Muatan Kewilayahan B
Muatan Kewilayahan B
Power steering merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk meringankan memutar
sistem kemudi kendaraan sehingga menghasilkan putaran kemudi yang ringan tanpa
membutuhkan tenaga yang berarti untuk mengendalikan kemudi. Dalam perkembangannya
power steering terbagi menjadi 2, yaitu : Hidrolik Power Steering dan Elektronik Power
Steering.
A. HYDRAULIC POWER STEERING
Rack-and-pinion assembly merupakan unit hydraulic-mechanical dengan integral piston dan
rack assembly. Di dalamnya ada satu rotary valve yang mengarahkan aliran minyak power
steering dan mengontrol tekanan untuk mengurangi steering effort (suatu usaha daya yang
diperlukan untuk memutar kemudi). Ketika kemudi diputar, tahanan yang terbentuk oleh
adanya berat dari kendaraan dan gesekan roda ke ban, menyebabkan torsion bar di dalam
rotary valve menjadi agak cenderung melenceng. Hal ini akan merubah posisi valve spool
dan sleeve, karena itulah diperlukan pengarahan pelumas bertekanan ke proper end yang
terdapat pada power cylinder. Perbedaan tekanan pada sisi piston (yang dipasang pada rack)
membantu menggerakkan rack untuk mengurangi langkah usaha putar. Pelumas di dalam
power cylinder yang berlawanan didesak ke control valve dan kembali ke pump reservoir.
Ketika steering effort berhenti, maka control valve akan diketengahkan oleh gaya melintir
dari torsion bar, tekanan pada kedua sisi piston akan disamakan, dan roda depan kembali ke
posisi lurus ke depan.
KONSTRUKSI SISTEM
KEUNGGULAN EPS
EPS tidak hanya melakukan fungsi power steering biasa, namun juga bisa mengontrol
tekanan hydraulic pressure yang bereaksi berdasarkan counter-force plunger yang ada pada
gear box tetapnya di dalam input shaft, oleh karena itulah karakteristik steering effort vs.
tekanan hydraulic bervariasi tergantung dari kecepatan kendaraan untuk memberikan
karakteristik kemudi yang optimal pas dengan kecepatan kendaraan dan kondisi kemudi.
1. Pada saat mobil dalam keadaan stationer dan berjalan lambat putaran kemudi ringan.
2. Pengaturan steering effort berdasarkan kecepatan kendaraan.
3. Pada kecepatan sedang dan cepat, steering effort secara akan bertambah untuk menambah
kestabilan dan kenyamanan kemudi.
4. Pada kecepatan sedang dan cepat, ketika posisi kemudi berada atau mendekati posisi netral,
fungsi reactionary plunger akan menambah steering effort agar kemudi lebih stabil.
5. Ketika kendaraan melewati jalan yang rusak pada kecepatan sedang dan cepat, meskipun ada
rintangan besar dari permukaan jalan, namun tidak akan mempengaruhi arah control kemudi,
karena tekanan ouput hydraulic untuk steering effort menjadi tinggi sama seperti power
steering konvensional.
6. Sistem ini mempunyai fungsi fail-safe sehingga meskipun sistemnya elektrikal, temasuk
control unit dan sensors, namun karakteristik power steering normal masih bisa di dapat.
by Riwad Galang di 18.06
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest