralisir.
b. Bila Pihak Kedua tidak dapat melaksanakan kewajibannya sesuai butir (a)
tersebut maka akan dilakukan tindakan hukum sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
X. TRANSPARANSI
1. Pada dasarnya Pihak Kedua boleh bekerja sama dengan penyedia barang/jasa
oleh pihak ketiga untuk pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan sendiri oleh
masyarakat.
2. Kerjasama antara Pihak Kedua dengan Pihak Ketiga dituangkan dalam bentuk
Perjanjian Kesepakatan.
3. Apabila suatu bagian pekerjaan diserahkan pekerjaannya kepada penyedia
barang/jasa oleh pihak ketiga maka harus mendapat persetujuan dari Pihak
Pertama lebih dahulu sebelum pekerjaan dimulai.
4. Untuk bagian pekerjaan oleh penyedia barang/jasa oleh pihak ketiga atas
sepengetahuan Pihak Pertama, Pihak Kedua harus melakukan koordinasi yang
baik dan penuh tanggung jawab.
5. Pihak Kedua bertanggung jawab penuh atas pekerjaan dari penyedia barang/jasa
oleh pihak ketiga dan segala sesuatu yang menyangkut hubungan antara Pihak
Kedua dengan penyedia barang/jasa oleh pihak ketiga.
1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai selesai 100% yang disebut dalam
butir II di atas ditetapkan selama 120 hari kalender terhitung sejak tanggal Surat
Perjanjian ini ditandatangani.
2. Waktu penyelesaian tersebut dalam ayat satu di atas tidak dapat diubah oleh
Pihak Kedua, kecuali adanya keadaan memaksa yang diatur dalam butir XII
perjanjian ini, atau adanya penambahan pekerjaan yang harus disetujui oleh
Pihak Pertama secara tertulis.
2. Bila terjadi keadaan memaksa tersebut maka segala kerugian yang timbul akibat
keadaan itu, akan ditanggung oleh kedua belah pihak secara musyawarah dan
mufakat.
Bea materai dari Surat Perjanjian ini dibebankan kepada kedua belah pihak bilamana
diperlukan, dimana kwitansi dengan nilai pembayaran Rp 250.000,- s/d
Rp. 1.000.000,- dikenakan bea materai sebesar Rp. 3.000,- sedangkan kuitansi
dengan nilai pembayaran di atas Rp. 1.000.000,- bea materai sebesar Rp. 6.000,-
XVI. LAIN-LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini atau perubahan-
perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut
dalam surat perjanjian tambahan (amandemen) dan merupakan perjanjian yang tidak
terpisahkan dari surat perjanjian ini.
PT.6-04
Nomor : ..........................................
Pada hari ini .................. tanggal .................. bulan ...................... tahun dua ribu ..................,
yang bertanda tangan di bawah ini :
I. Nama :
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker PIP/SKPD pengelola
Pamsimas * ) kabupaten ....................... propinsi .................................
Alamat :
II. Nama :
Jabatan : Koordinator KKM desa................... kabupaten ................... propinsi
...........................
Alamat :
Berdasarkan :
1) DIPA : nomor ............................. tanggal ...............
APBN/DPA
APBN *)
2) PKS : nomor ............................. tanggal ...............
3) Nilai PKS : Rp. .................... (....................................................... rupiah)
4) Pekerjaan : pembangunan sarana air minum/sarana sanitasi
promosi/penyuluhan/pelatihan perilaku hidup bersih dan sehat
penyiapan dan pelatihan unit kerja teknis dan kesehatan sebagai
badan pengelola sarana dan kegiatan
Pembayaran .............................................................................................................................
3) Telah dipenuhinya persyaratan teknis dan administrasi, maka KKM layak untuk
memperoleh pembayaran tahap ke ................ sebesar Rp. ................................ dengan
rincian :
4) Pembayaran dana BLM tersebut di atas disalurkan ke rekening KKM yang bersangkutan,
nomor rekening ..............................nama pemilik rekening.............................. bank
..........................
