Contoh Laporan Dokumntasi Askom Desa
Contoh Laporan Dokumntasi Askom Desa
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti PKL Kebidanan Komunitas di lapangan mahasiswa
mampu melaksanakan asuhan kebidanan bermutu dan komprehensif kepada
keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti pratikum asuhan kebidanan komunitas di lapangan
mahasiswa dapat:
1. Lihat di manajemen kebidanan komunitas
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1.3.2 Bagi Pemerintahan
1.3.3 Bagi Masyarakat
1.3.4 Bagi Institusi Pendidikan
1
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI WILAYAH
2
BAB III
HASIL PENGUMPULAN DATA
Beradasarkan tabel 3.1 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar (55,8%)
penduduk berumur 15-49 tahun.
II. PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN
Tabel 3.2
Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Diatas Usia 4 Tahun di
Desa X Tahun 20xx
N Laki-laki Perempuan
Tingkat Pendidikan Jumlah % KET
o Jml % Jml %
1. Belum tamat SD 48 12,1 58 14,6 106 26,7
2. Tamat SD / sederajat 40 10,1 73 18,4 113 28,5
3. Tamat SMP / sederajat 33 8,3 36 9,1 69 17,4
4. Tamat SMU / sederajat 49 12,3 37 9,3 86 21,6
5. Perguruan Tinggi 7 1,8 16 4,0 23 5,8
Jumlah 177 44,6 220 55,4 397 100
1. Petani 45 26,9
2. Nelayan 0 0
3. Peternak 0 0
4. Berburu 0 0
5. Pekerja Buruh Kasar 8 4,8
6. Pengrajin 4 2,4
7. Pedagang 20 12
8. Pegawai Negeri 16 9,6
9. Swasta 54 32,3
10. Pensiunan 0 0
11. Tenaga Usaha Jasa 16 9,6
12 Dan Lain-lain 4 2,4
Jumlah 167 100
Beradasarkan tabel 3.3 di atas dapat disimpulkan bahwa pekerjaan penduduk terbanyak
adalah swasta yaitu 54 orang (32,3%)
Data Penduduk
Sasaran Program Kesehatan
1. Jumlah Ibu Hamil : 4 orang
2. Jumlah Ibu Nifas : 3 orang
3. Jumlah Ibu Meneteki : 12 orang
4. Jumlah Bayi : 15 orang
5. Jumlah Balita : 41 orang
6. Jumlah P U S : 106 orang
7. Jumlah W U S : 51 orang
8. Jumlah Akseptor Aktif : 47 orang
9. Jumlah Anak SD Kelas I : 13 orang -DT
10. Jumlah Anak Wanita Kelas VI : 10 orang - TT
11. Jumlah Manula ( Pria / Wanita 49 Tahun Keatas ): 42 orang
4
Beradasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa sasaran Program Kesehatan tertinggi
adalah PUS yaitu 106 orang
5
IV. KEMATIAN
Tabel 3.5
Distribusi Frekuensi Kematian Dalam 1 Tahun Terakhir Menurut Golongan Umur di
Desa X Tahun 20xx
Kelompok Jumlah Yang
No Populasi %
Umur Meninggal
1. 0 – 11 bulan 15 0 0
2. 1 – 4 tahun 41 0 0
3. 5 – 14 tahun 105 0 0
4. 15 – 49 tahun 258 0 0
5. 50 – 59 tahun 25 0 0
6. Lebih dari 60
18 1 0,2
tahun
Jumlah 462 1 0,2
Beradasarkan tabel 3.5 di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat satu orang (0,2%) yang
meninggal pada kelompok umur >60 tahun
Tabel 3.6
Distribusi Frekuensi Penyebab Kematian Dalam 1 Tahun Terakhir Menurut
Golongan Umur di Desa X Tahun 20xx
N Kelompok
Diare % Kejang % Campak % Kecelakaan % P.Kronis % dll %
o Umur
1. 0 – 11
bulan
2. 1 – 4 tahun
3. 5 – 14
tahun
4. 15 – 49
tahun
5. 50 – 59
tahun
6. > 60 tahun 1 0,2
Jumlah 1 0,2
Beradasarkan tabel 3.6 di atas dapat disimpulkan penyebab kematian satu tahun terakir
adalah penyakit kronis.
