BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Klasifikasi
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Familia : Asteraceae
Genus : Pluchea
Beluntas merupakan tanaman yang berasal dari India dan tersebar luas
dikenal dengan nama baluntas, baruntas dan luntas, di Sumatera dengan nama
1985).
berambut, dan berwarna hijau muda. Helaian daun beluntas berbentuk oval
elips atau bulat telur terbalik dengan pangkal daun runcing dan tepi daunnya
bergigi. Letak daun beluntas berseling dan bertangkai pendek dengan panjang
beluntas memiliki tabung kepala sari berwarna ungu, dan tangkai putik
cokelat. Ukuran buah beluntas sangat kecil dengan panjang 1 mm. Buah
meliputi karbohidrat, lemak dan protein, hormon, vitamin, dan lain- lain.
A. Alkaloid
kali terdapat dalam cincin heterosiklik. Alkaloid memiliki sifat basa dan
Senyawa alkaloid sebagian besar berupa padatan kristal, tetapi ada beberapa
B. Minyak Atsiri
Minyak atsiri merupakan suatu zat berbau dan terdapat pada beberapa
tanaman. Minyak atsiri merupakan senyawa minyak yang berasal dari bahan
tumbuhan dengan beberapa sifat yaitu sangat mudah menguap bila dibiarkan
diudara terbuka, memiliki bau yang khas seperti tumbuhan aslinya, dan
atsiri sering disebut sebagai minyak menguap atau minyak eteris (Guenther,
1987).
senyawa yang dibentuk dari satuan rumus bangun lima-karbon (unit isopren).
Kedua senyawa tersebut memiliki titik didih yang berbeda-beda. Titik didih
titik didih sebesar 200°C. Isolasi minyak atsiri dari jaringan tumbuhan,
serta asam karboksilat yang berupa rantai alifatik (Arini et al., 2006),
Menurut Jonarta (2009) kandungan minyak atsiri pada daun beluntas dapat
sehingga membran atau dinding sel tidak dapat terbentuk (Pelczar &Chan,
1988). Selain itu, adanya kandungan benzil alkohol pada minyak tersebut,
sel bakteri akan rusak dan terjadi inaktivasi enzim-enzim (Susanti, 2008).
C. Flavonoid
yaitu dua cincin aromatik yang dihubungkan oleh satuan tiga karbon dapat
atau tidak dapat membentuk cincin ketiga. Aglikon flavon adalah polifenol,
karena itu mempunyai sifat senyawa kimia fenol, yaitu bersifat agak asam
sehingga larut dalam basa. Karena mempunyai gugus hidroksil atau gula,
campuran pelarut di atas dengan air merupakan pelarut yang baik untuk
dan flavon serta flavanol yang termetoksilase cenderung lebih mudah larut
timbulnya efek toksik terhadap bakteri (Estrela et al., 1995 dalam Sabir,
2005), selain itu aktivitas antibakteri oleh flavonoid, dapat merusak membran
bakteri pada konsentrasi yang rendah, tetapi apabila pada konsentrasi tinggi
1995).
2.2 Ekstraksi
pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur
untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain
penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan
yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Pada berbagai simplisia terdapat
zat aktif yang dapat digolongkan ke dalam alkaloid, flavonoid, glikosida, dan
udara, cahaya, dan derajat keasaman, sehingga dengan diketahuinya zat aktif
cara dingin dan cara panas. Ekstraksi cara dingin terdiri dari maserasi dan
perkolasi, sedangkan cara panas yaitu refluks, soxhlet, digesti, infus, dan
ruangan (kamar) (Depkes RI, 2000). Prinsip maserasi yaitu merendam serbuk
simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari ini akan menembus dinding
sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengadung zat aktif. Zat aktif akan
larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di
dalam sel dengan yang di luar sel, maka larutan yang terpekat didesak ke luar.
aktif yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak mengadung zat yang
dan lain-lain. Cairan penyari yang digunakan dapat berupa air, etanol, air-
etanol atau pelarut lain. Keuntungan cara ekstraksi dengan maserasi adalah
tambahan yaitu sampel padat telah terpisah dari ekstrak, sedangkan kerugian
dari metode perkolasi adalah kontak antara sampel padat tidak merata atau
kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik,
pelarut terdapat cara lain untuk ekstraksi, salah satunya yaitu destilasi uap air.
Destilasi uap air merupakan suatu cara untuk menyari simplisia yang
Pada ekstraksi dengan destilasi uap air, bahan yang digunakan tidak
kontak langsung dengan air karena terdapat sekat antara air dan simplisia
yang biasa disebut angsang. Prinsip destilasi uap dan air ini yaitu air
mendidih dan uap air akan membawa partikel minyak atsiri untuk dialirkan
ke kondensor kemudian ke alat pemisah, secara otomatis air dan minyak akan
terpisah karena ada perbedaan berat jenis. Berat jenis minyak lebih kecil
dibandingkan berat jenis air sehingga minyak berada di atas dan air dibawah.
Kelebihan destilasi uap air yaitu alatnya sederhana tetapi bisa menghasilkan
minyak atsiri dalam jumlah yang cukup banyak sehingga efisien dalam
pembawanya adalah air yang tidak mudah menguap pada suhu kamar,
sedangkan kelemahan dari metode destilasi uap air adalah tidak cocok untuk
minyak atsiri yang rusak oleh panas uap air, serta membutuhkan
yang memisahkan, yang terdiri atas bahan berbutir-butir (fase diam) ditempatkan
pada penyangga berupa pelat gelas, logam atau lapisan yang cocok. Campuran
yang dipisahkan, berupa larutan, ditotolkan berupa bercak atau pita (awal).
Kemudian pelat ditaruh di dalam bejana tertutup rapat yang berisi larutan
yang sedikit (± 0,1 g), kebutuhan ruang yang minimum dan penanganannya
dengan penyemprotan dan karena permukaan pelat lebih sempit (20 x 20 cm),
1987).
berikut:
Filum : Protophyta
Kelas : Schizomycetes
Ordo : Pseudomonadales
Famili : Fribionaceae
Genus : Aeromonas
pendek dengan ukuran lebar 0,7-0,8 µm dan panjang 1,0-1,5 µm. Bakteri A.
payau dan laut (Newman, 1983 dalam Mulia, 2012; Roberts, 1978). A.
air tawar, meskipun dapat juga menyerang amphibian, reptil, dan manusia
berkisar 104-106 sel/ml (Sarono et al., 1993). Tingkat keganasan yang cukup
serius bagi para petani ikan. Ikan yang terserang bakteri A. hydrophila
A. Gejala Eksternal
adanya erosi di dalam rongga mulut, tubuh berwarna gelap, nafsu makan
B. Gejala Internal
sudah menyerang tubuh ikan (Afrianto & Liviawaty, 2009). Gejala penyakit
ikan yang luka, saluran pencernaan atau melalui insang. Penyebaran bakteri
hydrophila dapat melalui air, kontak badan, dan kontak peralatan yang telah