Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti PKL Kebidanan Komunitas di lapangan mahasiswa
mampu melaksanakan asuhan kebidanan bermutu dan komprehensif kepada
keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti pratikum asuhan kebidanan komunitas di lapangan
mahasiswa dapat:
1. Lihat di manajemen kebidanan komunitas
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1.3.2 Bagi Pemerintahan
1.3.3 Bagi Masyarakat
1.3.4 Bagi Institusi Pendidikan

1
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI WILAYAH

2.1 Gambaran Geografi


Luas wilayah Keadaan geografi desa X mempunyai batas sebagai berikut :
Sebelah utara :
Sebelah selatan :
Sebelah timur :
Sebelah barat :
2.2 Gambaran Demografi
DESA X mempunyai penduduk sebanyak 869 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 254 KK.
Dan terdiri dari 106 KK PUS, terdiri dari 218 jiwa laki-laki dan 243 jiwa perempuan.

Jenis mata pencaharian penduduk :


1) Petani : 45
2) Pekerja buruh kasar :8
3) Pengrajin :4
4) Pedagang : 20
5) Pegawai negri : 16
6) Swasta : 54
7) Tenaga usaha jasa : 16
8) Dan lain-lain :4

2.3 Gambaran , Fasilitas Sarana dan Prasarana Umum


Desa X mempunyai :
1) Sarana pendidikan : TK 1 buah
2) Sarana ibadah : Mesjid/mushala 2 buah
3) Sarana kesehatan : Posyandu 2 buah

2
BAB III
HASIL PENGUMPULAN DATA

3.1 Hasil Analiasis Masalah


I. KEPENDUDUKAN
Tabel 3.1
Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Desa
X Tahun 20xx
Laki-laki Perempuan
No Kelompok Umur Jumlah % KET
Jml % Jml %
1. 0 – 11 bulan 7 1,5 8 1,7 15 3,2
2. 1 – 4 tahun 19 4,1 22 4,8 40 8,9
3. 5 – 14 tahun 46 10 59 12,8 105 22,8
4. 15 – 49 tahun 122 26,4 136 29,4 258 55,8
5. 50 – 59 tahun 18 3,9 7 1,5 25 5,4
6. Lebih dari 60 tahun 6 1,3 12 2,6 18 3,9
Jumlah 218 47,2 243 52,8 462 100

Beradasarkan tabel 3.1 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar (55,8%)
penduduk berumur 15-49 tahun.
II. PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN
Tabel 3.2
Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Diatas Usia 4 Tahun di
Desa X Tahun 20xx
N Laki-laki Perempuan
Tingkat Pendidikan Jumlah % KET
o Jml % Jml %
1. Belum tamat SD 48 12,1 58 14,6 106 26,7
2. Tamat SD / sederajat 40 10,1 73 18,4 113 28,5
3. Tamat SMP / sederajat 33 8,3 36 9,1 69 17,4
4. Tamat SMU / sederajat 49 12,3 37 9,3 86 21,6
5. Perguruan Tinggi 7 1,8 16 4,0 23 5,8
Jumlah 177 44,6 220 55,4 397 100

Beradasarkan tabel 3.2 di atas dapat disimpulkan …………………………….


3
Tabel 3.3
Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian (15 tahun keatas) di Desa X Tahun
20xx

No Jenis Pekerjaan Jumlah % KET

1. Petani 45 26,9
2. Nelayan 0 0
3. Peternak 0 0
4. Berburu 0 0
5. Pekerja Buruh Kasar 8 4,8
6. Pengrajin 4 2,4
7. Pedagang 20 12
8. Pegawai Negeri 16 9,6
9. Swasta 54 32,3
10. Pensiunan 0 0
11. Tenaga Usaha Jasa 16 9,6
12 Dan Lain-lain 4 2,4
Jumlah 167 100

Beradasarkan tabel 3.3 di atas dapat disimpulkan bahwa pekerjaan penduduk terbanyak
adalah swasta yaitu 54 orang (32,3%)
Data Penduduk
Sasaran Program Kesehatan
1. Jumlah Ibu Hamil : 4 orang
2. Jumlah Ibu Nifas : 3 orang
3. Jumlah Ibu Meneteki : 12 orang
4. Jumlah Bayi : 15 orang
5. Jumlah Balita : 41 orang
6. Jumlah P U S : 106 orang
7. Jumlah W U S : 51 orang
8. Jumlah Akseptor Aktif : 47 orang
9. Jumlah Anak SD Kelas I : 13 orang -DT
10. Jumlah Anak Wanita Kelas VI : 10 orang - TT
11. Jumlah Manula ( Pria / Wanita 49 Tahun Keatas ): 42 orang

4
Beradasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa sasaran Program Kesehatan tertinggi
adalah PUS yaitu 106 orang

III. STATUS KESEHATAN KELUARGA


Tabel 3.4
Distribusi Frekuensi Jenis Penyakit Yang Diderita Keluarga Pada Saat Survey dan
Dalam 1 Tahun Terakhir di Desa X Tahun 20xx
Dalam 1 Tahun
Pada Saat Survey
No Jenis Penyakit Terakhir
Jumlah % Jumlah %
1 Rematik 5 1,1 3 0,6
2 Asma 0 0 5 1,1
3 ISPA 11 2,4 44 9,5
4 Hepatitis 0 0 1 0,2
5 Campak 0 0 1 0,2
6 Anemia 1 0,2 2 0,4
7 Stroke 1 0,2 0 0
8 Penyakit Kulit 1 0,2 0 0
9 Demam 4 0,9 10 2,2
10 Hipertensi 0 0 1 0,2
11 Diare 2 0,4 4 0,9
12 Magh 3 0,6 5 1,1
13 Radang Paru 0 0 1 0,2
14 Sakit Gigi 0 0 1 0,2
16 Asam Urat 1 0,2 1 0,2
*) Jenis Penyakit Disesuaikan Dengan Keadaan Yang Ditemui
Beradasarkan tabel 3.4 di atas dapat disimpulkan bahwa penyakit terbayak adalah ISPA
yaitu 11,9%