6
Tabel 3.7
Distribusi Frekuensi Kelahiran dan Kematian Dalam 1 Tahun Terakhir di Desa X
Tahun 20xx
No Jumlah Kelahiran Hidup Jumlah Kelahiran Mati
1 15 Orang -
Beradasarkan tabel 3.7 di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah kelahiran hidup dalam
satu tahun terakir adalah 15 orang.
Beradasarkan tabel 3.8 di atas dapat disimpulkan bahwa semua ibu hamil (4 orang)
melakukan pemeriksaan lengkap
Keterangan
Triwulan – I : 1 kali
Triwulan – II : 1 kali Sesuai dengan Standart 7 T
Triwulan – III : 2 kali
7
Tabel 3.9
Distribusi Frekuensi Jumlah Tempat Pemeriksaan Kehamilan di Desa X Tahun
20xx
1 RS / Puskesmas / Pustu 2 50
2 Dokter / Bidan praktek / RB 2 50
3 Polindes 0 0
4 Posyandu 0 0
5 Dukun terlatih 0 0
6 Dukun tak terlatih 0 0
Jumlah 3 100
Tabel 3.10
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Yang Mempunyai Buku JICA & KMS Yang Telah
Mendapat Imunisasi TT di Desa X Tahun 20xx
Buku
Populas
No Ibu Hamil JICA / % TT.1 % TT.2 % FE %
i
KMS
1. Triwulan I 3 1 25 - - - - 3 75
2. Triwulan II - - - - - - - -
3. Triwulan III 1 1 25 1 25 1 50 1 25
Jumlah 4 2 50 1 25 1 5 4 100
Beradasarkan tabel 3.10 di atas dapat disimpulkan bahwa sebahagian ibu hamil (50%)
tidak memiliki buku JICA.
8
B. IBU BERSALIN
Tabel 3.11
Distribusi Frekuensi Bersalin Menurut Penolong Persalinan 1 Tahun Terakhir di
Desa X Tahun 20xx
Beradasarkan tabel 3.11 di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya penolong
persalinan adalah bidan (86,7%).
Tabel 3.12
Distribusi Frekuensi Kontak Tenaga Kesehatan Terhadap Ibu Nifas Sesuai Dengan
Periode Masa Nifas di Desa X Tahun 20xx
No Periode Populasi Jumlah %
1. 2 – 6 jam 0 0 0
2. 2 – 6 Hari 0 0 0
3. 2 – 6 Minggu 3 3 100
Jumlah 3 3 100
Beradasarkan tabel 3.12 di atas dapat disimpulkan bahwa semua ibu nifas telah
melakukan kontak dengan tenaga kesehatan
9
Tabel 3.13
Distribusi Frekuensi Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas Sesuai Dengan Periode
Masa Nifas di Desa X Tahun 20xx
No Periode Populasi Jumlah %
1. 2 – 6 jam 0 0 0
2. 2 – 6 Hari 0 0 0
3. 2 – 6 Minggu 3 3 100
Jumlah 3 3 100
Beradasarkan tabel 3.13 di atas dapat disimpulkan bahwa semua ibu nifas telah
mendapatkan Vitamin A.