5) Dengan telah disalurkannya pemberian bantuan ini maka KKM bertanggungjawab
sepenuhnya atas penyelesaian pelaksanaan kegiatan dimaksud sesuai jadwal dan target
yang telah ditentukan.
Koordinator KKM
Pejabat Pembuat Komitmen Pamsimas/SKPD……. . Desa...............................
Kabupaten ............................
( .......................................... )
( ........................................ ) ( ........................................ )
PT.6-05
Desa/Kecamatan/Kabupaten : …………………………………….
RPD ke :
Volume
Real. s/d Unit/ Harga
No. Uraian Pengajuan Jumlah Jumlah
Kebutuhan Tahap Satuan Satuan
Sekarang Kumulatif
Lalu
1 2 3 4 5 6=4+5 7 8 9=5*8
Jumlah Pengajuan Rp
(………………………………………………………………………………………….)
….……………….,………………
Disetujui : Dibuat :
Koordinator KKM Ketua Satlak PAMSIMAS
(..............................) (…………………….)
Diperiksa :
Fasilitator Senior Fasilitator Masyarakat
(................................) (………………………….)
Mengetahui,
DPMU Kab…………
(……………………….)
1. Nomor urut
2. Uraian mengenai kegiatan 6. Jumlah volume keseluruhan
3. Volume kebutuhan kegiatan 7. Satuan (unit)
4. Volume kegiatan yg sudah direalisasikan 8. Harga satuan
5. Kebutuhan volume kegiatan saat ini 9. Jumlah biaya
PT.6-06
Nomor :
Kode Satker :
MAK :
Tahun Anggaran :
PT.6-06 KWITANSI
Sudah terima dari : Pejabat Pembuat Komitmen Satker PIP / SKPD pengelola
Pamsimas* kabupaten ............................... propinsi .........................
Jumlah uang : Rp. .....................
Dengan huruf :
Yang menerima,
Koordinator KKM desa................................
(..........................................)
Setuju dibayar/disahkan :
Pejabat Pembuat Komitmen Satker PIP / SKPD Pengelola
Pamsimas* kabupaten ..............................
(..........................................)
Kwitansi 57
PT.6-06
2017 PAMSIMAS
PT.6-07
Desa : Kabupaten :
Kecamatan : Propinsi :
………………………,…………………20..…
Dibuat oleh :
Disetujui oleh: Ketua Satlak
Koordinator KKM PAMSIMAS
(………………………) (…………………….)
Diperiksa : Diketahui :
Fasilitator Senior Kepala Desa
(………………………………) (……………………..)
Mengetahui,
DPMU Kab………………
(…………………………..)
Keterangan :
1. Nomor urut
2. Jenis kegiatan yang dilakukan
3. Jumlah biaya yang dilaporkan (LPD) saat ini
4. Jumlah biaya secara keseluruhan yaitu saldo kolom 4 baris sebelumnya ditambah dengan jumlah
kolom 3 pada baris yang sama.
PT.6-08
Nomor : ...........................................................
Pada hari ini ..................... tanggal ..................... bulan ..................... tahun dua ribu ……
telah dilakukan pemeriksaan dan penelitian secara seksama terhadap kegiatan program
Pamsimas di desa ...................... kecamatan ...................... kabupaten .......................
provinsi ....................., dengan hasil sebagai berikut:
1) Kemajuan pelaksanaan kegiatan:
kegiatan peningkatan kapasitas dan kelembagaan masyarakat saat ini telah
mencapai ........%, telah dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan
yang direncanakan. Sisa kegiatan .......% berupa : pelatihan ...............
pekerjaan fisik sarana dan sanitasi saat ini telah mencapai ........%, telah
dilaksanakan sesuai dengan gambar desain dan spesifikasi / persyaratan teknis
yang direncanakan. Sisa kegiatan .......% berupa : pekerjaan ...............
kegiatan peningkatan derajat kesehatan saat ini telah mencapai ........% telah
dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan yang direncanakan. Sisa
kegiatan .......% berupa : pelatihan/penyuluhan ...............
2) Jumlah pengeluaran proyek yang sudah dipertanggungjawabkan Rp. ........................
LPD tahap 1 sebesar Rp. ......................