5
IV. KEMATIAN
Tabel 3.5
Distribusi Frekuensi Kematian Dalam 1 Tahun Terakhir Menurut Golongan Umur di
Desa X Tahun 20xx
Kelompok Jumlah Yang
No Populasi %
Umur Meninggal
1. 0 – 11 bulan 15 0 0
2. 1 – 4 tahun 41 0 0
3. 5 – 14 tahun 105 0 0
4. 15 – 49 tahun 258 0 0
5. 50 – 59 tahun 25 0 0
6. Lebih dari 60
18 1 0,2
tahun
Jumlah 462 1 0,2

Beradasarkan tabel 3.5 di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat satu orang (0,2%) yang
meninggal pada kelompok umur >60 tahun

Tabel 3.6
Distribusi Frekuensi Penyebab Kematian Dalam 1 Tahun Terakhir Menurut
Golongan Umur di Desa X Tahun 20xx
N Kelompok
Diare % Kejang % Campak % Kecelakaan % P.Kronis % dll %
o Umur
1. 0 – 11
bulan
2. 1 – 4 tahun

3. 5 – 14
tahun
4. 15 – 49
tahun
5. 50 – 59
tahun
6. > 60 tahun 1 0,2

Jumlah 1 0,2

Beradasarkan tabel 3.6 di atas dapat disimpulkan penyebab kematian satu tahun terakir
adalah penyakit kronis.

6
Tabel 3.7
Distribusi Frekuensi Kelahiran dan Kematian Dalam 1 Tahun Terakhir di Desa X
Tahun 20xx
No Jumlah Kelahiran Hidup Jumlah Kelahiran Mati
1 15 Orang -

Beradasarkan tabel 3.7 di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah kelahiran hidup dalam
satu tahun terakir adalah 15 orang.

V. DATA KESEHATAN KELUARGA


A. IBU HAMIL
Tabel 3.8
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Yang Memeriksakan Diri Sesuai
Dengan Umur Kehamilan di Desa X Tahun 20xx
Jumlah Pemeriksaan
No Kelompok umur Tidak Keterangan
Lengkap
Lengkap
1 Triwulan – I 3
2 Triwulan – II
3 Triwulan – III 1
Jumlah 4

Beradasarkan tabel 3.8 di atas dapat disimpulkan bahwa semua ibu hamil (4 orang)
melakukan pemeriksaan lengkap

Keterangan
Triwulan – I : 1 kali
Triwulan – II : 1 kali Sesuai dengan Standart 7 T
Triwulan – III : 2 kali

7
Tabel 3.9
Distribusi Frekuensi Jumlah Tempat Pemeriksaan Kehamilan di Desa X Tahun
20xx

No Tempat Jumlah % Keterangan

1 RS / Puskesmas / Pustu 2 50
2 Dokter / Bidan praktek / RB 2 50
3 Polindes 0 0
4 Posyandu 0 0
5 Dukun terlatih 0 0
6 Dukun tak terlatih 0 0
Jumlah 3 100

Beradasarkan tabel 3.9 di atas dapat disimpulkan bahwa 100% tempat


pemerikasaan kehamilan adalah ke tenaga kesehatan.

Tabel 3.10
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Yang Mempunyai Buku JICA & KMS Yang Telah
Mendapat Imunisasi TT di Desa X Tahun 20xx
Buku
Populas
No Ibu Hamil JICA / % TT.1 % TT.2 % FE %
i
KMS
1. Triwulan I 3 1 25 - - - - 3 75
2. Triwulan II - - - - - - - -
3. Triwulan III 1 1 25 1 25 1 50 1 25
Jumlah 4 2 50 1 25 1 5 4 100

Beradasarkan tabel 3.10 di atas dapat disimpulkan bahwa sebahagian ibu hamil (50%)
tidak memiliki buku JICA.

8
B. IBU BERSALIN
Tabel 3.11
Distribusi Frekuensi Bersalin Menurut Penolong Persalinan 1 Tahun Terakhir di
Desa X Tahun 20xx

No Penolong Jumlah % Keterangan


1. Dokter 2 13,3
2. Bidan 13 86,7
3. Perawat 0 0
4. Dukun Terlatih 0 0
5. Dukun Tak Terlatih 0 0
6. Dan Lain-Lain 0 0
Jumlah 15 100

Beradasarkan tabel 3.11 di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya penolong
persalinan adalah bidan (86,7%).

C. IBU NIFAS DAN NEONATUS

Tabel 3.12
Distribusi Frekuensi Kontak Tenaga Kesehatan Terhadap Ibu Nifas Sesuai Dengan
Periode Masa Nifas di Desa X Tahun 20xx
No Periode Populasi Jumlah %
1. 2 – 6 jam 0 0 0
2. 2 – 6 Hari 0 0 0
3. 2 – 6 Minggu 3 3 100
Jumlah 3 3 100

Beradasarkan tabel 3.12 di atas dapat disimpulkan bahwa semua ibu nifas telah
melakukan kontak dengan tenaga kesehatan

9
Tabel 3.13
Distribusi Frekuensi Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas Sesuai Dengan Periode
Masa Nifas di Desa X Tahun 20xx
No Periode Populasi Jumlah %
1. 2 – 6 jam 0 0 0
2. 2 – 6 Hari 0 0 0
3. 2 – 6 Minggu 3 3 100
Jumlah 3 3 100

Beradasarkan tabel 3.13 di atas dapat disimpulkan bahwa semua ibu nifas telah
mendapatkan Vitamin A.

Tabel 3.14
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Yang Memberikan ASI Ekslusif di Desa X Tahun
20xx
No Jenis Populasi Jumlah % Keterangan
1 ASI Ekslusif 26 26 56,5
2 Tidak Ekslusif 20 20 43,5
Jumlah 46 46 100

Beradasarkan tabel 3.14 di atas dapat disimpulkan bahwa Ibu yang tidak memberikan
ASI eksklusif sebanyak 20 orang (43,5%)

Tabel 3.15
Distribusi Frekuensi Kontak Tenaga Kesehatan Terhadap Neonatus Sesuai Dengan
Periode Neonatus di Desa X Tahun 20xx
No Periode Populasi Jumlah %
1 1 – 7 Hari 0 0 0
2 8 – 28 Hari 1 1 100
Jumlah 1 1 100

10
Beradasarkan tabel 3.15 di atas dapat disimpulkan bahwa 100% neonatus telah
kontak dengan Nakes.
D. KELUARGA BERENCANA
Tabel 3.16
Distribusi Frekuensi Akseptor Menurut Golongan, Umur, PUS, dan Jenis
Kontrasepsi Yang Digunakan di Desa X Tahun 20xx
Akseptor Jenis Akseptor Kontrasepsi
No Golongan Populasi
Jml % Pil IUD Suntik Kondom Implan Dll