Tabel 3.14
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Yang Memberikan ASI Ekslusif di Desa X Tahun
20xx
No Jenis Populasi Jumlah % Keterangan
1 ASI Ekslusif 26 26 56,5
2 Tidak Ekslusif 20 20 43,5
Jumlah 46 46 100
Beradasarkan tabel 3.14 di atas dapat disimpulkan bahwa Ibu yang tidak memberikan
ASI eksklusif sebanyak 20 orang (43,5%)
Tabel 3.15
Distribusi Frekuensi Kontak Tenaga Kesehatan Terhadap Neonatus Sesuai Dengan
Periode Neonatus di Desa X Tahun 20xx
No Periode Populasi Jumlah %
1 1 – 7 Hari 0 0 0
2 8 – 28 Hari 1 1 100
Jumlah 1 1 100
10
Beradasarkan tabel 3.15 di atas dapat disimpulkan bahwa 100% neonatus telah
kontak dengan Nakes.
D. KELUARGA BERENCANA
Tabel 3.16
Distribusi Frekuensi Akseptor Menurut Golongan, Umur, PUS, dan Jenis
Kontrasepsi Yang Digunakan di Desa X Tahun 20xx
Akseptor Jenis Akseptor Kontrasepsi
No Golongan Populasi
Jml % Pil IUD Suntik Kondom Implan Dll
1 15-20 th 1 0 0 0 0 0 0 0 0
2 21-35 th 58 35 33 5 2 28 0 0 0
3 36-49 th 47 20 18,9 2 4 13 1 0 0
Jumlah 106 55 51,9 7 6 41 1 0 0
Beradasarkan tabel 3.16 di atas dapat disimpulkan bahwa akseptor terbanyak berada pada
rentang umur 21-35 tahun yaitu 35 orang (33%)
Tabel 3.17
Distribusi Frekuensi Alasan PUS Tidak Akseptor di Desa X Tahun 20xx
No Alasan Jumlah %
1 Ingin Tambah Anak 11 21,6
2 Tidak Izin Suami 0 0
3 Dan lain-lain 40 78,4
Jumlah 51 100
Beradasarkan tabel 3.17 di atas dapat disimpulkan bahwa alasan PUS tidak akseptor
terbanyak adalah DLL (Tidak ingin, takut efek samping dan tidak cocok) yaitu 78,4%
E. BAYI
Tabel 3.18
Distribusi Frekuensi Berat Badan bayi Baru Lahir 1 Tahun Terakhir di Desa X
Tahun 20xx
No Berat Badan Populasi Jumlah %
1 < 2.500 gr 0 0 0
2 2.500 – 4.000 gr 14 14 93,3
3 > 4.000 gr 1 1 6,7
Jumlah 15 15 100
11
Beradasarkan tabel 3.18 di atas dapat disimpulkan bahwa 93,3% berat badan BBL berada
pada rentang 2500 – 4000 gr.
Tabel 3.19
Distribusi Frekuensi Keadaan Bayi Baru Lahir di Desa XTahun 20xx
No Keadaan BBL Populasi Jumlah %
1 Menangis 14 14 93,3
2 Tidak menangis 1 1 6,7
Jumlah 15 15 100
Beradasarkan tabel 3.19 di atas dapat disimpulkan bahwa tedapat 6,7% bayi lahir tidak
menangis.
Tabel 3.20
Distribusi Frekuensi Jumlah Bayi Yang Mendapat Imunisasi BCG Dan Campak di
Desa X Tahun 20xx
Imunisasi Golongan BCG Campak
No
Umur Populasi Sudah % Populasi Sudah %
1 0 – 3 bulan 5 5 100 5 0 0
2 4 – 6 bulan 5 5 100 5 0 0
3 7 – 11 bulan 5 5 100 5 2 40
Jumlah 15 15 100 15 2 40
Beradasarkan tabel 3.20 di atas dapat disimpulkan bahwa 100% Bayi telah mendapat
imunisasi BCG dan 40% bayi usia 7-11 bulan belum diberi imunisasi campak, karena umur bayi
yang belum cukup.