LPD tahap 2 sebesar Rp. ......................
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya, untuk digunakan sebagaimana
mestinya.
Mengetahui:
(………………………………….) (………………………………….)
PT.6-09
Kecamatan : Desa:
PERHITUNGAN KEMAJUAN
KEGIATAN
Target Realisasi
Kegiatan Biaya Bobot Volume Biaya Kegiatan Kegiatan
(Rp) (%) (satuan) (Rp) (%) Tertimbang
Jumlah Tertimbang
Tertimbang adalah % bobot x % kegiatan dibagi 100
KEUANGAN
Kumulatif s/d Kumuatif s/d
Uraian Bulan Ini Saldo
Bulan Lalu Bulan Ini
Kontribusi inCash
Kontribusi inKind
Kantor Kas Daerah
KPPN
Total Cash
Total Cash+Kind
Pencairan dari Bank
Pengeluaran Kas
ANGKATAN KERJA
Target HOK Tanggal mulai pelaksanaan kegiatan : ____________
Jenis Pekerja Bulan Bulan
Lalu Ini Perkiraan selesai kegiatan : ____________________
Laki-laki
Perempuan Target kegiatan dan HOK berdasarkan SPK
Kurang mampu dan ………… Berita Acara Revisi
Jumlah Angkatan Kerja
(=Laki + Perempuan)
*) dari Tim Fasilitator Masyarakat yang bertugas di KKM ditunjuk salah satu sebagai koordinator TFM.
PT.6-10
Nama : _______________________________
Pada hari ini ................... tanggal ................. bulan ................. tahun dua ribu .................
menyatakan sanggup menyelesaikan pelaksanaan kegiatan tersebut di atas sampai selesai
(100%), dengan dibayarkannya dana bantuan tahap ke 3 (tiga), sebesar Rp. ....................
(............. rupiah).
Sehubungan dengan hal tersebut kami mohon dana bantuan tahap 3 (tiga) sebesar
Rp ............................. dapat dibayarkan.
(............................................) (..............................................)
Fasilitator Fasilitator
(..............................................)
Mengetahui,
Ketua DPMU
(..............................................)
PT.6-11
Tanggal :
I. Nama : ………………………………………………..….
Jabatan : Koordinator KKM Desa……… Kecamatan…...
Kabupaten ………………………………………
Alamat : ……………………………………………………
Pihak kesatu telah melaksanakan dan menyelesaikan pembangunan tersebut di bawah ini
sepenuhnya (100%), dan hasil fisik telah diperiksa oleh Pihak Kedua dan dinilai sesuai
dengan rencana kegiatan yang tercantum pada Surat Perjanjian Kerja Sama
Nomor………………. yang disempurnakan melalui Berita Acara Revisi RKM, Laporan
Fisik/Kegiatan dan Biaya serta gambar laksana (as built drawing) . Kualitas pelaksanaan
dinilai layak diterima dan sudah siap diperiksa oleh Unit Pengelola Program Kabupaten
....................
1) Jenis Kegiatan
a. Biaya Operasional Program : Rp. (1)
b. Pelatihan administrasi keuangan, pelatihan teknis sarana air : Rp. (2)
minum dan sanitasi
c. Pembangunan sarana air minum l : Rp. (3)
d. Pembangunan sarana sanitasi sekolah : Rp. (4)
e. Promosi, advokasi dan pelatihan hygiene dan kesehatan : Rp. (5)
f. Penyiapan dan pelatihan Badan Pengelola sarana : Rp. (6)
Jumlah Bantuan dari sumber dana APBD/APBN : Rp.
(………….........……) (………….........……)
PT.6-12
Nama : ………………………………………………..….
Jabatan : District Project Management Unit (DPMU)
Kabupaten ………………………………………
dst
DPMU
Kabupaten………………………
(…………………………………)
PT.6-13
<KOP SURAT>
PT.6-13 BERITA ACARA SERAH TERIMA*
Nomor .............................. (1)
Pada hari ini ............ . ............. (2) tanggal ..................... (3) bulan ..... ................... (4)
tahun ................... (5) yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : ……………………………………………………………………….... (6)
Jabatan : Koordinator KKM ……………………………………………………. (7)
Alamat : ……………………………………………………………………….... (8)
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU
1. Nama : ………………………………………………………………………... (9)
NIP : ……………………………………………………………………..…. (10)
Jabatan : PPK Satker………………………………………………………….. (11)
Alamat : ………………………………………………………………………... (12)
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh
Para Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut di atas, untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
.