1 15-20 th 1 0 0 0 0 0 0 0 0
2 21-35 th 58 35 33 5 2 28 0 0 0
3 36-49 th 47 20 18,9 2 4 13 1 0 0
Jumlah 106 55 51,9 7 6 41 1 0 0

Beradasarkan tabel 3.16 di atas dapat disimpulkan bahwa akseptor terbanyak berada pada
rentang umur 21-35 tahun yaitu 35 orang (33%)

Tabel 3.17
Distribusi Frekuensi Alasan PUS Tidak Akseptor di Desa X Tahun 20xx
No Alasan Jumlah %
1 Ingin Tambah Anak 11 21,6
2 Tidak Izin Suami 0 0
3 Dan lain-lain 40 78,4
Jumlah 51 100

Beradasarkan tabel 3.17 di atas dapat disimpulkan bahwa alasan PUS tidak akseptor
terbanyak adalah DLL (Tidak ingin, takut efek samping dan tidak cocok) yaitu 78,4%

E. BAYI
Tabel 3.18
Distribusi Frekuensi Berat Badan bayi Baru Lahir 1 Tahun Terakhir di Desa X
Tahun 20xx
No Berat Badan Populasi Jumlah %
1 < 2.500 gr 0 0 0
2 2.500 – 4.000 gr 14 14 93,3
3 > 4.000 gr 1 1 6,7
Jumlah 15 15 100

11
Beradasarkan tabel 3.18 di atas dapat disimpulkan bahwa 93,3% berat badan BBL berada
pada rentang 2500 – 4000 gr.

Tabel 3.19
Distribusi Frekuensi Keadaan Bayi Baru Lahir di Desa XTahun 20xx
No Keadaan BBL Populasi Jumlah %
1 Menangis 14 14 93,3
2 Tidak menangis 1 1 6,7
Jumlah 15 15 100

Beradasarkan tabel 3.19 di atas dapat disimpulkan bahwa tedapat 6,7% bayi lahir tidak
menangis.

Tabel 3.20
Distribusi Frekuensi Jumlah Bayi Yang Mendapat Imunisasi BCG Dan Campak di
Desa X Tahun 20xx
Imunisasi Golongan BCG Campak
No
Umur Populasi Sudah % Populasi Sudah %
1 0 – 3 bulan 5 5 100 5 0 0
2 4 – 6 bulan 5 5 100 5 0 0
3 7 – 11 bulan 5 5 100 5 2 40
Jumlah 15 15 100 15 2 40

Beradasarkan tabel 3.20 di atas dapat disimpulkan bahwa 100% Bayi telah mendapat
imunisasi BCG dan 40% bayi usia 7-11 bulan belum diberi imunisasi campak, karena umur bayi
yang belum cukup.

12
Tabel 3.21
Distribusi Frekuensi Jumlah Bayi Yang Mendapat Imunisasi DPT di Desa X
Tahun 20xx
Imunisasi Golongan DPT
No Populasi
Umur I % II % III %
1 0 – 3 bulan 5 3 60 2 40 0 0
2 4 – 6 bulan 5 5 100 4 80 4 80
3 7 – 11 bulan 5 4 80 4 80 4 80
Jumlah 15 11 73,3 10 66,7 8 53,3

Beradasarkan tabel 3.21 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi telah
mendapatkan imunisasi DPT (73,3%).

Tabel 3.22
Ditribusi Frekuensi Jumlah Bayi Yang Mendapat Imunisasi Polio di Desa X
Tahun 20xx
Imunisasi POLIO
No Populasi
Golongan I % II % III % IV %
1 0 – Umur
3 bulan 5 5 100 3 60 2 40 0 0
2 4 – 6 bulan 5 5 100 5 100 4 80 4 80
3 7- 11 bulan 5 4 80 4 80 4 80 4 80
Jumlah 15 14 93,3 12 80 10 66,7 8 53,3

Beradasarkan tabel 3.22 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi telah
mendapat imunisasi polio (93,3%)

Tabel 3.23
Jumlah Bayi Yang Mendapat Imunisasi Hepatitis B di Desa X Tahun 20xx
No Imunisasi Golongan Populasi Hepatitis B
I % II % III %
Umur
1 0 – 3 bulan 5 3 60 2 40 0 0
2 4 – 6 bulan 5 5 100 4 80 4 80
3 7 – 11 bulan 5 4 80 4 80 4 80
Jumlah 15 12 80 10 66,7 8 53,3

13
Beradasarkan tabel 3.23 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi telah
mendapat imunisasi Hepatitis B (80%)
F. BALITA
Tabel 3.24
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Ditimbang 1 Bulan terakhir di Desa X Tahun
20xx
No Golongan Umur Populasi Ditimbang Keterangan
1 0 – 11 Bulan 15 15
2 1 Tahun 10 9
3 2 Tahun 12 10
4 3 Tahun 9 6
5 4 Tahun 10 7
Jumlah 56 47

Berdasarkan Tabel 3.24 dapat disimpulkan bahwa dari 56 Bayi Balita, terdapat 9 orang
(19%) yang tidak ditimbang.
Tabel 3.25
Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita 1 Bulan Terakhir di Desa XTahun 20xx
Status Gizi
No Golongan Umur Polpulasi Baik Sedang Jelek
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 0 – 11 Bulan 15 14 93,3 1 6,7 0 0
2 1 Tahun 10 9 90 1 10 0 0
3 2 Tahun 12 10 83,3 2 12,7 0 0
4 3 Tahun 9 8 88,9 1 11,1 0 0
5 4 Tahun 10 10 100 0 0 0 0
Jumlah 56 51 91 5 9 0 0

Berdasarkan Tabel 3.25 dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 orang (12,7%) balita usia 2
tahun dengan status gizi sedang

14
Tabel 3.26
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Yang Menderita Diare 1 Bulan Terakhir di
Desa X Tahun 20xx
No Golongan Umur Populasi Diare %
1 0 – 11 Bulan 15 2 3,6
2 1 Tahun 10 1 1,7
3 2 Tahun 12 2 3,6
4 3 Tahun 9 0 0
5 4 Tahun 10 0 0
Jumlah 56 5 8,9

Berdasarkan Tabel 3.26 dapat disimpulkan bahwa dari 15 orang bayi terdapat 2 orang
(3,6%) yang menderita diare

Tabel 3.27
Distribusi Frekuensi Tempat Berobat Balita Yang Menderita Diare
1 Bulan Terakhir di Desa X
Tahun 20xx
No Tempat berobat Jumlah %
1 RS/Puskesmas 1 20
2 Pustu/Polindes 2 40
3 Posyandu 2 40
4 Mandiri 0 0
5 Tidak Berobat 0 0
Jumlah 5 100

Berdasarkan Tabel 3.27 dapat disimpulkan bahwa dari 5 orang balita yang diare, 40%
berobat di pustu.