12
Tabel 3.21
Distribusi Frekuensi Jumlah Bayi Yang Mendapat Imunisasi DPT di Desa X
Tahun 20xx
Imunisasi Golongan DPT
No Populasi
Umur I % II % III %
1 0 – 3 bulan 5 3 60 2 40 0 0
2 4 – 6 bulan 5 5 100 4 80 4 80
3 7 – 11 bulan 5 4 80 4 80 4 80
Jumlah 15 11 73,3 10 66,7 8 53,3
Beradasarkan tabel 3.21 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi telah
mendapatkan imunisasi DPT (73,3%).
Tabel 3.22
Ditribusi Frekuensi Jumlah Bayi Yang Mendapat Imunisasi Polio di Desa X
Tahun 20xx
Imunisasi POLIO
No Populasi
Golongan I % II % III % IV %
1 0 – Umur
3 bulan 5 5 100 3 60 2 40 0 0
2 4 – 6 bulan 5 5 100 5 100 4 80 4 80
3 7- 11 bulan 5 4 80 4 80 4 80 4 80
Jumlah 15 14 93,3 12 80 10 66,7 8 53,3
Beradasarkan tabel 3.22 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi telah
mendapat imunisasi polio (93,3%)
Tabel 3.23
Jumlah Bayi Yang Mendapat Imunisasi Hepatitis B di Desa X Tahun 20xx
No Imunisasi Golongan Populasi Hepatitis B
I % II % III %
Umur
1 0 – 3 bulan 5 3 60 2 40 0 0
2 4 – 6 bulan 5 5 100 4 80 4 80
3 7 – 11 bulan 5 4 80 4 80 4 80
Jumlah 15 12 80 10 66,7 8 53,3
13
Beradasarkan tabel 3.23 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi telah
mendapat imunisasi Hepatitis B (80%)
F. BALITA
Tabel 3.24
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Ditimbang 1 Bulan terakhir di Desa X Tahun
20xx
No Golongan Umur Populasi Ditimbang Keterangan
1 0 – 11 Bulan 15 15
2 1 Tahun 10 9
3 2 Tahun 12 10
4 3 Tahun 9 6
5 4 Tahun 10 7
Jumlah 56 47
Berdasarkan Tabel 3.24 dapat disimpulkan bahwa dari 56 Bayi Balita, terdapat 9 orang
(19%) yang tidak ditimbang.
Tabel 3.25
Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita 1 Bulan Terakhir di Desa XTahun 20xx
Status Gizi
No Golongan Umur Polpulasi Baik Sedang Jelek
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 0 – 11 Bulan 15 14 93,3 1 6,7 0 0
2 1 Tahun 10 9 90 1 10 0 0
3 2 Tahun 12 10 83,3 2 12,7 0 0
4 3 Tahun 9 8 88,9 1 11,1 0 0
5 4 Tahun 10 10 100 0 0 0 0
Jumlah 56 51 91 5 9 0 0
Berdasarkan Tabel 3.25 dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 orang (12,7%) balita usia 2
tahun dengan status gizi sedang
14
Tabel 3.26
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Yang Menderita Diare 1 Bulan Terakhir di
Desa X Tahun 20xx
No Golongan Umur Populasi Diare %
1 0 – 11 Bulan 15 2 3,6
2 1 Tahun 10 1 1,7
3 2 Tahun 12 2 3,6
4 3 Tahun 9 0 0
5 4 Tahun 10 0 0
Jumlah 56 5 8,9
Berdasarkan Tabel 3.26 dapat disimpulkan bahwa dari 15 orang bayi terdapat 2 orang
(3,6%) yang menderita diare
Tabel 3.27
Distribusi Frekuensi Tempat Berobat Balita Yang Menderita Diare
1 Bulan Terakhir di Desa X
Tahun 20xx
No Tempat berobat Jumlah %
1 RS/Puskesmas 1 20
2 Pustu/Polindes 2 40
3 Posyandu 2 40
4 Mandiri 0 0
5 Tidak Berobat 0 0
Jumlah 5 100
Berdasarkan Tabel 3.27 dapat disimpulkan bahwa dari 5 orang balita yang diare, 40%
berobat di pustu.