……………………………….…………..(27)
………………………………………….(25) NIP……………………………………….(28)
Petunjuk Pengisian
No Uraian
(1) Diisi dengan nomor Berita Acara Serah Terima ( BAST)
(2) Diisi dengan hari pembuatan BAST
(3) Diisi dengan tanggal pembuatan BAST
(4) Diisi dengan bulan pembuatan BAST
(5) Diisi dengan tahun pembuatan BAST
(6) Diisi dengan nama Koordinator KKM penerima bantuan
(7) Diisi dengan nama KKM
(8) Diisi dengan alamat KKM
(9) Diisi dengan nama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
(10) Diisi dengan NIP PPK
(11) Diisi dengan nama Satker pemberi bantuan
(12) Diisi alamat Satker pemberi bantuan
(13) Diisi dengan nama pekerjaan yang dilaksanakan penerima bantuan
(14) Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Keputusan pemberian bantuan
(15) Diisi dengan nomor dan tanggal Perjanjian Kerja Sama pemberian bantuan
(16) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang diterima
(17) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah di pergunakan
(18) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang tidak dipergunakan
(19) Diisi dengan nama pekerjaan yang dilaksanakan penerima bantuan
(20) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah
(21) Diisi dengan nama pekerjaan yang dilaksanakan penerima bantuan
(22) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah di pergunakan
(23) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang tidak dipergunakan (jumlah sama seperti angka 18)
(24) Diisi dengan nama KKM
(25) Diisi dengan nama Koordinator KKM
(26) Diisi dengan nama Satker pemberi bantuan
(27) Diisi dengan nama PPK Satker pemberi bantuan
(28) Diisi dengan NIP PPK Satker pemberi bantuan
PT.6-14
Program Pamsimas
KKM…………
Desa………………
Kab………………, Provinsi…………….
(……………………………………) (……………………………………)
Verifikasi oleh
Fasilitator
(………………………………….)
PT.6-15
KKM
B Penerimaan di Bank
1 tanggal Rp …………………………
2 tanggal Rp …………………………
3 dan seterusnya Rp …………………………
Jumlah Penerimaan Rp ………………………
C. Digunakan untuk Jumlah Kas dan Bank (A+B) Rp ………………………
D. Digunakan untuk
1. Kegiatan ……………………………
Belanja:
1. ………….. Rp …………………………
2. ………….. Rp …………………………
3. ………….. Rp …………………………
Jumlah Rp …………………………… .
2. Kegiatan…………………………………… .
Belanja:
1. ………….. Rp …………………………
2. ………….. Rp …………………………
3. ………….. Rp …………………………
Jumlah Rp …………………………… .
dst
Jumlah Belanja Kegiatan (1+2) Rp ………………………
G Selisih (E-F) # Rp 0
# apabila tidak sama dengan 0 (Nol) harus ditelusuri dan diberi penjelasan
Laporan Keuangan Bulanan ini harus ditempel di papan informasi
Diperiksa:
TFM
(……………………………………… ..)
PT.6-16
KKM………………………….
PT.6-16 BUKU BANK
No. Rek……………………..
Periode :
Desa :
Kec/Kabupaten :
No Urut Tanggal Uraian No Bukti Penerimaan Pengeluaran Saldo
1 2 3 4 5 6 7 {(7+5)-6}
Saldo Awal -
1 26-Sep-16 Setor Tunai Dana In Cash 001/2016 11,000,000 11,000,000
2 2-OKt-16 Tarik tunai 001/kas/2016 10,000,000 1,000,000
3 9-Okt-16 Terima transfer BLM APBD 002/2016 27,500,000 28,500,000
4 10-Okt-16 Bunga bank 20,000 28,520,000
5 10-Okt-16 Admin bank 5,000 28,515,000
6 12-Okt-16 Terima transfer BLM APBN T1 003/2016 38,500,000 67,015,000
7 20-Okt-16 Tarik tunai 002/kas/2016 20,000,000 47,015,000
……………….., tanggal….bulan…tahun……
Buku Bank 73
PT.6-16
2017 PAMSIMAS
Bendahara Ketua
74 Buku Bank
PT.6-16
2017 PAMSIMAS
PT.6-17
KKM……………………………….