15
Tabel 3.28
Distribusi Frekuensi Tindakan Yang Dilakukan Pada Anak Balita Yang Menderita
Diare 1 Bulan Terakhir di Desa X Tahun 20xx
No Tindakan Jumlah %
1 Infus 0 0
2 Oralit 5 100
3 LGG 0 0
4 Cairan lain 0 0
5 Obat Modern 0 0
6 Obat Tradisional 0 0
7 Dibiarkan saja 0 0
Jumlah 5 100

Berdasarkan Tabel 3.28 dapat disimpulkan bahwa semua anak balita yang diare diobati
dengan oralit.

G. ANAK USIA PRA SEKOLAH DAN USIA SEKOLAH

Tabel 3.29
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Usia 5 – 14 Tahun Yang Ditimbang di Desa X
Tahun 20xx

No Golongan Umur Populasi Ditimbang Keterangan DT TT


Jumlah %
1 5 – 8 Tahun 49 42 40 - 35
2 9 – 11 Tahun 33 32 30,4 - 30 15
3 12 – 14 Tahun 23 21 20 - 19 19
Jumlah 105 95 90,4 - 84 34

Berdasarkan Tabel 3.29 dapat disimpulkan bahwa 40% anak usia 5-8 tahun telah
ditimbang.

16
VI. KESEHATAN REMAJA

Tabel 3.30
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Remaja yang Mendapatkan Pendidikan Tentang
Kesehatan Reproduksi di Di Desa X Tahun 20xx
No Pendidikan kesehatan Jumlah % Keterangan
1 Ya 22 71 -
2 Tidak 9 29 -
Jumlah 31 100 -
-
Berdasarkan Tabel 3.30 dapat disimpulkan bahwa dari 31 remaja 9 orang (29%) tidak
mendapatkan pendidikan kesehatan reproduksi.

VII. KESEHATAN KLIMAKTERIUM / MENOPAUSE


Tabel 3. 31
Distribusi Frekuensi Kesehatan Reproduksi Ibu Klimakterium & Menopouse di
Desa X Tahun 20xx

No Golongan Umur Haid Masih Haid Ket


Ya Tidak % Teratur Tidak %
1 40 – 44 Tahun 6 0 0 5 1 5,2 -
2 45 – 49 Tahun 12 3 9,7 7 5 26,3 -
3 50 – 54 Tahun 0 2 6,4 0 0 0 -
4 55 – 59 Tahun 0 2 6,4 0 0 0 -
5 60 – 64 Tahun 1 5 16,1 0 0 0 -
Jumlah 19 12 38,7 12 6 31,5 -

Berdasarkan Tabel 3.31 dapat disimpulkan bahwa dari 31 orang wanita klimakterium
dan menopouse terdapat 12 orang (38,7%) yang tidak haid.

17
VIII. KESEHATAN LINGKUNGAN KELUARGA
Tabel 3.32
Distribusi Frekuensi keluarga Menurut Jenis Rumah di Desa XTahun 20xx
No Jenis Rumah Jumlah % Keterangan
1 Permanen 78 73,6 -
2 Semi permanen 18 17 -
3 Tidak Pemanen 10 9,4 -
Jumlah 106 100 -

Berdasarkan Tabel 3.32 dapat disimpulkan bahwa dari 106 rumah KK, 78 rumah (73,6%)
permanen.
Tabel 3.33
Distribusi Frekuensi i keluarga Menurut Sumber Penerangan di Desa XTahun 20xx
No Sumber Penerangan Jumlah % Keterangan
1 Listrik 105 99,1 -
2 Disel 0 0 -
3 Lampu Tempel 1 0,9 -
Jumlah 106 100 -

Berdasarkan Tabel 3.33 dapat disimpulkan bahwa 99,1% (105KK) sumber peneragan
adalah listrik.

Tabel 3. 34
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Sumber Air Minum di Desa XTahun 20xx
No Sumber Air Minum Jumlah % Keterangan
1 PAM 6 5,6 -
2 Sumur Gali Pakai Cincin 37 35 -
3 SPT dangkal/Dalam 0 0 -
4 Mata Air Terlindung 23 21,7 -
5 Sumur Gali Tidak Pakai Cincin 40 37,7 -
6 Sungai 0 0 -
Jumlah 106 100 -

Tabel di atas menggambarkan 37,7% sumber air minum keluarga adalah sumur gali tidak
pakai cincin.

18
Tabel 3.35
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Cara Pembuangan Sampah di Desa
XTahun 20xx
No Cara Pembuangan Jumlah % Keterangan
1 Lobang Sampah 7 6,6 -
2 Dibakar 87 82,1 -
3 Ditimbun 5 4,7 -
4 Sembarangan 3 2,8 -
5 TPS 4 3,8 -
Jumlah 106 100 -

Berdasarkan Tabel 3.35 dapat disimpulkan bahwa 82,1% cara pembuangan sampah
keluarga adalah dibakar.
Tabel 3.36
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Pembuangan Tinja di Desa XTahun 20xx
No Jenis Jumlah % Keterangan
1 Kakus 99 93,4 -
2 Kolam 6 5,7 -
3 Sembarangan 1 0,9 -
Jumlah 106 100 -

Berdasarkan Tabel 3.36 dapat disimpulkan bahwa pembuangan tinja terbanyak adalah
kakus, yaitu 93,4%

Tabel 3.37
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Cara Pembuangan Limbah di Desa
XTahun 20xx
No Cara Pembuangan Jumlah % Keterangan
1 Dialirkan 70 66 -
2 Dibuang Ke Sungai 0 0 -
3 Septik Tank 36 34 -
4 Ditampung 0 0 -
Jumlah 106 100 -

Berdasarkan Tabel 3.37 dapat disimpulkan bahwa pembuangan limbah terbanyak adalah
dialirkan ke got , yaitu sebanyak 66%.