15
Tabel 3.28
Distribusi Frekuensi Tindakan Yang Dilakukan Pada Anak Balita Yang Menderita
Diare 1 Bulan Terakhir di Desa X Tahun 20xx
No Tindakan Jumlah %
1 Infus 0 0
2 Oralit 5 100
3 LGG 0 0
4 Cairan lain 0 0
5 Obat Modern 0 0
6 Obat Tradisional 0 0
7 Dibiarkan saja 0 0
Jumlah 5 100
Berdasarkan Tabel 3.28 dapat disimpulkan bahwa semua anak balita yang diare diobati
dengan oralit.
Tabel 3.29
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Usia 5 – 14 Tahun Yang Ditimbang di Desa X
Tahun 20xx
Berdasarkan Tabel 3.29 dapat disimpulkan bahwa 40% anak usia 5-8 tahun telah
ditimbang.
16
VI. KESEHATAN REMAJA
Tabel 3.30
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Remaja yang Mendapatkan Pendidikan Tentang
Kesehatan Reproduksi di Di Desa X Tahun 20xx
No Pendidikan kesehatan Jumlah % Keterangan
1 Ya 22 71 -
2 Tidak 9 29 -
Jumlah 31 100 -
-
Berdasarkan Tabel 3.30 dapat disimpulkan bahwa dari 31 remaja 9 orang (29%) tidak
mendapatkan pendidikan kesehatan reproduksi.
Berdasarkan Tabel 3.31 dapat disimpulkan bahwa dari 31 orang wanita klimakterium
dan menopouse terdapat 12 orang (38,7%) yang tidak haid.
17
VIII. KESEHATAN LINGKUNGAN KELUARGA
Tabel 3.32
Distribusi Frekuensi keluarga Menurut Jenis Rumah di Desa XTahun 20xx
No Jenis Rumah Jumlah % Keterangan
1 Permanen 78 73,6 -
2 Semi permanen 18 17 -
3 Tidak Pemanen 10 9,4 -
Jumlah 106 100 -
Berdasarkan Tabel 3.32 dapat disimpulkan bahwa dari 106 rumah KK, 78 rumah (73,6%)
permanen.
Tabel 3.33
Distribusi Frekuensi i keluarga Menurut Sumber Penerangan di Desa XTahun 20xx
No Sumber Penerangan Jumlah % Keterangan
1 Listrik 105 99,1 -
2 Disel 0 0 -
3 Lampu Tempel 1 0,9 -
Jumlah 106 100 -
Berdasarkan Tabel 3.33 dapat disimpulkan bahwa 99,1% (105KK) sumber peneragan
adalah listrik.
Tabel 3. 34
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Sumber Air Minum di Desa XTahun 20xx
No Sumber Air Minum Jumlah % Keterangan
1 PAM 6 5,6 -
2 Sumur Gali Pakai Cincin 37 35 -
3 SPT dangkal/Dalam 0 0 -
4 Mata Air Terlindung 23 21,7 -
5 Sumur Gali Tidak Pakai Cincin 40 37,7 -
6 Sungai 0 0 -
Jumlah 106 100 -
Tabel di atas menggambarkan 37,7% sumber air minum keluarga adalah sumur gali tidak
pakai cincin.
18
Tabel 3.35
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Cara Pembuangan Sampah di Desa
XTahun 20xx
No Cara Pembuangan Jumlah % Keterangan
1 Lobang Sampah 7 6,6 -
2 Dibakar 87 82,1 -
3 Ditimbun 5 4,7 -
4 Sembarangan 3 2,8 -
5 TPS 4 3,8 -
Jumlah 106 100 -
Berdasarkan Tabel 3.35 dapat disimpulkan bahwa 82,1% cara pembuangan sampah
keluarga adalah dibakar.