dan seterusnya……
Jumlah 11,000,000 38,500,000 1,000,000 30,000,000 Jumlah 500,000 1,000,000 26,000,000 2,000,000 29,500,000
(19) total pengeluaran (kas dan non-
(17) Total penerimaan dalam bentuk kas (4+5) 49,500,000 29,500,000
kas)
(20) total pengeluaran non kas / in-
(18) Total penerimaan dalam bentuk kas dan inkind (4+5+6) 50,500,000 1,000,000
kind
(21) Total Pengeluaran Kas 28,500,000
………………., …………../………./…………..
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Keterangan :
1. Nomor urut 9 Pengeluaran untuk Biaya Operasional 16 Total penerimaan dan bentuk kas (4+5+6)
2. Tanggal Transaksi 10 Pengeluaran untuk Biaya Pelatihan dan Promosi 17 Total penerimaan dalam bentuk kas dan in-kind: (4+5+6+7 atau = jumlah penerimaan)
Kesehatan
3. Uraian kegiatan yg dilakukan 11 Pengeluaran untuk infrastruktur SAM 18 Total pengeluaran: jumlah pengeluaran pada periode pembukuan atau kolom 14
4. Sumber Penerimaan dari In Cash 12 Pengeluaran untuk Infrastruktur SS 19 Total pengeluaran non kas = jumlah pengeluaran in kind
5. Sumber Penerimaan APBN/APBD (tahap 1,2 atau 13 Jumlah Pengeluaran: jumlah pengeluaran pada 20 Saldo kas: jumlah penerimaan kas dikurangi jumlah pengeluaran kas
tahap 3) dan APBDes periode pembukuan
6. Sumber Penerimaan dari In Kind 14 Kumulatif Pengeluaran (jumlah pengeluaran tanggal 21 Saldo non kas: penerimaan in kind dikurangi pengeluaran in kind
sebelumnya
7. Jumlah Penerimaan secara ditambah jumlah pengeluaran sekarang. 22 Total saldo kas dan non kas: (20+21)
keseluruhan
8. Nomor Bukti (Nota,Kwitansi sll) dengan no. Urut, 15 Saldo: ditambah pengambilan dari bank dikurangi
sumber dana (IC/BLM), dan Kode Kategori dengan jumlah pengeluaran.
(Biaya perasional,Bahan,Alat,Upah,Kontrak)
PT.6-18
KKM…………….
Periode………………..
Desa :
Kecamatan, Kabupaten :
Kegiatan :
Jumlah
………….., tanggal…bulan….20…..
Dibuat Oleh Disetujui
Satuan Pelaksana Koordinator KKM
(………………………………………) (………………………..……………….)
PT.6-19
KKM…………….
PT.6-20
KKM…………………………..
Desa/Kecamatan/Kabupaten : …………………………………….
Target Volume :
Jenis Material :
Lembar ke : ……….... dari …….
Material yang diterima Material yang dibayar
No.
No. Tanggal Nama Pemasok Volume Jumlah Sisa Tanggal No. Bukti Volume Kumulatif
Bukti
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
81 Buku Material/Bahan
PT.6-20
2017 PAMSIMAS
T.3-17PT.3-17PT.3-17
Buku Material/Bahan 82
PT.6-20
PAMSIMAS 2017
PT.6-21
3. Pelatihan:
Pelatihan BP-SPAM Rp……………..
Pelatihan Pembukuan Rp……………..
Pelatihan teknis Rp……………..
Pelatihan PHBS Rp……………..
Dst (sebutkan………) Rp……………..
Jumlah Rp……………..
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh
Para Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut di atas, untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
(…………………………………) (…………………………………….)