19
Tabel 3.38 Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Jarak Kandang Ternak di Desa
XTahun 20xx
No Jarak Kandang Ternak Jumlah % Keterangan
1 0 – 10 Meter 54 51 -
2 Lebih dari 10 Meter 52 49 -
Jumlah 106 100 -

Berdasarkan Tabel 3.38 dapat disimpulkan baahwa dari106 KK, terdapat 54 KK (51%)
yang memiliki rumah dengan jarak kandang ternak 0 – 10 meter.

IX. PERAN SERTA MASYARAKAT


Tabel 3.39 Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Sumber Informasi Kesehatan di
Desa XTahun 20xx
No Sumber Informasi Jumlah % Keterangan
1 Tahu Sendiri 18 11,3 -
2 Petugas Kesehatan 75 47,2 -
3 Media Masa 66 41,5 -
4 Dan Lain – lain 0 0 -
Jumlah 159 100 -

Berdasarkan Tabel 3.39 dapat disimpulkan bahwa terdapat 47,2% sumber informasi
diperoleh dari tenaga kesehatan.

Tabel 3.40 Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Kepemilikan kendaraan Yang


Bisa Dimanfaatkan di desa x Tahun 20xx
No Jenis Kendaraan Jumlah % Keterangan
1 Sepeda 8 8,3 -
2 Motor 72 75 -
3 Mobil 16 16,7 -
4 Dan Lain – lain 0 0 -
Jumlah 96 100 -

Berdasarkan Tabel 3.40 dapat disimpulkan bahwa 75% keluarga memiliki motor sebagai
kendaraan yang bisa dimanfaatkan.

20
Tabel 3.41 Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Jaminan Sosial Kesehatan di
Desa XTahun 20xx
No Jenis Jaminan Sosial Jumlah % Keterangan
1 Askes 9 30 -
2 Jamsostek 8 26,7 -
3 Askeskin 9 30 -
4 Dan Lain – lain 4 13,3 -
Jumlah 30 100 -

Berdasarkan Tabel 3.41 dapat disimpulkan bahwa Jaminan sosial keluarga terbanyak
adalah jamsostek, yaitu 26,7%.

Tabel 3.42 Distribusi Frekuensi Kegiatan Masyarakat Dalam Jaringan Sosial di


Desa X Tahun 20xx
No Jenis Jaringan Sosial Jumlah % Keterangan
1 Dana sehat 5 14,3 -
2 Ambulan desa 1 2,9 -
3 Tabulin 2 5,7 -
4 Kumpulan Donor Darah 1 2,9 -
5 Dasa Wisma 3 8,6 -
6 Posyandu 15 42,8 -
7 Dan Lain – lain 8 22,8 -
Jumlah 35 100 -

Berdasarkan Tabel 3.42 dapat disimpulkan abhwa kegiatan sosial yang paling banyak
diikut masyarakat adalah posyandu, yaitu 42,8%

X. PERILAKU / TRADISI MASYARAKAT YANG MERUGIKAN KESEHATAN


Tabel 3.43 Distribusi Frekuensi Prilaku/Tradisi Masyarakat Yang Merugikan
Kesehatan di Desa X Tahun 20xx
No Prilaku/Tradisi Jumlah % Keterangan
1 Merokok 90 19,5
2
3
Jumlah 90 19,5

Berdasarkan Tabel 3.43 dapat disimpulkan bahwa 90 orang (19,5%) masyarakat


merokok.

21
XI. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KELUARGA
Tabel 3.44
Distribusi Frekuensi Pengambil Keputusan Dalam Keluarga di Desa XTahun 20xx
No Pengambil Keputusan Jumlah % Keterangan
1 Suami 91 85,9 -
2 Orang Tua 3 2,8 -
3 Ibu sendiri 5 4,7 -
4 Dan Lain – lain 7 6,6 -
Jumlah 106 100 -

Berdasarkan Tabel 3.44 dapat disimpulkan bahwa dari 106 KK, terdapat 91 KK (85,9%)
yang pengambilan keputusannya tergantung pada suami.

XII. PENANGGULANGAN KEGAWATDARURATAN

Tabel 3.45 Distribusi Frekuensi Tindakan Yang Dilakukan Dalam


Penanggulangan Kegawat daruratan di Desa X Tahun 20xx
No Tindakan Jumlah % Keterangan
1 Ditanggulangi Sendiri 9 8,5 -
2 Memberitahu Masyarakat 0 0 -
3 Dibawa Ke Petugas Kesehatan 97 91,5 -
4 Dan Lain – lain 0 0 -
Jumlah 106 100 -

Berdasarkan Tabel 3.45 dapat disimpulkan bahwa tindakan terbanyak yang dilakukan
dalam penaggulangan kegawat daruratan adalah dibawa ke petugas kesehatan, yaitu 91,5%.

XIII. SARANA YANG ADA DI MASYARAKAT


Tabel 3.46 Distribusi Frekuensi Jumlah Fasilitas Yang Ada Di Masyarakat di Desa
XTahun 20xx
No Fasilitas Jumlah % Keterangan
1 Puskesmas 0 0 -
2 Dokter/Bidan Praktek 0 0 -
3 Polindes 0 0 -
4 Posyandu 2 100 -
5 Dukun Terlatih 0 0 -
6 Dukun Tak Terlatih 0 0 -
Jumlah 2 100 -

22
Berdasarkan Tabel 3.46 dapat disimpulkan bahwa fasilitas kesehatan fasilitas kesehatan
yang terdapat di Desa Xtinggi adalah posyandu.

Tabel 3.47 Jumlah Sarana Yang Ada Di Masyarakat di Desa XTahun 20xx
No Jenis Sarana Jumlah % Keterangan
1 SARANA PENDIDIKAN
 TK
 SD 1 33,3
 SLTP
 SLTA
 Akademi/PT
 Pesantren
2 Sarana Ibadah
 Mesjid/Mushalla 2
66,7
 Gereja
 Pura
 Wihara
3 Sarana Olahraga
 Lapangan Bola
 Lapangan Volly
 Lapangan badminton
 Lapangan Takraw
 Dan Lain -lain
Jumlah 3 100

Berdasarkan Tabel 3.47 dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 posyandu dan 1 mesjid
serta 1 mushola di Desa Xtinggi.