Tabel 3.36
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Pembuangan Tinja di Desa XTahun 20xx
No Jenis Jumlah % Keterangan
1 Kakus 99 93,4 -
2 Kolam 6 5,7 -
3 Sembarangan 1 0,9 -
Jumlah 106 100 -
Berdasarkan Tabel 3.36 dapat disimpulkan bahwa pembuangan tinja terbanyak adalah
kakus, yaitu 93,4%
Tabel 3.37
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Cara Pembuangan Limbah di Desa
XTahun 20xx
No Cara Pembuangan Jumlah % Keterangan
1 Dialirkan 70 66 -
2 Dibuang Ke Sungai 0 0 -
3 Septik Tank 36 34 -
4 Ditampung 0 0 -
Jumlah 106 100 -
Berdasarkan Tabel 3.37 dapat disimpulkan bahwa pembuangan limbah terbanyak adalah
dialirkan ke got , yaitu sebanyak 66%.
19
Tabel 3.38 Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Jarak Kandang Ternak di Desa
XTahun 20xx
No Jarak Kandang Ternak Jumlah % Keterangan
1 0 – 10 Meter 54 51 -
2 Lebih dari 10 Meter 52 49 -
Jumlah 106 100 -
Berdasarkan Tabel 3.38 dapat disimpulkan baahwa dari106 KK, terdapat 54 KK (51%)
yang memiliki rumah dengan jarak kandang ternak 0 – 10 meter.
Berdasarkan Tabel 3.39 dapat disimpulkan bahwa terdapat 47,2% sumber informasi
diperoleh dari tenaga kesehatan.
Berdasarkan Tabel 3.40 dapat disimpulkan bahwa 75% keluarga memiliki motor sebagai
kendaraan yang bisa dimanfaatkan.
20
Tabel 3.41 Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Jaminan Sosial Kesehatan di
Desa XTahun 20xx
No Jenis Jaminan Sosial Jumlah % Keterangan
1 Askes 9 30 -
2 Jamsostek 8 26,7 -
3 Askeskin 9 30 -
4 Dan Lain – lain 4 13,3 -
Jumlah 30 100 -
Berdasarkan Tabel 3.41 dapat disimpulkan bahwa Jaminan sosial keluarga terbanyak
adalah jamsostek, yaitu 26,7%.
Berdasarkan Tabel 3.42 dapat disimpulkan abhwa kegiatan sosial yang paling banyak
diikut masyarakat adalah posyandu, yaitu 42,8%
21
XI. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KELUARGA
Tabel 3.44
Distribusi Frekuensi Pengambil Keputusan Dalam Keluarga di Desa XTahun 20xx
No Pengambil Keputusan Jumlah % Keterangan
1 Suami 91 85,9 -
2 Orang Tua 3 2,8 -
3 Ibu sendiri 5 4,7 -
4 Dan Lain – lain 7 6,6 -
Jumlah 106 100 -
Berdasarkan Tabel 3.44 dapat disimpulkan bahwa dari 106 KK, terdapat 91 KK (85,9%)
yang pengambilan keputusannya tergantung pada suami.
Berdasarkan Tabel 3.45 dapat disimpulkan bahwa tindakan terbanyak yang dilakukan
dalam penaggulangan kegawat daruratan adalah dibawa ke petugas kesehatan, yaitu 91,5%.
22
Berdasarkan Tabel 3.46 dapat disimpulkan bahwa fasilitas kesehatan fasilitas kesehatan
yang terdapat di Desa Xtinggi adalah posyandu.
Tabel 3.47 Jumlah Sarana Yang Ada Di Masyarakat di Desa XTahun 20xx
No Jenis Sarana Jumlah % Keterangan
1 SARANA PENDIDIKAN
TK
SD 1 33,3
SLTP
SLTA
Akademi/PT
Pesantren
2 Sarana Ibadah
Mesjid/Mushalla 2
66,7
Gereja
Pura
Wihara
3 Sarana Olahraga
Lapangan Bola
Lapangan Volly
Lapangan badminton
Lapangan Takraw
Dan Lain -lain
Jumlah 3 100
Berdasarkan Tabel 3.47 dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 posyandu dan 1 mesjid
serta 1 mushola di Desa Xtinggi.