Tabel 3.48
Jumlah Sumber Daya Kesehatan Di Masyarakat Balita yang diare 1 bulan terakir
No Jenis SDM Jumlah % Keterangan
1 Dokter Spesialis 0 0 -
2 Dokter Umum 0 0 -
3 Dokter Gigi 0 0 -
4 Bidan 1 100 -
5 Perawat 0 0 -
6 Dan Lain –lain 0 0 -
Jumlah 1 100 -
23
Berdasarkan Tabel 3.48 dapat disimpulkan bahwa terdapat 1 bidan di Desa
XTinggi

3.2 Analisa Masalah


Dari hasil pengolahan data didapatkan masalah-masalah kesehatan yaitu :
1) Resiko terjadinya penambahan jumlah penduduk sehubungan dengan PUS yang tidak
akseptor (48,1%)
PUS yang tidak akseptor, Dari 106 PUS, yang tidak akseptor 55 orang (48,1 %)
2) Resiko terjadinya komplikasi kehamilan sehubungan dengan Ibu hamil yang tidak
punya buku kia (50 %)
Dari 4 orang Ibu hamil, yang tidak punya buku kia 2 orang (50 %)
3) Resiko terjadinya peningkatan angka kematian balita sehubungan Balita diare 1
bulan terakhir (8,9 %)
Dari 56 orang, yang diare 1 bulan terakhir 5 orang (8,9 %)
4) Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan bayi sehubungan dengan Ibu yang
tidak memberikan ASI Ekslusif (43,5 %)
Dari 46 populasi, yang tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 20 orang (43,5 %)
5) Resiko terjadinya gangguan tumbuh kembang sehubungan dengan Anak usia 5-14
tahun tidak ditimbang
Dari 105 orang, yang tidak ditimbang 10 orang (9,5%)
6) Balita yang tidak ditimbang 1 bulan terakir
Dari 56 orang, yang tidak ditimbang orang 9 orang (16%)
7) Jarak kandang ternak 0-10 meter
Dari 106 KK, yang jarak kandang ternak 0-10 meter 54 KK (50,9 %)
8) Pembuangan limbah dialirkan
Dari 106 KK, yang pembuangan limbahnya dialirkan ke got sebanyak 70 KK (66%)
9) Remaja tidak mempunyai pendidikan tentang kespro
Dari 31 remaja, yang tidak mendapatkan pendidikan kespro sebanyak 9 (29 %)

24
4. Prioritas Masalah / blm di lakukan scoring untuk menetapkan prioritas masalah.
Setelah dilakukan pembobotan pada semua rumusan masalah maka didapatkan prioritas
masalah sebagai berikut :
no Masalah Kriteria Skore Bobot Nilai
1 PUS yang Sifat masalah 1 1
tidak - tidak/ kurang sehat 3
akseptor - Ancaman Kesehatan 2
Dari 106 -Krisis atau keadaan 1
PUS, yang sejahtera
tidak Kemungkinan 2 1
akseptor 55 masalah dapat diubah
orang (48,1 - Dengan 2
%) Mudah 1
- Hanya 0
Sebagian
- Tidak dapat
diubah

Potensial Masalah 1 2
dapat dicegah
- Tinggi 3
- Cukup 2
- rendah 1
Menonjolnya masalah 1 1
- masalah berat 2
harus segera
ditangani
- ada masalah, 1
tetapi tidak
perlu
penangan 0
segera
- masalah telah
dirasakan
2 Ibu hamil Sifat masalah 1 2
yang tidak - tidak/ kurang sehat 3
punya buku - Ancaman Kesehatan 2
kia -Krisis atau keadaan 1
Dari 4 orang sejahtera
Ibu hamil, Kemungkinan 2 2
yang tidak masalah dapat diubah
punya buku - Dengan 2
kia 2 orang Mudah 1
(50 %) - Hanya 0
Sebagian
- Tidak dapat
diubah

25
Potensial Masalah 1 3
dapat dicegah
- Tinggi 3
- Cukup 2
- rendah 1
Menonjolnya masalah 1 1
- masalah berat 2
harus segera
ditangani
- ada masalah, 1
tetapi tidak
perlu
penangan 0
segera
- masalah telah
dirasakan
3 Balita diare Sifat masalah 1
- tidak/ kurang sehat 3
1 bulan
- Ancaman Kesehatan 2
terakhir -Krisis atau keadaan 1
sejahtera
Dari 56
Kemungkinan 2
orang, yang masalah dapat diubah
- Dengan 2
diare 1
Mudah 1
bulan - Hanya 0
Sebagian
terakhir 5
- Tidak dapat
orang (8,9 diubah
%)
Potensial Masalah 1
dapat dicegah
- Tinggi 3
- Cukup 2
- rendah 1
Menonjolnya masalah 1
- masalah berat 2
harus segera
ditangani
- ada masalah, 1
tetapi tidak
perlu
penangan 0
segera
- masalah telah
dirasakan

26
1. PUS tidak akseptor ((49,1 %)
2. Ibu yang tidak memberikan ASI ekslusif (43,5%)
3. Balita tidak ditimbang 1 bulan terakir (16%)
4. Remaja Yang Tidak mendapatkan Pendidikan Kespro (29%)

3.3.2 Analisa Penyebab Masalah


1. PUS Tidak Akseptor
Penyebab : Ingin tambah anak
Tidak izin suami
Tidak cocok / takut efek samping
2. Ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif
Penyebab : Pendidikan Ibu Balita Rendah (85,2%)
Ibu yang bekerja (27,8)
3. Balita tidak ditimbang 1 bulan terakir
Penyebab : Tidak memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan (50%)
4. Remaja Yang Tidak mendapatkan Pendidikan Kespro (29%)
Penyebab : Informasi Kesehatan Remaja Yang Kurang (46,7%)

3.3.3 Alternatif Pemecahan Masalah


No Masalah Alternatif Pemecahan
Penyuluhan
1 PUS yang tidak akseptor
Pemasangan KB Gratis
2 Ibu yang tidak Memberikan ASI Eksklusif Penyuluhan
Penyuluhan
3 Balita tidak ditimbang 1 bulan terakir
Posyandu ekstra
Remaja yang tidak mendapatkan Penyuluhan
4
pendidikan kespro Posyandu Remaja

27
3.4 Kegiatan Tindakan Terpilh
No Masalah Alternatif Pemecahan
Penyuluhan
1 PUS yang tidak akseptor
Pemasangan KB Gratis
2 Ibu yang tidak Memberikan ASI Eksklusif Penyuluhan
Penyuluhan
3 Balita tidak ditimbang 1 bulan terakir
Posyandu ekstra
Remaja yang tidak mendapatkan Penyuluhan
4
pendidikan kespro

3.5 Plan Of Action


Untuk memecahkan masalah kesehatan dilaksanakan musyawarah masyarakat di Desa
XTinggi yang bertujuan agar tersusunnya rencana pemecahan masalah.

Plan Of Action (POA)

N Prioritas Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu dan Biaya Pelaksana Penanggung


O masalah tempat jawab
.
1. Resiko Penyuluh PUS PUS Sabtu/ 19 50.000 Masyarakat Kadus
terjadinya an mengerti Maret dan TOMA TOMA kader
penambaha perlunya 20xx jam kader Narasumber :
n jumlah KB Safari KB 09.00 WIB Bidan Desa
penduduk Meningkat di MDA Bidan
sehubungan nya Desa Puskesmas
dengan jumlah XTinggi
PUS yang akseptor
tidak KB
akseptor
(48,1%)
2. Resiko Penyuluh Ibu Ibu hamil, Sabtu/ 19 50.000
terjadinya an mengerti ibu yang Maret
gangguan Pentingny memiliki 20xx jam
tumbuh a ASI bayi 09.00 WIB
kembang esklusif di MDA
dikarenaka Desa
n bayi XTinggi
tidak
mendapatk
an ASI
eksklusif
(43,5 %)
3. Balita yang Posyandu Seluruh Balita Sabtu/ 19 50.000
tidak ekstra balita yang Maret
ditimbang yang ada belum 20xx jam
28
dalam 1 melakuka ditimbang 09.00 WIB
bulan n di MDA
terakhir penimban Desa
(16%) gan berat Xtinggi
badan
4. Remaja Penyuluh Remaja Remja di Sabtu/ 19 50.000
yang tidak an mangerti Desa Maret
mendapatk dan Xtinggi 20xx jam
an mengetah 09.00 WIB
pendidikan ui tentang di MDA
kespro pendidika Desa
(29%) n XTinggi
reproduksi

29
BAB IV

PELAKSANAN KEGIATAN PEMBINAAN

4.1 Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan Tindakan Terpilih

Kegiatan yang dilakukan :

1. Kegiatan individu
Setiap mahasiswa masing-masing mempunyai 3 KK binaan . Pembinaan
dilakukan dengan melakukan penyuluhan , yang terdiri dari:
 Penyuluhan tentang KB
 Penyuluhan tentanh ASI eksklusif
 Penyuluhan tentang Kespro remaja
 Penyuluhan tentang PHBS

2. Kegiatan kelompok ( lengkapi dengan POA)


 KB Safari

Sasaran : PUS yang tidak akseptor


Tempat : Puskesmas X
Hari / Tanggal : Rabu / 23 Maret 20xx
KB safari dihadiri oleh Dokter puskesmas, bidan, perawat, tim dari BKKBN,
dosen pembimbing dan mahasiswa Poltekkes.

Dilakukan pemasangan KB gratis IUD dan Implant pada 7 orang PUS oleh tim
puskesmas dan mahasiswa.

 Penyuluhan kelompok

a. Penyuluhan KB
Sasaran : PUS yang tidak akseptor
Tempat : Balai Desa Desa X Tinggi
Hari / Tanggal : Sabtu / 19 Maret 20xx
Pertemuan dihadiri oleh,
a. Ibu – ibu yang mempunyai balita
b. Kader
c. Mahasiswa
30
Susunan Acara:
a. Pembukaan
b. Penyajian/penyuluhan
c. Tanya jawab
d. Penutup

b. Penyuluhan ASI Ekslusif


Sasaran :Ibu yang Memiliki Balita
Tempat : MDA Desa XTinggi
Hari / Tanggal : Sabtu / 19 Maret 20xx
Pertemuan dihadiri oleh,
a. Ibu – ibu yang memiliki balita
b. Kader
c. Mahasiswa
Susunan Acara :
a. Pembukaan
b. Penyajian/penyuluhan
c. Tanya jawab
d. Penutup

c. Penyuluhan Tentang Gizi Pada Balita


Sasaran :Ibu yang Memiliki Balita
Tempat : MDA Desa XTinggi
Hari / Tanggal : Sabtu / 19 Maret 20xx
Pertemuan dihadiri oleh,
a. Ibu – ibu yang memiliki balita
b. Kader
c. Mahasiswa
Susunan Acara:
a. Pembukaan
b. Penyajian/penyuluhan
c. Tanya jawab
d. Penutup
d. Posyandu Ekstra
Sasaran : Balita yang belum di timbang
Tempat : MDA Desa XTinggi
Hari / Tanggal : Sabtu / 19 Maret 20xx
Pertemuan dihadiri oleh,

31
a. Ibu – ibu yang memiliki balita
b. Kader
c. Mahasiswa
Susunan Acara:
a. Pembukaan
b. Penyajian/penyuluhan
c. Tanya jawab
d. Penutup

e. Penyuluhan Kespro Remaja


Sasaran : Remaja di Desa X
Tempat : Rumah Remaja
Hari / Tanggal : Selasa / 22 Maret 20xx
Pertemuan dihadiri oleh,
a. Remaja Desa XTinggi
b. Kader
c. Mahasiswa
Susunan Acara:
a. Pembukaan
b. Penyajian/penyuluhan
c. Tanya jawab
d. Penutup

4.2 Latar Belakang Pelaksanaan Kegiatan


Masalah utama yang kami temukan di lokasi kebidanan komunitas adalah permasalahan
kesehatan yang dialami oleh masyarakat seperti PUS tidak akseptor ( 48,1 %), ibu yang
tidak memberikan ASI eksklusif ( 43,5%), balita tidak ditimbang 1 bulan terakhir ( 16% ),
dan remaja tidak mempunyai pendidikan tentang kespro ( 29 %).
Mengingat waktu, tenaga, biaya dan kemampuan yang kami miliki maka kami
melakukan beberapa tindakan non fisik yang terpilih yaitu penyuluhan tentang KB,
Penyuluhan tentang ASI eksklusif, penyuluhan tentang gizi balita dan penyuluhan tentang
Kespro. Selain dari penyuluhan kami juga melakukan beberapa kegiatan fisik yaitu KB
safari dan Posyandu extra.