Tabel 3.48
Jumlah Sumber Daya Kesehatan Di Masyarakat Balita yang diare 1 bulan terakir
No Jenis SDM Jumlah % Keterangan
1 Dokter Spesialis 0 0 -
2 Dokter Umum 0 0 -
3 Dokter Gigi 0 0 -
4 Bidan 1 100 -
5 Perawat 0 0 -
6 Dan Lain –lain 0 0 -
Jumlah 1 100 -
23
Berdasarkan Tabel 3.48 dapat disimpulkan bahwa terdapat 1 bidan di Desa
XTinggi
24
4. Prioritas Masalah / blm di lakukan scoring untuk menetapkan prioritas masalah.
Setelah dilakukan pembobotan pada semua rumusan masalah maka didapatkan prioritas
masalah sebagai berikut :
no Masalah Kriteria Skore Bobot Nilai
1 PUS yang Sifat masalah 1 1
tidak - tidak/ kurang sehat 3
akseptor - Ancaman Kesehatan 2
Dari 106 -Krisis atau keadaan 1
PUS, yang sejahtera
tidak Kemungkinan 2 1
akseptor 55 masalah dapat diubah
orang (48,1 - Dengan 2
%) Mudah 1
- Hanya 0
Sebagian
- Tidak dapat
diubah
Potensial Masalah 1 2
dapat dicegah
- Tinggi 3
- Cukup 2
- rendah 1
Menonjolnya masalah 1 1
- masalah berat 2
harus segera
ditangani
- ada masalah, 1
tetapi tidak
perlu
penangan 0
segera
- masalah telah
dirasakan
2 Ibu hamil Sifat masalah 1 2
yang tidak - tidak/ kurang sehat 3
punya buku - Ancaman Kesehatan 2
kia -Krisis atau keadaan 1
Dari 4 orang sejahtera
Ibu hamil, Kemungkinan 2 2
yang tidak masalah dapat diubah
punya buku - Dengan 2
kia 2 orang Mudah 1
(50 %) - Hanya 0
Sebagian
- Tidak dapat
diubah
25
Potensial Masalah 1 3
dapat dicegah
- Tinggi 3
- Cukup 2
- rendah 1
Menonjolnya masalah 1 1
- masalah berat 2
harus segera
ditangani
- ada masalah, 1
tetapi tidak
perlu
penangan 0
segera
- masalah telah
dirasakan
3 Balita diare Sifat masalah 1
- tidak/ kurang sehat 3
1 bulan
- Ancaman Kesehatan 2
terakhir -Krisis atau keadaan 1
sejahtera
Dari 56
Kemungkinan 2
orang, yang masalah dapat diubah
- Dengan 2
diare 1
Mudah 1
bulan - Hanya 0
Sebagian
terakhir 5
- Tidak dapat
orang (8,9 diubah
%)
Potensial Masalah 1
dapat dicegah
- Tinggi 3
- Cukup 2
- rendah 1
Menonjolnya masalah 1
- masalah berat 2
harus segera
ditangani
- ada masalah, 1
tetapi tidak
perlu
penangan 0
segera
- masalah telah
dirasakan
26
1. PUS tidak akseptor ((49,1 %)
2. Ibu yang tidak memberikan ASI ekslusif (43,5%)
3. Balita tidak ditimbang 1 bulan terakir (16%)
4. Remaja Yang Tidak mendapatkan Pendidikan Kespro (29%)
27
3.4 Kegiatan Tindakan Terpilh
No Masalah Alternatif Pemecahan
Penyuluhan
1 PUS yang tidak akseptor
Pemasangan KB Gratis
2 Ibu yang tidak Memberikan ASI Eksklusif Penyuluhan
Penyuluhan
3 Balita tidak ditimbang 1 bulan terakir
Posyandu ekstra
Remaja yang tidak mendapatkan Penyuluhan
4
pendidikan kespro
29
BAB IV
1. Kegiatan individu
Setiap mahasiswa masing-masing mempunyai 3 KK binaan . Pembinaan
dilakukan dengan melakukan penyuluhan , yang terdiri dari:
Penyuluhan tentang KB
Penyuluhan tentanh ASI eksklusif
Penyuluhan tentang Kespro remaja
Penyuluhan tentang PHBS
Dilakukan pemasangan KB gratis IUD dan Implant pada 7 orang PUS oleh tim
puskesmas dan mahasiswa.