32
4.3 Tujuan Kegiatan

4.3.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan dari perencanaan kegiatan yang telah dirincikan
dalam bidang kebidanan

4.3.2 Tujuam Khusus

Dalam proses perencananan kegiatan diharapkan masyarakat mampu :

 Melaksanakan pemasangan alat kontrasepsi


 Meningkatkan pengetahuan tentang ASI eksklusif
 Meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi balita
 Meningkatkan pengetahuan remaja tentang Kespro

4.4 Tahap-Tahap Pelaksanaan


a. Persiapan materi penyuluhan
b. Persiapan tempat penyuluhan
c. Persiapan posyandu ekstra
d. Membagikan undangan
e. Pelaksanan kegiatan penyuluhan
f. Pelaksanaan posyandu ekstra

4.5 Partisipasi
1. Biaya dan Dana
dalam pelaksanaan kegiatan intervensi mahasiswa Kebidanan komunitas memperoleh
dana dari BKKBN dan Mahasiswa poltekkes khususnya kebidanan
2. Tenaga
Dalam pelaksanaan kebidanan komunitas enaga berasal dari masyarakat, pegawai
puskesmas
3. Waktu dan material
Seluruh pelaksanaan kegiatan telah disusun waktu dan tempat yang telah disetujui oleh
kepala jorong, kader, tenaga kesehatan, ketua pemuda di Desa Xtinggi.
4. Dukungan politis

33
Secara garis besar, seluruh rencana kegiatan yang dilakukan mendapatkan dukungan dari
wali nagari dan kepala jorong tabek panjang.

4.6 Hasil Kegiatan Tindakan Terpilih


a. Penyuluhan KB
PUS khususnya PUS yang tidak akseptor KB yang ikut sebanyak : 26 orang
b. Konseling KB  door to door
PUS yang bersedia menjadi akseptor IUD sebanyak 4 orang dan Implant sebanyak 3
orang
c. KB Safari
PUS yang menjadi akseptor IUD sebanyak 4 orang dan Implant sebanyak 3 orang
d. Penyuluhan tentang ASI Eksklusif
Masyarakat khususnya ibu balita di jorong tabek panjang yang hadir sebanyak : 26 orang
e. Penyuluhan Tentang Gizi Pada Balita
Ibu yang mempunyai balita yang hadir sebanyak: 26 orang
f. Posyandu Ekstra
Balita yang hadir dan telah ditimbang sebanyak : 26 orang
g. Penyuluhan tentang Kesehatan reproduksi remaja
Remaja yang telah mendapatkan penyuluhan kesehatan reproduksi sebanyak 10 orang

4.7 Faktor Pendukung dan Penghambat


4.7.1 Faktor Pendukung
1. Dinas Kesehatan Kab.x, BKKBN dan Puskesmas X serta jajaran secara teknis

mendukung baik dalam pelaksanaan PKL Kebidanan Komunitas Politeknik Kesehatan

KemenKes Bengkulu di Desa XTinggi Kenagarian Koto Tinggi Kecamatan X Tahun

20xx.

2. Bapak Camat Kab.X, Bapak KADES, Bapak KADUS, Bidan Desa, Tokoh

Masyarakat, Kader Kesehatan dan Pemuda-pemudi berperan aktif dalam pelaksanaan

PKL Kebidanan Komunitas Politeknik Kesehatan KemenKes Bengkulu di Desa x

Kecamatan X Tahun 20xx.

34
3. Ada dukungan dan respon yang baik dari masyarakat atas kehadiran mahasiswa jurusan

kebidanan yang melaksanakan PKL Kebidanan Komunitas di Desa X

4. Pelaksanaan Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa berjalan lancar dan mengasilkan

kesepakatan tindakan yang akan di lakukan selama Kebidanan Komunitas berlangsung.

4.7.2 Faktor Penghambat

1. Minat masyarakat tinggi tapi masyarakat sibuk dengan pekerjaan masing-masing

sehingga untuk mengumpulkan masyarakat agak susah.

5. Jarak pemukiman antar dusun, sehingga kegiatan intervensi tidak bisa dilakukan secara

merata disetiap dusun desa x Kecamatan X.

35
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah pelaksanaan kebidanan komunitas mahasiswa kebidanan poltekkes yang


berlangsung dari tanggal 1 Maret sampai 31 Maret 20xx di Desa XTinggi Kecamatann X
Kabupaten Agam dapat di ambil kesimpulan bahwa masalah kesehatan yang ada di Desa
XTinggi adalah sebagai berikut :

Masih rendahnya akseptor KB ( 48,1%), ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif (
43,5%), balita tidak ditimbang 1 bulan terakhir ( 16%), dan remaja tidak mempunyai pendidikan
tentang kespro ( 29%).

Setiap masalah yang ditemukan, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Seperti masalah
rendahnya akseptor KB dapat dipengaruhi oleh :

 Karena Pus ingin tambah anak


 PUS takut dengan efek samping alat kontrasepsi
 PUS tidak mendapat izin suami

Dari masalah yang ditemukan diatas maka didapatkan alternatif pemecahan masalah
dengan mengadakan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi masalah kesehatan
yang ada yang ditemukan dalam bentuk POA. Pelaksanaan tiap program dilaksanakan sesuai
dengan waktu yang direncanakan

5.2 Saran
1. Pada Maasyarakat
Dari seluruh kegiatan yang dilakukan baik fisik maupun non fisik diharapkan dapat
bermanfaat bagi masyarakat, di pertahankan dan dikembangkan
2. Instansi Pemerintahan
Mohon seluruh instansi dalam unit kerja baik lintas program maupun sektoral untul selalu
memberikan dukunan dan pengarahan pada masyarakat dalam menngkatkan status
kesehatan
3. Instansi Kesehatan
36
Mohon pihak puskesmas dapat as.
4. Panitia Poltekkes
Mohon disiapkan lokasi Kebidanan Komunitas yang dapat memenuhi target yang
diharapkan.

37

Anda mungkin juga menyukai