Penyuluhan kelompok
a. Penyuluhan KB
Sasaran : PUS yang tidak akseptor
Tempat : Balai Desa Desa X Tinggi
Hari / Tanggal : Sabtu / 19 Maret 20xx
Pertemuan dihadiri oleh,
a. Ibu – ibu yang mempunyai balita
b. Kader
c. Mahasiswa
30
Susunan Acara:
a. Pembukaan
b. Penyajian/penyuluhan
c. Tanya jawab
d. Penutup
31
a. Ibu – ibu yang memiliki balita
b. Kader
c. Mahasiswa
Susunan Acara:
a. Pembukaan
b. Penyajian/penyuluhan
c. Tanya jawab
d. Penutup
32
4.3 Tujuan Kegiatan
Mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan dari perencanaan kegiatan yang telah dirincikan
dalam bidang kebidanan
4.5 Partisipasi
1. Biaya dan Dana
dalam pelaksanaan kegiatan intervensi mahasiswa Kebidanan komunitas memperoleh
dana dari BKKBN dan Mahasiswa poltekkes khususnya kebidanan
2. Tenaga
Dalam pelaksanaan kebidanan komunitas enaga berasal dari masyarakat, pegawai
puskesmas
3. Waktu dan material
Seluruh pelaksanaan kegiatan telah disusun waktu dan tempat yang telah disetujui oleh
kepala jorong, kader, tenaga kesehatan, ketua pemuda di Desa Xtinggi.
4. Dukungan politis
33
Secara garis besar, seluruh rencana kegiatan yang dilakukan mendapatkan dukungan dari
wali nagari dan kepala jorong tabek panjang.
20xx.
2. Bapak Camat Kab.X, Bapak KADES, Bapak KADUS, Bidan Desa, Tokoh
34
3. Ada dukungan dan respon yang baik dari masyarakat atas kehadiran mahasiswa jurusan
5. Jarak pemukiman antar dusun, sehingga kegiatan intervensi tidak bisa dilakukan secara
35
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Masih rendahnya akseptor KB ( 48,1%), ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif (
43,5%), balita tidak ditimbang 1 bulan terakhir ( 16%), dan remaja tidak mempunyai pendidikan
tentang kespro ( 29%).
Setiap masalah yang ditemukan, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Seperti masalah
rendahnya akseptor KB dapat dipengaruhi oleh :
Dari masalah yang ditemukan diatas maka didapatkan alternatif pemecahan masalah
dengan mengadakan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi masalah kesehatan
yang ada yang ditemukan dalam bentuk POA. Pelaksanaan tiap program dilaksanakan sesuai
dengan waktu yang direncanakan
5.2 Saran
1. Pada Maasyarakat
Dari seluruh kegiatan yang dilakukan baik fisik maupun non fisik diharapkan dapat
bermanfaat bagi masyarakat, di pertahankan dan dikembangkan
2. Instansi Pemerintahan
Mohon seluruh instansi dalam unit kerja baik lintas program maupun sektoral untul selalu
memberikan dukunan dan pengarahan pada masyarakat dalam menngkatkan status
kesehatan
3. Instansi Kesehatan
36
Mohon pihak puskesmas dapat as.
4. Panitia Poltekkes
Mohon disiapkan lokasi Kebidanan Komunitas yang dapat memenuhi target yang
diharapkan.
37